Anda di halaman 1dari 1

1.

Fitrah dasar manusia, mencari Tuhan (Spiritualitas) ataukah memeluk agama (Religiusitas)
2. Mana yang lebih urgen? Memiliki spiritualitas tinggi ataukah memiliki religiusitas tinggi?
Jawab
1.Melalui bidang Psikologi Agama ini, orang bisa belajar bagaimana manusia rela
menjalani proses-proses tertentu dalam mencari makna untuk hidupnya. Dengan kata lain,
hasrat untuk mendapatkan makna (the will to meaning) adalah penggerak utama dari
kepribadian manusia dalam melakukan aktivitas perilaku kehidupannya, termasuk perilaku
ritual keagamaan, yang merupakan psikoterapi terhadap psiko-patologis manusia dari
kehampaan eksistensinya.(Belzen & Hood, 2006; Hood et al., 2018).

Spiritualitas tidak banyak berhubungan dengan simbol dan aspek-aspek fisik dan
kultural dari agama. Sementara religiusitas bisa terhubung dengan aspek-aspek fisik dan
kultural, terutama ketika agama sudah hadir dan dipraktikkan oleh komunitas tertentu.
kecenderungan manusia untuk memeluk atau meyakini agama tertentu. Namun demikian,
meski manusia secara lahiriyah tidak memeluk agama atau memutuskan untuk meninggalkan
agama tertentu, namun sisi spiritual dalam dirinya akan terus hidup dan menuntut untuk
dimanifestasikan. Kondisi seperti ini disebabkan agama lebih berbicara tentang seperangkat
nila dan aturan perilaku yang telah melalui proses kodifikasi. Sementara spiritualitas lebih
berurusan dengan makna dan gerak jiwa yang paling dalam, hakiki, substansi diri, kesucian,
Psikologi Agama dan Spiritualitas bebas merambah kemana saja, dan di dalamnya
bersemayam sifat-sifat Ilahi (ketuhanan) yang lembut dan mencintai. Hal inilah yang
membuat seharusnya agama dan spiritualitas saling melengkapi satu sama lain
2.Spiritualitas adalah pencarian dan renungan terdalam pada diri manusia yang
menyadari bahwa kehidupan tidak sepenuhnya berisikan hal-hal negatif . Spiritualitas
memberikan ruh pada perilaku dan pengamalan ajaran keagamaan. Melalui spiritualitas
dalam diri, manusia bisa membangun makna dari perilaku dan pengamalan keagamaan yang
dijalankannya.

Sementara religiusitas adalah tingkat konsepsi seseorang terhadap agama dan atau
tingkat komitmen seseorang kepada agamanya. Apa yang dimaksud dengan tingkat konsepsi
dalam hal ini adalah bagaimana pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap agamanya.
religiusitas seseorang pada titik ini ditimbang bukan lagi pada bagaimana hubungan
personalnya dengan Tuhan yang terwujudkan dalam praktik ibadah yang sunyi, melainkan
pada sejauhmana ia bisa menghadirkan manfaat pada sesamanya. Agama hanya berarti ketika
ia bisa memunculkan apa yang disebut dengan kesalehan sosial (social piety). (Durkheim,
1995).

Anda mungkin juga menyukai