Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENULISAN TANDA BACA 1


(Tanda Titik, Tanda Koma, Tanda Titik Koma, Titik Dua, Tanda Hubung, dan Tanda
Pisah)

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Karya Tulis Ilmiah
Dosen Pengampu : Nahnu Robid Jiwandono M. Pd

Disusun Oleh :
Khoirin Nisatun Nazilah (2201026015)
Nurullaila Salsabillah (2201026020)
M. Thoriq Akmal R (2201026039)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rida dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang berjudul “PENULISAN TANDA
BACA 1 (Tanda Titik, Tanda Koma, Tanda Titik Koma, Titik Dua, Tanda Hubung, dan Tanda Pisah).”

Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nahnu Robid Jiwandono M.Pd yang
yang telah memberi referemsi dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun material sehingga
makalah ini dapat terwujud.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam makalah yang disusun.
Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa
ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

Semarang, 23 Maret 2023

Penulis

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
2
DAN TANDA PISAH)
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................................. 2


Daftar Isi ........................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................... 4
BAB II .............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 5
A. Tanda Titik ........................................................................................................................ 5
B. Tanda koma ....................................................................................................................... 7
C. Tanda Titik Koma (;).......................................................................................................... 9
D. Tanda Titik Dua (:) .......................................................................................................... 10
E. Tanda Hubung ................................................................................................................. 11
F. Tanda Pisah...................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ................................................................................................................................. 13

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
3
DAN TANDA PISAH)
BAB I

A. Latar Belakang

Dalam Bahasa Indonesia, Khususnya bahasa tulis biasanya yang sering di abaikan
adalah tanda baca. Padahal, dalam bahasa tulis tanda baca sangat penting. Kegunaannya yaitu
untuk membantu pembaca memahami sebuah tulisan. Dalam makalah ini memaparkan
beberapa tanda baca yang dapat di jelaskan secara perinci satu persatu serta contoh
penggunaannya.

Makalah ini didasari oleh Kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) serta
beberapa referensi untuk menjelaskan segala materi tentang tanda bacaa penggunaan titil,
koma, titik koma, titik dua, tanda pisah, dan tanda pisah. Semua akan dibahas dengan lengkap
dalan\m makalah ini.

B. Rumusan Masalah
Apa fungsi tanda bacan dan Bagaimana cara pemakainan titik, koma, titik koma, titik
dua, tanda hubung dan tanda pisah.

C. Tujuan Penelitian
Makalah ini disusun agar penulis lebih efektif dan dapat menunjukkan struktur sebuah
tulisan, menentukan intonasi, serta jeda pada saat pembacaan, juga untuk mempermudah
pembaca membaca tulisan dan memahami maksud tulisan tersebut.

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
4
DAN TANDA PISAH)
BAB II

PEMBAHASAN
A. Tanda Titik
tanda titik merupakan tanda baca berupa noktah yang digambarkan dengan simbol
(.) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang mengatur penggunaan
tanda titik sebagai berikut
1. Tanda titik dipakai di akhir kalimat pernyataan.
Misalnya :
 Mereka duduk disana.
 Dia tidak datang pada pertemuan itu.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar. Misalnya :
 I. Kondisi kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1.Kedudukan
2. Fungsi
 Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2Tabel
1.2.3 Grafik
Catatan:
1. Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda
kurung dalam suatu perincian
Misalnya :
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) Bahasa nasional yang berfungsi, antara lain,
a) Lambang kebanggan nasional,
b) Identitas nasional
2. Tanda titik tidak dapat dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih
dari satu angka
Misalnya : 3d, 24E, AE 3416 TE
3. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam
penomoran deret digital
Misalnya :
 Tabel 1 kondisi kebahasaan di Indonesia
 Tabel 1.1 kondisi bahasa daerah di Indonesia

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Misalnya:
 Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
5
DAN TANDA PISAH)
Catatan :
Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara berikut :
1) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan
keterangan pagi,siang, sore, atau malam.
Misalnya :
tanda Pukul 9.00 pagi
Pukul 4.00 sore
2) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak memerlukan
keterangan pagi, siang, atau malam.
Misalnya:
Pukul 00.45
Pukul 07.30
Pukul 22.00

4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diakhir nama penulis, tahun, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru , dan tempat
terbit.
Misalnya :
 Echols, John M. Dan Hassan Shadily. 2007. Kamus inggris-Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Misalnya :
 Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
 Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.
Catatan :
1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Aku lahir pada tahun 1234 di zimbabwe.
Lihat halaman 5678 dan seterusnya.
Nomor rekening saya adalah 012345678.
2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan atau kepala ilustrasi, atau tabel.
Misalnya :
Acara kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Salah asuhan
3) Tanda titik tidak dipakai di belakang nama dan alamat penerima surat,
nama dan alamat pegirim surat, dan dibelakang tanggal surat.
Misalnya :
Yth. Kepala Kantor Penempatan Tenaga
Jalan Cikini 71
Jakarta
21 April 2016

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
6
DAN TANDA PISAH)
B. Tanda koma
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalnya :
 Telepon seluler, komputer, atau internet adalah bukan barang yang asing
lagi.
 Satu, dua, tiga!
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
 Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
 Ini bukan milik kamu, melainkan milikku
3. Tanda koma di pakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
Misalnya:
 Kalau diundang, saya akan datang.
 Karena pintar, dia punya banyak teman.

Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Misalnya:
 Saya akan datang kalau saya diundang.
 Dia mempunya banyak teman karena pintar
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan
meskipun demikian.
Misalnya :
 Mahasiswa itu rajin dan pandai. oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa.
 Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. jadi, wajar kalau dia menjadi
bintang pelajar.
Catatan:
Ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan
demikian, sehubungan dengan itu, meskipun demikian, dan meskipun begitu,
tidak dipakai pada awal paragraf (catatan ini tidak ada dalam PUEBI)

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, yo, wah, aduh,
atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:
 O, begitu?
 Wah, bukan main!
 Mas, kapan pulang?
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Misalnya:

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
7
DAN TANDA PISAH)
 Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
 "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus ujian."

Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa
kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang
mengikutinya.
Misalnya:
 "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Guru.
 "Masuk ke kelas sekarang!" perintahnya.
 "Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.

7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah. atau negeri yang
ditulis berurutan.
Misalnya:
 Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
 Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6,
Jakarta
 Surabaya, 10 Mei 1960
 Tokyo, Jepang
8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka. Misalnya:
 Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu
Agung.
 Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat
 Bahasa. Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta:
Yayasan
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:
 Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2
(Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25. Hadikusuma Hilman,
Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni,
1977), hlm. 12.
 W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang
(Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
 Ratulangi, S.E.
 Ny. Khadijah, M.A.
 Bambang Irawan, S.H. Siti Aminah, S.E., M.M.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah
Mas Agung).

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
8
DAN TANDA PISAH)
11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
 12,5 m 27,3 kg
 Rp500,50 Rp750,00
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Misalnya:
 Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
 Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.
13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat
untuk menghindari salah baca/salah pengertian. Misalnya:
 Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
 Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
 Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
 Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.1
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam
kalimat majemuk. 2 Misalnya:
 Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
 Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca
Cerita pendek.
 Kerbau melengkuh; kambing mengembik; kuda meringkik.
2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa. Misalnya:
 Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
a) berkewarganegaraan Indonesia;
b) berijazah sarjana S-1;
c) berbadan sehat; dan
d) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam
kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. Misalnya:
 Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang,
Apel, dan jeruk.
 Agenda rapat ini meliputi

1
Sugiarto, Eko, (2017). KITAB PUEBI—Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: C.V ANDI
OFFSET. Hal. 75-85.
2
Rumaningsih, Endang, dkk, (2022). Bahasa Indonesia, Terampil Menulis Karya Ilmiah. Semarang: Pusat
Pengembangan Bahasa UIN Walisongo.hlm. 41
PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
9
DAN TANDA PISAH)
a) pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b) penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan Program
kerja; dan
c) pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
4. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan sumber-sumber kutipan.
Misalnya:
 Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah satun
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
perincian atau penjelasan. Misalnya:
 Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
 Saya akan membeli alat tulis kantor: kertas, tinta, spidol, dan pensil.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya:
 Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
 Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a) persiapan,
b) pengumpulan data,
c) pengolahan data, dan
d) pelaporan.
3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
 Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
 Narasumber : Prof. Dr. Rahmat Effendi
Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.
4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan. Misalnya:
 Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Amir : “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa, letakkan baik-baik!”
5. Tanda titik dua dipakai di antara
a. jilid atau nomor dan halaman,
b. surah dan ayat dalam kitab suci,
c. judul dan anak judul suatu Karangan, serta
d. nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:

 Horison, XLIII, No. 8/2008: 8


 Surah Albaqarah: 2—5

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
10
DAN TANDA PISAH)
 Matius 2: 1—3
 Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
 Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.

E. Tanda Hubung
Tanda baca yang digunakan untuk menghubungkan dua kata atau memisahkan dua
suku kata (-). Berikut beberapa macam tanda hubung :
a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya:
 Di samping cara lama diterapkan juga ca-
ra baru....
 Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-
ding yang tak retak.

b. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya:


 anak-anak
 berulang-ulang
 kemerah-merahan

c. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf


dalam kata yang dieja satu-satu. Misalnya:
 31-1-2012
 p-a-n-i-t-i-a
d. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian- bagian kata
atau ungkapan dan (b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.
Misalnya:
 ber-evolusi
 dua-puluh ribuan (20 x 1,000)
 tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial (tanggung jawab sosial dan
kesetiakawanan sosial)
Bandingkan dengan :
 be-revolusi
 dua-puluh-ribuan (1 x 20.000)
 tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial
e. Tanda hubung dipakai untuk merangkai:
 se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-
Indonesia, se-Jawa Barat)
 ke- dengan angka (peringkat ke-2)
 angka dengan-an (tahun 1950-an)
 kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H,
sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan)
 kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu)
 huruf dan angka (D-3, 5-1, S-2); dan g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya
dengan singkatan yang berupa huruf
 kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).
Catatan:
Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut
melambangkan jumlah huruf. Misalnya:

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
11
DAN TANDA PISAH)
 BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia)
 LP31 (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia) P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

f. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa daerah atau bahasa asing. Misalnya:
 di-sowan-i (bahasa Jawa, 'didatangi')
 ber-pariban (bahasa Batak, bersaudara sepupu')
 di- smash
 di-mark-up
 pen-tackle-an.

g. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek
bahasan. Misalnya:
 Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
 Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menja pembetonan.

F. Tanda Pisah
Tanda baca yang secara terampil mirip dengan tanda hubung, tetapi lebih panjang dan memiliki
fungsi yang berbeda (—).
a. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun utama kalimat. Misalnya:
 Kemerdekaan itu-saya yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri.
 Keberhasilan itu-kita sependapat-dapat dicapai kalau kita mau berusaha
keras.
b. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi
atau keterangan yang lain. Misalnya:
 Soekarno-Hatta-Proklamator Kemerdekaan RI-diabadikan menjadi nama
bandar udara internasional.
 Rangkaian temuan ini-evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom-
telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
 Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia-amanat Sumpah Pemuda- harus
terus digelorakan.

c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti
'sampai dengan' atau 'sampai ke'. Misalnya:
Tahun 1928—2008
Tanggal 5—10 April 2008
Jakarta—Bandung.

Catatan:
Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa
spasi sebelum dan sesudahnya.3

3
Sugiarto, Eko, (2017). KITAB PUEBI—Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: C.V ANDI
OFFSET. Op.Cit Hal. 88—90.
PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
12
DAN TANDA PISAH)
Daftar Pustaka

Sugiarto, Eko, (2017). KITAB PUEBI—Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: C.V ANDI
OFFSET.

Rumaningsih, Endang, dkk, (2022). Bahasa Indonesia, Terampil Menulis Karya Ilmiah. Semarang: Pusat
Pengembangan Bahasa UIN Walisongo.

PENULISAN TANDA BACA 1 (TANDA TITIK, TANDA KOMA, TANDA TITIK KOMA, TITIK DUA, TANDA HUBUNG,
13
DAN TANDA PISAH)

Anda mungkin juga menyukai