Anda di halaman 1dari 4

Nama : Esa Martianingsih

NIM : 1403622007

Prodi : Pendidikan Sejarah (A)

Mata Kuliah : Teori Belajar dan Pembelajaran

Dosen : Dr. Ahmad Rifqy Ash-Shiddiqy, M. Pd.

RESUME PERTEMUAN 1

➢ Konsep Dasar Teori Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja oleh
setiap individu, sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak
dapat berjalan menjadi dapat berjalan, tidak dapat membaca menjadi dapat membaca dan
sebagainya. Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi yang
disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara aktif membuat atau pun merevisi
hasil belajar yang diterimanya menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya.
Ada belajar dengan cara melihat, menemukan dan juga meniru. Karena melalui belajar
seseorang akan mengalami pertumbuhan, perkembangan dan perubahan dalam dirinya baik
secara fisik maupun psikis.

Belajar juga menekankan pengaruh lingkungan yang sangat kuat dalam proses belajar,
studi belajar bukanlah sekedar latihan akademik, ia adalah aspek penting baik bagi individu
maupun masyarakat. Belajar juga merupakan basis untuk kemajuan masyarakat di masa depan.
Dikutip juga dari Gagne & Briggs (2008,hlm 8) menjelaskan belajar adalah hasil pasangan
stimulus dan respon yang kemudian diadakan penguatan kembali (reinforcement) yang terus
menerus.

Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang saling berhubungan dan tidak
dapat dipisahkan. Keduanya merupakan aktivitas utama dalam pendidikan. Belajar diartikan
sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya.
Perubahan perilaku hasil belajar bersifat kontinyu, fungsional, positif, aktif, dan terarah. Proses
perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam berbagai kondisi berdasarkan penjelasan dari para
ahli pendidikan dan psikologi. Adapun pembelajaran adalah kegiatan yang berproses melalui
tahapan perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pembelajaran merupakan usaha yang
dilakukan untuk menfasilitasi terjadinya proses belajar pada anak didik. Pembelajaran diartikan
sebagai interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
belajar.

➢ Studi Kasus

Salah satu kasus atau isu pendidikan yang berkaitan dengan mata kuliah ‘Teori Belajar
dan Pembelajaran’ ialah Dampak Pandemi Covid 19 terhadap Pendidikan Indonesia karna
diberlakukannya system baru yaitu tatap muka secara daring (online).

Mungkin isu ini sudah banyak dibahas dikalangan guru,dosen,masyakarakat bahkan se


indonesia karna terjadinya virus pandemi yaitu covid 19, virus ini muncul pada tahun 2019
bahkan sampai sekarang. Virus ini sangat berbahaya maka dari itu pemerintah mengharuskan
semua masyarakat harus selalu dirumah, pake masker, long distance bahkan mengakibatkan
sebagian bahkan seluruh sekolah di Indonesia harus mengalami pembelajaran secara daring
(online). Pembelajaran daring memiliki karakteristiks yang berbeda dengan pembelajaran tatap
muka. Selain itu, pembelajaran daring adalah hal yang baru dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika pembelajaran daring
di MAN 1 Lebak . Subjek penelitian ini adalah 10 guru mata pelajaran dan 30 siswa. Guru yang
terlibat terdiri dari guru Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika,Kimia,
Ekonomi dan Geografi. Sedangkan siswa tersebar dari kelas X, XI dan XII. Data penelitian
dikumpulkan dengan wawancara dan penyebaran kuesioner. Instrumen yang digunakan adalah
panduan wawancara terstruktur dan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan data
reduction, data display, conclusion drawing/verification, analisis data yang digunakan yaitu
analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah terdapat lima problematika
pembelajaran daring yang bersumber pada guru, yaitu kurangnya pengetahuan guru tentang
pembelajaran daring, kurangnya literatur yang dijadikan acuan pembelajaran daring, usia guru
yang relatif sudah tua, kurang terbiasa menggunakan teknologi digital dalam pembelajaran dan
kurangnya kepercayaan guru terhadap kinerja siswa. Di sisi lain, terdapat tujuh problematika
pembelajaran daring yang bersumber pada siswa meliputi sinyal internet yang tidak stabil,
siswa yang kurang termotivasi belajar, kurangnya disiplin siswa mengikuti pembelajaran,
stigma bahwa pembelajaran daring hanya formalitas, biaya pembelajaran daring, saling
mencontek tugas-tugas dan kurangnya kreativitas siswa dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan.

Dari isu atau kasus di atas, sangat menjelaskan bahwa pembelajaran yang dilakukan
secara daring(online) sangat kurang efisien bahkan maupun siswa atau guru kurang bisa
menguasai materi-materi pelajaran itu sendiri.

Di harapkan kedepannya Pendidikan Indonesia ini bisa lebih baik, masa pandemic
covid 19 semoga cepat berakhir, karna bagaimanapun belajar di sekolah atau tatap muka secara
langsung adalah hal yang paling menyenangkan dan juga sangat efisien dari pihak manapun,
meskipun masih banyak Instansi-instansi dari sekolah bahkan perguruan tinggi yang
memberlakukan pembelajaran secara daring(online) semoga itu tidak mengurangi rasa
semangat dam rasa ingin tahu seorang siswa bahkan mahasiswa terhadap dunia Pendidikan dan
ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Wahab, Gusnarib & Rosnawati. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran Indramayu : Penerbit
Adab, April 202.

Isman. (2016). Pembelajaran Mode dalam Jaringan (Mode Daring).

Zain, N. H., Sayekti, I. C. & Eryani, R. (2021). Problematika Pembelajaran Daring pada
Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(4), 1840 –
1846. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i4.1051

Yunus. A. (2010). Strategi Membaca Teori dan Pembelajaranya. Bandung: Risqi Press

Aji, R. H. S. (2020). Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan,


dan Proses Pembelajaran. SALAM; Jurnal Sosial & Budaya Syar-i. 7(5): 395-402. E-
ISSN: 2654-9050.

Anda mungkin juga menyukai