1. Pengertian paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara
logis dan sistematis yang mengandung satu kesatuan ide pokok. Paragraf terdiri atas
beberapa
kalimat
yang
berkaitan
baik
isi
maupun
bentuknya.Isi
kalimat-
kalimatmembentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan penulis
dalam karangannya.
2. Jenis-jenis paragraf
2.1 Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
2.1.1 Paragraf pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau menghantar
karangan itu, atau menghantar pokok pikiran dalam bagian karangan itu.
Contoh paragraf pembuka :
Pemilu baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi,
merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan.Namun,
tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau
makan.
2.1.2
Paragraf Penghubung/isi
Yang dimaksud dengan paragraf penghubung adalah semua paragraf yang
terdapat di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup.Inti persoalan yang
akan dikemukakan penulisan terdapat dalam paragraf-paragraf ini.
Contoh paragraf penghubung/isi:
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru
atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah
kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai
peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA
SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang harapan.
2.1.3
Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan
atau bagian karangan. Dengan kata lain paragraf ini mengandung kesimpulan
pendapat
dari
apa
yang
telah
diuraikan
dalam
paragraf-paragraf
juga tidak berarti terlalu pendek.Hal yang paling esensial adalah bahwa paragraf
itu harus merupakan suatu kesimpulan yang bulat atau betul-betul mengakhiri
uraian itu serta dapat menimbulkan banyak kesan kepada pembacanya.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan
mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama.Atas segala
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
2.2 Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
Letak kalimat utama juga turut menentukan jenis paragraf, dari dasar tersebut penulis
menetapkan letak kalimat utama dalam paragraf sebagai salah satu criteria penjenisan
paragraf.
2.2.1 Paragraf Deduktif
Paragraf semacam ini biasa disebut dengan paragraf deduktif, yaitu kalimat
utama terletak di awal paragraf.Paragraf dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat utama.Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat
penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama.Paragraf ini biasanya
dikembangkan dari yang umum ke yang khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan
bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu.
Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
kehidupan
sehari-hari,
manusia
tidak
dapat
dilepaskan
dari
Tanya jawab
Paragraf jenis ini dikembangkan dengan pertanyaan terlebih dahulu.Lazimnya,
kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide
paragraf.Kalimat
pengembangannya
berupa
jawaban
atas
pertanyaan
2.3.2
Sebab-akibat
Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan
makna hubungan sebab akibat antar kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah
terbinanya hubungan sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang
lain.
berkesinambungan.
Contoh paragraf sebab-akibat:
Jalan Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Lebih dari
separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima.
Untuk mengatasinya, pemerintah daerah akan memasang pagar pemisah antara
jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas
pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang.
Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki
lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetan
lalu lintas.
2.3.3
2.3.4
2.3.5
dua
hal
yang
baik
yang
menyangkut
kesamaan
maupun
2.3.6
Definisi
Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi merupakan paragraf yang
mengembangkan definisi atau pembatasan sebuah istilah. Dalam sebuah paragraf
definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan , mungkin pula dibacakan
pengertiannya.
Contoh paragraf definisi :
Sosiolinguistik
adalah
ilmu
antardisipliner
yakni
sosiologi
dan
lingustik.Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah bagi manusia didalam
masyarakat.Linguistik adalah ilmu tentang bahasa.Sosiolinguistik merupakan
subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan
dalam penggunaan bahasa dalam pergaulan sosial.Sosiolinguistik mengkaji
bahasa dan pemakaiannya dalam sosial budaya.Selain itu, sosiolinguistik dalam
pengembangan subsidang linguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran
dalam konteks sosial.
2.3.7
Deskripsi
2.3.8
Proses
Seperti halnya paragraf pemerian, paragraf proses pun tergolong jenis paragraf
deskriptif. Sesuai dengan namanya, paragraf proses ialah paragraf yang
menjelaskan proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu.urutan langkah
dalam melakukan sesuatu pun tergolong paragraf jenis ini.
Contoh paragraf proses:
Setelah sampai di darat , kendurkan semua pakaian korban yang sekiranya
menyesakkan dirinya. Bersihkan mulutnya dari pasir atau lumpur, dan lepaskan
gigi palsunya (kalau ada). Selanjutnya, telungkupkan badannya, dan berdirilah
Anda mengangkanginya. Sambil membungkukan badan ke depan, tempatkan
kedua tangan Anda pada perutnya dekat rusuk bawah. Angkatlah perutnya
sehingga kepalanya merunduk ke tanah dan air keluar dari mulutnya. Jika
pernapasannya berhenti, segeralah beri dia pernapasan buatan.
2.3.9
Penguraian (klasifikasi)
2.4.3 Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji
gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu
sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya
bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang
misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir
berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
2.4.4 Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan, mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian
dan saling mencintai.
2.4.5 Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
3. Pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena
kalimat
topiklah
yang
mengandung
inti
permasalahan
atau
ide
utama
utama pada awal paragraf, pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang
merupakan kebalikan dari paragraf deduktif.Demikian juga dengan tipe paragraf yang
lainnya.
Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf
yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau
paragraf
penutup.
Fungsi
tersebut
akan
mempengaruhi
pemilihan
metode
pengembangan karena misi ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda .
Metode pengembangan paragrafakan bergantung pada sifat informasi yang akan
disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode
tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya
akan berbeda dengan naratif.
Setelah mempertimbangkan faktor tersebut barulah kita memilih salah satu metode
pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif.Diantara banyak
metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku buku komposisi, disini
diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam
penulisan karangan. Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh,
metode sebab-akibat, metode umum khusus, dan metode klasifikasi.Didalam
mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih
berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.
3.1 Metode klimaks dan anti klimaks
pengembangan paragraf klimaks berarti menyusun alinea dari gagasan bawahan yang
paling rendah kedudukannya kemudian berangsur-angsur ke gagasan lain sampai pada
gagasan tertinggi kedudukannya atau kepentingannya. Pengembangan paragraf
antiklimaks yaitu pengembangan paragraf kebalikan dari pengembangan klimaks.
Contoh:
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring dengan
kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jayajaynya, ada traktor dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor
model tank sampai sekarang masih dipergunakan, yaitu traktor yang memakai roda
rantai. Traktor macam ini adalah hasil perusahaan Cartepillar. Di samping Cartepillar,
Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya.
Jepangpun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di
Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami
perubahan dari model-model sebelumnya.
Sementara itu, Anesya berusia lima tahun, berambut coklat bergelombang, badannya
sehat dan tegap, berkulit agak terang. Anaknya lincah, perian dan pemberani.
3.4 Metode analogi
paragraf dikembangkan dengan membandingkan dua hal yang memiliki persamaan
bentuknya atau fungsinya. Bisa juga untuk membandingkan sesuatu yang harus dikenal
umum dengan hal yang kurang atau dikenal umum sehingga hal ini bisa dipahami
dengan jelas.
Contoh:
Percabangan suatu bahasa proto menjadi bahasa baru atau lebih dapat disamakan
dengan percabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu batang pohon tadi
mengeluarkan cabang-cabang baru, tiap cabang kemudian bertunas dan tumbuh
menjadi cabang baru. Demikian pula percaabangan pada bahasa.
umum-khusnya
dan
khusus-umum
paling
banyak
dipakai
untuk
paragraf
dengan
metode
ini
adalah
yang
paling
disarankan.
generalisasi,
atau
paling
tidak
untuk
diperbandingkan
atau
yang cukup untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang baik memiliki kalimat topik
dan kalimat penjelas.Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok, sedang
kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi rincian ide pokok.Kalimat yang hanya
terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan paragraf yang belum lengkap.
4.3 Kepaduan
Paragraf yang baik harus memiliki kepadan (kohesi dan koherensi). Kepaduan yang
dimaksud adalah adanya rangkaian antarkalimat yang memudahkan pembacauntuk
memahammi isinya. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf saling terkait antara
yang satu dengan yang lain. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan
memperhatikan beberapa hal, di antaranya pengulangan kata kunci, pengulangan kata
ganti, penggunaan transisi, dan paralelisme.
5. Unsur-unsur Paragraf
5.1 Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok
bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
5.2 Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih
abstrak.
5.3 Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret.
Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
5.4 Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk
kongkret.
5.5 Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang
bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
5.6 Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang
koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan.contohnya
adalah kata selanjutnya, tetapi, oleh sebab itu,dan lain-lain