Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA


PUNGTUASI (TANDA HUBUNG, PETIK, PETIK TUNGGAL, DAN APOSTROF)

Dosen Pembimbing:
Sari Ani, M.pd
Disusun Oleh Kelompok 4:
Saidatul Wafiyah (20032120)

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI BAHASA INDONESIA DAN SASTRA INDONESIA
2020/2021
Kata Pengantar
Segala puji syukur atas kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan karunianya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah keterampilan menulis
Bahasa Indonesia yang berjudul pungtuasi (tanda hubung, petik, petik tunggal, dan apostrof).
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya dosen pembimbing kita
Ibu Sari Ani, M.pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah keterampilan menulis Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah wawasan
serta pengetahuan penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini, masih
banyak kesalahan dalam penulisannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun, akan kita terima dengan senang hati guna menyempurnakan kesalahan yang ada
dan demi kebaikan dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya, apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya atau perkataan yang
sekiranya kurang berkenan dihati pembaca.

Lamongan, 02 Oktober 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 1
1.4 Ruang Lingkup............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pungtuasi.................................................................................. 2
2.2 Tanda Hubung............................................................................................ 2
2.3 Tanda Petik................................................................................................ 4
2.2 Tanda Petik Tunggal.................................................................................. 5
2.3 Tanda Apostrof.......................................................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................... 7
3.2 Saran..............................................................................................................7

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterampilan berbahasa mencakupi empat aspek yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Henry Guntur
Tarigan, 2008: 1). Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak) merupakan
komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan
komunikasi tidak langsung. Mendengar dan membaca merupakan penguasaan reseptif,
sedangkan berbicara dan menulis merupakan penguasaan produktif. Keberhasilan dalam
proses pembelajaran disekolah banyak ditentukan oleh keterampilan menulisnya. Oleh karena
itu, pembelajaran menulis memiliki kedudukan yang tinggi dibanding keterampilan berbahasa
lainnya, sehingga harus dikuasai oleh anak sedini mungkin dalam kehidupannya di sekolah.
 Pungtuasi adalah seperangkat tanda baca yang berfungsi sebagai penanda dalam teks
yang memiliki seperangkat fungsi dan makna yang secara konvensional dapat dipahami oleh
masyarakat pembaca. (Zainurrahman, 2011:145).Penggunaan pungtuasi secara baik dan
benar bukan semata-mata untuk membuat sebuah tulisan layak disebut teks, tetapi untuk
mempermudah pembaca untuk mengikuti alur dari sebuah teks. (Zainurrahman, 2011:146).
Pungtuasi atau yang lazim disebut dengan tanda baca adalah tanda-tanda yang
digunakan di dalam bahasa tulis agar tulisan yang dibuat dapat dipahami orang lain sesuai
dengan apa yang dimaksudkan penulis. Dalam kaidah bahasa Indonesia terdapat 16 tanda
baca, yaitu (a) tanda titik, (b) tanda koma, (c) tanda titik dua, (d) tanda hubung, (e)tanda
pisah, (f) tanda titik koma, (g) tanda petik, (h) tanda petik tunggal, (i) tanda tanya, (j) tanda
seru, (k) tanda elipsis.(1) tanda kurung, (m) tanda kurung siku, (n) tanda garis miring, (o)
tanda apostrof, dan (p) tanda ulang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pungtuasi ?
2. Apa pengertian dan contoh tanda hubung ?
3. Apa pengertian dan contoh tanda petik ?
4. Apa pengertian dan contoh tanda petik tunggal ?
5. Apa pengertian dan contoh apostrof ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud pungtuasi.
2. Dapat mengetahui apa yang dimaksud tanda hubung beserta contohnya.
3. Dapat mengetahui apa yang dimaksud tanda petik beserta contohnya.
4. Dapat mengetahui apa yang dimaksud tanda petik tunggal beserta contohnya.
5. Dapat mengetahui apa yang dimaksud apostrof beserta contohnya.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup makalah ini adalah meliputi aspek yang berkaitan dengan proses pungtuasi
yang lebih terperinci.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pungtuasi
Pungtuasi adalah seperangkat tanda baca yang berfungsi sebagai penanda dalam teks
yang memiliki seperangkat fungsi dan makna yang secara konvensional dapat dipahami oleh
masyarakat pembaca. (Zainurrahman, 2011:145).Penggunaan pungtuasi secara baik dan
benar bukan semata-mata untuk membuat sebuah tulisan layak disebut teks, tetapi untuk
mempermudah pembaca untuk mengikuti alur dari sebuah teks. (Zainurrahman, 2011:146).
Pungtuasi atau yang lazim disebut dengan tanda baca adalah tanda-tanda yang
digunakan di dalam bahasa tulis agar tul isan yang dibuat dapat dipahami orang lain sesuai
dengan apa yang dimaksudkan penulis. Dalam kaidah bahasa Indonesia terdapat 16 tanda
baca, yaitu (a) tanda titik, (b) tanda koma, (c) tanda titik dua, (d) tanda hubung, (e)tanda
pisah, (f) tanda titik koma, (g) tanda petik, (h) tanda petik tunggal, (i) tanda tanya, (j) tanda
seru, (k) tanda elipsis.(1) tanda kurung, (m) tanda kurung siku, (n) tanda garis miring, (o)
tanda apostrof, dan (p) tanda ulang.

2.2 Tanda Hubung


1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpengggal oleh pergantian baris.

Misalnya:

 Di samping cara lama, diterapkan juga ca-


ra baru.
 Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
 Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
 Parut jenis ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Misalnya:

 anak-anak
 berulang-ulang
 kemerah-merahan
 mengorek-ngorek

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan
dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.

Misalnya:

 11-11-2013
 p-a-n-i-t-i-a

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.

Misalnya:

 ber-evolusi
 meng-ukur
 dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
 23/25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
 mesin hitung-tangan

Bandingkan dengan

 be-revolusi
 me-ngukur
 dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
 20 3/25 (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
 mesin-hitung tangan

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai

a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa
Barat)

b. ke- dengan angka (peringkat ke-2)

c. angka dengan –an (tahun 1950-an)

d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP,
di-SK-kan); e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu)

f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan


g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-
nya, STNK-ku).

Catatan: Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut
melambangkan jumlah huruf.

Misalnya:

 BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)


 LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
 P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
daerah atau bahasa asing.

Misalnya:

 di-sowan-i (bahasa Jawa, 'didatangi')


 ber-pariban (bahasa Batak, 'bersaudara sepupu')
 di-back up
 me-recall
 pen-tackle-an

7.  Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan

Misalnya:

 Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.


 Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.

2.3 Tanda Petik


1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain.

Misalnya:

 "Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya.


 "Kerjakan tugas ini sekarang!" perintah atasannya. "Besok akan dibahas dalam rapat."
 Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
"Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan."

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau
bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Misalnya:

 Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 125 buku itu.


 Marilah kita menyanyikan lagu "Maju Tak Gentar"!
 Film "Ainun dan Habibie" merupakan kisah nyata yang diangkat dari sebuah novel.
 Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia" dalam
buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.
 Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta seminar.
 Perhatikan "Pemakaian Tanda Baca" dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan.

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.

Misalnya:

 "Tetikus" komputer ini sudah tidak berfungsi.


 Dilarang memberikan "amplop" kepada petugas!

2.4 Tanda Petik Tunggal

1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.

Misalnya:

 Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?"


 "Kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang!', dan rasa letihku lenyap seketika,"ujar
Pak Hamdan.
 "Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena olimpiade itu,"
kata Ketua KONI.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan.

Misalnya:

 tergugat 'yang digugat'


 retina 'dinding mata sebelah dalam'
 noken 'tas khas Papua'
 tadulako 'panglima'
 marsiadap ari 'saling bantu'
 tuah sakato 'sepakat demi manfaat bersama'
 policy 'kebijakan'
 wisdom 'kebijaksanaan'
 money politics 'politik uang'

2.4 Tanda Apostrof Atau Tanda Penyingkat (‘)

Tanda penyingkat atau apostrof dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun dalam konteks tertentu.

Misalnya:

 UUD ’45 (’45 menunjukkan tahun 1945)


 Walau ke ujung dunia kau ‘kan ku cari (‘kan menunjukkan kata akan)
 Dia 'kan kusurati. ('kan = akan)
 Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)
 Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
 5-2-'13 ('13 = 2013)
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan karya tulis ataukarya
ilmiah. Masing masing tanda baca memiliki aturan dan tata letak penggunaanya, sehingga kita
harus cermat dalam menggunakan tanda baca dan menempatkan tanda baca pada aturan yang telah
ditetapkan. Penggunaan ejaanyang disempurnakan (EYD) sangat dibutuhkan dalam penulisan
karya tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tersebut dapat tersusun dengan baik dan
mudah dipahami.Dari berbagai macam sumber yang telah kami baca, maka penggunaan
tanda baca perlu untuk dipahami dan dipelajari lebih detail agar penggunaan tandabaca pada
karya ilmiah yang kita buat menjadi benar dan mudah dipahami olehorang-orang yang akan
membaca karya tulis kita.

3.2 Saran
 Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Sepertihalnya yang
sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu semoga
dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan pemahaman kita
mengenai pengguanaan tanda baca yang baik dan benar yang tentu saja sesuai dengan  EYD.Dan
demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati atau
belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya, kami dapat
menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Marzuqi, iib.2013. keterampilan menulis dalam pembelajaran Bahasa dan sastra


Indonesia: Teori dan Implementasi. Surabaya: Istana
Tarigan, Djago.2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya.  Bandung: Angkasa.
Zainurahman.2013. Menulis. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai