Disususn oleh:
Kelompok 3
Febriana Anisa (5920122009)
Fujiana Dwi Cita (5920122011)
Galang Pangestu (5920122012)
Puji syukur kita kepada Allah swt yang maha kuasa, yang telah memberikan kita taufik
dan inayahnya sehingga masih bisa beraktifitas dengan sehat wal afiyat sampai detik ini.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Sering kali kita mendengar orang-orang Indonesia yang menggunakan bahasa yang tidak
baku dalam kegiatan-kegiatan resmi atau menggunakan kata serapan yang salah, bahkan dalam
penulisanpun masih terjadi kesalahan penggunaan tanda baca, sehingga mengakibatkan
kesalahan makna, padahal Pemerintah Indonesia telah membuat aturan-aturan resmi tentang tata
bahasa baik itu kata serapan maupun penggunaan tanda baca. Pelajaran Bahasa Indonesia
sebenarnya sudah diajarkan sejak dari Sekolah Dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi. Tapi
kesalahan ini masih sering terjadi, bahkan berulang-ulang kali. Ketidak fahaman terhadap tata
bahasa Yang mengkhawatirkan ialah ketika aturan ini terlalu sering diacuhkan oleh masyarakat
Indonesia, karena salah satu dampak negatifnya ialah hal ini akan dianggap lazim oleh
masyarakat Indonesia terlebih lagi oleh anak-cucu yang akan menjadi penerus negeri ini, karena
akan mempersulit masyarakat dalam berkomunikasi. Maka dari itu dalam makalah ini, penulis
akan memaparkan bagaimana tata bahasa yang benar tentang kata serapan dan tanda-tanda baca,
sehingga kita memahami dan dapat menerapkan aturan berbahasa yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari terlebih dalam acara-acara resmi.
B. Rumusan Masalah
Secara umum masalah yang ingin diungkap dalam presentasi kelompok kami ini adalah sudah
epektifkah penggunaan tanda baca dalam ejaan, tulisan pada saat kita menulis di buku
ataupun saat kita mengetik di computer? Secara lebih rinci, masalah yang ingin kami
kemukakan yang akan dirumuskan dalam dalam beberapa pertanyaan berikut :
C. Tujuan
Sesuai dengan masalahnya, presentasi dari kelompok kami ini bertujuan untuk mengeahui
efektivitas penggunaan tanda baca. Secara lebih rinci, tujuan presentasi dari kelompok kami
yakni :
Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada seseorang, baik secara
lisan maupun tulisan. Bahasa sangat berkaian erat dengan menulis. Bahasa tulis memiliki
karakteristik berbeda dengan karakteristik bahasa lisan. Dalam bahasa lisan orang akan lebih
mudah untuk memahami maksud penutur melalui pengucapanya. Hal ini dikarenakan adanya
intonasi pada pengucapan kalimat kalmiat yang dituturkan. Sedangkan dalam bahasa tulis,
penuulis hendaknya menguasai tata cara penulisan termasuk di dalamnya tanda baca sebagai
intonasi atau jeda dalam tulisan agar mudah dipahami. Ucapan lisan agak sulit untuk dittuangkan
ke dalam bahasa tulis karena segala intonaasi yang terdapat dalam bahasa lisan akan sukar untuk
diungkapan dalam bahasa tulis. Untuk menutupi kesukaran itulah tanda baca sangat sangat
dibutuhkan sebagai kunci atas apa yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
oleh kita sebagai mahasiswa. Pada saat menulis kitat harus terampil dan teliti dalam memakai
tanda baca agar tidak terjadi kesalahpahaman antara penulis dan pembacanya.
Tanda baca ialah tanda yang digunakan dalam dalam system ejaan. Tanda baca dapat
membantu pembaca untuk memahami makna tulisan dengan tepat. Tanda baca sangat penting
dalam penulisan, karena membantu untuk memahami makna tuliisan tersebut.
Sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), tanda baca terbagi
menjadi lima belas jenis. Adapun jenis dan aturan pemakaiannya sebagai berikut:
Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda titik dapat
digunakan di belakang huruf atau angka dalam suatu bagan, ikhtisar daftar, perincian,
dan tabel.
Contohnya:
A. Kota Yogyakarta
B. Kabupaten Bantul
1. . . . . . . . . . .
– 1. Patokan Umum
1.2 Ilustrasi
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh
titik dua (:). Contoh penggunaan titik dalam pemisah angka jam, menit, dan detik:
Pukul 21.25.07 (Pukul 21 lewat 25 menit 7 detik)
Pukul 13.45.45 (Pukul 13 lewat 45 menit 45 detik)
Selain itu, tanda titik juga dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan jangka waktu. Contohnya:
Dalam penulisan sumber referensi, tanda titik juga berperan banyak. Tanda titik digunakan
untuk memisahkan nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan nada tanda tanya
atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh:
Ali, Muhammad. 1994. Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan Media.
6. Memperjelas Jumlah
Dalam penulisan bilangan yang lebih dari seratus, tanda titik juga diperlukan. Tanda titik
digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan ataupun kelipatannya. Tanda titik
digunakan untuk memperjelas jumlah. Contohya:
Namun ada pengecualian jika angka tersebut tidak menunjukkan jumlah seperti.
7. Tanda Titik Tidak Boleh Digunakan pada Akhir Judul dan Subjudul
Tanda titik juga memiliki larangan penggunaan, yaitu tanda titik tidak digunakan pada
akhir judul dan subjudul yang merupakan kepala karangan atau kepala karangan atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contohnya
Adapun beberapa larangan berikutnya, tanda titik tidak dipakai dalam kepala surat. Lebih
tepatnya, tanda tersebut tidak digunakan di belakang alamat pengirim, dan tanggal surat, atau
nama dan alamat penerima surat. Contohnya:
Jalan Pramuka 13
Cirebon
21 February 2013
Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda koma (,) umumnya digunakan di
antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau perbilangan. Letak penempatan tanda
koma (,) ada dibelakang kata yang mengikutinya. Contohnya:
Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.
Indra, Indri, dan Indro adalah anak kembar tiga.
Lima, empat, tiga, dua, satu, . . . . stop!
2. Perbandingan Kalimat
Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan penting. Tanda koma
digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya
didahului oleh kata seperti tetapi, walau, namun, atau melainkan. Contohnya:
Lebih lanjut lagi, tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contohnya:
Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.
Karena sudah bekerja, dia akan lupa dengan kampusnya.
Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kata. Kata atau kata-kata terebut adalah oleh karena itu, maka dari itu,
lagi pula, meskipun begitu, walaupun begitu, namun, dan akan tetapi. Contohnya:
5. Pemisah Partikel
Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat. Partikel tersebut
adalah kata sepertu o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan, hati-hati, yasudah, dan segala
macam bentuk partikel bebas. Contohnya:
– Wow, ternyata kacamata itu sangat canggih!
Sering ditemukan dalam bentuk percakapan pada buku, tanda koma digunakan
untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contohnya:
Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat
dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contohnya:
Berkas ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Jalan Raya Darmaga, Bogor.
Sdr. Rima Setyaningsih, Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta.
Semarang, 17 July 1994
Bangkok, Thailand
8. Penulisan Daftar Pustaka
Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur nama yang dibalik susunannya dalam
penulisan daftar pustaka. Nama Belakang [koma] Nama Depan. Contohnya:
Dwiloka, Bambang. 2001. Pangan dan Gizi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro
Frick, Heinz. 2008. Pedoman Karya Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Tanda koma juga digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Contohnya:
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contohnya:
B. Sasikirana, S.H.
Ny. Andriyani, M.A.
Dalam penulisan bilangan, tanda koma digunakan di muka angka persepuluhan atau di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contohnya:
84,5 m
Rp 10,49
Kalimat bertingkat juga membutuhkan tanda koma. Tanda koma digunakan untuk mengapit
keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contohnya:
Tanda koma digunakan untuk menghindari salah baca (miss interpretation) di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contohnya:
Bandingkan dengan:
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang
mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru. Contohnya:
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang bertujuan untuk
menyanyakan sesuatu. Contohnya:
Tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah menjadi penjelas,
seperti:
Dian masih tidak tahu mengapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek
kepadanya.
Budi paham bagaimana cara mengoperasikan komputer dengan sistem operasi LINUX.
Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contohnya:
Tanda seru digunakan pada kalimat seruan atau perintah, baik perintah keras maupun
tidak. Contohnya:
Tanda seru digunakan pada kalimat yang memuat ekspresi kaget, kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contohnya:
Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contohnya:
Kakak melakukan teknik menulis buku karangan pribadi di kamarnya; Adik menonton
TV di ruang tamu.
Wawan tidak menyukai futsal karena tidak handal menggunakan kakinya; Galan tidak
menyukai basket karena terlalu banyak menggunakan tangan.
Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti suatu rangkaian
yang berhubungan mengakar. Contohnya:
Jika rangkaian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, tanda titik dua TIDAK
dipakai. Contohnya:
Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contohnya:
Tanda titik dua digunakan pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan. Contohnya:
Tanda titik dua di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci,
(c) judul dan subjudul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam
karangan. Contohnya:
1. Menyambung Suku
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris. Contohnya:
Adapun pengecualian terhadap pemotongan suku kata, jika karakter pada baris terakhir adalah
huruf vokal. Contohnya:
BUKAN
Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian pada penulisan tanggal. Contohnya:
4. Memperjelas Hubungan
Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan, dan (b) penghilangan bagian kelompok kata. Contohnya:
ber-evolusi
dua puluh lima-ribuan
tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosial
Bandingkan dengan:
ber-revolusi
dua-puluh-lima-ribuan
tanggung jawab dan kesetiakawan sosial
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan –an, (d) singkatan berhuruf
kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap. Contohnya:
se-Kalimantan
hari jadi pernikahan yang ke-10
era 80-an
mem-PHK-kan
Menteri-Sekretaris Negara
Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur Bahasa Indonesia dengan unsure
bahasa asing. Contohnya:
se-stylish mungkin
peng-upload-an
di-backup
Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contohnya:
Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Contoh:
Para anggota grup band itu – Rico, Morris, “G.G”, dan Zafira – telah memberi dampak
sosial yang cukup besar selain melantunkan musik slow, namun pedas mengritik
penguasa.
Istri muda Pak Sholeh – yang berada di Surabaya – telah mengandung 5 bulan.
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti „sampai‟.
Contohnya:
1903 – 1955
Yogyakarta, 13 – 20 November 2015
Siang – malam
Jakarta – Batam
Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita cari tempat makan lain.
Hmm . . . aku juga bingung dengan tingkahnya.
Tanda ellipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah
ada bagian yang dihilangkan. Contohnya.
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa
kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contohnya:
2. Mengapit Keterangan
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung. Contohnya:
Persamaan dari metode pembelajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 20-23] begitu
signifikan) memberikan output yang kurang lebih tetap sama dengan tujuan awal.
1. Petikan Langsung
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan
dan naskah atau bahan tertulis lain. Contohnya:
2. Mengapit Judul
Tanda petik digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat. Contohnya:
Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
Karangan Putra Setiawan yang berjudul “Peran BEM Terhadap Kehidupan
Mahasiswa” telah diterbitkan di surat kabar Kedaulatan Rakyat sebagai tema besar
halaman swarakampus.
Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus. Contohnya:
Model itu melenggang dengan celana kuno yang dikenal sebagai “cubrai”.
Dalam istilah asing, keadaan semacam inilah yang disebut sebagai “jeopardy”.
4. Penutup Kalimat
Tanda petik juga digunakan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat
ditempatkan di belakang tanda pentik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan
arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contohnya:
Michael Gerard “Mike” Tyson adalah satu dari sekian ikon terkenal dunia yang
menjadi mualaf.
Karena mata sipit dan kulit kuning langsatnya, Fatima kerap dipanggil “Cacik” oleh
para pedagang pasar.
Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan
lain. Teknik menulis, contohnya:
2. Mengapit Makna
Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit makna, terjemahan,
atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya:
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan
masa tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contohnya:
No. 036/Kep/DIKTI/2002
Ngadiwinatan NG I/1095
Tahun Ajaran 2015/2016
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau setiap. Contohnya:
pria/wanita
harga permen itu Rp500,00/butir
hal tersebut sangat dilarang/wajib dihindari dalam pembuatan skripsi.
Tanda apostrof dalam teknik menulis juga terkadang digunakan dalam penulisan nama
ataupun kata khusus serta serapan bahasa asing. Contohnya:
Simpulan
Bagaimanapun juga pemakaian tanda baca yang baik dan benar sangat penting dalam
menulis. Bayangkan jika kita dua puluh paragraph tanpa tanpa titik atau koma, akan sangat
membingungkan bukan? Apalagi ketika kita hanya bisa mendengar dan dibacakan. Tidak hanya
untuk mendukung keterbacaan pemakaian tanda baca yang benar sangat berpengaruh terhadap
kualitas tipografi artikel tersebut. Beberapa contoh tanda baca yang sering digunakan tetapi tidak
umum seperti titik, koma, tanda seru, dan tanda tanya. Mungkin kita kurang memperdulikan
pemakaian tanda baca tersebut. Memang cukup merepotkan jika kita mengimplementasikan pada
tiap artikel, tetapi itulah seni dalam tipografi. Tidak ada salahnya berusaha tampil “sempurna”
dalam artian kita menggunakan kaaidah-kaidah penulisan secara benar.
A. Saran
Sekian Presentasi dari kelompok kami, kalau ada kesalahan mohon di maafkan, kalau ada yang
saying mohon di ungkapkan, jika ada lebihnya itu dari kami dan jika ada kurangnya itu pasti dari
teman teman.