Anda di halaman 1dari 10

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

KELOMPOK 3 1B
Anggota kelompok 3 1B
Destine Servanda Divine Hasana 1011221007
M Nadhif Biharul Ulum 1011221039
Safana Fatimah Zahra 1011221055
Suci Nurhaliza 1011221067
Vaneza Putri Yena 1011221072
Wardah Aisyah 1011221074
Pengertian Toleransi

Konsep kerukunan

Faktor penghambat kerukunan

a sa n
Pem bah Solusi kerukunan
Pengertian toleransi

Menurut Bahasa Latin Tolerare berarti


bertahan atau memikul. Toleran
diartikan dengan saling memikul walaupun
pekerjaan itu tidak disukai; atau
memberi tempat kepada orang lain,
walaupun kedua belah pihak tidak
sependapat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Toleransi adalah sifat atau sikap
toleran dua kelompok yang berbeda
kebudayaan yang saling berhubungan.
Pengertian toleransi
Menurut Bahasa Arab padanan katanya adalah kata
tasamuh. Tasamuh berarti membiarkan sesuatu untuk
dapat saling mengizinkan dan saling memudahkan.
Dapat diartikan agar diantara mereka yang berbeda
pendapat hendaknya bisa saling memberikan tempat
bagi pendapatnya.

Kesimpulan Toleransi dapat diartikan sebagai sikap


menenggang, membiarkan, membolehkan, baik
berupa pendirian, kepercayaan, dan kelakuan yang
dimiliki seseorang atas yang lainnya. Dengan kata lain
toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip
orang lain.
Konsep kerukunan dalam Islam
1. ISLAM SEBAGAI RAHMATAN LIL ‘ALAMIN

A. Makna Agama Islam

Kata islam berarti damai, selamat, sejahtera, penyerahan diri, taat dan patuh. Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa agama islam adalah agama yang mengandung ajaran yang mencitrakan kedamaian,
keselamatan dan kesejahteraan kehidupan umat manusia pada khususnya, dan semua mahluk Allah
pada umumnya.

B. Kerahmatan Islam Bagi Seluruh Alam

Salah satu bentuk kerahmatan Allah pada ajaran islam adalah : Islam menghargai dan menghormati
manusia sebagai hamba Allah, baik mereka muslim maupun non muslim. Islam memberikan kebebasan
pada manusia untuk menggunakan potensi yang diberikan oleh ALLAH dengan segala tanggung
jawabnya.
Konsep kerukunan dalam Islam
2. Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial.

A. Pandangan Agama Islam Terhadap Umat Non Islam

Dari segi akidah, setiap orang yang tidak mau menerima islam sebagi agamanya disebut kafir atau
non islam. Orang kafir yang mengganggu, menyakiti dan memusuhi orang Islam di sebut kafir harbi, dan
orang kafir yang hidup rukun dengan orang Islam disebut kafir dzimmi. Kafir harbi adalah orang kafir
yang memerangi orang Islam dan boleh diperangi oleh orang Islam. Kafir dzimmi adalah orang kafir yang
mengikat perjanjian atau yang menjadi tanggungan orang Islam untuk menjaga keselamatan atau
keamanannya.

B. Tanggung Jawab Sosial Umat Islam

Bentuk tanggung jawab sosial umat islam meliputi berbagai aspek kehidupan di antaranya adalah :
1. Menjalin silaturahmi dengan tetangga.
2. Memberi bantuan kepada masyarakat bila ada yang memerlukan bantuan.
Faktor Penghambat kerukunan
1. Konsep pemahaman yang rendah tentang toleransi.
2. Sikap Fanatisme yang salah.
3. Sikap Ketidakadilan para penguasa.
4. Timbul stereotipe etnis yang dibarengi dengan suasana persaingan yang tajam.
5. Adanya sikap intoleransi terhadap rumah ibadah kelompok agama minoritas di tengah kelompok agama
mayoritas.
6. Adanya sikap fanatisme terhadap agama, sehingga muncul sikap intoleransi.
7. Rendahnya sikap toleransi yang disebabkan oleh adanya rasa enggan untuk mendiskusikan hal-hal yang
berkaitan dengan keimanan.
8. Hadirnya aliran sesat atau menyimpang dari pokok ajaran agama.
9. Adanya penodaan agama yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang sifatnya provokatif.
10. Adanya perbedaan dalam menafsirkan sesuatu yang berhubungan dengan agama.
Solusi kerukunan
1. Adanya sikap optimis dalam mewujudkan kerukunan umat beragama.
2. Adanya dialog antar pemeluk agama.
3. Menjunjung tinggi sikap toleransi, baik terhadap sesama pemeluk agama yang sama maupun dengan
pemeluk agama yang berbeda.
4. Adanya sikap saling menghormati tanpa memandang agama apa yang dianut oleh individu atau
kelompok terebut.
5. Membangun sikap saling membantu satu sama lain.
6. Mengedepankan kompromi dan dialog bila tejadi masalah yang mengatasnamakan agama.
7. Berpikir positif dan memiliki prasangka yang baik dalam bersosialisasi di masyarakat.
8. Adanya sikap toleransi untuk mewujudkan kerukunan.
9. Eksplorasi secara mendalam mengenai betapa pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dari beberapa
keyakinan plural masyarakat dan menjadikannya itu sebagai pedoman bermasyarakat.
10. Melakukan pendalaman terhadap nilai-nilai agama.
11. Persatuan nasional yang sangat solid dan bertekad memerangi segala bentuk radikalisme yang
menjadi akar dari perpecahan di dalam masyarakat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai