4 November 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
Yesi Guspita Sari1*, Bera Eka Putra 2 ,Yulia Miranti 3, Merika Setiawati 4
1,2,3,4
Universitas Mahaputra Muhammad Yamin, Jl.Jenderal Sudirman No.6 Solok
1*
Email: yesiguspitasari4@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peningkatan motivasi belajar siswa dengan
menerapkan kurikulum merdeka belajar kelas X di SMA 1 IX Koto Sungai Lasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rumus Uji Lilifours Normalitas
dan Analisis Korelasi Product Moment. Sampel penelitian ini berjumlah 40 peserta didik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa. Uji korelasi product moment memperoleh nilai koefisien korelasi sebesar
0,97 atau 97% dengan nilai probalitas (sig) table 0,05 (0,2573). Jadi Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti terdapat hubungan antara dua variable didalam penelitian. Dimana terdapat dorongan yang
tinggi dalam belajar dan siswa mau menyediakan cukup waktu untuk belajar sehingga peserta didik
mampu meningkatkan motivasi belajar dalam penerapan kurikulum merdeka maka tingkat motivasi
peserta didik dalam belajar akan semakin meningkat dengan baik dan memberi kemudahan dalam
penerapan kurikulum merdeka belajar.
131
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 4 November 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
Akibat dari pandemi covid-19 ini negara untuk unggul dalam persaingan global
semua aktivitas pembelajaran baik itu dari (Rahmadani & Qomariah, 2022). Menurut
tingkat TK, SD, SMP/MTSN, SMA/SMK UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah
serta PT diliburkan sementara. Ini berarti usaha sadar dan terencana dalam
bahwa semua aktivitas belajar mengajar mewujudkan keadaan belajar serta proses
dilaksanakan di rumah atau online. Dimana pembelajaran supaya siswa dapat
belajar di rumah tentunya tidak sama dengan mengembangkan potensinya untuk memiliki
belajar langsung disekolah atau tatap muka kekuatan spiritual agama, penggendalian
dengan guru. Banyak kendala yang di rasakan dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak yang
oleh siswa dalam pembelajaran (Amiruddin, baik dan juga keterampilan yang diperlukan
2021). Karena kurang efektifnya belajar di dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
rumah dan tidak semuanya tersampaikan (Lince, 2022).
dengan baik oleh guru maupun peserta didik. Dalam bidang Pendidikan telah
Dimana banyak dampak negatif yang dilalui mengatasi permasalahan dan perubahan yang
oleh peserta didik maupun pendidik dalam terjadi pada peserta didik dan masyarakat saat
belajar di rumah. Mulai dari kouta internet ini. Dimana permasalahan tersebut sudah
harus tersedia, duduk didepan komputer atau terbukti dari dunia ini yang terus menerus
laptop berjam-jam serta kurang melakukan berubah dan semua orang memerlukan
aktifitas gerak akan bisa menyebabkan pengetahuan serta keterampilan yang baru
dampak yang buruk bagi peserta didik untuk mengelola kehidupan mereka sehari-
maupun pendidik. Sehingga tidak dapat hari. Perubahan yang terjadi dalam
mengukur indikator ketercapaian pendidikan menekankan perlunya untuk
pemebelajaran peserta didik. Kemudian para meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
orang tua sudah mulai mengeluh anak-anak Motivasi belajar adalah faktor psikis
mereka yang selalu di rumah dengan bermain yang bersifat intelektual yang berperan dalam
HP terus menerus. menimbulkan gairah belajar serta perasaan
Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah senang dan bersemangat untuk belajar.
melalui Kemendikbud R.I mengambil langkah Peserta didik yang memiliki motivasi besar
kebijakan dalam dunia Pendidikan yaitu akan mempunyai banyak aktivitas untuk
dengan membuat satu kurikulum yang dinilai melakukan kegiatan belajar. Kata motivasi
cocok untuk diterapkan pada masa wabah diambil dari Bahasa latin yaitu “movere”
pandemic covid- 19 yang kita kenal saat ini yang berarti menggerakkan. Lalu kata
adalah Kurikulum Merdeka Belajar. (Evi motivasi berasal dari kata “motif” yang
Hasim, 2020). artinya upaya mendorong seseorang untuk
Dunia pendidikan merupakan upaya melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu
meningkatkan kualitas mutu sumber daya (Sadirman, 2014). Dimana motivasi
manusia dalam hal pemikiran dan keahlian. menjadikan seseorang menjadi lebih aktif
Pendidikan adalah kunci utama bagi suatu dalam beraktivitas untuk tujuan tertentu,
132
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 4 November 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
terlebih lagi dalam suatu keadaan yang dengan menggunakan rumus Uji Lilifors
mendesak. (Rahmatika et al., 2022). Normalitas dan Analisis Korelasi Product
Menurut Wlodkowski motivasi Moment. Menurut sugiyono (2013:23)
diartikan sebagai suatu keadaan yang dapat Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian
menyebabkan ataupun menimbulkan suatu berupa angka-angka dan analisis
perilaku serta memberi arah dan juga menggunakan statistik. Analisis Korelasi
ketahanan pada perilaku tersebut (Siregar dan merupakan penelitian yang dilakukan untuk
Nara, 2011). Sedangkan Slavin mengartikan menyelidiki kemungkinan saling
motivasi adalah suatu proses internal yang berhubungan antara sebab dan akibat.
dapat memandu, mengaktifkan, dan juga Penelitian ini mengggunakan taraf
memelihara tingkah laku seseorang secara signifikan 0,05. Populasi penelitian ini
berkelanjutan (Rifa’i dan Anni, 2012). berasal dari siwa kelas X di SMA 1 IX Koto
Menurut Donald motivasi adalah Sungai Lasi, teridiri dari 3 lokal yang
sebuah perubahan energi yang dimiliki oleh berjumlah 90 orang. Dengan jumlah
seseorang. Tanda terjadinya perubahan energi pengambilan sampel sebanyak 40 orang.
yaitu feeling dan juga tanggapan dalam Sampel siswa di angkat secara random
melaksanakan sesuatu. Motivasi dapat muncul sampling menggunakan Rumus Slovin.
karena adanya keinginan untuk mencapai Menurut Sugiyono (2018:120) Random
tujuan tertentu. Proses pembelajaran adalah sampling dikatakan simple (sederhana karena
kegiatan utama yang berlangsung di sekolah. pengambilan anggota sampel dari populasi
Kegiatan belajar adalah sebagai proses yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
terjadi pada setiap orang seumur hidupnya strata yang ada dalam populasi itu. Cara
(Siregar dan Nara, 2011). Spears juga demikian dilakukan bila anggota populasi
berpendapat tentang belajar, yaitu sebagai dianggap homogen.(Alifa, Islah &
proses mengamati, proses membaca, proses Normansyah, 2020).
meniru serta proses mencoba segala sesuatu Data yang dikumpulkan pada
pada dirinya sendiri sesuai dengan aturan yang penelitian ini diperoleh dari persebaran
berlaku. (Palittin, Ivylentine Datu, Wihelmus angket berupa hubungan peningkatan
Wolo, 2019). Khusus penelitan ini untuk motivasi belajar dengan penerapan kurikulum
mengetahui bagaimana hubungan motivasi merdeka belajar kelas X di SMA 1 IX Koto
belajar siswa dengan penerapan kurikulum Sungai Lasi. Angket disebarkan kepada siswa
merdeka. Apakah motivasi belajar siswa untuk bisa mendapatkan apakah ada
dalam penerapan kurikulum merdeka hubungan peningkatan motivasi belajar
memiliki hubungan yang kuat atau tidak. dengan penerapan kurikulum merdeka belajar
kelas X di SMA 1 IX Koto Sungai Lasi.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
133
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 4 November 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
peserta didik akan meningkat dengan baik. pendidikan agar terbebas dari administrasi
Sebaliknya jika peserta didik tidak mampu yang berbelit (Aan et al., 2021). Merdeka
meningkatkan motivasi belajarnya dengan belajar memberikan kebebasan dalam proses
baik dalam penerapan kurikulum merdeka, dengan mencapai tujuan. Namun tetap
maka tingkat motivasi belajar peserta didik melaksanakan dengan semua aturan serta
menurun. prosedur yang sudah ada atau ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat Kunci merdeka belajar yaitu desain strategi
bahwa adanya hubungan yang sangat kuat pembelajaran yang bermula dari kemerdekaan
dalam peningkatan motivasi belajar siswa belajar terhadap pendidik dan juga peserta
dengan penerapan kurikulum merdeka belajar. didik (Gunawan et al., n.d.). Tujuan merdeka
Kurikulum merdeka belajar adalah kebijakan belajar adalah untuk membuat pembelajaran
yang disusun oleh pemerintah untuk membuat lebih bermakna. Secara umum program ini
lompatan besar dalam aspek kualitas bukan untuk menggantikan program yang
pendidikan. Supaya menghasilkan peserta sudah berjalan sebelumnya. Tetapi untuk
didik yang unggul dalam menghadapi masa memperbaiki sistem yang sudah ada (Firdaus
depan. Merdeka belajar mendorong et al., 2022).
terbentuknya karakter jiwa yang merdeka Pada tahun yang akan mendatang
sehingga guru dan peserta didik dapat leluasa sistem pengajaran akan berubah dari yang
dan menyenangkan mengeksplorasi bernuansa di dalam kelas menjadi di luar
pengetahuan, sikap dan keterampilan. kelas. Nuansa belajar menjadi nyaman,
Merdeka belajar dapat mendorong peserta karena peserta didik dapat belajar dan
didik dalam meningkatkan motivasi berdiskusi dengan pendidik. Disinilah
belajarnya. Dengan mengembangkan dirinya, terbentuknya karakter peserta didik yang
membentuk sikap yang peduli terhadap berani, mandiri, cerdik dalam bergaul,
lingkungan, mendorong kepercayaan diri dan beradap, sopan, serta berkompetensi. Konsep
keterampilan peserta didik serta mudah merdeka belajar akan terdorong karena
beradaptasi (Daga, 2021). Hasil penelitian keinginan peserta didik menciptakan suasana
membuktikan bahwa siswa kelas X di SMA 1 belajar yang bahagia dan tidak dibebani
IX Koto Sungai Lasi sudah mampu dengan pencapaian nilai sehingga
meningkatkan motivasi belajarnya dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik
penerapan kurikulum merdeka dan mampu untuk belajar (Evi Hasim, 2020).
menyesuaikan diri untuk mengikuti penerapan Kurikulum merdeka sudah
kurikulum merdeka. meningkatkan motivasi belajar bagi setiap
Kementrian Pendidikan dan individu peserta didik kelas X SMA 1 IX
kebudayaan Nadiem mengartikan bahwa Koto Sungai Lasi. Dimana peserta didik
kurikulum merdeka belajar adalah sebuah sudah mencapai prestasinya yang dapat
proses pembelajaran yang memberikan dilihat dari ujian harian peserta didik tersebut.
keleluasaan dan wewenang terhadap industri Hasil prestasi yang optimal tidak terlepas dari
135
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 4 November 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
motivasi belajar peserta didik secara individu motivasi internal peserta didik yang
(Rahmadhani et al., 2022). Oleh karena itu mengarahkan pada kegiatan belajar. Lalu
diharapkan peserta didik mepunyai motivasi membantu pesrta didik mencapai tujuan yang
belajar yang tinggi untuk mencapai prestasi diinginkan baik didalam bidang Pendidikan
belajar yang optimal. Nasution (1993) maupun dalam tujuan-tujuan yang lainnya.
berpendapat bahwa motivasi mendorong Motivasi belajar adalah kekuatan yang
seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan kompleks, dorongan, kebutuhan yang
dan meneruskan pekerjaan tersebut. Oleh memulai serta menjaga keinginan-keinginan
karena itu, di dalam mempelajari sesuatu jika kearah pencapaian tujuan. Perlunya motivasi
tidak dilandasi dengan adanya motivasi maka dalam kegiatan pembelajaran untuk
tidak akan mungkin mendapatkan hasil yang mendorong kemauan dan daya pengerak pada
lebih baik. peserta didik dalam kebutuhan belajar.
Motivasi belajar perannya sangat Dengan adanya motivasi peserta didik akan
mempenggaruhi kehidupan manusia. Motivasi mampu mengikuti proses pembelajaran dari
belajar merupakan suatu usaha untuk awal (Fahri et al., 2022).
meningkatkan atau mempertahankan Adapun teori motivasi belajar menurut
kemampuan pribadi peserta didik setinggi Hamzah B. Uno adalah: (a) Adanya hasrat
mungkin yang berbentuk aktivitas. dan keinginan berhasil, (b) Adanya dorongan
Keberhasilan peserta didik dalam mencapai dan kebutuhan dalam belajar, (c) Adanya
prestasi sangat ditentukan oleh tinggi harapan atau cita-cita masa depan, (d)
rendahnya motivasi belajar yang dimiliki. (Dr. Adanya penghargaan dalam belajar, (e)
Vladimir, 1967). Keberhasilan belajar peserta Adanya kegiatan menarik dalam belajar, (f)
didik dapat ditentukan oleh motivasi yang Adanya lingkungan belajar yang kondusif,
dimilikinya. Peserta didik yang memiliki sehingga memungkinkan seseorang siswa
motivasi belajar yang tinggi cenderung dapat belajar dengan baik. Dimana dalam
memiliki prestasi yang tinggi. Begitupun teori tersebut terdapat faktor pendorong
sebaliknya, jika peserta didik memiliki motivasi belajar secara intrinsic dan
motivasi belajar yang rendah maka hasil ekstrinsik (Sardiman A.M, 2011).
prestasinya juga rendah. Tinggi rendahnya Berdasarkan hasil dari penelitian ini,
motivasi dapat menentukan tinggi rendahnya menunjukkan bahwa peserta didik mampu
usaha atau semangat peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajarnya dalam
beraktivitas dan dapat menentukan hasil penerapan kurikulum merdeka. Diiringi
belajar yang diperolehnya. Hasil belajar juga dengan dorongan terhadap peserta didik dan
menentukan ketuntasan belajar peserta didik pendidik. Kemudian dengan adanya merdeka
(Rahman, 2021). belajar membuat pesrta didik dan pendidik
Teori motivasi menyatakan bahwa lebih leluasa dan fokus terhadap materi
perilaku manusia dikendalikan ileh faktor pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran
internal dan eksternal. Motivasi belajar adalah tercapai dengan baik.
136
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 4 November 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005
137
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 1. No. 4 November 2022
https://jurnal.jomparnd.com/index.php/jp e-ISSN: 2809-7998 p-ISSN: 2809-8005