LARAS BAHASA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG 2016
Daftar isi
Kata pengantar ................................................................................................
Bab I pendahuluan
A. Latar belakang ............................................................................................
B. Rumusan masalah .......................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah...........................................................................
D. Manfaat penulisan Makalah.........................................................................
Kata Pengantar
Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa Indonesia ini sesuai
dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, penulis kirimkan salam dan salawat
kepada junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya.
Makalah bahasa Indonesia yang kami susun ini berjudul Laras Bahasa. Makalah ini hadir
untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia yang diberikan oleh dosen. Banyak pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Olehnya itu, kami ucapkan banyak terimakasih.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
Besar harapan kami, dengan hadirnya makalah ini dapat memberikan sumbangsih yang
berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laras bahasa adalah salah satu daripada aspek sosiolinguistik yaitu mengenai bahasa dan
penggunaannya. Bahasa sentiasa mempamerkan perbedaan dalam penggunaannya yang boleh
dikatakan sebagai ragam bahasa. Dalam ilmu sosiolinguistik, ragam bahasa di istilahkan
sebagai register atau laras ( Hudson, 1980,hlm. 48) yaitu satu istilah teknik untuk menerangkan
perlakuan bahasa (linguistik behaviour) seseorang individu apabila bahasa digunakan.
Perbincangan mengenai laras bahasa tidak terlepas daripada membincangkan dua
konsep, yaitu pengguna dan penggunaan. Pengguna adalah orang yang menggunakan bahasa yang
menyebabkan wujudnya dialek. Contohnya adalah seperti dialek Kelantan, Melaka, Kedah,
Sarawak dan sebagainya.
Penggunaaan adalah bagaimana sesuatu bahasa itu digunakan secara berbeda-beda dalam berbagai
situasi. Penggunaan bahasa yang berbeda-beda ini melahirkan laras yaitu penggunaan bahasa yang
berbeda-beda berdasarkan situasi dan faktor lain yang melahirkan kata-kata yang berbeda
mengikut keadaan. Misalnya kata-kata yang digunakan untuk bergurau senda adalah berbeda
daripada kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu ucapan. Oleh itu, bolehlah
dirumuskan bahwa penggunaan bahasa yang berbeda-beda berdasarkan faktor-faktor sosial seperti
keadaan dan tempat, disebut juga laras bahasa atau laras sosial. Penggunaan bahasa yang berbeda-
beda mengikuit faktor geografi atau daerah disebut sebagai dialek daerah.
Laras bahasa boleh didefinisikan sebagai gaya atau cara penggunaan sesuatu bahasa. Sesuatu
laras bermaksud variasi yang ada pada tiap-tiap penutur. Laras bahasa biasanya berubah-berubah
mengikut situasi. Ciri-ciri laras yang penting ialah perbendaharaan kata, susunan ayat, dan frasa
yang digunakan. Sesuatu laras tertentu digunakan untuk keadaan atau situasi tertentu.
Ketika bahasa itu berada pada tataran fungsi bahasa ekspresi diri dan fungsi bahasa
komunikasi, bahasa yang digunakan masuk kedalam ragam bahasa dan laras bahasa.Pada saat
digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi
pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal
ini kita mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras komik, laras sastra,
yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras puisi, laras novel, dan sebagainya. Setiap laras
memiliki cirinya sendiri dan memiliki gaya tersendiri. Setiap laras dapat disampaikan secara lisan
atau tulis dan dalam bentuk standar, semi standar, atau nonstandar.Berdasarkan fungsi
pemakaiannya, bahasa dibedakan menjadi beberapa bentuk laras bahasa diantaranya adalah laras
bahasa iklan,laras bahasa ilmiah, laras populer dan lain-lain. Namun, sebelumnya tahukan Anda
apa yang dimaksud dengan laras bahasa?.
Bahasa lisan dalam situasi tidak resmi/santai, pembicara biasanya menggunakan kata-kata
tidak baku karena kecenderungan pembicara membahas masalah-masalah umum. Karena itu,
pilihan kata yang digunakan pun merupakan kata-kata umum atau yang disebut kata populer.
Bahasa lisan dalam suasana resmi seperti kuliah, diskusi, seminar, dan ujian lisan pemakai bahasa
diharapkan lebih banyak menggunakan kata-kata baku di samping kata tidak baku. Hal ini
dimungkinkan karena dalam suasana resmi sekalipun, ragam bahasa lisan mengizinkan pemakaian
seperti itu, mengingat komunikasi berlangsung cepat dan spontan. Oleh karena itu larah yang
digunakanpun berbeda dengan saat berbicara biasa.
A. Rumusan Masalah
Dalam paragraf di atas terdapat beberapa kalimat yang tidak menggunakan bahasa
indonesia ilmiah. Kalimat tersebut yaitu:
2. “Dalam menggunakan ejaan yang benar, memilih kata dan istilah yang tepat, serta
menyusun kalimat efektif.” kalimat tersebut tidak memenuhi persyaratan penggunaan
kalimat efektif secara benar, sehingga informasi yang disusun penulis tidak
tersampaikan dengan baik kepada pembaca.