DISUSUN OLEH:
ENDANG SAFITRI
JURUSAN AKADEMI
KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA JAMBI
OKTOBER TAHUN 2010
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan
digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu kesatuan
bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah
tataran wacana. Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya
terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan
topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya
satu kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Oleh Ramlan, (1993)
pikiran utama atau ide pokok merupakan pengendali suatu paragraf.
Pengidentifikasian secara formal suatu paragraf begitu mudah, karena secara visual
paragraf biasanya ditandai adanya indensasi. Yang menjadi persoalan, apakah bentuk yang
secara visual dikenali sebagai paragraf tersebut secara otomatis berisi satu satuan pokok
pikiran? Idealnya tentulah ya, bila paragraf telah dikembangkan secara baik. Namun,
kenyataannya belum tentu demikian karena belum tentu paragraf dikembangkan secara benar.
Disinilah pentingnya pengembangan paragraf.
Pengembangan paragraf terdiri atas pengembangan paragraf umum dan khusus, sudut
pandang, analogi, contoh, klimaks dan anti klimaks, proses, klasifikasi, defenisi luas,
perbandingan dan pertentangan, dan sebab akibat. Namun dalam pembahasan makalah ini
hanya dibahas lima dari sepuluh pola pengembangan paragraf, yakni paragraf umum dan
khusus, sudut pandang, analogi, contoh, dan klimaks dan anti klimaks.
1.pengertian penalaran ?
2.apa sajakah jenis-jenis penalaran?
3.Bagaimanakah penempatan kalimat utama pada paragraf umum dan khusus?
4.Bagaimanakah sudut pandang (point of view) pengarang dalam suatu paragraf?
5. Bagaimanakah pola pengembangan analogi pada suatu paragraf?
6.Bagaimanakah pola pengembangan contoh didalam paragraf?
7.Bagaimanakah pola pengembangan klimaks dan anti-klimaks pada paragraf?
1.3.TUJUAN
PEMBAHASAN
2.1. PENALARAN
2.1.1 Pengertian Penalaran
Penalaran sering di identikan dengan jalan pikiran.jalan pikiran turut menentukan baik
atau tidaknya kalimat seseorang,mudah tidaknya pikirannya dapat dipahami.penalaran
atau jalan pikiran adalah suatu proses Berpikir yang berusaha untuk menghubung-
hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada kesimpulan yang masuk akal,dengan
demikian kalimat-kalimat yang di ucapkan harus bisa dipertanggungjawabkan dari segi
akal yang sehat atau harus sesuai denga penalaran.
B.Analogi
Analogi adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk
yang lain.analogi merupakan salah stu proses morfologi dimana dalam
analogi,pementukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh:
Sebuah peribahasa mengatakan bahwa semakin tinggi pohon,semakin kencang pula
anginya.pernyataan ini sesuai dengan perjalan karir manusia.ketika seseorang telah
menduduki jabatan,selalu ada orang yang tidak menyukai.ketidaksukaan ini dapat
dilampiaskan dalam berbagai bentuk,misalnya:fitnah,ancaman,kekerasan,atau
pemerasan.
Generalisasi : Jabatan seseorang dan ujian yang di hadapi sama dengan ketinggian
pohon dan angin yang menerpanya.
C.Sebab-Akibat
Sebab-Akibat adalah salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola
pikir paragraf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan sering
juga disebut kesimpulan.berdasarkan pola pemikiran tersebur,paragraf sebab akibat
atau yang disebut dengan paragraf kausatif merupakan paragraf yang dimulai dengan
fakta-fakta khusus sebagai sebab kemudian disimpulkan menjadi fakta umum pada
bagian akhir kalimat yang disebut dengan akibat.
Contoh:
Bersamaan dengan naiknya tarif semua angkutan umum,harga sebagain besar bahan
pangan naik.harga kebutuhan pokok pun merayap mengikuti.semua penjual di pasar
melakukan tindakan pengamanan dengan menyesuaikan harga jual
terbarunya.bahkan,label pada semua barang di toko mulai diubah.demikian lah dampak
hebat pengurangan subsidi bbm yang sangat dirasakan oleh masyarakat.
Generalisasi: “dengan naiknya tarif BBM mengakibatkan turut naiknya harga
kebutuhan pokok”.
B.Paragraf Penghubung
Paragraf ini berfungsi untuk menyambungkan antara paragraf pembuka dan
penutup suatu wacana.paragraf penghubung lebih mudahnya adalah inti dan isis dari
suatu wacana.
Contoh : beberapa manfaat kelapa di antara nya,dapat menetralisir
racun,menghasilkan cairan tubuh yang hilang dan bisa untuk mengantikan infus.
C.paragraf penutup
Paragraf Penutup pasti letaknya di akhir bacaan .paragraf penutup berfungsi untuk
memberikan petunjuk bahwa bacaan sudah selesai dan berakhir.
Contoh : demikian lah beberapa manfaat dari buah kelapa yang bisa saya
bagikan,semoga bisa bermanfaat.
contoh :
Beternak semut Rang-Rang penghasil kroto tidak semudah yang di bayangkan.usaha
alternatif yang mulai banyak diminati ini memang menjanjikan keuntungan yang
besar,namun ternyata banyak pengusaha pemula yang bangkrut dalam beberapa bulan
pertamanya.kenyataan ini terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi diantara nya
adalah keterbatasan ilmu tentang budaya kroto itu sendiri.selain itu faktor cuaca pun turut
mempengaruhi.
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari Pembahasan ini dapat kami tarik kesimpulan bahwa paragraf adalah kumpulan
kalimat yang saling berkaitan dan hanya memiliki satu tema kemudian terdapat di dalam nya
kalimat utama dan kalimat penjelas.
Di antara nya tujuan penggunaan paragraf adalag memudahkan pengertian dan
pemanfaatan dengan menceraikan suatu tema dengan tema yang lain.tujuan lainnya adalah
memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar dan formal,untuk memungkinkan kita
berhenti lebih lama daripada perhatian kalimat terakhir.
Ada banyak jenis-jenis paragraf yang dapat kita pelajari antara lain paragraf
pembuka,paragraf penghubung,paragraf penutup.kemudia berdasarkan kalimat utama nya
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu deduktif,induktif,deduktif-induktif.
Penalaran adlah proses berpikir untuk menarik kesimpulan dari kalimat yag
dibaca.dalam penalaran dibagi menjadi dua yaitu deduktif dan induktif.
3.2. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini tentunya masih banyak terdapat
kekurangan,kekeliruan dan kesalahan.oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari
pembaca sekalian yang sifatnya membangun,demi menuju kesempurnaan makalah-makalah
kami yang akan datang.atas kritik dan saran saudara kami ucapkan terimakasih.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA