Anda di halaman 1dari 17

PENGUNAAN TANDA ELIPSIS, TANDA PETIK, TANDA PETIK TUNGGAL, TANDA

KURUNG, TANDA KURUNG SIKU DAN GARIS MIRING

Kelompok 5

Nama Kelompok :

Filsa Septia Perdana (2154231003)


Ica Pitriani (2114231003)
Lisa Merlinta (2114231029)
Raditya Ananta Ridwan (2114231047)
Reza Jibrani Novrizal (2114231053)
Yeshy (2154231013)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PETANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021/2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Dalam
penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis pemalisan
maupun materi, mengingat kemanpuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempumaan makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyesaikan makalah ini. Akhimya penulis berharap semoga Allah
memberikan ketidakseimbangan yang setimpal puda macka yang memberikan bantuan dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal Alamin

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II......................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian dan Aturan Penggunaan Tanda Baca ............................................................ 6
BAB III ..................................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 14
3.2 Saran................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanda baca (atau pungtuasi) adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara)
atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat di sewaktu pembacaan. Bisa juga
dikatakan bahwa pungtuasi adalah tanda grafis yang digunakan secara konvensional untuk
memisahkan pelbagai bagian dari satuan bahasa tertulis. Aturan tanda baca berbeda
antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya
spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis.

Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan seperti titik, koma, titik dua (KBBI V
2016). Sedangkan menurut Keraf (2016:18), “Tanda baca adalah tanda sebagai hasil usaha
menggambarkan unsur-unsur suprasegmental itu tidak lain dari gambar atau tanda yang secara
konvensional disetujui bersama untuk memberikan kunci kepada pembaca terhadapa apa yang
ingin disampaikan mereka”. Berdasarkan pengertian ahli di atas, simpulan dari pengertian tanda
baca adalah penggunaan tanda-tanda untuk penanda pada sebuah kalimat atau teks.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem
ejaan (seperti titik, koma, titik dua) (KBBI:1393). Sedangkan, menurut Dendy Sugono, dkk
(dalam Puspitasari 2014:11) tanda baca adalah tanda-tanda dalam tulisan misalnya tanda titik,
tanda koma, dll. dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dll). Dalam buku EBI
(Ejaan Bahasa Indonesia) ada lima belas jenis tanda baca, yaitu: penggunaan tanda titik (.), tanda
koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah ( – ), tanda tanya
(?), tanda seru (!), tanda ellipsis (…), tanda petik (“ “), tanda petik tunggal (‘ ‘), tanda kurung ((
)), tanda kurung siku ([ ]), tanda garis miring (/), tanda penyingkat atau apostrof (‘) dalam
menulis.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu tanda elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku
dan garis miring ?
2. Bagaimana cara penggunaan tanda elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung,
tanda kurung siku dan garis miring ?

1.3 Tujuan
1. Memahami apa itu elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung
siku dan garis miring.
2. Mengetahui cara penggunaan tanda elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda
kurung, tanda kurung siku dan garis miring.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Aturan Penggunaan Tanda Baca


A. Tanda Elipsis (…)
Tanda Elipsis adalan pelesapan kata atau kalimat yang penggunaannya telah diatur dalam
Pedoman Umum Bahasa Indonesia (PUEBI). Dilansir dari buku Seri Penyuluhan Bahasa
Indonesia Ejaan oleh Sriyanto (2014), tanda elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang
terputus-putus atau bagian kalimat yang dihilangkan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) daring, elipsis adalah tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...),
menggambarkan kalimat yang terputus-putus atau menunjukkan bahwa dalam suatu petikan
ada bagian yang dihilangkan.

Fungsi Tanda Elipsis


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, menyebutkan dua fungsi tanda elipsis:
1) Tanda baca ini dipakai sebagai menunjukkan pada suatu kutipan atau kalimat ada
dibagian yang harus dihilangkan.
2) Tanda baca ini dipakai guna menulis ujaran takak selesai pada dialog. Apabila kita
melihat penggunaan tanda baca ini, kita dapat melihat beberapa fungsi lain yang belum
tercakup dalam pedoman tsb.
3) Menunjukkan keragu-raguan: Dia akan menemuinya nanti malam … atau besok.
4) Mengundang si pembaca guna berpikir lebih maju: Setelah peristiwa itu, dia bermimpi …

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, elipsis adalah tanda berupa tiga titik
yang diapit spasi (...), menggambarkan kalimat yang terputus-putus atau menunjukkan bahwa
dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.
Namun, pemakaian tanda elipsis masih sering keliru, terutama pada penggunaan jumlah
tanda titiknya. Seharusnya, jumlah titik pada tanda elipsis hanya sebanyak tiga titik.
Akan tetapi, sebagian pemakai bahasa tidak mengetahui hal ini. Selain itu, jumlah titik pada
tanda elipsis yang terletak di akhir kalimat ada sebanyak 4 tanda titik.
Aturan Penggunaan Tanda Elipsis

Berikut ini contoh penggunaan tanda elipsis yang salah:


1) Satu ….., dua ……., tiga!
2) Kita harus ……. mengantre untuk mendapatkan tiket.
3) Semua warga negara harus mau membayar……
4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ……
a. 1928 c. 1965
b. 1945 d. 1972

6
Apabila kita melihat contoh di atas, tanda titik pada kalimat tidak sama jumlahnya. Sebab,
pada bagian pertama digunakan 5 tanda titik yang diikuti tanda koma dan pada bagian kedua
digunakan 7 tanda titik yang diikuti tanda koma juga.
Sementara tanda titik yang digunakan pada kalimat sebanyak tujuh. Lalu, pada kalimat
digunakan enam tanda titik.
Dalam pembuatan soal yang berbentuk pilihan ganda sering juga digunakan tanda elipsis.
Akan tetapi, pada umumnya, penggunaan tanda titiknya masih sering salah. Sementara pada
contoh kalimat (4) digunakan enam tanda titik.

Berikut adalah cara menuliskan tanda elipsis dengan benar:


1) Satu …, dua …, tiga!
2) Kita harus … mengantre untuk mendapatkan tiket.
3) Semua warga negara harus mau membayar ….
4) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan mulai berlaku pada tahun ….

• Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada
bagian yang dihilangkan
Contoh:
1. Palung Mariana … berlokasi di barat Samudera Pasifik adalah bagian terdalam dari laut
di dunia.
2. Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.

• Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Contoh :
1. “Jadi, simpulannya … oh, sudah saatnya istirahat.”
2. “Tak seorangpun dapat membayangkan …,” kata Lia.

B. Tanda Petik (“ “)
Tanda petik atau tanda kutip (bahasa Inggris: quotation mark) adalah tanda baca yang
digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau kata. da dua jenis
tanda petik, yaitu tunggal (‘. . .’) dan ganda (“. . .”). Dalam bahasa Indonesia, istilah tanda
petik umumnya merujuk pada tanda petik ganda atau disebut juga tanda petik dua.
Sedangkan istilah tanda petik tunggal biasanya disebut secara spesifik. Tergantung pada
jenis huruf, tanda kutip pembuka dan penutup bisa berbentuk serupa atau berbeda antara kiri
(pembuka) dan kanan (penutup). Tanda petik penutup mirip dengan tanda
penyingkat (apostrof), simbol prima, dan juga dengan tanda dito, meskipun keempatnya
memiliki fungsi yang berbeda.

7
Aturan Penggunaan Tanda Petik

a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraandan naskah atau
bahan tertulis lainnya.
Contoh :
1. “Saya belum siap,” kata Mira, “Tunggu sebentar!”
2. Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.”

b. Penutup Kalimat
Tanda petik dipakai sebagai tanda baca ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung
atau bagian kalimat.

Contoh:
Tedy sering menjadi “pengacau” dalam setiap kegiatan tim di tempatnya bekerja.

c. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh :
1. Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
2. Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA”
diterbitkan dalam harian Tempo.

d. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus.
Contoh :
1. Saat ini ia sedang tidak mempunyai pacar yang di kalangan remaja dikenal dengan
“jomblo”.
2. Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.

C. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)

Aturan Penggunaan Tanda Petik Tunggal

a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
1. Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
2. “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa
letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
3. "Kita bangga karena lagu 'Indonesia Raya' berkumandang di arena olimpiade itu," kata
Ketua KONI.

8
b. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan
asing.
Misalnya:
1. Feed-back berarti ‘balikan’.
2. tergugat 'yang digugat'
3. retina 'dinding mata sebelah dalam'
4. noken 'tas khas Papua'
5. tadulako 'panglima'
6. marsiadap ari 'saling bantu'
7. tuah sakato 'sepakat demi manfaat bersama'
8. policy 'kebijakan'
9. wisdom 'kebijaksanaan'
10. money politics 'politik uang'

D. Tanda kurung ( )
Tanda kurung (bahasa Inggris: bracket) adalah tanda baca yang digunakan secara
berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau menyisipkan teks ke
dalam teks lain. Tanda kurung secara umum digunakan sebagai penyebut tanda kurung
lengkung. Penggunaan tanda kurung sesuai EYD melibatkan beberapa fungsi.
Aturan Penggunaan Tanda Kurung
a. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya:

1. Komisi A telah selesai menyusun GBPK (Garis-Garis BesarProgram Kerja) dalam siding
pleno tersebut.
2. Raja Ampat (salah satu Kabupaten di Papua) merupakan salah satu destinasi wisata
favorit di Indonesia.
3. Bu Sutarmi (istri korban) menjelaskan kejadian perkara perampokan yang terjadi di
rumahnya.
4. Tobey Maguire (sebelah kanan) terlihat duduk dengan sahabatnya yaitu Leonardi
DiCaprio dalam foto lawas tersebut.

b. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.

9
Misalnya:

1. Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan perkembangan perekonomian Indonesia


lima tahun terakhir.
2. Rincian penyempurnaan pola pikir pembelajaran (lihat lampiran 2) dijadikan pedoman
untuk menyusun metode pembelajaran yang aktif dan terintegrasi ke IPTEK.
3. Hampir semua orang yang datang ke Jogja menyempatkan diri untuk mampir ke Wijilan
(daerah sentra gudeg di Jogja).
4. Perbedaan kenaikan produksi gula (lihat grafik 1) membuat pengusaha mulai
memperhitungkan kembali dana belanjanya.

c. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Misalnya:
1. Factor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b) tenaga kerja, dan(c) modal.
2. Terdapat empat macam tanda kurung, yaitu (1)tanda kurung lengkung (tanda
kurung), (2)tanda kurung siku, (3)tanda kurung kurawal, dan (4)tanda kurung sudut
3. Kemarin ibu membeli berbagai macam bahan makanan, antara lain (1) telor, (2)tahu,
(3) tempe, (4) sayuran hijau, dan (5) buah-buahan.
4. Berkas yang harus dibawa saat melamar adalah (1) CV, (2) surat lamaran, (3) ijazah
terakhir, (4) foto berwarna, dan (5) SKCK.

d. Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.
Misalnya:
1. Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
2. Sahrul Gunawan berasal dari (kota) Bogor.
3. Toko akan kembali dibuka pada (tanggal) 18 Agustus 2021.
4. Foto pertama di dunia adalah “Le Gras” yang diambil oleh (seseorang bernama)
Joseph Nicephore Niece pada (tahun) 1826.
5. Sejak operasi pertamanya pada tahun 2004, (bus) Transjakarta tetap beroperasi
sebagai transportasi massal hingga sekarang.
E. Tanda kurung Siku ([ ])

Tanda kurung siku disimbolkan dengan ([…]). Menurut Jonter Pandapotan Sitorus dalam
buku Mengenal Tata Bahasa Indonesia (2019), tanda kurung siku berfungsi cukup penting
dalam hal pengutipan pendapat dari berbagai literasi.
Fungsi dari penggunaan tanda kurung siku, yakni:
Fungsi pertama tanda baca ini ialah sebagai penanda jika kutipan yang ditulis bisa jadi salah,
karena sesuai dengan sumber asli. Artinya pengguna kutipan tersebut tidak bisa semena-

10
mena mengubah kutipan yang digunakan, karena hanya mengikuti apa yang tertera dalam
sumbernya.

Fungsi kedua tanda baca kurung siku ialah untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang ada di dalam tanda kurung. Artinya tanda kurung siku dipakai untuk memberi
keterangan dalam kalimat yang sebelumnya sudah ada dalam tanda kurung.
Aturan Penggunaan Tanda Kurung Siku
a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan
bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Misalnya:
1. Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara
khidmat.
3. Ia me[l]ihat Anton keluar dari rumah itu.
4. Penggunaan bahasa dalam penyusunan tugas akhir harus sesuai [dengan] kaidah
bahasa Indonesia.
5. Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.

b. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung.
Misalnya:
1. Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat
halaman 35― 38] perlu dibentangkan di sini).

2. Verba transitif merupakan kata kerja yang membutuhkan objek ataupun


pelengkap. (kalimat asli)

Verba transitif merupakan kata kerja yang membutuhkan objek ataupun pelengkap
(Contoh dijelaskan pada lampiran 3 [lihat halaman 25]). (kalimat direvisi)

3. Pembahasan mengenai teori Darwin telah dijelaskan pada buku edisi


sebelumnya. (kalimat asli)

Pembahasan mengenai teori Darwin telah dijelaskan pada buku edisi sebelumnya
(baca buku “Teori Darwin” [Bab II]). (kalimat direvisi)

11
F. Tanda garis miring (/)

Tanda garis miring (/) adalah tanda baca yang berbentuk garis hampir vertikal yang bagian
atasnya agak condong ke sebelah kanan dan bagian bawahnya ke sebelah kiri garis vertikal.
Di Amerika Serikat, tanda ini disebut slash atau forward slash, sedangkan di Britania Raya
disebut stroke.

Aturan Penggunaan Garis Miring

a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Nomor surat terdiri dari :

 Nomor urut surat

 Nomor Pokok surat resmi lembaga

 Nama lembaga

 Bulan pembuatan surat tersebut

 Tahun pembuatan surat tersebut

Misalnya:
1. No. 12/PK/2005Jalan Kramat III/10Masa Bakti 2005/2006Tahun Ajaran 2006/2007
2. No. 7/PK/1973
3. No. 12/TK-AN/2007/IX/2015
4. No. 06/KKG/Gugus III PPT/11/2016
5. Jalan Kramat III/10
6. Jalan KH. Wahab Chasbulloh III/64
7. Jl. Pendidikan X/18 Gedeg
8. Tahun anggaran 1985/1986
9. Tahun ajaran 2015/2016

b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan per.

Misalnya:
1. Laki-laki/perempuan120 km/jam
2. Dikirimkan lewat darat/laut (dibaca : dikirimkan lewat darat atau laut)

12
3. Mahasiswa/mahasiswi Universitas Indonesia (dibaca : mahasiswa atau mahasiswi di
sebuah Universitas Indonesia)
4. Harganya Rp1.500,00/lembar (dibaca : harganya Rp1.500,00 tiap lembar)
5. Harga rambutan itu Rp3.500,00/ikat. (dibaca : Harga rambutan itu Rp3.500,00 tiap
ikat.)
6. Kecepatan 20 m/s ( dibaca : kecepatannya 20 meter per detik )
7. Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s. ( dibaca : kecepatannya Modem itu
memiliki kecepatan sampai 7,2 megabytes per detik

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penggunaan tanda ellipsis, tanda petik, tanda
petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, dan garis miring adalah sebagai
berikut.

1. Memahami apa itu elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda
kurung siku dan garis miring.

Dilansir dari buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia Ejaan oleh Sriyanto (2014),
tanda elipsis digunakan untuk menandai kalimat yang terputus-putus atau bagian
kalimat yang dihilangkan.

Tanda petik atau tanda kutip (bahasa Inggris: quotation mark) adalah tanda baca
yang digunakan secara berpasangan untuk menandai ucapan, kutipan, frasa, atau
kata. da dua jenis tanda petik, yaitu tunggal (‘. . .’) dan ganda (“. . .”).

Tanda kurung (bahasa Inggris: bracket) adalah tanda baca yang digunakan secara
berpasangan (kurung buka dan kurung tutup) untuk memisahkan atau
menyisipkan teks ke dalam teks lain.

Tanda kurung siku disimbolkan dengan ([…]). Menurut Jonter Pandapotan


Sitorus dalam buku Mengenal Tata Bahasa Indonesia (2019), tanda kurung siku
berfungsi cukup penting dalam hal pengutipan pendapat dari berbagai literasi.

Tanda garis miring (/) adalah tanda baca yang berbentuk garis hampir vertikal
yang bagian atasnya agak condong ke sebelah kanan dan bagian bawahnya ke
sebelah kiri garis vertikal. Di Amerika Serikat, tanda ini disebut slash atau
forward slash, sedangkan di Britania Raya disebut stroke.

2. Mengetahui cara penggunaan tanda elipsis, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda
kurung, tanda kurung siku dan garis miring.

Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
kutipan ada bagian yang dihilangkan

14
Contoh:
Palung Mariana … berlokasi di barat Samudera Pasifik adalah bagian terdalam
dari laut di dunia.
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraandan naskah
atau bahan tertulis lainnya.
Contoh :
“Saya belum siap,” kata Mira, “Tunggu sebentar!”

Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Misalnya:
Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”

Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.


Misalnya:
Komisi A telah selesai menyusun GBPK (Garis-Garis BesarProgram Kerja)
dalam siding pleno tersebut.

Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam
naskah asli.
Misalnya:
Sang Puteri men[d]engar bunyi gemerisik.

Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Misalnya:
No. 12/PK/2005Jalan Kramat III/10Masa Bakti 2005/2006Tahun Ajaran
2006/2007

3.2 Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah ini
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sunendar, Dadang. (2016). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta

https://tirto.id/apa-itu-elipsis-pengertian-dan-contohnya-sesuai-puebi-gbRW Diakses pada 19


Maret 2022
https://majalahpendidikan.com/elipsis/ Diakses pada 19 Maret 2022
https://ivanlanin.github.io/puebi/tanda-baca/tanda-petik-tunggal/ Diakses pada 19 Maret 2022
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_petik Diakses pada 20 Maret 2022

https://dosenbahasa.com/penggunaan-tanda-kurung-dan-tanda-kurung-siku Diakses pada 20


Maret 2022
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_garis_miring Diakses pada 21 Maret 2022
https://dosenbahasa.com/penggunaan-tanda-garis-miring Diakses pada 21 Maret 2022

16
LAMPIRAN
Pertanyaan Sesi Pertama :
1. Apakah setelah tanda kurung ada tanda titik? (Ghina Syifa Hanun)
Jawaban : Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung
dalam suatu perincian (Lisa Merlinta)

2. Mengapa kalimat Elipsis bisa terjadi ? (Lintang Azzahra Muchson)


Jawaban : Elipsis dalam sebuah percakapan terjadi apabila kata atau klausa yang
dibicarakan telah disebutkan sebelumnya atauh al yang dibicarakan tersebut dapat
dimengerti dengan mudah oleh lawan bicara, maka dapat dilakukan elipsis. (Reza Jibrani
Novrizal)

3. Kapan tanda kurung biasa dan tanda kurung siku di gunakan? (Nur Annisa)
Jawaban : Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan dalam naskah asli yang
ditulis orang lain. (Ica Pitriani)
Pertanyaan Sesi Kedua :
1. Bagaimana penggunaan tanda petik tunggal pada sebuah kalimat ? (M.Faisal Hakim)
Jawaban : Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam
petikan lainnya. (Filsa Septia Perdana)

2. Dalam hal apa saja tanda petik di gunakan? (Kukut Millyan Rizki)
Jawaban : Untuk mengapit petikan lansung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau
bahan tertulis. (Raditya Ananta Ridwan)

3. Apa yang membedakan tanda kurung dengan tanda kurung siku? (Nanda Sakti)
Jawaban : Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan. Tanda kurung
siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelasan yang sudah
bertanda kurung. (Yeshy)

17

Anda mungkin juga menyukai