Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PENGALAMAN KEUANGAN DAN TINGKAT

PENDAPATAN TERHADAP PERILAKU KEUANGAN KELUARGA DI


DESA YOSOWILANGUN KECAMATAN MANYAR GRESIK

Wasti Reviandani
reviandaniwasti@gmail.com
Progam Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik

Abstract
This study analyzes the effect of financial experience and income level on family
financial behavior. This research took place in Yosowingaun village in Manyar
Gresik sub-district, which was inhabited by 9490 residents with economic activities
including trading, farming, or being employees. The samples taken from this study
were 38 people using multiple linear regression analysis, the results of this study
that Financial experience and the level of opinion of citizens significantly influence
family financial behavior in Yosowilangun village, Manyar Gresik sub-district.

Keywords: Financial experience, income level, financial behavior

PENDAHULUAN
Saat ini kebutuhan dan keinginan tiap mengatur serta mengalokasikan
manusia semakin tinggi, sehingga keuangannya secara tepat. Dalam
manusia seharusnya memiliki survey yang dilakkukan oleh Bank
pengetahuan keuangan. Pada Dunia tahun 2014 menunjukkan bahwa
kelompok terkecil dalam masyarakat tingkat literasi keuangan Indonesia
yaitu keluarga perlu untuk menerapkan hanya 20%. Hal ini lebih rendah
pengelolaan keuangan yang baik agar dibanding negara ASEAN lainnya
bisa mengelola dan mengambil seperti Filipina 27%, Malaysia 66%,
keputusan keuangan dengan tepat. Thailand 73% dan Singapura 98%.
Merujuk dari Perry dan Moris (2005) Oleh karena itu sangat dibutuhkan
bahwa Keluarga yang sudah dapat pengetahuan keuangan dalam
bertanggung jawab atas uang yang meningkatkan perekonomian.
dimiliki, mengelola anggaran serta Literasi keuangan dalam
mengontrol pengeluaran adalah keluarga yang kurang membuat banyak
keluarga yang dapat mengelola keluarga belum menyadari pentingnya
keuangan dengan benar dan tepat mempunyai manajemen keuangan
Financial management behavior dalam kehidupan pribadinya. Menurut
yang efektif melibatkan literasi Hilgret & Jeanne dalam yulianti dan
keuangan yang baik, literasi keuangan Sivy (2013) menyatakan bahwa
secara sedaerhana adalah kondisi keputusan keuangan yang baik dan
seseorang yang memiliki pengetahuan benar dibutuhkan untuk meningkatkan
dan pemahaman tentang keuangan. pendapatan, mengelola pengeluaran,
Robb dan Woodyard (2011) pembayaran pajak agar manajemen
mengemukakan bahwa literasi keuangan keluarga menjadi baik.
keuangan yang cukup dapat Pengalaman masa kecil yang positif
memberikan pengaruh positif kepada mengenai mengelola keuangan,
perilaku keuangan seseorang, seperti lingkungan sosial maupun sikap

48
terhadap penghematan memainkan beberapa industri di Gresik seperti
peranan penting manajemen keuangan Semen Gresik, Petrokimia Gresik,
dalam perilaku keluarga pada masa BHS-Tex, Nippon Paint, Industri
yang akan datang. Didalam keluarga perkayuan dan Maspion. Sehingga,
sikap keuangan dapat mempengaruhi sebagian besar penduduk kabupaten
kondisi keuangan dalam menjalani Gresik mempunyai mata pencaharian
kehidupannya, jika keluarga tidak sebagai buruh, yang secara pendidikan
mampu mengambil sikap, selain rata-rata menengah, hal ini juga akan
pengalaman keuangan yang harus membentuk pola perilaku manajemen
diperhatikan adalah tingkat pendapatan keuangan yang berbeda-beda dari
keluarga tersebut. Menurut Yulianti daerah lain.
dan Sivy (2013) tingkat pendapatan Dari latar belakang disimpulkan
keluarga menentukan tingkatan social bahwa isu perilaku pengelolaan
dan demografis yang nantinya setiap keuangan penting di era milenial ini,
tingkatan tersebut mempunyai perilaku sehingga penulis bertujuan untuk
keuangan yang berbeda-beda menguji pengaruh pengalaman
bedasarkan konsumsi mereka. keuangan dan tingkat pendapatan
Perekonomian Gresik banyak terhadap perilaku keuangan keluarga di
ditunjang dari sektor industri dan Desa Yosowilangun kecamatan
perikanan yang signifikan, ada Manyar Gresik.

Pengalaman
Keuangan Perilaku Keuangan
Keluarga di Desa
Yosowilangun-
Tingkat Manyar
Pendapatan

Hipotesis keuangan, tingkat pendapatan, dan


Hipotesis dalam penelitian ini adalah perilaku keuangan. Penelitian ini
sebagai berikut: menggunakan data yang diperoleh dari
H1: Pengalaman Keuangan responden atau kepala keluarga,
berpengaruh signifikan terhadap Penelitan ini menggunakan data Primer
perilaku keuangan keluarga di yaitu data yang dikumpulkan dari
Desa Yosowilangun Kecamatan penyebaran kuisioner kepada kepala
Manyar. keluarga yang sudah dibuat dan
H2: Tingkat Pendapatan berpengaruh disusun dalam bentuk pertanyaan.
signifikan terhadap perilaku Populasi penelitian ini yaitu kepala
keuangan keluarga di Desa keluarga di desa Yosowilangun
Yosowilangun Kecamatan kecamatan Manyar Gresik. Dalam
Manyar. penelitian ini teknik penentuan sampel
yakni dengan menggunakan simple
METODE PENELITIAN random sampling. sampel dalam
Penelitian ini menggunakan data penelitian ini sebanyak 38 kepala
primer berupa interview dan keluarga di desa Yosowilangun
mendistribusikan kuisioner kepada kecamatan Manyar Gresik.
para responden. Jenis variabel
penelitian meliputi pengalaman

49
Variabel Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Variabel-variabel dalam penelitian ini Variabel Pengalaman keuangan
dapat diidentifikasikan menjadi dua Variabel pengalaman keuangan,
yaitu independent variabel dan responden memberi jawaban tertinggi
dependent variabel untuk indikator riwayat pendidikan
1. Variabel bebas (independent terakhir dengan rata-rata sebesar 3,94.
variabel), dalam penelitian ini Sedangkan responden memberi
adalah pengalaman keuangan (X1), jawaban terendah untuk indikator
tingkat pendapatan (X2) perencanaan pengeluaran dengan rata-
2. Variabel terikat (dependent rata sebesar 3,52. Rata-rata variabel
variabel), yang menjadi variabel pengalaman keuangan sebesar 3,75, hal
terikat dalam penelitian ini adalah ini menunjukkan bahwa pengalaman
perilaku keuangan (Y). keuangan tinggi dirasakan responden.

Teknik Pengukuran Variabel Variabel Tingkat pendapatan


Pengukuran variabel berdasarkan dari variabel tingkat pendapatan, responden
tanggapan responden terhadap setiap memberi jawaban tertinggi untuk
indikator menggunakan range 1 sampai indikator pemasukan tambahan dengan
5 dengan skala Likert. Uji validitas dan skor rata-rata sebesar 3,44. Sedangkan
reliabilitas dengan menggunakan responden memberi jawaban terendah
metode statistika didukung perangkat untuk indikator investasi dengan skor
lunak komputer/software yaitu rata-rata sebesar 3,34. Rata-rata
menggunakan program SPSS (Statistic variabel tingkat pendapatan sebesar
Program for Social System) versi 17.0. 3,42. Secara keseluruhan diketahui
tingkat pendapatan dinilai sedang oleh
Analisis Data karyawan, ditunjukkan nilai rata-rata
Metode analisis data yang digunakan jawaban responden sebesar 3,42.
penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda (Multiple Linear Variabel Perilaku keuangan
Regression Analysis) digunakan untuk variabel perilaku keuangan, responden
meregresikan secara simultan antara memberikan jawaban tertinggi untuk
variabel bebas (independent variable) indikator prioritas belanja dengan skor
yaitu pengalaman keuangan(X1) dan rata-rata sebesar 4.47. Sedangkan
tingkat pendapatan(X2) dengan responden memberikan jawaban
variabel terikat (dependent variable) terendah untuk indikator keuangan
yaitu perilaku keuangan (Y). jangka pendek output yang sesuai
dengan skor rata-rata sebesar 3.73.
Koefisien Determinasi Berganda Rata-rata variabel perilaku keuangan
Nilai yang mendekati satu (1) berarti sebesar 4.03. Secara keseluruhan
variabel-variabel bebas memberikan diketahui bahwa perilaku keuangan
hampir semua informasi yang dinilai tinggi oleh responden.
dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel terikat. Sebaliknya diperoleh Pengujian Validitas dan Reliabilitas
hasil semakin kecil atau mendekati nol Uji Validitas
(0), maka sumbangan variabel Berikut adalah hasil pengujian validitas
independen terhadap variabel untuk masing-masing item pernyataan
dependen semakin kecil. pada variabel pengalaman keuangan:

50
Tabel Pengujian Validitas Pada Variabel Pengalaman keuangan
Koefisien Korelasi
Indikator Nilai r tabel Keterangan
Pearson
Riwayat pendidikan terakhir 0,770 0,320 Valid
Kegiatan menabung 0,818 0,320 Valid
Merencanakan pengeluaran 0,855 0,320 Valid
Faktor-faktor anggaran
0,722 0,320 Valid
keuangan
Sumber : Output SPSS, 2019
Berdasarkan tabel diketahui nilai keuangan dapat dikatakan valid dan
koefisien korelasi pearson (rhitung) pada dapat digunakan pada analisis
setiap item pernyataan variabel selanjutnya.
pengalaman keuangan lebih besar dari Berikut adalah hasil pengujian
nilai r tabel = 0,320, maka dapat validitas untuk masing-masing item
disimpulkan setiap item pernyataan pernyataan pada variabel tingkat
untuk mengukur variabel pengalaman pendapatan:
Tabel Pengujian Validitas Pada Variabel Tingkat pendapatan
Indikator Koefisien Korelasi Pearson Nilai r tabel Keterangan
Pemasukan gaji rutin 0,771 0,320 Valid
Bonus dan insentif 0,788 0,320 Valid
Pemasukan tambahan 0,587 0,320 Valid
Investasi 0,851 0,320 Valid
Sumber : Output SPSS, 2019
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui mengukur variabel tingkat pendapatan
nilai koefisien korelasi pearson (rhitung) dapat dikatakan valid dan dapat
pada masing-masing item pernyataan digunakan pada analisis selanjutnya.
variabel tingkat pendapatan lebih besar Berikut adalah hasil pengujian
dari nilai r tabel = 0,320, dengan validitas untuk masing-masing item
demikian dapat disimpulkan masing- pernyataan pada variabel perilaku
masing item pernyataan untuk keuangan:
Tabel Pengujian Validitas Pada Variabel Perilaku keuangan
Koefisien Korelasi Nilai r
Indikator Keterangan
Pearson table
Kunatitas Output (Y1) 0,770 0,320 Valid
Kualitas Output (Y2) 0,877 0,320 Valid
Jangka Waktu Output (Y3) 0,779 0,320 Valid
Tingkat Absensi (Y4) 0,543 0,320 Valid
Sumber : Output SPSS, 2019
Berdasarkan tabel diketahui nilai masing item pernyataan untuk
koefisien korelasi pearson (rhitung) pada mengukur variabel perilaku keuangan
masing-masing item pernyataan dapat dikatakan valid dan dapat
variabel perilaku keuangan lebih besar digunakan pada analisis selanjutnya.
dari nilai r tabel = 0,320, dengan
demikian dapat disimpulkan masing- Uji Reliabilitas

51
Tabel Hasil Uji Reliabilitas Masing-masing Variabel
Variabel Cronbach Alpha Nilai kritis Keterangan
Pengalaman keuangan(X1) 0,940 0,60 Reliabel
Tingkat pendapatan(X2) 0,940 0,60 Reliabel
Perilaku keuangan (Y) 0,939 0,60 Reliabel
Sumber : Output SPSS, 2019
Pada table diatas diketahui bahwa adalah reliabel/konsisten dan dapat
besarnya nilai cronbach alpha di tiap digunakan pada analisis selanjutnya.
variabel pengalaman keuangan, tingkat
pendapatandan perilaku keuangan Pengujian Analisis Statistik
lebih besar dari nilai kritis 0,6. Maka Uji Normalitas
dapat disimpulkan bahwa variabel Hasil dari uji normalitas pada
pengalaman keuangan, tingkat penelitian ini dapat dilihat dari dua
pendapatandan perilaku keuangan grafik berikut ini:
Gambar Grafik Uji Normalitas

Sumber : Output SPSS, 2019


Data dikatakan berdistribusi membentuk kurva yang mendekati
normal apabila kurva yang ada pada berbentuk lonceng. Maka dapat
grafik membentuk bel (lonceng). Pada disimpulkan data berdistribusi normal.
grafik diatas dapat dilihat sebaran data

Deteksi normalitas dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar dan


dari penyebaran data (titik) di sumbu mendekati garis diagonal, dan
diagonal pada grafik. Jika data mengikuti arah dari garis diagonal,
menyebar disekitar dan mendekati sehingga dapat dikatakan model regresi
garis diagonal ataupun mengikuti arah telah memenuhi asumsi normalitas
garis diagonal, maka model regresi sehingga layak digunakan untuk
tersebut memenuhi asumsi normalitas. analisis selanjutnya.
Pada gambar grafik di atas dapat dilihat

52
Tabel Hasil Uji Multikolinieritas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
totx1 totx2 Toty
N 38 38 38
Mean 3.7500 3.4276 4.0329
Normal Parametersa,b Std.
.65502 .64438 .63184
Deviation
Absolute .149 .150 .190
Most Extreme Differences Positive .115 .113 .152
Negative -.149 -.150 -.190
Kolmogorov-Smirnov Z .916 .924 1.170
Asymp. Sig. (2-tailed) .371 .360 .130
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, 2019
Pada tabel diketahui bahwa nilai pada uji normalitas dengan K-S. Oleh
K-S pengalaman keuangan adalah karena itu nilai p semua variabel >
0.916 dengan probabilitas 0,371, 0,05, maka diketahui bahwa residual
tingkat pendapatan0.924 dengan berdistribusi normal.
probabilitas 0,360, dan perilaku
keuangan 1,170 dengan probabilitas Multikolinieritas
0,130 (Asymp.Sig (2-tailed). Hasil dari uji multikolinieritas dapat
Persyaratan data disebut normal dianalisis dari tabel berikut :
apabila nilai probabilitas atau p > 0,05
Tabel Hasil Uji Multikolinieritas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 Pengalaman .280 3.851
keuangan(X1)
Tingkat .280 3.851
pendapatan(X2)
a. Dependent Variable: Perilaku keuangan (Y)
Suatu model regresi yang bebas Berdasarkan hal tersebut dapat
multikolinieritas adalah yang disimpulan model regresi pada
mempunyai nilai VIF lebih dari 1 tetapi penelitian ini bebas dari problem
kurang dari 10 dan mempunyai angka multikolinieritas. Selain itu, suatu
Tolerance mendekati 1. Pada tabel model regresi yang bebas
coefficients diatas dapat diketahui nilai multikolinieritas adalah semua variabel
VIF dari variabel independen independennya tidak berhubungan erat
pengalaman keuangandan tingkat satu sama lain. Koefisien korelasi antar
pendapatanberada di angka lebih dari 1 variabel independen harus lemah (di
tetapi kurang dari 10, sedangkan nilai bawah 0,5). Jika korelasi kuat maka
Tolerance dari dua variabel terjadi problem multikolinieritas.
independen tersebut mendekati 1.

53
Berdasarkan hal tersebut dapat Uji Linieritas
diambil kesimpulan bahwa penelitian Uji linieritas ini bertujuan untuk
ini tidak ada multikolinieritas antar mengetahui apakah bentuk pengaruh
variabel independen, sehingga layak antara variabel bebas dengan variabel
digunakan untuk analisis selanjutnya. terikat linier. Uji linieritas yang dipakai
dalam perhitungan ini meggunakan uji
Uji Heteroskedastisitas F melalui rumus ANOVA. Uji
Jika variabel independen hasilnya linieritas yang dilakukan pada variabel
signifikan secara statistik pengalaman keuangan(X1) dan
mempengaruhi variabel independen variabel tingkat pendapatan(X2) dan
dibawah 0,05 (<0,05), maka terjadi perilaku keuangan (Y) menunjukkan
heteroskedastisitas. Jika tidak ada nilai signifikasi dibawah 0,05 (< 0,05),
satupun variabel independen yang sehingga bisa dikatakan bahwa garis
signifikan secara statistik regresi bersifat linier.
mempengaruhi variabel independen diketahui bahwa bahwa angka linearity
diatas 0,05 (>0,05), maka tidak terjadi dibawah 0,05 (< 0,05), berarti
heteroskedastisitas. Model regresi yang hubungan antara variabel dependen
baik (normal) adalah model yang dengan variabel independen adalah
homoskedastis. diketahui bahwa tidak linear. Dengan demikian dapat
ada variabel independen yang hasilnya disimpulkan bahwa model persamaan
signifikan mempengaruhi variabel regresi linier dalam penelitian ini,
dependen, hal ini dilihat dari bebas dari asumsi dasar klasik tersebut.
probabilitas signifikansinya di atas 1. Analisis Regresi Linier Berganda
0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa
model tidak terjadi heterokedastisitas
Tabel Koefisien Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .766 .275 2.781 .009
Pengalaman .535 .141 .555 3.803 .001
keuangan(X1)
Tingkat .368 .143 .375 2.569 .015
pendapatan(X2)
a. Dependent Variable: Perilaku keuangan (Y)
Sumber:Output SPSS, 2019
1. Koefisien regresi sebesar 0,766 keuangan, maka perilaku keuangan
menyatakan bahwa jika tidak ada akan meningkat sebesar 0,535.
variabel pengalaman keuangandan 3. Koefisien regresi X2 sebesar 0,368
tingkat pendapatan, maka perilaku menyatakan bahwa setiap
keuangan adalah sebesar 0,766. penambahan variabel tingkat
2. Koefisien regresi X1 sebesar 0,535 pendapatan, maka perilaku
menyatakan bahwa setiap keuangan akan meningkat sebesar
penambahan variabel pengalaman 0,368.

54
Koefisien Determinasi Berganda (R2)
Tabel Koefisien Determinasi Berganda
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
a
1 .898 .807 .795 .28577 1.438
a. Predictors:(Constant), Tingkat pendapatan(X2), Pengalaman keuangan(X1)
b. Dependent Variable: Perilaku keuangan (Y)
Sumber : Output SPSS, 2019
Hasil perhitungan koefisien jika jumlah variabel pada
2
determinasi berganda (R ) dapat penelitian ini lebih dari dua, lebih
dilihat dari tabel diatas: baik digunakan adalah Adjusted R
1. Pada tabel di atas didapat angka R Square. Angka Adjusted R Square
sebesar 0,898 (>0,5) menunjukkan adalah 0,807 hal ini berarti 80,7%
bahwa korelasi antara variabel variasi dari variabel perilaku
dependen perilaku keuangan keuangan dapat dijelaskan oleh
dengan dua variabel independen variabel pengalaman keuangan
yaitu pengalaman keuangan dan dan tingkat pendapatan, sedangkan
tingkat pendapatan sangat kuat. sisanya sebesar 19.3% dijelaskan
2. Angka R square atau koefisien oleh variabel-variabel lain.
determinasi adalah 0,807. Namun
dalam penelitian ini digunakan Uji t (Uji Parsial)
angka Adjusted R Square karena
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .766 .275 2.781 .009
Pengalaman
.535 .141 .555 3.803 .001
keuangan(X1)
Tingkat
.368 .143 .375 2.569 .015
pendapatan(X2)
a. Dependent Variable: Perilaku keuangan (Y)
Sumber : Output SPSS, 2019
Berdasarkan pada tabel di atas ditarik 2. Nilai thitung variabel Tingkat
beberapa kesimpulan sebagai berikut: pendapatan(X2) adalah sebesar
1. Nilai thitung variabel Pengalaman 2.569 pada taraf signifikansi di
keuangan(X1) sebesar 3,803 pada bawah 5% yaitu sebesar 0,015.
taraf signifikansi di bawah 5% yaitu Berdasarkan probabilitasnya, dapat
sebesar 0,00. Berdasarkan disimpulkan bahwa variabel tingkat
probabilitas, disimpulkan bahwa pendapatan(X2) memiliki pengaruh
variabel pengalaman keuangan(X1) signifikan terhadap variabel
mempunyai pengaruh signifikan perilaku keuangan (Y).
pada variabel perilaku keuangan (Y)

55
Uji F (Uji Simultan)
Tabel Hasil Uji F
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 11.913 2 5.957 72.940 .000b
Residual 2.858 35 .082
Total 14.771 37
a. Predictors:(Constant),Tingkat pendapatan(X2), Pengalaman keuangan(X1)
b. Dependent Variable: Perilaku keuangan (Y)
Sumber : Output SPSS, 2019
Pengujian hipotesis regresi secara Berikut akan dibahas temuan
bersama-sama (uji F) ditunjukkan penelitian atas analisis data empiris
untuk mengetahui pengaruh kedua sehubungan dengan hipotesis yang
variabel bebas secara simultan diajukan yaitu pengaruh pengalaman
terhadap variabel terikat dalam suatu keuangan dan tingkat pendapatan
model. Kriteria uji F ini adalah: terhadap perilaku keuangan.
1. Jika hasil statistik F pada taraf
signifikan alpha = 5% diperoleh Pengaruh Pengalaman keuangan
nilai signifikansi F > 0,05, berarti Terhadap Perilaku keuangan
variabel-variabel bebas secara Pengaruh pengalaman keuangan
simultan mempunyai pengaruh yang didalam penelitian ini terdiri dari empat
tidak signifikan terhadap variabel indikator yaitu, pendidikan, kegiatan
terikat. menabung, merencakanan
2. Jika hasil statistik F pada taraf pengeluaaran, factor-faktor anggaran
signifikan alpha = 5% diperoleh keuangan. Berdasarkan distribusi
nilai signifikansi F < 0,05, berarti jawaban responden didapatkan
variabel bebas secara simultan indikator tertinggi riwayat pendidikan
mempunyai pengaruh yang terakhir dengan skor rata-rata sebesar
signifikan terhadap variabel terikat. 3,94. Dengan demikian dapat
3. Pada tabel 4.23, dapat diketahui dikatakan bahwa indikator riwayat
bahwa nilai F hitung hasil regresi pendidikan lebih kuat dalam
adalah sebesar 72.940 dengan membentuk variabel motivasi ekstrisik
tingkat signifikansi 0,00 sehingga dibandingkan dengan indikator
terdapat pengaruh yang signifikan lainnya. Hal ini dikarenakan semakin
secara simultan variabel independen tinggi tingkat pendidikan responden
pengalaman keuangan (X1) dan maka perencanaan keuangan lebih
tingkat pendapatan (X2) terhadap terstruktur. Hal ini di dukung oleh
variabel dependen perilaku ilmu-ilmu ilmiah dan social yang
keuangan (Y). Dengan demikian didapat dalam proses pendidikan.
sesuai dengan hipotesis yang Pengalaman keuangan
menyatakan “diduga pengalaman merupakan kemampuan seseorang
keuangandan tingkat pendapatan dalam mempertimbangkan dan
berpengaruh secara simultan dan mengambil keputusan investasi yang
signifikan terhadap perilaku didasari oleh pengalaman masa kecil,
keuangan” diterima kebenarannya. lingkungan social, sikap terhadap
penghematan dll maka tentunya

56
pengalaman keuangan ini dapat positif terhadap perilaku keuangan. Hal
mempengaruhi seseorang dalam ini dapat diartikan, jika pengalaman
perilaku keuangan ketika telah keuangan tinggi dan pegawai
berumah tangga. mempunyai tingkat pendapatan yang
Berdasarkan perhitungan pada baik, maka perilaku keuangan
analisis statistik di atas, pengalaman responden akan mengalami
keuangan mempunyai pengaruh positif peningkatan.
terhadap perilaku keuangan keluarga Hasil dari penelitian ini didukung
Hasil dari penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Mudjiyati
dengan hasil penelitian Mudjiyati (2016), Nabila (2016) dan Yulianti
(2016) bahwa pengalaman keuangan Silvy (2013) menunjukkan
mempunyai pengaruh signifikan pengalaman keuangan dan tingkat
dengan perilaku keuangan. pendapatan secara simultan bersama-
sama berpengaruh terhadap perilaku
Pengaruh Tingkat pendapatan keuangan.
Terhadap Perilaku keuangan
Pengaruh tingkat pendapatan didalam SIMPULAN DAN SARAN
penelitian ini terdiri dari empat Simpulan
indikator yaitu pemasukan gaji rutin, Hasil analisis data dan pembahasan
bonus dan insentif, pemasukan diambil kesimpulan sebagai berikut :
tambahan, investasi. Berdasarkan 1. Pengalaman keuangan mempunyai
distribusi jawaban responden tertinggi pengaruh yang positif dan signifikan
untuk indikator Pemasukan gaji rutin terhadap perilaku keluarga di desa
dengan skor rata-rata sebesar 3,44. Hal Yosowilangun kecamatan Manyar
ini menunjukkan rata-rata responden Gresik
setuju atas indikator pemasukan gaji 2. Tingkat pendapatan mempunyai
ruti sebagai tingkat pendapatan yang pengaruh yang positif dan signifikan
bisa diukur secara pasti. terhadap perilaku keuangan
Berdasarkan perhitungan pada keluarga di desa Yosowilangun
analisis statistik di atas, tingkat kecamatan Manyar Gresik
pendapatan mempunyai pengaruh 3. Pengalaman keuangan dan tingkat
positif terhadap perilaku keuangan. Hal pendapatan secara bersama-sama
ini dapat diartikan, jika tingkat mempunyai pengaruh yang positif
pendapatan meningkat maka perilaku dan signifikan terhadap perilaku
keuangan responden akan mengalami keuangan keluarga di desa
peningkatan. Yosowilangun kecamatan Manyar
Hasil analisis statistik di atas Gresik.
mendukung hasil penelitian Mudjiyati Saran
(2016) yang mengemukakan bahwa 1. Dalam mengimplementasikan
adanya pengaruh positif dan signifikan pengalaman keuangan responden
antara tingkat pendapatan terhadap disarankan meningkatkan
perilaku keuangan. kemampuan dalam merencakan dan
Pengaruh Pengalaman mengelola keuangan keluarga
keuangandan Tingkat dengan memperhatikan sifat-sifat
pendapatanTerhadap Perilaku kebutuhan rutin, kebutuhan prioritas
keuangan Pengaruh pengalaman dll.
keuangandan tingkat pendapatan 2. Dalam mengiplementasikan tingkat
secara simultan memiliki pengaruh pendapatan responden disarankan

57
merencanakan usaha-usaha bisnis
sampingan sehingga bisa
menambah tingkat pendapatan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian
ini juga dapat dilakukan di kondisi
daerah yang mempunyai perbedaan
etnologi misalnya, perkotaan dan
peneliti selanjutnya dapat
menambahkan/memodifikasi
indikator yang peneliti gunakan
pada saat ini, serta menambahkan
atau mengganti variabel dependen
lain.

DAFTAR PUSTAKA
Nabilla, Rahmawati. 2016. Pengaruh
Pengetahuan Keuangan,
Pendapatan Dan Gaya Hidup
Terhadap Perilaku Pengelolaan
Keuangan Profesional Muda Di
Surabaya. Jurnal STIE
PERBANAS SURABAYA

Purwidianti dan Mudjiyanti. 2016.


Analisis Pengaruh Pengalaman
Keuangan Dan Tingkat
Pendapatan Terhadap Perilaku
Keuangan Keluarga Di
Kecamatan Purwokerto Timur.
Jurnal Benefit Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

Robb, C. A., & Woodyard, A. S. 2011.


finanacial knowledge and best
practice behaviour. Journal of
financial Counseling and
planning Volume 22 Issue 1.

Yulianti, Norma dan Silvy Meliza.


2013. Sikap Pengelola Keuangan
Dan Perilaku Perencanaan
Investasi Keluarga Di Surabaya.
Journal of Business and Banking
Vol. 3 No 1, Mei

58

Anda mungkin juga menyukai