1. Kesepadanan Struktur
Ciri pertama yang melekat pada kalimat efektif adalah adanya kesepadanan struktur pada kalimat
efektif. Adapun kesepadanan struktur yang dimaksud adalah adanya unsur subjek dan predikat
yang jelas dan terkandung pada kalimat efektif. Misalnya:
2. Kesamaan Bentuk
Ciri kedua yang melekat pada kalimat efektif adalah adanya kesamaan bentuk yang ada di
dalamnya. Adapun kesamaan bentuk yang dimaksud adalah adanya kesamaan penggunaan
imbuhan pada kata-kata tertentu di dalamnya. Contoh:
Untuk mengetahui apakah uang kertas yang kita pakai itu asli atau palsu, maka kita
mesti melihat, meraba, dan menerawang uang kertas tersebut.
o Tiga kata yang dicetak miring di atas mempunyai kesamaan dalam penggunaan
imbuhan, di mana tiga kata tersebut sama-sama menggunakan imbuhan me-.
3. Ketegasan Makna
Ciri kalimat efektif selanjutnya adalah adanya ketegasan makna di dalamnya. Maksud dari ciri
ini adalah bahwa makna yang terkandung di dalam kalimat efektif jelas dan dapat dipahami oleh
orang lain. Contoh:
4. Kehematan Kata
Maksud dari ciri ini adalah kata-kata yang digunakan pada kalimat ini dipakai sesuai dengan
keperluan atau konteks yang hendak disampaikan dari kalimat efektif. Contoh:
Aku menyukai buah apel, aku menyukai buah pepaya. (bentuk kalimat yang masih belum
efektif)
o Aku menyukai buah apel dan pepaya. (bentuk kalimat di atas yang telah diubah
menjadi kalimat efektif)
5. Kelogisan Makna
Selain tegas, makna yang terkandung pada kalimat efektif mestilah logis, dalam artian makna
yang terkandung dalam kalimat efektif mesti dapat diterima oleh nalar sehat. Misalnya:
Anni kini sudah besar. (bentuk kalimat yang masih belum logis)
o Anni kini sudah beranjak dewasa. (bentuk kalimat yang logis)
6. Kepaduan Makna
Ciri kalimat efektif ini masih ada hubungannya dengan ciri kalimat efektif yang kedua. Jadi, jika
suatu kalimat efektif sudah disamakan, maka makna yang dikandung oleh kalimat efektif pun
menjadi kian padu. Misalnya:
Jika kita hendak mengetahui apakah uang kertas yang kita punyai itu asli atau tidak,
maka kita meski terlihat meraba, dan terterawang uang kertas yang kita punyai itu.
(kalimat yang masih belum sama bentuknya dan belum padu maknanya)
o Jika kita hendak mengetahui apakah uang kertas yang kita punyai itu asli atau
tidak, maka kita mesti melihat, meraba, dan menerawang uang kertas yang kita
punyai itu. (kalimat efektif yang sudah disamakan bentuknya dan sudah padu
maknanya)
Ciri terakhir dari kalimat efektif adalah kecermatan dan kesantunan dalam penggunaan kata di
dalamnya. Kecermatan dan kesantunana penggunaan kata dilakukan agar kata yang digunakan
sesuai dengan konteks kalimat dan tidak menyinggung pihak-pihak tertentu.
Pada kalimat kedua, memiliki konteks ‘seorang adik yang memesan sesuatu ketika ke toko buah’.
Sudah pasti ‘jeruk’ yang dimaksud adalah ‘buah jeruk’, bukan ‘pohon jeruk’ atau ‘daun jeruk’.
Karenanya cukup menggunakan kata ‘jeruk’.
Contoh Kalimat Tidak Efektif
Kalimat tersebut merupakan kalimat tidak langsung karena menggunakan dua kata yang
maknanya sama. Kedua kata tersebut adalah kata merupakan dan adalah. Bagaimana agar
kalimat tersebut menjadi kalimat efektif? Cukup hilangkan salah satu kata tersebut, sehingga
akan menjadi kalimat berikut.