Anda di halaman 1dari 8

176 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 176-183

Tersedia Online di http://journal.um.ac.id/index.php/jph Jurnal Pendidikan Humaniora


ISSN: 2338-8110 Vol. 2 No. 2, Hal 176-183, Juni 2014

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Pendidikan


Pengelolaan Keuangan Keluarga, dan Pembelajaran di
Perguruan Tinggi terhadap Literasi Finansial Mahasiswa

Irin Widayati
Pendidikan Ekonomi-Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang. Email: jph.pascaum@gmail.com

Abstract: The purpose of this study was to examine the effect of direct and indirect socio-economic
status of parents, family financial management education and learning in higher education on financial
literacy. Data were collected by through the test and questionnaires. Data analysis techniques with
path analysis and regression analysis to test the absolute difference. Results of the study are there
is a direct or indirect effect of socio-economic status of parents, family financial management education
and learning in higher education towards financial literacy.

Key Words: socio-economic status of parents, family financial management education, learning in
college, financial literacy

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh langsung maupun tak langsung status so-
sial ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, dan pembelajaran di perguruan
tinggi terhadap literasi finansial. Data dikumpulkan dengan melalui tes dan angket. Teknik analisis
data dengan analisis jalur dan analisis regresi dengan uji selisih mutlak. Hasil penelitian adalah terda-
pat pengaruh langsung maupun tak langsung status sosial ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan
keuangan keluarga, dan pembelajaran di perguruan tinggi terhadap literasi finansial.

Kata kunci: status sosial ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, pembelajar-
an di perguruan tinggi, literasi finansial

Kecerdasan finansial adalah kecerdasan dalam me- about the personal financial condition that
ngelola aset keuangan pribadi. Dengan menerapkan affect material well-being. It includes the
cara pengelolaan keuangan yang benar, maka seseo- ability to discern financial choices, discuss
rang diharapkan dapat mendapatkan manfaat yang money and financial issues without (or de-
maksimal dari uang yang dimilikinya. Dalam kehidup- spite) discomfort, plan for the future and
an pribadi seseorang, pada dasarnya sebuah keputus- respond competently to life events that af-
an keuangan yang diambil ada tiga: (1) berapa jumlah fect everyday financial decisions, includ-
yang harus dikonsumsi tiap periode; (2) apakah ada ing events in the general economy.”
kelebihan pengahsilan dan bagaimana kelebihan Mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya
diinvestasikan; dan (3) bagaimana mendanai konsum- akan menghadapi kompleksitas yang semakin me-
si dan investasi tersebut. Dalam rangka mencapai ningkat dalam produk-produk keuangan, jasa, dan pa-
kesejahteraan keuangan, seseorang perlu memiliki sar, tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung
pengetahuan, sikap, dan implementasi keuangan pri- risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang
badi yang sehat. Sejauh mana pengetahuan, sikap tua mereka. Mahasiswa umumnya memiliki kebebas-
dan implementasi seseorang dalam mengelola keu- an yang lebih besar untuk membuat keputusan pribadi,
angan, dikenal dengan literasi finansial. Literasi finan- termasuk dalam hal keuangan. Banyak mahasiswa
sial menurut Vitt et. al. (dalam Huston, 2010) adalah: belajar dari trial and error, namun hal itu belum
“Personal financial literacy is the ability mampu menjadikan mereka menjadi pelaku ekonomi
to read, analyze, manage and communicate yang cerdas dalam kehidupan saat ini. Mahasiswa
176
Artikel diterima 29/12/2011; disetujui 2/1/2014
Volume 2, Nomor 2, Juni 2014
Widayati, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 177

dihadapkan pada permasalahan apakah mereka seca- siswa jurusan ekonomi pembangunan, akuntansi, dan
ra finansial sudah siap untuk hidup mandiri, menikah, manajemen. Jumlah anggota sampel 220 mahasiswa
dan memulai sebuah keluarga. Danes dalam Jorgen- yang ditentukan secara proportionate random sam-
sen (2007) menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan pling.
keuangan yang tinggi berkorelasi positif terhadap ting- Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan
kat penghasilan dan tabungan yang lebih tinggi. De- angket. Tes digunakan untuk memperoleh data ten-
ngan memiliki literasi finansial, mahasiswa mampu tang literasi finansial aspek kognitif. Data tentang li-
membuat keputusan untuk kehidupannya dan meneri- terasi finansial aspek kognitif mahasiswa diperoleh
ma tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. melalui soal obyektif yang terdiri atas 25 soal pilihan
Pendidikan sangat berperan penting dalam pem- ganda. Pemberian skor untuk jawaban benar adalah
bentukan literasi finansial baik pendidikan informal skor empat dan untuk jawaban salah adalah skor nol.
di lingkungan keluarga maupun pendidikan formal di Sehingga skor maksimum pengetahuan mahasiswa
lingkungan perguruan tinggi. Di dalam lingkungan ke- mengenai dasar-dasar keuangan adalah 100 dan skor
luarga, tingkat literasi finansial ditentukan oleh peran minimum adalah 0 (nol). Angket digunakan untuk
orang tua dalam memberikan dukungan berupa pen- memperoleh data tentang literasi finansial aspek
didikan keuangan dalam keluarga. Pendidikan penge- sikap, status sosial ekonomi orang tua, pendidikan
lolaan keuangan di dalam keluarga dipengaruhi oleh pengelolaan keuangan keluarga, dan pembelajaran
status sosial ekonomi orang tua. Perbedaan status di perguruan tinggi. Angket yang digunakan berupa
sosial ekonomi orang tua membawa perbedaan yang angket dengan pertanyaan yang bersifat tertutup.
besar dalam pengasuhan anak. Anak-anak dikondisi- Teknik analisis data yang digunakan adalah ana-
kan oleh posisi subkultur dan kelas sosial ekonomi lisis jalur dan analisis regresi dengan uji selisih mutlak
yang mempengaruhi kognisi dan perilaku mereka. dengan bantuan SPSS versi 16.0 for window. Spesifi-
Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan kasi model analisis jalur seperti pada Gambar 2.
penting dalam proses pembentukan literasi finansial Berdasarkan model analisis jalur seperti pada
mahasiswa. Pembelajaran yang efektif dan efisien Gambar 2, disusun model formal dalam persamaan
akan membantu mahasiswa memiliki kemampuan jalur sebagai berikut.
memahami, menilai, dan bertindak dalam kepentingan X2 = P21 X1 + P2 R1 R1
keuangan mereka.
Y1 = Py11 X1 + Py12 X2 + Py13 X3 + Py1 R1 R2
Y2 = Py21 X1 + Py22 X2 + Py33 X3 + Py2 R1 R3
METODE Koefisien jalur residual dihitung secara manual
dengan rumus:
Rancangan penelitian ini adalah penelitian ek-
splanatori (explanatory research) yang mengkaji Blok 1: P2R1  1  R2 BLOK1
pengaruh langsung maupun tak langsung status sosial
ekonomi orang tua, pendidikan pengelolaan keuangan Blok 2: Py1R 2  1  R 2 BLOK2 (Ghozali,
keluarga, dan pembelajaran di perguruan tinggi terha- 2007: 175)
dap literasi finansial. Secara konseptual, hubungan
antar variabel-variabel seperti pada Gambar 1. Blok 3: Py2R2 =
Populasi dan sampel penelitian adalah mahasis-
wa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawi- e2
X1
jaya (selanjutnya disebut UB) yang terdiri atas maha-
Py21 Py11
Px1
X1: Status Sosial Py12
Ekonomi Keluarga e1 X2 Y1
Py22

Y1: Literasi finansial


Py13
X2 : Pengelolaan
Keuangan Keluarga
aspek kognitif X3 Y2
Py23

X3: Pembelajaran Y2: Literasi finansial


di Perguruan aspek sikap
Tinggi e3

Gambar 1. Hubungan antar Variabel Gambar 2. Model Informal Variabel Analisis


Penelitian Jalur
178 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 176-183

Pengambilan keputusannya jika nilai koefisien


X2 parameternya bernilai negatif (–) dan signifikan <
0,05 (  ), maka variabel pendidikan pengelolaan ke-
uangan keluarga adalah sebagai variabel moderator
Y1 yang memperkuat pengaruh variabel pembelajaran
di perguruan tinggi terhadap terhadap literasi finansial
X3 aspek kognitif dan literasi finansial aspek sikap.
Y2
HASIL
Gambar 3. Model Informal Variabel Uji Selisih
Dari hasil pengumpulan data dapat diperoleh
Mutlak
gambaran tentang status sosial ekonomi orang tua,
pendidikan pengelolaan keuangan keluarga, pembela-
Variabel moderator adalah variabel yang mem-
jaran keuangan di perguruan tinggi, dan tingkat litera-
pengaruhi (baik memperlemah atau memperkuat hu-
si finansial aspek kognitif dan sikap mahasiswa
bungan antara variabel independen ke dependen.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB. Gambaran kondisi
Analisis regresi dengan variabel moderator dalam
masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 1.
penelitian ini digunakan uji selisih mutlak. Model
struktural analisis regresi dengan variabel moderator
seperti pada Gambar 3. PEMBAHASAN
Uji selisih mutlak berhubungan dengan kombina-
si antara variabel bebas dan variabel moderator dan Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua
pengaruhnya terhadap variabel terikat (Ghozali, 2007: terhadap Pendidikan Pengelolaan Keuangan
167). Jika skor tinggi untuk variabel pendidikan pe- Keluarga
ngelolaan keuangan keluarga berasosiasi dengan skor
Status sosial ekonomi orang tua mempunyai pe-
rendah variabel pembelajaran di perguruan tinggi, ma-
ngaruh langsung positif signifikan terhadap pendidikan
ka akan terjadi perbedaan nilai absolut yang besar.
pengelolaan keuangan keluarga. Hal ini dilihat dari
Hal ini juga berlaku skor rendah dari variabel pendi-
besaran probabilitas (sig.) = 0,000 < 0,050 ( dan nilai
dikan pengelolaan keuangan keluarga berasosiasi de-
koefisien beta terstandarisasi sebesar 0,514 dengan
ngan skor rendah variabel pembelajaran di perguruan
nilai thitung sebesar 8,874. Aspek-aspek yang mempe-
tinggi. Kedua kombinasi diharapkan akan berpenga-
ngaruhi pendidikan pengelolaan keuangan keluarga
ruh terhadap literasi finansial aspek kognitif dan as-
berdasarkan pada status sosial ekonomi orang tua
pek sikap yang meningkat.

Tabel 1. Gambaran Masing-masing Variabel pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB
Variabel Kategori Keterangan
Finlit Aspek Kognitif Cukup 40,91% mahasiswa memiliki tingkat literasi finansial
aspek kognitif yang tinggi
Finlit Aspek Sikap Tinggi 63,18% mahasiswa memiliki tingkat literasi finansial
aspek sikap yang tinggi
SSE Orang Tua Cukup 43,63% mahasiswa memiliki SSE cukup tinggi

Pendidikan Pengelolaan Tinggi 52,73% mahasiswa menyatakan pendidikan


Keuangan Keluarga pengelolaan keuangan keluarganya tinggi dan sangat
tinggi
Pembelajaran Manajemen Cukup 57,27% mahasiswa menyatakan pembelajaran
Keuangan manajemen keuangan cukup baik, kurang baik dan
sangat kurang
Pembelajaran Hukum Cukup 56,82% mahasiswa menyatakan pembelajaran hukum
Komersial komersialcukup baik, kurang baik dan sangat kurang

Pembelajaran Pengantar Baik 57,28% mahasiswa menyatakan pembelajaran


Akuntansi pengantar akuntansi baik dan sangat baik

Volume 2, Nomor 2, Juni 2014


Widayati, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 179

meliputi tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan pa pengarahan dan bimbingan dari orang tua, status
orang tua, tingkat pendapatan orang tua, jabatan sosial status sosial ekonomi tidak mempengaruhi tingkat
orang tua dan uang saku mahasiswa. Literatur juga literasi finansial mahasiswa secara kognitif. Penga-
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh laman dalam kehidupan ekonomi sehari-hari khusus-
terhadap pengetahuan orang tua, keyakinan, nilai, dan nya dalam hal keuangan tidak memberikan makna
tujuan tentang pengasuhan (Henslin, 2006). yang berarti bagi pemahaman dasar mahasiswa ten-
Menurut Wahyono (2001) orang tua yang me- tang keuangan, sehingga pengalaman yang dialami
miliki status sosial lebih tinggi, cenderung memiliki mahasiswa tidak memberikan kontribusi sebuah pe-
wawasan yang lebih luas, lebih mampu meraih penda- ngetahuan yang berarti bagi mahasiswa.
patan yang lebih besar, dan lebih mampu untuk berin-
teraksi dengan lingkungan sosialnya dibandingkan de-
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua
ngan seseorang yang berstatus sosial ekonomi ren-
terhadap Literasi Finansial Aspek Sikap
dah. Dengan kelebihan tersebut, wajar apabila antar
kelompok status sosial ekonomi memiliki intensitas Status sosial ekonomi orang tua tidak mempu-
pendidikan ekonomi dalam lingkungan keluarga yang nyai pengaruh langsung positif signifikan terhadap
berbeda. Artinya makin tinggi tingkat status sosial literasi finansial aspek sikap. Hal ini dilihat dari besar-
ekonomi, makin tinggi tingkatan intensitas pendidikan an probabilitas (sig.) = 0,878 > 0,050 ( dan nilai koefi-
ekonomi dalam lingkungan keluarga. sien beta terstandarisasi sebesar 0,011 dengan nilai
thitung sebesar 0,153. Hasil penelitian tidak sejalan
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan penelitian yang dilakukan oleh Lusardi et al.
terhadap Literasi Finansial Aspek Kognitif (2010) dan Fowdar (2007) yang menemukan bahwa
status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap
Status sosial ekonomi orang tua tidak mempu- tingkat literasi finansial anak. Demikian juga peneliti-
nyai pengaruh langsung positif signifikan terhadap an yang dilakukan Lestari (2010) yang menyatakan
literasi finansial aspek kognitif. Hal ini dilihat dari bahwa status sosial ekonomi berpengaruh positif ter-
besaran probabilitas (sig.) = 0,074 > 0,050 ( dan nilai hadap sikap rasional siswa dalam ekonomi. Pengem-
koefisien beta terstandarisasi sebesar 0,121 dengan bangan literasi finansial sangat terkait dengan aktivi-
nilai thitung sebesar 1,792. Beberapa penelitian mene- tas yang dilakukan seseorang yang berhubungan de-
mukan hasil yang berbeda-beda mengenai pengaruh ngan penggunaan uang. Ahmadi (2007) mengungkap-
status sosial akonomi orang tua terhadap literasi fi- kan bahwa status sosial ekonomi orang tua mempu-
nansial. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lusardi nyai pengaruh terhadap tingkah laku dan pengalaman
et al. (2010) dan Fowdar (2007) menemukan bahwa anak-anaknya. Hasil penelitian ini tidak mendukung
status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap teori tersebut dikarenakan berbagai hal.
tingkat literasi finansial anak. Hasil penelitian Lestari Pengalaman dalam kehidupan ekonomi sehari-
(2010) menyatakan bahwa status sosial ekonomi ti- hari khususnya dalam hal keuangan tidak memberikan
dak berpengaruh terhadap pengetahuan dasar ekono- makna yang berarti bagi perubahan sikap mahasiswa
mi (economic literasi). Penelitian Haryono (2008) tentang keuangan. Mahasiswa dengan status sosial
menyatakan bahwa ada pengaruh negatif signifikan ekonomi orang tua yang tinggi, dapat memiliki sikap
dari status sosial ekonomi orang tua terhadap eco- bahwa mereka dapat memperoleh uang dengan mu-
nomic literacy siswa dan diindikasikan bahwa pe- dah dan mereka dapat memiliki apapun yang mereka
ngaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap eco- inginkan. Mahasiswa yang memiliki status sosial eko-
nomic literacy kurang konsisten. nomi rendah mampu menerapkan hidup hemat dan
Secara teori, orang tua yang memiliki pendapatan lebih berhati-hati dalam masalah keuangan.
yang tinggi dapat memfasilitasi anaknya untuk mena-
bung, dan sebagainya. Mahasiswa mempunyai ke-
Pengaruh Pendidikan Pengelolaan Keuangan
sempatan yang lebih luas untuk mengembangkan ber-
Keluarga terhadap Literasi Finansial Aspek
macam-macam kecakapan yang tidak dapat dia per-
Kognitif
kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya (Gerung-
an, 2983:182). Secara empiris ternyata ditemukan Pendidikan pengelolaan keuangan keluarga
bahwa status sosial ekonomi orang tua tidak berpe- mempunyai pengaruh langsung positif signifikan ter-
ngaruh terhadap literasi finansial aspek kognitif. Tan- hadap literasi finansial aspek kognitif. Hal ini dilihat
180 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 176-183

dari besaran probabilitas (sig.) = 0,003 < 0,050 ( dan angan pada orang tuanya. Penelitian Wahyono (2001)
nilai koefisien beta terstandarisasi sebesar 0,210 de- menemukan bahwa pendidikan ekonomi dalam ling-
ngan nilai thitung sebesar 2,990. Temuan ini sejalan kungan keluarga berpengaruh terhadap penanaman
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan sikap-sikap positif dalam lingkungan keluarga.
oleh Jorgensen (2007) yang menyatakan bahwa sis- Jika dibandingkan dengan pengaruh pendidikan
wa yang belajar banyak tentang mengelola keuangan pengelolaan keuangan keluarga terhadap literasi fi-
pada orang tuanya memiliki pengetahuan keuangan nansial aspek kognitif, pengaruh pendidikan pengelo-
yang lebih tinggi daripada siswa yang tidak belajar laan keuangan keluarga terhadap literasi finansial as-
tentang mengelola keuangan pada orang tuanya. Pe- pek sikap lebih tinggi. Dilihat dari koefisien beta ter-
nelitian yang dilakukan oleh Cude et. al. (2006) menya- standarisasi untuk pendidikan pengelolaan keuangan
takan bahwa orang tua memainkan peranan yang keluarga terhadap literasi finansial aspek kognitif se-
sangat penting dalam proses sosialisasi keuangan besar 0,210. Nilai koefisien beta terstandarisasi untuk
anak-anak mereka. pendidikan pengelolaan keuangan keluarga terhadap
Keluarga merupakan tempat yang paling domi- literasi finansial aspek sikap sebesar 0,338.
nan dalam proses sosialisasi anak tentang masalah Hal tersebut dapat dipahami dengan mengkait-
keuangan. Proses pendidikan yang meliputi mental, kannya pada konsepsi bahwa pendidikan pengelolaan
fisik dan intelektual di lingkungan keluarga dapat ber- keuangan di lingkungan keluarga dititikberatkan pada
langsung terus hingga anak dewasa. Melalui ketela- pemahaman tentang nilai uang dan penanaman sikap
danan, mahasiswa mengamati apa yang diperbuat serta perilaku anak untuk dapat mengatur pemanfaat-
oleh orang tuanya. Perspektif teori belajar sosial oleh an uang (Wahyono, 2001). Pendidikan pengelolaan
Bandura (Ahmadi, 2007) menyebutkan sebagian be- keuangan dalam lingkungan keluarga pada hakikatnya
sar tingkah laku individu diperoleh dari hasil belajar lebih banyak memberikan kontribusi pada pemben-
melalui pengamatan (observational learning) atas tukan sikap mahasiswa. Melalui keteladanan, pembi-
tingkah laku yang ditampilkan oleh individu-individu asaan, diskusi, dan keterlibatan anak dalam aktivitas
lain yang menjadi model. Mahasiswa belajar melalui keuangan keluarga, menumbuhkan sikap-sikap positif
keterlibatan secara langsung dalam aktivitas keuang- dalam diri mahasiswa mengenai keuangan seperti
an keluarga. Pengalaman yang didapatkan mahasis- rasa percaya diri untuk mampu mengelola keuangan-
wa dari pengalaman belajar langsung lebih mudah nya sendiri di masa datang.
dicerna dan terekam dalam memorinya. Pengetahuan
mahasiswa juga dibangun dari pelaksanaan diskusi
Pengaruh Pembelajaran di Perguruan Tinggi
dengan keluarga terkait masalah keuangan. Sesuai
terhadap Literasi Finansial Aspek Kognitif
dengan yang diungkap oleh Jorgensen (2007) bahwa
diskusi secara langsung dengan keluarga mengenai Pembelajaran di perguruan tinggi mempunyai
pengelolaan uang akan meningkatkan pengetahuan pengaruh langsung positif signifikan terhadap literasi
dan pembentukan sikap, nilai dan perilaku anak-anak. finansial aspek kognitif. Hal ini dilihat dari besaran
probabilitas (sig.) = 0,000 < 0,050 ( dan nilai koefisien
Pengaruh Pendidikan Pengelolaan Keuangan beta terstandarisasi sebesar 0,364 dengan nilai thitung
Keluarga terhadap Literasi Finansial Aspek sebesar 5,977. Temuan ini searah dengan hasil-hasil
Sikap penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa pem-
belajaran keuangan berpengaruh positif terhadap pe-
Pendidikan pengelolaan keuangan keluarga ngetahuan keuangan mahasiswa. Seperti diungkap
mempunyai pengaruh langsung positif signifikan ter- oleh Lutfi & Iramani (2008) yang meneliti literasi fi-
hadap literasi finansial aspek sikap. Hal ini dilihat nansial mahasiswa STIE Perbanas Surabaya, me-
dari besaran probabilitas (sig.) = 0,000 < 0,050 ( dan nyatakan bahwa pendidikan manajemen keuangan
nilai koefisien beta terstandarisasi sebesar 0,338 de- secara signifikan berpengaruh terhadap literasi finan-
ngan nilai thitung sebesar 4,500. Temuan penelitian ini sial mahasiswa. Penelitian Gutter (2008) menemukan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jorgen- yang sama bahwa pendidikan keuangan berpengaruh
sen (2007) yang menyatakan bahwa siswa yang bela- positif terhadap pengetahuan keuangan. Dalam pene-
jar banyak tentang mengelola keuangan pada orang litian Haryono (2008) dinyatakan bahwa kualitas pro-
tuanya memiliki sikap keuangan yang lebih tinggi dari- ses pembelajaran dan kualitas proses penilaian berpe-
pada siswa yang tidak belajar tentang mengelola keu- ngaruh positif signifikan terhadap economic literacy.

Volume 2, Nomor 2, Juni 2014


Widayati, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 181

Pengetahuan keuangan sebagai hasil pembela- dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu
jaran keuangan, secara teoritis keberhasilannya sa- (Djemari, 2004). Untuk itu dosen membuat rencana
ngat terkait dengan proses belajar mengajar. Peren- pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta
canaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan tek- didik yang membuat sikap peserta didik terhadap ma-
nik evaluasi yang digunakan dosen sangat menentu- ta kuliah menjadi lebih positif. Dosen perlu memper-
kan keberhasilan mahasiswa dalam memahami dan hatikan strategi pembelajaran yang diterapkan, peng-
mengimplementasikan materi yang diterima dalam gunaan metode dan media pembelajaran, serta teknik
kehidupan (Trianto, 2009). Dalam penelitian ini proses evaluasi, terutama adalah penentuan tujuan pembela-
pembelajaran manajemen keuangan dan hukum ko- jaran. Tujuan pembelajaran merupakan penentu uta-
mersial dinilai cukup baik, dan proses pembelajaran ma keberhasilan mahasiswa dalam belajar.
pengantar akuntansi dinilai baik. Dengan mendapat-
kan pembelajaran manajemen keuangan, hukum ko-
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua
mersial, dan pengantar akuntansi, dapat meningkat-
terhadap Literasi Finansial Aspek Kognitif
kan literasi finansial mahasiswa aspek kognitif.
Mahasiswa melalui Pendidikan Pengelolaan
Keuangan Keluarga
Pengaruh Pembelajaran di Perguruan Tinggi
terhadap Literasi Finansial Aspek Sikap Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh
secara tidak langsung positif signifikan terhadap lite-
Pembelajaran di perguruan tinggi mempunyai rasi finansial aspek kognitif melalui pendidikan penge-
pengaruh langsung positif signifikan terhadap literasi lolaan keuangan keluarga. Hal ini dilihat dari besarnya
finansial aspek sikap. Hal ini dilihat dari besaran pro- pengaruh tidak langsung sebesar 0,108. Pendidikan
babilitas (sig.) = 0,020 < 0,050 ( dan nilai koefisien pengelolaan keuangan keluarga bertindak sebagai
beta terstandarisasi sebesar 0,154 dengan nilai thitung mediator. Penelitian ini membuktikan bahwa status
sebesar 2,348. Temuan ini searah dengan penelitian sosial ekonomi orang tua terbukti berpengaruh terha-
Haryono (2008) yang menyatakan bahwa kualitas dap literasi finansial aspek kognitif bila variabel terse-
proses pembelajaran di sekolah berpengaruh positif but dikaitkan dengan pendidikan pengelolaan keuang-
terhadap rasionalitas ekonomi dan moralitas ekonomi an keluarga. Dengan semakin tinggi status sosial eko-
siswa. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh nomi orang tua, makin besar kesempatan mahasiswa
Gutter (2008) menyatakan bahwa pendidikan keuang- untuk memperoleh pengalaman belajar dalam kehi-
an berpengaruh positif signifikan terhadap sikap keu- dupan yang berkaitan dengan aspek keuangan (Ah-
angan. Huddleston et al. dalam Gutter (2008) juga madi, 2007). Dengan adanya pendidikan pengelolaan
menyatakan bahwa program keuangan pribadi memi- keuangan keluarga, pengalaman-pengalaman siswa
liki dampak positif pada tingkat literasi finansial dan menjadi bermakna sehingga berkontribusi dalam me-
tingkat self efficacy. ningkatkan pengetahuan dasar keuangan mahasiswa.
Pengaruh pembelajaran di perguruan tinggi ter-
hadap literasi finansial aspek sikap lebih rendah di-
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua
bandingkan pengaruh pembelajaran di perguruan
terhadap Literasi Finansial Aspek Sikap
tinggi terhadap literasi finansial kognitif. Hal ini dapat
Mahasiswa melalui Pendidikan Pengelolaan
diartikan bahwa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB,
Keuangan Keluarga
pembelajaran terkait dengan keuangan yaitu pembel-
ajaran manajemen keuangan, hukum komersial, dan Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh
pengantar akuntansi masih lebih mengarah pada as- secara tidak langsung positif signifikan terhadap lite-
pek kognitif dan belum banyak mengarah ke aspek rasi finansial aspek sikap melalui pendidikan pengelo-
sikap. laan keuangan keluarga. Hal ini dilihat dari besarnya
Sikap mahasiswa terhadap mata kuliah keuang- pengaruh tidak langsung sebesar 0,174. Pendidikan
an harus lebih positif setelah mahasiswa mengikuti pengelolaan keuangan keluarga bertindak sebagai
pembelajaran mata kuliah tersebut dibanding sebelum mediator. Penelitian ini membuktikan bahwa status
mengikuti pembelajaran. Perubahan ini merupakan sosial ekonomi orang tua terbukti berpengaruh terha-
salah satu indikator keberhasilan dosen dalam melak- dap literasi finansial aspek sikap bila variabel tersebut
sanakan proses pembelajaran. Perubahan sikap dapat dikaitkan dengan pendidikan pengelolaan keuangan
diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin keluarga. Dengan adanya penanaman sikap, keyakin-
182 JURNAL PENDIDIKAN HUMANIORA, HAL 176-183

an dan nilai-nilai pada anak, maka akan memengaruhi ngungkapan Lusardi (2010) bahwa akan lebih baik
sikap anak terhadap uang. Misalnya mahasiswa yang seorang anak diberikan pendidikan keuangan baik di
memiliki status sosial ekonomi orang tua yang tinggi rumah maupun di sekolah. Dengan melibatkan orang
tidak akan bersikap boros dan mempunyai penilaian tua dalam pendidikan keuangan di sekolah akan mem-
bahwa kesejahteraan keuangan itu sangat penting. buat orang tua lebih aktif dalam membimbing perilaku
keuangan anak-anak mereka.
Seperti dijelaskan dalam pembahasan sebelum-
Tingginya Pendidikan Pengelolaan Keuangan
nya bahwa seringkali terjadi perbedaan antara pem-
Keluarga dapat Memperkuat Pengaruh
belajaran keuangan di keluarga dan pembelajaran ke-
Pembelajaran di Perguruan Tinggi terhadap
uangan di perguruan tinggi. Hal itu menyebabkan ma-
Literasi Finansial Aspek Kognitif
hasiswa kesulitan menerima dan menyesuaikan anta-
Besaran probabilitas (sig.) = 0,965 > 0,050 ( dan ra pembelajaran di perguruan tinggi dengan di keluar-
nilai koefisien beta terstandarisasi sebesar 0,069 de- ga. Pada akhirnya mahasiswa tidak memberikan si-
ngan thitung bernilai positif sebesar 1,170. Dapat disim- kap yang positif terhadap perbedaan tersebut. Sesuai
pulkan bahwa tingginya pendidikan pengelolaan keu- dengan teori bahwa perbedaan persepsi atas suatu
angan keluarga tidak dapat memperkuat pengaruh objek fisik atau objek perilaku, yang akhirnya mem-
pembelajaran di perguruan tinggi terhadap literasi fi- bentuk sikap yang berbeda pula. Persepsi positif ter-
nansial aspek kognitif. Hal ini tidak searah dengan hadap karakteristik atau sifat objek akan membentuk
pengungkapan Lusardi (2010) bahwa akan lebih baik sikap positif pula. Sebaliknya persepsi negatif terha-
seorang anak diberikan pendidikan keuangan baik di dap karakteristik atau sifat objek akan membentuk
rumah maupun di sekolah. Dengan melibatkan orang sikap negatif pula.
tua dalam pendidikan keuangan di sekolah akan mem-
buat orang tua lebih aktif dalam membimbing perilaku
SIMPULAN DAN SARAN
keuangan anak-anak mereka.
Secara teori, pendidikan di lembaga formal yang Simpulan
ditunjang dengan pendidikan di dalam lingkungan in-
formal (keluarga) akan meningkatkan prestasi belajar Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh sim-
anak (Purwanto, 2007). Namun, jika secara empiris pulan: (1) status sosial ekonomi orang tua berpenga-
ternyata pendidikan pengelolaan keuangan keluarga ruh langsung positif signifikan terhadap pendidikan
tidak dapat memperkuat pengaruh pembelajaran di pengelolaan keuangan keluarga; (2) status sosial eko-
perguruan tinggi terhadap literasi finansial aspek kog- nomi orang tua tidak berpengaruh langsung terhadap
nitif mahasiswa, diduga penyebabnya adalah terjadi literasi finansial aspek kognitif; (3) status sosial ekono-
perbedaan pendidikan yang dilakukan dalam keluarga mi orang tua tidak berpengaruh langsung terhadap
dengan pendidikan di perguruan tinggi. Pendidikan literasi finansial aspek sikap; (4) pendidikan pengelo-
di keluarga lebih dilakukan secara praktis dan seder- laan keuangan keluarga berpengaruh langsung positif
hana. Secara psikologis, mahasiswa sulit menerima signifikan terhadap literasi finansial aspek kognitif;
dan menyesuaikan antara pembelajaran di perguruan (5) pendidikan pengelolaan keuangan keluarga berpe-
tinggi dengan di keluarga. ngaruh langsung positif signifikan terhadap literasi
finansial aspek sikap; (6) pembelajaran di perguruan
tinggi berpengaruh langsung positif signifikan terha-
Tingginya Pendidikan Pengelolaan Keuangan dap literasi finansial aspek kognitif; (7) pembelajaran
Keluarga Memperkuat Pengaruh di perguruan tinggi berpengaruh langsung positif signi-
Pembelajaran di Perguruan Tinggi terhadap fikan terhadap literasi finansial aspek sikap; (8) status
Literasi Finansial Aspek Sikap sosial ekonomi orang tua berpengaruh tidak langsung
Besaran probabilitas (sig.) = 0,056 > 0,050 ( dan positif signifikan terhadap literasi finansial aspek kog-
nilai koefisien beta terstandarisasi sebesar 0,120 nitif yang dimediasi oleh pendidikan pengelolaan keu-
dengan thitung bernilai positif sebesar 1,922. Dapat angan keluarga; (9) status sosial ekonomi orang tua
disimpulkan bahwa tingginya pendidikan pengelolaan berpengaruh tidak langsung positif signifikan terhadap
keuangan keluarga tidak dapat memperkuat pengaruh literasi finansial aspek sikap yang dimediasi oleh pen-
pembelajaran di perguruan tinggi terhadap literasi fi- didikan pengelolaan keuangan keluarga; (10) tingginya
nansial aspek sikap. Hal ini tidak searah dengan pe- pendidikan pengelolaan keuangan keluarga tidak da-
pat memperkuat pengaruh pembelajaran di perguruan

Volume 2, Nomor 2, Juni 2014


Widayati, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 183

tinggi terhadap literasi finansial aspek kognitif; (11) Gerungan. 1988. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Eresco.
tingginya pendidikan pengelolaan keuangan keluarga Gutter, et al. 2008. Financial Management Practices of
tidak dapat memperkuat pengaruh pembelajaran di College Student from States with varying Finan-
perguruan tinggi terhadap literasi finansial aspek cial Education Mandates.
sikap. Haryono, A. 2008. Pengaruh Sistem Pembelajaran dan
Status Soisal Ekonomi Terhadap Economic Lit-
eracy Siswa SMA di Kota Malang. Disertasi tidak
Saran diterbitkan. Malang: PPs UM.
Merujuk pada hasil penelitian dapat disarankan: Henslin, J.M. 2006. Sosiologi dengan Pendekatan Mem-
(1) hendaknya orang tua meningkatkan pendidikan bumi Edisi 6. Jakarta: Erlangga.
keuangan dalam keluarga dan menggunakan setiap Huston, S.J. 2010. Measuring financial literacy. Journal
kesempatan untuk mendidik tentang keuangan dan of Consumer Affairs Volume 44 Issue 2.
menanamkan sikap keuangan yang baik pada anak; Jorgensen, B.L. 2007. Financial Literacy of College Stu-
(2) dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi, dent: Parental and Peer Influences. Thesis Master
of Sains in Human Development. Virginia.
dosen harus lebih meningkatan keterlibatan mahasis-
Lusardi et al. 2010. Financial Literacy Among The Young.
wa pada proses perencanaan pembelajaran di awal
Journal of Consumer Affairs, Volume 44, Issue 2.
semester; (3) peneliti berikutnya untuk mengkaji lebih
Lutfi & Iramani. 2008. Financial Literacy Among University
lanjut tentang pendidikan dalam keluarga dan pendi-
Student and Its Implications to The Teaching Meth-
dikan di sekolah.
od. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi Ventu-
ra, 11( 3).
DAFTAR RUJUKAN Lestari P.P. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ra-
sionalitas Ekonomi Siswa SMA di Malang Raya.
Ahmadi, A. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM.
Djemari M. 2004. Pedoman Khusus Pengembangan In- Purwanto, N. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.
strumen dan Penilaian Ranah Afektif. Jakarta: Bandung: Remaja Rosda.
Departemen Pendidikan nasional. Wahyono, H. 2001. Pengaruh Perilaku Ekonomi Kepala
Fowdar. 2007. Financial Literacy: Evidence from Mauri- Keluarga terhadap Intensitas Pendidikan Ekono-
tius. Mauritius Research Council. mi di Lingkungan Keluarga. Disertasi tidak diter-
bitkan. Malang: PPs UM.

Anda mungkin juga menyukai