Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 3

Penulisan Angka dan Tanda Baca


Mata Kuliah:
Bahasa Indonesia
DOSEN PENGAMPU:

TRI WINARSIH,S.H.I,.M.I.

DISUSUN OLEH:
Eka Juliana Sari 2321030028
Ramadhani Caesar Saputra 2321030175
Anti Mutiara
M. Naufal Hadad

DISUSUN OLEH:
Eka Juliana Sari 2321030028
Ramadhani Caesar Saputra 2321030013
Anti Mutiara 2321030011
M. Naufal Hadad 2321030165

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2023

Page |1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga maupun pikiran kepada kami para
penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Penulisan Angka dan Tanda
Baca “ tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami para penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena
itu, kami para penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu Tri
Winarsih,S.H.I,.M.I. selaku dosen Bahasa Indonesia atas bimbingannya, pengarahannya, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada kami selaku penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Kami para penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah
ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.

Page |2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian,Macam Macam,dan Cara Pemakaian Tanda Baca..................................................5
B. Pengertian,Macam Macam, dan Cara penulisan angka............................................................6
C. Kaidah Penulisan Angka dan Tanda Baca................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................................8
B. Saran…………………………………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................10

Page |3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemampuan berbahasa Indonesia adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi masyarakat
Indonesia, tidak terkecuali para Mahasiswa Dalam bidang pendidikan dan pengajaran di
Perguruan Tinggi Negen maupun Swasta, bahasa Indonesia merupakan mata kuliah pokok Mata
kuliah bahasa Indonesia dipelajari oleh Mahasiswa berdasarkan kurikulum yang berlaku, yang di
dalamnya tercantum beberapa tujuan pembelajaran Salah satu tujuan pokoknya adalah Mahasiswa
mampu dan terampil untuk menyusun karya tulis maupun makalah pada saat Skripsi, setelah
mengalami proses belajar mengajar dikampus Keterampilan berbahasa itu tidak saja meliputi satu
aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca menulis, mendengarkan (menyimak),
dan berbicara Dalam proses pemerolehan dan penggunaannya, keterampilan berbahasa tersebut
saling berkaitan Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur bahasa yaitu dalam penggunaan
macam-macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca
Penggunaan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah menjadi tanggung jawab kita
sebagai anak bangsa yang sangat peduli akan jiwa nasionalisme Penggunaan huruf, kata dan
tanda baca yang tepat penggunaannya sangat penting untuk dibahas guna menghindari banyak
kesalahan penggunaan dalam kaidah Bahasa Indonesia.
Hal ini menjadi begitu sangat penting untuk dibahas tentang kaidah-kaidah Bahasa Indonesia,
karena tentu saja hal ini tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang sering
kali menjumpai banyak kesalahan tentang penempatan dan penggunaan huruf, kata dan tanda
baca Tentunya kita para mahasiswa sangat perlu mengetahui dan memahaminya dalam setiap
penggunaan huruf, kata dan tanda baca yang ada pada setiap penulisan Ada beberapa hal yang
perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas dalam bab ini Hal-hal yang
dimaksud adalah aturan
penggunaan huruf, kata dan tanda baca pada bahasa tulis

Page |4
B. Rumusan Masalah
- Mengapa penulisan angka dan penggunaan tanda baca itu penting dalam tulisan
bagaimana akibatnya jika salah dalam penggunaan tanda baca?
- Apakah tanda baca dapat mempengaruhi makna dalam sebuah kalimat?
- apa yang terjadi jika penggunaan tanda baca tidak tepat?

C. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan tanda baca dalam karangan
argumentasi Mahasiswa.
Berdasarkan EYD, ada lima belas tanda baca yang lazim digunakan dalam penulisan, antara
lain tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-),
tanda pisah (‒), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda ellipsis (…), tanda petik (“…”), tanda
petik tunggal (‘…’), tanda kurung ((…)), tanda kurung siku ([…]), tanda garis miring (/), dan
tanda penyingkat atau apostrof (‘).

Page |5
BAB II
PEMBAHASAN

1, PENGGUNAAN TANDA BACA


A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh :
1) Mereka duduk di sana.
2) Dia akan datang pada pertemuan itu.

2. Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan lengkap yang diikuti perincian berupa
kalimat baru, paragraf baru, atau subjudul baru.
Contoh :
Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa standar dan nonstandar, ratusan
bahasa daerah, dan ditambah beberapa bahasa asing membutuhkan penanganan yang tepat dalam
perencanaan bahasa. Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah akan diuraikan secara terpisah
seperti tampak pada paparan berikut.

3. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu daftar, perincian, tabel, atau
bagan.
a. Contoh Penggunaan Tanda Titik dalam Daftar
1. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi

B.Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi

Page |6
C. Bahasa Asing
1. Kedudukan
2. Fungsi

b. Contoh Penggunaan Tanda Titik dalam Perincian


1. Patokan Umum
II. Patokan Khusus

c. Contoh Penggunaan Tanda Titik dalam Tabel


d. Contoh Penggunaan Tanda Titik dalam Bagan

4. Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir dalam perincian.


Contoh:
ВАВ ІІ
KERANGKA TEORI

2.1 Bahasa
2.1.1 Fonologi
2.1.2 Morfologi 2.1.3 Sintaksis
2.2 Sastra
2.2.1 Puisi
2.2.2 Prosa
2.2.3 Drama

Page |7
BAB II
KERANGKA TEORI
II.A Bahasa
II.A.1 Fonologi
II.A.2 Morfologi
II.A.3 Sintaksis
II.B Sastra
II.B.1 Puisi
II.B.2 Prosa
II.B.3 Drama

5. Tanda titik tidak digunakan pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam
perincian.
Contoh :
Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
1) bahasa nasional yang berfungsi sebagai, antara lain :
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional,
c) alat pemersatu bangsa, dan
d) sarana perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
2) bahasa negara....

6.Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir, baik satu digit maupun lebih, dalam
judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Contoh :
• Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
• Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
• Bagan 2 Struktur Organisasi
• Bagan 2.1 Bagian Umum

Page |8
• Grafik 4 Sikap Masyarakat Perkotaan
• terhadap Bahasa Indonesia
• Grafik 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
• Gambar 1 Gedung Cakrawala
• Gambar 1.1 Ruang Rapat

7. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Contoh :
• pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau pukul 1, 35 menit, 20 detik)
• 01.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
• 00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
• 00.00.30 jam (30 detik)

8. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Contoh :
• Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
• Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 orang.
• Anggaran lembaga itu mencapai Rp225.000.000.000,00.

9. Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh :
• Dia lahir pada tahun 1998 di Bandung.
• Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi V).
• halaman 1553.
• Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.
• Dia diangkat sebagai PNS dengan NIP 199701112015041002.

Page |9
10. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul dan subjudul.
Contoh :
• Bentuk dan Kedaulatan (Bab 1, UUD 1945)
• Gambar 3 Alat Ucap Manusia
• Tabel 5 Sikap Bahasa Generasi Muda Berdasarkan Pendidikan

11. Tanda titik tidak digunakan di belakang alamat penerima surat serta tanggal surat.
Contoh :
Yth. Rahmat Hidayat, S.T.
Jalan Sumbawa 1/18
Sumurbandung
Bandung

Yth. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa


Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun
Jakarta Timur

12 Oktober 2021

Jakarta, 12 Oktober 2021 (tanpa alamat lengkap pada kop surat)

B. Tanda Koma (.)


1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam perincian berupa kata, frasa, atau
bilangan.

P a g e | 10
Contoh :
 Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang mewah lagi.
 Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
 Pelamar harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.
 Satu, dua,... tiga!

2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan,
dalam kalimat majemuk pertentangan.
Contoh :
• Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
• Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
• Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.

3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Contoh :
• Kalau diundang, saya akan datang.
• Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
• Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

4. Tanda koma tidak digunakan jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Contoh :
• Saya akan datang kalau diundang.
• Dia mempunyai banyak teman karena baik hati.
• Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.

P a g e | 11
5. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti
oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Contoh :
• Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar
negeri.
• Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, dia berhasil menjadi
• penulis terkenal. Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil
menjadi sarjana.

6. Tanda koma digunakan sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o ya, wah, aduh, atau hai,
dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Contoh :
• O, begitu?
• Wah, bukan main!
• Hati-hati, ya, jalannya licin!
• Nak, kapan kuliahmu selesai?
• Siapa namamu, Dik? Dia baik sekali, Bu.

7. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh :
• Kata nenek saya, "Kita harus berbagi dalam hidup ini."
• "Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena manusia adalah makhluk
sosial."

8. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung yang diakhiri tanda tanya
atau tanda seru dari bagian kalimat yang mengikutinya.
Contoh :
• "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
• "Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
• "Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.

P a g e | 12
9. Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat
dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah yang ditulis berurutan.
Contoh :
• Sdr. Rahmat Hidayat, Jalan Sumbawa I/18, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumurbandung,
Bandung 40113
• Direktur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jl. Pangeran Diponegoro No. 71, Jakarta 10430
• Surabaya, 10 Mei 1960 Sofifi, Maluku Utara

10. Tanda koma digunakan sesudah salam pembuka (seperti dengan hormat atau salam
sejahtera), salam penutup (seperti salam takzim atau hormat kami, dan nama jabatan penanda
tangan surat.
Contoh :
• Dengan hormat
• Salam sejahtera,
• Salam takzim.
• Hormat kami,

11. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, nama keluarga, atau nama marga.
Contoh :
• B. Ratulangi, S.E.
• Ny. Khadijah, M.A.
• Bambang Irawan, M.Hum.
• Dr. dr. Rahayu Ningtyas, Sp.A., Subsp.End.(K).
• Prof. Dr. Muh. Muhlis, S.E., M.A., Ph.D.
• Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan :
a. Bandingkan Siti Khadijah, M.A. (Siti Khadijah, Master of Arts) dengan Siti Khadijah M.A.
(Siti Khadijah Mas Agung).

P a g e | 13
b. Spasi digunakan untuk memisahkan unsur nama dan singkatannya serta antargelar dan
singkatannya.

12. Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Contoh :
• 12.5 m
• 27,3 kg
• Rp500,50
• Rp750,00

13. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Contoh :
• Di daerah kami, misalnya, masih banyak bahan tambang yang belum diolah.
• Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti pelatihan paduan suara.
• Soekarno, Presiden 1 Republik Indonesia, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
• Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti
laporan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari.
• Bandingkan dengan keterangan pewatas yang penggunaannya tidak diapit tanda koma!
• Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa tes.

14. Tanda koma dapat digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk
menghindari salah pengertian.
Contoh :
• Dalam pengembangan bahasa Indonesia, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah..
• Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
• Bandingkan dengan kalimat berikut.
• Dalam pengembangan bahasa kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.
• Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.

P a g e | 14
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara di dalam kalimat majemuk.
Contoh :
• Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
• Kerbau melenguh; kambing mengembik; kuda meringkik.
• Ayah menyelesaikan pekerjaan; ibu menulis makalah; adik membaca cerita pendek.

2. Tanda titik koma digunakan pada bagian perincian yang berupa frasa verbal.
Contoh :
Syarat mengikuti ujian penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian perincian dalam kalimat yang
sudah menggunakan tanda koma.
Contoh :
• Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; serta pisang, apel, dan jeruk.
• Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; serta
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

4. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan sumber-sumber kutipan.


Contoh:
• Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah satu yang paling berhasil
(Fishman, 1974; Moeliono, 1985; Samuel, 2008; Wardhaugh dan Fuller, 2015).

P a g e | 15
• Tentang plagiarisme, para penulis (Keraf, 1997; Putra, 2011; Wibowo, 2013) sama-sama
mengingatkan pentingnya pengutipan dan perujukan secara cermat untuk menghindari cap
plagiat.

D. Tanda Titik Dua (:)


1. Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap yang langsung diikuti
perincian atau penjelasan.
Contoh :
• Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
• Saya akan membeli alat tulis kantor: kertas, tinta, spidol, dan pensil.

2. Tanda titik dua tidak digunakan jika perincian atau penjelasan itu merupakan bagian dari
kalimat lengkap.
Contoh :
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi
a. persiapan,
b. pengumpulan data,
c. pengolahan data, dan
d. pelaporan.

3. Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau frasa yang memerlukan pemerian.
Contoh :
a. Ketua : Ahmad Wijaya
Wakil Ketua : Deni Simanjuntak
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi
b. Narasumber : Prof. Dr. Saputra Effendi
Pemandu : Abdul Gani, M.Hum.
Pencatat : Sri Astuti Amelia, S.Pd.

P a g e | 16
4. Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
Contoh:
Ibu : "Bawa koper ini, Nak!"
Amir: "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa, letakkan baik-baik!"

5. Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam
kitab suci, serta (c) judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh :
• Ultimart 5 (2): 98-105
• Surah Ibrahim: 2-5
• Matius 2: 1-3
• Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Mastera

6. Tanda titik dua dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu. Misalnya:
Misalnya:
Pukul 05:20:25 (pukul 5 lewat 20 menit 25 detik atau pukul 5, 20 menit, 25 detik).
Pukul 05:20:25 jam (5 jam, 20 menit, 25 detik)

7. Tanda titik dua digunakan untuk menuliskan rasio dan hal lain yang menyatakan perbandingan
dalam bentuk angka.
Misalnya:
Skala peta ini 1:1.000.
Jumlah peserta didik laki-laki dan perempuan di kelas itu adalah 2:3.

E. Tanda Baca Tanya


Berikut ini penggunaan tanda baca yang benar.

P a g e | 17
1. Dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh: Bagaimana kabarmu hari ini?

2. Dipakai untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan
kebenarannya. Penulisan tanda tanya dipakai dalam tanda kurung.
Contoh: Monumen Nasional diresmikan pada tahun 1999 (?).

F. Tanda Baca Seru


Tanda baca seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah. Seruan perintah dapat menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi
yang kuat.
Contoh:
Alangkah indah pantai di Lombok!
Dilarang membuang sampah di sepanjang sungai!

A. Angka Arab atau angka Romawi lazim dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor.
Angka Arab: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi: I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50),
C (100), D (500), M (1.000),
_ _
V (5.000), M (1.000.000)
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika dipakai se- cara berurutan seperti dalam perincian. Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan.

P a g e | 18
2. a. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Misalnya:
- Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
- Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
- 50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
- 3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

b. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan
kalimatnya diubah.
Misalnya:
- Panitia mengundang 250 orang peserta.
- Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.

Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
- 250 orang peserta diundang panitia.
- 25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.

3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih
mudah dibaca.
Misalnya:
- Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
- Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
- Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya 10 triliun rupiah.

4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai
uang.

P a g e | 19
Misalnya:
a. Ukuran panjang
- 0,5 sentimeter
- 5 kilogram
- 4 hektare
- 10 liter
- 2 tahun 6 bulan 5 hari
- 1 jam 20 menit

b. Nilai uang
- Rp5.000,00
- US$3,50
- £5,10
- ¥100
Catatan, tidak ada sapasi dan tanda titik setelah lambang mata uang.

5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Misalnya:
- Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
- Jalan Tanah Abang I/15
- Jalan Wijaya No. 14
- Hotel Mahameru, Kamar 169
- Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201

6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
- Bab X, Pasal 5, halaman 252
- Surah Yasin: 9
- Markus 16: 15—16

P a g e | 20
7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
a. Bilangan Utuh
Misalnya:
- dua belas (12)
- tiga puluh (30)
- lima ribu (5.000)

b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
- setengah atau seperdua (½)
- sepernam belas (⅟16)
- tiga perempat (¾)
- dua persepuluh (²∕₁₀)
- tiga dua-pertiga (3⅔)
- satu persen (1%)
- satu permil (1‰)

8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.


Misalnya:
- abad XX
- abad ke-20
- abad kedua puluh
- Perang Dunia II
- Perang Dunia Ke-2
- Perang Dunia Kedua

9. Penulisan angka yang mendapat akhiranan dilakukan dengan cara berikut.

P a g e | 21
Misalnya:
- lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
- tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima
puluhan)
- uang 5.000-an (uang lima ribuan)

10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-
undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya:
- Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).

Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta


sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu unit televisi.

11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti
berikut.
Misalnya:
- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah
lima puluh sen).
- Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima
juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Misalnya:
Kelapadua
Kotonanampek
Rajaampat
Simpanglima

P a g e | 22
Tigaraksa
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,
kecuali jika dipakai se- cara berurutan seperti dalam perincian. Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta buku.
Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain.
Kendaraan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan 250 sedan.

2. a. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.


Misalnya:
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

b. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan
kalimatnya diubah.
Misalnya:
Panitia mengundang 250 orang peserta.
Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.

Catatan:
Penulisan berikut dihindari.
250 orang peserta diundang panitia.
25 naskah kuno tersimpan di lemari itu.

P a g e | 23
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih
mudah dibaca.
Misalnya:
Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya 10 triliun rupiah.

4. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai
uang.
Misalnya:
a. Ukuran panjang
- 0,5 sentimeter
- 5 kilogram
- 4 hektare
- 10 liter
- 2 tahun 6 bulan 5 hari
- 1 jam 20 menit

b. Nilai uang
- Rp5.000,00
- US$3,50
- £5,10
- ¥100
Catatan, tidak ada sapasi dan tanda titik setelah lambang mata uang.

5. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Misalnya:
- Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
- Jalan Tanah Abang I/15

P a g e | 24
- Jalan Wijaya No. 14
- Hotel Mahameru, Kamar 169
- Gedung Samudra, Lantai II, Ruang 201

6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Markus 16: 15—16

7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.


a. Bilangan Utuh
Misalnya:
- dua belas (12)
- tiga puluh (30)
- lima ribu (5.000)

b. Bilangan Pecahan
Misalnya:
- setengah atau seperdua (½)
- seperenam belas (⅟16)
- tiga perempat (¾)
- dua persepuluh (²∕₁₀)
- tiga dua-pertiga (3⅔)
- satu persen (1%)
- satu permil (1‰)

P a g e | 25
8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
- abad XX
- abad ke-20
- abad kedua puluh
- Perang Dunia II
- Perang Dunia Ke-2
- Perang Dunia Kedua

9. Penulisan angka yang mendapat akhiranan dilakukan dengan cara berikut.


Misalnya:
- lima lembar uang 1.000-an
(lima lembar uang seribuan)
- tahun 1950-an
(tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
- uang 5.000-an
(uang lima ribuan)

10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-
undangan, akta, dan kuitansi.
Misalnya:
Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Telah diterima uang sebanyak Rp2.950.000,00 (dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah)
untuk pembayaran satu unit televisi.

11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti
berikut.

P a g e | 26
Misalnya:
- Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah
lima puluh sen).
- Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan
pada laporan pertanggungjawaban.

12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.
Misalnya:
- Kelapadua
- Kotonanampek
- Rajaampat
- Simpanglima
- Tigaraksa

P a g e | 27

Anda mungkin juga menyukai