Dosen Pembimbing ;
Wegig Panji Prasasti, M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Kesalahan Penggunaan Tanda
Baca pada Postingan Instagram” dengan baik dan tepat waktu, solawat dan juga
salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Terima kasih juga kami
sampaikan khususnya kepada Bu Wegig Panji Prasasti, M.Pd. yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Serta kepada seluruh pihak
yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini kami ucapkan terima
kasih.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa yang menggunakan media
sosial dapat mengerti dan memahami penggunaan tanda baca dengan baik dan benar
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Selain itu, kami juga berharap penulis di
media sosial dapat menerapkan pengunaan tanda baca yang benar agar pembaca
mudah memahami dan mencegah terjadinya kesalahpahaman. Tanda baca dapat
mempengaruhi struktur membaca dan menulis, pengenalan makna kalimat, dan
keakuratan kepatuhan terhadap kaidah tata bahasa.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 7
3.2 Saran...................................................................................................................7
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Pada contoh Gambar 2.1 “Jangan terlalu mempercayai dan jangan terlalu
mencintai Jangan terlalu peduli dan jangan terlalu merenungi karena sesuatu yang
berlebihan, bisa lebih menyakitimu.” diakhir kalimat tidak diberi tanda titik pada
penggunaannya. Padahal menurut kaidah ejaan, diakhir kalimat seharusnya diikuti
tanda titik. Jadi, penulisan yang benar untuk kalimat tersebut adalah “Jangan terlalu
mempercayai dan jangan terlalu mencintai. Jangan terlalu peduli dan jangan terlalu
merenungi. Karena sesuatu yang berlebihan bisa lebih menyakitimu.”
Pada contoh Gambar 2.2 “Ya Allah izinkanlah aku mengubah diri ini menjadi
lebih baik, lebih ikhlas, lebih. bermanfaat dan lebih dekat denganMu” ditengah
3
4
kalimat diberi tanda titik tidak pada penggunaannya. Padahal menurut kaidah ejaan,
penggunaan titik tidak boleh berada ditengah kata dan tidak boleh mengubah arti
kata. Jadi, penulisan yang benar untuk kalimat tersebut adalah “Ya Allah izinkanlah
aku mengubah diri ini menjadi lebih baik, lebih ikhlas, lebih bermanfaat, dan lebih
dekat denganMu”.
Pada contoh Gambar 2.3 "Berpakailah yang rapi dan baik. Biar saja kamu
yang disangka orang kaya, siapa tahu tanggapan orang itu merupakan doa bagimu"
diakhir kalimat tidak diberi tanda titik pada penggunaannya. Padahal menurut
kaidah ejaan, diakhir kalimat seharusnya diikuti tanda titik. Jadi, penulisan yang
benar untuk kalimat tersebut adalah "Berpakailah yang rapi dan baik. Biar saja
kamu yang disangka orang kaya, siapa tahu tanggapan orang itu merupakan doa
bagimu."
Pada contoh Gambar 2.4 “AKU CAPE AKU LELAH AKU BUTUH
DIPELUK TANPA HARUS DITANYA KENAPA” tidak ada tanda koma pada
penggunaannya. Padahal menurut kaidah ejaan, kata tersebut adalah kata ungkapan
yang seharusnya diikuti tanda koma setelahnya agar bisa dimengerti maksutnya.
Jadi, penulisan yang benar untuk kalimat tersebut adalah “Aku cape, aku lelah, aku
butuh dipeluk tanpa harus ditanya kenapa”.
Pada contoh Gambar 2.5 “Mengapa harus dia? Karena ketika aku bersama
dengannya aku merasakan, perasaan yang tidak pernah aku rasakan pada orang
lain.” tidak ada tanda koma pada penggunaannya. Padahal menurut kaidah ejaan,
kata tersebut adalah kata ungkapan yang seharusnya diikuti tanda koma setelahnya
agar bisa dimengerti maksutnya. Jadi, penulisan yang benar untuk kalimat tersebut
adalah “Mengapa harus dia? Karena ketika aku bersama dengannya, aku merasakan
perasaan yang tidak pernah aku rasakan pada orang lain.”
Pada contoh Gambar 2.6 “Seorang anak berkata kepada ibunya; “Ibu,
do’amu adalah harapanku. Lalu ibu tersenyum dan menjawab. Nak, setelah ibu
meninggal nanti tidak ada harapan ibu selain do’a anak-anak ibu.” ” tidak ada tanda
petik pada penggunaannya. Padahal menurut kaidah ejaan, kata tersebut adalah
percakapan yang seharusnya diikuti tanda petik yang tepat agar bisa dimengerti
kalau itu sebuah percakapan. Jadi, penulisan yang benar untuk kalimat tersebut
adalah “Seorang anak berkata kepada ibunya; “Ibu, do’amu adalah harapanku. Lalu
ibu tersenyum dan menjawab. Nak, setelah ibu meninggal nanti tidak ada harapan
ibu selain do’a anak-anak ibu.” ”.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan tanda baca sangat
penting dalam struktur kalimat bahasa Indonesia. Tanda baca dalam bahasa
Indonesia sangat berguna untuk memisahkan kalimat, memberi jeda, dan
menyampaikan makna yang benar. Penggunaan yang benar mempermudah
pemahaman tulisan dan membuatnya lebih berstruktur, juga menjadikan tulisan
lebih jelas.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis makalah berharap semua orang, terutama pengguna
media sosial, dapat memanfaatkan penggunaan tanda baca dan menghindari
kesalahan pembaca. Selain memperjelas kalimat, tanda baca juga membantu
pembaca untuk memahami isinya.
7
8
DAFTAR RUJUKAN
Indrawati, Indrawati, et al. "Lebih Tepat Lebih Baik: Penggunaan Bahasa Indonesia
Pada Baliho Kampanye Calon Legislatif Pemilu Tahun 2009." (2010).
Budianto, David 2019. “Analisis kesalahan Tanda Baca dan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) Dalam Karangan Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Kelas V di MI Al-Islam Kota Bengkulu”. (Jurnal) Bengkulu:
Institut Agama Islam Negri (IAN).
Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Agustinus, J.W. 2008. Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Laporan
Akhir Prakerin Aksek “LPK TRAKANITA”.