---Mata Kuliah Bahasa Indonesia USD--
Tujuan Instruksional
Umum
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa dapat memahami kalimat efektif
Tujuan Instruksional
Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan
mahasiswa dapat:
1. menjelaskan pengertian kalimat efektif
dengan jelas,
2. mengidentifikasi ciri-ciri kalimat efektif,
3. menyebutkan hal-hal yang menyebabkan
kalimat tidak efektif, dan
4. menyusun kalimat efektif dengan
baik dan benar sesuai dengan bidang ilmu.
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh
pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi, 2009)
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan
informasi secara sempurna karena memenuhi syarat-syarat
pembentuk kalimat efektif tersebut. Putrayasa (2007:66)
Pakar bahasa seperti Keraf (1989), Ridwan dkk.
(1993), Arifin (1987), dan Semi (1990) menyatakan
bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh
pembicara atau penulisnya.
Syarat Minimal Kalimat
Efektif
Menurut Sumarwati (2015), kalimat terdiri
atas isi dan bentuk. Isi dan bentuk menjadi
kesatuan yang tidak dapat
Isi pikiran dipisahkan dalam sebuah
penulis bangun kalimat. Oleh
karena itu, kalimat efektif
kata- selalu memperhatikan
bentuk
kata adanya kesatuan pikiran
dan kepaduan sebagai
syarat minimal.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Kesatuan gagasan
2. Kepaduan
3. Pararelisme/kesejajaran
4. Kehematan
5. Kelogisan
6. Kecermatan
7. Kebervariasian
8. Ketegasan
9. Ketepatan
10. Kebenaran Struktur
1. Kesatuan Gagasan
Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan.
Perhatikan kalimat berikut:
Melihat perkembangan grafik penderita Covid-19 yang semakin tinggi namun tidak
didukung dengan kesadaran masyarakat dan peningkatan tersebut memerlukan
penanganan yang serius dari semua pihak yang berwenang.
Kalimat di atas mempunyai lebih dari 1 gagasan.
Ada 3 gagasan, yaitu:
1. Perkembangan grafik penderita Covid-19 yang semakin tinggi.
2. Perkembangan itu tidak didukung dengan kesadaran masyarakat.
3. Peningkatan tersebut memerlukan penanganan yang serius dari semua pihak
yang berwenang.
Saran perbaikan:
Perkembangan grafik penderita Covid-19 semakin tinggi, tetapi tidak didukung
dengan kesadaran masyarakat sehingga memerlukan penanganan yang serius dari
semua pihak yang berwenang.
Lanjutan Kesatuan
Gagasan
Menurut Sumarwati (2015), kesatuan gagasan berkaitan
dengan adanya subjek dan predikat. Seperti pada contoh di
atas, kalimat terlalu panjang dan tidak terlihat mana subjek
dan predikat. Setelah dicermati, ternyata ada 3 gagasan
dalam kalimat tersebut. Padahal setiap kalimat yang baik
mengandung satu gagasan atau pikiran pokok.
Contoh lagi:
Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk
mengetahui penyimpangan itu. → (SALAH)→ subjek saja
Laporan keuangan yang biasanya digunakan untuk
mengetahui penyimpangan itu masih diperiksa BPK.
Lanjutan Kesatuan
Gagasan
Dalam pemakaian sehari-hari, kita sering menambahkan kata
depan, seperti kepada, dalam, pada, bagi, dll. Kata depan
tersebut justru membuat kalimat tidak memiliki subjek karena
kata depan tidak berfungsi sebagai subjek sehingga harus
dihilangkan, contoh: