KARYA ILMIAH
DISUSUN OLEH:
DIETA MAULIA (091101700037)
FARRAS TALITHA (091101700038)
GLENYS (091101700015)
RISKIA DAISY (091101700041)
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat limpahan
Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun serta menyelesaikan tugas mata
kuliah Desain
Mebel III mengenai “Desainer Mebel” tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tidak
lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan
rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam
pembuatan tugas “Desainer Mebel” ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Jakarta, 24 Januari 2013
Penyusun
Anizah
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat limpahan
Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun serta menyelesaikan tugas mata
kuliah Desain
Mebel III mengenai “Desainer Mebel” tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tidak
lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan
rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam
pembuatan tugas “Desainer Mebel” ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Jakarta, 24 Januari 2013
Penyusun
Anizah
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat limpahan
Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun serta menyelesaikan tugas mata
kuliah Desain
Mebel III mengenai “Desainer Mebel” tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tidak
lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan
rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam
pembuatan tugas “Desainer Mebel” ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Jakarta, 24 Januari 2013
Penyusun
Anizah
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat limpahan
Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun serta menyelesaikan tugas mata
kuliah Desain
Mebel III mengenai “Desainer Mebel” tepat pada waktunya.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tidak
lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan
rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam
pembuatan tugas “Desainer Mebel” ini.
Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan tugas selanjutnya.
Jakarta, 24 Januari 2013
Penyusun
Anizah
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun serta
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia tepat pada waktunya.
kami menyadari bahwa didalam pembuatan tugas tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat
dan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam pembuatan tugas ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul “ Peggunaan EBI (Ejaan Bahasa
Indoneisa) dalam karya ilmiah. Dalam penyelesaian makalah ini, kami
mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Muhammad Zulfadhli, S,Pd, M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia.
2. Orang tua kami yang memberikan dorongan baik moral maupun spiritual.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu
kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan makalah mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan
memenuhi harapan berbagai pihak. Amin.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat limpahan
Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun serta menyelesaikan tugas mata
kuliah Desain
Mebel III mengenai “Desainer Mebel” tepat pada waktunya.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt karena berkat limpahan
Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun serta menyelesaikan tugas mata
kuliah Desain
Mebel III mengenai “Desainer Mebel” tepat pada waktunya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Permasalahan .......................................................... 1
1.3 Tujuan....................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3
2.1 Ejaan Bahasa Indonesia ........................................................... 3
2.2 Pemakaian Huruf .................................................................... 3
2.3 Penulisan Huruf .................................................................... 7
2.4 Penulisan Kata .......................................................................... 15
2.5 Pemakaian Tanda Baca ............................................................ 26
2.6 Penulisan Unsur Serapan ........................................................ 37
BAB III PENUTUP .................................................................................... 38
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 38
3.2 Daftar Pustaka ……………………………………………….…………….... 39
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
a. Agar dapat memahami ejaan Bahana Indonesia yang benar
b. Untuk memperluas pengetahuan dalam berbahasa
c. Untuk mengetahui penggunaan kata yang benar
d. Untuk mengetahui penulisan kata yang tepat
e. Agar dapat menggunakan tanda baca yang benar pada penulisan
kalimat
3. Manfaat
a. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana ejaan Bahasa Indonesia
yang benar
b. Mahasiswa dapat mengetahui penggunaan Bahasa yang tepat
c. Mahasiswa dapat mengetahui penulisan kata yang tepat
d. Mahasiswa dapat menggunakan tanda baca dengan baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pemakaian Huruf
A a a a
B b be bé
C c ce cé
D d de dé
E e e é
F f ef èf
G g ge gé
H h ha ha
I i i i
J j je jé
Kapital Nonkapital Nama Pengucapan
K k ka ka
L l el èl
M m em èm
N n en èn
O o o o
P p pe pé
Q q ki ki
R r er èr
S s es ès
T t te té
U u u u
V v ve vé
W w we wé
X x eks èks
Y y ye yé
Z z zet zèt
ember pendek -
Huruf
Posisi Posisi Posisi
Konsona
Awal Tengah Akhir
n
c cakap kaca -
q* qariah iqra -
x* xenon - -
Huruf
Posisi Posisi Posisi
Konsona
Awal Tengah Akhir
n
y yakin payung -
Huruf
Posisi Posisi
Difton Posisi Akhir
Awal Tengah
g
Ai - balairung pandai
Oi - boikot amboi
Gabungan
Posisi Posisi Posisi
Huruf
Awal Tengah Akhir
Konsonan
senan
ng ngarai bangun
g
ny nyata banyak -
3. Penulisan Huruf
(2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Mohon izin, Jenderal.
F. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
G. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa. Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
H. (1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya:
tahun Hijriah
tarikh Masehi
bulan Agustus
(2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
peristiwa sejarah.Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam
bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf
miring.
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer),
bagian yang akan dicetak miring ditandai dengan garis bawah.
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang
dikutip secara langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis
dengan huruf miring.
4. Penulisan Kata
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal
kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan
dengan tanda hubung (-). Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada
nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal
kapital. Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada
nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi
kita.
4.7. Partikel
B. (1) Sdr. = saudaraSingkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata
nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga
pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi
ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya:
NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
UI = Universitas Indonesia
PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO = World Health Organization
(2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan
nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
PT = perseroan terbatas
MAN = madrasah aliah negeri
SD = sekolah dasar
C. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan
tanda titik. Misalnya:
hlm. = halaman
dll. = dan lain-lain
dsb. = dan sebagainya
D. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya:
a.n. = atas nama
d.a. = dengan alamat
u.b. = untuk beliau
u.p. = untuk perhatian
E. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya:
Cu = kuprum
cm = sentimeter
kVA = kilovolt-ampere
F. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya:
BIG = Badan Informasi Geospasial
BIN = Badan Intelijen Negara
LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
G. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf
awal kapital. Misalnya:
Bulog = Badan Urusan Logistik
Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kowani = Kongres Wanita Indonesia
Kalteng = Kalimantan Tengah
H. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan
suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
iptek = ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilu = pemilihan umum
puskesmas = pusat kesehatan masyarakat
C. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Misalnya:
pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul
1, 35 menit, 20 detik)
01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
A. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan. Misalnya:
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja,
dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan:
hidup atau mati.
B. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi :
1. persiapan,
2. pengumpulan data,
3. pengolahan data, dan
4. pelaporan.
C. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian. Misalnya:
Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
Narasumber : Prof. Dr. Rahmat Effendi
Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.
D. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya:
Ibu : "Bawa koper ini, Nak!"
Amir : "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa, letakkan baik-baik!"
E. Tanda titik dua dipakai di antara
1. jilid atau nomor dan halaman
2. surah dan ayat dalam kitab suci,
3. judul dan anak judul suatu karangan, serta
4. nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Surah Albaqarah: 2—5
Matius 2: 1—3
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat
Bahasa.
(1) Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika
angka tersebut melambangkan jumlah huruf. Misalnya:
BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi
Indonesia)
P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)
B. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya:
di-sowan-i (bahasa Jawa, 'didatangi')
ber-pariban (bahasa Batak, 'bersaudara sepupu')
di-back up
me-recall
C. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang
menjadi objek bahasan. Misalnya:
Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah
menjadi pembetonan.
1. aa (Belanda) menjadi a
paal = pal
baal = bal
octaaf = oktaf
4. ai tetap ai
trailer = trailer
caisson = kaison
5. au tetap au
audiogram = audiogram
caustic = kaustik
15. ea tetap ea
Idealist = idealis
habeas = habeas
17. ei tetap ei
eicosane = eikosan
eidetic = eidetik
einsteinium = einsteinium
18. eo tetap eo
stereo = stereo
geometry = geometri
zeolite = zeolit
19. eu tetap eu
neutron = neutron
eugenol = eugenol
europium = europium
20. f tetap f
fanatic = fanatik
factor = faktor
fossil = fosil
21. gh menjadi g
sorghum = sorgum
27. ng tetap ng
contingent = kontingen
congress = kongres
linguistics = linguistik
33. ps tetap ps
pseudo = pseudo
psychiatry = psikiatri
psychosomatic = psikosomatik
34. pt tetap pt
pterosaur = pterosaur
pteridology = pteridologi
ptyalin = ptialin
35. q menjadi k
aquarium = akuarium
frequency = frekuensi
equator = ekuator
36. rh menjadi r
rhapsody = rapsodi
rhombus = rombus
rhythm = ritme
rhetoric = retorika
41. th menjadi t
theocracy = teokrasi
orthography = ortografi
thiopental = tiopental
thrombosis = trombosis
42. u tetap u
unit = unit
nucleolus = nukleolus
structure = struktur
institute = institut
43. ua tetap ua
dualisme = dualisme
aquarium = akuarium
44. ue tetap ue
suede = sued
duet = duet
45. ui tetap ui
equinox = ekuinoks
conduite = konduite
46. uo tetap uo
fluorescein = fluoresein
quorum = kuorum
quota = kuota
47. uu menjadi u
prematuur = prematur
vacuum = vakum
48. v tetap v
vitamin = vitamin
television = televisi
49. x pada awal kata tetap x
xanthate = xantat
xenon = xenon
xylophone = xilofon
50. x pada posisi lain menjadi ks
executive = eksekutif
taxi = taksi
exudation = eksudasi
latex = lateks
55. z tetap z
zenith = zenith
zirconium = zirkonium
zodiac = zodiac
gabbro = gabro
accu = aki
effect = efek
commision = komisi
ferrum = ferum
solfeggio = solfegio
tetapi:
mass = massa
C. Akhiran asing
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Mempelajari pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sangatlah penting
karena ini menjadi dasar berbahasa Indonesia yang benar, sehingga dapat bersaing
dalam dunia internasional. Pedoman ini dapat menjadi penyaring bahasa asing
yang masuk ke negara kita sehingga Bahasa Indonesia tetap lestari. Bahasa
Indonesia juga dapat terbuka terhadap perkembangan sehingga Indonesia tidak
akan ketinggalan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
https://puebi.readthedocs.io/en/latest/
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/produk/1998