Dosen Pengampu:
Rahmatsyah, M.Pd
Oleh:
Azzatil Akmar (202225021)
Azzah Mufidah (202225006)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
1.4 Manfaat ....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tanda titik(.)............................................................................................3
2.2 Tanda koma (,)........................................................................................4
2.3 Tanda titik koma (;).................................................................................5
2.4 Tanda titik dua (:)....................................................................................5
2.5 Tanda hubung (-).....................................................................................5
2.6 Tanda pisah(—).......................................................................................6
2.7 Tanda elipsis (...).....................................................................................6
2.8 Tanda tanya (?)........................................................................................6
2.9 Tanda seru (!)..........................................................................................7
2.10 Tanda kurung ((…))...............................................................................7
2.11 Tanda kurung siku ([...]).........................................................................7
2.12 Tanda petik (“...”)...................................................................................8
2.13 Tanda petik tunggal (‘...’).......................................................................8
2.14 Tanda garis miring (/).............................................................................8
2.15 Tanda penyingkat atau Apostrof............................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................10
3.2 Saran ....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
i
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar belakang.
Tanda baca adalah tanda yang dipakai dalam sistem ejaan (seperti titik,
koma,titik dua). Tanda baca berguna bagi pembaca untuk membantu memahami
setiap bacaan. Tanpa tanda baca, pembaca akan sulit mengerti maksud dari
penulis melalui bacaan itu. Bayangkan saja apabila tidak ada tanda baca,
misalnya saja tanda titik (.), tentu para pembaca kebingungan menentukan
antarhubungan kalimat dan maksud dari kalimat itu karena semuanya
tersambung tanpa jeda. Dengan demikian, tanda baca sangat dibutuhkan dalam
sebuah penulisan artikel sebagai kunci atas apa yang ingin disampaikan oleh
penulis kepada pembaca.
Namun sayangnya, masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca,
tetapi belum memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar,
terutama masalah kurang atau salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma
(,). Kesalahan yang sering terjadi, misalnya kurangnya tanda titik (.) pada suatu
singkatan. Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi
atau meletakkan tanda dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut
disebabkan oleh beberapa, salah satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh
para penulis artikel.
Oleh karena itu, makalah ini ditujukan untuk memberikan pemahaman
mengenai jenis-jenis tanda serta diharapkan dapat membantu masyarakat dan
pembaca sekalian dalam memahami tanda baca sehingga dapat
menggunakannya dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku
dalam bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan masalah.
1. Apa yang dimaksud dengan tanda baca?
2. Apa saja jenis-jenis dari tanda baca?
3. Bagaimana fungsi-fungsi dari jenis-jenis tanda baca tersebut ?
4. Bagaimana contoh-contoh penggunaan dari tanda baca ?
1
1.3 Tujuan.
1. Apa yang dimaksud dengan tanda baca?
2. Apa saja jenis-jenis dari tanda baca?
3. Bagaimana fungsi-fungsi dari jenis-jenis tanda baca tersebut ?
4. Bagaimana contoh-contoh penggunaan dari tanda baca ?
1.4 Manfaat.
Dari makalah ini dapat kami manfaat bagi semua orang yang
membacanya bisa memberi pemahaman dalam menggunakan tanda baca yang
baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia,dan
juga mengetahui banyaknya jenis tanda baca dan penggunaannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
8. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.Contoh: a.) Ia lahir
pada tahun 1956 di Bandung. b.) Lihat halaman 2345 seterusnya.
9. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan judul
karangan atau judul ilustrasi, tabel, dan sebagainya.Contoh: a.) Acara
kunjungan Adam Malik b.) Bentuk dan Kedaulatan (Bab 1 UUD ’45)
10. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal
surat atau (2) nama dan alamat surat.Contoh:a.) Jalan Diponegoro 82
(tanpa titik) b.) Jakarta (tanpa titik)
2.2 Tanda koma (,)
Tanda koma berfungsi Memisahkan anak kalimat atau hal – hal
disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan singkatan, galar, dan angka
angka. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.
Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.Contoh: a.) Saya membeli kertas, pena, dan tinta. b.)
Surat biasa, surat kilat, maupun surat khusus memerlukan prangko.
Catatan: Sebelum kata dan ataupun maupun,harus menggunakan
tanda koma.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau
melainkan.
Contoh: a.) Saya ingin datang, tetapi hari hujan. b.) Didi bukan anak
saya, melainkan anak Pak Kasim
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contoh:
a.)Kalau hari hujan, saya tidak datang. b.)Karena sibuk, ia lupa akan
janjinya.
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh,
kasihan dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh : a.) O,
begitu? b.) Wah, bukan main!
4
5. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh : Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949. Tatabahasa Baru Bahasa
Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta:PT Pustaka Rakjat.
6. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki
(footnote)
Contoh: W.J.S. Poerwadarminta,Bahasa Indonesia untuk Karang-
mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
2.3 Tanda titik koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara. Contoh : Malam akan larut; pekerjaan
belum selesai juga
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk.
Contoh : Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; ibu sibuk bekerja
di dapur; Adik menghafal namanama pahlawan nasional; saya sendiri
asyik mengerjakan tugas sekolah.
2.4 Tanda titik dua (:)
1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap
jika diikuti rangkaian. Contoh: a.) Kita sekarang memerlukan perabot
rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. b.)Hanya ada dua pilihan bagi
para pejuang kemerdekaan itu: hidup atau mati.
2. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh : a.) Ibu :
(meletakkan beberapa koper) “Bawa koper ini, Mir!”
b.) Amir : “Baik, Bu.” (mengangkat kopor dan masuk) • Ibu : “Jangan
lupa. Letakkan baik-baik!” (duduk di kursi besar)
2.5 Tanda hubung (-)
1. Tanda hubung meyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya:Anak-
anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
5
2. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.Contoh : a.) Di samping cara-cara lama itu juga cara
yang baru b.) Suku kata yang berupa satu vocal tidak boleh
dipisahkan pada ujung baris atau pangkal baris.Contoh:
Beberapa pendapat mengenai masalah Itu telah disampaikan ….
Walaupun sakit, mereka tetap tidak mau beranjak ….
Bukan:
1.)Beberapa pendapat mengenai masalah i-tu telah disampaikan ….
2.) Walaupun sakit, mereka tetap tidak ma-u beranjak ….
Kata itu dan mau tidak boleh dipisah pada pergantian baris supaya
jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
2.6 Tanda pisah(—)
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa
itu―saya yakin akan tercapai―diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah dipakai di antara dua dilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Contoh: a.) 1910―1945
b.) Tanggal 5―10 April 1970 c.) Jakarta―Bandung
2.7 Tanda elipsis (...)
1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputusputus.
Contoh: Kalau begitu … ya, marilah kita bergerak.
2. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam satu kalimat atau naskah
ada bagian yang dihilangkan.
Contoh: Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.
2.8 Tanda tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh: Kapan ia berangkat? Saudara tahu, bukan?
2. Tanda taya dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat membuktikan
kebenarannya.
6
Contoh: a.) Ia dilahirkan pada tahun 1983 (?). b.) Uangnya sebanyak
10 juta rupiah (?) hilang.
2.9 Tanda seru (!)
Tanda seru dipakai sesuda ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakper-cayaan, atau pun
rasa emosi yang kuat.
Contoh: 1.) Alangkah seramnya peristiwa itu! 2.) Bersihkan kamar itu sekarang
juga! 3.) Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak istrinya. Merdeka!
2.10 Tanda kurung ((...))
1. Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: a.) Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar
Isian Kegiatan) kantor itu.
2. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan. Contoh: Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam, (b)
tenaga kerja, dan (c) modal.
3. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh: 1.) Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama yang
terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.2.) Keterangan itu (lihat Tabel
10) menunjukkan arus perkembangan baru pasaran dalam negeri.
2.11 Tanda kurung siku ([...])
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau ekurangan itu
memang terdapat di naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar
bunyi gemerisik.
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
sudah bertanda kurung. Contoh: Persamaan kedua proses ini
(perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38] perlu
dibentangkan.
7
2.12 Tanda petik (“...”)
1. Tanda petik dua mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan daan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: 1.)
“Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!” 2.) Pasal 36
UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.”
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.Contoh: 1.) Bacalah “Bola Lampu” dalam
buku Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat. 2.) Karangan Andi
Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di
SMA” dimuat dalam majalah Tempo.
3. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengahkiri
petikan langsung. Contoh: Kata Tono, “Saya juga minta satu.”
2.13 Tanda petik tunggal (‘...’)
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan lain. Contoh : a.) Tanya Basri, “Kau dengar bunyi ‘kring-
kring’ tadi?”b.) “Waktu kubuka pintu depan, kudengar teriak
anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,”
ujar Pak Taufik.
2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan
kata atau ungkapan asing. Contoh: feed-back ‘balikan’
2.14 Tanda garis miring (/)
1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomormpada
alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim.Contoh: a.) No. 7/PK/1973 b.) Jalan Kramat III/10
c.) tahun anggaran 1985/1986
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau,
tiap.Contoh: a)Dikirimkan lewat darat/laut. Atinya dikirimkan
lewat darat atau laut b)Harganya Rp25,00/lembar. Artinya
harganya Rp25,00 tiap lembar
8
2.15 Tanda penyingkat atau Apostrof
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun.Contoh: 1.) Ali ‘kan kusurati. (‘kan = akan) 2.) Malam ‘lah tiba.
(‘lah = telah) 3.) 1 Januari ’88. (’88 = 1988)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas penulis menarik kesimpulan sebagai
berikut. :
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan suara atau kata
dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu
pembacaan. Aturan baca berbeda antara bahasa, lokasi, waktu dan terus
berkembang.
Dari kebanyakan masyarakat banyak terjadi kesalahan dalam pemakaian
tanda baca tersebut. Kesalahan yang sangat fatal, apabila dalam penulisan suatu
karya tulis ilmiah, masyarakat salah dalam pemakaian tanda baca. Kesalahan
pemakaian tanda baca dalam penulisan suatu kata akan berdampak terhadap arti
kata itu sendiri.
10
Maka dari itu, tanda baca menjadi sangat penting, karena dengan
memperhatikan tanda baca dalam suatu aturan yang disepakati yaitu Ejaan Yang
Disempurnakan memberikan penilaian tersendiri terhadap hasil karya tulis ilmiah
itu sendiri. Tanda baca juga berfungsi agar masyarakat atau pembaca dapat
memahami setiap bacaan. Karena, tanpa ada tanda baca masyarakat atau pembaca
akan sulit mengerti maksud dari penulis.
3.2 SARAN
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi
penulis menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka
saran – saran kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan kami dan
menjadikan semua itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan
menyempurnakan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Annisa. 2016. Makalah Bahasa Indonesia Tentang Tanda Baca. 15 Maret
2016.anissafifahrn.blogspot.com
Tim Penyusun Kamus Pusat. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi XVI.
Jakarta: Depdiknas dan Balai Pusataka.
Finoza, Lamuddin. (2008). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi.
Harian Sejarah. 2017. Penggunaan Tanda Baca, fungsi dan contohnya. 15 Mei
2017.www.hariansejarah.id.
Wiyono, Gabriela Isabella. 2014. Contoh Makalah Bahasa Indonesia Penggunaan
Tanda Baca Titik dan Koma. 02 April 2014. www.scribd.com.
11