Anda di halaman 1dari 7

Contoh Paragraf Generalisasi

Contoh Paragraf Generalisasi ini saya buat


untuk membantu tugas dan
membantu anda para pembaca paham mengenai Paragraf Generalisasi. Contoh Paragraf
Generalisasi adalah penelaran induktif dengan cara menarik kesimpulan dari data data yang ada.
Unsur yang penting dalam penulisan jenis paragraf ini adalah jumlah data harus cukup untuk
mewakili dan membenarkan kesimpulan anda di akhir paragraf.

Penalaran Induksi atau Induktif sebelumnya saya bahas dalam artikel contoh paragraf
analogi , contoh paragraf generalisasi , contoh paragraf sebab akibat. Semoga artikel disana bisa
mmebantu anda sedikit memahami Penalaran Induksi atau Induktif.

Contoh paragraf generalisasi merupakan salah satu contoh paragraf yang paragraf analogi

menggunakan penalaran induktif. Salah satu paragraf yang menggunakan penalaran induktif
adalah paragraf sebab akibat dan
Penalaran Induktif adalah penalaran yang ide dan gagasan pokoknya mucul di akhir paragraf.

Contoh Paragraf Generalisasi


Langsung saja kita bahas contoh contoh dari paragraf generalisasi.

Contoh Paragraf Generalisasi 1

Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus dilaksanakan
di semua sekolah di Indonesia. Namun perlu kita sadari bahwa para koruptor yang tertangkap
sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin dimasa depan.
Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang seperti
pemerkosaan,pencurian dan masih banyak lagi. Bisa dibilang pendidikan karakter masih belum
efektif mengubah karakter bangsa
Contoh Paragraf Generalisasi 2

Adi adalah anak yang malas ia selalu saja menyontek pada saat ulangan Matematika. Alasan ia
mencontek ialah karena semalam belum belajar. Padahari ini ada ujian Matematika yang susah.
Maka bisa diperkirakan bahwa Adi hari ini akan mencontek lagi.

Contoh Paragraf Generalisasi 3

Negara Indonesia terkenal dengan banyaknya koruptor yang mencuri uang rakyat. Hampir tiap
bulan selalu ada kasus korupsi yang menyedot perhatian masyarakat. Selain ditingkat pejabat
banyak sekali terjadi tindakan tidak jujur yang dilakukan rakyat Indonesia berupa tindakan
kriminal. Maka dapat disimpulkan orang Indonesia tidaklah jujur.

Pertanyaan untuk contoh paragraf generalisasi 3 : Apakah contoh diatas memenuhi syarat
paragraf generalisasi?? tidak karena data yang digunakan terlalu sedikit sehingga tidak bisa
mewakili keseluruhan.

Contoh Paragraf Generalisasi

Contoh Paragraf Generalisasi ini saya buat


untuk membantu tugas dan
membantu anda para pembaca paham mengenai Paragraf Generalisasi. Contoh Paragraf
Generalisasi adalah penelaran induktif dengan cara menarik kesimpulan dari data data yang ada.
Unsur yang penting dalam penulisan jenis paragraf ini adalah jumlah data harus cukup untuk
mewakili dan membenarkan kesimpulan anda di akhir paragraf.

Penalaran Induksi atau Induktif sebelumnya saya bahas dalam artikel contoh paragraf
analogi , contoh paragraf generalisasi , contoh paragraf sebab akibat. Semoga artikel disana bisa
mmebantu anda sedikit memahami Penalaran Induksi atau Induktif.

Contoh paragraf generalisasi merupakan salah satu contoh paragraf yang paragraf analogi

menggunakan penalaran induktif. Salah satu paragraf yang menggunakan penalaran induktif
adalah paragraf sebab akibat dan
Penalaran Induktif adalah penalaran yang ide dan gagasan pokoknya mucul di akhir paragraf.

Contoh Paragraf Generalisasi


Langsung saja kita bahas contoh contoh dari paragraf generalisasi.

Contoh Paragraf Generalisasi 1

Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus dilaksanakan
di semua sekolah di Indonesia. Namun perlu kita sadari bahwa para koruptor yang tertangkap
sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin dimasa depan.
Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang seperti
pemerkosaan,pencurian dan masih banyak lagi. Bisa dibilang pendidikan karakter masih belum
efektif mengubah karakter bangsa

Contoh Paragraf Generalisasi 2

Adi adalah anak yang malas ia selalu saja menyontek pada saat ulangan Matematika. Alasan ia
mencontek ialah karena semalam belum belajar. Padahari ini ada ujian Matematika yang susah.
Maka bisa diperkirakan bahwa Adi hari ini akan mencontek lagi.

Contoh Paragraf Generalisasi 3

Negara Indonesia terkenal dengan banyaknya koruptor yang mencuri uang rakyat. Hampir tiap
bulan selalu ada kasus korupsi yang menyedot perhatian masyarakat. Selain ditingkat pejabat
banyak sekali terjadi tindakan tidak jujur yang dilakukan rakyat Indonesia berupa tindakan
kriminal. Maka dapat disimpulkan orang Indonesia tidaklah jujur.

Pertanyaan untuk contoh paragraf generalisasi 3 : Apakah contoh diatas memenuhi syarat
paragraf generalisasi?? tidak karena data yang digunakan terlalu sedikit sehingga tidak bisa
mewakili keseluruhan.

CONTOH PARAGRAF GENERALISASI, ANALOGI, SEBAB AKIBAT


1.Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara
umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang
dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili

Contoh :

1. Bensin merupakan jenis bahan bakar apabilaterkena api akan mudah


terbakar. Demikian jugaminyak tanah, termasuk bahan bakar yang
mudahterbakar. Solar pun demikian pula halnya, bilaterkena api akan mudah
terbakar. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwasemua jenis bahan bakar apabila terkena api.

2. Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jendral Sudirman. Seminggu
kemudian, seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari
kemudian, polisi menemukan bercak-bercak darah dikursi belakang mobil
Anwar. Polisi juga menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan
Jenderal Sudirman dalam kantung celana Anwar. Dengan demikian, Anwar
adalah orang yang dapat dimintai pertanggung jawaban tentang hilangnya
tiga anak itu.

2.Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik
kesimpulan.
Contoh :

1. Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang
kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik
yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan
mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di
lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki
fisik dan mental yang kuat.

2. Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya denganmendaki gunung.


Sewaktu mendaki, ada sajarintangan seperti jalan yang licin yang
membuatseseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukardilalui.
Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu pulabila menuntut ilmu, seseorang
akan mengalamirintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitanmemahami
pelajaran, dan sebagainya. Apakah Diasanggup melaluinya ? Jadi, menuntut
ilmu sama halnyadengan mendaki gunung yaitu banyak rintangan
untukmencapai puncaknya..

3.Paragraf hubungan sebab akibat (hubungan kausal) adalah paragraf yang


dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai
pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh : 1.Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan
sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak
lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya
pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu,
tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.

2, Hujan berturut-turut mengguyur desa kami.Air sungai berangsur-angsur naik.


Jalan danhalaman rumah pun mulai digenangi air.Akhirnya, banjir pun melanda desa
kami

Sebab-Akibat

Menyimpulkan, sebuah kegiatan yang sepele tapi dianggap sulit sekali. Bagaimana ya
cara menyimpulkan paragraf yang baik itu. Nah, simaklah penjelasannya dibawah ini.

Belajar Bahasa Indonesia

a. Generalisasi
Adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang
diamati lalu ditarik kesimpulan umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang
diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan pernyataan yang berlaku umum untuk
semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Di dalam pengembangan karangan,
generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan fakta-fakta, contoh-contoh, data
statistik, dan sebagainya yang merupakan spesifikasi atau ciri sebagai penjelasan lebih
lanjut.
Contoh 1:
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan di mana-
mana. Lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau
dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.***

Contoh 2:
Saya melihat orang-orang asyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga
saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat saya jalan-jalan di taman, hal yang sama
juga saya lihat. Orang-orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan, ketika
saya keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula
muda, dan orang-orang dewasa semua sedang membaca. Jadi banyak orang yang
memanfaatkan waktu luang untuk membaca.***

Keterangan: *** : kesimpulan generalisasi paragraf tersebut.

b. Analogi
Dalam analogi, dua macam hal dibandingkan dengan hanya memerhatikan
persamaannya, tanpa memerhatikan perbedaannya. Jadi, kesimpulan yang didapat
berdasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.

Contoh 1:
Secara tak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil Steadler 4B menghasilkan gambar
vinyet yang memuaskan hatinya. Pensil itu sangat lunak dan menghasilkan garis-garis
hitam dan tebal. Oleh karena itu, selama bertahun-tahun ia selalu memakai pensil itu
untuk membuat vinyet, tetapi ketika ia berlibur di rumah nenek di sebuah kota
kecamatan ia kehabisan pensil. Ia mencari di toko-toko di kota itu tidak ada. Akhirnya,
daripada tidak dapat mencoret-coret ia memilih merek lain yang sama lunaknya dengan
Steadler 4B. Ini tentu akan menghasilkan vinyet yang bagus juga, putusnya.***

Contoh 2:
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk
pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan
berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik maka
akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya. Jadi membentuk kepribadian baik seorang anak ibarat menulis kertas
putih dengan hal-hal yang bermanfaat.***

Keterangan: *** : kesimpulan generalisasi paragraf tersebut.


c. Sebab-Akibat
Adalah proses penalaran yang dimulai dengan mengemukakan fakta yang berupa
sebab dan sampai pada kesimpulan yang merupakan akibat.

Contoh 1:
Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalau
kepentingan bersama membutuhkan, maka kepentingan bersama didahulukan. Dengan
demikian, antara kepentingan perorangan dan kepentingan berjalan serasi.
Oleh karena itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama dan secara
terkoordinasi, bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya.

Contoh 2:
Sepuluh tahun yang lalau hutan bakau dibabat habis-habisan. Lahan bekas hutan itu
disulap menjadi tambak-tambak udang windu. Memang saat itu pengusaha udang
windu memperoleh keuntungan besar karena harganya sangat mahal diluar negeri.
Akan tetapi, setelah barang dagangan itu tidak laku dipasaran internasional, para
pengusaha kembali ke kota, meninggalkan kerusakan lingkungan. Laut tercemar
karena hutan bakau yang menyaring limbah yang masuk ke laut tidak ada lagi.
Sekarang, puluhan ribu nelayan sulit menghidupi keluarganya karena tak ada
ikan yang dapat ditangkap ditepi pantai.

Keterangan:
Kalimat yang diketik biasa merupakan sebab.
Kalimat yang diketik tebal dan miring adalah akibat.

Anda mungkin juga menyukai