Anda di halaman 1dari 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (ACTIVE LEARNING) TIPE

QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL


PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS X SMK XX
PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Strata Satu (S-1) Pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan

Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun Oleh :

Andi Kurniawan

202015500004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN

SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan manusia pendidikan sangatlah penting, karena dalam


pendidikan terjadi suatu proses perubahan yang terjadi kepada manusia yang di lakukan
dengan sadar dan penuh tanggung jawab, Mudyahardjo dalam Ahdar (2021), pendidikan
1
dianggap sebagai kehidupan itu sendiri. Pendidikan melibatkan segala pengalaman
belajar yang terjadi dalam berbagai lingkungan dan berlangsung sepanjang hidup
seseorang. Berdasarkan beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
suatu proses perubahan yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab yang
terjadi dalam kehidupan seseorang sehingga terciptanya suatu pengalaman hidup, yang
membuat kehidupan seseorang berkembang. Agar proses pendidikan berjalan dengan
baik diperlukan suatu tujuan pendidikan Menurut Hidayat, dan Abdilah
(2019),berpendapat bahwa tujuan pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
dalam proses pendidikan.2 Mereka menjelaskan bahwa tujuan pendidikan merupakan
arah atau target yang ingin dicapai dalam pendidikan. Dimana tujuan pendidikan
adalah untuk mencapai target yang sudah ditentukan sehingga pendidikan menjadi
efektif.

Dalam kegiatan pendidikan terdapat suatu kegiatan yaitu belajar dan mengajar,
Menurut Ariani, dkk.(2022). belajar merupakan suatu proses yang menghasilkan
perubahan yang bersifat relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku seseorang.
Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari pengalaman atau latihan yang diperkuat dalam
diri seseorang. Dalam proses belajar akan menimbulkan perubahan dalam kehidupan
seseorang yang berasal dari pengalaman dalam proses belajar. sedangkan Menurut
Ariani, dkk.(2022), Pada dasarnya, mengajar adalah suatu proses yang melibatkan
transfer atau pengalihan pengetahuan, informasi, norma, nilai, dan sejenisnya dari
seorang pengajar kepada peserta didik, dalam proses pengajaran ada suatu kegiatan yang
dinamakan pembelajaran, Menurut Ariani, dkk.(2022), pembelajaran dipandang sebagai
proses di mana peserta didik berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan tujuan untuk
mengalami perubahan perilaku yang lebih positif.3 Dalam proses pembelajaran seorang

1
Ahdar.(2021).Ilmu Pendidikan.IAIN Parepare Nusantara Press.
2
Hidayat, R., Dan Abdillah.(2019).Ilmu Pendidikan; Konsep Teori dan Aplikasi.LPPPI.
3
Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.
pengajar akan berusaha untuk melakukan sesuatu kepada peserta didik agar tercipta
perubahan perilaku, dengan tujuan untuk merubah pola pikir peserta didik ke arah lebih
baik dari sebelumnya.

Dalam proses pembelajaran terkadang terdapat suatu hambatan yang terjadi


dalam proses pembelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kurang
efektif, Menurut Usman (2021), ada isu yang kerap muncul di dunia pendidikan terkait
dengan penekanan yang minim terhadap kemampuan berpikir dalam proses
pembelajaran. 4Dimana terkadang dalam proses pembelajaran lebih banyak kegiatan
yang mengarah pada proses penghafalan di bandingkan pemahaman materi sehingga
pembelajaran menjadi kurang efektif, salah contoh dalam proses pembelajaran sejarah
Menurut Widiadi, dkk (2013), masih ada banyak guru yang menggunakan metode ceramah
dalam mengajar sejarah kepada siswa, yang mengakibatkan keterlibatan aktif siswa
dalam proses pembelajaran sejarah menjadi kurang. Yang dimana dalam proses
pembelajaran sejarah pendidik banyak sekali mengunakan metode pembelajaran yang
monoton yang membuat peserta didik menjadi gampang bosen karena kurang
kreatifitas dalam proses pengajaran padahal, Menurut Widiadi, DKK (2013),
Pemahaman sejarah membantu peserta didik untuk menggali hikmah dari peristiwa
masa lalu dan memperoleh kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 5
Oleh sebab itu diperlukan suatu strategi pembelajaran agar dalam proses pembelajaran
tidak terjadi permasalahan,

Menurut Kemp, dalam Haudi (2021), strategi pembelajaran dianggap sebagai


suatu kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
guna mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif dan efisien.6 Dalam strategi
pembelajaran yang diciptakan seorang pendidik tentunya harus memilih dan
menentukan model dan metode yang sesuai dalam pembelajaran, Menurut Ariani, dkk.
(2022), model pembelajaran adalah suatu rangkaian penyajian materi ajar yang
mencakup semua aspek sebelum, selama, dan setelah pembelajaran yang dilakukan
oleh guru, serta melibatkan segala fasilitas yang terkait baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Sedangkan Menurut Ariani, dkk.(2022),
metode pembelajaran digambarkan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dan
peserta didik untuk

4
Usman.(2021).Ragam Strategi Pembelajaran; Berbasis Teknologi Informasi.IAIN Parepare Nusantara Press.
5
Widiadi, A., N., dkk.(2013). Pendidikan Sejarah Suatu Keharusan; Reformasi Pendidikan Sejarah.Program Studi
Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.
6
Haudi.(2021).Strategi Pembelajaran.Insan Cendikia Mandiri.
7
berinteraksi dalam proses belajar. Kedua hal ini tentu sangat penting dalam proses
pembelajaran agar tercipta belajar yang efektif, terlebih dalam proses pembelajaran
sejarah yang lebih banyak mengunakan metode dan model yang monoton salah satu
contoh dapat mengunakan metode dan model active learning atau pembelajaran aktif agar
proses pembelajaran sejarah dapat berkembang, menurut Meyers & Jones, dalam
Salamah (2010), dalam belajar aktif terdapat pemberian kesempatan kepada peserta didik
untuk terlibat dalam diskusi yang bermakna, mendengarkan, menulis, membaca, dan
merefleksi materi, gagasan, isu, serta hal-hal yang berkaitan dengan materi akademik.
8
Yang dimana proses pembelajaran aktif tersebut, akan menciptkan suasana proses
pembelajaran yang lebih efektif karna tidak terjadi proses pembelajaran yang monoton
sehingga tidak lagi dianggap pembelajaran yang membosankan kembali, dalam proses
pembelajaran aktif terdapat tipe yang cocok dalam proses pembelajar sejarah yaitu
question students have yang dimana, Menurut Helmiwati (2012), ada strategi
9
pembelajaran yang aman untuk mengetahui kebutuhan dan harapan-harapan siswa.
Strategi ini memungkinkan partisipasi siswa melalui tulisan daripada secara lisan.
Strategi tersebut melibatkan langkah-langkah sebagai berikut :

 Pertama, siswa diberi secarik kertas kosong dan diminta untuk menulis pertanyaan
mereka tentang materi perkuliahan atau situasi kelas tanpa mencantumkan nama.
 Kedua, kertas tersebut didistribusikan secara jarum jam, dan setiap siswa membaca
pertanyaan yang ada di kertas yang mereka terima dan memberikan tanda cek pada
pertanyaan yang juga menjadi kekhawatiran mereka.
 Ketiga, kertas kembali ke penulisnya, semua orang membaca pertanyaan yang
muncul di kertas tersebut.
 Keempat, Pertanyaan yang menerima tanda cek paling banyak diidentifikasi, dan
setiap pertanyaan tersebut direspon dengan memberikan jawaban singkat.
 Kelima, menunda jawaban hingga waktu yang tepat di dalam perkuliahan, atau
memberi tahu siswa bahwa tidak semua pertanyaan akan dijawab dengan janji
untuk memberikan respons secara pribadi di luar kelas jika memungkinkan.

7
Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.
8
Salamah,H.,Z.(2010).Model dan Strategi Pembelajaran Aktif; Teori dan Praktek Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.Putra Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS Sunan Ampel PMN Anggota IKAPI
Jatim.
9
Helmiwati.(2012).Model Pembelajaran.Aswaja Pressindo.
 Keenam, Beberapa siswa juga diminta untuk secara sukarela membagikan
penjelasan tentang pertanyaan mereka, meskipun pertanyaan mereka tidak
menerima tanda cek terbanyak.
 Ketujuh, terakhir kertas-kertas tersebut disimpan karena mungkin terdapat
pertanyaan yang akan direspon di perkuliahan yang akan datang.

Berdasarkan beberapa definisi dapat di simpulkan bahwa pembelajaran tipe


question students have adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk aktif bertanya secara tekstual. Dalam pembelajaran aktif tipe question
students have, peserta didik di berikan kesempatan untuk aktif memberikan pertanyaan
namun tidak perlu takut untuk menyampaikan karena dalam tipe pembelajaran ini
mengunakan sistem tulis yang akan di kumpulkan secara kolektif dan akan dipilih secara
voting dari pertanyaan terbanyak, sehingga proses pembelajaran akan jadi lebih aktif dan
tidak lagi monoton seperti pembelajaran sejarah yang terdahulu.
B. INDENTIFIKASI MASALAH

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, ada beberapa
masalah yang dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Hambatan dalam proses pembelajaran sejarah.


2. Penggunaan Metode pembelajaran sejarah yang monoton.
3. Kurang inovatif dalam proses pembelajaran sejarah.
4. Kurang percaya diri peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi kurang efektif.
5. Pembelajaran sejarah di anggap kurang penting dalam proses belajar.

C. BATASAN MASALAH

Untuk menghindari meluasnya pemecahan masalah serta untuk lebih fokus pada
pembahasan, dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi masalah pada penggaruh
metode pembelajaran Active Learning tipe Question Students Have terhadap hasil belajar
(studi pada pembelajaran Sejarah Kelas X di SMK XXX).

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan Batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian


ini adalah “Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran active
learning tipe Question Students Have terhadap hasil belajar (studi pada pembelajaran
Sejarah Kelas X di SMK XXX)?”

E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
penggunaan metode pembelajaran active learning tipe Question Students Have
terhadap hasil belajar (studi pada pembelajaran Sejarah Kelas X di SMK XXX.

F. MANFAAT PENELITIAN
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka hasil penelitian diharapkaan
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Membantu menambahkan pengetahuan dalam penelitian dibidang
pendidikan dan memberi sumbangan teori untuk mengembangkan strategi
pembelaajaran Active learning tipe Question Student Have (QSH).
2. Secara Praktis
A. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan
penerapan pembelajaran Active learning tipe Question Stident Have
(QSH) terhadap pembelajaran sejarah.
B. Bagi Guru
Dalam mengajar pembelajaran sejarah akan lebih efektif dan
selektif dalam pemilihan model pembelajaran.
C. Bagi lembaga pendidikan
Sebagai pertimbangan untuk lebih memperhatikan tentang hal-
hal yang dapat menunjang proses pembelajaran khususnya pembelajaran
sejarah.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah melihat dan mengetahui pembahasan yang ada pada
proposal ini, maka perlu dikemukakan sistematika yang merupakan kerangka dan
pedoman penulisan Proposal penelitian yang disusun oleh penulis dalam tiga bab, dan
masing-masing bab memuat pokok-pokok bahasan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Di dalam Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah,


batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

Di dalam bab ini berisikan landasan teori yang menjelaskan tentang model
pembelajaran, Pembelajaran aktif, model Question Students Have, Pengertian hasil
belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

Di dalam bab ini berisiskan gambaran umum SMK XXX, metode penelitian,
teknik pengumpulan data termasuk teknik, instrument penelitian yang meliputi sempel,
sumber data, dan teknik analisis data.
BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

Variabel Tak Bebas atau Dependent Variable (Y)

Hasil Belajar
Benyamin S. Bloom (1956), dalam Febriana (2019), menyatakan bahwa
hasil belajar dapat dibagi ke dalam tiga domain yang meliputi kognitif, afektif,
10
dan psikomotor. Sementara Menurut Roppi, dan Fahrurrozi (2017),
menyatakan "Hasil belajar mencerminkan hal-hal yang perlu dijelajahi, dipahami,
dan dilakukan oleh peserta didik." . Selanjutnya Menurut Roppi, dan Fahrurrozi
(2017), Menurut pernyataan tersebut, indikator hasil belajar dapat digunakan
sebagai dasar penilaian terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan
kinerja yang diharapkan. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai deskripsi
kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam berkomunikasi secara
spesifik, serta dapat digunakan sebagai ukuran untuk menilai pencapaian hasil
pembelajaran. Selanjutnya Menurut Roppi, dan Fahrurrozi (2017), Menurut
pendapat yang disampaikan, hasil belajar mencerminkan keluasan dan kedalaman
kompetensi yang telah dirumuskan dalam pengetahuan, perilaku, keterampilan,
sikap, dan nilai-nilai. Penilaian terhadap kompetensi tersebut dapat dilakukan
11
dengan berbagai teknik penilaian yang tersedia. Ditambahkan Menurut
Supratiknya (2012), Dinyatakan bahwa hasil belajar yang menjadi objek
penilaian di kelas adalah kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh oleh
murid setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar pada mata pelajaran
tertentu. Selanjutnya Menurut Supratiknya (2012), dikemukakan bahwa tujuan
pengajaran dan hasil belajar di sekolah umumnya dibedakan berdasarkan
taksonomi tertentu. Taksonomi merupakan suatu klasifikasi atau penggolongan
objek atau gejala berdasarkan satu atau lebih prinsip tertentu.12

10
Febriana, R.(2019). Evaluasi Pembelajaran.Bumi Aksara.
11
Roppi, M., dan Fahrurrozi, M.,(2017). Evaluasi Hasil Belajar.Universitas Hamzanwadi Press.
12
Supratiknya, A.(2012). Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes.Universitas Sanata Dharma.
Variabel Perlakuan atau Independent Variabel (X)

Model Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Menurut Jurnal Asyafah (2019), menjelaskan secara etimologis
13
bahwa model memiliki makna sebagai pola dari sesuatu. Sementara
menurut, Trianto (2014) dalam Hendracipta (2021), mengemukakan
istilah "model" mencakup suatu pendekatan yang luas dan menyeluruh.
Ini menunjukkan bahwa konsep model lebih umum daripada konsep
pendekatan. Selanjutnya Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI)
model merupakan pola dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan,
sementara Menurut komarudin (2000), menyatakan bahwa Model
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan untuk berbagai
tujuan, termasuk sebagai jenis desain, sebagai deskripsi atau analogi yang
membantu visualisasi hal-hal yang tidak dapat diamati langsung, sebagai
sistem asumsi, data, dan inferensi matematis yang digunakan untuk
menggambarkan suatu objek atau peristiwa, sebagai desain yang
disederhanakan dari suatu sistem kerja yang mewakili realitas yang
disederhanakan, sebagai deskripsi sistem yang mungkin imajiner, dan
sebagai penyajian data yang diperkecil untuk menjelaskan dan
menunjukkan sifat bentuk aslinya. Dilanjutkan Menurut Nadler (2000),
menyatakan model bukanlah realita dalam diri mereka sendiri, melainkan
merupakan representasi yang dikembangkan dari keadaan mereka. Model
adalah abstraksi dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks atau
sistem dalam bentuk naratif, matematis, grafis, atau lambang
lain.Berdasarkan beberapa pemaparan dapat disimpulkan bahwa model
dalam konteks pendidikan adalah suatu pendekatan yang berbentuk pola
yang luas yang memiliki tujuan membentuk suatu konsep dalam
pendidikan.

13
Asyafah,A.Menimbang Model Pembelajaran.Indonesian Journal of Islamic Education – Vol. 6 No. 1
(2019).
2. Belajar
Menurut Ariani, dkk.(2022), belajar merupakan suatu proses yang
menghasilkan perubahan yang bersifat relatif permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku seseorang. Perubahan ini terjadi sebagai akibat dari
pengalaman atau latihan yang diperkuat. Sementara Menurut Hilgard
(1962) dalam Ariani, dkk.(2022), belajar dijelaskan sebagai proses di mana
perilaku muncul atau mengalami perubahan sebagai hasil dari respons
terhadap suatu situasi.14 Di tambahkan Hasan (2021) menyatakan bahwa
belajar merupakan suatu proses di mana seseorang memperoleh
pengetahuan. Selanjutnya Menurut Gunarto (2013), belajar suatu kata yang
telah menjadi cukup akrab di kalangan semua lapisan masyarakat.
Sementara Menurut Sardiman (2003), dalam Gunarto (2013), menyatakan
bahwa belajar melibatkan perubahan dalam tingkah laku atau penampilan
seseorang. Hal ini dapat dicapai melalui serangkaian kegiatan seperti
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan sejenisnya. Selanjutnya
Menurut Baharuddin (2010) dalam Gunarto (2013), belajar merupakan
aktivitas yang dilakukan oleh individu dengan tujuan untuk mencapai
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan atau pengalaman yang dialami.
Di lengkapi dengan pernyataan Menurut Djamarah (2008) dalam Gunarto
(2013), belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwa dan raga yang bertujuan
untuk mengubah tingkah laku seseorang melalui pengalaman individu
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Proses belajar ini melibatkan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan beberapa definisi
dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu rangkaian yang kegiatan
yang terstruktur yang memiliki tujuan untuk melakukan perubahan pada
diri seseorang yang di lalukan dengan sadar dan penuh tanggung jawab.15
3. Pembelajaran
Menurut Ariani, dkk.(2022), pembelajaran dipandang sebagai proses
di mana peserta didik berinteraksi dengan lingkungan mereka dengan

14
Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.
15
Gunarto.(2013).Model dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.Unissula Press.
tujuan untuk mengalami perubahan perilaku yang lebih positif. 16 Sementara
Menurut Poerwadarminta, dalam Haudi (2021), "Pembelajaran merupakan
terjemahan dari kata 'instruction' yang dalam bahasa Yunani disebut
instructus atau 'intruere', yang berarti menyampaikan pikiran." di perjelas
melalui, Muhammad Surya, dalam Haudi (2021), "Pembelajaran
merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam
pengertian ini, fokus diberikan kepada peserta didik sebagai pelaku utama
17
dalam perubahan tersebut. Sedangkan Menurut Helmiwati (2012),
menyatakan bahwa Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses yang
melibatkan upaya untuk membelajarkan siswa atau menghasilkan kondisi
18
yang mendorong siswa untuk belajar. Selanjutnya Nurdyansyah, dkk.
(2016) menyatakan Pembelajaran dari sudut pandang teori kognitif
dikarakterisasi sebagai suatu proses belajar yang disusun oleh guru
dengan tujuan mengembangkan kreativitas berpikir siswa, sehingga
mereka mampu meningkatkan kemampuan dalam membangun
pengetahuan baru. Hal ini diupayakan sebagai sarana untuk mencapai
penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Berdasarkan beberapa
pemaparan tentang definisi pembelajaran dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses kegiatan dengan tujuan untuk merubah
diri seseorang yang dilakukan secara terstruktur dan sadar sehingga
menghasilkan suatu perkembangan dalam diri seseorang.19
4. Model Pembelajaran
Menurut Ariani, dkk.(2022), model pembelajaran adalah suatu
rangkaian penyajian materi ajar yang mencakup semua aspek sebelum,
selama, dan setelah pembelajaran yang dilakukan oleh guru, serta
melibatkan segala fasilitas yang terkait baik secara langsung maupun
tidak

16
Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.
17
Haudi.(2021).Strategi Pembelajaran.Insan Cendikia Mandiri.
18
Helmiwati.(2012).Model Pembelajaran.Aswaja Pressindo.

19
Nurdyansyah dan Fariyarul,E.,F.(2016).Inovasi Model Pembelajaran.Nizamial Learning Center.
langsung dalam proses belajar mengajar. Di lanjutkan Menurut Joyce &
Weil (1980), dalam Ariani, dkk.(2022),menyatakan Model-model
pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau
teori pengetahuan. Ahli-ahli dalam bidang ini menyusun model
pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori
psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang
mendukung. Sementara Menurut Rusman (2010) , dalam Ariani, dkk.
(2022), Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (sebagai rencana pembelajaran
jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
20
pembelajaran di kelas atau situasi pembelajaran lainnya. Selanjutnya
Menurut Budi (2011), Dalam pengembangan model pembelajaran, perlu
diingat bahwa kesesuaian dengan teori-teori belajar yang dianut sangatlah
penting.21 Dilengkapi Iru dan Arihi (2012), dalam Ariani, dkk.(2022),
Sebuah pendekatan mengemukakan bahwa model pembelajaran
dikembangkan atas beberapa asumsi. Salah satunya adalah bahwa
mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang sesuai, di mana
terdapat berbagai lingkungan mengajar yang memiliki saling
ketergantungan. Asumsi lainnya adalah bahwa terdapat berbagai komponen
yang membentuk sebuah sistem lingkungan yang meliputi isi, keterampilan
peran-peran mengajar, hubungan sosial, bentuk-bentuk kegiatan,
sarana/fasilitas fisik dan penggunaannya, dan keseluruhannya saling
berinteraksi untuk mempengaruhi perilaku guru dan siswa. Interaksi
antara bagian-bagian tersebut akan menghasilkan bentuk lingkungan yang
berbeda dengan hasil yang juga berbeda. Selain itu, karena model
mengajar menciptakan lingkungan, model tersebut menyediakan
spesifikasi yang masih bersifat kasar untuk lingkungan dalam proses
belajar-mengajar di kelas.22

20
Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.
21
Budi,C.,U.(2011).Model-model Pembelajaran Sejarah Yang Mengaktifkan.Unnes Pres.
22
Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.
Berdasarkan beberapa penjelasan para ahli dapat di simpulkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu rangkaian dalam pembelajaran yang
terstruktur berdasarkan teori belajar yang sesuai dengan minat sehingga
menciptakan lingkungan pembelajaran menjadi berkembang dari
sebelumnya.

Strategi Pembelajaran Aktif


1. Strategi
Menurut Salamah (2010), pada mulanya, istilah "strategi"
digunakan dalam dunia militer dengan arti sebagai cara penggunaan
seluruh kekuatan militer untuk mencapai kemenangan dalam suatu
peperangan. Sementara menurut Wina Sanjaya (2007) dalam Salamah
(2010), "Sebagaimana banyak istilah lainnya, istilah strategi juga dipakai
dalam banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. 23 Selanjutnya
menurut Usman (2021), (Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu
strategos yang artinya usaha untuk mencapai kemenangan dalam suatu
peperangan. Di lanjutkan Mac Donald (1968) dalam Menurut Usman
(2021), Strategi dapat diartikan sebagai "seni melaksanakan sebuah rencana
dengan keahlian."24 dilengkapi menurut Mu'awanah (2011), "Strategi
berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran
khusus" (sumber tidak disebutkan). Strategi juga dapat diartikan sebagai
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai
sasaran yang telah ditentukan.25

23
Salamah,H.,Z.(2010).Model dan Strategi Pembelajaran Aktif; Teori dan Praktek Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Putra Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS Sunan
Ampel PMN Anggota IKAPI Jatim.
24
Usman.(2021).Ragam Strategi Pembelajaran; Berbasis Teknologi Informasi.IAIN Parepare
Nusantara Press.
25
Mu'awanah.(2011).Strategi Pembelajaran; Pedoman Untuk Guru dan Calon Guru.Stain Kediri Press.
2. Strategi Pembelajaran
Menurut Salamah (2010), "Strategi pembelajaran melibatkan
perencanaan tindakan yang terdiri dari serangkaian kegiatan, termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam proses pembelajaran.26 Sementara menurut Usman
(2021), "Strategi pembelajaran merupakan rancangan dasar bagi seorang
guru tentang cara guru menyampaikan pengajaran di kelas secara
bertanggung jawab," seperti yang dikatakan seorang ahli pendidikan.
Setelah itu menurut Helmiati (2012), ia menyatakan bahwa strategi
pembelajaran ini dianggap sebagai metode yang aman untuk memahami
kebutuhan dan harapan siswa. Sementara Sanjaya (2011) dalam Menurut
Usman (2021), Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah suatu
pendekatan pembelajaran di mana guru secara lisan menyampaikan materi
kepada sekelompok peserta didik. Tujuannya adalah agar peserta didik
dapat memahami dan menguasai materi pelajaran sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.27 Dilengkapi menurut Mu'awanah (2011), strategi
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua dalam hal peran guru dan
siswa dalam mengolah pesan. Pertama adalah strategi belajar mengajar
ekspositorik, di mana guru menyampaikan pesan yang telah dipersiapkan
dengan baik sebelum disampaikan kepada siswa. Sedangkan, strategi
belajar mengajar heuristik adalah pendekatan yang mendorong siswa
untuk aktif mengolah pesan. Strategi heuristik ini melibatkan metode
penemuan (discovery) dan inkuiri (inquiry), di mana siswa harus
menemukan dan mencari pemahaman melalui pendekatan pemecahan
masalah.28

26
Salamah,H.,Z.(2010).Model dan Strategi Pembelajaran Aktif; Teori dan Praktek Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Putra Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS Sunan
Ampel PMN Anggota IKAPI Jatim.
27
Usman.(2021).Ragam Strategi Pembelajaran; Berbasis Teknologi Informasi.IAIN Parepare
Nusantara Press.
28
Mu'awanah.(2011).Strategi Pembelajaran; Pedoman Untuk Guru dan Calon Guru.Stain Kediri Press.
3. Pembelajaran Aktif
Syafi'i (2020), mengemukakan bahwa pembelajaran yang aktif
melibatkan partisipasi aktif baik dari siswa maupun guru, yang melibatkan
aspek fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Sementara
menurut Hornby dalam Syafi'i (2020), menyatakan secara harfiah, 'active'
berarti "terbiasa berbuat segala hal dengan menggunakan segala daya,
dalam kebiasaan melakukannya dengan penuh energi. Selanjutnya menurut
Bonwell dan Eison dalam Syafi'i (2020), menyatakan memberikan
Beberapa contoh pembelajaran aktif meliputi pembelajaran berpasang-
pasangan, berdiskusi, bermain peran, debat, studi kasus, terlibat aktif dalam
29
kerja kelompok, atau membuat laporan singkat, dan sebagainya.
Ditambahkan menurut Meyers & Jones, dalam Salamah (2010), dalam
belajar aktif terdapat pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat dalam diskusi yang bermakna, mendengarkan, menulis, membaca,
dan merefleksi materi, gagasan, isu, serta hal-hal yang berkaitan dengan
materi akademik. Sedangkan Menurut Salamah (2010), menyatakan
Pembelajaran aktif melibatkan peserta didik secara aktif dalam membangun
konsep dan makna melalui berbagai kegiatan. Hal ini didasarkan pada
asumsi bahwa belajar pada dasarnya merupakan proses aktif, serta
mengakui bahwa setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda.30
4. Question Students Have
Menurut Silberman, dalam Skripsi prudawarman (2019), menyatakan
"Question Student Have merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif
yang melibatkan partisipasi siswa melalui tulisan di papan tulis.
Sementara Menurut Bahri (2012), dalam jurnal Army (2020), menyatakan
"Strategi Question Students Have (QSH) merupakan salah satu strategi
pembelajaran aktif yang mendorong peserta didik untuk secara aktif
bertanya dan mengemukakan gagasan mereka. Selanjutnya Menurut
Vianata (2012),

29
Syafi'i,A.(2020). Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan
Berbobot.Akademia Pustaka.
30
Salamah,H.,Z.(2010).Model dan Strategi Pembelajaran Aktif; Teori dan Praktek Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Putra Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS Sunan
Ampel PMN Anggota IKAPI Jatim.
dalam jurnal Army (2020), "Peneliti menggunakan metode diskusi sebagai
bagian dari implementasi strategi pembelajaran Question Students Have
(QSH) di dalam kelas, dengan tujuan memberikan kesempatan kepada
setiap siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam
31
memecahkan masalah sebelum mereka mengajukan pertanyaan.
Ditambahkan menurut Helmiwati (2012), "Ada strategi pembelajaran yang
aman yang digunakan untuk memahami kebutuhan dan harapan-harapan
32
siswa dengan melibatkan partisipasi mereka ada secara lisan. Di
tambahkan Menurut skripsi purnama (2017) menyatakan "Model
pembelajaran Question Student Have (QSH) diakui sebagai salah satu
model pembelajaran aktif yang memiliki potensi untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan beberapa tulisan yang berkaitan


dengan penelitian ini.

 Pertama adalah penelitian Vivi Elvina dengan judul Pengaruh Strategi Active
Learning tipe Question Student Have (QSH) Terhadap Kemampuan Bertanya
Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IV SD IT Miftahul Jannah Medan. Pada
tahun 2020 penelitian ini bertujuan mengetahui teori Active Learning meliputi
berbagai cara untuk membuat siswa aktif dan salah satunya dengan menggunakan
strategi question student have yaitu strategi pembelajaran aktif yang
menggunakan pertanyaan dari siswa sebagai bahan utama dalam kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Yang dimana
mendapatkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa
sebelum diterapkan model pembelajaran interaktif yaitu memiliki tingkat
persentase yang rendah, dengan mendapat nilai rata-rata 68,6111. Setelah

31
Army, Y.,W., dkk.Penerapan Strategi Question Student Have (QSH); prestasi belajar.RAINSTEK
(Jurnal Terapan Sains & Teknologi).Vol. 2, No.2, 2020.
32
Helmiwati.(2012).Model Pembelajaran.Aswaja Pressindo.
diterapkan strategi active learning tipe question student have pada materi siklus
hidup hewan di SD IT Miftahul Jannah Medan mengalami peningkatan dengan
nilai rata-rata 80,135. Dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi active
learning tipe question student have ini dapat meningkatkan kemampuan bertanya
siswa dalam mata pelajaran IPA materi siklus hidup hewan di SD IT Miftahul
Jannah Medan.
 Kedua adalah penelitian Ira Anggraeni dengan judul Pengaruh Penggunaan
Media Film Dokumenter Terhadap Hasil Belajar (Studi Pada Pembelajaran
Sejarah Kelas X di SMK Daya Utama Bekasi) pada tahun 2022, Dengan memiliki
tujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media Film
Dokumenter terhadap hasil belajar (studi pada pembelajaran Sejarah Kelas X di
SMK Daya Utama Bekasi). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
karena data data yang terkumpul dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan
menggunakan analisis statistik. Dengan memiliki Hasil belajar Sejarah dengan
menggunakan media pembelajaran film dokumenter dikategorikan cukup. Hal
ini diperoleh dari hasil analisis bahwa nilai yang berkategori baik mencapai 3%,
katagori sedang mencapai 23%, yang memperoleh nilai kategori cukup mencapai
43%, dan yang memperoleh nilai kategori kurang mencapai 41%.
 Ketiga adalah penelitian Dila Isni Sepran Dian Talin dengan judul Penerapan
Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Question Student Have (QSH) untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sejarah Peserta Didik Kelas XII IPA 2
SMA Negeri 1 Kencong Tahun Ajaran 2016/2017. Pada tahun 2017, dengan
tujuan melihat Pembelajaran sejarah di kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Kencong
selama ini masih menggunakan pendekatan teacher centered learning yaitu
pembelajaran yang berpusat pada pendidik, sehingga selama aktivitas
pembelajaran berlangsung peserta didik cenderung pasif untuk mengatasi
permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah strategi pembelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran Active Learning tipe Question
Student Have (QSH), Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah aktivitas
dan hasil belajar sejarah peserta didik yang menunjukkan peningkatan dari pra
siklus ke siklus 1 kemudian ke siklus 2 dengan cukup baik dan lebih aktif dalam
pembelajaran. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik pra siklus dari 50,69%
meningkat 31,50%pada siklus 1 menjadi 66,66%. Siklus 2 sebesar 79,33%
meningkat 19,00% dari hasil aktivitas belajar siklus 1. Peningkatan hasil belajar
sejarah pada siklus 1 sebesar 68,75% meningkat 46,66% dari hasil belajar kogitif
pra siklus 46,87%. Siklus 2 sebesar 84,37% meningkat 22,72% dari hasil
belajar
kognitif siklus 1.

C. KERANGKA BERPIKIR

Menurut Priatna (2017), menyatakan "Kerangka berpikir merupakan bagian


penting dalam penelitian yang menggambarkan alur pikiran seorang peneliti, yang
digunakan untuk memberikan penjelasan kepada orang lain mengenai alasan di balik
hipotesis yang dia ajukan.33

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kerangka berfikir merupakan


hubungan antara 2 variabel yang menghasilkan sebab dan akibat untuk menjawab
permasalahan dalam penelitian.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka kerangka fikir yang penulis sajikan sebagai
berikut: Semakin tepat penggunaan metode pembelajaran aktif model Question
Students Have yang dilakukan oleh guru Sejarah Indonesia, maka semakin baik pula
hasil belajar yang dicapai siswa”.

Berdasarkan uraian teori yang dijelaskan di atas, paradigma dapat diartikan suatu
skema sederhana yang berisi uraian pokok unsur penelitian yang menunjukan pengaruh
antara variabel satu dengan variabel yang lain.

Berikut paradigma dalam penelitian ini adalah

: Gambar Kerangka Berfikir

X Y

X : Variabel Bebas (Model Question Students Have)

Y : Variabel Terkait (Hasil Belajar)

33
Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.
D. HIPOTESIS PENELITIAN

Menurut Priatna (2017), menyatakan "Secara sederhana, hipotesis penelitian


merupakan jawaban sementara yang dirumuskan oleh peneliti berdasarkan terkaan atau
conjecture. Namun, penting untuk dicatat bahwa terkaan tersebut harus didasarkan
pada acuan, seperti teori dan fakta ilmiah."

Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh metode pembelajaran aktif tipe Question Students


Have terhadap peningkatan hasil belajar studi mata pelajaran sejarah pada siswa
kelas X SMK XXX.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh metode pembelajaran aktif tipe Question Students Have


terhadap peningkatan hasil belajar studi mata pelajaran sejarah pada siswa kelas
X SMK XXX.34

34
Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat Penelitian


A. Waktu Penelitian

Penelitian di SMK XXX dilaksanakan di kelas x jurusan x pada tahun


xxxx/xxxx yaitu pada bulan maret. Dapat dilihat pada tabel tentang jadwal
penelitian.

B. Tempat Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini di SMK XXX di jalan XXX kec


XX kita XXX provinsi XXX.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data-data yang


terkumpul dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis
statistik. Menurut Priatna (2017), menyatakan penelitian kuantitatif
menitikberatkan pada analisis data numerik yang diproses melalui metode
statistika. Pendekatan ini umumnya digunakan dalam penelitian inferensial untuk
menguji hipotesis, di mana kesimpulan didasarkan pada probabilitas
penerimaan atau penolakan hipotesis. Berdasarkan pernyataan berikut dapat
diartikan bahwa penelitian ini akan mengunakan metode penelitian kuantitatif
yang lebih mengarah ke arah prosedur dengan mengunakan angka dalam
penelitiannya dan untuk menentukan kesimpulan. Berdasarkan metode
penelitian diatas, maka dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan metode pembelajaran aktif tipe
Question Students Have di SMK XXX terhadap hasil belajar berdasarkan
masing-masing variabel.35

35
Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.
3. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
A. Angket
Menurut Priatna (2017), menyatakan angket adalah metode pengumpulan
data yang melibatkan pemberian atau pengiriman daftar pertanyaan kepada
responden untuk diisi. Dalam banyak penelitian sosial, termasuk bidang
pendidikan, kuesioner sering digunakan sebagai teknik yang dipilih untuk
mengumpulkan data. Sementara Menurut Iqbal (2000), dalam Priatna (2017),
menyatakan dilihat dari jenis pertanyaannya, kuesioner dapat dibedakan menjadi
36
dua bentuk, yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan
tertutup merujuk pada pertanyaan yang telah menyediakan opsi jawaban yang
dapat dipilih oleh responden. Di sisi lain, pertanyaan terbuka mengacu pada
pertanyaan yang tidak memberikan opsi jawaban yang telah disediakan,
melainkan mengharapkan responden untuk memberikan jawaban mereka sendiri.
Bentuk angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup,
yakni angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih. Data angket ini akan digunakan untuk mengetahui responden dengan
pengunaan Metode pembelajaran aktif tipe Question Students Have terhadap hasil
belajar di SMK XXX.

B. Dokumentasi
Menurut Sedarmayanti (2002), dalam Priatna (2017), menyatakan
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak langsung
dilakukan terhadap subjek penelitian, melainkan melalui penggunaan dokumen.
Dokumen dalam konteks ini mengacu pada catatan tertulis yang berisi pernyataan
tertulis yang disusun oleh individu atau lembaga untuk tujuan menguji suatu
peristiwa. Dokumen ini berfungsi sebagai sumber data, bukti, informasi mengenai
hal-hal yang sulit diperoleh secara langsung, sulit ditemukan, dan memberikan
peluang untuk memperluas pengetahuan tentang hal yang sedang diselidiki.
Sementara Menurut Arikanto dalam Priatna (2017), menyatakan dua alat penting
dalam teknik dokumentasi adalah "pedoman dokumentasi" yang berisi garis-garis

36
Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.
besar atau kategori data yang akan dicari, dan "checklist" yang merupakan
daftar variabel yang akan dikumpulkan data. Dalam menggunakan teknik
dokumentasi ini, peneliti dapat memegang checklist untuk mencatat variabel
yang telah ditentukan. Jika ada variabel yang sesuai dengan yang dicari, peneliti
dapat menandai atau menghitung jumlahnya di tempat yang tepat. Selain itu,
untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar
variabel, peneliti dapat menggunakan kalimat bebas. Dimana dokumentasi akan
digunakan dalam proses penelitian untuk melihat pengaruh metode pembelajaran
aktif model Question Students Have terhadap hasil belajar di kelas X SMK
XXX.37

2. Data Sekunder
Jurnal
Menurut Suryoputro, dkk., (2012), menyatakan "Jurnal ilmiah adalah
publikasi periodik yang dikeluarkan oleh organisasi profesi atau institusi
akademik. Jurnal ini berisi artikel-artikel yang mencerminkan hasil pemikiran
ilmiah yang didasarkan pada penelitian empiris maupun pemikiran logis dalam
bidang ilmu tertentu.” Sementara Adnan, dkk., (2005), dalam Suryoputro, dkk.,
(2012), menyatakan jurnal ilmiah dianggap sebagai wadah komunikasi bagi
anggota masyarakat ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu. Karena pembaca jurnal
ini terdiri dari anggota masyarakat tersebut, maka jurnal ilmiah harus menyajikan
artikel-artikel yang relevan dengan minat dan kepentingan mereka. ditemukan
beberapa jurnal yang dapat digunakan sebagai reverensi yang berkaitan dengan
penelitian ini.38

C. Karya ilmiah
Brotowidjoyo (1985), dalam Amka (2018), mengemukakan Karya ilmiah
adalah suatu tulisan yang menghadirkan informasi umum yang didasarkan pada
fakta-fakta, ditulis dengan metode penulisan yang baik dan benar, serta

37
Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.

38
Suryoputro, G. dkk.(2012). Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah.Uhamka Press.
memungkinkan untuk diverifikasi kebenarannya. ditemukan beberapa karya
ilmiah yang dapat digunakan sebagai reverensi yang berkaitan dengan
penelitian ini.

D. Skripsi
Amka (2018), menyatakan "Skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah yang
harus disusun oleh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan program studi S1
(Sarjana). Dalam skripsi, penulis mengemukakan pendapat-pendapatnya dengan
mengacu pada pendapat-pendapat yang telah dikemukakan oleh orang lain secara
sistematis. ditemukan beberapa Skripsi yang dapat digunakan sebagai reverensi
yang berkaitan dengan penelitian ini.39

D. Populasi, Sampling, dan

Sampel Populasi

Menurut Sedarmayanti (2002) dalam Menurut Priatna (2017), menyatakan


"Populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari objek yang diteliti; populasi
juga merupakan keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria
tertentu" (Sumber tidak diketahui).

Sementara Menurut Priatna (2017), menyatakan Populasi adalah totalitas dari


semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
akan diteliti. Objek yang akan diteliti dalam populasi disebut unit analisis atau elemen
populasi. Unit analisis dapat berupa orang, perusahaan, media, dan sebagainya, dalam
penelitian kuantitatif ini yang akan diteliti adalah kelas X Dengan jurusan X dengan
jumlah xx.40

39
Amka.(2018). Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Nizamia Learning Center.

40
Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.
Sampling

Menurut Priatna (2017), menyatakan "Sampling merupakan proses pemilihan


sejumlah individu (obyek penelitian) untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga
individu-individu (obyek penelitian) tersebut menjadi perwakilan dari kelompok yang
lebih besar.

Menurut Priatna (2017), menyatakan Tujuan sampling adalah menggunakan


sebagian obyek penelitian yang diselidiki tersebut untuk memperoleh informasi tentang
populasi. Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu
yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa
mewakili populasi.

Berdasarkan beberapa pendapat dalam penelitian ini sampling yang akan


digunakan seluruh anak di kelas x di jurusan x.

Sampel

Menurut Priatna (2017), menyatakan Sampel adalah bagian dari populasi yang
diambil melalui metode khusus dan memiliki karakteristik yang jelas dan lengkap yang
dianggap mewakili populasi. Berdasarkan pernyataan berikut Peneliti akan mengambil
seluruh sampel dengan melihat nilai pelajaran sejarah dari tes yang terdahulu tanpa
memperhatikan tingkatan yang ada pada populasi.41

Instrumen Penelitian

1. Instrumen Variabel Terikat

Definisi Konseptual

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, menurut Roppi, dan
Fahrurrozi (2017), menurut pernyataan tersebut, indikator hasil belajar dapat digunakan
sebagai dasar penilaian terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan kinerja
yang diharapkan. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai deskripsi kemampuan yang

41
Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.
harus dikuasai oleh peserta didik dalam berkomunikasi secara spesifik, serta dapat
digunakan sebagai ukuran untuk menilai pencapaian hasil pembelajaran.42

Definisi Operasional

Instrumen penelitian akan dibuat berdasarkan indikator yang telah ada, adapun
indikator hasil belajar yang akan di teliti dalam penelitian ini ialah adanya perubahan
nilai dalam hasil belajar siswa.

 Kisi-kisi Instrumen
 Uji Validitas dan Realibilitas

Instrumen Variabel Bebas

Definisi Konseptual

Menurut Ariani, dkk.(2022), metode pembelajaran digambarkan sebagai cara


yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik untuk berinteraksi dalam proses
belajar.43

Definisi Operasional

Instrumen penelitian akan di buat berdasarkan indikator yang telah ada, adapun
indikator Metode pembelajaran aktif model Question Students Have yang akan diteliti
dalam penelitian ini ialah pembelajaran lebih menarik, lebih berkualitas, aktif dan efektif,
dan tidak membosankan.

42
Roppi, M., dan Fahrurrozi, M.,(2017). Evaluasi Hasil Belajar.Universitas Hamzanwadi Press.

43
Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.
Kisi-kisi Instrumen

Variabel bebas Indikator Nomer Soal


Metode pembelajaran aktif 1-3
Metode pembelajaran aktif model Question Students
model Question Students Have membuat daya minat
Have peserta didik terhadap
pembelajaran sejarah.
Metode pembelajaran aktif 4-6
model Question Students
Have meningkatkan kualitas
pembelajaran sejarah
Metode pembelajaran aktif 7-8
model Question Students
Have menciptakan
pembelajaran yang lebih
aktif dan efektif
Metode pembelajaran aktif 9-10
model Question Students
Have menciptakan
pembelajaran sejarah yang
tidak membosankan

Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas

Menurut Golafshani (2003), dalam Budiastuti & Bandur (2008), menyatakan


bahwa validitas adalah sebuah penelitian yang memiliki ikatan dengan sejauh mana
seorang peneliti mengukur kesesuaian ukuran . Secara khusus, validitas penelitian
kuantitatif berakar pada pengelihatan empirisme yang menekankan pada bukti,
objektivitas, kebenaran, deduksi, nalar, fakta dan data numerik.44

𝑁𝛴𝑥𝑦− (∑𝑥) (∑𝑦)


𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑁𝛴𝑥2 − (∑𝑥)2(𝑁𝛴𝑦2 − (𝛴𝑦)2)
Keterangan:
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
𝛴𝑥y = Jumlah perkalian antara variabel x dan Y

∑𝑥2 = Jumlah dari kuadrat nilai X

∑𝑦2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y

(∑𝑥)2 =Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(∑𝑦)2 = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan

Kriterianya adalah sebagai berikut :

Jika r hitung > r tabel maka item pertanyaan valid

Jika r hitung < r tabel maka item pertanyaan tidak valid

Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Validitas

Butir Pearson Nilai


Soal Correlation R Tabel Signifikasi Kriteria
R Hitung
1. 0.331 0.361 0.000 -
2. 0.526 0.361 0.000 -
3. 0.632 0.361 0.000 -
4. 0.678 0.361 0.000 -
5. 0.455 0.361 0.000 -
6. 0.726 0.361 0.000 -
7. 0.705 0.361 0.000 -
8. 0.566 0.361 0.000 -
9. 0.682 0.361 0.000 -
10. 0.650 0.361 0.000 -
11. 0.623 0.361 0.000 -
12. 0.723 0.361 0.000 -
13. 0.551 0.361 0.000 -
14. 0.494 0.361 0.000 -
15. 0.500 0.361 0.000 -
44
Budiastuti, D. dan Bandur, A.(2018).Validitas dan Reliabilitas Penelitian.Mitra Wacana Media.
16. 0.523 0.361 0.000 -
17. 0.687 0.361 0.000 -
18. 0.641 0.361 0.000 -
19. 0.592 0.361 0.000 -
20. 0.579 0.361 0.000 -

Tabel 3.5
Hasil Validitas Peserta didik SMK XXX

Butir Pearson Nilai


Soal Correlation R Tabel Signifikasi Kriteria
R Hitung
1. 0.630 0.325 0.000 -
2. 0.594 0.325 0.000 -
3. 0.457 0.325 0.000 -
4. 0.626 0.325 0.000 -
5. 0.630 0.325 0.000 -
6. 0.594 0.325 0.000 -
7. 0.486 0.325 0.000 -
8. 0.715 0.325 0.000 -
9. 0.752 0.325 0.000 -
10. 0.507 0.325 0.000 -
11. 0.493 0.325 0.000 -
12. 0.573 0.325 0.000 -
13. 0.667 0.325 0.000 -
14. 0.768 0.325 0.000 -
15. 0.543 0.325 0.000 -
16. 0.586 0.325 0.000 -
17. 0.733 0.325 0.000 -
18. 0.694 0.325 0.000 -
19. 0.394 0.325 0.000 -

Reliabilitas

Bandur (2016), dalam Budiastuti & Bandur (2008), menyatakan bahwa konsep
reliabilitas dalam periode modern adalah suatu penelitian dan metode yang berfokus
dengan suatu objek. Suatu penelitian kualitatif dianggap berhasil apalagi dalam hasil
penelitian bisa diikuti penelitian lainnya.45

𝑟 2𝑥𝑟 1
/ 1/
11= 2 2

(1+𝑟 1 )
/2 1/ 2

45
Budiastuti, D. dan Bandur, A.(2018).Validitas dan Reliabilitas Penelitian.Mitra Wacana Media
Keterangan:

r11 : reliablitas instrumen

r 12 12 : indeks korelasi antara dua belahan instrumen. Setelah

hasil diketahui, maka selanjutnya akan dikonsultasikan

dengan kriteria indeks reliabilitas, sebagai berikut:

0,800-1.000 sangat tinggi

0,600-0,800 tinggi

0,400-0,600 sedang

0,200-0,400 rendah

0,00-0,200 sangat rendah

Tabel 3.6
Hasil Uji Coba Reliabilitas
Variabel rxy R table Keterangan
Media Pembelajaran
Aktif tipe QHS X X

Tabel 3.7
Hasil Reliabilitas Peserta Didik SMK XXX
Variabel rxy R tabel Keterangan
Media Pembelajaran
Aktif tipe QHS X X

Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang terkumpul, serta mengambil kesimpulan dari data
dari hasil angket dalam rangka memperoleh data seksama tentang masalah yang ada,
peneliti menggunakan rumus Chi Kuadrat, karena data yang berbentuk kategorik X dan
Y dengan sekala pengukuran yaitu nominal. Rumus chikuadrat digunakan untuk mencari
kenormalitasan data yang tidak homogen. Sehingga penulis menggunakan rumus Chi
Kuadrat sebagai berikut :

Kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan rumus chi kuadrat, maka selanjutnya
akan dikonsultasikan dengan harga chi kuadrat untuk mengetahui apakah ada pengaruh
yang ditimbulkan oleh variabel bebas dengan variabel terikat. Yang juga merupakan
kesimpulan akhir dalam penelitian.

Analisis Regresi Linear

Dalam Interpretasi yang lebih sederhana di dalam kontek penelitian kuantitatif,


digunakan analisis regresi ini adalah tujuannya untuk mengetahui besarnya pengaruh
antara variabel independent yang dinotasikan dengan (X) terhadap variabel dependent
yang dinotasikan dengan (Y).

Analisis Statistik : Regresi linier Sederhana

Variabel yang digunakan:

X1 : Metode pembelajaran aktif model Question Students Have (Variabel Independent)

Y : Hasil Belajar (Variabel Dependent)

Koefisien Korelasi

Korelasi Koefisien Kontingensi adalah salah satu teknik analisis untuk mengukur
tingkat hubungan dari dua kelompok atau variabel. Jenis korelasi ini bisa kita gunakanan
jika salah satu atau kedua variabel memiliki skala pengukuran nominal. Koefisien
Kontingensi dapat diperoleh dengan melakukan perhitungan sesuai.

Koefisien Determinasi

Koefisiensi determinasi adalah kadar kontribusi variabel bebas terhadap


variabel terikat, dan koefisiensi determinasi di lambangkan dengan (R2). Dengan
koefisiensi determinasi kita dapat mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat. Adapun koefisiensi determinasi dirumuskan sebagai berikut :
KD= (rxy)2 x 100%

Keterangan :

KD : Koefisiensi Determinasi

rxy : Koefisien Korelasi

Hipotesis Statistika

Hipotesis statistik yaitu suatu pernyataan atau dugaan yang belum terbukti
mengenai suatu populasi dalam penelitian yang dinyatakan dengan angka-angkastatistik.

Menguji kebenaran hipotesis dengan cara membandingkan besarnya thitung dan ttabel.
Untuk mencari ttabel menggunakan rumus sebagai berikut :

db = ( Nx + Ny – 2 )

a. Jika thitung lebih besar dari ttabel maka ada pengaruh yang signifikan terhadap
metode pembelajaran aktif model Question Students Have Hasil Belajar Siswa.

b. Jika thitung lebih kecil dari ttabel maka tidak ada pengaruh yang signifikan
terhadap metode pembelajaran aktif model Question Students Have terhadap hasil belajar
siswa.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah :

H2 = Tidak ada pengaruh metode pembelajaran aktif model Question Students Have
menciptakan pembelajaran aktif (x) terhadap hasil belajar siswa (y).

H1 = Terdapat pengaruh metode pembelajaran aktif model Question Students Have.


Daftar Pustaka

Ahdar.(2021).Ilmu Pendidikan.IAIN Parepare Nusantara Press.

Amka.(2018). Penulisan Karya Tulis Ilmiah.Nizamia Learning Center.

Ariani,N., dkk.(2022).Buku Ajar; Belajar dan Pembelajaran.Widina.

Asdar.(2018).Metode Penelitian Pendidikan; Suatu Pendekatan Praktik.Azkiya Publishing.

Budi,C.,U.(2011).Model-model Pembelajaran Sejarah Yang Mengaktifkan.Unnes Pres.

Budiastuti, D. dan Bandur, A.(2018).Validitas dan Reliabilitas Penelitian.Mitra Wacana Media

Febriana, R.(2019). Evaluasi Pembelajaran.Bumi Aksara.

Gunarto.(2013).Model dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.Unissula Press. Haudi.

(2021).Strategi Pembelajaran.Insan Cendikia Mandiri.

Haidir dan Salim.(2012). Strategi Pembelajaran; Suatu Pendekatan Bagaimana Meningkatkan

Kegiatan Belajar Siswa Secara Transformatif.Perdana Publishing.

Hidayat, R., Dan Abdillah.(2019).Ilmu Pendidikan; Konsep Teori dan Aplikasi.LPPPI. Helmiwati.

(2012).Model Pembelajaran.Aswaja Pressindo.

Mu'awanah.(2011).Strategi Pembelajaran; Pedoman Untuk Guru dan Calon Guru.Stain Kediri Press.

Nurdyansyah dan Fariyarul,E.,F.(2016).Inovasi Model Pembelajaran.Nizamial Learning Center.

Roppi, M., dan Fahrurrozi, M.,(2017). Evaluasi Hasil Belajar.Universitas Hamzanwadi Press. Salamah,H.,Z.

(2010).Model dan Strategi Pembelajaran Aktif; Teori dan Praktek Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.Putra Media Nusantara Surabaya & IAIN PRESS Sunan Ampel

PMN Anggota IKAPI Jatim.

Syafi'i,A.(2020). Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan

Berbobot.Akademia Pustaka.

Suryoputro, G. dkk.(2012). Menulis Artikel Untuk Jurnal Ilmiah.Uhamka Press.


Supratiknya, A.(2012). Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes.Universitas Sanata Dharma. Usman.

(2021).Ragam Strategi Pembelajaran; Berbasis Teknologi Informasi.IAIN Parepare Nusantara

Press.

Priatna,T.(2017). Prosedur Penelitian Pendidikan.Insan Mandiri.

Widiadi, A., N., dkk.(2013). Pendidikan Sejarah Suatu Keharusan; Reformasi Pendidikan

Sejarah.Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Yogyakarta.
Jurnal
Army, Y.,W., dkk.Penerapan Strategi Question Student Have (QSH); prestasi belajar.RAINSTEK (Jurnal
Terapan Sains & Teknologi).Vol. 2, No.2, 2020.

Asyafah,A.Menimbang Model Pembelajaran.Indonesian Journal of Islamic Education – Vol. 6 No. 1


(2019).

Anda mungkin juga menyukai