Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PUEBI PENGGUNAAN TANDA BACA


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia

Disusun oleh Kelompok 3

Agum Muhammad Nugraha 9882405121121015

Gunthur Bayu Wibisono 9882405121121010

Program Studi Sistem Informasi


UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
Bandung
Oktober 2021
Kata Pengantar

Puji Tuhan Yang Maha Esa kita sampaikan atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah ia berikan kepada kita untuk menuntaskan tugas
makalah bahasa indonesia yang berjudul mengenai PUEBI “Penggunaan
Tanda Baca” dengan baik dan tepat waktu.
Penulis pun mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya
kepada seluruh orang yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Penulis
pun sampaikan terima kasih kami kepada dosen mata pelajaran Bahasa
Indonesia kepada Ibu Mutia Ega Mercury, S.Hum., M.Hum. atas
bimbinganya untuk menyusun makalah ini.
Mungkin dalam makalah ini terdapat kekurangan yang tidak
disadari oleh penulis, maka daripada itu penulis meminta kritik dan saran
dari para pembaca demi tercapainya penyempuranaan makalah ini.

Bandung, 13 Oktober 2021

Penulis
Daftar Pustaka

Kata Pengantar 2

Daftar Pustaka 3

BAB I. PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
Tanda Baca 5
Pengertian 5
Peranan Tanda Baca 5
Jenis, Penggunaan, dan Contoh Penggunaan Tanda Baca 5
Tanda Titik (.) 5
Tanda Koma (,) 6
Tanda Titik Koma (;) 6
Tanda Titik Dua (:) 6
Tanda Hubung (-) 7
Tanda Pisah (—) 7
Tanda Tanya (?) 7
Tanda Seru (!) 7
Tanda Elipsis (...) 7
Tanda Petik ("...") 8
Tanda Petik Tunggal ('...') 8
Tanda Kurung ((...)) 8
Tanda Kurung Siku ([...]) 8
Tanda Garis Miring (/) 8
Tanda Penyingkat ('') 8
Bab lll PENUTUP 9
Kesimpulan 9
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Bahasa pada suatu lingkungan masyarakat berperan
penting dalam terwujudnya komunikasi yang dapat menghidupkan
interaksi masyarakat tersebut yang dimana aspek tersebut sangatlah
penting dalam menjalankan kehidupan sosial. Hal tersebutlah yang
menjadi salah satu aspek terpenting dalam perkembangan peradaban
manusia yang dimana aspek tersebutlah yang membuat peradaban manusia
sangat maju seperti sekarang.
Pada dewasa ini kita dihadapi oleh era digitalisasi yang dimana
informasi secara pesat dan cepat diketahui oleh masyarakat luas yang
menyebabkan banyaknya perubahan dalam segala aspek, terutama aspek
bahasa yang acap kali dikesampingkan dalam penggunaannya, terutama
dalam segi ejaan yang dimana ejaan tersebut merupakan salah satu aspek
yang penting dalam berbahasa yang beretika, salah satunya adalah tanda
baca.
Tanda baca penting sekali dalam penggunaannya yang dimana
tanda baca tersebut sangat penting dalam mempertahankan struktur,
pengorganisasian, jeda serta intonasi dalam berbahasa terutama pada media
tulis. Hal tersebut sangatlah krusial jika mengalami kesalahan yang dapat
menyebabkan masalah komunikasi serta berbahasa, seperti multitafsir,
miskomunikasi, dan lain sebagainya.
Masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan cara memahami,
mengimplementasikan, dan mengajarkan tentang berbahasa dan
berkomunikasi dengan benar terutama dalam hal ejaan termasuk tanda
baca.
II. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan pada makalah ini penulis membatasi sub-pokok
pembahasan sebagai berikut ini.
1. Apa yang disebut dengan tanda baca ?
2. Mengapa tanda baca itu penting untuk dipahami ?
3. Bagaimana penggunaan tanda baca yang baik dan benar ?
III. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini terdapat tujuan yang ingin kita capai
sebagain berikut ini :
1. Pemahaman mengenai tanda baca serta penggunaannya.
2. Pemahaman mengenai pentingnya tanda baca.
3. Menuntaskan tugas pembuatan makalah pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia
BAB II PEMBAHASAN
I. Tanda Baca
A. Pengertian
Tanda Baca dapat diartikan sebagai sistem simbol yang membantu
pembaca untuk memahami struktur, organisasi, intonasi, jeda dan nada.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanda baca adalah tanda
yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Tanda baca
pun dapat membantu para pembaca dalam memahami, mengucapkan
tulisan dengan baik dan benar. Tanda baca pun bermacam macam
tergantung terhadap bahasa, waktu, lokasi, dan tanda baca pun terus
berkembang seiring dengan perkembangan keilmuan bahasa itu sendiri.
B. Peranan Tanda Baca
Tanda Baca berperan penting terhadap pemahaman pembaca
terhadap bacaan itu sendiri.Hal tersebut sangat krusial agar pembaca
memiliki penafsiran yang sama dengan penafsiran yang dipikirkan oleh
sang penulis. Hal ini juga berperan untuk mengurangi masalah yang
disebabkan oleh misrepresentasi dari para pembaca mengenai suatu
tulisan yang memuat suatu data, fakta, maupun informasi tertentu.
II. Jenis, Penggunaan, dan Contoh Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca yang terdapat pada pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia sebanyak 15 jenis tanda baca yang dipergunakan saat ini. Tanda
baca tersebut terdiri dari tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;),
tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (—), tanda tanya (?), tanda
seru (!), tanda ellipsis (...), tanda petik (“...”), tanda petik tunggal (‘...’),
tanda kurung (()), tanda kurung siku ([]), tanda garis miring (/), tanda
penyikat atau apostrof (``). Dari setiap tanda baca tersebut memiliki
kegunaannya masing - masing seperti berikut ini.
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik sebagai akhir suatu kalimat pernyataan
Contoh penggunaan : aku suka kamu.
2. Tanda titik dipakai setelah angka maupun huruf pada suatu
daftar, ikhtisar, atau bagan kecuali hal tersebut telah
memiliki tanda kurung.
Contoh penggunaan,
Daftar belanja bulanan :
1. Mie instan
2. Beras
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan petunjuk waktu atau
jangka waktu dalam angka jam, menit, serta detik.
Contoh penggunaan :
● Pukul 08.23 WIB.
● Rekor tercepat dengan waktu 00.03.23 Jam.
4. Tanda titik dipakai dalam menyusun daftar pustaka.
Contoh penggunaan, Rohmawati, Tri Suci.2015.Rule of
Law.Makalah.Dikutip dari
https://bit.ly/academia-rule-of-law.15 Oktober 2021.
5. Tanda titik dipakai hanya untuk menunjukan jumlah dalam
bilangan ribuan atau kelipatannya
Contohnya penggunaan, Aku punya uang sebesar
Rp.100.000,00

Catatan ;
● Pada akhir 1) alamat penerima maupun pengirim
serta 2) tanggal surat tidak digunakannya tanda titik.
● Pemakaian tanda titik tidak pada akhir penomoran
deret digital yang melebihi satu angka pada judul
tabel, grafik, bagan, maupun gambar.
● Pemakaian tanda titik tidak pada ribuan maupun
kelipatanya yang tidak menunjukan jumlah.
● Pemakaian tanda titik tidak pada akhir judul berupa
kepala karangan, ilustrasi, maupun tabel.
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma digunakan dalam suatu perincian atau
penghitungan.
Contoh penggunaan
● Kucing itu memiliki 5 organ penting, yaitu otak,
hati, jantung, pankreas, dan ginjal.
● Saya membeli bahan masakan, yaitu daging ayam,
bayam, bumbu racik, dan jagung.
2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung dalam
kalimat majemuk setara.
Contoh penggunaan
● Silan mencintai Milea, tetapi bohong.
● Aku mencintaimu, tetapi tidak sebaliknya.
3. Tanda koma dipakai sebagai pemisah jika anak kalimat
mendahului induk kalimatnya, tetapi tidak sebaliknya.
Contoh penggunaan :
● Karena bosan, saya tidur.
● Karena saya pintar, saya juara kelas.
4. Tanda koma digunakan setelah kata penghubung
antarkalimat.
Contoh penggunaan:
● Oleh karena itu, saya akan menghancurkan dunia.
● Dia orang yang sangat rajin. Jadi, dia memiliki
banyak prestasi.
5. Tanda koma digunakan setelah atau/dan sebelum kata seru
dan kata sapaan.
Contoh penggunaan :
● Halo pak, Perkenalkan nama saya Saipudin.
● Dian aktif sekali, ya, bun !
6. Tanda koma digunakan sebagai pemisah kalimat petikan
langsung dari bagian kalimat lainnya kecuali pada kalimat
tanya, kalimat perintah, kalimat seru yang mengikutinya.
Contoh penggunaan
● Kata sepupu dari sepupuku, “Tempat ini adalah
kenangan nenek dengan kakekku semasa muda.”
● Mamah berteriak, “Pulang udah magrib.”
7. Pada 1) nama dan alamat, 2) bagian-bagian alamat, 3)
tempat juga tanggal, serta 4) nama tempat dan wilayah
maupun negeri yang berurutan ditulis maka digunakannya
tanda koma di antaranya sebagai pemisah.
Contoh penggunaan
Saya dari Kampung Durian Jatuh, Kecamatan Balik Aja,
Negeri Sembrang Samudra.
8. Tanda koma digunakan pada daftar pustaka untuk
penyusunan nama terbalik.
Contoh penggunaan
Rohmawati, Tri Suci.2015.Rule of Law.Makalah.Dikutip
dari
https://www.academia.edu/12376354/_RULE_OF_LAW_D
i_susun_oleh.15 Oktober 2021.
9. Tanda koma digunakan pemisah bagian pada catatan kaki
maupun catatan akhir.
Contoh penggunaan :
● Muhammad Rijal, Ensiklopedi Suku Sunda
(Bandung: Ganesha, 1988), hlm. 21.
● Sindia Siregar, Sejarah Suku Batak (Bandung:
Ganesha, 1990), hlm. 32.
10. Tanda koma sebagai pemisah dan pembeda antara singkatan
gelar akademis dengan singkatan nama diri, keluarga, atau
marga yang digunakan setelah nama orang dan sebelum
gelar akademis.
Contoh penggunaan
Rahmat Ramadhan, MA berbeda Rahmat Ramdhani MA
(Mas Agung).
11. Tanda koma digunakan pada awal angka desimal, atau
pemisah rupiah dengan sen yang menetapkan angka
Contoh penggunaan :
● 0,5 ampere
● 0,02 volt
● Rp. 2.300,00
12. Tanda koma digunakan sebagai pengapit keterangan
tambahan maupun aposisi.
Contoh penggunaan :
● Banyak sekali ikan di muara ini, misalnya, ikan
mujair, ikan mas, dan ikan lele.
● Keyboard ini memiliki, 104 buah, tombol yang
berbeda.
13. Tanda koma digunakan setelah keterangan pada awal
kalimat untuk menyingkirkan salah baca maupun salah
penafsiran.
Contoh penggunaan:
● Dalam hal tersebut, saya tegaskan bahwa itu
penting.
● Pada saat ini, kita tidak punya pilihan lain.
● Selain dia, anda tidak boleh menyentuhnya.
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma digunakan serupa pengganti kata hubung
pemisah kalimat setara pada kalimat majemuk
Contoh penggunaan:
● Sebentar lagi aku akan mati; jangan lupakan aku
dalam hidup mu.
● Saya beli bawang; adik beli kacang
2. Tanda titik koma digunakan untuk perincian suatu klausa
Contoh penggunaan:
Ciri - ciri orang kaya raya:
1. Produktif setiap saat;
2. Menggunakan waktunya dengan baik;
3. Pintar dalam mengurus keuangannya;
3. Tanda titik koma digunakan sebagai pemisah bagian
perincian yang telah memakai tanda koma.
Contoh penggunaan
Ayah membeli pisau, golok, dan pisau daging; kambing,
dan sapi; bumbu rendang dan bumbu sate untuk kurban
nanti.
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua digunakan setelah pernyataan beserta
perincian maupun penjelasan, tetapi jika perincian maupun
penjelasan berupa akhir kalimat maka tanda titik dua tidak
dipakai.
Contoh penggunaan:
Ibu memerlukan alat rumah tangga : panci, sendok,
mangkok, piring, dan gelas.
Saya memerlukan keyboard, dan mouse yang baru
2. Tanda titik dua digunakan setelah kata yang membutuhkan
uraian.
Contoh penggunaan :
Organisasi Desa Dusun Indah terdiri dari
1) Kepala desa : Budiman Santosa
2) Wakil kepala desa : Mutia Rahmat
3) Sekretaris desa : Hartono Siregar
4) Bendahara desa : Yuyun S
3. Tanda titik dua digunakan pada naskah drama setelah nama
pelaku dalam pembicaraan.
Contoh penggunaan :
Budiman : “Dimana yang lain ? Kok, Tidak ada ?”
Hartono : “Maaf pak, sepertinya yang lain telat pak”
Budiman : “Mereka kerja, tapi tidak benar kerjanya; Nanti
jangan lupa evaluasi mereka !”
Hartono : “Baik pak, Saya akan evaluasi mereka,”
4. Tanda titik dua ada pada daftar pustaka di antara 1) nomor
maupun jilid dan halaman, 2) surah serta ayat dalam kitab
suci, 3) judul serta anak judul karangan dan 4) nama kota
dan penerbit.
Contoh penggunaan :
● Si Kancil dan Buaya: Kumpulan Dongeng Anak
● Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta:
Pusat Bahasa.
E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang
terpenggal oleh pergantian baris.
Contoh penggunaan:
● Pria itu sedang memancing ikan di tepi su-
ngai.
● Ayah sedang membajak sawah di belakang ru-
mah pak Jojo.
2. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata
ulang.
Contoh penggunaan:
● Anak-anak itu sedang bermain bola ditaman.
● Ibu-ibu sedang memasak di depan rumah mereka
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal,
bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau
menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Contoh penggunaan:
● 19-10-2021
● I-N-I-B-A-P-A-K-B-U-D-I
4. Tanda hubung digunakan untuk memperjelas hubungan
bagian kata atau ungkapan.
Contoh penggunaan:
Adanya perbedaan

Ber-evolusi. Be-revolusi.

Berulang-ulang. Ber-ulang-ulang.

Mengorek-ngorek Meng-orek - orek.


5. Tanda hubung digunakan untuk merangkai.
a. se- dengan kata selanjutnya yang diawali huruf
kapital.
b. ke- dengan angka.
c. Angka dengan -an.
d. Imbuhan atau kata dengan singkatan berupa huruf
kapital.
e. Kata dengan kata Tuhan serta kata gantinya.
f. Huruf dan angka yang bukan singkatan.
g. Singkatan huruf kapital dengan kata ganti -ku, -mu,
dan -nya
Contoh penggunaan:
● se-Indonesia melakukan pembatan jalan dengan
melakukan sistem genap ganjil.
● Ulang tahun RI yang ke-77.
● Nazi Jerman kalah pada tahun 1945-an
● Kita akan bertemu lagi pada hari-H.
● Manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang paling
mulia.
● Dilla telah lulus S-1.
● Ini KTP-mu bukan ?
6. Tanda hubung digunakan untuk merangkai unsur bahasa
Indonesia dengan bahasa daerah atau bahasa asing.
Contoh penggunaan :
● Saya lagi mem-backup data.
● Dia sedang meng-calculate budget bulan ini.
7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat
yang menjadi objek bahasan.
Contoh penggunaan :
● Pada bahasa Sanskerta terdapat bilangan angka,
seperti eka-, dwi-, tri-, catur-, panca-, sapta-, dasa-
dan lainnya.
● Pada awalan satuan terdapat beberapa tingkatan,
seperti kilo- , hekto-, deka-, desi-, centi-, milli-.
F. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata
atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun
kalimat.
Contoh penggunaan:
● Kemenangan pertandingan —saya yakin—ini akan
kita raih.
● Saat ia pergi —aku hanya ingin disampingnya— ia
berkata, “selamat tinggal”.
2. Tanda pisah digunakan untuk menegaskan keterangan
aposisi atau keterangan yang lain.
Contoh penggunaan :
● Aku berdebat —mengenai teori evolusi manusia—
bersama teman ku yang pintar dan kalah.
● Aku ingin bersamamu —karena aku mencintaimu—
hingga akhir hayat.
3. Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau
tempat.
Contoh penggunaan :
● Perjalanan kita akan panjang karena
Jakarta—Hongkong itu kan jauh.
● Pertempuran itu terjadi pada tahun 1939 —1945.
● Jalan tol itu sepanjang Jakarta—Bandung
G. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh penggunaan:
● Berapa harga payung itu ?
● Dimana barang yang kamu simpan ?
2. Tanda tanya dipakai dalam kalimat yang disangsikan atau
yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh penggunaan:
● Monumen Nasional dibangun pada tahun 1961 (?)
● Indonesia merdeka pada tahun 1947 (?)
H. Tanda Seru (!)
Tanda seru digunakan untuk mengahiri ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh penggunaan:
● Tolong maju kedepan!
● Silahkan duduk!
I. Tanda Elipsis (...)
1. Tanda elipsis digunakan untuk menunjukan bahwa dalam
suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Catatan :
a. Tanda elipsis diawali dan diakhiri spasi.
b. Tanda elipsis diakhiri tanda titik pada akhir kalimat
(dengan empat buah tanda titik).
Contoh penggunaan :
● Pertandingan ini sangat … , dari pada pertandingan
sebelumnya.
● … , ini sangat nyata.
2. Tanda elipsis digunakan untuk menulis ujaran yang tidak
selesai dalam dialog.
Catatan :
a. Tanda elipsis diawali dan diakhiri spasi.
b. Tanda elipsis diakhiri tanda titik pada akhir kalimat
(dengan empat buah tanda titik).
Contoh penggunaan :
● “Bu, saya izin ….. ”
● “Oke, aku … bersiap, Selamat pagi bu guru !”
J. Tanda Petik ("...")
1. Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung
yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis
lain.
Contoh penggunaan :
● Ibu berkata, “Jangan dimakan sebelum berdoa.”
● Hartono : “Baik pak, saya akan periksa.”
2. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh penggunaan :
● Sajak “Terbit dari Timur” itu sangat menggugah
semangat ya !
● Apa benar Bondan Prakoso yang menyanyikan lagu
“Ya Sudahlah” ?
3. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang
kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh penggunaan :
● Nama ilmiah kodok itu adalah “Bufo melanostictus
Schneider”.
● Kodok dalam kingdom animalia itu ber-genus
“Bufo”.
K. Tanda Petik Tunggal ('...')
1. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan
yang terdapat dalam petikan lain.
Contoh penggunaan :
● Doni : “Seingat aku pak Budi ngomongnya kaya
gini, ‘Jangan telat ngumpulin tugas, kalau telat, nilai
kalian pasti bapak kosongin’, gitu sih kalau ga salah
denger.“
● Hinata : “Aku dengar apa yang dia bilang, ‘Aku
akan ambil alih dunia ini ! HAHAHA!’“
2. Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.
Contoh penggunaan :
● rule of law ‘penegakan hukum’.
● Fuck off ’tidak peduli’.
● Sirip ‘alat gerak ikan’.
● Game changing ‘perubah permainan’.
L. Tanda Kurung ((...))
1. Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan.
Contoh penggunaan :
● Dilan ditilang karena tidak membawa surat
mengemudi (SIM).
● Intan sekarang sudah 18 tahun, tetapi belum
memiliki kartu tanda penduduk (KTP).
2. Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
Contoh penggunaan:
● Aku mendudukinya (bangku eksklusif).
● Aku berdiri di sini (podium utama) dengan
semangat yang membara.
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang
keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau
dihilangkan.
Contoh penggunaan :
● Della naik (bus) Damri untuk pergi ke sekolah.
● Silla berasal dari (Kota) Bandung.
4. Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau angka
yang digunakan sebagai penanda pemerincian.
Contoh penggunaan :
● Faktor evolusi pada suatu spesies berupa (a) mutasi
(b) aliran genetik (c) seleksi alam dan adaptasi.
● Yuki suka makanan manis, seperti (1) donat (2) es
krim (3) coklat dan (4) pocky.
M. Tanda Kurung Siku ([...])
1. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas
kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis
oleh orang lain.
Contoh penggunaan:
● Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republic
Indonesia dirayakan di Istana Merdeka.
● Bapak proklamator [Ir.Soekarno] orang pertama
yang mencetuskan konsep Pancasila sebagai dasar
negara.
2. Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan
dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Contoh penggunaan :
Ikan terbang memiliki kemampuan untuk terbang di atas
permukaan laut (ikan ini disebut juga torani [dengan nama
ilmiah Hirundicticthys oxycephalus]).
N. Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada
alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam
dua tahun penanggalan.
Contoh penggunaan :
● Nomor: 19/ID/IV/2021
● Periode Jabatan 2021/2022.
● Jalan Soekarno Hatta V/133.
2. Tanda garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan,
atau, serta, setiap.
Contoh penggunaan:
siswa/siswi = siswa dan siswi
● Paket akan tiba di kantor/rumah = Paket akan tiba di
kantor atau rumah
● Siswa diharapkan membawa bekal makanan berat
dan/atau makanan ringan = siswa diharapkan
membawa bekal makanan berat dan makanan ringan
atau siswa diharapkan membawa bekal makanan
berat atau makanan ringan.
● Harga jeruk Rp.15.000,00/kg = harga jeruk
Rp.15.000, setiap 1 kilogram.
3. Tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas
kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis
orang lain.
Contoh penggunaan :
● Buku pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak
beberapa kali.
● Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang
macapat budaya jawa.
O. Tanda Penyingkat ('')
Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks
tertentu..
Contoh penggunaan :
Dia pasti ‘kan kunanti. (‘kan = akan)
Fatar ‘lah tiba dari ujung timur. (‘lah = telah)
UUD ‘45. (‘45 = 1945)
Bab lll PENUTUP
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini, yaitu pertama, tanda baca merupakan
sistem simbol yang membantu pembaca untuk memahami struktur,
organisasi, intonasi, jeda dan nada. Kedua, pentingnya tanda baca yang
dimana ia dapat memberikan struktur, dan pengorganisasian pada suatu
tulisan yang memberikan suatu pemahaman makna pada tulisan tersebut.
Ketiga, penggunaan tanda baca yang baik itu berdasarkan PUEBI yang
diterbitkan oleh kemendikbud RI yang dapat dilihat secara daring pada
situs https://puebi.js.org/.
II. Saran
Penulis berharap kepada para pembaca agar dapat mengambil
manfaat dari makalah ini dan juga dapat memperbaiki kemampuan
berbahasa para pembaca. Oleh karena itu, penulis pun berharap untuk
adanya perkembangan terhadap pemecahan masalah komunikasi era
digitalisasi ini. Salah satunya adalah penggunaan tanda baca yang acap kali
tidak diperhatikan oleh mayoritas masyarakat di Indonesia.
Penulis pun berharap agar para pembaca dapat memberikan kritik
dan saran mengenai makalah. Kritik dan saran sangatlah membantu
penulis dalam menyempurnakan makalah ini kedepannya. Dikarenakan
kesempurnaan hanyalah milik-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-kata-pengantar-makalah/.Diakse
s pada 25 Oktober 2021 Jam 09.20 WIB
https://puebi.js.org/.Diakses pada 25 Oktober 2021 Jam 09.33 WIB
https://academia.co.id/latar-belakang-makalah/.Diakses pada 22 Oktober
2021 Jam 22.30 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca.Diakses pada 24 Oktober 2021
Jam 01.30 WIB
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
https://lektur.id/
Noer,Heri.2013.BentukTerikat.https://www.bahasaindonesia.my.id/2013/10
/bentuk-terikat.html.Diakses pada 23 oktober 2021 jam 22.50 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II.Diakses pada 24 Oktober
2021 Jam 01.22 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Bufo.Diakses pada 24 Oktober 2021 Jam
01.20 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Bangkong_kolong.Diakses pada 24 Oktober
2021 Jam 01.18 WIB
https://www.ilmupelajaran.com/otot-biseps-dan-triseps-pengertian-ciri-ciri
-cara-kerja/.Diakses pada 23 Oktober 2021 Jam 23.49 WIB
https://id.wikipedia.org/wiki/Torani.Diakses 24 Oktober 2021 01.41 WIB

Anda mungkin juga menyukai