Anda di halaman 1dari 3

1.

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum
berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus
cukup dan dapat mewakili
Contoh :

1. Bensin merupakan jenis bahan bakar apabilaterkena api akan mudah terbakar.
Demikian jugaminyak tanah, termasuk bahan bakar yang mudahterbakar. Solar pun
demikian pula halnya, bilaterkena api akan mudah terbakar. Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwasemua jenis bahan bakar apabila terkena api.
2. Dua anak kecil ditemukan tewas di pinggir Jalan Jendral Sudirman. Seminggu
kemudian, seorang anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari kemudian,
polisi menemukan bercak-bercak darah dikursi belakang mobil Anwar. Polisi juga
menemukan potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal Sudirman dalam
kantung celana Anwar. Dengan demikian, Anwar adalah orang yang dapat dimintai
pertanggung jawaban tentang hilangnya tiga anak itu.

2.Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak
persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh :

1. Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan
lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk
melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk
bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk
menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
2. Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya denganmendaki gunung. Sewaktu
mendaki, ada sajarintangan seperti jalan yang licin yang membuatseseorang jatuh.
Ada pula semak belukar yang sukardilalui. Dapatkah seseorang melaluinya ? Begitu
pulabila menuntut ilmu, seseorang akan mengalamirintangan seperti kesulitan
ekonomi, kesulitanmemahami pelajaran, dan sebagainya. Apakah Diasanggup
melaluinya ? Jadi, menuntut ilmu sama halnyadengan mendaki gunung yaitu banyak
rintangan untukmencapai puncaknya..

3.Paragraf hubungan sebab akibat (hubungan kausal) adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi
akibat.
Contoh : 1.Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi
penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah
lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam
menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu
gagal.
2, Hujan berturut-turut mengguyur desa kami.Air sungai berangsur-angsur naik. Jalan
danhalaman rumah pun mulai digenangi air.Akhirnya, banjir pun melanda desa kam

Contoh paragraf generalisasi:


Pemerintah Lampung Tengah mendirikan sekolah sampai masuk ke pelosok plosok desa.
Puskesmas juga didirikan di mana saja. Lapangan kerja baru harus di ciptakan. Pembangunan
rumah rumah ibadah keagamaan diperbanyak atau dibantu oleh pemerintah. Hal itu memang
menjadi kewajiban tugas pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para masyarakat di
lampung tengah khususnya

Pengertian Paragraf Analogi & Contoh Paragraf Analogi

Paragraf analogi adalah Cara bernalar dengan membandingkan dua buah hal yang memiliki
sifat yang sama. Cara ini juga berdasarkan pada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika
sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka akan ada juga persamaan dalam bidang yang
lainnya.

Contoh paragraf analogi:

Secara tak disengaja Anjas mengetahui bahwa pensil Steadler 4B ternyata menghasilkan
sebuah gambar vinyet yang bisa memuaskan hatinya. Pensil itu pun sangat lunak dan juga
menghasilkan beberapa garis-garis hitam dan juga tebal. Oleh karena itu, selama bertahun
tahun Anjas selalu memakai pensil 4B itu untuk membuat gambar vinyet, namun ketika ia
sedang berlibur di rumah neneknya di sebuah kota kecamatan Anjas kehabisan pensil. Ia pun
akhirnya mencari dimana toko-toko di kota itu yang menjual pensil 4B namun tidak ada.
Akhirnya, dari pada ia tidak dapat mencoret-coret, Anjas memilih merek lain yang juga sama
lunaknya dengan pensil Steadler 4B. “Ini pastinya bakal menghasilkan gambar vinyet yang
sama bagusnya,” katanya.

Pengertian Paragraf Sebab-Akibat & Contoh Paragraf Sebab Akibat

Paragraf sebab akibat Adalah sebuah proses penalaran yang mana dimulai dengan
mengemukakan beberapa fakta fakta yang berupa sebab dan sampai pada akhir sebuah
kesimpulan yang merupakan akibat.

Contoh paragraf sebab akibat:

Bapak Rahmat adalah seorang pekerja keras, sampai-sampai ia melupakan waktu dan juga
pola makannya yang teratur. Akhir-akhir ini Bapak Rohmat jadi tidak masuk kerja. Ia pun
akhirnya divonis terserang penyakit tipus akut. Oleh karenanya, Pak Rahmat harus segera
mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat.

Analogi antara otak manusia dengan sebilah golok.

Otak manusia sama halnya dengan sebilah golok. Semakin sering otak jika diasah dengan

belajar semakin pintar kita, sama halnya dengan golok semakin sering kita asah akan semakin

tajam. Tapi sebaliknya jika kita malas untuk belajar semakin bodohlah kita, laksana golok
yang karatan tidak akan berguna. Jika kita pandai kita akan menjadi orang yang berguna.

Oleh karena itu sering-seringlah kita belajar agar kelak menjadi orang yang berguna.

2. Analogi antara kebohongan dengan bangkai.

Kebohongan ibarat bangkai, sepandai pandainya kita menutupi kebohongan maka akan

terbongkar juga. Seperti halnya bangkai, meskipun kita mampu menutupi bangkai, maka

baunya akan tercium juga. Maka dari itu dalam sebuah kehidupan hendaknya kita selalu jujur

dalam berkata, karena ibarat bangkai kebohongan cepat atau pun lambat akan tercium bau

busuknya, akan ketahuan juga. Sekali kita melakukan kebohongan pasti kita akan merugi.

Baca contoh paragraf persuasi

3. Analogi antara suasana hati seseorang dengan musim.

Suasana hati seseorang ibarat musim. Terkadang suasana hati bahagia, sedih, dan lain-lain,

sama halnya dengan musim di dunia ini ada beragai musim yang selalu berganti-ganti.

Suasana hati bergantung dari bagaimana seseorang tersebut mampu mengatur emosinya.

Terkadang suasana hati seseorang mampu megacaukan segalanya,misalnya dalam pekerjaan,

jika suasana hati sedang senang atau gembira maka mengerjakan sesuatu terasa ringan. Maka

dari itu berusahalah mengontrol suasana hati agar tercipta hidup yang menenangkan.

Anda mungkin juga menyukai