Anda di halaman 1dari 14

 

MAKALAH

PENGGUNAAN TANDA BACA

Dosen Pengampu: Sahdan, SS, M.Pd.

Di Susun Oleh:
Muhammad Muliawan Ramadhan
No Absen : 05

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrah Matullahi Wabarakatuh


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang tekah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Penggunaan
Tanda Baca Makalah ini telah kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya serta
teknis
Wassalamu’alaikum Warrah Matullahi Wabaraktuh

Anjani, 16 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3
....................................................................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................4
C. TUJUAN PEMBELAJARAN...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5

A. Pengertian Tanda Baca........................................................................................................5


B. Macam-Macam Tanda Baca dan Penggunaannya...............................................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................................13

A. Kesimpulan .......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik
dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami
setiap bacaan. Tanpa tanda baca, pembaca akan sulit mengerti maksud dari penulis melalu
i bacaan itu. Bayangkan saja apabila tidak ada tanda baca, misalnya saja tanda titik (.)tentu
para pembaca kebingungan menentukan antar hubungan kalimat dan maksud dari kalimat
itu karena semuanya tersambung tanpa jeda. Dengan demikian, tanda baca sangat
dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel sebagai kunci atas apa yang ingin disampaikan
oleh penulis kepada pembaca. 
Namun sayangnya, masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca, tetapi bel
um memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar, terutama masalah
kurang atau salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma (,). Kesalahan yangsering
terjadi, misalnya kurangnya tanda titik (.) pada suatu singkatan. Contoh, singkatan “St”
pada “SP St. Thomas Medan”, yang seharusnya disingkat "St.” dengan tanda titik (.)
setelahnya.
Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi ataumeletakkan
tanda dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut disebabkan oleh beberapa, salah
satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh para penulis artikel, terutamadi artikel-artikel
internet dan makalah, yang secara tak langsung ditiru oleh para pembaca. 

Kesalahan bisa juga disebabkan oleh pengaruh dari bahasa lain, misalnya bahasa I
nggris, karena memang peraturan penggunaan tanda baca antrabahasa bisa berbeda. Nam
un, masyarakat Indonesia wajib menggunakan apa yang sesuai dengan peraturan
penggunaan tanda baca di IndonesiaOleh karena itu, makalah ini ditujukan untuk
memberikan pemahamanmengenai jenis-jenis tanda.

B. Rumusan Masalah 
Terarahnya penulisan makalah ini, maka dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan tanda baca?
2. Apa saja jenis-jenis dari tanda baca?
3. Bagaimana fungsi-fungsi dari jenis-jenis tanda baca tersebut? 
4. Bagaimana contoh-contoh penggunaan dari tanda baca?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian tanda baca.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari tanda baca.
3. Untuk mengetahui fungsi dari jenis-jenis tanda baca.
4. Untuk mengetahui contoh-contoh penggunaan tanda baca

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tanda Baca


Tanda baca merupakan penanda bagi sebuah ejaan kata, kalimat maupun paragraph
dimana penanda tersebut mempunyai fungsi dan kegunaan yang berbeda beda dalam
mendeskripsikan sebuah kalimat Tanda baca merupakan suatu penanda atau simbol yang
berada di awal, tengah, maupun akhir sebuah kalimat. Symbol tersebut berfungsi untuk
meberikan kesan dan intonasi, jeda dalam membaca atau menuliskan sebuah kalimat.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa tanda baca merupakan suatu symbol untuk
menafsirkan, menjelaskan serta memberi kesan dalam sebuah kalimat.

B. Macam-macam Tanda Baca Dan Penggunaannya


1. Tanda Titik (.)
Tanda baca pertama yang akan Quipper Blog bahas adalah tanda titik atau yang
disimbolkan dengan (.). Kamu tentu sudah paham kalau fungsi tanda baca ini adalah sebagai
penutup dari sebuah kalimat, apalagi untuk kalimat pernyataan (deklaratif) dan kalimat berita.
Tapi ternyata, fungsi dari tanda titik enggak hanya itu saja, lho. Ada beberapa fungsi lainnya
dari tanda titik, yaitu:
a. Penanda Berakhirnya Kalimat 
Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak orang adalah
sebagai penanda berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang
bukan pertanyaan, ataupun seruan. Contoh kalimatnya:
 Nenekku meninggal dua bulan yang lalu.
 Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.
 Gadis cantik itu bukan kekasihku.
 Raiz melakukan teknik menulis buku buku berdasarkan pengalaman pahitnya.

b. Tanda dalam Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar


Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda titik dapat
digunakan bahkan di belakang satu huruf maupun angka. Dalam penulisan bagan, ikhtisar,
atau daftar, tanda titik diletakkan dibelakang angka atau huruf.
Contohnya: 
IV. Daerah Istimewa Yogyakarta
A. Kota Yogyakarta
B. Kabupaten Bantul
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan

5
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik

c. Pemisah Angka Jam, Menit, dan Detik


Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit,
dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:) Contoh
penggunaan titik dalam pemisah angka jam, menit, dan detik:
 Pukul 21.25.07 (Pukul 21 lewat 25 menit 7 detik)
 Pukul 13.45.45 (Pukul 13 lewat 45 menit 45 detik)

d. Menunjukkan Jangka Waktu


Selain itu tanda titik juga dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan Jangka waktu. Contohnya:
 3.45.12 (3 jam, 45 menit, 12 detik)
 0.14.26 (14 menit, 26 detik)

e. Berperan dalam Penulisan Sumber Referensi


Dalam penulisan sumber referensi, tanda titik jug berperan banyak. Tanda titik
digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan nada tanda
tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh:
 Ali, Muhammad. 1994.  Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan Media.

f. Memperjelas Jumlah

Dalam penulisan bilangan yang lebih dari seratus, tanda titik juga diperlukan. Tanda
titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan ataupun kelipatannya. Tanda titik
digunakan untuk memperjelas jumlah. Contohya:
 Desa itu berpenduduk 13.500 orang.
 Tsunami yang terjadi pagi tadi menewaskan 1.094 jiwa.
 Dana bersih dari kegiatan tersebut adalah Rp 25.780.000 (dua puluh lima juta tujuh
ratus delapan puluh ribu rupiah)
Namun ada pengecualian jika angka tersebut tidak menunjukkan jumlah seperti.
 Lihatlah halaman 2104 untuk mengetahui proses perkembangbiakannya!
 Pegawai dalam kantor itu sebagian besar lahir pada tahun 1988.
 Nomor handphone Bapak Sutejo adalah 081234567890.

g. Tidak Boleh Digunakan pada Akhir Judul


Tanda titik juga memiliki larangan penggunaan, yaitu: tanda titik TIDAK digunakan
pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala karangan atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contohnya
 Acara Kunjungan Presiden Joko Widodo
 Eksotisnya Merak Jawa
 Tabel 3.1 Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap MEA
 Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD 1945)

6
h. Tidak Boleh Digunakan pada Kepala Surat
Adapun beberapa larangan berikutnya, tanda titik TIDAK dipakai dalam kepala surat
yang. Lebih tepatnya, tanda tersebut tidak digunakan di belakang alamat pengirim, dan
tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat. Contohnya
Jalan Pramuka 13 Cirebon
21 February 2013 Yth. Sdr. Imam Prayogi
Jalan Imam Bonjol 55 Surabaya
2. Tanda Kurung (())
Tanda kurung biasa digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Misalnya kamu bisa menggunakan tanda ini untuk memberi penjelasan kependekan dari
Surat Izin Mengemudi (SIM). 
Lalu, tanda kurung juga digunakan untuk mengapit penjelasan atau keterangan yang
bukan bagian utama dari kalimat. Contohnya: “Keterangan tersebut (lihat di gambar 1.1.)
menunjukkan kalau pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan.”
3. Tanda Seru (!)
Kalau tanda baca yang satu ini, biasa digunakan sebagai bentuk dari penegasan pada
akhir kalimat. Nah, kamu bisa menggunakan tanda seru untuk menunjukkan perintah atau
seruan pada kalimat. 
Tak hanya itu, tanda seru juga bisa lho menggambarkan ketidakpercayaan,
kesungguhan, atau emosi kuat yang coba disampaikan oleh si penulis. Contohnya seperti
“Taati rambu-rambu lalu lintas!”
4. Tanda Tanya (?)
Tanda baca berikutnya yang akan Quipper Blog bahas adalah tanda tanya. Tentu, kamu
sudah tak asing lagi dong dengan tanda baca yang satu ini. Fungsi tanda tanya memang biasa
digunakan untuk menunjukkan kalimat tanya atau kalimat interogatif. Untuk itu, posisi tanda
ini bisa menggantikan sebuah tanda titik (.) di akhir kalimat.
5. Tanda Koma (,)
Tanda baca yang satu ini pada umumnya digunakan untuk memisahkan beberapa bagian
dari suatu kalimat atau memisahkan anak kalimat dari induknya. Misalnya ada kalimat:
“Karena baik hati, ia disukai banyak orang.” 
Tanda koma di kalimat itu memisahkan induk kalimat dengan anak kalimatnya.
Selain itu, tanda koma juga bisa kamu gunakan sebelum kata penghubung. Adapun kata
penghubung itu adalah:
a. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya: oleh karena itu, dengan demikian,
lagi pula, meskipun, atau tetapi,
Contoh:
 Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang
pelajar
 Oleh karena itu, kita harus hati hati.
 Akan tetapi, dia tetap harus bertanggung jawab.

7
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan,
atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas
Dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh:
 O, begitu
 Wah, indah sekali bunga mawar di rumahmu.
 Hati-hati, ya, jalannya licin
 Mas, kapan pulang?
 Mengapa kamu diam, Dik 
 Kue ini enak, Bu
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh
 Kata ayah, “ibu akan segera pulang.”
 “Saya gembira sekali,” kata ibu, “karena kamu lulus ujian.”
d. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat,(c) tempat
dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Contoh
 Surat-surat ini dialamatkan kepada Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,Universitas
Negeri
Medan, Jalan Willem Iskandar Pasar V, Medan
 Medan, 13 Maret 2018
 Tokyo, Jepang.
e. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannyadalam
daftar pustaka.Contoh:
 Junus, Umar. Sejarah dan Perkembangan ke Arah Bahasa Indonesia.-
 Lembaga Penerbit IKIP Malang Pusat, 1965
f. Tanda koma dipakai di antara tempat penerbit, nama penerbit dan tahun penerbitan.
Contoh:
 Jesica, Agnes.
 Firdaus Mimpi
 Jakarta, Grafindo Indonesia, 2013
 Ramlan, M. Ilmu Bahasa Morfologi. Yogja. U.P. Indonesia, 1967
g. Tanda koma dipakai di antara nama (orang dan gelar akademik yangmengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga).Contoh:-
 Ali, S.H.-
 Dian Ekawati, S.Pd.-
 Siti Khadija, M.Ak.
h. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan senyang
dinyatakan dengan angka. Contoh:-
 12,20 m-
 38, 45 kg-
 Rp 27,50 (dua puluh tujuh rupiah lima puluh sen)

8
i. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan aposisi.
Contoh:
 Sari, yang menginginkan penyelesaian, mulai berbicara
 Kepala lingkungan kami, Abd. Samad, sangat ramah
 Suti, yang sadar akan kondisinya, mulai minum obat
j. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan dari bagian lain dalamkalimat
apabila petikan langsung tersebut berakhir deng n tanda Tanya atau tanda seru, dan
mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
6. Tanda Petik Tunggal (‘)
Pembahasan selanjutnya terkait dengan tanda baca adalah tanda petik tunggal. Tanda
baca yang satu ini biasa kita gunakan ketika kamu ingin mengapit petikan lain dengan
petikan. Misalnya ada contoh kalimat:
“Kudengar, ada lagu ‘Ibu Kita Kartini’ tadi?” tanya Erika.
Nah, tanda petik tunggal di kalimat tersebut untuk menegaskan adanya lagu Ibu Kita
Kartini. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan tanda petik tunggal ini untuk mengapit
terjemahan, makna, atau penjelasan kata.
7. Tilde (~)
Tanda gelombang atau tilde merupakan tanda yang sering ditemui dalam kamus.
Menurut KBBI, tilde ini merupakan tanda yang menggantikan sublema yang terdapat dalam
deskripsi kamus atau dalam contoh penggunaannya. Sublema sendiri adalah turunan dari kata
yang ada di dalam kamus. 
Supaya tidak bingung berikut di paparkan contoh. Misalnya, ingin mencari kata ‘perajin’ di
dalam kamus, maka yang akan kamu temukan adalah:
Perajin: orang yang bersifat rajin: para ~ itu bekerja keras 
Bagian ‘para ~ itu bekerja keras’ merupakan contoh dari penggunaan kata perajin yang
sesuai dengan arti yang diberikan. Tanda tilde hadir sebagai pengganti dari kata perajin. Jadi,
bisa disimpulkan makna dari kalimat itu adalah ‘para perajin itu bekerja keras’.
8. Tanda Hubung (-)
Biasanya tanda hubung digunakan untuk menandai bagian kata karena terpenggal
oleh pergantian baris. Selain itu, ia juga digunakan dalam menyambung kata-kata yang
berulang, misalnya kemerah-merahan, kata-kata, layang-layang, dsb. 
Pada pengisian biodata juga pasti sering menggunakan tanda satu ini. Sebab, tanda
hubung memang bisa digunakan untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun. 
Tak hanya itu, masih ada juga fungsi-fungsi lainnya dari tanda hubung, yaitu:
 Untuk merangkai kata bahasa Indonesia dengan bahasa asing atau daerah.
 Menggunakan tanda hubung untuk merangkai : se-, ke-, angka dengan -an, huruf dan
angka, serta imbuhan -mu,-nya, dan -ku.
 Tanda ini juga bisa kamu gunakan untuk menjelaskan hubungan ungkapan atau kata.
9. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua, memang menjadi tanda baca yang sering kita temui di bacaan sehari-
hari. Selain digunakan untuk menuliskan dialog, ternyata mereka bisa digunakan untuk

9
menyatakan pernyataan yang diikuti perinciannya. Bahkan, penggunaan tanda titik dua ini bisa
kamu temukan dalam daftar pustaka. Adapun contoh penggunaan tanda titik dua yaitu:
 Anisa. 1999. Kancil Yang Cerdik. Jakarta: Intermedia.
 Presiden: Joko Widodo
 Liburan kali ini kita akan memilih antara: Australia atau Malaysia.
 Kompas, X, No: 20/2018: 20
10. Tanda Titik Koma (;)
Sama seperti tanda baca titik dua, bedanya titik koma digunakan pada akhir perincian
yang bentuknya berupa klausa atau kalimat. Misalnya seperti berikut:
Syarat penerimaan anggota:
1. Berkewarganegaraan Indonesia;
2. Berbadan sehat dan tidak merokok;
3. Bersedia untuk ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, tanda titik koma juga bisa kamu gunakan sebagai kata penghubung bagi
kalimat yang setara. Maksud dari setara di sini adalah kalimat tersebut saling berkaitan dan
memiliki maksud yang sama, dengan  kata lain titik koma bisa digunakan sebagai kata ganti
‘dan’. Supaya kamu lebih memahami tentang tanda titik koma, berikut adalah contohnya:
 Kita tidak membutuhkan mobil sekarang; kita ingin menjualnya.
 Ayah membelikan kita pensil, tas, dan sepatu; jeruk, semangka, dan anggur.
11. Tanda Elipsis (…)
Selanjutnya, Quipper Blog akan membahas tanda elipsis sebagai salah satu tanda baca.
Ini merupakan tanda baca yang biasanya difungsikan sebagai penanda adanya bagian kalimat
yang dihilangkan atau dipotong. Kamu bisa menggunakan tanda elipsis ini pada naskah dialog
pada bagian yang enggak selesai. 
Agar lebih mudah memahaminya, berikut adalah beberapa contoh dari tanda elipsis:
 Penyebab penurunan prestasinya … akan diselidiki.
 Sudahlah … Hentikan perdebatan ini!
 Kata dasar yang tepat bagi kalimat di atas adalah ….
Ketika ingin menggunakan tanda elipsis ini, sebaiknya diikuti dan didahului dengan
spasi. Apabila tanda elipsis digunakan di akhir kalimat, pastikan titiknya berjumlah empat
agar sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
12. Garis Miring (/)
Tanda baca yang bisa menjadi pengganti kata ini, sering digunakan dalam penomoran
surat, penanda periode tertentu, dan alamat. Kata yang bisa digantikan oleh garis miring
seperti kata atau, dan, serta setiap. Oh iya, unsur matematika juga menggunakan tanda baca
ini , misalnya:
 Kecepatan mobil adalah 10 m/s (dibaca: kecepatan mobil adalah 10 meter per detik).
Contoh lain dari penggunaan garis miring yaitu:
 Jl. merdeka IV/12
 Orang tua/ No. 1/FK/2013
 wali murid harap melapor.

10
 Tahun ajaran 2020/2021.
13. Tanda Petik (“”)
Tanda petik memiliki bentuk seperti daun telinga yang ganda, ternyata memiliki 3 fungsi.
Fungsi pertama, tanda baca ini digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal
dari naskah, pembicaraan, atau bahan tulisan lainnya. Konteksnya ini terkait dengan
perkataan yang biasanya dilontarkan para tokoh. Contohnya:
“Aku akan belajar yang rajin, supaya bisa membahagiakan ibu,” kata Dea ketika dia
melihat ibunya sedang menjahit.
Fungsi lainnya dari tanda petik adalah bisa digunakan untuk mengapit judul lagu, sajak,
film, artikel, naskah, atau bab buku yang digunakan dalam kalimat. Misalnya: 
 Kita diwajibkan untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” pada saat upacara bendera.
 Puisi “Aku” adalah puisi favorit dia.
Kemudian, fungsi terakhir dari tanda petik ialah untuk mengapit istilah ilmiah yang kita
kurang kenal atau kata-kata yang mempunyai arti yang khusus atau penekanan tertentu.
Misalnya:
 Kucing ternyata memiliki nama ilmiah “Felis catus.”
 Performanya akhir-akhir ini sangat “fluktuatif.”
14. Tanda Kurung Siku ([])
Digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata, tanda kurung siku berfungsi
untuk mengoreksi atau tambahan atas kekurangan di dalam naskah yang ditulis oleh orang
lain. Misalnya:
 Penggunaan tanda harus sesuai [dengan] EYD.
 Dia sangat pintar memasa[k].
 Kelakuannya sangat [sopan].
Penggunaan lainnya dari tanda baca ini ialah untuk mengapit keterangan di dalam kalimat
penjelas yang sudah diberi tanda kurung lengkung. Misalnya:
 Terdapat berbagai macam sistem operasi (pembahasan lebih lanjut bisa dibaca di Bab II
[halaman 20]).
15. Tanda Pisah (—)
Tanda baca selanjutnya adalah tanda pisah.Tanda pisah bisa digunakan untuk membatasi
kalimat atau kata yang memberi penjelasan di luar maksud kalimat itu. Misalnya:
 Dia—aku yakin dia memang pintar—memiliki kecerdasan.
 Kesehatan memang—kita sepakat—hal utama yang perlu kita perhatikan.
Selain itu, tanda pisah juga sering kita temui sebagai tanda yang memaknai ‘sampai ke’
atau ‘sampai dengan’. Misalnya:
 Tahun 2017—2019
 Surabaya—Jakarta
16. Tanda Penyingkat (‘)
Ini adalah tanda yang kita kenal juga dengan sebutan apostrof. Tanda penyingkat sering
digunakan dalam penghilangan bagian dari kata atau angka tahun di dalam konteks tertentu.
Contohnya:

11
 Ibu ‘kan kusurati ketika aku tiba. (‘kan disini mengartikan kata akan)
 6-2-’16 (angka 16 disitu merupakan penyingkatan untuk tahun 2016)
 Pagi ‘lah lewat. (‘lah = telah)
17. Ampersand (&)
Tentunya sering terlihat tanda baca yang satu ini, kan? Ampersand adalah tanda baca
yang merupakan simbol dari kata sambung, atau biasa kita kenal dengan ‘dan’. Selain
digunakan dalam kalimat, tanda ini juga sering kita gunakan dalam sebuah nama
perusahaan. Contoh penggunaannya sebagai berikut: Aku & dia sudah sering bertemu.
 Johnson & Johnson
18. Tanda Kurung Sudut (<>)
Angle brackets atau yang sering kita sebut dengan kurung sudut, merupakan tanda baca
yang biasanya digunakan dalam penulisan format URL web ataupun alamat email. Misalnya:
 <admin@monolog.com>
 <www.monolog.com>

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tanda baca merupakan suatu penanda atau simbol yang berada di awal, tengah, maupun
akhir sebuah kalimat. Symbol tersebut berfungsi untuk meberikan kesan dan intonasi, jeda
dalam membaca atau menuliskan sebuah kelimat.

Tanda baca dapat di bagi menjadi 18 bagian yang fungsi dan penggunaannya berbeda
beda diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tanda Titik (.)
2. Tanda Kurung (())
3. Tanda Seru (!)
4. Tanda Tanya (?)
5. Tanda Koma (,)
6. Tanda Petik Tunggal (‘)
7. Tilde (~)
8. Tanda Hubung (-)
9. Tanda Titik Dua (:)
10. Tanda Titik Koma (;)
11. Tanda Elipsis (…)
12. Garis Miring (/)
13. Tanda Petik (“”)
14. Tanda Kurung Siku ([])
15. Tanda Pisah (—)
16. Tanda Penyingkat (‘)
17. Ampersand (&)
18. Tanda Kurung Sudut (<>)

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai