Anda di halaman 1dari 19

Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Toleransi

Oleh :
Agus Setianingsih 21.01.11.1750
Siska Utami Sari 21.01.11.1820

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARBARU
2023
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan mahluk sosial yang mana dalam kesehariannya tidak

dapat dilepaskan dari interaksi pada lingkungan sosial, interaksi dibutuhkan dalam

rangka untuk memenuhi kebutuhan kehidupan dasar sebagai manusia, kebutuhan

untuk hidup dalam sehari-hari. Dalam interaksi sosial tersebut, manusia sebagai

mahluk sosial dihadapkan pada berbagai warna kelompok yang berbeda, baik dari

segi suku, agama dan budaya. Salah satu perbedaan mendasar dalam warna kelompok

sosial adalah perbedaan agama, perbedaan agama merupakan fakta keberagaman

agama yang dipeluk oleh masyarakat disekitar kita, khususnya masyarakat Indonesia.1

Untuk menghindari terjadinya konflik dalam masyarakat maka diperlukan

adanya toleransi yang dapat memberikan suatu keselarasan dan kerukunan hidup

bermasyarakat.Agama islam sendiri juga menerapkan sikap saling menghormati atau

bertoleransi, seperti yang di ajarkan oleh rasulullah, Dalam sejarah Islam, Nabi

Muhammad SAW telah memberikan contoh pada kita akan kehidupan masyarakat

yang toleran dan menghormati perbedaan, piagam madinah merupakan salah satu

konsep perjanjian yang di dalamnya mengakomodir seluruh masyarakat yang memiliki

latar belakang yang berbeda, beragam suku agama dan budaya tercover dalam semua

hak dan kepentingannya dalam piagam Madinah, tidak ada pihak yang merasa

dirugikan dengan konsep piagam madinah yang ditawarkan oleh Nabi, sehingg piagam

madinah dijadikan sebagai dasar dalam membangun kota Madinah yang ramah

1
M. Thorokul Huda, Eka Rizki Amelia,2Hendri Utami. Ayat-Ayat Toleransi Dalam Al-Quran
Perspektif Tafsir Al-Misbah Dan Tafsir Al-Azhar, Institut Pesantren KH Abdul Chalim : Mojokerto, Tribakti:
Jurnal Pemikiran Keislaman Volume 30, Nomor 2, 2019, h.261
terhadap segala jenis suku, agama dan etnis, kesemuanya terlindungi haknya, sama-

sama memiliki kewajiban untuk menjaga keutuhan kota Madinah.

Di dalam al-qur’an pun dijelaskan tentang ayat ayat yang membahas sikap

toleransi. Makadariitu perlunya kita membahas ayat ayat tentang toleransi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan toleransi?

2. Apa saja macam-macam toleransi?

3. Apasaja ayat-ayat Al-qur'an yang membahas mengenai toleransi?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian toleransi

2. Mengetahui macam-macam toleransi.

3. Mengetahui Ayat Ayat Alqur'an tentang toleransi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Toleransi

Dalam bahasa arab toleransi disebut juga dengan

tasamuh. Tasamuh merupakan bentuk dari kata “samaha”

yang artinya adalah tenggang rasa, keadaan lapang dada

(Ali & Zuhdi Mudhlor, 1996, p. 1084). Dalam arti lain

tasamuh seperti yang disebutkan dalam Mu’jam Maqayis

Al- lughat bahwa kata tasamuh diartikan sebagai

memudahkan atau kemudahan. Toleransi sendiri berasal

dari bahasa Latin, yaitu “tolerantia” yang memiliki arti

kelonggaran, kelembutan hati, keringaan, dan kesabaran

(Misrawi, 2017, p. 161).2

Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia, Toleransi yang

berasal dari kata “Toleran” berarti bersifat atau bersikap

meneggang (menghargai, membiarkan, membolehkan),

pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan

sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan

pendiriannya.kamus arab kontemporer-Indonesia, kata

2
Citra Chaya Nugraha, E. Tajuddin Noor, dan Taufik Mustofa, “Menanamkan Sikap
Toleransi Pada Masyarakat Multikultural Dalam Perspektif Tafsir Al Azhar”, Jurnal, Vol. 5 (2),
(EDUMASPUL JURNAL PENDIDIKAN : Universitas Singaperbangsa Karawang, 2021), h, 747.
toleransi berasal dari kata: ( ‫ )حمس‬yang berarti memberikan,

memberi izin, dan membolehkan. Jika kata (‫ )حمس‬maka

diartikan: toleran atau murah hati. Adapun kata (‫ )ةحامس‬sama

dengan (‫ )حامس‬kata ini mengandungi arti izin, maaf, berlapang

dada dan kedermawanan. Toleransi juga berarti batas ukur

untuk penambahan atau pengurangan yang masih

diperbolehkan. Secara bahasa atau etimologi toleransi berarti

dari bahasa arab tasamuh yang artinya ampun, maaf dan

lapang dada.

Istilah toleransi adalah istilah modern, baik dari segi nama

maupun kandungannya. Istilah pertama kali lahir di Barat, di

bawah situasi dan kondisi politis, sosial dan budayannya yang

khas. Toleransi berasal dari bahasa latin yaitu tolerantia yang

artinya kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan

kesabaran. Toleransi merupakan sikap untuk memberikan hak

sepenuhnya kepada orang lain agar menyampaikan

pendapatnya, sekalipun pendapatnya salah dan berbeda.3 Jadi,

dapat disimpulkan bahwa toleransi merupakan sikap

mengahargai pendapat orang lain yang berbeda dengan

pemikiran kita, artinya kita memberikan sepenuhnya hak

terhadap orang lain dalam menyampaikan pendapatnya,

pandangannya atau kepercayaannya.


3
Wiwik Endahwati, “Kajian Ayat-ayat Suci Al-Qur’an Tentang Toleransi Beragama”,
Jurnal, V. 2 (1), (An Nafah Jurnal Pendidikan dan Keislaman : Universitas Sunan Giri Surabaya,
2022), h. 43.
B. Sikap Toleransi Dalam Islam

Salah satu basis interaksi antar umat beragama adalah

toleransi. Karena perbedaan bukanlah alasan untuk bertindak

intoleran kepada siapa pun. Menerima dan menghormati

persamaan memang lebih mudah daripada menerima

perbedaan karena yang terakhir butuh kedewasaan. Maka

dari itu, sikap toleransi pada dasarnya adalah mendamaikan

perbedaan untuk saling menghargai dan menghormati

identitas, perilaku dan kepentingan masing-masing. Pola

interaksi yang diajarkan Al-Qu`ran berorientasi membangun

perdamaian, bukan memicu konflik, karena Nabi saw. adalah

pelengkap dan penyempurna kesempurnaan dan

kelengkapan tak akan bisa diwujdkan tanpa adanya

kedamaian. Seperti pada firman Allah yang artinya :

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka

condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah.

Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.

Islam membangun interaksi beda agama atas dasar

komunikasi damai. Perbedaan keyakinan dan agama tidak

bisa menjadi alasan tidak toleran. Hal ini disebabkan oleh,

pertama, pandangan Islam tentang manusia dan agama. Al-


Qu`ran menjelaskan bahawa manusia adalah makhluk yang

diciptakan dengan sempurna. Kesempurnaan tersebut karena

anugerah moral dan akal fikiran. Setiap manusia, muslim

atau nonmuslim, memiliki agama fitrah kesadaran terhadap

Tuhan yang wajib disembah. Berikut ini bentuk-bentuk

toleransi :

1. Toleransi beragama

Toleransi beragama adalah toleransi yang

mencakup masalah-masalah keyakinan dalam diri manusia

yang berhubungan dengan akidah atau ketuhanan yang

diyakininya. Seseorang harus diberikan kebebasan untuk

meyakini dan memeluk agama (mempunyai akidah) yang

dipilihnya masing-masing serta memberikan

penghormatan atas pelaksanaan ajaran-ajaran yang dianuti

atau diyakininya. Toleransi beragama merupakan realisasi

dari ekspresi pengalaman keagamaan dalam bentuk

komunitas. Manusia beragama diwujudkan dalam bentuk

jalinan sosial antar umat seagama ataupun beda agama.

Toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam interaksi

sosial.

2. Toleransi Terhadap Sesama Agama

Dalam agama telah mengariskan dua pola dasar

hubungan yang harus dilaksanakan oleh pemeluknya, yaitu


: hubungan secara vertical dan horizontiol, yang pertama

adalah hubugan antar pibadi dengan khaliknya yang

direalisasikan dalam bentuk ibadat sebagaimana yang telah

digariskan oleh setiap agama. Hubungan dilaksanakan

secara individual, tetapi lebih diutamakan secara kolektif

atau berjamaah (shalat dalam islam). Pada

beragama.hubungan ini berlaku toleransi agama yang

terbatas dalam lingkungan atau intern suatu agama

sahaja.Hubungan yang kedua adalah antara manusia

dengan sesamanya. Pada hubungan ini tidak terbatas pada

lingkungan suatu agama saja, tetapi juga berlaku kepada

semua orang yang tidak seagama, dalam bentuk kerjasama

dalam masalah-masalah kemasyarakatan atau

kemaslahatan umum. Dalam hal seperti inilah berlaku

toleransi dalam pergaulan hidup antar umat

3. Toleransi Terhadap Non Muslim

Toleransi dalam pergaulan hidup antar umat

beragama berpangkal dari penghayatan ajaran agama

masing-masing. Menurut Said Agil Al-Munawar ada

dua macam toleransi yaitu toleransi statis dan toleransi

dinamis. Toleransi statis adalah toleransi dingin tidak

melahirkan kerjasama hanya bersifat teoritis. Toleransi

dinamis adalah toleransi aktif melahirkan kerja sama


untuk tujuan bersama, sehingga kerukunan antar umat

beragama bukan dalam bentuk teoritis, tetapi sebagai

refleksi dari kebersamaan umat beragama sebagai satu

bangsa.

Dapat dipahami bahwa toleransi antar umat

beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat

yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk

menghormati dan menghargai manusia yang

beragama lain. Semua agama menghargai manusia maka

dari itu semua umat beragama juga wajib untuk saling

menghargai. Dengan demikian antar umat beragama yang

berlainan akan terbina kerukunan hidup.

4. Toleransi sosial

Toleransi sosial adalah sikap menghargai antara

individu satu dengan lainnya terhadap status sosial yang

mereka miliki. Dalam hal ini kita tidak boleh

membanding- bandingkan seseorang dalam pertemanan,

saling tolong menolong dan lain sebagainya. Yang

terpenting dari toleransi sosial adalah sikap saling

menjaga dan menghormati agar terciptanya lingkungan

yang nyaman untuk ditinggal. Contoh toleransi sosial di

lingkungan sekitar adalah tetap mengunjungi tetangga

yang masih sakit meskipun terdapat perbedaan


kepercayaan dan status sosial seperti mereka berasal dari

keluarga yang kurang mampu. Contoh dalam lingkungan

pendidikan salah satunya adalah tetap berteman dengan

mereka yang memiliki perbedaan suku, warna kulit dan

sebagainya.4

C. Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Toleransi

1. Ayat Toleransi Dalam beragama

Tafsir q.s yunus ayat 40-41

‫َوِم ْنُهم َّم ن ُيْؤ ِم ُن ِبِهۦ َوِم ْنُهم َّم ن اَّل ُيْؤ ِم ُن ِبِهۦۚ َو َر ُّبَك َأْعَلُم ِبٱْلُم ْفِسِد ين‬

‫َو ِإن َك َّذ ُبوَك َفُقل ِّلى َع َم ِلى َو َلُك ْم َع َم ُلُك ْم ۖ َأنُتم َبِرٓئُـوَن ِمَّم ٓا َأْع َم ُل َو َأَن۠ا َبِر ٓى ٌء ِّمَّم ا‬

‫َتْع َم ُلوَن‬

Terjemahnya : “Di antara mereka ada orang-orang

yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada

(pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya.

Tuhanmu lebih mengetahui tentang orangorang yang

berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu,

maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu

pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang

4
Wiwik Endahwati, “Kajian Ayat-ayat Al-Qur’an Tentang Toleransi Beragama”, h. 46-
50.
aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa

yang kamu kerjakan” (q.s yunus 40-41)5

Ayat ini menegaskan bahwa diantara mereka ,

yakni kaum musyrikin itu, ada orang-orang yang

percaya kepadanya tetapi menolak kebenaran Al-quran

karena keras kepala dan demi mempertahankan

kedudukan sosial mereka dan diantara mereka ada juga

yang memang benar- benar serta lahir dan batin tidak

percaya kepadanya serta enggan memperhatikannya

karena hati mereka telah terkunci. Tuhanmu

pemelihara dan pembimbingmu. Wahai muhammad ,

lebih mengetahui tentang para perusak yang telah

mendarah daging dalam kejiwaannya kebejatan yang

sedikit pun tidak menerima kebenaran tuntutan ilahi.

Bila demikian, mereka menyambut baik ajakanmu,

katakanlah bahwa Allah SWT yang memberi petunjuk

kepadamu dan akan memberi ganjaran kepadamu dan

juga kepadaku, dan jika mereka sejak dahulu telah

mendustakanmu dan berlanjut kedustaan itu hingga

kini dan masa datang, maka katakanlah kepada

mereka, bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu,

yakni biarlah kita berpisah secara baikbaik dan

5
https://tafsirweb.com/37023-surat-yunus-ayat-40-41.html Diakses pada tanggal 7
oktober 2023 pada pukul 8:11 WITA.
masing-masing akan dinilai oleh Allah serta diberi

balasan dan ganjaran yang sesuai. Kamu berlepas diri

dari apa yang kamu kerjakan, baik pekerjaanku

sekarang maupun masa datang, sehingga kamu tidak

perlu mempertanggung jawabkannya dan tidak juga

menambah dosa kamu, dan akupun berlepas diri dari

apa yang kamu kerjakan, baik yang kamu kerjakan

sekarang maupun masa datang dan tidak juga akan

memeroleh ganjaran atau dosa jika kamu

memerolehnya6

2. Ayat Toleransi Dalam Sesama Agama.

Q.S. Al-Hujurat Ayat 10

‫ِإَّنَم ا ٱْلُمْؤ ِم ُن وَن ِإْخ َو ٌة َف َأْص ِلُحو۟ا َب ْي َن َأَخ َو ْي ُك ْم ۚ َو ٱَّتُق و۟ا ٱَهَّلل َلَع َّلُك ْم ُتْر َح ُم وَن‬

Artinya: "Orang-orang beriman itu sesungguhnya

bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan)

antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,

supaya kamu mendapat rahmat."

Tafsir Menurut Kemenag

Menurut Kemenag, ayat ini menerangkan bahwa

sesungguhnya semua orang-orang Mukmin itu saudara

6
M. Thorokul Huda, Ayat-Ayat Toleransi Dalam Al-Quran Perspektif Tafsir Al-Misbah
Dan Tafsir Al-Azhar,( Institut Pesantren KH Abdul Chalim: Mojokerto) Tribakti: Jurnal Pemikiran
Keislaman Volume 30, Nomor 2, Juli 2019. h.269
layaknya hubungan persaudaraan dalam nasab. Hal ini

karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama

dan kekal dalam surga.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dalam

hadits sahihnya, dari 'Abdullah bin 'Umar, "Muslim itu

adalah saudara muslim yang lain, jangan berbuat aniaya

dan jangan membiarkan melakukan aniaya. Orang yang

membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah membantu

kebutuhannya. Orang yang melonggarkan satu kesulitan

dari seorang muslim, maka Allah melonggarkan satu

kesulitan di antara kesulitan-kesulitannya pada hari

Kiamat. Orang yang menutupi aib saudaranya, maka Allah

akan menutupi kekurangannya pada hari Kiamat." 7

3. Toleransi Terhadap Non Muslim

Surat Al Baqarah ayat 256

Toleransi kepada orang-orang di luar Islam dan

tidak memaksakan mereka untuk masuk Islam, karena

tidak ada paksaan dalam memasuki agama ini

. ‫اَل ِإْك َر اَه ِفي الِّديِن ۖ َقْد َتَبَّيَن الُّر ْش ُد ِم َن اْلَغ ِّي ۚ َفَم ْن َيْكُفْر‬

7
detiknews, "Surat Al Hujurat Ayat 10, Arab, Latin, dan Tafsir Lengkap"
https://news.detik.com/berita/d-5556505/surat-al-hujurat-ayat-10-arab-latin-dan-tafsir lengkap?
utm_source=copy_url&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=btn&utm_content=news
Diakses pada tangga 7 oktober2023 pada pukul 9:44 WITA.
ۗ‫ِبالَّطاُغ وِت َو ُيْؤ ِم ْن ِباِهَّلل َفَقِد اْسَتْمَس َك ِباْلُعْر َو ِة اْلُو ْثَقٰى اَل اْنِفَص اَم َلَه ا‬

‫ َو ُهَّللا َس ِم يٌع َع ِليٌم‬Artinya: “Tidak ada paksaan untuk

(memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas

jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu

barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman

kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang

kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.

Dan Allah Maha Mendengar lagiMahaMengetahui.”8

Menurut Buya Hamka berdasar al-Qur’an surat al-

Baqarah ayat 256, bahwa Islam tidak memperbolehkan

pemaksaan dalam memeluk agama. Namun mengajak

orang untuk berfikir tentang kebenaran risalah Islam.

Relevansi penafsiran Buya Hamka pada saat ini jika di

lihat dari agama yang beraneka ragam haruslah di jaga

sesuai dengan perjuangan founding father dalam

merumuskan Pancasila yang dapat merangkul seluruh

keberagaman, tidak dengan mengedepankan egoisme.9

4. Ayat al-qur’an Toleransi Sosial

Q.S Al-Hujurat Ayat 13

8
artikel "Dalil Tentang Toleransi dalam Agama Islam pada Ayat-Ayat Al
Quran", https://tirto.id/gk7N iakses pada tanggal 7 oktober 2023 pukul 10:11 WITA.
9
Iqbal Ansari, Moderasi Agama Perspektif Buya Hamka Dalam Tafsir Al-Azhar Qs. al-
Baqarah: 256
(UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia)2022.h.1
‫ٰٓيَاُّيَه ا الَّن اُس ِاَّن ا َخ َلْقٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّو ُاْنٰث ى َو َجَع ْلٰن ُك ْم ُش ُعْو ًبا َّو َقَبۤا ِٕى َل ِلَتَع اَر ُفْو اۚ ِاَّن‬

١٣ ‫َاْك َر َم ُك ْم ِع ْنَد ِهّٰللا َاْتٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْيٌم َخ ِبْيٌر‬

Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah

menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan.

Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya

yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah

orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat: 13)

Ayat ini juga menegaskan kesatuan asal-usul

manusia dengan menunjukkan kesamaan derajat

kemanusiaan manusia. Tidak wajar jika seseorang

berbangga dan merasa diri lebih tinggi dari yang lain.

Sebab, semua manusia derajat kemanusiaannya sama di

sisi Allah SWT.

Tafsir surat Al Hujurat ayat 13 ini disarikan dari

Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al

Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah.a. Manusia

Adalah Satu KeturunanMelalui surat Al Hujurat ayat 13,

Allah SWT menegaskan jika suluruh umat manusia adalah

satu keturunan. Mereka semua berasal dari nenek moyang

yang sama yakni Adam dan Hawa. Sehingga, dalam


kehidupan tidak ada perbedaaan kasta. Semua umat

manusia akan sama dan setara di sisi Allah SWT.b. Prinsip

Dasar Hubungan ManusiaDikatakan sebelumnya, jika

surat Al Hujurat ayat 13 ini Allah SWT memberitahukan

jika segala umat manusia berasal keturunan yang sama. Di

mana selanjutnya Allah SWT menjadikannya berkembang

sangat banyak. Bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.Itulah

prinsip dasar hubungan manusia. Bahwa manusia secara

sunnatullah itu beragam karena Allah SWT

menjadikannya bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.

Dengan keberagaman tersebut, Allah SWT lantas

menghendaki segala umat manusia untuk saling

mengenal.10

10
https://www.merdeka.com/trending/surat-al-hujurat-ayat-13-lengkap-dengan-tafsir-dan-
kandungannya-kln.html Diakses pada tanggal 7 oktober 2023 pada pukul 13:07 WITA.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai