DISUSUN OLEH :
1.2 Masalah
Pada masalah ini, kami akan menjelaskan bagaimana cara penggunaan
tanda baca, singkatan dan akronim yang baik dan benar. Di sini kami
menuliskan macam macam tanda baca beserta aturan letak penggunaan dan
fungsi dari macam-macam tanda baca tersebut, sehingga kita bisa memahami
bagaimana cara penggunaan tanda baca yang baik dan benar, karena dalam
aturan penggunaan tanda baca, banyak sekali masalah masalah penulisan
tanda baca yang kurang tepat sehingga terkadang sulit untuk memahami isi
tentang tulisan yang ditulis dalam sebuah karya tulis.
2
Pemakaian tanda baca (pungtuasi) membicarakan teknik penerapan kelima
belas tanda baca dalam penulisan dengan kaidahnya masing-masing. Di dalam
hal ini, kita akan mempelajari ejaan yang nomor lima yaitu penggunaan tanda
baca.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang
ada
2. Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda
baca
3. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik
dan benar
4. Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda
baca yang baik dan benar.
5. Dapat memahami pengertian singkatan dan penulisan singkatan
yang benar.
6. Dapat memahami dan membedakan antara singkatan dan
akronim serta cara penulisan yang baik dan benar.
1.5 Manfaat
Dengan diselesaikanya makalah ini, kami dapat memberikan manfaat
antara lain:
1. Dapat menulis karya ilmiah dengan penulisan tanda baca,
singkatan, dan akronim yang benar.
2. Dapat menggunakan tanda baca yang sesuai dengan konteks
kalimat yang ada.
3. Dapat memahami penggunaan tanda baca untuk menulis sebuah
karya ilmiah yang baik dan benar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
l. Tanda petik ganda ( “...” )
m. Tanda petik tunggal ( „...‟ )
n. Tanda garis miring ( / )
o. Tanda penyingkat ( „ )
6
j. Tanda Kurung ( ( ) )
● Tanda kurung dipakai sebagai mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Misalnya:
DIP ( Daftar Isian Proyek ) kantor itu sudah selesai.
● Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian integral pokok pembicaraan.
Misalnya:
Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” ( nama tempat yang terkenal
di Bali ) di tulis pada tahun 1962.
k. Tanda Kurung Siku ( [ ] )
● Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian
kalimat yang di tulis orang lain. Tanda itu jadi isyarat bahwa kesalahn itu
memang terdapat didalam naskah asal.
Misalnya:
Sang Sapurba men [d] engar bunyi gemerisik
● Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung.
Misalnya:
( Perbedaan antara dua macam proses ini [lihat Bab I] tidak
dibicarakan ).
l. Tanda Petik Ganda ( “...” )
● Tanda petik dipakai mengapit petikan langsung, judul syair, karangan,
istilah yang mempunyai arti khusus atau kurang dikenal.
Misalnya:
Kata Hasan, “ Saya ikut”.
Sajak “Aku” karangan Chairil Anwar.
Ia memakai celana “cubrai”.
m. Tanda Petik Tunggal ( „...‟ )
● Tanda petik tunggal mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
Misalnya:
Lailatul Qadar „ Malam bernilai‟
n. Tanda Garis Miring ( / )
● Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat. Misalnya:
No. 7/PK/1973
● Tanda Garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per,
atau nomor alamat.
7
Misalnya:
Mahasiswa/mahasiswi
Harganya Rp. 1.500/lembar
Jalan Daksinapati IV/3
o. Tanda Penyingkat atau Apostrof ( „ )
● Tanda apostrof digunkan untuk menyingkat kata. Tanda ini banyak
digunakan dalam ragam sastra.
Misalnya:
„kan kucari dari akan kucari.
„lah tiba dari telah tiba.
8
B. Singkatan Dua Huruf untuk Surat dan Dokumen
Singkatan untuk kegiatan surat-menyurat dan penulisan dokumen
juga terkadang hanya terdiri dari dua huruf saja. Untuk singkatan yang
hanya terdiri dari dua huruf maka setiap akhir huruf harus disertai tanda
titik. Berikut contoh singkatan yang terdiri dari dua huruf:
1) s.d. = sampai dengan
2) u.p. = untuk perhatian
3) a.n. = atas nama
4) d.a. = dengan alamat
9
4.1 Pengertian Akronim
Beberapa akronim sudah sangat lazim di telinga masyarakat sehingga
seringkali tidak disadari sebagai bentuk akronim dari beberapa kata. Akronim
bisa dituliskan memakai huruf kecil biasa maupun huruf kapital.
Singkatan dan akronim sebenarnya hampir mirip jika dilihat dari segi
kegunaannya untuk memperpendek kata atau beberapa kata sehingga lebih
ringkas. Namun akronim memiliki cara penggunaan yang sedikit berbeda dari
singkatan.
10
Jenis akronim satu ini sangat umum digunakan di kehidupan sehari-hari
sehingga banyak orang justru tidak tahu kepanjangan akronim tersebut.
1) Pilkada = pemilihan kepala daerah
2) Pemilu = pemilihan umum
3) rudal = peluru kendali
4) Pemkab = Pemerintah Kabupaten
5) Jabodetabek = Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi
6) Walkot = Wali kota
7) Wagub = Wakil gubernur
8) Kades = Kepala Desa
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggunaan tanda baca perlu diperhatikan dalam penulisan karya tulis
atau karya ilmiah. Masing masing tanda baca memiliki aturan dan tata letak
penggunaanya, sehingga kita harus cermat dalam menggunakan tanda baca
dan menempatkan tanda baca pada aturan yang telah di tetapkan. Penggunaan
ejaan yang disempurnakan (EYD) sangat dibutuhkan dalam penulisan karya
tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tersebut dapat tersusun dengan baik
dan mudah dipahami.
Dari berbagai macam sumber yang telah kami baca, maka penggunaan
tanda baca perlu untuk dipahami dan dipelajari lebih detail agar penggunaan
tanda baca pada karya ilmiah yang kita buat menjadi benar dan mudah
dipahami oleh orang-orang yang akan membaca karya tulis kita.
3.2 Saran
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti
halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas
makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai pengguanaan tanda
baca yang baik dan benar yang tentu saja sesuai dengan EYD.
Dan demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan,
kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun kami agar dalam tugas-tugas selanjutnya, kami dapat
menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anynomous. 2011. Buku Pintar Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta : Cabe Rawet
Arifin, Zaenal E. S & Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi
Hs. Wijono. 2005. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Lumbanbatu, Leonardus. 2008. Menulis Tertib & Sitematik membuat Manusia Tepat
dan Cermat . Bogor
Situmorang, Drs. B.P. 1982. Bahasa Indonesia sebagai Bahan kuliah dasar untuk
Perguruan Tinggi. Flores: Nusa Indah
13