Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MENGANALISIS SKRIPSI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN


DAN PENGUPAHAN PADA PT.ANGKASA RAYA DJAMBI

DOSEN PENGAMPUH:

PARAS SEKAR LIANA S.Pd,.M.Pd

DI SUSUN OLEH:

IRENE FARANESA

NPM: 21103157201010

R.A12

PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikanrahmatnya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa pertolongannya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepadabaginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhiratt nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatna, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis maupun menyelesaikan
pembuatan makalah ini sebagai tugas akhir dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan
judul “ANALISIS KESALAHAN PENULISAN DALAM SKRIPSI MAHASISWA”

Penulisan tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan seryta kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Penulisan juga berterima kasih kepada semua pihak khususnya kepada IBU PARAS
SEKAR LIANA S.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah
wawaan saya tentang kesalahan-kesalahan dalam penulisan
DATAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN ................................................................................................ 2

2.1 Landasan Teori ......................................................................................... 2

2.2 Pembahasan ............................................................................................ 14

BAB III

PENUTUPAN ................................................................................................. 18

3.1 Simpulan ................................................................................................ 18

3.2 Saran ....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

LAMPIRAN .................................................................................................... 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Skripsi adalah sebuah istilah untuk karya ilmiah yang merupakan persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1) di setiap Perguruan Tinggi . Skripsi diartikan
sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan
akademis. Tujuan penulisan skripsi adalah melatih kecakapan mahasiswa untuk
melakukan penelitian secara utuh, yaitu mulai dari merumuskan maalah, merancang
metode penelitian yang digunakan, melakukan analisis data, menulis laporan penelitian,
dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara akademik dihadapan dosen penguji
skripsi. Pada agian ini mahasiswa dituntut untuk teliti dalam penulisan skripsi, dalam
aturan penulisan (pengetikan,pengutipan,acuan,pembuatan tabel gambar, daftar pustaka)
mahasiswa perlu memperhatikan syarat penulisan karya ilmiah, dan segi Ragam Bahasa
Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia, Kalimat Efektif, Diksi, Paragraf, Penalaran, dan tanda
baca yang digunakan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak kesalahan mahasiswa
dalam penulisan skripsi. Kesalahan penulisan mahasiswa dapat ditinjau dari beberapa
kesalahan, (1) pemakaian huruf, (2) penulisan kata misalnya penggunaan proposi, (3)
penulisan unsur serapan, dan (4) pemakaian tanda baca seperti; koma (,), titik (.), tanda
tanya (?), tanda seru (!), dan lain-lain. Dari permasalahan inilah peneliti mengangkat
judul “Analisis kesalahan penulisan karya ilmiah Pengendalian Intern Penggajian dan
Pengupahan pada PT.
Angkasa Raya Djambi.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan penelitian ini adalah


bagaimana bentuk kesalahan dalam penulisan karya ilmiah dari segi penggunaan tanda
baca, diksi, dan lain sebagainya pada skripsi dengan judul : “Pengendalian Intern
Penggajian dan Pengupahan Pada PT.Angkasa Raya Djambi”

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI


2.1.1 Penulisan Karya Ilmiah

Kalimat ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan sesuatu permasalahan
dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya Ilmiah berisikan data,
fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan Karya Ilmiah
dilakuakn secara runtut dan sistematis.

2.1.2 Kalimat Efektif

Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah seperti unsur-unsur
penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan
yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.

2.1.3 Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi
bentuk huruf, kata serta kalimat. Ejaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan peraturan
penulisan huruf, kata serta penggunaan tanda baca.

2.1.4 Diksi

Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai
dengan keinginan penulisan. Syarat diksi adalah tepat, benar dan lazim. Pemilihan diksi
yang tidak tepat menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak tersampaikan.
Diksi temasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan
selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehinnga diperoleh efek
tertentu (seperti yang diharapkan).

2.1.5 Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya sama suara, kata, atau frasa dalam
suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah struktur tulisan,
intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.

Penggunaan Tanda Titik (.)

1. Penanda Akhir Kalimat

Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak dipahami orang-orang ialah
sebagai penanda pada akhir kalimat. Bukan kalimat seruan atau kalimat tanya. Kamu
bisa memahaminya sebagai kalimat berita.
Contoh:
- Kakak baru berangkat ke Bali.

2. Tanda di Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar

Tanda titik bisa digunakan di belakang satu huruf atau angka dalam penulisan
bagan,ikhtisar,atau daftar.

Contoh:
- II. Provinsi Jambi
Kota Jambi
Kabupaten Muaro Jambi

- 3. Pembahasan
3.1 Isi
3.2 Analisis Tabel
3.3 Analisis Grafik

3. Pemisah Angka Pada Penanda Waktu (Jam, Menit, dan Detik)

Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit,
dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:)

Contoh:
-Pukul 08.10 (Pukul 8 lewat 10 menit)
-Pukul 10.05 (Pukul 10 lewat 5 menit)

4. Penunjuk Jangka Waktu

Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga berfungsi sebagai
penunjukkan jangka waktu tertentu.

-03.10.50 ( 1jam 10 menit 50 detik)


-01.00.30 (1 jam 30 detik)

5. Memperjelas Jumlah

Tanda titik digunakan untuk memperjelas bilangan ribuan atau kelipatannya.

Conth:
- Kasus Narkoba di Indonesia tembus 12.890 kasus
- Kasus COVID-19 di Indoonesia tembus 4.2700 kasus

Perlu kamu ingat, tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak menyatakan jumlah
meskipun angkanya ribuan

Contoh:

-Pria itu kelahiran 2001.

- Tsunami di palu terjadi pada tahun 2018.

6. Peran dalam Penulisan Referensi

Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama penulis, judul
tulisan yang tidak mengandung tand seru atau tanda tanya, dan tempat terbit.

Contoh:
Fiqri,Muhammad.2010. Media Belajar yang Asyik. Bandung: Ragam Cendekia

7. Tidak Digunakan pada Kepala Surat

Tidak dibolehkan menggunakan tanda titik pada akhir judul karangan/artikel yang
merupakan kepala karangan. Selain itu pada bagian kepala tabel, grafik, dan ilustari
juga tidak boleh diakhiri dengan tanda titik.

Contoh:
-Cara Memulai Bisnis Rumahan di Masa Covid-19

8. Tidak Digunakan pada Kepala Surat

Tanda titik ini juga boleh dipakai dalam kepala surat. Artinya, tanda titik tidak
diperbolehkan di belakang alamat pengirim surat, nama pengirim dan penerima surat,
dan tanggal surat.

Contoh:
Kepada
HRD PT.Angkasa Raya Djambi
Jalan Orang Kayo Hitam
Jambi
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)

1. Diletakkan di Tengah Kalimat

Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah kalimat. Tanda koma biasanya
dipakai dalam suatu perincian atau pun penyebutan bilangan. Untuk penempatannya ada di
belakang kata yang mengikutinya.

Contoh:

- Satu, dua, tiga …..Mulai!

- Kakak berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, kecap, dan minyak goreng.

2. Perbandingan Kalimat

Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan. Tanda ini dipakai
memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata yang menunjukkan perbandingan
seperti tetapi, namun, atau melainkan.

Contoh:

Wahana wisata itu sungguh menyenangkan, namun cukup berbahaya.

3. Memisahkan Anak Kalimat dengan Induk Kalimat

Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Dengan
catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.

Contoh:

Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.

4. Kata Penghubung Antarkalimat

Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjadi
penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu, namun,
akan tetapi, maka dari itu, dan meskipun begitu.

Contoh:
- …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.

-...... akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.

5. Identitas yang Ditulis Berurutan

Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal,
serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.

Contohnya:

- Jambi, 13 July 2021

- Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur

6. Memisahkan Petikan Langsung

Kalau kamu menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di cerpen atau novel, tanda
koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lain dalam kalimat.

Contoh:

- Fadly bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang diksi?”

- “Baiklah,” jawab Pak Ichsan, “segera akan saya kerjakan hari ini.”

7. Catatan Kaki

Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam penyusunannya.

Contoh:

Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017),
hlm 48.

8. Penulisan Daftar Pustaka

Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah bagian nama yang
dibalik susunannya.

Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama
yang dibalik susunannya.
Contoh:

Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan

9. Penulisan Bilangan

Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa dipakai di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh:

- 17,2 km

- Rp90,12

10. Penulisan Gelar

Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar yang
mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, marga, atau keluarga.

Contoh:

- Hani Ammariah, S.Si

- Ny. Ratu Regina, S.Kom

Penggunaan Tanda Baca Seru (!)

1. Kalimat Perintah

Kalau kamu memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka berlaku penggunaan
tanda seru di sini jika ucapanmu dituliskan. Tanda seru ini dipakai baik perintah yang
sifatnya keras maupun tidak.

Contoh:

- Tolong matikan lampu di ruang itu!

- Kerjakan tugas ini sekarang juga!


2. Menunjukkan Ekspresi Terkejut/Kaget

Ketika kamu merasa kaget, terkejut, atau rasa emosi yang kuat, maka wajib menggunakan
tanda seru dalam penulisan kalimatnya.

Contoh:

- Astaga! Apakah aku lupa mengirimkan kabar ke kamu?

- Kita berangkat sekarang, ayo semangat!

Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)

1. Menanyakan Sesuatu

Namanya aja tanda tanya, sudah pasti fungsi yang pertama bertujuan untuk kalimat yang
menanyakan sesuatu.

Contoh:

- Kapan Gulman pergi ke Bandung?

- Apakah Devi sudah tahu kabar itu?

2. Digunakan dalam Tanda Kurung

Tanda tanya bisa diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian dari sebuah
kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan keabsahannya.

Contoh:

Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)

Penggunaan Tanda Baca Titik Koma (;)

1. Memisahkan Bagian Kalimat

Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Contoh:

- Malam semakin larut; tugasnya tak kunjung selesai.

2. Memisahkan Kalimat Setara


Tanda ini bisa dipakai sebagai pengganti kata hubung untuk memisahkan kalimat yang
masih setara dalam kalimat majemuk.

Contoh:

- Ibu memasak di dapur; Nanda menonton TV di ruang tamu.

- pengunaan tanda baca seru, tanya, dan titik koma

Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)

1. Akhir Pernyataan Lengkap

Tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan yang lengkap. Tapi, hal ini hanya berlaku
jika masih dalam rangkaian yang sama ya.

Contoh:

- Kita persiapkan perlengkapan berkemah: tenda, ransel, jaket, dan pakaian tidur.

Lain halnya jika rangkaian tadi merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Tanda
titik dua tidak digunakan.

Contoh:

Kita memerlukan tenda, ransel, jaket, dan pakaian tidur.

2. Sesudah Kata atau Ungkapan

Tanda titik dua ini bisa digunakan sesudah kata/ungkapan juga lho

Contoh:

Ketua: Dwi Hatmojo Kresnoadi

Wakil Ketua: Hani Ammariah

Sekretaris: Salsabila Nanda

Hari/Tanggal: Senin, 19 April 2021

Waktu: 07.00 - selesai


3. Di antara Identitas Penerbit

Tanda titik dua bisa dipakai di antara tanda titik dua di antara:

(a) jilid atau nomor dan halaman,

(b) bab dan ayat dalam kitab suci,

(c) judul dan subjudul suatu karangan, serta

(d) nama kota dan penerbit buku dalam daftar pustaka..

Contoh:

- Republika, 1 (2020), 34:7

- Al-Kahfi: 10

- Karangan Regina Kayo, Rahasia Hidup: Kisah di Kota Hujan, sudah terbit.

- Abdillah, Fahri. 2020. 7 Jurus Jitu Melakukan Negosiasi. Purwokerto: Penerbit Lampion.

Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)

1. Menyambung Huruf Kata dan Penulisan Tanggal

Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf dari kata yang dieja satu per satu dan
digunakan juga pada penulisan tanggal.

Contoh:

R-u-a-n-g-g-u-r-u

19-08-1998

2. Menyambung Suku

Tanda hubung berfungsi untuk menyambung suku dari kata dasar dan imbuhan yang
terpisah oleh pergantian baris.

Contoh:

(a) Ririn membeli baju lengan pan-


jang di Pasar Tanah Abang.

(b) Jangan sampai kamu memberi-

kan berita yang tidak benar.

Pengecualian terhadap pemotongan suku kata jika huruf terakhir pada kata tersebut ialah
huruf vokal

Contoh

Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik itu

seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.

Bukan

Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik i-

tu seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.

3. Memperjelas Hubungan

Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata/ungkapan serta


penghilangan bagian kelompok kata.

Contoh:

- ber-evolusi

- dua puluh lima-ribuan (25 x 1.000)

Perbandingan :

- ber-revolusi

- dua-puluh-lima-ribuan (20 x 5.000)

4. Menyambung Unsur Kata Ulang

Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata yang berulang.

Contoh:

- mondar-mandir, kanan-kiri
- anak-anak, kuda-kuda

5. Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing

Dalam rangkaian unsur Bahasa Indonesia dengan bahasa asing, juga diperlukan tanda
hubung.

Contoh:

– Dia menata rambutnya se-stylish mungkin.

– Jangan sampai sistem peng-upload-an data nanti mengalami gangguan.

– Pekerjaan Ratu tolong di-backup ya.

Penggunaan Tanda Baca Pisah (—)

1. Membatasi Penyisipan Kata

Jika ada pembatasan penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di
luar konteks kalimat, maka digunakan tanda pisah.

Contoh:

Kesuksesan itu—saya yakin akan tercapai—harus diperjuangkan oleh dirinya sendiri.

2. Tanda Pisah Dua Bilangan

Tanda pisah dipakai juga di antara dua bilangan/tanggal yang menunjukkan arti “sampai”

Contoh:

- 2019 – 2020

- Medan, 13 – 20 Januari 2015

- Bandung – Surabaya

3. Penegasan Keterangan Aposisi


Tanda pisah bisa dipakai untuk penegasan keterangan aposisi (keterangan lain) sehingga
kalimat menjadi lebih jelas.

Contoh:

Anggota komunitas itu – Shabrina, Devi, dan Nanda – sudah memberi dampak positif yang
cukup besar bagi lingkungan sekitarnya.

Penggunaan Tanda Baca Kurung (())

1. Mengapit Angka

Kamu bisa memakai tanda baca kurung untuk digunakan mengapit angka atau huruf yang
merinci suatu urutan.

Contoh:

Harta kekayaannya meliputi (a) logam mulia, (b) properti, dan (c) saham.

2. Mengapit Huruf

Tanda kurung dipakai mengapit huruf atau kata yang kemunculannya di kalimat dapat
dihilangkan.

Contoh:

Pendaki amatiran tidak diperkenankan untuk mendaki sampai (puncak) Mahameru.

3. Mengapit Keterangan

Bisa menggunakan tanda kurung untuk mengapit keterangan/penjelasan yang bukan bagian
pokok dari sebuah kalimat.

- Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataannya bahwa dalam melakukan
teknik negosiasi harus dilakukan secara serius.

4. Tambahan Keterangan

Untuk menjelaskan keterangan yang berupa abreviasi, digunakan pula tanda kurung.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) telah mengeluarkan kebijakan


penggunaan meterai 10000 dalam dokumen berharga.
2.2 PEMBAHASAM

Halaman 23 (Pada point 1)

 Manajemen bertanggungjawab atas menyiapkan laporan keuangan untuk investor,


kreditur, dan para pemakai lainnya.

Yang benar: Manajemen bertanggung jawab atas menyiapkan

Halaman 23 (Pada point 3)

 Organisasi diminta untuk mngikuti hukum dan peraturan.

Yang benar: Organisasi diminta untuk mengikuti hukum dan peraturan.

Halaman 24 (Pada point 2)

 Harta fisik perusahaan dapat saja dicuri, disalah gunakan ataupun rusak secara
tidak sengaja.

Yang benar: Harta fisik perusahaan dapat saja dicuri, disalahgunakan ataupun
rusak

Halaman 27 (Pada point 3)

 Pengukuran prestasi kerja ini dimaksudkan untuk menilai pelaksanaan tuga-tugas


menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan.

Yang benar: Untuk menilai pelaksanaan tugas-tugas menjadi

Halaman 27 (Pada point 4)

 Otorisasi untuk melaksanakan transaksi, otrisasi ini menunjukkan orang yang


mempunyai otoritas dan tanggung jawab untuk memulai suatu transaksi.

Yang benar: Otorisasi untuk melaksanakan transaksi, otorisasi ini menunjukkan


orang yang mempunyai otoritas dan tanggung jawab untuk memulai suatu
transaksi.
Halaman 29 (Pada paragraf pertama)

 Pengendalian fisik atas aktiva, catatan dan dokmen lainnya harus dibatasi kepada
orang-orang tertentu saja (yang diberi wewenang).

Yang benar: Pengendalian fisik atas aktiva, catatan dan dokumen lainnya

Halaman 30 (Pada paragraf pertama)

 Persekongolan dapat saja terjadi, yang jelas bahwa dengan adanya pengendalian
intern yang memadai, kesempatan untuk melakukan persengkokolan dapat
diminimalkan.

Yang benar: Persekongkolan dapat saja terjadi, yang jelas bahwa dengan adanya
pengendalian intern yang memadai, kesempatan untuk melakukan persekongkolan
dapat diminimalkan.

Halaman 30 ( Pada point pertama)

 Seringkali, manajemen dalam personil lain dapat salah dalam mempertimbangkan


keputusan bisnisyang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak
memadainya informasi, keterbatasan waktu, atau tekanan lain.

Yang benar: sering kali, manajemen dalam personil

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini.

Kesalahan kalimat dalam skripsi meliputi beberapa kesalahan dalam pilihan kata (Pilihan
Kata) yang tidak baku, selain itu banyak kesalahan dalam penulisan Ejaan Bahasa Indonesia.

3.2 Saran

1. Bagi mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan berbahasa, khususnya bahasa tulis ilmiah
serta meningkatkan bimbingan penulisan skripsinya dalam bidang penggunaan ejaan dan
penggunaan leksikal.
2. Bagi mahasiswa yang akan atau sedang menyusun skripsi hendaknya lebih memperhatikan
dan mematuhi kaidah kebahasaan yang ada. Hal tersebut perlu dilakukan agar tercipta tulisan
yang baik dan benar sehingga pembaca dapat memahami isi yang disampaikan dalam skripsi
dengan mudah.

3. Penulis berharap ada penelitian yang lebih lanjut mengenai analisis kesalahan berbahasa
sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini karena penulis menyadari bahwa dalam
penelitian ini masih belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Irene,f.(2022). Menganalisis skripsi struktur pengendalian intern penggajian dan pengupahan


pada PT.ANGKASA RAYA DJAMBI. Jambi. Faranesa irene.
23

1. Keandalan pelaporan keuangan

Manajemen bertanggungjawab atas menyiapkan laporan keuangan untuk


investor, kreditur dan para pemakai lainnya. Manajemen memiliki tanggung
jawab baik hukum maupun prefesional untuk yakin bahwa informasi tersebut
disiapkan secara wajar menurut sistem pelaporan seperti GAAP.

2. Efisiensi dan efektivitas operasional

Kendali didalam suatu organisasi dimaksudkan untuk mendorong penggunaan


yang efektif dan efisien atas sumber dayanya,, mencakup personil, untuk
mengoptimalkan sasaran perusahaan. Bagian penting kendali ini adalah
sumber informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan internal. Bagian
penting lainnya dari efektivitas dan efesiensi adalah melindungi aset dan arsip.

3. Pemenuhan ketentuan hukum dan regulasi yang bisa diterapkan

Organisasi diminta untuk mngikuti hukum dan peraturan. Secara tidak


langsung berhubungan dengan akuntansi, contohnya meliputi perlindungan
lingkungan dan hukum hak-hak warga negara.
24

2. Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuan

Harta fisik perusahan dapat saja dicuri, disalahgunakan ataupun rusak secara tidak sengaja.
Hasil yang sama juga berlaku untuk harta perusahaan yang tidak nyata seperti perkiraan
piutang, dokumen penting, surat berharga, dan catatan keuangan. Struktur pengendalian
intern dibentuk guna mencegah ataupun menemukan harta yang hilang dan catatan
pembukaan pada saat yang tepat.
27

c. Pengukuran prestasi kerja ini dimaksudkan untuk menilai pelaksanaan tuga-tugas menjadi
tanggung jawab masing-masing karyawan. Ini dapat digunakan untuk menentukan golongan
dan pengalaman serta penggajian.

2. Rencana organisasi yang memberi pemisahan tanggung jawab fungsi secara baik

Kadang-kadang pemisahan tanggung jawab sering disebut pembagian tugas. Ada tiga jenis
tanggung jawab fungsi yang dilaksanakan oleh departemen /bagian atau paling tidak orang
yang berlainan, diantaranya:

a. Otorisasi untuk melaksanakan transaksi, otrisasi ini menunjukkan orang yang


mempunyai otoritas dan tanggung jawab untuk memulai suatu transaksi.
29

4. Pengendalian terhadap penggunaan aktiva dan dokumen serta formulir yang


penting.

Pengendalian fisik atas aktiva, catatana dan dokmen lainnya harus dibatasi
kepada orang-orang tertentu saja (yang diberi wewenang). Aktiva seperti
persediaan dan surat berharga harus disimpan secara baik dan harus
dihindarkan dari orang yang tidak berwenang menanganinya. Demikian juga
untuk catatan biaya dan piutang harus dihindarkan dari orang yang tidak
mempunyai tanggung jawab pada catatan di atas. Formulir yang paling sangat
penting untuk pekerjaan akuntansi dan pengawasan harus di simpan secara
baik pula. Pengendalian fisik mempunyai tujuan menghindari dari kesalahan
dan ketidakberesan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
30

2.2.5 Keterbatasan Struktur Pengendalian Intern

Bagaimana baiknya pengendalian intern akan tetapi memiliki pengendalian intern akan tetapi
memiliki keterbatasan. Jadi bukan hal yang mustahil apabila dalam perusahaan yang
memiliki pengendalian intern yang baik masih terjadi kesalahan ataupun penyelewengan.
Meskipun struktur organisasi menggambarkan pemisahan tugas dengan garis wewenang serta
tanggung jawab yang jelas dan sistem sudah dirancang dengan baik, hal ini juga belum
menjamin bahwa persekongkolan tidak akan terjadi. Persekongolan dapat saja terjadi, yang
jelas bahwa dengan adanya pengendalian intern yang memadai, kesempatan untuk melakukan
persengkokolan dapat diminimalkan.

1. Kesalahan dalam pertimbangan

Seringkali, manajemen dalam personil lain dapat salah dalam mempertimbangkan


keputusan bisnis yang diambil atau dalam melaksanakan tugas rutin karena tidak
memadainya informasi, keterbatasan waktu, atau tekanan lain.

Anda mungkin juga menyukai