DOSEN PENGAMPUH:
DI SUSUN OLEH:
IRENE FARANESA
NPM: 21103157201010
R.A12
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikanrahmatnya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa pertolongannya
tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepadabaginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad Saw yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhiratt nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatna, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis maupun menyelesaikan
pembuatan makalah ini sebagai tugas akhir dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan
judul “ANALISIS KESALAHAN PENULISAN DALAM SKRIPSI MAHASISWA”
Penulisan tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kesalahan seryta kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Penulisan juga berterima kasih kepada semua pihak khususnya kepada IBU PARAS
SEKAR LIANA S.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah
wawaan saya tentang kesalahan-kesalahan dalam penulisan
DATAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................ 2
BAB III
PENUTUPAN ................................................................................................. 18
LAMPIRAN .................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Skripsi adalah sebuah istilah untuk karya ilmiah yang merupakan persyaratan untuk
mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1) di setiap Perguruan Tinggi . Skripsi diartikan
sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan
akademis. Tujuan penulisan skripsi adalah melatih kecakapan mahasiswa untuk
melakukan penelitian secara utuh, yaitu mulai dari merumuskan maalah, merancang
metode penelitian yang digunakan, melakukan analisis data, menulis laporan penelitian,
dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara akademik dihadapan dosen penguji
skripsi. Pada agian ini mahasiswa dituntut untuk teliti dalam penulisan skripsi, dalam
aturan penulisan (pengetikan,pengutipan,acuan,pembuatan tabel gambar, daftar pustaka)
mahasiswa perlu memperhatikan syarat penulisan karya ilmiah, dan segi Ragam Bahasa
Indonesia, Ejaan Bahasa Indonesia, Kalimat Efektif, Diksi, Paragraf, Penalaran, dan tanda
baca yang digunakan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak kesalahan mahasiswa
dalam penulisan skripsi. Kesalahan penulisan mahasiswa dapat ditinjau dari beberapa
kesalahan, (1) pemakaian huruf, (2) penulisan kata misalnya penggunaan proposi, (3)
penulisan unsur serapan, dan (4) pemakaian tanda baca seperti; koma (,), titik (.), tanda
tanya (?), tanda seru (!), dan lain-lain. Dari permasalahan inilah peneliti mengangkat
judul “Analisis kesalahan penulisan karya ilmiah Pengendalian Intern Penggajian dan
Pengupahan pada PT.
Angkasa Raya Djambi.”
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan sesuatu permasalahan
dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah. Biasanya Karya Ilmiah berisikan data,
fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan Karya Ilmiah
dilakuakn secara runtut dan sistematis.
Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah seperti unsur-unsur
penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan
yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) adalah aturan yang melambangkan bunyi bahasa menjadi
bentuk huruf, kata serta kalimat. Ejaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan peraturan
penulisan huruf, kata serta penggunaan tanda baca.
2.1.4 Diksi
Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna sesuai
dengan keinginan penulisan. Syarat diksi adalah tepat, benar dan lazim. Pemilihan diksi
yang tidak tepat menyebabkan perbedaan makna dan pesan penulis tidak tersampaikan.
Diksi temasuk dalam pembahasan aspek kata dalam sajak.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat dan
selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehinnga diperoleh efek
tertentu (seperti yang diharapkan).
Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya sama suara, kata, atau frasa dalam
suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah struktur tulisan,
intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.
Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak dipahami orang-orang ialah
sebagai penanda pada akhir kalimat. Bukan kalimat seruan atau kalimat tanya. Kamu
bisa memahaminya sebagai kalimat berita.
Contoh:
- Kakak baru berangkat ke Bali.
Tanda titik bisa digunakan di belakang satu huruf atau angka dalam penulisan
bagan,ikhtisar,atau daftar.
Contoh:
- II. Provinsi Jambi
Kota Jambi
Kabupaten Muaro Jambi
- 3. Pembahasan
3.1 Isi
3.2 Analisis Tabel
3.3 Analisis Grafik
Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit,
dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik dua (:)
Contoh:
-Pukul 08.10 (Pukul 8 lewat 10 menit)
-Pukul 10.05 (Pukul 10 lewat 5 menit)
Hampir serupa dengan fungsi yang ketiga, tanda titik juga berfungsi sebagai
penunjukkan jangka waktu tertentu.
5. Memperjelas Jumlah
Conth:
- Kasus Narkoba di Indonesia tembus 12.890 kasus
- Kasus COVID-19 di Indoonesia tembus 4.2700 kasus
Perlu kamu ingat, tanda titik tidak berlaku kepada angka yang tidak menyatakan jumlah
meskipun angkanya ribuan
Contoh:
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama penulis, judul
tulisan yang tidak mengandung tand seru atau tanda tanya, dan tempat terbit.
Contoh:
Fiqri,Muhammad.2010. Media Belajar yang Asyik. Bandung: Ragam Cendekia
Tidak dibolehkan menggunakan tanda titik pada akhir judul karangan/artikel yang
merupakan kepala karangan. Selain itu pada bagian kepala tabel, grafik, dan ilustari
juga tidak boleh diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
-Cara Memulai Bisnis Rumahan di Masa Covid-19
Tanda titik ini juga boleh dipakai dalam kepala surat. Artinya, tanda titik tidak
diperbolehkan di belakang alamat pengirim surat, nama pengirim dan penerima surat,
dan tanggal surat.
Contoh:
Kepada
HRD PT.Angkasa Raya Djambi
Jalan Orang Kayo Hitam
Jambi
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
Tanda ini sangat sering digunakan pada tengah-tengah kalimat. Tanda koma biasanya
dipakai dalam suatu perincian atau pun penyebutan bilangan. Untuk penempatannya ada di
belakang kata yang mengikutinya.
Contoh:
- Kakak berbelanja keperluan memasak seperti garam, gula, kecap, dan minyak goreng.
2. Perbandingan Kalimat
Tanda koma berperan dalam membentuk sebuah kalimat perbandingan. Tanda ini dipakai
memisahkan kalimat yang setara yang didahului kata yang menunjukkan perbandingan
seperti tetapi, namun, atau melainkan.
Contoh:
Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Dengan
catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.
Contoh:
Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
Kamu wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjadi
penghubung antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu, namun,
akan tetapi, maka dari itu, dan meskipun begitu.
Contoh:
- …. oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
-...... akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.
Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal,
serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.
Contohnya:
Kalau kamu menemukan percakapan dalam sebuah cerita, baik di cerpen atau novel, tanda
koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lain dalam kalimat.
Contoh:
- “Baiklah,” jawab Pak Ichsan, “segera akan saya kerjakan hari ini.”
7. Catatan Kaki
Contoh:
Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017),
hlm 48.
Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah bagian nama yang
dibalik susunannya.
Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama
yang dibalik susunannya.
Contoh:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
9. Penulisan Bilangan
Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa dipakai di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
- 17,2 km
- Rp90,12
Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar yang
mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, marga, atau keluarga.
Contoh:
1. Kalimat Perintah
Kalau kamu memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka berlaku penggunaan
tanda seru di sini jika ucapanmu dituliskan. Tanda seru ini dipakai baik perintah yang
sifatnya keras maupun tidak.
Contoh:
Ketika kamu merasa kaget, terkejut, atau rasa emosi yang kuat, maka wajib menggunakan
tanda seru dalam penulisan kalimatnya.
Contoh:
1. Menanyakan Sesuatu
Namanya aja tanda tanya, sudah pasti fungsi yang pertama bertujuan untuk kalimat yang
menanyakan sesuatu.
Contoh:
Tanda tanya bisa diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian dari sebuah
kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan keabsahannya.
Contoh:
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
Contoh:
Tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan yang lengkap. Tapi, hal ini hanya berlaku
jika masih dalam rangkaian yang sama ya.
Contoh:
- Kita persiapkan perlengkapan berkemah: tenda, ransel, jaket, dan pakaian tidur.
Lain halnya jika rangkaian tadi merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Tanda
titik dua tidak digunakan.
Contoh:
Tanda titik dua ini bisa digunakan sesudah kata/ungkapan juga lho
Contoh:
Tanda titik dua bisa dipakai di antara tanda titik dua di antara:
Contoh:
- Al-Kahfi: 10
- Karangan Regina Kayo, Rahasia Hidup: Kisah di Kota Hujan, sudah terbit.
- Abdillah, Fahri. 2020. 7 Jurus Jitu Melakukan Negosiasi. Purwokerto: Penerbit Lampion.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf dari kata yang dieja satu per satu dan
digunakan juga pada penulisan tanggal.
Contoh:
R-u-a-n-g-g-u-r-u
19-08-1998
2. Menyambung Suku
Tanda hubung berfungsi untuk menyambung suku dari kata dasar dan imbuhan yang
terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
Pengecualian terhadap pemotongan suku kata jika huruf terakhir pada kata tersebut ialah
huruf vokal
Contoh
Bukan
3. Memperjelas Hubungan
Contoh:
- ber-evolusi
Perbandingan :
- ber-revolusi
Contoh:
- mondar-mandir, kanan-kiri
- anak-anak, kuda-kuda
Dalam rangkaian unsur Bahasa Indonesia dengan bahasa asing, juga diperlukan tanda
hubung.
Contoh:
Jika ada pembatasan penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di
luar konteks kalimat, maka digunakan tanda pisah.
Contoh:
Tanda pisah dipakai juga di antara dua bilangan/tanggal yang menunjukkan arti “sampai”
Contoh:
- 2019 – 2020
- Bandung – Surabaya
Contoh:
Anggota komunitas itu – Shabrina, Devi, dan Nanda – sudah memberi dampak positif yang
cukup besar bagi lingkungan sekitarnya.
1. Mengapit Angka
Kamu bisa memakai tanda baca kurung untuk digunakan mengapit angka atau huruf yang
merinci suatu urutan.
Contoh:
Harta kekayaannya meliputi (a) logam mulia, (b) properti, dan (c) saham.
2. Mengapit Huruf
Tanda kurung dipakai mengapit huruf atau kata yang kemunculannya di kalimat dapat
dihilangkan.
Contoh:
3. Mengapit Keterangan
Bisa menggunakan tanda kurung untuk mengapit keterangan/penjelasan yang bukan bagian
pokok dari sebuah kalimat.
- Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataannya bahwa dalam melakukan
teknik negosiasi harus dilakukan secara serius.
4. Tambahan Keterangan
Untuk menjelaskan keterangan yang berupa abreviasi, digunakan pula tanda kurung.
Harta fisik perusahaan dapat saja dicuri, disalah gunakan ataupun rusak secara
tidak sengaja.
Yang benar: Harta fisik perusahaan dapat saja dicuri, disalahgunakan ataupun
rusak
Pengendalian fisik atas aktiva, catatan dan dokmen lainnya harus dibatasi kepada
orang-orang tertentu saja (yang diberi wewenang).
Yang benar: Pengendalian fisik atas aktiva, catatan dan dokumen lainnya
Persekongolan dapat saja terjadi, yang jelas bahwa dengan adanya pengendalian
intern yang memadai, kesempatan untuk melakukan persengkokolan dapat
diminimalkan.
Yang benar: Persekongkolan dapat saja terjadi, yang jelas bahwa dengan adanya
pengendalian intern yang memadai, kesempatan untuk melakukan persekongkolan
dapat diminimalkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini.
Kesalahan kalimat dalam skripsi meliputi beberapa kesalahan dalam pilihan kata (Pilihan
Kata) yang tidak baku, selain itu banyak kesalahan dalam penulisan Ejaan Bahasa Indonesia.
3.2 Saran
1. Bagi mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan berbahasa, khususnya bahasa tulis ilmiah
serta meningkatkan bimbingan penulisan skripsinya dalam bidang penggunaan ejaan dan
penggunaan leksikal.
2. Bagi mahasiswa yang akan atau sedang menyusun skripsi hendaknya lebih memperhatikan
dan mematuhi kaidah kebahasaan yang ada. Hal tersebut perlu dilakukan agar tercipta tulisan
yang baik dan benar sehingga pembaca dapat memahami isi yang disampaikan dalam skripsi
dengan mudah.
3. Penulis berharap ada penelitian yang lebih lanjut mengenai analisis kesalahan berbahasa
sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini karena penulis menyadari bahwa dalam
penelitian ini masih belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Harta fisik perusahan dapat saja dicuri, disalahgunakan ataupun rusak secara tidak sengaja.
Hasil yang sama juga berlaku untuk harta perusahaan yang tidak nyata seperti perkiraan
piutang, dokumen penting, surat berharga, dan catatan keuangan. Struktur pengendalian
intern dibentuk guna mencegah ataupun menemukan harta yang hilang dan catatan
pembukaan pada saat yang tepat.
27
c. Pengukuran prestasi kerja ini dimaksudkan untuk menilai pelaksanaan tuga-tugas menjadi
tanggung jawab masing-masing karyawan. Ini dapat digunakan untuk menentukan golongan
dan pengalaman serta penggajian.
2. Rencana organisasi yang memberi pemisahan tanggung jawab fungsi secara baik
Kadang-kadang pemisahan tanggung jawab sering disebut pembagian tugas. Ada tiga jenis
tanggung jawab fungsi yang dilaksanakan oleh departemen /bagian atau paling tidak orang
yang berlainan, diantaranya:
Pengendalian fisik atas aktiva, catatana dan dokmen lainnya harus dibatasi
kepada orang-orang tertentu saja (yang diberi wewenang). Aktiva seperti
persediaan dan surat berharga harus disimpan secara baik dan harus
dihindarkan dari orang yang tidak berwenang menanganinya. Demikian juga
untuk catatan biaya dan piutang harus dihindarkan dari orang yang tidak
mempunyai tanggung jawab pada catatan di atas. Formulir yang paling sangat
penting untuk pekerjaan akuntansi dan pengawasan harus di simpan secara
baik pula. Pengendalian fisik mempunyai tujuan menghindari dari kesalahan
dan ketidakberesan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
30
Bagaimana baiknya pengendalian intern akan tetapi memiliki pengendalian intern akan tetapi
memiliki keterbatasan. Jadi bukan hal yang mustahil apabila dalam perusahaan yang
memiliki pengendalian intern yang baik masih terjadi kesalahan ataupun penyelewengan.
Meskipun struktur organisasi menggambarkan pemisahan tugas dengan garis wewenang serta
tanggung jawab yang jelas dan sistem sudah dirancang dengan baik, hal ini juga belum
menjamin bahwa persekongkolan tidak akan terjadi. Persekongolan dapat saja terjadi, yang
jelas bahwa dengan adanya pengendalian intern yang memadai, kesempatan untuk melakukan
persengkokolan dapat diminimalkan.