Puji Tuhan Yang Maha Esa kita sampaikan atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah ia berikan kepada kita untuk menuntaskan tugas
makalah bahasa indonesia yang berjudul mengenai PUEBI “Penggunaan
Tanda Baca” dengan baik dan tepat waktu.
Penulis pun mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya
kepada seluruh orang yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Penulis
pun sampaikan terima kasih kami kepada dosen mata pelajaran Bahasa
Indonesia kepada Ibu Mutia Ega Mercury, S.Hum., M.Hum. atas
bimbinganya untuk menyusun makalah ini.
Mungkin dalam makalah ini terdapat kekurangan yang tidak
disadari oleh penulis, maka daripada itu penulis meminta kritik dan saran
dari para pembaca demi tercapainya penyempuranaan makalah ini.
Penulis
Daftar Pustaka
Kata Pengantar 2
Daftar Pustaka 3
BAB I. PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
Tanda Baca 5
Pengertian 5
Peranan Tanda Baca 5
Jenis, Penggunaan, dan Contoh Penggunaan Tanda Baca 5
Tanda Titik (.) 5
Tanda Koma (,) 6
Tanda Titik Koma (;) 6
Tanda Titik Dua (:) 6
Tanda Hubung (-) 7
Tanda Pisah (—) 7
Tanda Tanya (?) 7
Tanda Seru (!) 7
Tanda Elipsis (...) 7
Tanda Petik ("...") 8
Tanda Petik Tunggal ('...') 8
Tanda Kurung ((...)) 8
Tanda Kurung Siku ([...]) 8
Tanda Garis Miring (/) 8
Tanda Penyingkat ('') 8
Bab lll PENUTUP 9
Kesimpulan 9
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri. Bahasa pada suatu lingkungan masyarakat berperan
penting dalam terwujudnya komunikasi yang dapat menghidupkan
interaksi masyarakat tersebut yang dimana aspek tersebut sangatlah
penting dalam menjalankan kehidupan sosial. Hal tersebutlah yang
menjadi salah satu aspek terpenting dalam perkembangan peradaban
manusia yang dimana aspek tersebutlah yang membuat peradaban manusia
sangat maju seperti sekarang.
Pada dewasa ini kita dihadapi oleh era digitalisasi yang dimana
informasi secara pesat dan cepat diketahui oleh masyarakat luas yang
menyebabkan banyaknya perubahan dalam segala aspek, terutama aspek
bahasa yang acap kali dikesampingkan dalam penggunaannya, terutama
dalam segi ejaan yang dimana ejaan tersebut merupakan salah satu aspek
yang penting dalam berbahasa yang beretika, salah satunya adalah tanda
baca.
Tanda baca penting sekali dalam penggunaannya yang dimana
tanda baca tersebut sangat penting dalam mempertahankan struktur,
pengorganisasian, jeda serta intonasi dalam berbahasa terutama pada media
tulis. Hal tersebut sangatlah krusial jika mengalami kesalahan yang dapat
menyebabkan masalah komunikasi serta berbahasa, seperti multitafsir,
miskomunikasi, dan lain sebagainya.
Masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan cara memahami,
mengimplementasikan, dan mengajarkan tentang berbahasa dan
berkomunikasi dengan benar terutama dalam hal ejaan termasuk tanda
baca.
II. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan pada makalah ini penulis membatasi sub-pokok
pembahasan sebagai berikut ini.
1. Apa yang disebut dengan tanda baca ?
2. Mengapa tanda baca itu penting untuk dipahami ?
3. Bagaimana penggunaan tanda baca yang baik dan benar ?
III. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini terdapat tujuan yang ingin kita capai
sebagain berikut ini :
1. Pemahaman mengenai tanda baca serta penggunaannya.
2. Pemahaman mengenai pentingnya tanda baca.
3. Menuntaskan tugas pembuatan makalah pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia
BAB II PEMBAHASAN
I. Tanda Baca
A. Pengertian
Tanda Baca dapat diartikan sebagai sistem simbol yang membantu
pembaca untuk memahami struktur, organisasi, intonasi, jeda dan nada.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanda baca adalah tanda
yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Tanda baca
pun dapat membantu para pembaca dalam memahami, mengucapkan
tulisan dengan baik dan benar. Tanda baca pun bermacam macam
tergantung terhadap bahasa, waktu, lokasi, dan tanda baca pun terus
berkembang seiring dengan perkembangan keilmuan bahasa itu sendiri.
B. Peranan Tanda Baca
Tanda Baca berperan penting terhadap pemahaman pembaca
terhadap bacaan itu sendiri.Hal tersebut sangat krusial agar pembaca
memiliki penafsiran yang sama dengan penafsiran yang dipikirkan oleh
sang penulis. Hal ini juga berperan untuk mengurangi masalah yang
disebabkan oleh misrepresentasi dari para pembaca mengenai suatu
tulisan yang memuat suatu data, fakta, maupun informasi tertentu.
II. Jenis, Penggunaan, dan Contoh Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca yang terdapat pada pedoman umum ejaan bahasa
Indonesia sebanyak 15 jenis tanda baca yang dipergunakan saat ini. Tanda
baca tersebut terdiri dari tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;),
tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (—), tanda tanya (?), tanda
seru (!), tanda ellipsis (...), tanda petik (“...”), tanda petik tunggal (‘...’),
tanda kurung (()), tanda kurung siku ([]), tanda garis miring (/), tanda
penyikat atau apostrof (``). Dari setiap tanda baca tersebut memiliki
kegunaannya masing - masing seperti berikut ini.
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik sebagai akhir suatu kalimat pernyataan
Contoh penggunaan : aku suka kamu.
2. Tanda titik dipakai setelah angka maupun huruf pada suatu
daftar, ikhtisar, atau bagan kecuali hal tersebut telah
memiliki tanda kurung.
Contoh penggunaan,
Daftar belanja bulanan :
1. Mie instan
2. Beras
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan petunjuk waktu atau
jangka waktu dalam angka jam, menit, serta detik.
Contoh penggunaan :
● Pukul 08.23 WIB.
● Rekor tercepat dengan waktu 00.03.23 Jam.
4. Tanda titik dipakai dalam menyusun daftar pustaka.
Contoh penggunaan, Rohmawati, Tri Suci.2015.Rule of
Law.Makalah.Dikutip dari
https://bit.ly/academia-rule-of-law.15 Oktober 2021.
5. Tanda titik dipakai hanya untuk menunjukan jumlah dalam
bilangan ribuan atau kelipatannya
Contohnya penggunaan, Aku punya uang sebesar
Rp.100.000,00
Catatan ;
● Pada akhir 1) alamat penerima maupun pengirim
serta 2) tanggal surat tidak digunakannya tanda titik.
● Pemakaian tanda titik tidak pada akhir penomoran
deret digital yang melebihi satu angka pada judul
tabel, grafik, bagan, maupun gambar.
● Pemakaian tanda titik tidak pada ribuan maupun
kelipatanya yang tidak menunjukan jumlah.
● Pemakaian tanda titik tidak pada akhir judul berupa
kepala karangan, ilustrasi, maupun tabel.
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma digunakan dalam suatu perincian atau
penghitungan.
Contoh penggunaan
● Kucing itu memiliki 5 organ penting, yaitu otak,
hati, jantung, pankreas, dan ginjal.
● Saya membeli bahan masakan, yaitu daging ayam,
bayam, bumbu racik, dan jagung.
2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung dalam
kalimat majemuk setara.
Contoh penggunaan
● Silan mencintai Milea, tetapi bohong.
● Aku mencintaimu, tetapi tidak sebaliknya.
3. Tanda koma dipakai sebagai pemisah jika anak kalimat
mendahului induk kalimatnya, tetapi tidak sebaliknya.
Contoh penggunaan :
● Karena bosan, saya tidur.
● Karena saya pintar, saya juara kelas.
4. Tanda koma digunakan setelah kata penghubung
antarkalimat.
Contoh penggunaan:
● Oleh karena itu, saya akan menghancurkan dunia.
● Dia orang yang sangat rajin. Jadi, dia memiliki
banyak prestasi.
5. Tanda koma digunakan setelah atau/dan sebelum kata seru
dan kata sapaan.
Contoh penggunaan :
● Halo pak, Perkenalkan nama saya Saipudin.
● Dian aktif sekali, ya, bun !
6. Tanda koma digunakan sebagai pemisah kalimat petikan
langsung dari bagian kalimat lainnya kecuali pada kalimat
tanya, kalimat perintah, kalimat seru yang mengikutinya.
Contoh penggunaan
● Kata sepupu dari sepupuku, “Tempat ini adalah
kenangan nenek dengan kakekku semasa muda.”
● Mamah berteriak, “Pulang udah magrib.”
7. Pada 1) nama dan alamat, 2) bagian-bagian alamat, 3)
tempat juga tanggal, serta 4) nama tempat dan wilayah
maupun negeri yang berurutan ditulis maka digunakannya
tanda koma di antaranya sebagai pemisah.
Contoh penggunaan
Saya dari Kampung Durian Jatuh, Kecamatan Balik Aja,
Negeri Sembrang Samudra.
8. Tanda koma digunakan pada daftar pustaka untuk
penyusunan nama terbalik.
Contoh penggunaan
Rohmawati, Tri Suci.2015.Rule of Law.Makalah.Dikutip
dari
https://www.academia.edu/12376354/_RULE_OF_LAW_D
i_susun_oleh.15 Oktober 2021.
9. Tanda koma digunakan pemisah bagian pada catatan kaki
maupun catatan akhir.
Contoh penggunaan :
● Muhammad Rijal, Ensiklopedi Suku Sunda
(Bandung: Ganesha, 1988), hlm. 21.
● Sindia Siregar, Sejarah Suku Batak (Bandung:
Ganesha, 1990), hlm. 32.
10. Tanda koma sebagai pemisah dan pembeda antara singkatan
gelar akademis dengan singkatan nama diri, keluarga, atau
marga yang digunakan setelah nama orang dan sebelum
gelar akademis.
Contoh penggunaan
Rahmat Ramadhan, MA berbeda Rahmat Ramdhani MA
(Mas Agung).
11. Tanda koma digunakan pada awal angka desimal, atau
pemisah rupiah dengan sen yang menetapkan angka
Contoh penggunaan :
● 0,5 ampere
● 0,02 volt
● Rp. 2.300,00
12. Tanda koma digunakan sebagai pengapit keterangan
tambahan maupun aposisi.
Contoh penggunaan :
● Banyak sekali ikan di muara ini, misalnya, ikan
mujair, ikan mas, dan ikan lele.
● Keyboard ini memiliki, 104 buah, tombol yang
berbeda.
13. Tanda koma digunakan setelah keterangan pada awal
kalimat untuk menyingkirkan salah baca maupun salah
penafsiran.
Contoh penggunaan:
● Dalam hal tersebut, saya tegaskan bahwa itu
penting.
● Pada saat ini, kita tidak punya pilihan lain.
● Selain dia, anda tidak boleh menyentuhnya.
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma digunakan serupa pengganti kata hubung
pemisah kalimat setara pada kalimat majemuk
Contoh penggunaan:
● Sebentar lagi aku akan mati; jangan lupakan aku
dalam hidup mu.
● Saya beli bawang; adik beli kacang
2. Tanda titik koma digunakan untuk perincian suatu klausa
Contoh penggunaan:
Ciri - ciri orang kaya raya:
1. Produktif setiap saat;
2. Menggunakan waktunya dengan baik;
3. Pintar dalam mengurus keuangannya;
3. Tanda titik koma digunakan sebagai pemisah bagian
perincian yang telah memakai tanda koma.
Contoh penggunaan
Ayah membeli pisau, golok, dan pisau daging; kambing,
dan sapi; bumbu rendang dan bumbu sate untuk kurban
nanti.
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua digunakan setelah pernyataan beserta
perincian maupun penjelasan, tetapi jika perincian maupun
penjelasan berupa akhir kalimat maka tanda titik dua tidak
dipakai.
Contoh penggunaan:
Ibu memerlukan alat rumah tangga : panci, sendok,
mangkok, piring, dan gelas.
Saya memerlukan keyboard, dan mouse yang baru
2. Tanda titik dua digunakan setelah kata yang membutuhkan
uraian.
Contoh penggunaan :
Organisasi Desa Dusun Indah terdiri dari
1) Kepala desa : Budiman Santosa
2) Wakil kepala desa : Mutia Rahmat
3) Sekretaris desa : Hartono Siregar
4) Bendahara desa : Yuyun S
3. Tanda titik dua digunakan pada naskah drama setelah nama
pelaku dalam pembicaraan.
Contoh penggunaan :
Budiman : “Dimana yang lain ? Kok, Tidak ada ?”
Hartono : “Maaf pak, sepertinya yang lain telat pak”
Budiman : “Mereka kerja, tapi tidak benar kerjanya; Nanti
jangan lupa evaluasi mereka !”
Hartono : “Baik pak, Saya akan evaluasi mereka,”
4. Tanda titik dua ada pada daftar pustaka di antara 1) nomor
maupun jilid dan halaman, 2) surah serta ayat dalam kitab
suci, 3) judul serta anak judul karangan dan 4) nama kota
dan penerbit.
Contoh penggunaan :
● Si Kancil dan Buaya: Kumpulan Dongeng Anak
● Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta:
Pusat Bahasa.
E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata yang
terpenggal oleh pergantian baris.
Contoh penggunaan:
● Pria itu sedang memancing ikan di tepi su-
ngai.
● Ayah sedang membajak sawah di belakang ru-
mah pak Jojo.
2. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur kata
ulang.
Contoh penggunaan:
● Anak-anak itu sedang bermain bola ditaman.
● Ibu-ibu sedang memasak di depan rumah mereka
3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung tanggal,
bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau
menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Contoh penggunaan:
● 19-10-2021
● I-N-I-B-A-P-A-K-B-U-D-I
4. Tanda hubung digunakan untuk memperjelas hubungan
bagian kata atau ungkapan.
Contoh penggunaan:
Adanya perbedaan
Ber-evolusi. Be-revolusi.
Berulang-ulang. Ber-ulang-ulang.