Anda di halaman 1dari 4

1.

Pola Klimaks – Antiklimaks

Pola Klimaks adalah perincian gagasan utama dalam sebuah paragraf dari
bawah menuju ke gagasan utama yang paling atas atau puncak. Klimaks juga
dapat diartikan sebagai bagian dalam sebuah karangan yang mendeskripsikan
atau menceritakan peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.

Contoh :

Pada zaman sekarang ini alat transportasi telah mengalami perkembangan


yang cukup canggih. Pada zaman dahulu, orang-orang yang ingin bepergian
harus menempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki dan dengan waktu yang
lama. Mereka harus melewati hutan, menyeberangi sungai, dan menjelajahi
bukit unutk mencapai tujuannya yang jauh. Namun, setelah manusia dapat
menjinakan hewan seperti kuda dan unta, mereka menggunakannya sebagai
alat tranportasi. Tetapi dengan menaiki hewan tidaklah efisien, karena hanya
dapat membawa 1 atau 2 orang saja. setelah itu manusia mulai menciptakan
inovasi-inovasi alat transportasi yang canggih dan modern. Manusia mulai
menciptakan kendaraan yang digerakan oleh mesin dengan bahan bakar,
seperti pesawat dan kapal laut. Dengan pesawat dan kapal laut bisa membawa
mereka ke tempat tujuan dengan cepat dan mudah sehingga lebih efisien.

Pola Antiklimaks adalah perincian sebuah gagasan dalam paragraf yang


dimulai dari gagasan utama yang paling tinggi kemudian diikuti dengan
gagasan-gagasan penjelas yang lebih rendah secara perlahan-lahan.
Antiklimaks dapat juga diartikan dengan penurunan masalah dalam suatu
karangan dari konflik yang paling tinggi kemudian berangsur-angsur menuju
ke konflik yang paling rendah.

2. Pola Kausalitas

Di dalam Pola Kausalitas, pola pengembangan paragraf dibedakan menjadi


dua, yaitu Pola Sebab – Akibat dan Pola Akibat – Sebab

Pola Sebab – Akibat adalah sebuah paragraf yang diawali dengan


kalimat-kalimat khusus yang merupakan sebab yang kemudian pada bagian
akhir paragraf disimpulkan ke dalam kalimat umum yang merupakan akibat.

Contoh :

Kemarau yang terjadi tahun ini sangatlah lama. Sehingga sumur, sungai,
waduk, dan danau pun mulai mengering. Selain itu, tanah persawahan juga
kering keronta dan retak-retak. Semua tanaman padi mati, sehingga tahun ini
para petani gagal panen dan mengalami kerugian yang sangat besar.
Pola Akibat – Sebab adalah sebuah paragraf yang diawalnya menyajikan
kalimat-kalimat khusus yang berupa akibat-akibat dari suatu masalah dan
disimpulkan menjadi kalimat umum yang menjadi sebab munculnya masalah
tersebut.

3. Pola Sudut Pandang

Pola Sudut Pandang adalah suatu pola pengembangan paragraf yang


didasarkan pada persepsi berkaitan dengan posisi atau sudut pandang penulis
di dalam sebuah karangan.

Contoh :

Diriku dilahirkan di Kota Metropolitan ini. Namun ketika aku berumur


tiga tahun, ayah dan ibuku membawaku ke sebuah kota batik di Pekalongan.
Disinilah aku merasakan kehidupan yang berbeda dari kota asalku. Hanya
sedikit yang kuingat bagaimana tempat tinggalku dulu.

4. Pola Definisi Luas

Arti definisi dalam sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk


memberikan keterangan atau arti terhadap suatu hal atau objek. Dalam pola ini
penulis dapat mengemukakan hal atau objek yang berupa definisi formal,
definisi dengan contoh dan keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari
suatu hal atau objek yang dibahas.

Contoh :

Istilah Globalisasi memiliki arti keterkaitan dan ketergantungan antar


bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui kerjasama di dalam
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain. Sehingga batas-batas antar negara menjadi semakin
sempit. Globalisasi merupakan suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara mereka. Dalam
banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
istilah internasionalisasi, sehingga kedua istilah ini seringkali dipertukarkan.
Beberapa pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran suatu negara atau batas-batas sebuah negara.

5. Pola Perbandingan dan Pertentangan

Pola Perbandingan merupakan sebuah pola mengamati persamaan yang


dimiliki oleh dua buah objek atau lebih yang memiliki suatu kesamaan tetentu
untuk dibandingkan. Sedangkan Pola Pertentangan lebih banyak
menonjolkan perbedaan yang ada pada dua buah objek atau lebih yang ada di
dalam suatu paragraf.

Dan biasanya Pola Perbandingan dan Pertentangan merupakan


pengembangan dari paragraf eksposisi. Oleh sebab itu, hal atau objek yang
dibandingkan dalam paragraf tersebut haruslah bersifat konkret, logis, dan
umum.

Contoh :

Pemerintah telah mengalihkan bahan bakar minyak tanah ke gas elpiji 3 kg


dan 12 kg. Sama hal dengan minyak tanah, gas epiji juga dapat digunakan
untuk keperluan rumah tangga dengan harga murah. Pemerintah berpendapat
perlunya pengkonversian minyak tanah ke gas elpiji karena biaya produksi
minyak tanah saat telah melambung. Disamping itu, penggunaan gas elpiji
dianggap lebih mudah dan murah.

6. Pola Generalisasi

Pola generalisasi adalah pola menarik kesimpulan sebuah paragraf dengan


cara penalaran secara umum berdasarkan referensi data yang ada atau
peristiwa khusus secara representatif. Pola Generalisasi dibagi menjadi dua
macam, yaitu Pola Umum – Khusus dan Pola Khusus – Umum

Contoh :

Di daerah penggunungan banyak sekali perkebunan buah-buahan. Rata-


rata penduduk di wilayah tersebut berprofesi sebagai petani buah. Di sana ada
bermacam-macam buah yang mudah kita dapatkan, seperti strawberi, anggur,
apel, jeruk, dan masih banyak lagi. Dan kita dapat membelinya dengan harga
yang lebih murah daripada di supermarket.

7. Pola Klasifikasi

Pola Klasifikasi adalah suatu pola dengan cara mengelompokan berbagai


hal atau objek yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori.
Sehingga hubungan di antara berbagai hal atau objek itu menjadi satu kesatuan
yang utuh.

Contoh :

Ikan air tawar dibagi menjadi tiga golongan, yakni ikan peliharaan atau
ikan hias, ikan buas, dan ikan konsumsi. Ikan peliharaan atau ikan hias terdiri
dari ikan-ikan yang mudah diperbanyak dan memiliki keindahan warna
maupun bentuk. Contohnya: ikan koi, ikan mas, ikan arwarna, dan lain-lain.
Ikan buas memiliki sifat predator terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan
piranha dan ikan aipama. Ikan konsumsi, mudah dipelihara dan memiliki
keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan nila dan ikan ikan
jeler.

8. Pola Analogi

Pola Analogi ialah bentuk pengungkapan atau penalaran dengan cara


membandingkan dua hal atau objek yang banyak memiliki persamaan. Dan
dari persamaan yang ada pada dua hal atau objek tersebut didapatkan sebuah
kesimpulan.

Contoh :

APBN 2010 menghadapi tekanan yang begitu berat. Tekanan tersebut pada
dasarnya berkaitan dengan beberapa faktor. Faktor pertama, semakin
memburuknya lingkungan ekonomi makro. Faktor kedua, tidak potimalnya
pelaksanaan kebijakan fiscal di bidang perpajakan, bea cukai, dan subsidi
BBM. Dan faktor yang ketiga, adanya beberapa pembatalan di dalam
pencairan pinjaman untuk biaya pembangunan.

9. Pola Contoh

Sebuah gagasan utama dalam paragraf menjadi terang atau lebih jelas
ketika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh tersebut dapat
berbentuk narasi atau deskripsi.

Contoh :

Sudah seminggu hari sejak bantuan terakhir datang. Warga korban banjir di
bantaran kali Ciliwung kembali membutuhkan bantuan makanan, pakaian,
serta obat-obatan. Sekarang mereka mengandalakan dedaunan yang dapat
direbus dan kadang kala dengan umbi-umbian jika beruntung. Pakaian mereka
hanya sebatas yang dipakai saat ini. Kesehatan mereka juga mulai terganggu,
karena sebagian mereka mulai menderita penyakit kulit akibat kekurangan air
bersih.

Anda mungkin juga menyukai