net/publication/351496295
CITATIONS READS
7 36,232
1 author:
Rohana Syamsuddin
Universitas Negeri Makassar
135 PUBLICATIONS 65 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Method Improving Reading Comprehension In Primary Education Program Students View project
All content following this page was uploaded by Rohana Syamsuddin on 11 May 2021.
Halaman
Halaman sampul .............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Pengertian Tanda Baca ...................................................................... 2
B. Jenis Jenis Tanda Baca &Contoh Penggunaanya ............................. 4
C. Kesimpulan ........................................................................................ 30
BAB II. KETERAMPILAN MENYIMAK
Keterampilan Menyimak ................................................................... 31
A. Pengertian Menyimak .................................................................. 31
B. Tujuan Menyimak ....................................................................... 34
C. Jenis Menyimak ........................................................................... 36
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Murid
Menyimak di Sekolah Dasar........................................................ 41
E. Upaya Meningkatkan Kemampuan Murid Menyimak
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar .......... 44
F. Strategi Pembelajaran Menyimak di SD ..................................... 51
BAB III KETERAMPILAN BERBICARA .................................................... 59
A. Pengertian Keterampilan Berbicara ............................................. 59
B. Tujuan Berbicara ......................................................................... 64
C. Jenis-jenis Berbicara .................................................................... 64
D. Bahan dan Strategi Pembelajaran Berbicara ............................... 66
E. Faktor Penunjang Kegiatan Berbicara ......................................... 66
F. Faktor Penghambat kegiatan Berbicara ....................................... 68
i
G. Langkah-langkah Meningkatkan Keterampilan Berbicara
Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ............................................. 69
BAB IV KETERAMPILAN MEMBACA .............................................. 72
A Pengertian Membaca ..................................................................... 72
B. Tujuan Membaca ......................................................................... 77
C. Tujuan Pembelajaran Membaca di Sekolah Dasar ...................... 77
D. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca .................. 73
E. Teknik-teknik Membaca .............................................................. 86
BAB V KETERAMPILAN MENULIS .................................................... 89
A. Pengertian Menulis ...................................................................... 89
B. Tujuan Menulis ............................................................................ 90
C. Teknik Pembelajaran Menulis ..................................................... 80
D. Kesimpulan .................................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 99
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
- Kol. (kolonel)
- Bpk. (bapak)
Contoh:
- O, begitu.
- Wah, indah sekali bunga mawar di rumahmu.
- Hati-hati, ya, jalannya licin.
- Mas, kapan pulang ?
- Mengapa kamu diam, Dik ?
- Kue ini enak, Bu.
Contoh:
- Sir. Abdullah, Jl. Toddopuli Raya Timur Dl-24,
Makassar
- Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Makassar, JL. Tidung 5, Makassar
- Surabaya 2 Januari 1992
- Tokyo, Jepang
Contoh:
- 33,5 m
- 27,3 kg
- Rp500,00
Contoh:
- Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju celana, dan
kaos; pisang, apel, dan juruk.
15
Sekretaris : Rijal
Bendahara : Khaedar
- Tempat : Gedung AC 105 Pascasarjana UNM
Pembawa Acara : Citra Sufiani Alamsyah
Hari, tanggal : Senin, 7 Desember 2015
Waktu : 09.00-10.30
- di-smash
- pen-tackle-an
- men-scan
f. Tanda hubung dipakai menyambung suku-suku kata dasar
yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
- Di samping cara lama diterapkan juga ca-ra baru.
- Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-ding yang
tak retak.
Contoh:
- Rangkaian penemuan ini—teori evolusi dan teori
atom—telah mengubah pandangan kita tentang alam
semesta.
- Gerakan pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat
Sumpah Pemuda—harus terus ditingkatkan.
Contoh:
- Kalau begitu ... , marilah kita laksanakan.
- Jika saudara setuju dengan harga itu ...,
pembayarannya akan segera kami lakukan.
b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
- Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
- Pengetahuan dan pengalaman kita … masih sangat
terbatas.
Catatan:
Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat,
perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai
penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat.
Contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan
cermat ….
Contoh:
- Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
- Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.
Contoh:
- Dikirimkan lewat darat/laut
- Harganya Rp1.500,00/lembar
- Tindakan penipuan dan/atau penganaiyaan.
Catatan :
Tanda garis miring ganda (//) dapat digunakan untuk
membatasi penggalan penggalan dalam kalimat untuk
memudahkan pembacaan naskah.
C. Kesimpulan
Fungsi-fungsi tanda baca adalah tanda-tanda yang
dipakai didalam sistem ejaan. Tanda baca adalah salah satu
dari sekian jenis Ortografi. Tanda baca banyak sekali jenis
dan tipenya yang masing-masing mempunyai fungsi yang
tidak sama. Fungsi tanda baca secara umum adalah untuk
menjaga keefektifan komunikasi.
30
BAB II
KETERAMPILAN MENYIMAK
A. Pengertian Menyimak
3
32
B.Tujuan Menyimak
1. Menyimak untuk belajar dimana orang tersebut
bertujuan agar ia dapat memeperoleh pengetahuan
dari bahan ujaran sang pembicara
2. Menyimak untuk menikmati dimana orang yang
menyimak dengan penekanan pada penikmatan
terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau
35
C. Jenis Menyimak
6. faktor guru,
Guru yang penampilannya simpatik, terampil
menyajikan materi pengajaran dan menguasai bahan
pengajaran akan lebih berhasil di dalam mengajar
menyimak daripada guru yang mempunyai sifat-sifat
yang berlawanan dari sifat-sifat yang dikemukakan di
atas.
7. faktor metodologi,
Guru yang kurang menguasai sesuatu metode yang
digunakannya pasti kurang berhasil di dalam
mengajar, demikian pula guru yang hanya
mengetahui dan menggunakan hanya satu metode,
sudah barang tentu hasilnya akan kurang
dibandingkan dengan guru yang menguasai dan
menggunakan banyak metode mengajar menyimak
yang lebih baik.
8. faktor kurikulum
Kurikulum yang disusun dengan baik dan jelas, akan
sangat membantu guru-guru dalam mengajar
menyimak. Materi menyimak di dalam kurikulum
yang tidak terlalu padat atau berbelit-belit dan
diorganisasikan dengan baik akan memudahkan guru
mengajar menyimak. Begitu pula tingkat kesulitan
bahan pengajaran menyimak dalam kurikulum
hendaknya disesuaikan dengan perkembangan murid,
44
b. Teknik penggabungan
Teknik yang ke dua adalah teknik penggabungan
(link system), teknik ini memberikan gagasan tentang cara
mengingat, yaitu dengan menghubungkan (menggabungkan)
pesan pertama yang akan diingat dengan pesan ke dua, ke
tiga, dan seterusnya. Pesan berantai itu dihubungkan pula
dengan imaji-imaji tertentu yang perlu anda visualkan secara
jelas dalam pikiran. Untuk mencegah terjadinya kelupaan
pada pesan pertama (pesan yang akan dimata-rantaikan),
anda pun perlu menghubungkan pesan pertama tersebut
dengan lokasi yang akan mengingatkan anda pada item tadi.
c. Teknik Fonetik
Sistem lain yang lebih kompleks tetapi cukup efektif
adalah teknik fonetik atau phonetic system. Teknik ini
melibatkan penggabungan angka-angka, bunyi-bunyi fonetis,
dan kata-kata yang mewakili bilangan-bilangan tadi serta
bunyi-bunyi, dengan pesan yang akan diingat.
46
e. Teknik Pemenggalan
Teknik ini memberikan cara mengingat pesan dengan
cara memenggal pesan-pesan yang panjang.contohnya,
Apabilah mendengar orang menyebutkan nomor telepon,
misalnya 6651814, maka agar mudah mengingatnya kita
memenggal, kelompok angka itu menjadi 665-18-14, atau
66-51-814 dan sebagainya.
f. Konsentrasi
Berkonsentrasi pada pesan yang dikirimkan oleh
pembicara merupakan kesulitan utama yang dihadapi oleh
pendengar. Karena seringnya berkomonikasi dalam rentang
waktu yang terlalu lama, sehingga keadaan seperti ini
menuntutnya untuk membagi-bagi energi untuk
memperhatikan antara berbagai ragam rangsang dan tidak
merespon pada satu rangsang saja.
Teknik atau cara menyimak di Sekolah Dasar dapat
dilakukan secara variatif untuk menghindari kesan yang
monoton terhadap strategi mengajar guru di Sekolah Dasar.
47
a + i = ai pan – tai
se - lai te - ra - tai la – lai
ke - de - lai se - ru – nai
a + u = au ka - lau pu - lau me - ran – tau
si - lau ge - mi - lau ha - ri – mau
BAB III
KETERAMPILAN BERBICARA
A. Pengertian Keterampilan Berbicara
Berbicara merupakan salah satu alat komunikasi yang
paling efektif. Hal ini mendorong
manusia untuk belajar berbicara dan membuktikan bahwa
berbicara akan lebih efektif dibandingkan dengan bentuk-
bentuk komunikasi yang lain. Dalam kompetensi umum mata
pelajaran bahasa Indonesia, berbicara megungkapkan
indikator-indikator yang berhubungan dengan
mengungkapkan gagasan, menyampaikan sambutan,
berpidato, berdialog, menjelaskan, mendiskripsikan, dan
percakapan yang lainya yang hanya menyangkut dalam
pembelajaran saja.
Menurut Nurgiyantoro (1995:276) berbicara adalah
aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam
kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan.
Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian
manusia belajar untuk mengucapkan dan akhirnya terampil
berbicara. Dapat dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu
sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang
kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh
manusia demi maksud dan tujuan gagasan atau ide-ide yang
dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku
60
2. Dongeng
Cara meningkatkan kemampuan berbicara murid dengan
dongeng dapat didahului dan dipraktekkan terlebih
dahulu oleh guru. Di sini akan menggali keberanian
murid untuk tampil ke depan dan mendongeng untuk
temannya dengan cara dan gayanya sendiri.
3. Bermain peran
Bermain peran merupakan salah satu bentuk aktivitas
drama yang didalamnya terdapat aktivitas berbicara.
Aktivitas tersebut mencakup lafal, intonasi, jeda,
aksentuasi,/ tekanan yang jelas, kemudian penggunaan
bahasa yang baik, serta pengorganisasian ide yang
terstruktur.
4. Menggunakan strategi Modelling The Way.
Modelling the way member waktu murid untuk
menciptakan skenario sendiri dan menentukan
bagaimana mengilustrasikan ketrampilan berbicara
sesuai kelompoknya. Kemudian diberi kesempatan untuk
memberikan feedback pada setiap demostrasi yang
dilakukan.
5. Cerita Berantai
Penerapan teknik cerita berantai ini dimaksudkan untuk
membangkitkan keberanian murid dalam berbicara.
62
B. Tujuan Berbicara
Setiap kegiatan berbicara yang dilakukan manusia selalu
mempunyai maksud dan tujuan. Menurut Tarigan (1983:15)
tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi. Agar
dapat menyampaikan pikiran secara efektif, maka sebaiknya
sang pembicara memahami makna segala sesuatu yang ingin
dikombinasikan, dia harus mampu mengevaluasi efek
komunikasi terhadap pendengarnya, dan dia harus
mengetahui prinsip-prinsip yang mendasari segala sesuatu
situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.
Menurut Djago, dkk (1997:37) tujuan pembicaraan biasanya
dapat dibedakan atas lima golongan yaitu (1) menghibur, (2)
menginformasikan, (3) menstimulasi, (4) meyakinkan, dan 5)
menggerakkan.
Seseorang melakukan kegiatan berbicara selain untuk
berkomunikasi juga bertujuan untuk mempengaruh orang
lain dengana maksud apa yang dibicarakan dapat diterima
65
C. Jenis-jenis Berbicara
1. Berbicara berdasarkan tujuannya
a) Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan
menginformasikan.
b) Berbicara menghibur
c) Berbicara membujuk
2. Berbicara berdasarkan situasinya
a) Berbicara formal
b) Berbicara informal
3. Berbicara berdasarkan cara penyampaiannya
a) Berbicara mendadak
b) Berbicara berdasarkan catatan
c) Berbicara berdasarkan hafalan
d) Berbicara berdasarkan naskah
4. Berbicara berdasarkan jumlah pendengarnya
1) Berbicara antarpribadi
2) Berbicara dalam kelompok kecil
3) Berbicara dalam kelompok besar
66
Hambatan-Hambatan Berbicara
Usaha untuk meningkatkan keterampilan berbicara
bahasa Indonesia di sekolah akan ditemui hambatan yang
datang dari lingkungan sekolah itu sendiri, antara lain:
a. Adanya pandangan guru bahwa berbicara
bahasa Indonesia dalam keseharian di sekolah tidak
lazim. Hal ini tercermin ketika dalam pergaulan sehari-
hari sungkan untuk menggunakan bahasa Indonesia,
mereka lebih nyaman menggunakan bahasa daerah.
69
BAB IV
KETERAMPILAN MEMBACA
A. Pengertian Membaca
Keterampilan berbahasa ada empat, yaitu menyimak,
berbicara, menulis dan membaca. Menurut Burns (Haryadi,
1996 : 32) “membaca sebagai proses merupakan semua
kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang
mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu”.
Proses tersebut berupa penyandian kembali dan
penafsiran sandi. Anderson (Haryadi , 1996 :32) menyatakan
bahwa kegiatannya dimulai dari mengenali huruf, kata,
ungkapan, frasa, kalimat, dan wacana, serta
menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya. Bahkan
menurut Ulit (Haryadi :1996 ) pembaca menghubungkannya
dengan kemungkinan maksud penulis berdasarkan
pengalamannya. Sejalan dengan itu, Kridalaksana (Sumardi,
1996 :32) menyatakan bahwa:
Membaca adalah keterampilan mengenal dan
memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang -
lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara
bermakna dalam bentuk pemahaman diam - diam atau
pengujaran keras -keras
73
a. Faktor Fisiologis
Faktor ini mencakup kesehatan fisik, pertimbangan
neurologis, dan jenis kelamin. Keterbatasan neurologis
(misalnya berbagai cacat otak) dan kekurangmatangan
secara fisik merupakan salah satu faktor yang dapat
menyebabkan murid gagal dalam meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman mereka.
b. Faktor Intelektual
Istilah intelegensi didefinisikan oleh Heinz sebagai suatu
kegiatan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang
84
C. Teknik-teknik Membaca
Pada umumnya, untuk menemukan informasi fokus
dengan efisien ada beberapa teknik membaca yang
digunakan, antara lain:
a. Baca-pilih (selecting)
Teknik membaca ini dilakukan dengan cara
memilih bahan/bagian bacaan yang dianggap
relevan dengan kebutuhan pembacanya.
b. Baca-lompat (skipping)
Teknik memebaca ini dipakai untuk menemukan
bagian bacaan relevan dengan kebutuhan
pembacanya, dilakukan dengan cara melompati
bagian-bagian yang tidak diperlukan.
c. Baca-layap (skimming)
Teknik membaca ini merupakan membaca dengan
cepat untuk mengetahui isi umum atau bagian
suatu bacaan (Rahim, 2007:52). Seseorang
membaca layap jika ingin membaca artikel di
surat kabar dan majalah, kulit buku di toko buku
(dilakukan untuk membeli buku),dan buku-buku
pustaka (seseorang bisa menemukannya pustaka
tersebut mempunyai informasi yang dibutuhkan).
86
d. Baca-tatap (scanning)
Membaca tatap (scanning) disebut juga membaca
memindai (scanning) ialah membaca sangat cepat.
Menurut Mikkulecky & Jeffries (1998), membaca
memindai penting untuk meningkatkan
kemampuan membaca. Membaca memindai
umumnya digunakan untuk daftar isi buku atau
majalah, indeks dalam buku teks, jadwal,
advertensi dalam surat kabar, buku petunjuk
telepon, dan kamus. Sebaliknya, membaca
memindai tidak digunakan untuk membaca cerita
misteri, buku teks untuk suatu kursus yang
penting,surat- surat penting dari ahli hukum,
denah untuk menemukan jalan pulang, pertanyaan
tes, dan puisi.
BAB V
KETERAMPILAN MENULIS
A. Pengertian Menulis
Menurut Tarigan dan Henry Guntur (2008: 126)
mengatakan belajar ialah ”Menulis secara konvensional diartikan
sebagai anak-anak belajar menuliskan sesuatu dalam sistem
tulisan tertentu yang dapat di baca oleh orang yang telah
menguasai sistem itu”.
Hakikat menulis itu akan di maknai lebih luas sebagai
mana dikatakan oleh Murray (Abbas, 2006: 127) “bahwa menulis
adalah proses berfikir yang berkesinambungan, mulai dari
mencoba, dan sampai dengan mengulas kembali”.
Warsidi (2007: 4) “…Menulis adalah kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk menghasilkan tulisan”. Sedangkan
menurut Gie (Warsidi, 2007: 5) “unsur menulis terdiri atas:
gagasan, tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi,
persuasi), tatanan dan wahana”.
Menurut Rohana (2018;1) bahwa
Writing skills is one of the abilities that should be used in the
language to communicate, to speaking, reading and
listening. Writing skills require training, thinking, creativity
and mastery of grammar and should know what to write,
what background topics will be written.
90
B.Tujuan Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai
alat komunitas yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi
91
6) Tujuan kreatif
Tujuan kreatif ini melebihi pernyataan diri dan melibatkan
dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau
seni yang ideal, seni idaman.
7) Tujuan pemecahan masalah
Penulis ingin menjelaskan secara cermat pikiran-pikiran
dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan
diterimaoleh para pembaca
Adapun Manfaat yang dapat di petik dalam menulis
yaitu menurut (Suparno dan Yunus, 2007: 4) ialah :
1) Peningkatan kecerdasan
2) Pengembangan daya inisiatif dan kretivitas,
3) Penumbuhan keberanian, dan
4) Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan
informasi
Menurut Bernard Perct (Tarigan dkk, 2007: 19)
mengemukakan beberapa manfaat menulis antara lain:
(1) sarana untuk mengungkapkan diri, (2) sarana untuk
pemahaman, (3) membantuk mengembangkan kepuasan
pribadi, kebanggaan dan perasaan harga diri, (4)
meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap
lingkungan, (5) keterlibatan secara bersemangat dan
bukannya penerimaan yang pasra, dan (6)
mengembangkan suatu pemahaman tentang kemampuan
menggunakan bahasa.
93
Cara menerapkan:
1) Guru menyampaikan pengantar,
2) guru memajang dua benda (objek) yang sama
namun lain warna, fungsi, bentuk, dan lain-lain di
depan kelas,
96
D.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Indonesian_Wikipedia di
akses Oktober 2020