Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENALARAN DAN POLA PENGEMBNGAN PARAGRAF

MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA


DOSEN PENGAMPU : CINTHY MUTIA ANGGELINA,S.Pd.,.M.Pd

DISUSUN OLEH:
ENDANG SAFITRI

JURUSAN AKADEMI

KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA JAMBI
OKTOBER TAHUN 2010
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kita panjatkan kepada


Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini tentang “PENALARAN DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF”. Tak
lupa kami juga berterima kasih kepada Ibu Chinty Mutia Anggelina,S.Pd.,.M.Pd selaku dosen
kami dalam mata kuliah Bahasa Indonesia yang sudah memberikan tugas ini.
Kami selaku penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat
serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang Penalaran Dan Pola
Pengembangan Paragraf. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih sangat
banyak terdapat kekurangan di sana sini dan masih butuh saran untuk perbaikannya. Oleh
karena itu kami sangat berterima kasih jika ada yang sudi memberi saran dan kritiknya demi
perbaikan makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana ini bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di
pahami maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini,
serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca, kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 20 Januari 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan pada bahasa lisan
digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu kesatuan
bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah
tataran wacana. Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya
terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan
topik, kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya
satu kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Oleh Ramlan, (1993)
pikiran utama atau ide pokok merupakan pengendali suatu paragraf.

Pengidentifikasian secara formal suatu paragraf begitu mudah, karena secara visual
paragraf biasanya ditandai adanya indensasi. Yang menjadi persoalan, apakah bentuk yang
secara visual dikenali sebagai paragraf tersebut secara otomatis berisi satu satuan pokok
pikiran? Idealnya tentulah ya, bila paragraf telah dikembangkan secara baik. Namun,
kenyataannya belum tentu demikian karena belum tentu paragraf dikembangkan secara benar.
Disinilah pentingnya pengembangan paragraf.
Pengembangan paragraf terdiri atas pengembangan paragraf umum dan khusus, sudut
pandang, analogi, contoh, klimaks dan anti klimaks, proses, klasifikasi, defenisi luas,
perbandingan dan pertentangan, dan sebab akibat. Namun dalam pembahasan makalah ini
hanya dibahas lima dari sepuluh pola pengembangan paragraf, yakni paragraf umum dan
khusus, sudut pandang, analogi, contoh, dan klimaks dan anti klimaks.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1.pengertian penalaran ?
2.apa sajakah jenis-jenis penalaran?
3.Bagaimanakah penempatan kalimat utama pada paragraf umum dan khusus?
4.Bagaimanakah sudut pandang (point of view) pengarang dalam suatu paragraf?
5. Bagaimanakah pola pengembangan analogi pada suatu paragraf?
6.Bagaimanakah pola pengembangan contoh didalam paragraf?
7.Bagaimanakah pola pengembangan klimaks dan anti-klimaks pada paragraf?
1.3.TUJUAN

1.mengetahui arti nya penalaran


2.mengetahui apa saja jenis-jenis penalaran
3.mengetahui bagaimana pola pengembangan contoh di dalam paragraf
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENALARAN
2.1.1 Pengertian Penalaran
Penalaran sering di identikan dengan jalan pikiran.jalan pikiran turut menentukan baik
atau tidaknya kalimat seseorang,mudah tidaknya pikirannya dapat dipahami.penalaran
atau jalan pikiran adalah suatu proses Berpikir yang berusaha untuk menghubung-
hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada kesimpulan yang masuk akal,dengan
demikian kalimat-kalimat yang di ucapkan harus bisa dipertanggungjawabkan dari segi
akal yang sehat atau harus sesuai denga penalaran.

2.1.2 Jenis-Jenis Penalaran


Pengambilan kesimpulan dalam penalaran dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu
deduktif dan induktif.perbedaan kedua nya adalah:

2.1.2.1. Penalaran Deduktif


pada dasarnya merupakan penguraian atau pembuktian sebuah kesimpulan ke dalam
data-data khusus.pola penalaran ini diterapkan dalam penulisan paragraf deduktif,yaitu
pada paragraf yang kesimpulan nya ditulis pada awal contoh:
Keberhasilan dunia pertanian membaawa dampak pada peningkatan
kesejahteraan.salah satu cara yang ditempuh adalah dengan pemuliaan
tanaman.kegiatan ini bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi tanaman
pangan.usaha tersebut diterapkan pada hampir semua jenis
tanaman,misalnya:padi,buah,sayur,tanaman hias.padi yang ditemukan sekarang
mempunyai umur singkat,batang pendek.buah-buahan yang dijual di pasar selalu
berkualitas tinggi begitu juga dengan sayur dan tanaman hias,semua menunjukkan
kondisi baik.
2.1.2.2. Penalaram Induktif
Penalaran induktif adalah proses pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan
data-data empiris yang ditemukan.Penalaran induktif yang digolongkan menjadi 3 yaitu
generalisasi,analogi,dan sebab akibat dapat diterapkan dalam penulisan paragraf
induktif.
A.Generalisasi
Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena
individual(khusus)menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis
dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh:
1.Tamara Bleszynski adalah bintang iklan,dan ia berparas cantik
Nia Ramadhani adalah bintang iklan,dan ia berparas cantik
Generalisasi : semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan:”Semua bintang sinetron berparas cantik”
2. Pegawai negeri dilingkungan pemerintahandaerah kota semarang setiap hari kamis
harus memakai pakaian batik dan lurik.demikian juga pegawai negeri dilingkungan
pendidikan kota semarang maupun propinsi jawa tengah.bahkan pegawai negeri di
instansi dimana saja di jawa tengah memakai batik atau lurik.
Generalisasi : “Semua pegawai negeri di jawa tengah memakai batik atau lurik di hari
kamis”

B.Analogi
Analogi adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk
yang lain.analogi merupakan salah stu proses morfologi dimana dalam
analogi,pementukan kata baru dari kata yang telah ada.
Contoh:
Sebuah peribahasa mengatakan bahwa semakin tinggi pohon,semakin kencang pula
anginya.pernyataan ini sesuai dengan perjalan karir manusia.ketika seseorang telah
menduduki jabatan,selalu ada orang yang tidak menyukai.ketidaksukaan ini dapat
dilampiaskan dalam berbagai bentuk,misalnya:fitnah,ancaman,kekerasan,atau
pemerasan.
Generalisasi : Jabatan seseorang dan ujian yang di hadapi sama dengan ketinggian
pohon dan angin yang menerpanya.
C.Sebab-Akibat
Sebab-Akibat adalah salah satu paragraf yang merupakan pengembangan dari pola
pikir paragraf induktif dimana kalimat utama diletakkan di akhir paragraf dan sering
juga disebut kesimpulan.berdasarkan pola pemikiran tersebur,paragraf sebab akibat
atau yang disebut dengan paragraf kausatif merupakan paragraf yang dimulai dengan
fakta-fakta khusus sebagai sebab kemudian disimpulkan menjadi fakta umum pada
bagian akhir kalimat yang disebut dengan akibat.
Contoh:
Bersamaan dengan naiknya tarif semua angkutan umum,harga sebagain besar bahan
pangan naik.harga kebutuhan pokok pun merayap mengikuti.semua penjual di pasar
melakukan tindakan pengamanan dengan menyesuaikan harga jual
terbarunya.bahkan,label pada semua barang di toko mulai diubah.demikian lah dampak
hebat pengurangan subsidi bbm yang sangat dirasakan oleh masyarakat.
Generalisasi: “dengan naiknya tarif BBM mengakibatkan turut naiknya harga
kebutuhan pokok”.

2.1.3. Pola Pengembangan Paragraf


2.1.3.1. Pengertian paragraf
Paragraf ialah suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang kedudukan nya lebih tinggi
serta lebih luas dari pada kalimat.atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari
sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat,yang berisikan tentang informasi
dari penulis untuk pembaca dengan pikiran utana sebagai pusatnya dan juga pikiran
penjelass sebagai pendukungnya.paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang
berhubungan antara satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang menghasilkan
sebuah informasi.paragraf juga dapat dissebut sebagai penuangan ide dan memiliki satu
tema.paragraf juga dapat disebut sebagai suatu karangan yang singkat.
2.1.3.2. Jenis-Jenis Paragraf
Berdasarkan sifat dan tujuan nya paragraf dapat dibedakan atas :
A.Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berarti letaknya ada di awal sebuah bacaan.paragraf pembuka
berfungsi sebagai penghantar dan pengenalan isi kepada pembaca.berarti menyapa
dan memberikan aba-aba kepada pembaca untuk bersiap menuju ke inti kalimat.
Contoh : kali ini kita akan membahas manfaat kelapa untuk kesehatan.kelapa banyak
kita jumpai di pedesaan khusus nya daerah pasir.

B.Paragraf Penghubung
Paragraf ini berfungsi untuk menyambungkan antara paragraf pembuka dan
penutup suatu wacana.paragraf penghubung lebih mudahnya adalah inti dan isis dari
suatu wacana.
Contoh : beberapa manfaat kelapa di antara nya,dapat menetralisir
racun,menghasilkan cairan tubuh yang hilang dan bisa untuk mengantikan infus.

C.paragraf penutup
Paragraf Penutup pasti letaknya di akhir bacaan .paragraf penutup berfungsi untuk
memberikan petunjuk bahwa bacaan sudah selesai dan berakhir.
Contoh : demikian lah beberapa manfaat dari buah kelapa yang bisa saya
bagikan,semoga bisa bermanfaat.

2.2. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA


2.2.1. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah sebuah paragraf yang kalimat utana nya terletak di awal
paragraf.paragraf ini dikembangkan dengan pola umum-khusus.diawali dengan pernyataan
yang bersifat umum kemudian dilengkapi dan di perjelas dengan pernyataan-pernyataan
yang bersifat khusus.kalimat penjelasnya bisa berupa contoh-contoh,bukti-bukti,dan
sebaginya.
Ciri – ciri paragraf deduktif :
a)     Letak kalimat utama di awal paragraf,
b)     Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus

contoh :
Beternak semut Rang-Rang penghasil kroto tidak semudah yang di bayangkan.usaha
alternatif yang mulai banyak diminati ini memang menjanjikan keuntungan yang
besar,namun ternyata banyak pengusaha pemula yang bangkrut dalam beberapa bulan
pertamanya.kenyataan ini terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi diantara nya
adalah keterbatasan ilmu tentang budaya kroto itu sendiri.selain itu faktor cuaca pun turut
mempengaruhi.

2.2.2. Paragraf Induktif


Paragraf Induktif adalah sebuah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian
akhir paragraf .Dalam paragraf ini kalimat-kalimat disusun dengan pola khusus-umum
yaitu diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta.
Ciri – ciri paragraf induktif :
a)     Letak kalimat utama di akhir paragraf,
b)     Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan
umum,dan
c)     Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh :
Belajar setiap hari,tak pernah seharipun terlewati tanpa membaca buku.di hari libur pun
dia tetap tidak lupa menyempatkan diri untuk belajar.jika ada waktu luang ia tidak akan
menggunakannya untuk bermain,tapi dia akan pergi ke perpuskatakaan dan membaca
beberapa buku.itu semua dilakukan nya demi mendapat satu gelar yang di impikan nya
sejak lama,yaitu sarjana.

2.2.3. Pola Umum-Khusus,Khusus-Umum ( deduktif dan induktif )


Pola pengembangan parargraf yang kalimat utamanya terdapat pada awal paragraf dan
akhir paragraf, sedangkan kalimat penjelas terdapat di tengah paragraf.
Contoh Kalimat:
~      Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah
belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang.
Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah
materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru
memberitahukan tips belajar menjelang UAN.

2.3. POLA PENGEMBANGAN SUDUT PANDANG (POINT OF VIEW)


Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada cara dan
pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan,
latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah cerita fiksi kepada
pembaca, atau unsur fiksi yang mempersoalkan siapa yang menceritakan atau dari posisi
mana (siapa) peristiwa atau tindakan itu dilihat.

2.3.1.  Sudut Pandang Orang Pertama “aku”


~      first person central atau sudut pandang  orang pertama sentral atau dikenal juga
sebagai akuan sertaan : pencerita adalah “aku” sebagai tokoh utama. Dalam cerita,
pengarang menjadi tokoh  sentral yang secara langsung terlibat dalam cerita. Ada dua
kemungkinan mengenai si aku dalam cerita yang mengggunakan sudut pandang ini, bisa
jadi si aku dalam cerita adalah pengarang itu sendiri (pengarang seperti menulis
biografinya sendiri) atau si aku sebenarnya bukan pengarang, pembaca seolah-olah
mendengar cerita dari pelakunya sendiri.
contoh : aku merasakan sesuatu yang hangat menerpa kulitku. Perlahan aku membuka
sedikit-demi sedikit mataku. ‘Sudah siang’ batinku. Kutarik lagi selimut hangat ku untuk
menutupi silau mentari yang telah mengusik tidurku.
~      first person peripheral atau sudut pandang orang pertama sebagai pembantu atau
disebut akuan tak sertaan: pencerita adalah “aku” sebagai tokoh tambahan.
contoh : Aku iri pada Angga, dia sahabatku, sekaligus orang yang kuanggap rival. Ia
selalu lebih dilihat dari pada aku. Terkadang aku merasa benci dengannya, tapi ia juga
selalu membantuku dalam segala hal. Terlebih kemarin, saat pentas seni. Aku melihatnya
bersama Anita, gadis yang kusukai. Aku tak tahu harus mengalah lagi atau tidak. Aku
menginginkan Anita, aku rasa dia juga mempunyai perasaan yang sama. Aku tidak
menyalahkannya menyukai Anita, karena akupun tak pernah bercerita padanya bahwa aku
menyukai Anita. Tapi mengapa setiap hal yang kusukai selalu saja ia sukai juga?

2.3.2.  Sudut Pandang Orang Ketiga “Dia”


~      third person omniscient atau sudut pandang orang ketiga mahatahu atau diaan
mahatahu : pencerita berada di luar cerita & menjadi pengamat yang mengetahui banyak
hal tentang tokoh-tokoh lain. Pada sudut pandang ini pengarang memposisikan dirinya
layaknya dalang dalam pertunjukkan wayang kulit. Dia tahu semua peristiwa yang terjadi.
Bahkan dia juga tahu watak dari setiap tokoh-tokohnya. Ya, dialah yang menggerakkan
cerita.
contoh : Sore itu cukup kelam, nampaknya hujan akan segera mengguyur kota kecil yang
tak dapat dipastikan keberadaan penghuninya tersebut. Angin pun terus bertiup dengan
kencang menemani kegundahan hati seorang pemuda yang berjalan beriringan dengannya.
Pemuda itu terlihat kusut dibalut dengan seragam putih-abu-abu nya yang penuh noda dan
darah, tertulis sebuah tanda pengenal pada dada bidangnya, Angga Prasetya. Ia tidak tahu
harus pergi kemana, karena memang ia tidak mengenal tempat dimana ia berada sekarang.
Beberapa puluh meter setelah ia berjalan ia melihat sesosok manusia yang entah iapun
tidak tahu siapa.“Hey” teriaknya dari kejauhan. Namun yang ia dapat hanya kebisuan. Ia
mempercepat langkahnya untuk menghampiri sosok itu. Namun ternyata sosok itu
hanyalah sebuah patung tak bernyawa.
~      third person limited atau sudut pandang orang yang bekerja terbatas atau disebut juga
diaan terbatas : pengarang mempergunakan orang ketiga sebagai pencerita yang terbatas
hak ceritanya. Pengarang hanya menceritakan apa yang dialami oleh tokoh yang dijadikan
tumpuan ceritanya.

2.4. POLA PENGEMBANGAN ANALOGI


Analogi adalah suatu perbandingan yang mencoba membuat suatu gagasan terlihat
benar dengan cara membandingkannya dengan gagasan lain yang mempunyai hubungan
dengan gagasan yang pertama. Berbicara mengenai analogi adalah berbicara tentang dua hal
yang berlainan. Dua hal yang berlebihan tersebut di bandingkan.jika dalam perbandingan itu
hanya di perhatikan persamaan nya saja tanpa melihat perbedaan nya maka timbul lah analogi
yakni persamaan di antara dua hal yang berbeda.

2.4.1. MACAM-MACAM ANALOGI


2.4.1.1. Analogi Induktif
Analogi induktif adalah analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada
dua fenomena,kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama
terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan salah satu analogi yang
sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdaassarkan
pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang di bandingkan
.misalnya tim uber indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari.maka
tim thomas akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

2.4.1.2. Analogi Deklaratif


Analogi deklaratif merupakan metode untuk menegaskan atau menjelaskaan sesuatu
yang belum dikenal atau masih samar,dengan sesuatu yang sudah dikenal.cara ini sangat
bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan
dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai. Misalnya, untuk
penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan
warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar
diperlukan sinergitas antara akal dan hati.

2.5. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF CONTOH


Paragraf contoh merupakan sebuah paragraf ilustrasi. Paragraf contoh dikembangkan
menggunakan sebuah contoh atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi pada paragraph tersebut
yang memberikan penjelasan terhadap gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif,
atau paduan keduanya. pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk
konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki
kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung “contohnya”,
“umpamanya”,maupun “misalnya”.

Contoh Pola Pengembangan Paragraf Contoh :


~      Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari
berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan
melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf
hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan
kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga
masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.

2.6. POLA PENGEMBANGAN KLIMAKS DAN ANTI-KLIMAKS


Klimaks yaitu suatu gagasan utama mula-mula yang diperinci dengan sebuah gagasan
bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, kemudian berangsur-angsur disusun
dengan sebuah gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau
kepentingannya. Dengan kata lain, gagasan-gagasan bawahan disusun sekian macam
sehingga gagasan-gagasan berikutnya lebih tinggi kepentingannya dari gagasan sebelumnya.

Contoh Pola Pengambangan Paragraf Klimaks:


“Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sejalan dengan kemajuan
tekonologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada
traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya kira-kira seperti mesin giling yang digerakan
oleh uap. Pada waktu tank sedang menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan
diberi model seperti tank. “Keturunan” traktor model tank ini sampai sekarang masih
digunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil
perusahaan Catrepillar. Di samping Caterpillar, Fordpun tidak ketinggalan dalam pembuatan
traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang tidak mau kalah saing dengan dalam bidang
ini. Produksi jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang
bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.”
Gagasan utama alinea di atas adalah Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke
jaman yang terdapat pada awal alinea. Kemudian diperinci dalam empat keimanannya.dengan
demikian keteguhan,keteguhan iman seseorang dapat diibaratkan dengan kekokohan tiang
yang berkualitas baik.(membandingkan dua hal yang memiliki persamaan sama ,dalam
paragraf tesebut ,dua hal yang dibandingkan adalah tiang dan keimanan seseorang.dengan
kata lain keimanan seseorang di analogikan dengan tiang.)

2.6.1. Pola pengembangan paragraf anti klimaks


Studi mengenai pembangunan di pedesaan indonesia dari dimensi administrasi
pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai tiga perspektif.pertama ,kita
memusatkan perhatian pada keadaan sumber-sumber yang utama di sekililing mana
penduduk pedesaan harus mengorganisasi ekstensinya,khususnya ciri-ciri yang terkait
dengan masalah-masalah yang berskala nasional.kedua,sebaiknya kita mengenal faktor-
faktor sosial dan ekonomi yang menstruktur sifat interaksi diantara penduduk
pedesaan,baik selaku pribadi maupun selaku angota dari kesatuan sosial yang
berbeda.ketiga ,kita memberi perhatian kepada pemerintahan(birokrasi) baik sebagai
pencerminan dan perspektif yang pertama maupun selaku pelopor perubahan.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari Pembahasan ini dapat kami tarik kesimpulan bahwa paragraf adalah kumpulan
kalimat yang saling berkaitan dan hanya memiliki satu tema kemudian terdapat di dalam nya
kalimat utama dan kalimat penjelas.
Di antara nya tujuan penggunaan paragraf adalag memudahkan pengertian dan
pemanfaatan dengan menceraikan suatu tema dengan tema yang lain.tujuan lainnya adalah
memisahkan dan menegaskan perhatian secara wajar dan formal,untuk memungkinkan kita
berhenti lebih lama daripada perhatian kalimat terakhir.
Ada banyak jenis-jenis paragraf yang dapat kita pelajari antara lain paragraf
pembuka,paragraf penghubung,paragraf penutup.kemudia berdasarkan kalimat utama nya
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu deduktif,induktif,deduktif-induktif.
Penalaran adlah proses berpikir untuk menarik kesimpulan dari kalimat yag
dibaca.dalam penalaran dibagi menjadi dua yaitu deduktif dan induktif.

3.2. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini tentunya masih banyak terdapat
kekurangan,kekeliruan dan kesalahan.oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari
pembaca sekalian yang sifatnya membangun,demi menuju kesempurnaan makalah-makalah
kami yang akan datang.atas kritik dan saran saudara kami ucapkan terimakasih.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Faizah,Hasnah 2009. Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Cendekia Insani.


Nursalim. 2005. Penghantar Kemampuan Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi.
Pekanbaru: Infinite.
http:////Makalaha Dengan Topik Paragaraf dan Subtopik Pengembangan Paragraf.html.
BIODATA
Nama :
Nim :
Tempat/Tgl :
Prodi :
Hoby :
No Hp :
Alamat :

Anda mungkin juga menyukai