Anda di halaman 1dari 8

Bina Gogik, p-ISSN: 2355-3774

Volume 8 No. 2 September 2021 e-ISSN: 2579-4647


Page :110-117

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA


TERHADAP MOTIVASI SISWA BELAJAR MATEMATIKA
PADA MASA COVID-19
Gita Wiranti1, Tri Astari2

1
SDN 101961 Timbang Deli; Kec. Galang Kab. Deli Serdang
2
Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara; Jl. Gaperta Ujung No.2, Tj. Gusta, Kota Medan
Email: 1gitawiranti94@gmail.com, 2triastari55@gmail.com

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi pada masa Covid-19, motivasi
siswa belajar pada masa Covid-19 dan pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap motivasi siswa
belajar matematika di masa Covid-19 di SDN 101961 Timbang Deli. Metode yang digunakan merupakan
penelitian kuantitatif. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari hasil rhitung sebesar 0,363 dibandingkan denga rtabel tingkat signifikan 5% N = 35
sebesar 0,334. Jadi rhitung > rtabel, maka dapat ditarik bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan koefisien
determinasi sebesar 13,1 (dibulatkan menjadi 13%) sedangkan 87% merupakan dipengaruhi faktor lain. Dari
hasil analisis uji t diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel (X) kondisi sosial ekonomi
keluarga dan variabel (Y) motivasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t sebesar 2,235.
Selain itu juga diperoleh persamaan regresi Y= 21,090 + 0,350 X. Konstanta sebesar 21,090 artinya jika
kondisi sosial ekonomi keluarga (X) nilainya adalah 0, maka motivasi belajar (Y) nilainya negatif yaitu -
21,090. Koefisien regresi variabel motivasi belajar sebesar 0,350 artinya jika motivasi belajar mengalami
kenaikan 1, maka motivasi belajar akan mengalami peningkatan sebesar 0,350. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga mempengaruhi motivasi siswa belajar matematika pada masa covid-
19.
Kata-kata kunci: Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga, Motivasi belajar, Covid-19.

Abstract: The purpose of this study was to determine the socio-economic conditions during the Covid-19
period, the motivation of students to study during the Covid-19 period and the influence of family
socioeconomic conditions on the motivation of students to study mathematics during the Covid-19 period at
SDN 101961 Timbang Deli. The method used is quantitative research. Data analysis using a simple linear
regression analysis technique. The results showed that the results of the rhitung of 0.363 compared to the rtabel
of a significant level of 5% N = 35 of 0.334. So, rhitung > rtabel, it can be concluded that Ho is rejected, and He
is accepted. With a coefficient of determination of 13.1 (rounded to 13%) while 87% is influenced by other
factors. From the results of the t-test analysis, it is known that there is a significant effect of the variable (X)
socio-economic conditions of the family and the variable (Y) learning motivation. This is evidenced by the
results of the t-test calculation of 2.235. In addition, the regression equation Y= 21.090 + 0.350 X. The
constant of 21.090 means that if the socio-economic condition of the family (X) the value is 0, then the
learning motivation (Y) is negative, namely -21.090. The regression coefficient for learning motivation
variable is 0.350, meaning that if learning motivation has increased by 1, then learning motivation will have
increased by 0.350. So, it can be concluded that the socioeconomic conditions of the family affect the
motivation of students to learn mathematics during the covid-19 period.
Keywords: Family Socio-Economic Conditions, Motivation to learn Covid-19.

PENDAHULUAN pelajaran yang mendapatkan sorotan adalah


Selama menempuh pendidikan formal materi pada pembelajaran matematika.
siswa diajarkan mata pelajaran sesuai dengan Matematika merupakan mata pelajaran yang
jenjangnya masing-masing. Salah satu mata diujikan dalam Ujian Nasional (UN). Namun

110
dalam kenyataan di lapangan, mata pelajaran pendidikan orang tua adalah lulusan
matematika dianggap sebagai mata pelajaran pendidikan menengah, pendapatan rata-rata
yang sangat menakutkan bagi sebagian besar masih tergolong menengah ke bawah, fasilitas
siswa, sehingga menimbulkan kurangnya belajar yang dimiliki masih sedikit hanya
perhatian pada saat pembelajaran memiliki buku yang disediakan sekolah.
berlangsung. Kegiatan belajar siswa dapat Ekonomi orang tua tersebut berpengaruh pada
berjalan dengan seharusnya dan seperti kemampuan untuk membiayai kebutuhan
diinginkan, jika kegiatan tersebut didukung pendidikan anaknya Kondisi sosial ekonomi
oleh berbagai sarana dan fasilitas yang orang tua yang tinggi sebagian besar memiliki
mendukung. motivasi belajar lebih dibandingkan dengan
Berbagai macam fasilitas belajar yang rendah mereka tercukupi dari fasilitas
hanya dapat terpenuhi jika keluarga yang diberikan oleh orang tua sehingga siswa
mempunyai dana yang cukup untuk mampu mencapai prestasi belajar yang tinggi.
memenuhinya. Pengaruh tingkat pendidikan Keadaan sosial ekonomi orang tua sangat
orang tua merupakan faktor utama dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa yang
keberhasilan peserta didik. Motivasi belajar membutuhkan dukungan untuk menunjang
memiliki hubungan dengan masalah proses belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
pendidikan orang tua, hal ini membawa pendapat dari Slameto (2010) keadaan
dampak positif pada siswa. ekonomi keluarga erat hubungannya dengan
Motivasi merupakan salah satu faktor hasil belajar siswa-siswa yang sedang belajar
psikologis yang sangat mempengaruhi dalam selain harus terpenuhi kebutuhan pokok
melakukan suatu aktivitas. Menurut misalnya makanan, pakaian, perlindungan
Sardiaman, motivasi belajar adalah kesehatan dan lain-lain.
keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa Sejak kasus Covid-19 meningkat di
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang Indonesia berbagai permasalahan sosial dan
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar ekonomi muncul di tengah masyarakat. Tidak
dan memberikan arah pada kegiatan belajar, dapat dipungkiri jika Covid-19 telah hampir
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh melumpuhkan kondisi sosial ekonomi.
subyek belajar itu dapat tercapai. (Fauzia, Kondisi sosial ekonomi orang tua di daerah
2017) pedesaan pada umumnya menengah ke bawah
Motivasi belajar sangat di pengaruhi cenderung tidak mampu menyediakan fasilitas
oleh lingkungan keluarga terutama kondisi belajar seperti guru les, bahan-bahan bacaan,
sosial ekonomi orang tua yang bisa terutama internet di rumah yang dapat
mendukung dalam setiap mata pelajaran. memudahkan akses sumber belajar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Hasil analisis data (Anggita, 2019)
SDN 101961 Timbang Deli kondisi sosial terdapat hubungan positif dan signifikan
ekonomi orang tua sangat beragam. Tingkat status sosial ekonomi terhadap motivasi

111
belajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 101961 Timbang Deli yang berjumlah 35
0,381 yang artinya hubungan status sosial orang. Adapun teknik pengumpulan data
ekonomi dan motivasi tergolong rendah. diambil dari observasi, kuesioner (angket) dan
Siswa SD didaerah pedesaan cenderung dokumentasi.
memiliki prestasi belajar yang lebih rendah Untuk teknik analisis data dilakukan
dibandingkan dengan siswa di daerah dengan regresi linier sederhana, koefisien
perkotaan, terutama siswa yang orang tuanya determinasi (r square) dan uji signifikansi (uji
berlatar belakang ekonomi menengah ke atas. t) yang dapat dilihat pada Gambar 2. Teknik
Berdasarkan permasalahan diatas penulis Analisis Data sebagai berikut ini.
merasa tertarik melakukan penelitian tentang
pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga a b
terhadap motivasi siswa belajar matematika
pada masa covid-19.
c
METODE
Jenis Penelitian yang digunakan
adalah penelitian secara kuantitatif. Melalui
desain ini maka dapat dilihat masalah yang Gambar 2. Teknik Analisis Data, (a)
Analisis Regresi Linier Sederhana; (b)
diteliti pada masing-masing variabel
Koefisien Determinasi (R square) dan (c)
penelitian, baik variabel (x) maupun variabel Uji Signifikansi (Uji t)
(y) dengan desain penelitian yang dapat
dilihat pada Gambar.1 Skema Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai berikut ini.
1. Hasil
Penyajian data dari masing-masing
variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di
Gambar 1. Skema Penelitian lapangan. Adapun variabel dalam penelitian
ini variabel bebas (X) adalah Kondisi sosial
Keterangan: ekonomi keluarga dan variabel terikat (Y)
adalah motivasi belajar.
X = Kondisi sosial ekonomi keluarga
Y = Motivasi belajar a. Deskripsi variabel bebas (X) Kondisi
sosial ekonomi keluarga
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri
Data diperoleh dari hasil angket yang
101961 Timbang Deli Kecamatan Galang T.A
telah disebar kepada siswa di SDN 101961
2020/2021. Populasi dalam penelitian adalah Timbang Deli. Skor tertinggi untuk variabel
seluruh siswa SDN 101961 Timbang Deli Kondisi Sosial ekonomi keluarga diukur
yang berjumlah 244 orang yang dibagi ke dengan skor 38 dan skor terendah 17. Masing-
masing pertanyaan diukur dengan skor 1
dalam 9 kelas, sedangkan sampel penelitian sampai dengan 4. Skor tersebut dibuat
adalah 14,5% dari populasi siswa SDN panjang kelas interval yaitu 6. Dari data

112
distribusi yang diperoleh tersebut, dibuat ke besar tingkat pengaruh kondisi sosil ekonomi
dalam Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kondisi keluarga terhadap motivasi belajar. Untuk itu
Sosial Ekonomi Keluarga sebagai berikut ini.
penulis sajikan hasil uji regresi linier
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kondisi sederhana berdasarkan Tabel 3. Koefisien
Sosial Ekonomi Keluarga
berikut ini.
Tabel 3. Koefisien

a. Predictors: (Constant), kondisi sosial ekonomi


keluarga
Dari 35 responden, terdapat 1
responden dengan presentase sangat tinggi, 17 Nilai R yang merupakan simbol dari
responden dengan presentase tinggi, 15
koefisien pada tabel diatas nilai korelasi
responden dengan presentase rendah, dan 2
responden dengan presentase sangat rendah. adalah 0,363. Nilai KD (Koefisien
determinan) yang diperoleh adalah 13,1 %.
b. Deskripsi variabel bebas (Y) Motivasi
Belajar Sehingga dapat ditafsirkan bahwa variabel

Data diperoleh dari hasil angket yang bebas X memiliki pengaruh kontribusi sebesar
telah disebar kepada siswa di SDN 101961 13,1% terhadap variabel Y.
Timbang Deli. Skor tertinggi untuk variabel Adapun untuk uji signifikan dapat
Motivasi belajar diukur dengan skor 40 dan
skor terendah 18. Masing-masing pertanyaan dilihat pada Tabel 4. Uji Signifikan berikut
diukur dengan skor 1 sampai dengan 4. Skor ini.
tersebut dibuat panjang kelas interval yaitu 6. Tabel 4. Uji Nilai Signifikan
Dari data distribusi yang diperoleh tersebut,
dibuat ke dalam Tabel 2. Distribusi Frekuensi
Motivasi Belajar sebagai berikut ini.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi


Belajar a. Dependent Variable: motivasi
b. Predictors: (Constant), kondisi sosial ekonomi
keluarga

Tabel uji Signifikasi diatas,


digunakan untuk menentukan taraf signifikasi
atau linieritas dari regresi. Kriteria dapat
Dari 35 responden, terdapat 1
ditentukan berdasarkan uji nilai signifikasi
responden dengan persentase sangat tinggi, 2
responden dengan persentase tinggi, 21 (Sig), dengan ketentuan jika nilai Sig < 0,05.
responden dengan persentase rendah, dan 11 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai sig =
responden dengan persentase sangat rendah.
0,32 berarti sig < dari kriteria signifikan
c. Analisis Regresi Linier Sederhana (0,05). Dengan demikian model persamaan
Metode regersi linier sederhana ini regresi berdasarkan data penelitian adalah
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

113
signifikan, atau model persamaan memenuhi
kriteria. a. Predictors: (Constant), kondisi sosial ekonomi
keluarga
Selanjutnya, untuk regresi sederhana
dapat dilihat pada Tabel 5. Koefisien Regresi Setelah rhitung diketahui sebesar
Sederhana berikut ini. 0,363 maka selanjutnya untuk mengetahui
Tabel 5. Koefisien Regresi Sederhana seberapa besar pengaruh variabel X terhadap
variabel Y dengan menggunakan koefisien
determinan r2 yang dinyatakan dalam
presentase. Hasinya sebagai berikut : R 2 =
a. Dependent Variable: motivasi (0,363)2 x 100% = 13,176 x 100% = 13,1
dibulatkan (13%) Dari hasil perhitungan
Koefisien-koefisien persaman regresi
diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada
linier sederhana diatas dapat diartikan
pengaruh variabel X terhadap Y sebesar 13%
koefisien regresi untuk konstan sebesar
dan selebihnya 87% dipengaruhi oleh faktor
21,090 menunjukan bahwa jika varianel
lain.
kondisi sosial ekonomi keluarga bernilai nol
atau tetap maka akan meningkatkan motivasi
e. Uji Hipotesis
belajar sebesar 21,090 Koefisien regresi
Uji hipotesis atau uji pengaruh
nilainya sebesar 0,350. Angka ini
berfungsi untuk mengetahui apakah koefisien
mengandung arti bahwa setiap penambahan
regresi tersebut signifikansi atau tidak, dapat
1% tingkat Kondisi sosial ekonomi
dilihat pada Tabel 7. Uji Hipotesis sebagai
keluarga(X), maka Motivasi belajar (Y) akann
berikut ini.
meningkat sebesar 0,350 Dari output
Tabel 7. Uji Hipotesis
didapatkan model persamaan regresi, yakni
Y= 21,090 + 0,350 X.

d. Uji Determinasi (R Square)


Koefisien determinasi (R Square)
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
a. Dependent Variable: motivasi belajar
kemampuan variabel independen kondisi
sosial ekonomi keluarga mampu menjelaskan
Berdasarkan output di atas diketahui
variabel dependen (motivasi belajar). Berikut
niai thitung sebesar 2,235. Pada derajat bebas
ini hasil uji determinasi (R Square) yang
(df) = N – 2 = 35 – 2 = 33, maka ditemukan
disajikan dalam Tabel 6. Koefisien
rtabel sebesar 2,03. Maka dapat ditarik
Determinan sebagai berikut ini.
kesimpulan bahwa thitung > ttabel (2,235 >
Tabel 6. Koefisien Determinan
2,034). Keriteria dalam kondisi sosial
ekonomi keluarga adalah sebagai berikut ini.

114
a. Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak secara terdapat 1 responden dengan persentase
statistik adalah signifikan, dari hasil uji t nilai sangat tinggi sebesar 2,85%, 2 responden
signifikan lebih kecil dari 0,05 (0,032 < 0,05) dengan persentase tinggi sebesar 5,71%, 21
berarti terdapat pengaruh yang erat antara responden dengan persentase rendah sebesar
kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap 60%, dan 11 responden dengan persentase
motivasi belajar. sangat rendah sebesar 31,12%. Untuk
b. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima, artinya menjawab permasalahan penelitian dilakukan
secara statistik adalah tidak ada pengaruh dengan beberapa langkah yaitu setelah
yang signifikan antara kondisi sosial ekonomi ditabulasi selanjutnya data diolah
keluarga terhadap motivasi belajar menggunakan bantuan program komputer
Berdasarkan kriteria diatas maka H0 ditolak Statistical Product and Service Solution
Ha diterima. Berarti kondisi sosial ekonomi (SPSS) versi 20. Hal ini tersebut ditunjukkan
keluarga berpengaruh signifikan terhadap dari hasil rhitung sebesar 0,363 dibandingkan
motivasi belajar. Sehingga dari hasil analisis denga rtabel tingkat signifikan 5% N = 35
data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik sebesar 0,334. Jadi rhitung > rtabel, maka dapat
kesimpulan bahwa kondisi sosial ekonomi ditarik bahwa hipotesis Ho ditolak dan Ha
keluarga berpengaruh signifikan terhadap diterima. Dengan koefisien determinasi
motivasi belajar. sebesar 13,1 (dibulatkan menjadi 13%)
sedangkan 87% merupakan dipengaruhi faktor
2. Pembahasan lain.
Berdasarkan hasil analisis yang telah Dari hasil analisis uji t diketahui
diuraikan pada hasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel
bahwa variabel (X) Kondisi Sosial Ekonomi (X) Kondisi Sosial ekonomi keluarga dan
Keluarga berpengaruh signifikan terhadap variabel (Y) motivasi belajar. Hal ini
variabel (Y) Motivasi Belajar Siswa Pada dibuktikan dengan hasil perhitungan uji t
Masa Covid-19 Di SDN 101961 Timbang sebesar 2,235. Selain itu juga diperoleh
Deli. Setelah dilakukan analisis angket persamaan regresi Y= 21,090 + 0,350 X.
variabel X kondisi sosial ekonomi keluarga Persamaan tersebut sesuai dengan rumus
dari 35 responden, terdapat 1 responden regresi linier sederhana Y= a + b X, dimana Y
dengan persentase sangat tinggi, sebesar merupakan lambang dari variabel terikat, a
2,85%, 17 responden dengan persentase tinggi konstanta, b koefisien regresi untuk variabel
sebesar 48,57%, 15 responden dengan bebas(X), sehingga dapat disimpulkan dari
persentase rendah sebesar 42,85%, dan 2 hasil uji t, terdapat pengaruh antara variabel Y
responden dengan persentase sangat rendah terhadap variabel X, dengan kata lain
sebesar 5,71%. menerima Ha yaitu ada pengaruh kondisi
Setelah dilakukan analisis angket sosial ekonomi keluarga terhadap motivasi
variabel Y Motivasi belajar dari 35 responden, siswa belajar matematika pada masa covid-19

115
di SDN 101961 Timbang Deli, dan menolak responden dengan persentase sangat
Ho yaitu tidak ada pengaruh kondisi sosial rendah sebesar 5,71%. Analisis angket
ekonomi keluarga terhadap motivasi siswa motivasi belajar pada masa covid-19 dari
belajar matematika pada masa Covid-19 di
35 responden, terdapat 1 responden
SDN 101961 Timbang Deli. Hasil ini sejalan
dengan persentase sangat tinggi sebesar
dengan penelitian terdahulu Anggita (2019)
2,85%, 2 responden dengan persentase
hasil analisis data menyatakan bahwa terdapat
tinggi sebesar 5,71%, 21 responden
hubungan positif dan signifikan status sosial
dengan persentase rendah sebesar 60%,
ekonomi terhadap motivasi belajar dengan
nilai koefisien korelasi sebesar 0,381 yang dan 11 responden dengan persentase
artinya hubungan status sosial ekonomi dan sangat rendah sebesar 31,12%.
motivasi tergolong rendah. Dari Uji t yang menunjukkan bahwa
Konstanta sebesar 21,090 artinya jika thitung > ttabel (2,235 > 2,034) pada taraf
kondisi sosial ekonomi keluarga (X) nilainya signifikansi 5% berarti terdapat pengaruh
adalah 0, maka motivasi belajar (Y) nilainya antara kondisi sosial ekonomi keluarga
negatif yaitu -21,090. Koefisien regresi
terhadap motivasi belajar. Selain itu juga
variabel motivasi belajar sebesar 0,350 artinya
diperoleh persamaan regresi Y= 21,090 +
jika motivasi belajar mengalami kenaikan 1,
0,350 X. Hal ini tersebut ditunjukkan dari
maka motivasi belajar akan mengalami
hasil rhitung sebesar 0,363 dibandingkan
peningkatan sebesar 0,350. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial
dengan rtabel tingkat signifikan 5% N = 35

ekonomi keluarga mempengaruhi motivasi sebesar 0,334. Jadi rhitung > rtabel, maka
siswa belajar matematika. dapat ditarik bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan koefisien determinasi
KESIMPULAN sebesar 13,1 (dibulatkan menjadi 13%)
Berdasarkan hasil penelitian dapat sedangkan 87% merupakan dipengaruhi
disimpulkan bahwa kondisi sosial faktor lain.
ekonomi keluarga mempengaruhi
motivasi siswa belajar matematika. Hal ini SARAN
dapat dilihat dari 35 responden angket Berdasarkan kondisi sosial ekonomi
kondisi sosial ekonomi pada masa covid- keluarga siswa SDN 101961 Timbang Deli
19, terdapat 1 responden dengan yang mempengaruhi motivasi belajar

persentase sangat tinggi sebesar 2,85%, 17 matematika tersebut, maka diharapkan


keluarga dapat mengatur keuangan pada masa
responden dengan persentase tinggi
covid-19 ini dengan mengutamakan
sebesar 48,57%, 15 responden dengan
pemenuhan kebutuhan pendidikan anak.
persentase rendah sebesar 42,85%, dan 2

116
Selain itu, cara meningkatkan motivasi belajar
matematika yang dapat dilakukan oleh orang
tua yaitu menemani, membimbing dan
mengarahkan anak agar tetap semangat
belajar di rumah.

DAFTAR PUSTAKA
Aji, RHS. (2020). Dampak Covid-19 pada
Pendidikan di Indonesia :Sekolah,
Keterampilan, dan Proses
Pembelajaran. Jurnal Sosial dan
Budaya Syar’i. Vol.7. No.5
Anggita, NS. (2019). Hubungan antara Status
Ekonomi Keluarga dengan Motivasi
Belajar Siswa SMP Negeri 18
Pesawaran TP.2018/2019. Skripsi
Jurusan Bimbingan dan Konseling-
FKIP, Universitas Lampung.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka cipta.
Fauzia, Ninda. (2017). Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Motivasi Belajar
Matematika Siswa SMK Negeri 9
Medan T.P 2016/2017. Skripsi: Jurusan
Pendidikan Matematika, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Sugiyono. (2011). Statistik untuk
Penelitian. Bandung: Alfabet

117

Anda mungkin juga menyukai