Anda di halaman 1dari 10

Makalah Laras Bahasa

LARAS BAHASA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


Sofyandanu Setiadi, S.Pd.,M.Pd
DISUSUN OLEH :
1. Sri Darma Susanti : B.231.15.0637
2. Ummi Nafi’ah : B.231.15.0660
3. Intan Permata Sari : B.231.15.0433
4. Rizka Ayu Saputri : B.231.15.0698
5. Yunita Fajarwati : B.231.15.0699
6. Lina Ulil H : B.231.15.0621

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG 2016
Daftar isi
Kata pengantar ................................................................................................

Bab I pendahuluan
A. Latar belakang ............................................................................................
B. Rumusan masalah .......................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah...........................................................................
D. Manfaat penulisan Makalah.........................................................................

Bab II Pembahasan/Isi Makalah ......................................................................


A. Pengertian laras Bahasa ..............................................................................
B. Ciri-ciri laras Bahasa ...................................................................................
C. Jenis laras Bahasa ........................................................................................
D. Contoh dari laras bahasa .............................................................................

Bab III Kesimpulan dan Saran


A. Simpulan .....................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................

Kata Pengantar
Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa Indonesia ini sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, penulis kirimkan salam dan salawat
kepada junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Makalah bahasa Indonesia yang kami susun ini berjudul Laras Bahasa. Makalah ini hadir
untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia yang diberikan oleh dosen. Banyak pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Olehnya itu, kami ucapkan banyak terimakasih.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.

Besar harapan kami, dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan sumbangsih yang
berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.

Semarang, Maret 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laras bahasa adalah salah satu daripada aspek sosiolinguistik yaitu mengenai bahasa dan
penggunaannya. Bahasa sentiasa mempamerkan perbedaan dalam penggunaannya yang boleh
dikatakan sebagai ragam bahasa. Dalam ilmu sosiolinguistik, ragam bahasa di istilahkan
sebagai register atau laras ( Hudson, 1980,hlm. 48) yaitu satu istilah teknik untuk menerangkan
perlakuan bahasa (linguistik behaviour) seseorang individu apabila bahasa digunakan.
Perbincangan mengenai laras bahasa tidak terlepas daripada membincangkan dua
konsep, yaitu pengguna dan penggunaan. Pengguna adalah orang yang menggunakan bahasa yang
menyebabkan wujudnya dialek. Contohnya adalah seperti dialek Kelantan, Melaka, Kedah,
Sarawak dan sebagainya.
Penggunaaan adalah bagaimana sesuatu bahasa itu digunakan secara berbeda-beda dalam berbagai
situasi. Penggunaan bahasa yang berbeda-beda ini melahirkan laras yaitu penggunaan bahasa yang
berbeda-beda berdasarkan situasi dan faktor lain yang melahirkan kata-kata yang berbeda
mengikut keadaan. Misalnya kata-kata yang digunakan untuk bergurau senda adalah berbeda
daripada kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu ucapan. Oleh itu, bolehlah
dirumuskan bahwa penggunaan bahasa yang berbeda-beda berdasarkan faktor-faktor sosial seperti
keadaan dan tempat, disebut juga laras bahasa atau laras sosial. Penggunaan bahasa yang berbeda-
beda mengikuit faktor geografi atau daerah disebut sebagai dialek daerah.
Laras bahasa boleh didefinisikan sebagai gaya atau cara penggunaan sesuatu bahasa. Sesuatu
laras bermaksud variasi yang ada pada tiap-tiap penutur. Laras bahasa biasanya berubah-berubah
mengikut situasi. Ciri-ciri laras yang penting ialah perbendaharaan kata, susunan ayat, dan frasa
yang digunakan. Sesuatu laras tertentu digunakan untuk keadaan atau situasi tertentu.

Ketika bahasa itu berada pada tataran fungsi bahasa ekspresi diri dan fungsi bahasa
komunikasi, bahasa yang digunakan masuk kedalam ragam bahasa dan laras bahasa.Pada saat
digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi
pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal
ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra,
yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. Setiap laras
memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan
atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.Berdasarkan fungsi
pemakaiannya, bahasa dibedakan menjadi beberapa bentuk laras bahasa diantaranya adalah laras
bahasa iklan,laras bahasa ilmiah, laras populer dan lain-lain. Namun, sebelumnya tahukan Anda
apa yang dimaksud dengan laras bahasa?.
Bahasa lisan dalam situasi tidak resmi/santai, pembicara biasanya menggunakan kata-kata
tidak baku karena kecenderungan pembicara membahas masalah-masalah umum. Karena itu,
pilihan kata yang digunakan pun merupakan kata-kata umum atau yang disebut kata populer.
Bahasa lisan dalam suasana resmi seperti kuliah, diskusi, seminar, dan ujian lisan pemakai bahasa
diharapkan lebih banyak menggunakan kata-kata baku di samping kata tidak baku. Hal ini
dimungkinkan karena dalam suasana resmi sekalipun, ragam bahasa lisan mengizinkan pemakaian
seperti itu, mengingat komunikasi berlangsung cepat dan spontan. Oleh karena itu larah yang
digunakanpun berbeda dengan saat berbicara biasa.

A. Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian dari laras bahasa?

2) Bagaimanakah jenis-jenis dari laras bahasa?

3) Bagaimanakah ciri-ciri dari laras bahasa?

4) Bagaimanakah contoh dari laras bahasa?

B. Tujuan Penulisan Makalah

1) Mendeskripsikan tentang pengertian laras bahasa.


2) Mendeskripsikan tentang jenis-jenis laras bahasa.
3) Mendeskripsikan ciri-ciri laras bahasa.
4) Mendeskripsikan contoh dari laras bahasa.

C. Manfaat Penulisan Makalah


1) Manfaat Secara Teoritis
a) Memperkaya hasil penelitian dalam kebahasaan terutama tentang laras bahasa.
b) Sebagai kerangka berfikir bagi penegasan teori yang telah ada terutama dalam bidang analisis
bahasa mengenai laras bahasa.
2) Manfaat Secara Praktis
a) Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu pendidikan terutama
dikaitkan dengan hal-hal yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
b) Hasil penulisan dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka penyempurnaan
konsep maupun implementasi praktik pendidikan sebagai upaya yang strategis dalam
pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
c) Memberikan sumbangan informasi bagi penulis dalam membuat sebuah tulisan.
d) Sebagai salah satu tinjauan pustaka bagi penulisan lain yang akan mengadakan penulisan sejenis.
BAB II
PEMBAHASAN /ISI MASALAH

A. Pengertian Laras Bahasa


Laras Bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya di maksudkan
untuk kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakaiannya.
Definisi Laras Bahasa Dari Berbagai Ahli
a) Ure dan Ellis telah menyatakan pada 1977 bahawa laras bahasa adalah sejenis pencorakan bahasa
yang kerap kali digunakan dalam sesuatu situasi komunikatif.
b) Za’ba (1962) menerangkan laras ialah rupa susuk bahasa yang dipakai apabila bercakap atau
mengarang, iaitu tentang perkataannya, ikatan ayatnya, jalan bahasanya, cara susunannya atau
bentuk peribahasanya.
Penggunaan laras bahasa ditentukan oleh dua faktor,
Ciri-ciri keperihalan sesuatu peristiwa bahasa
– Situasi luaran
berdasarkan latar belakang social dan kebudayaan sesuatu masyarakat bahasa
– Situasi persekitaran
berdasarkan aspek-aspek yang terlibat dalam penggunaan bahasa mengikut 2 faktor berikut:
1. Cara penyampaian (lisan, bertulis, bahasa isyarat dan sebagainya.
2. Hubungan social dan peribadi antara pengguna bahasa

B. Jenis-jenis Laras Bahasa


Abdullah Hassan (1997: 248) membahagikan laras bahasa kepada beberapa jenis, iaitu:
1. Laras Bahasa Umum
2. Laras Bahasa Teknikal
3. Laras Bahasa Undang-undang
4. Laras Bahasa Agama
5. Laras Bahasa Himbauan
6. Laras Bahasa Klasik
7. Laras Bahasa Kreatif
8. Laras Bahasa Kanak-kanak
9. Laras Bahasa Iklan
C. Ciri-ciri Laras Bahasa
1. Laras Bahasa Umum
Ciri-cirinya:
1. Tidak mengandungi istilah teknikal.
2. Menggunakan ayat yang berstruktur mudah.
3. Tidak banyak menggunakan kata pinjaman.
2. Laras Bahasa Teknikal
Ciri-cirinya:
1. Banyak menggunakan istilah khusus dalam bidang tertentu.
2. Mengandungi ilustrasi (gambar rajah, jadual, graf, peta, dll.).
3. Struktur ayat: mengandungi subjek dan predikat.
4. Mengandungi ayat yang mendefinisikan makna istilah.
5. Tidak mengandungi unsur bahasa perlambangan dan bunga-bunga bahasa.
6. Tidak mengandungi ayat yang boleh ditafsirkan dengan pelbagai makna dan cara.
3. Laras Bahasa Undang-undang
Ciri-cirinya:
1. Tidak mengandungi gambar, gambar rajah, graf, jadual, dan sebagainya.
2. Struktur ayatnya terdiri daripada prinsip undang-undang, diikuti oleh syarat, dan diakhiri dengan
keputusan undang-undang.
3. Terdapat bentuk frasa sendi nama yang tidak digunakan dalam teks teknikal yang lain.
4. Laras Bahasa Agama
Ciri-cirinya:
1. Terdapat unsur bahasa klasik , terutama pada kosa katanya.
2. Terdapat istilah agama yang khusus bagi sesuatu agama.
3. Banyak mengandungi bentuk cerita, kias, dan ibarat.
5. Laras Bahasa Himbauan
Ciri-cirinya:
1. Banyak menggunakan perkataan yang membawa makna ajak atau tegah.
2. Banyak menggunakan contoh, kes atau cerita yang selaras dengan tajuk.
3. Mengemukakan faedah daripada sesuatu perbuatan.
4. Menampilkan akibat buruk sesuatu perbuatan.
5. Bentuk bahasa peribadi yang menggunakan ganti nama orang pertama menjadi ciri utama laras
bahasa ini.
6. Laras Bahasa Klasik
Ciri-cirinya:
1. Teks asal ditulis dalam tulisan Jawi.
2. Tidak menggunakan tanda bacaan, dan tiada berperenggan
3. Banyak menggunakan struktur ayat pasif.
4. Terdapat penggunaan kata praklausa atau kata pembuka ayat, seperti arakian, hatta, kalakian, dll.
5. Mengandungi kosa kata bahasa istana.
6. Tidak terdapat imbuhan asing seperti dalam penggubalan istilah sains dan teknikal.
7. Laras Bahasa Kreatif
Ciri-cirinya:
1. Menggunakan struktur ayat aktif dan ayat pasif.
2. Menggunakan bentuk dialog atau kata bual seperti dalam skrip drama.
3. Menggunakan bahasa perlambangan dan kiasan.
4. Bersifat kreatif imaginatif, menggunakan bunga bahasa, dan bahasa hiasan.
5. Tidak terdapat ciri khusus bahasa teknikal dan penggunaan ilustrasi.
6. Terdapat unsur ambiguiti (ketaksaan) dari segi penggunaan kata dan struktur ayat.
7. Terdapat penyimpangan (deviasi) dari segi fonologi, morfologi atau sintaksis.
8. Menggunakan alat stilistik untuk tujuan menimbulkan kesan, misalnya menggunakan unsur
imejan.
8. Laras Bahasa Kanak-kanak
Ciri-cirinya:
1. Kosa katanya terdiri daripada kata akar, kata nama konkrit, kata kerja, dan kata adjektif.
2. Bilangan atau jumlah kosa katanya kurang berbanding dengan kosa kata orang dewasa.
3. Bilangan imbuhan yang digunakan agak terhad, malah imbuhan yang digunakan untuk
membentuk kata abstrak tidak terdapat dalam laras ini.
4. Struktur ayat yang banyak digunakan ialah struktur ayat aktif bentuk tunggal.
5. Bahasa perlambangan tidak digunakan, begitu juga bentuk-bentuk bunga bahasa.
9. Laras Bahasa Iklan
Ciri-cirinya:
1. Terdapat penggunaan unsur grafik dan ilustrasi yang sangat kertara pada iklan bercetak.
2. Terdapat penggunaan gambar bergerak dan muzik yang jelas pada laras iklan pandang-dengar.
3. Terdapat penggunaan warna dan teknik kesan, khususnya pada iklan bercetak dan iklan pandang-
dengar.
4. Struktur ayatnya pendek dan banyak menggunakan ayat tunggal.
5. Menggunakan unsur retorik atau manipulasi bahasa secara berkesan.
6. Menggunakan ungkapan dan istilah yang ‘stylish’.
7. Menggunakan berbagai kaedah untuk memujuk atau menarik pengguna, seperti kaedah umpan,
gesaan, doa, dsbnya.

D. Contoh Laras Bahasa


1. Contoh Laras Bahasa Umum (Akhbar)
Potong gaji jika salah guna kenderaan rasmi: KSN
PUTRA JAYA: Ketua atau pegawai jabatan yang menggunakan kenderaan rasmi kerajaan
untuk majlis bukan rasmi atau yang tidak diiktiraf kerajaan akan dikenakan tindakan tatatertib,
termasuk boleh dipotong gaji.
Sehubungan itu, Ketua Setiausaha Negara, Tan ri Samsudin Osman mengarahkan semua ketua
jabatan supaya memantau bagi memastikan kenderaan rasmi kerajaan tidak disalah guna oleh
mana-mana pihak.
2. Contoh Laras Bahasa Teknikal
Di peringkat menengah atas, di samping terdapat sekolah akademik, terdapat juga sekolah-sekolah
swasta perdagangan, vokasional dan teknik. Sekolah-sekolah ini mengadakan berbagai-bagai
kursus. Pada tahun 1978, terdapat 191 buah sekolah jenis ini dengan 928 orang guru dan 37,709
orang murid. Jadual 12 menunjukkan bilangan sekolah swasta yang memberikan pendidikan
perdagangan, vokasional dan teknik, jumlah guru dan murid bagi Semenanjung, Sarawak, dan
Sabah.
3. Contoh Laras Bahasa Undang-Undang
PERLEMBAGAAN UNIVERSITI PERTANIAN MALAYSIA
AKTA UNVERSITI PERTANIAN MALAYSIA (PEPERIKSAAN) 1980 PERATURAN-
PERATURAN UNIVERSITI PERTANIAN MALAYSIA (RAYUAN 1987)
Pada menjalankan kuasa-kuasa yang diberi oleh perenggan 12 Akta Universiti Pertanian Malaysia
(Peperiksaan) 1980, Senat Universiti Pertanian Malaysia membuat peraturan yang berikut:
Nama dan Mula Berkuatkuasa:
1. Peraturan ini bolehlah dinamakan Peraturan Universiti Pertanian Malaysia(Rayuan)
1987dan hendaklah disifatkan sebagai mula berkuatkuasa pada tarikh yang ditetapkan
oleh Senat.

4. Contoh Laras Bahasa Agama


Dari Anas r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: Seseorang muslim yang menanam
pohon atau tanam-tanaman , lalu sebahagian hasilnya dimakan burung, manusia, atau binatang,
maka orang yang menanam itu mendapat pahala
5. Contoh Laras Bahasa Himbauan (Doa)
Ya, Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kemaafan dan kesihatan yang kekal
baik dari segi agama, dunia dan seterusnya di akhirat nanti. Ya, Allah, ampunilah dosa-dosa kami,
bapa-bapa kami, ibu-ibu kami, datuk-datuk kami, ninda-ninda kami, guru-guru kami dan kesemua
kaum Mukminin dan Mukminat, Muslimin dan Muslimat baik yang hidup mahupun yang mati,
dengan rahmat-Mu jua, wahai Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
6. Contoh Laras Bahasa Klasik
Kata sahibul hikayat, ada beberapa lama antaranya maka datanglah todak menyerang Singapura,
berlompatan lalu ke darat; dan segala orang di pantai itu banyak mati, dilompati oleh todak itu.
Jika kena dada, terus ke belakang; jika kena leher dan pinggang, terus ke sebelah. Maka tidaklah
dapat orang berdiri di pantai itu, lagi banyak mati. Maka gemparlah orang berlarian ke sana-sini,
semuanya menyatakan , “Todak menyerang kita. Banyaklah sudah mati orang kita dibunuhnya”.

7. Contoh Laras Bahasa Kreatif


Pak tarik tali dengan lembut kalau-kalau wau mau jatuh. Tapi lekatnya cukup kuat. Kalau tarik
kuat tentu tali putus. Kalau tak putus wau tentu terkoyak. Kemudian Pak ambil keputusan. Tali
mesti ditarik. Mana tau kalau-kalau wau jatuh juga. Carik boleh ditampung. Cucu-cucu pun
bersorak lagi. Mereka mau wau itu jatuh.
Tiba-tiba tali putus. Sorak cucu-cucu jadi senyap. Pak memandang muka cucu-cucu. Cucu-cucu
memandang muka Pak. Pakl cekak pinggang mendongak tengok wau yang tersangku

8. Contoh Laras Bahasa Kanak-Kanak


Sebelum tidur, nenek menghidangkan susu panas.
“Kamu berdua mahu dengar cerita tak? Nenek ada suatu cerita bagus, “kata nenek Kiti.
“Cerita apa, nenek? tanya Kiti.
“Kamu pernah dengar cerita Semut dan Belalang?” tanya nenek pula.
“Tidak pernah,” jawab Kiti dan Bani.

9. Contoh Laras Bahasa Iklan


Sephia canggih, gaya sporty

Kediaman ekslusif gaya hidup modern


Contoh studi kasus Laras Bahasa

Sebagai mahasiswa tentunya harus memiliki pengetahuan, kemampuan, dan


keterampilan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Mahasiswa tentunya harus memiliki
bekal, seperti keterampilan menulis atau keterampilan menuangkan ide atau gagasan
dalam bentuk tulisan. Dalam menggunakan ejaan yang benar, memilih kata dan istilah
yang tepat, serta menyusun kalimat efektif. Selain itu mahasiswa juga harus mampu
membuat ide pokok yang jelas dalam sebuah paragraf dan menyusun paragraf menjadi
kohesif dan koheren sehingga mahasiswa dituntut memiliki pemikiran yang logis. Oleh
karena itu, berikut ini dikemukakan tentang konsep dasar mengenai fungsi dan bahasa
keilmuan, ciri-ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah.

Dalam paragraf di atas terdapat beberapa kalimat yang tidak menggunakan bahasa
indonesia ilmiah. Kalimat tersebut yaitu:

1. “Mahasiswa tentunya harus memiliki bekal, seperti keterampilan menulis atau


keterampilan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan.” kalimat
tersebut tidak efektif. Kesalahan tersebut terlihat dalam penggunaan kata “atau”
sehingga kalimat tersebut menjadi boros tidak sesuai dengan kaidah penulisan kalimat
efektif.

2. “Dalam menggunakan ejaan yang benar, memilih kata dan istilah yang tepat, serta
menyusun kalimat efektif.” kalimat tersebut tidak memenuhi persyaratan penggunaan
kalimat efektif secara benar, sehingga informasi yang disusun penulis tidak
tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Setelah kalimat di atas di revisi, berikut paragraf yang benar:

Mahasiswa harus memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk


menyelesaikan tugas-tugasnya. Salah satu bentuk keterampilan tersebut adalah
keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan kemampuan menuangkan ide
atau gagasan dalam bentuk tulisan. Menulis sebuah karya ilmiah harus menggunakan
EYD dengan benar, memilih kata dan istilah dengan tepat, serta menyusun kalimat
efektif. Mahasiswa juga harus mampu membuat ide pokok yang jelas dalam sebuah
paragraf, menyusun paragraf menjadi kohesi dan koheren. Mahasiswa dituntut memiliki
pemikiran yang logis. Oleh karena itu, berikut ini dikemukakan tentang konsep
dasar fungsi bahasa keilmuan dan ciri-ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah

Anda mungkin juga menyukai