berikut :
Kesimpulan : Belatung hanya tumbuh dari daging yang disinggahi lalat (untuk
bertelur). Belatung tidak berasal dari daging (Supriatna, 2010).
b. Lazzaro Spallanzani (Italia, 1729-1799)
Spallanzani menentang pendapat John Needham (penganut paham
abiogenesis), menurut Spallanzani kehidupan yang terjadi pada air kaldu
disebabkan oleh pemanasan yang tidak sempurna. Untuk membuktikan bahwa
kuman
tidak
tumbuh
dari
kaldu
yang
steril,
Spallanzani
melakukan
dilakukan
Labu I
beberapa hari
Labu II : air kaldu yang dipanaskan,kemudian ditutup dengan menggunakan
Hasil pengamatan
Labu I yang dibiarkan terbuka, kaldunya berubah keruh dan berbau busuk
beberapa hari
Setelah beberapa hari labu diamati,ternyata kaldu tetap jernih steril
Labu yang diberi pipa bentuk leher angsa dimiringkan sampai air kaldu keluar
dari ujung pipa,lalu dibiarkan tegak kembali.Ternyata kaldu menjadi keruh
Bukti bukti eksperimental ketiga ilmuan tersebut cukup kuat untuk menyanggah
teori abiogenesis. Bukti tersebut sekaligus membangun teori baru yang dinamakan
teori biogenesis.Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup.Teori ini memiliki tiga semboyan, yaitu :
i.
omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur
ii.
omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup
iii.
omne vivum ex vivo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup.
Disamping teori Abiogenesis dan Biogenesis, masih ada lagi beberapa teori tentang
asal usul kehidupan yang dikembangkan oleh beberapa ilmuwan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Teori kreasi khas, yang menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat
supranatural ( gaib) pada saat yang istimewa
b. Teori kosmozoan, yang menyatakan bahwa kehidupan yang ada di planet ini
berasal dari mana saja
c. Teori evolusi biokimia, yang menyatakan bahwa kehidupan ini muncul
berdasarkan hukum fisika, kimia, dan biologi
d. Teori keadaan mantap, menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal usul
e. Teori penciptaan khusus,menyatakan bahwa segala sesuatu diciptakan Tuhan
(Waryanto, 2011).
d. Teori Abiogenesis Modern /Evolusi Kimia
Ketidakpuasan para ilmuwan terhadap apa yang dikemukakan para tokoh teori
Abiogenesis maupun Biogenesis mendorong para ilmuwan lain untuk terus
mengadakan penelitian tentang asal usul kehidupan, diantaranya adalah Harold Urey,
Stanley Miller, dan A.I.Oparin. Mereka berpendapat bahwa organisme terbentuk
pertama kali di bumi ini berupa makhluk bersel satu. Selanjutnya makhluk tersebut
mengalami evolusi menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Mollusca, dan lain-lain (Sanjaya, 2010).
Planet bumi terbentuk sekitar 4,5-5 miliar tahun yang lalu.Teori pembentukan
bumi dijelaskan dengan teori Big Bang (Teori Tumbukan Besar). Pada awal
pembentukan suhu planet bumi diperkirakan
inti bumi, sedangkan permukaannya tetap gersang, tandus, dan tidak datar. Karena
adanya kegiatan vulkanik, permukaan bumi yang masih lunak tersebut bergerak dan
berkerut terus menerus. Ketika mendingin, kulit bumi tampak melipat-lipat dan pecah
(Sanjaya, 2010).
Pada saat itu, kondisi atmosfer bumi berbeda dengan kondisi saat ini. Gas-gas
ringan seperti Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2), Helium (He), dan Argon
(Ar) lepas meninggalkan bumi karena gaya gravitasi bumi tidak mampu menahannya.
Di atmosfer juga terbentuk senyawa-senyawa sederhana yang mengandung unsurunsur tersebut, seperti uap air (H2O), Amonia (NH3), Metan (CH4), dan
Karbondioksida (CO2). Senyawa sederhana tersebut tetap berbentuk uap dan tertahan
dilapisan atas atmosfer. Ketika suhu atmosfer turun sekitar
100
terjadilah hujan
air mendidih. Peristiwa ini berlangsung selama ribuan tahun. Dalam keadaan semacam
ini dipastikan belum terdapat kehidupan. Namun, kondisi semacam itu memungkinkan
berlangsungnya reaksi kimia, karena tersedianya zat (materi) dan energi yang
berlimpah (Sanjaya, 2010).
Pertanyaan tentang bagaimana proses terjadinya kehidupan dibumi ini mendorong
beberapa ilmuwan seperti Harold Urey dan Stanley Miller untuk mengemukakan
pendapat serta melakukan eksperimen.
a. Teori Evolusi Kimia Menurut Harold Urey (1893)
Harold Urey,ahli kimia berkebangsaan Amerika Serikat menyatakan bahwa
pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap
air (H2O), Amonia(NH2), dan karbondioksida (CO2) yang semuanya berbentuk
uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik
halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut sehingga menghasilkan zat-zat
hidup.Teori evolusi kimia dari Urey biasa dikenal dengan teori Urey (Suharyanto,
2003).
Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan
menyerupai virus saat ini. Zat hidup tersebut selama berjuta-juta tahun mengalami
perkembangan
makhluk
kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan
radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk
molekul zat yang lebih besar
kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang
terbentuk tadi berkembang menjadi sejenis organisme (makhluk hidup yang
lebih kompleks) (Suharyanto, 2003).
yang amat panjang memungkinkan lautan menjadi timbunan senyawa organik yang
merupakan Sop Purba atau Sop Primordial. Sop purba tersebut selanjutnya
berkembang, sehingga memiliki kemampuan dan sifat sebagai berikut :