Anda di halaman 1dari 63

BAHASA INDONESIA

Di susun Oleh :
1. Anggyati Puspitasari
2. Ika Pahargyaning R
3. Juwita Rizky P
4. Kurniawati Yanuarita

(XII.4F/4)
(XII.4F/13)
(XII.4F/15)
(XII.4F/16)

SMK THERESIANA SEMARANG


TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SUBUNIT 1 MEMBACA
1. Memahami Gagasan Utama
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis
sehingga membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Biasanya, gagasan utama
terdapat pada kalimat utama dalam suatu paragraf.
Untuk memahami gagasan utama, kita harus mencermati kata kunci, antara lain :
1. Jadi,
2. Ada beberapa,
3. Dengan demikian,
4. Pada dasarnya,
5. Intinya,
6. Sebagai simpulan,
Contoh:
Pada dasarnya, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang
lebih tinggi daripada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah
perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan
total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
Di negara-negara maju nilai balin investasi pendidikan lebih rendah dibanding investasi
fisik yaitu 9% dibanding 13%.
2. Memahami Inti Wacana Dari Penalaran
a. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan observasi data
dan diakhir dengan kesimpulan umum yang merupakan inti wacana.
Penalaran induktif :
1. Generalisasi
Adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala (data) yang
bersifat khusus dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.

Contoh:
Besi apabila dipanaskan dalam suhu tertentu akan memuai. Tembaga jika
dipanaskan pada suhu tertentu juga memuai. Emas dan perak pun juga seperti itu.
Jadi, semua logam jika dipanaskan pada suhu tertentu akan memuai.
2. Analogi
Adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan
membandingkan suatu objek sampai kesimpulan yang berlaku umum.
Contoh :
Kurniawati adalah guru bahasa indonesia SMK Bunda Kandung lulusan
universitas Negeri Jakarta. Dia seorang guru yang profesional. Wajarlah kalau nilai
ujian nasional bahasa indonesia siswa-siswi SMK Bunda Kandung selalu baik karena
apa yang diajarkan kurniawati dapat diterima dengan baik. Namun tahun ini ibu
kurniawati harus pindah tugas di Kalimantan. Oleh karena itu, kepala sekolah SMK
Bunda Kandung harus mencari guru baru yang profesional seperti ibu kurniawati.
3. Sebab akibat
Adalah proses penalaran berdasarka hubungan sebab akibat.
Contoh :
Di india tahun ini disebut sebagai banjir terburuk dalam berapa puluh tahun
terakhir. Banjir ini menggenangi jutaan hektar ladang, termasuk perkebunan tebu.
Jadi, sedah dapat dipastikan produksi gula pasir di Karnataka-penghasil gula pasir
terbesar nomor 3 di India-akan anjlok tahun ini.
b. Penalaran Deduktif
Adalah proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat
umum, disertai dan diakhiri dengan fakta yang berlaku khusus.
Contoh :
Ada kecenderungan penulis menggunakan tanda koma diantara subjek dan
predikat jika nominal subjek mempunyai keterangan yang panjang. Penggunaan
tanda koma itu tidak benar karena subjek tidak dipisahkan oleh tanda koma dari
predikat, kecuali pasangan tanda koma yang mengapit keterangan tambahan.

d. Penalaran Deduktif-Induktif
Adalah penalaran yang kalimat topiknya ditempatlan di awal dan di akhir paragraf.
Contoh :
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing filaria. Cacing ini berbentuk silinder
halus mulus seperti benang putih serta berukuran panjang 55 sampai 100 mm dan
tebal 0,16 mm. Cacing filaria jantan berukuran 55 mm X 0,09 mm. Cacing ini
dihisap oleh nyamuk dan dipindahkan ke tubuh manusia melalui gigitannya.
Kegiatan cacing ini menyebabkan kaki dan tangan penderitanya berubah berukuran
besar atau yang disebut penyakit kaki gajah.
Pikiran utama

: 1. Penyebab penyakit kaki gajah


2. Kegiatan cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah.

Pikiran penjelas : 1. Ukuran cacing filaria


2. Ukuran cacing jantan filaria
3. Nyamuk memindahkan cacing filaria ke tubuh manusia
e. Penalaran Induktif-Deduktif
Adalah paragraf yang diawali dan diakhiri dengan kalimat penjelas sedanhkan
kalimat utama berada di tengah paragraf.
Contoh :
Pasar Induk Kramat Jati setiap hari dibanjiri pembeli. Sejak pukul 01.00 dini
hari, pasar ini sudah mulai ramai. Boleh dikatakan, pasar yang menjual aneka buah
dan sayur-mayur itu tak pernah sepi. Para pembeli berdatangan secara silih berganti
dari penjuru Jakarta. Bahkan, ada juga yang datang dari Tangerang dan Bekasi.
Pikiran penjelas : 1. Pasar Induk Kramat Jati dibanjiri pembeli
2. Pukul 01.00 dini hari sudah mulai ramai
3. Pembeli berdatangan silih berganti
4. Ada juga yang datang dari Tangerang dan Bekasi
Pikiran utama : Pasar Induk Kramat Jati tak pernah sepi

3. Memahami paragraf yang baik


Paragraf yang baik harus memiliki kepaduan kalimat yang logis. Kepaduan ini dapat
dibangun melalui pengulangan kata kunci, kata ganti, dan kata atau frasa transisi.
a. Pengulangan kata kunci
Kalimat dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya.
misalnya
1. teknologi dengan teknologi
2. Tidak melangar dengan selalu menaati
b. Kata ganti atau padanannya
Kepaduan antar kalimat dalam paragraf dapat pula dijalin dengan menggunakan
kata ganti, misalnya
1. Pemain dengan ia atau dia
2. Para pemain dengan mereka
3. Saya dan kamu dengan kita
Contoh
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Dia diizinkan oleh
Tuhan memanfaatkan semua isi alam untuk keperluan hidupnya. Merekan tidak
diizinkan untuk merusaknya.
kata ganti paragraf diatas adalah dia,mereka.
c. Kata atau frasa transisi
Adalah kata penghubung, konjungsi atau perangkai baik intra kalimat maupun
antar kalimat. Frasa transisi menyatakan hubungan :
1. Penegasan : jadi, dengan demikian
2. Waktu : ketika, saat itu
3. Syarat : jika, apabila, kalau

4. Perbedaan fakta dan opini


Fakta adalah sesuatu yang merupakan kenyataan, yang benar-benar terjadi. Opini
adalah pendapat atau pikiran seseorang tentang sesuatu.
Ciri-ciri fakta :
- logis
- objektif
- faktual
Ciri-ciri opini :
- pendapat
- pemikiran
- asumsi
- subjektif (sebaiknya, mungkin, barang kali, menurut pendapat saya, dsb)
Contoh
Sebanyak 20 tim balap sepeda menyatakan keikutsertaannya di Speedy Tour
Indomesia 2009 ( contoh fakta)
Menurut panitia, salah satu dampak positif lomba ini adalah timbulnya minat clup
sepeda lokal yang cukup tinggi (contoh opini)
5. Penanda proses dan hasil
a. Penanda proses
Biasanya berupa konjungsi: selanjutnya, kemudian, berikutnya, lalu, setelah itu,
dan sejenisnya. Sedangkan dalam bentuk gramatikal, ditandai dengan imbuhan pe-an.
Contoh penggunaan penanda proses dalam eksposisi:
Sebelum ujian henaknya kirta berdoa terlebih dahulu. Jangan lupa kita memohon
kepada Tuhan agar dimudahkam dalam menjawab pertanyaan. Setelah itu, barulah
kita mengerjakan setiap soal degan teliti.
Contoh penggunaan penanda proses dalam kata:
1. Pengobatan penderita kaki gajah di Jawa Barat tidak didasarkan atas
pemeriksaan pasien.
2. Penulisan buku itu memerlukan waktu yang cukup lama.

b. Penanda hasil
biasanya berupah imbuhan -an. Imbuhan -an tidak memiliki variasi bentuk.
Contoh:
1. Lukisan Basuki Abdullah lebih bersifat natural.
2. Tulisan wartawan itu menggunakan huruf Steno.
6. Tanggapan posotif dan tanggapan negatif
Tanggapan adalah komerntar terhadap sesuatu (bacaan, pidato, berita, dsb).
Contoh tanggapan positif :
Meskipun peran guru dalam mendidik siswa sangat penting, hendaknyakita tidak
selalu berganyung pada guru.
Contoh tanggapan negatif :
Karena guru adalah manusia biasa, jangan terlalu berharap banyak kepadanya.
7. Memahami isi matriks, grafik, bagan, dan jadwal
a. Matriks
Adalah informasi yang disampaikan melalui kolom dan baris.
Contoh matriks:
Penulusuran tamatan SMK Mulia tahun 2007
No
1
2
3
4
5
6

Status
PNS
Wirausaha
Pegawai swasta
Kuliah
Kursus
Menganggur
Jumlah

Jumlah
2
58
75
50
10
5
200

Informasi isi matriks di atas adalah:


1. Matriks di atas adalah hasil penulusuran tamatan SMK Mulia tahum 2007.
2. Jumlah tamatan SMK Mulia tahun 2007 sebanyak 200 siswa.

b. Grafik
Adalah visualisasi matriks atau tabel fdalam bentuk gambar atau garis. Ada
beberapa grafik, antara lain : grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
Grafik batang digunakan untuk membedakan tingkat atau nilai dari beberapa
aspek.
Grafik baris digunakan untuk mengetahui perkembangan sesuatu.
Grafik lingkaran digunakan untuk menggambarkan presentase dari nilai total.
c. Bagan/ diagram
Adalah gambar suatu rancangan atau skema. Beberapa macam bagan antara
lain : bagan pohon, bagan organisasi, bagan kisaran, bagan arus, bagan arus data.
d. Jadwal
Adalah pembagian waktu berdasarkan rencana ututan kerja. Contoh jadwal
kereta api dari Stasiun Balapan, Solo:
No
1
2
3
4
5

Nama Kereta
Tirtonadi
Senja Utama
Argo Lawu
Purbaya
Mutiara Selatan

Tujuan
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Purwokerto
Bandung

Berangkat
19.00
17.00
08.30
13.00
23.00

Tiba
07.00
10.00
15.00
19.00
06.00

Informasi jadwal tersebut antara lain:


1. Kereta api dari Stasiun Balapan dengan tujuan Jakarta adalah Tirtonadi, Senja
Utama, dan Argo Lawu.
2. Kereta api dari Solo dengan tujuab Jakarta yang paling cepat adalah Argo Lawu.

8. Kosakata
a. Makna konotasi dan makna denotasi

1) Makna denotasi adalah makna atau kelompok kata yang didasarkan atas
penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan a
tas konvensi tertentu dan bersifat objektif.
Contoh :
Selama dua hari ia mengayuh bahtera di laut lepas.
Para petani gagal panen karena padi mereka diserang tikus.
2) Makna konotasi adalah tautan pikiiran yang menimbulkan nila rasa pada
seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata.
Contoh :
Selamat mengayuh bahtera kehidupan
KPK mengalami kesulitan menangkap tikus-tikus yang menggerogoti
uang negara.
b. Perubahan makna kata
1) Perluasan makna (generalisasi)
Adalah suatu proses perubahan makna kata dari yang khusu ke yang
lebih umum atau dari yang lebih sempit ke yang lebih luas.
Contoh:
Kata bapak dahulu bermakna ayah, sekarang semua orang yang lebih
tinggi kedudukannya disebut bapak.
2) Penyempitan makna (spesialisasi)
Adalah proses penyempitan makna kata.
Contoh:
Kata sarjana dahulu bermakna cendekiawan, sekarang gelar
keserjanaan.
3) Ameliorasi
Adalah makna yang baru dianggap lebih baik daripada makna yang
lama.
Contoh:
Kata istri dianggap lebih baik dan terhormat daripada bini.

4) Peyorasi
Adalah proses perubahan makna kata menjadi lebih jelek atau lebih rendah
daripada makna semula.
Contoh:
Kata cerai dirasakan lebih kasar daripada talak.
5) Sinestesia
Adalah perunbahan makna kata akibat pertukaran tanggapan dua indra yang
berbeda.
Contoh:
Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar.
6) Asosiasi
Adalah perubahan makna kata akibat persamaan sifat.
Contoh:
Ia memberi amplop kepada pertugas sehingga urusannya cepat selesai.
Kata amplop berasosiasi dengan suap
c. Sinonim, Antonim,Homonim, Homofon, Polisemi, dan Hipernim/Hiponim
1. Sinonim
Adalah kata-kata yang sama atau hampir sama maknanya.
Contoh:
Tidak ada manusia yang hidup abadi atau kekal di dunia ini.
2. Antonim
Adalah kata-kata yang berlawanan maknanya.
Contoh:
Perbuatan baik dan buruk selama hidup ini akan kita pertanggungjawabkan kelak
di akhirat.

3. Homonim
Adalah dua kata atau lebih yang tulisan dan lafalnya sama tetapi artinya berbeda.

Contoh:
Genting rumah itu banyak yang pecah.
Genting=atap
Akibat kecelakaan lalu-lintas, kini keadaannya sangat genting.
Genting=gawat
4. Homograf
Adalah dua kata atau lebih yang tulisannya sama tetapi lafal dan artinya berbeda.
Contoh:
Banyak pejabat teras yang menyalahgunakan kedudukannya
Teras : pejabat inti
Teras rumahnya kini penuh dengan bunga mawar
Teras : bagian halaman
5. Homofon
Adalah dua kata atau lebih yang lafalnya sama tetapi tulisan dan artinya berbeda.
Contoh:
Bunga kol itu bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker.
Kol : nama sayuran
Kini mobil colt sudah semakin jarang kita jumpai
Colt : merek kendaraan
6. Polisemi
Adalah kata yang memiliki banyak makna tetapi saling berhubungan.
Contoh :
Daun pintu itu penuh dengan ukiran.
Daun pisang kelutuk sangat baik untuk membungkus pepes ikan
Hubungan makna : keduanya mengandung makna lebar
7. Hipernim dan Hiponim
Hipermin adalah kata yang maknanya mencakup beberapa kata lain.

Contoh : Ada berbagai jenis unggas, yakni itik, ayam dan angsa.
Hiponim adalah kata yang maknanya telah tercakup pada kata yang lain.
Contoh :
Kelapa ,palem, pinang, dan enau termasuk tumbuhan palma
d. Kata baku dan tidak baku
Kata baku adalah kata yang penulisanya sesuai dengan ketentuan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI). Didalam KBBI , kata yang tidak diberikan definisi atau
penjelasan tetapi diberi tanda panah untuk merujuk kata yang baku.
Contoh :
Khutbah
Ijin

khotbah
Izin

Praktek

Praktik

e. Istilah
Adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Contoh :
Bangunan yang kokoh itu dirancang oleh seorang wastudiawan yang piawai
Makna istilah wastudiawan atau arsitek adalah ahli perancang bangunan.
9. Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
Adalah kalimat yang singkat, jelas, padat, dan dapat menyampaikan informasi secara
cepat.
Contoh:
Perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat.
Beberapa sebab terjadinya kalimat tidak efektif adalah:
1) Makna tidak logis atau tidak sepadan
Misalnya :
Saya saling bersalaman (tidak efektif)
Kami saling bersalaman (efektif)

2) Bentuk Kata Tidak Sejajar


Misalnya :
Ia membeli buku itu karena telah diketahui bahwa buku tersebut bagus (tidak efektif)
Ia membeli buku itu karena telah mengetahui bahwa buku itu bagus (efektif)
3) Menggunakan subjek ganda
Misalnya :
Majalah itu saya sudah baca (tidak efektif)
Saya sudah baca majalah itu (efektif)
4) Bentuk Jamak yang diulang atau berlebihan (pleonasme)
Misalnya :
Para hadirin dimohon berdiri (tidak efektif)
Hadirin kami mohon berdiri (efektif)
5) Penggunaan kata depan yang tidak perlu
Misalnya :
Kepada siswa kelas XII dimohon berkumpul di lapangan (tidak efektif)
Semua siswa kelas XII kami mohon berkumpul di halaman (efektif)
6) Salah nalar
Misalnya :
Mobil Pak Adi Sanjaya mau dijual (tidak efektif)
Mobil Pak Adi Sanjaya akan dijual (efektif)
7) Pengaruh budaya daerah atau budaya asing
Misalnya :
Para tamu undangan sudah pada hadir (tidak efektif)
Tamu undangan sudah hadir (efektif)
8) Kontaminasi/Kerancuan
Misalnya :
Nilainya sangat baik sekali (tidak efektif)
Nilainya baik sekali (efektif) Nilainya sangat baik (efektif)
10. Biografi atau Autobiografi

Biografi adalah riwayat seseorang yang dikarang oleh orang lain. Sedangkan
autobiografi adalah riwayat seseorang yang dikarang sendiri.
Contoh biografi:
Abdul Wahid Hasyim berasal dari keluarga ulama.Sejak kecil ia menuntut ilmu
di berbagai pondok pesantren. Pada tahun 1932, bersama saudara sepupunya,
K.H. Ilyas menunaikan ibadah haji ke Mekah. Sekembalinya ke Indonesia,
Abdul Wahid Hasyim bertekad mengadakan perubahan radikal di kalangan
pesantren dengan memberikan pelajaran bahasa asing, selain bahasa Arab
kepada santrinya.
Contoh autobiografi:
Aku dilahirkan di Desa Karang Anyar, Surakarta, 23 Agustus 1923. Aku diberi
nama oleh ayahku Siti Hartinah. Ayahku bernama Soemoharjomo, seorang
pegawai Keraton Mangkunegaran, Solo dengan pangkat Kanjeng Raden Mas
Tumenggung. Ketika berumur 7 tahun aku bersekolah di Hollands Inlands
School (HIS) Wonogiri.
11. Petunjuk, Petunjuk Kerja, Petunjuk Pemakaian, dan Resep
a. Petunjuk
Petunjuk adalah ketentuan yang memberikan arah atau bimbinan tentang
cara melakukan, memakai, atau mengerjakan sesuatu.
Cara membaca petunjuk:
Pahami langkah-langkahnya
Perhatikan bubungan antartiap langkahnya
Pahami istilah-istilah pada setiap langkahnya.
b. Petunjuk Kerja
petunjuk kerja adalah langkah-langkah atau aturan untuk mengerjakan
sesuatu. Contoh:
Petunjuk mengerjakan soal ujian:
(1) Isilah identitas Anda de dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)

dengan menggunakan pensil 2 B


(2) Hitamkan bulatan di depan nama mata ujian pada LJUN
(3) Periksa dan bacalah setiap soal sebelum Anda menjawabnya
(4) Laporkan kepada pengawas ujian apabila terdapat lembar soal yang kurang
atau rusak
(5) Kerjakan paket ujian nasional ini dalam waktu 120 menit; dan
(6) Periksalah sekali lagi hasil pekerjaan Anda, lalu serahkan kepada pengawas
ujian.
c. Petunjuk pemakaian
Petunjuk pemakaian adalah langkah-langkah atau aturan untuk memakai
sesuatu.
Contoh petunjuk pemakaian blender:
1. Sebelum menyalakan blender, pastikan tombol berada pada posisi 0 dan
steker belum terpasang pada stopkontak.
2. Periksa gelas blender. Pisau, plastik penutup, dan sekatnya harus terpasang
dengan urutan yang benar.
3. Pasang gelas blender pada rumah motor.
4. Pasang steker pasa soket listrik yang baik.
5. Tuangkan bahan yang akan diolah ke dalam gelas blender dan pasang
tutupnya. Gelas blender harus berada pada posisi kokoh saat blender
bekerja.
6. Untuk bekerja pada tingkat 1 atau 2, putar tombol ke posisi yang
diinginkan:
-Tingkat 1 = putaran rendah
-Tingkat 1 = putaran tinggi Putar tombol ke posisi 0 untuk mematikan
blender.
7. Setelah blender bekerja, tuangkan bahan yang diolah ke gelas atau wadah
lainnya. Setelah pemakaian, bersihkan blender dengan cara mencuci gelas
blender.
8. Sebelum blender disimpan, gulung kabelnya pada lubang kabel pada badan

motor.
d. Petunjuk Penggunaan Resep
petunjuk penggunaan resep adalah aturan untuk menggunakan resep, seperti
resep obat atau resep makanan.
Contoh penggunaan resep obat:
ALLERBLAZ
Ekstra herbal untuk melawan
Gejala alergi penapasan
Manfaat :
Mengurangi gajala-gejala alergi pernapasan seperti bensin-bensin dan
hidung

tersumbat.

Menjaga kesehatan saluran pernapasan.


Mengusir radikal bebas yang dapat merusak saluran pernapasan.
Dosis :
Dewasa:
-2 kapsul 2 x sehari (pagi dan malam) setelah makan selama gejala
alergi.
-2 kapsul 1 x sehari (pagi) untuk mencegah kekambuhan.
Anak (usia 6-12 tahun): 1 kapsul 2 x sehari.
12. Kalimat tanya
a. Menggali Informasi dengan Kalimat Tanya
Menggali informasi dalam bacaan dapat dilakukan dengan menggunakan kalimat
tanya yang biasanya diawali dengan kata apa, siapa, mengapa, kapan, berapa, di
mana, dan bagaimana.
Contoh:
Sudah bertahun-tahun ancaman peredaran dan penyalahgunaan narkoba
telah menjadi momok tersendiri bagi masyarakat. Belum habis kekhawatiran
masyarakat atau narkoba, kini telah muncul lagi masalah baru, yakni penularan
HIV/AIDS di kalangan penggunaan narkoba. Hal ini terjadi, karena seringnya

pengguna narkoba menggunakan jarum suntik secara bergantian.


Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menggali informasi dalam bacaan di atas
antara lain:
(1) Sudah berapa lama ancaman penyalahgunaan narkoba menjadi momok
masyarakat? (Jawab: sudah bertahun-tahun)
(2) Masalah apakah yang muncul setelah penyalahgunaan narkoba? (Jawab:
penularan

HIV/AIDS).

(3) Mengapa pengguna narkoba tertular HIV/AIDS? (Jawab: karena


menggunakan jarum suntik secara bergantian).
b. Macam-macam Kalimat Tanya
(1) kalimat tanya konfirmasi atau klarifikasi
Kalimat tanya konfirmasi atau klarifikasi adalah kalimat tanya yang
bertujuan untuk mempertegas kembali persoalan yang sebenarnya telah
diketahui.
Contoh:
(a) Benarkah Anda seorang penyanyi panggilan?
(b) Apakah benar Anda telah menyerahkan uang kepada pimpinan KPK?

(2) Kalimat tanya retoris


Adalah kalimat tanya yang tidak memerlukan jawaban secara langsung.
Contoh:
(a) Apakah kita akan membiarkan korupsi merajalela di Indonesia?
(b) Siapakah yang akan menanggung utang negara kalau bukan kita?
(3) Kalimat tanya tersamar
Adalah kalimat tanya yang bertujuan untuk maksud tertentu secara
tersembunyi atau tersamar.
Contoh:

(a) Bolehkah saya mengetahui namamu, Nak?


(b) Bersediakah kamu membersihkan ruangan yang kotor ini?
(c) Apakah ini yang namanya ucapan terima kasih?

SUBUNIT 2 : MENULIS

1. Jenis Karangan
a. Karangan Narasi
Adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa sehingga pembaca
seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan itu.
Jenis Narasi
1. Narasi Fiktif, yakni narasi yang bersifat imajinatif. Narasi semacam ini
disebut narasi sugestif. Contoh: cerpen, roman, dan novel
Contoh:
Beberapa detik dia masih bersandar pada pintu dan menyalakan
sebatang rokok. Tembok batu sebelah-menyebelah dibuat begitu kuat
supaya jangan kedengaran ketokan dari luar tetapi bagian-bagian
terebosan pipa-pipa pemanas itu hanya didempul, sehingga suaranya
menggema. Lagi pula pipa pemanas itu sendiri rupa-rupanya memang
turut juga menyalurkan suara.
( Gerhana Tengah Hari )
2. Narasi Nonfiktif, yakni narasi yang mengisahkan peristiwa faktual yang
benar-benar terjadi. Narasi semacam ini disebut narasi ekspositoris.
Contoh: biografi, autobiografi, laporan perjalanan.
Contoh:
Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Juli 1922 dan meninggal di
Jakarta, 28 april 1949. Ia adalah seorang penyair terkenal yang dikenal
dengan julukan Si Binatang Jalang bersama dengan Asrul Sani dan
Rivai Apin.(Biografi Chairil Anwar)
b. Karangan Deskripsi
Adalah karangan yang bertujuan memberikan gambaran sesuatu kepada
pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang
dideskripsikan.
Contoh :
Dilihat dari penampilannya, bunga rosela termasuk kategori tanaman hias.

Warnanya merah segar bak warna buah mahkota dewa yang sudah matang.
Ranting bunga rosela ini panjang-panjang seperti ranting pohon kopi. Hampir
di sepanjang rantingnya berisi bunga sejajar.
c. Karangan Ekspoposi
Adalah karangan yang bertujuan memaparkan atau menjelaskan suatu objek.
Contoh:
Dunia fotografi kini semakin dinikmati. Selama 24 Oktober sampai dengan
15 November 2009 akan diselenggarakan pameran fotografi bertema
Urbantopia di Taman Impian Jaya Ancol. Oleh karena itu, fotografi yang
dipamerkan berkaitan dengan cara pandang fotografer dalam melihat
masyarakat dan budaya urban saat ini.
d. Karangan Argumentasi
Adalah karangan yang bertujuan memengaruhi pembaca.
Contoh:
Sudah waktunya kini Indonesia memiliki undang-undang kesehatan yang
berkaitan dengan penanggulangan HIV/AIDS. Peran media massa dan swasta
dalam memberikan informasi tentang bahaya virus yang menyerang kekebalan
tubuh ini juga sangat penting. Dari hasil penelitian, jumlah mereka yang positif
terinfeksi HIV sudah mencapai lebih dari 130.000 orang yang menyebar di
berbagai kota di indonesia.
2. Langkah-langkah Mengarang
1. Menetapkan tema
2. Merumuskan tujuan
3. Mengumpulkan bahan
4. Menyiapkan/membuat kerangka tulisan
5. Mengembangkan kerangka tulisan menjadi karangan
3. Menulis Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta mengenai suatu berita, kegiatan,

peristiwa, perjalanan, penelitian yang disampaikan secara objektif.


Jenis-jenis Laporan
a. Laporan Kegiatan
Adalah penyajian fakta berbentuk kegiatan atau aktivitas yang telah
dilaksanakan.
Contoh:
Di musim kemarau seperti sekarang ini, para petani di Desa Larangan,
Brebes, Jawa Tengah sibuk bertani bawang merah. Bibit bawang ditanam di
tanah gundukan berukuran lebih kurang satu kali enam meter persegi panjang.
Setiap hari para petani menyirami tanaman bawang merah dengan harapan
hasilnya dapat diandalkan.
b. Laporan Peristiwa atau Kejadian
Adalah penyajian fakta berbentuk peristiwa yang benar-benar terjadi.
Contoh:
Serangan sporadis mewarnai pelaksanaan pemilihan umum di Afganishtan,
20 Agustus 2009. Serangan militan juga terjadi di Provinsi Baghlan. Baku
tembak terjadi sejak pagi.Namun, sore hari musuh dapat didesak mundur.
c. Laporan Perjalanan
Adalah penyajian fakta berbentuk informasi tentang perjalanan oleh seseorang
ataupun kelompok.
Contoh:
Setelah melihat-lihat keindahan alam Brastagi , saya dan rombongan
melanjutkan perjalanan ke Danau Toba. Namun, sangat disayangkan,
keindahan Danau Toba tidak didukung sarana dan prasarana yang tidak
memadai.menurut informasi yang saya terima ternyata masyarakat sekitar
Danau Toba dan Samosir tidak mau menerima investasi asing karena mereka
ingin Danau Toba tetap alami.
d. Laporan Hasil Wawancara

Adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil wawancara dari


narasumber.
Contoh:
Dari hasil wawancara dengan Mendikbud tentang pelaksanaan Prakerin
siswa SMK dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Prajerin selama ini sudah
cup dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Prajerin selama ini sudah cukup.
Pihak sekolah dapat menjalin kerjasama dengan DU/DI untuk mengadakan
validasi kurikulum. Dalam hal ini, kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI
sudah dipersiapkan terlebih dahulu secara matang di sekolah.
e. Laporan Diskusi
Adalah laporan yang menjelaskan informasi tentang hasil diskusi. Laporan
diskusi biasanya dalam bentuk notula atau notulen,
Contoh:
Tema diskusi : Kebersihan kelas
Hari, tgl. : Selasa, 4 Agustus 2009
Pukul : 09.00-10.00
Tujuan : Menanggulangi masalah kebersihan kelas
Permasalahan :
1) Tidak semua siswa memiliki kesadaran membuang sampah di tempat yang
telah disediakan.
2) Petugas 7 K belum berjalan sesuai fungsinya.
Pemecahan Masalah :
(1) Untuk mengatasi kebersihan kels diperlukan kesadaran para siswa untuk
membuang sampah pada tempatnya.
(2) Diperlukan bimbingan dan pengawasan dari guru untuk mengefektifkan
pelaksanaan 7 K.
(3) Siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnua harus dikenai sanksi
yang bersifat mendidik.
(4) Diperlukan figur pengurus kelas yang berwibawa, tegas, dan peduli untuk
menegakkan kebersihan kelas.

f. Laporan Buku atau Resensi


Adalah laporan yang menjelaskan tentang baik atau buruknya sebuah
buku namun tidak bersifat menghakimi seperti kritik. Dalam laporan ini
penulis boleh mengutip beberapa bagian dari buku tersebut sebagai penguat
atas pendapatnya. Contoh:
Di dalam buku ini dijelaskan berbagai pendapat tentang senyum.Apa
Kata Mereka Tentang Senyum. Senyum bagaikan sihir karena senyum dapat
menanamkan rasa optimis di dalam jiwa, menyingkirkan kegelisahan,
menyusupkan kebahagiaan dan menyegarkan jiwa. Hikmah Thailand
mengemukakan bahwa senyum adalah jalan pintas bagimu untuk sampai
lubuk hati orang lain. Sementara itu William S. berpendapat bahwa Lebih
baik engkau menembus jalan dengan senyuman daripada engkau
menembusnya dengan pedang(hlm. 21)
g. Laporan Penelitian
Adalah laporan yang menjelaskan tentang hasil penelitian, baik yang
berbentuk pengamatan, percobaan di laboratorium maupun studi pustaka.
Sistematika laporan penelitian umumnya berbentuk seperti berikut.
1) Halaman sampul
2) Halaman judul
3) Abstrak
4) Kata pengantar
5) Daftar isi
6) Pendahuluan
7) Kerangka teoritis
8) Metode penelitian
9) Pembahasan
10) Simpulan dan saran
11) Daftar pustaka

Sistematika laporan di atas secara lengkap diuraikan sebagai berikut.


1) Halaman sampul (cover)
Halaman sampul sekurang-kurangnya memuat judul laporan, identitas
penyusun, identitas lembaga (sekolah), dan tahun penyusunan.
2) Halaman judul
Isi halaman judul juga tidak jauh berbeda dengan halaman sampul.
Halaman judul diletakkan di bagian dalam, setelah halaman sampul.
3) Kata Pengantar
Kata pengantar umumnya berisi:
(a) ucapan syukur karena leporan telah selesai dibuat;
(b) penjelasan tentang tujuan menyusun laporan;
(c) penjelasan tentang hambatan yang dialami penyusun;
(d) ucapan terima kasih kepada pembimbing;
(e) permohonan kritik dan saran yang bersifat kostrusif.
4) Abstrak
Abstrak adalah ringkasan seluruh bagian yang ada dalam laporan.
Abstrak ditulis dalam bentuk esai yang terdiri atas beberapa paragraf yang
merupakan intisari sebuah laporan.
5) Daftar isi
Daftar isi merupakan penyajian dari seluruh bagian laporan. Daftar isi
berfungsi untuk memudahkan pembaca mencari judul bab atau subjudul.
Dari halaman sampul sampai daftar isi ditulis dengan huruf Romawi kecil
(I,ii,iii dan seterusnya) sedangkan dari pendahuluan sampai halaman
terakhir menggunakan angka Arab (1,2,3 dan seterusnya).
6) Pendahuluan
Pendahuluan adalah gambaran umum dari keseluruhan isi laporan
(penelitian). Bagian ini mencakup:
(a) Latar belakang
(b) Perumusan masalah
(c) Tujuan penelitian
(d) Manfaat atau kegunaan penelitian

(e) Sistematika penulisan


7) Kerangka teoritis
Kerangka teoritis atau telaah kepustakaan berisi uraian tentang hasil
telaahan terhadap teori (di dalam buku) dan hasil-hasil penelitian yang
telah ada dan relevan dengan penelitian tersebut. Didalam kerangka teori
atau bagian laporan yang lain, terdapat teori atau pendapat yang dikutip
dari buku atau karangan orang lain. Kutipan ini harus dibuatkan catatan
perut atau catatan kaki.
Contoh catatan perut:
Seorang pemimpin harus bertindak sebagai pendidik, bapak, dan
pemimpin itu sendiri(Joewono, 2009: 26).
Contoh catatan kaki:
Heri Joewono, Pokok-pokok Pikiran Kepemimpinan Abad 21
(Jakarta: Balai Pustaka, 2009), hlm. 26.
8) Metode penelitian
Metode adalah Prosedur atau tata cara yang ditempuh dalam
mencapai tujuan tertentu sedangkan teknik adalah cara spesifik yang
digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam melaksanakan
prosedur, misalnya teknik pengukuran, teknik amalisis data, dan
sebagainya.
9) Pembahasan Hasil
Penelitian Pembahasan hasil penelitian berisi pengolahan data
hasil penelitian. Data dapat disajikan secara verbal maupun bentuk
nonverbal seperti grafik dan tabel.
10) Simpulan dan saran
Simpulan merupakan inti dari hasil penelitian. Simpulan dapat
dirumuskan dalam bentuk esai dan dapat pula ditulis dengan cara butir
per butir. Simpulan dapat berbentuk inferensi (simpulan berdasarkan
referensi) dan dapat pula berbentuk implikasi (melibatkan data secara
langsung). Saran atau rekomendasi ditujukan kepada para pembuat
kebijakan dan kepada pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian.

11) Daftar pustaka


Daftar pusaka atau bibliografi adalah daftar buku atau karangan
yang dijadikan rujukan dari sebuah karangan atau tulisan.
Contoh:
(a) Satu Pengarang
Anwar, Chairil. 1995. Deru Campur Debu (kumpulan Puisi).
Jakarta: Dian Rakyat
(b) Dua Pengarang
Finoza, Lamudin dan Husin. 2004. Kemahiran Berbahasa
Indonesia Menuju Peringkat Semenjana. Jakarta: Dwadasa
(c) Tiga Pengarang atau Lebih
Sudarsa, Caca, dkk. 1991. Surat-Menyurat Resmi Bahasa
Indonesia (Seri penyuluhan 2). Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
4. Menulis Proposal
Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja atau
langkah-langkah untuk melakukan kegiatan.
Jenis Prorosal :
a. Proposal ilmiah sederhana, misalnya proposal penelitian, proposal diskusi
ilmiah (seminar, lokakarya, dan sebagainya).
b. Proposal kegiatan kemasyarakatan, seperti proposal pembagunan masjidm
proposal pertandingan olahraga, proposal pentas seni, dan sebagainya.
Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana:
(1) Judul atau nama kegiatan ilmiah
. Contoh :
(a) Upaya Penanggulangan Kenakalan Pelajar di Jabotabek
(b) Proposal Seminar Kegiatan Bulan Bahasa Tahun 2009 SMK Mulia DKI
Jakarta
(2) Latar Belakang
Contoh:

Kenakalan pelajar di Jabotabek dinilai para tokoh masyarakat, pendidik,


dan aparat keamanan sebagai kenakalan yang tidak wajar. Tindakan mereka
anarkis dan cenderung ke arah kriminal. Bayangkan saja, hanya karena alasan
ulang tahun sekolahnya, sekelompok pelajar di Tangerang menyerang pelajar
sekolah lain dengan menggunakan senjata tajam.
Tokoh masyarakat, guru, orang tua, dan pihak kepolisian cukup dibuat
bingung menghadapi permasalahan ini. Sebenarnya, apakah yang salah dengan
dunia pendidikan kita? Tentu tidaklah bijak kalau kita menyalahkan guru, orang
tua atau mungkin siswa itu sendiri? Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang
lebih mendalam agar masalah tersebut terjawab dengan arif dan bijak.
(3) Perumusan Masalah
Contoh:
(a) Sejauh manakah upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek?
(b) Apakah yang melatarbelakangi terjadinya kenakalan pelajar di Jabodetabek?
(4) Tujuan Penelitian
Kunci:
Rumusan tujuan harus konsisten dengan masalah.
Berupa hasil yang ingin dicapai.
Contoh:
(a) untuk mrngetahui sejauh mana upaya penanggulangan kenakalan pelajar di Jabotabek.
(b) Untuk mengetahui latar belakang terjadinya kenakalan pelajar di Jabotabek.
(5) Hipotesis
Kunci:
Merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan.
Dirumuskan dalam kalimat alternatif bukan kalimat tanya.
Hanya untuk penelitian kualitatif bukan deskriptif.
Contoh:
(a) Ada hunbungan antara kenakalan pelajar di Jabotabek dengan kondisi ekonomi orang
tua.
(b) Gutu, orang tua, dan aparat kepolisian memiliki peranan yang sangat penting dalam
menanggulangi kenakalan pelajar di Jabotabek.

(6) Metode Penelitian


Metode yang biasanya digunakan dalam penelitian ilmiah adalah metode deskriptif dan
metode eksperimental penelitian. Adapun dalam pengumpulan data digunakan teknik
angket wawancara, observasi, dan sebagainya.
(7) Lokasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian maksudnya adalah tempet penelitian, misalnya SMK Mulia Jakarta.
Sedangkan sampel penelitian adalah objek yang dijadikan sasaran penelitian, misalnya
dari 150 siswa yang menjadi responden diambil 50 siswa sebagai sampel penelitian
dengan menggunakan teknik random sampling.
(8) Jadwal Penelitian Jadwal kegiatan berisi tentang nama kegiatan dan waktu
pelaksanaanya.

Sistematika Proposal Kegiatan Kemasyarakatan


1) Judul proposal (sama dengan proposal kegiatan ilmiah)
2) Latar belakang (sama dengan proposal kegiatan ilmiah)
3) Tujuan (sama dengan proposal kegiatan ilmiah)
4) Landasan
Apa yang melandasi diadakannya kegiatan ini, misalnya:
Program kerja
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Pasal 29 UUD 1945 (untuk kegiatan keagamaan); dan sebagainya.
5) Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan adalah kegiatan yang diprogramkan dari persiapan sampai pelaksanaan
kegiatan bahkan sampai evaluasi, misalnya:
Penyusunan proposal
Penyebaran proposal
Rapat kepanitiaan
Pembangunan masjid
Evaluasi kegiatan.
6) Pelaksanaan Kegiatan

Berisi waktu, kapan kegiatan itu dilaksanakan, misalnya:


Kegiatan pembangunan masjid Al Mubarak ini dilaksanakan dari Januari s.d. Juni 2009.
7) Kepanitiaan Berisi dagrar nama panitia pembangunan masjid Al Mubarak Jakarta dan
uraian tugasnya.
8) Pembiayaan
Pada bagian pembiayaan ini berisi:
Jumlah biaya yang sudah dipersiapkan
Rencana bantuan (dari pengajuan proposal)
Rencara penggunaan biaya
Saldo dari pemasukan dan pengeluaran biaya.
9) Penutup Bagian penutup proposal kegiatan biasanya berisi tentang harapan akan
terkabulnua kegiatan tersebut.
10) Lampiran
Hal-hal yang dapat membantu untuk memperkuat atau memperjelas tujuan proposal dapat
dijadikan lampiran proposal. Misalnya sketsa masjid untuk kegiatan pembangunan
masjid. Bahkan, daftar panitia, anggaran biaya, dan daftar nama pesrta pun dapat
dimasukkan dalam lampiran dengan catatan diberi keterangan terlampir.
5. Menulis Surat
a. Pengertian
Surat adalah alat komunikasi tertulis yang disampaikan seseorang kepada orang lain, baik
atas nama probadi maupun lembaga.
b. Jenis Surat
(1) Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang ditulis atas nama pribadi atau perorangan.
Contoh Penggalan Surat Pribadi:
Jakarta, 28 Oktober 2008 Buat Sobatku Rinawati Tersayang di Bangku Belajar Halo
sayang! Baru satu minggu aku tak bertemu denganmu, rasanya kangen setengah mati.
Bagaimana seandainya aku tak bertemu denganmu selama satu tahun. Aduh aku tak
dapat membayangkan kalau itu terjadi. Pasti tanganmu kuremas-remas sampai Rinaku
sayang, malam Minggu nanti ada waktu enggak buatku. Kita nonton film yuk! Asyik deh

filmnya. Itu tuh Romeo dan Yuliet. Pas kan buat kita yang sedang kasmaran .
(2) Surat Dinas
Surat dinas adalah surat yang berkaitan dengan persoalan kedinasan, misalnya surat
tugas surat permohonan, surat keputusan, dan sebagainya.
(3) Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang berkaitan dengan persoalan-persoalan bisnis, misalnya surat
penawaran, surat pemintaan penawaran, surat pesanan, surat jual beli (akta jual beli) dan
sebagainua.
(4) Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan pada prinsipnya merupakan permohonan untuk memperoleh
pekerjaan atau jabatan.
a. Isi surat lamaran pekerjaan:
- identitas diri
- jabatan yang dikehendaki
- kualifikasi diri
b. Lampiran surat lamaran pekerjaan
Fotokopi ijazah yang dilegalisasi
Surat keterangan kelakuan baik (SKKB)
Pasfoto terbaru; Daftar riwayat hidup (curriculum vitae)
Kartu kuning dari Depnaker
Surat keterangan sehat dari dokter
Fotokopi sertigikat prestasi atau pengalaman kerja, dan sebagainya.
c. Surat lamaran pekerjaan dapat diajukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut.
Inisiatif sendiri
Contoh pembuka surat:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Informasi dari seseorang
Contoh pembuka surat:
Berdasarkan informasi dari Bapak
Iklan
Contoh pembuka surat:

Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian Kompas, 28 Oktober 2009 yang isinya
menyatakan bahwa
Permohonan dari instansi kepada kepala sekolah
Contoh pembuka surat:
Berdasarkan permintaan tenaga kerja dalam bidang tata boga melalui Kepala SMK
Pekerti Mulia,saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Pengumuman resmi di instansi Contoh pembuka surat:
Berdasarkan pengumuman nomor 12/10.1/2009, tanggal 28 Oktober 2008, tentang
penerimaan pegawai di PT Suaka Marga Satwa, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
(5) Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup atau yang sering disebut curriculum vitae adalah surat keterangan
yang berisi data pribadi atau biodata.
Isi daftar riwayat hidup:
Data pribadi, misalnya nama, tempat tanggal lahir, dan sebagainya.
Riwayat pendidikan, misalnya pendidikan formal dan nonformal.
Pengalaman kerja.
Keterangan lain, misalnya prestasi yang pernah diraih.
c. Penulisan Bagian-Bagian Surat
(a) Kepala surat
Kepala surat atau kop surat berisi nama lerbaga dan alamat lembaga, lengkap dengan
nomor telepon dan faksimile atau e-mail.
(b) Tempat dan tanggal surat Jika ada kop surat, maka nama tempat tidak perlu ditulis.
Contoh:
Jakarta, 28 Oktober 2009 ( tanpa kop ).
28 Oktober 2009 ( menggunakan kop ).
(c) Nomot, lampiran, dan hal surat
penulisan nomor, lampiran, dan hal surat diawali dengan huruf capital diikuti tanda titik
dua.
Contoh:
Nomor : 02/SMK/VII/2009
Lampiran : Satu berkas

Perihal : Lamaran pekerjaan


(d) Alamat surat
Penulisan alamat surat harus:
Lengkap dan informatif.
Diawali dengan yang terhormat atau Yth.
Penulisan kata Saudara, Bapak/Ibu diawali dengan huruf kapital.
Penuisan kata jalan pada alamat surat tidak boleh disingkat.
Contoh:
Yth. Bapak Sudiro
Jalan Dr, Soepomo No.1
Jakarta Selatan
Atau
Yth Drs. Sudiro, M.M.
Jalan Dr. Soepomo No. 1 J
akarta Selatan
(e) Salam Pembuka dan Salam Penutup
Penulisan salam pembuka dan salam penutup diawali dengan huruf capital dan diakhiri
dengan tanda koma.
Contoh :
Dengan hormat, (salam pembuka)
Hormat saya, (salam penutup).
(f) Penutup surat
Pada bagian penutup surat tidak perlu menggunakan kata demikianlah dan tidak
menggunakan kata ganti nya, tetapi pakailah sapaan langsung seperti Saudara atau
Bapak.
Contoh:
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
Besar harapan saya, Bapak dapat mengabulkan permohonan ini.
(g) Nama pengirim
Nama pengirim surat ditulis di bawah salam penutup dan tidak perlu menggunakan tanda
kurung serta tidak perlu menggunakan huruf kapital seluruhnya.

Contoh:
Ir. Arifandi
Hj. Rofikoh
6. Memorandum (Memo)
Memo atau memorandum adalah surat yang berisi pesan pendek dan sifatnya tidak resmi.
Kunci:
Dibuat oleh pihai atasan ditujukan kepada pihak bawahan.
Berisi perintah, pemberitahuan atau petunjuk.
7. Parafrasa
Dalam KKBI, parafrasa dijelaskan sebagai penguraian kembali suatu teks atau karangan
dalam bentuk atau susunan kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan maknanya
yang tersembunyi. Langkah-langkah memparafrasakan teks:
(1) Bacalah teks yang akan diparafrasakan dengan cermat.
(2) Cari dan catatlah ide pokok atau gagasan utama setiap paragraph.
(3) Pilahlah gagasan penjelas yang benar-benar mendukung gagasan utama.
(4) Jika ada kalimat lansung, ubahlah menjadi kalimat tidak langsung.
(5) Iraikan kembali dengan bahasa yang lebih mudah.
Contoh:
Peringatan dini itu sangat penting untuk diperhatikan. Misalnya kalau sudah ada
peringatan aka adanya tsunami atau gempa, kita tidak boleh ragu-ragu dan berkaa, Ah,
biar saja dengan peringatan itu, kan cuma peringatan. Mengabaikan peringatan dapat
saja menuai bencana. Di Zaman Perang Dunia II, kita tidak boleh main-main dengan kata
itu. Setiap kata larangan itu harus dipatuhi. Akan sangat berbahaya kalau kita tidak
mematuhinya, taruhannya nyawa. Beberapa tahun yang lalu teman saya mati tersengat
aliran listrik hanya karena ia tidak patuh pada peringatan. Padahal jelas-jelas ditulis, :
Matikan listrik terlebih dahulu sebelum membuka begian belakang pemancar. Dalam
kehidupan yang serba cepat ini kita sering lupa atau tidak peka lagi akan kata laragan,
misalnya rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Selama tidak ada yang melihat, kita
langgar saja. Kita lupa bahwa hati nurani kita akan berbicara jangan. Kita juga sering

mengabaikan peringatan akan kesehatan kita. Kalau dilarang makan lemak, tetapi tidak
kita hiraukan. Jangan heran kalau kita menderita gejala stroke dan penyakit jantung.
Parafrasa teks di atas adalah:
Peringatan itu sangat penting untuk diperhatikan karena taruhannya adalah nyawa. Dalam
kehidupan, kita tetap saja melanggar peringatan tersebut menskipun hati nurani kita
berbicara jangan.
8. Simpulan atau Kesimpulan
simpulan adalah keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau
deduktif. Oleh karena itu, letak simpulan berada di awal atau di bagian akhir paragraph,
bahkan bisa juga merupakan intisari paragraph atau teks.
Contoh:
Kalau kita mengabaikan peringatan dan mendapat kesulitan, jangan melempar
frustasi kepada orang lain. Apalagi kalau kita punya kekuasaan. Jangan menyalahkan
bawahab, pasangan atau orang lain. Pokoknya, kalau kita menghadapi masalah, jangan
menyerang orangnya tetapi seranglah masalahnya.
Simpulan:
Jika kita menghadapi masalah, jangan meyerang orangnya tetapi seranglah masalahnya.
Kalau Anda mau jadi pemenang dari setiap solusi, salurkanlah kasih saying. Kasih
itu seperti Anda memberikan air segar di tengah padang gurun kepada seseorang. Belum
lama ini, saya dengar seorang suami yang mamanggil kembali istrinya yang sudah
menyimpang dari laki-laki lain. Ia berkata, Walaupun Anda bersalah, saya tetap mau
menerima apa adanya sesuai hokum kasih yang diajarkan pada saya.
Simpulan: Salurkan kasih saying jika ingin menjadi pemenang dalam menyelesaikan
solusi.

Subunit 3 : Apresiasi Seni Berbahasa


1. Puisi
a. Pengertian
Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan
bermakna. Dalam pengertian lama, puisi merupakan bentuk karangan terikat.

Akan tetepi ,dalam pengertian modern puisi adalah aktualisasiekspresi dan


ungkapan jiwa penulisnnya yang ditulis secara bebas , namun tetap memiliki ciri
yang khas .
b. Jenis Puisi
(1) Puisi lama
Ciri-ciri:

Terikat oleh banyak baris dalam tiap bait.

Terikat oleh banyak kata atau suku kata dalam tiap baris.

Ada rima atau persajakan .

Ada irama atau ritme atau alunan bunyi.

Contoh:
Sungguh elok asam belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Sungguh elok berbibir sumbing
Walau marah tertawa juga
Keterangan:

Empat baris dalam satu bait

Setiap baris terdiri dari empat kata

Rumus sajak a-b-a-b(belimbing/sumbing=a,lungga/juga=b)

Irama atau ritme akan terlihat kalu puisi(pantun ) tersebut dibacakan.


Timbulnya irama karena adanya rima dan satuan sintaksis yang
diwujudkan dalam tekanan , nada, dan jeda.

Jenis puisi lama:

Mantra

Gazal

Nazam

Bidal

Pantun kilat/karmina

Gurindam

Syair

Pantun

Talibun

Seloka

(2) Puisi baru


Ciri-ciri:

Tidak terikat aturan tertentu tapi memiliki ciri khas.

Lebih mengutamakan isi/makna daripada struktur/bentuk

Contoh:
Dengan Puisi, Aku
Karya : Taufiq Ismail
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam menangis
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya.
1965

Keterangan:

Tidak ada aturan jumlah baris

Tidak ada sampiran semua merupakan isi

Tetap ada ciri khas bahasa padat.

c. Unsur unsur Puisi


(1) Unsur fiksi
a. Diksi atau pilihan kata
Pemilihan kata dalam puisi mempertimbangkan:

Maknanya

Komposisi bunyi dalam irama dan rima(ritme).

Urutan kata.

Efek keindahan(estetis)

Kata kata konotatif

b. Pengimajian

Pengalaman imajinasi penyair

Pembaca melihat dan merasakan.

c. Bahasa figuratif (majas)


Majas adlah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu
dengan cara mengiaskan.
Contoh : majas metafora
Aku
Karya : Chiril Anwar
Aku ini bintang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Majas metafora adalah pemadanan langsung satu hal dengan hal lain
atau melihat sesuatu dengan perantara sesuatu yang lain.

Aku ini bintang jalanan adalah contoh pengguanan majas metafora


dalam puisi.
d. Rima
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi
Fungsi rima:

Membentuk musikalitas

Efek bunnyi semakin indah

Makna yang ditimbulkan semakin kuat.

Contoh:
Dan angin pun mendesah
Merintih berkeluh kesah
Dengan suara serak serak basah
(2) Unsur batin
a. Tema dan amanat

Tema adalah pokok persoalan yang diungkapkan oleh penyair.

Amanat adalah pesan yang disampaikan penyair dalam puisinnya.

Contoh:
GADIS PEMINTA-MINTA
karya : Toto Sudarto Bachtiar
Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang

..........
Tema atau persoalan yang diangkat oleh penyair diatas adalah
kemanusiaan, yakni manusia yang miskin maun yang kaya . memiliki
martabat yang sama dihahapan Tuhan. Sedangkan amanatnya adalah
hargailah orang- orang miskin yang dianggap sampah
masyarakat(pengemis).
b. Perasaan
puisi merupakan ekspresi perasaan penyair. Ekspresi itu dapat berupa
kegelisahan, kerinduan dan kekaguman kepada alam
KERINDUAN
Oleh: Yunita Ramadhana
Saat hari mulai berlalu
Melayangku ke masa lalu
Kau selalu ada di dekatku
Kapanpun aku membutuhkanmu
.........
Kapankah ini akan berlalu?
Ku hanya bisa menunggu waktu
Tuk berlari ke arahmu
Memelukmu...melepas kerinduanku
Penggalan puisi diatas merupakan ekspresi kerinduan kepada
seseorang .
c. Nada dan suasana
Nada puisi adalah sikap penyair kepada pembaca. Apakah melalui
puisinya ia akan menasehati,mengejek,menyindir,atau bersikap lugas.
Suasana adalah kondisi jiwa pembaca setelah membaca puisi.

PUISI NASEHAT UNTUK DIRI


Karya : Eni Susanti
Wahai Diri....
Janganlah kau melangkah di jalan keputusasaan
karena di alam ini terhampar berjuta harapan
janganlah kau berlalu mengarah pada kegelapan
karena di alam ini trdapat cahaya iman
.......
Puisi diatas berisi sikap penyair untuk menasehati pembaca agar
tidakputus asa. Denga nada ini , suasana hati pembaca akan tenang.
2. Prosa
Prosa adalah hasil karya sastra yang bersifat paparan atau berbentuk cerita. Prosan
sering disebut karangan bebas karena tidak mengandung rima dan ritme seperti
halnya puisi.
Prosa yang termasuk dalam karya sastra adalah sebagai berikut:
a. Prosa fiksi , misalnya cerpen, roman, novel.
b. Prosa non fiksi,misalnya biografi,autografi,esai,dan kritik.
Dalam buku ini , hanya akan dibahas mengenai prosa fiksi
a. Jenis Prosa Fiksi
(1) Cerpen
Cerpen adalah crita yang menurut wujud fiksinya berbentuk pendek.
Ciri-ciri cerpen

Alur atau plotnya tunggal/sederhana

Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan dalam lingkungan terbatas.

Hanya dalam mengungkapkan suatu masalah kehidupan.

Pemusatan perhatian hanya pada satu tokoh.

(2) Roman dan Novel


Roman adalah sejenis prosa yang menceritakan tokoh utamanya dari kecil
hingga dewasa bahkan sampai meninggal dunia. Novel adalah sejenis

prosa yang tokoh utamnya mengalami perubahan nasib.


Ciri ciri roman dan novel:

Memiliki lebih dari satu alur/plot.

Umumnya memiliki banyak tokoh erita dalam berbagai karakter.

Tema lebih kompleks, ditandai dengan tema-tema bawahan.

Mengandung latar geografi atau tempat para tokoh bermain.

b. Unsur instrinsik prosa fiksi


adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra , misalnya tema, alur/plot , latar,
penokohan,sudut pandang ,amanat dan gaya bahasa.
1) Tema
Tema adalah ide pokok suatu cerita. Tema cerpen,roman, atau novel biasanya
menyangkut persoalan kehidupan manusia , misalnya keberanian kasih sayang
kekuasan dan sebagainya.
Contonya :
Sedetik, dua detik, tiga detik, seolah-olah tiap detik merupakan bayangan
maut yang dahsyat bagi kendaraan itu. Dan kendaraan itu makin dekat dan lebih
dekat jaraknya dengan pohon-pohon itu. Tiba-tiba terdengar suara peluru yang
dimuntahkan dari laras-laras karaben, sten, pistol dan granat-granat dilemparkan
ke arah sasarannya. Jip terpental, jatuh terguling, kacanya berantakan dan kapnya
ringsek. Terdengar suara-suara jeritan mengerikan karena kaget serta ketakutan
yang tiba-tiba. Tampak benar isinya, orang-orang di dalamnya itu ada yang
terpental keluar jatuh di tanah dengan tubuh terkoyak-koyak, ada yang mati saat
itu tertindih jip. Sesaat lagi menyusul ledakan granat dan letusan-letusan senapan.
Bangkai-bangkai berserakan di tanah, mandi darah. Tubuh-tubuh terkoyak
menjadi kepingan yang tak mungkin dikenal orang. Puas sudah para pejuang
melihat tubuh si Tuan Belanda Binasa, yakni Si Tuan yang telah merampas
kemerdekaan bangsa. Cerpen diatas bertema kepahlawanan, yakni sifat gagah
berani yang ditunjukkan para pejuang dalam menghadapi penjajah Belanda.

2) Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui
karyanya.
Contoh:
Amanat penggalan cerpen diatas adalah berjuang dengan penuh keyakinan.
Kekompakan,dan keberanian agar memperoleh kemenangan atau kemerdekaan.
3) Latar
Latar adalah seluruh keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana sebagai
lokasi dan situasi yang melindungi tokoh tokoh dalam cerita.
Contoh:
Atas saran Muluk, sahabatnya, Zainuddin kemudian pindah ke Jakarta. Di Jakarta
Zainuddin menjadi seorang penulis. Tulisannya makin lama makin banyak,
sehingga dari mulai dikenal oleh banyak orang. Selanjutnya dengan ditemani oleh
sahabat karibnya itu, Zainuddin pindah ke Surabaya. Di Surabaya diapun menjadi
seorang penulis yang produktif. Namanya terkenal di masyarakta Surabaya. Dia
juga dikenal menjadi seorang penulis yang kaya dan sangat dermawan.
Latar tempat penggalan roman Tenggelamnya Kapal van der Wijck di atas adalah
Jakarta dan Surabaya.
4) Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak atau karakter tokoh
tokoh cerita. Untuk menggambarkan karakter tokoh dapat dilakukan antara lain
dengan:

Penggambaran fisik dan perilaku tokoh.

Penggambaran kebiasaan tokoh.

Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh

Pengaran menceritakan secara langsung

Penggambaran tokoh lain.

Contoh:
Watak tokoh zainuddin dalam penggalan roman Tenggelamnya Kapal van der
wijck,yaitu sebagai tokoh yang kaya dan dermawan.
5) Sudut pandang atau poin of view
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Ada dua jenis
sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ke
tiga .
a. Sudut pandang orang pertama
Ciri-ciri:
- Memakai tokoh aku atau saya dalam cerita
- Pengarang menjadi tokoh utama atau tokoh pembantu.
Contoh:
Sampai di rumah, saya tambatkan kuda saya di dekat kereta dan menatap
cakrawala. Di bawah bayang-bayang matahari yang sedang tenggelam, saya melihat
awan tebal berkumpul di situ. Saya menggumam, Besok pasti hujan lebat! lalu masuk
ke dalam rumah. Ketika saya sedang duduk-duduk sambil minum teh, tiba-tiba terdengar
seseorang berteriak keras-keras, Kebakaran! Kebakaran!
Penggalan cerita di atas menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh
utama.
b. Sudut pandang orang ketiga
Ciri-ciri:
- Menggunakan tokoh ia, dia atau memakai nama orang.
- Pengarang berdiri di luar cerita, tidak memegang peranan.
Contoh:
Kemarin ia memecahkan pegangan cangkir. Lalu ibu tirinya melemparkan cangkir
tersebut ke muka Kiem dan hampir saja kena matanya. Kemudian ketika
perempuan tersebut mendengar celaan-celaan tetangganya, ia memaksa suaminya

untuk mengikat Kiem di kaki tempat tidur dan memukulinya. Masya Allah!
Bagaimana ia bisa begitu kejam kepada anak yang penurut dan sesantun itu.
6) Plot atau alur
Plot atau alur Plot adalah jalinan peristiwa di dalam karya sastra.
(a) Macam-macam alur

Alur bawahan ,alur tambahan yang disisipkan di sela-sela alur


utama.

Alur longgar ,alur yang menjalinan pristiwannya tidak


memperhatikan hubungan yang padu.

Alur erat ,alur yang menjalin pristiwanya memperlihatkan


hubungan yang padu.

Alur menanjak , alur yang jalinan pristiwanya menanjak


sampai selesai .

Alur mundur, alur yang jalinan pristiwanya mengisahkan


pristiwa masa lalu.

Contoh:
Ayahku terbunuh. Kuyakin kau tahu, pernah kusurati kau. Ia termasuk korban
orang yang kalap di pasar. Di samping ayah, beberapa korban jatuh termasuk
seorang ibu yang sedang hamil. Waktu itu beritanya tersebar luas. Tetapi
kehidupan keluarga kami tidak dapat berhenti dengan berita dan terali bagi
pelakunya. Sedangkan aku merupakan gadis tertua dan delapan bersaudara. Bisa
dapat Kak Yos bayangkan waktu itu bagaimana situasi dan kondisi kami setelah
kepergian ayah.
Alur di atas termasuk alur mundur karena pengarang mengisahkan peristiwa masa
lalu. Hal ini dapat kita kenali dengan kalimat:
- Kuyakin kau tahu, pernah kusurati kau.
- Waktu itu beritanya tersebar luas
b) Tahapan-tahapan alur:

Pengenalan

Pengungkapan peristiwa.

Menuju pada adanya konflik.

Puncak konflik

Puncak penyelesaian atau ending.

Contoh:
Burung-burung menerjakkan suara duka. Langit seperti enggan membuka
tirai birunya. Laut seperti enggan memukulkan ombaknya. Angin seperti tak mau
bertiup, sekadar menyegarkan raga. Buana seluruhnya berkabung dalam irama
duka. Ya, berkabung karena salah seorang putra bangsa terbaik mengakhiri
hidupnya di tiang gantungan penjajah. Penggalan cerpen di atas baru
mengenalkan situasi cerita. Pengarang memulai cerita dengan mendeskripsikan
keadaan alam dan mengenalkan tokoh. Itu pun belum disebut nama tokohnya
(seorang putra bangsa terbaik.
3. Drama
Drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk
pertunjukan di atas pentas.
a.Unsur-unsur drama
1. Tema, persoalan pokok yang disampikan penulis naskah kepada penonton.
2. Penokohan, penggambaran watak tokoh, seperti

Antagonis : tokoh penentang kebaikan (jahat).

Protagonis : tokoh yang menampilkan kebaikan.

Tritagonis : tokoh yang mendukung protagonis.

3. Alur, rangkaian peristiwa, misalnya alur maju dan alur mundur.


4. Amanat, pesan yang disampaikan penulis melalui pentas drama.
5. Perlengkapan, alat-alat yang dapat mendukung jalannya pentas drama, seperti
tata panggung, tata lampu, kostum, dan musik..

6. Prolog,:penjelasan awal atau pembukaan untuk mengenalkan cerita.


7. Dialog :percakapan dalam pentas drama.
8. Epilog: penjelasan akhirdalam pentas drama untuk menyampaikan intisari
cerita drama.
b.Pelaku dalam pentas drama
1) Penulis naskah, orang yang membuat naskah drama.
2) Sutradara, orang yang bertanggung jawab dalam pentas drama.
3) Pemain, tokoh-tokoh yang memainkan peran dalam pentas drama.
4) Narator, orang yang bertugas menceritakan gambaran isi cerita kepada
penonton.
5) Penata rias, orang yang bertugas merias para pemain sesuai perannya.
6) Penata kostum, orang yang bertugas merancang kostum sesuai peran atau
watak para tokoh drama.
7) Penata artistik, orang yang bertugas mengatur dekorasi, tata lampu, suara.
Contoh penggalan naskah drama:
...............
Pak RT : Nah, sekarang bagaimana pendapat Bapak-bapak. Silakan!
Andre

: Ya, Pak. Sebelumnya saya mohon maaf. Mengapa masalah


tersebut

kita bicarakan lagi. Bukankah dulu semasa saya menjadi

sekretaris RT

pernah saya usulkan. Waktu itu warga tidak ada yang

setuju! Mungkin saran ini yang membuat saya tak terpilih lagi menjadi
sekretaris
Toto

(sambil kelakar).

: 0. . ., jadi Pak Andre ingin jadi sekretaris RT lagi. Mengapa dulu


tidak bicara terus terang pada saya. Pasti jabatan itu saya serahkan
kepada Pak Andre (dibalas dengan kelakar).

Purwanto

: Sudahlah, jangan kelakar terus. Menurut pendapat saya, gaji


Penjaga

kearnanan kompleks saat ini perlu kita naikkan. Dulu

memang belum perlu karena warga kita masih sedikit. Sekarang sudah

dua kali lipat.


Hasan

: Setuju, saya setuju dengan pendapat Pak Pur. Tapi, kerja penjaga
keamanan juga harus lebih baik.

Pak RT : Bagaimana dengan Bapak-bapak yang lain!


Warga

: Ya, Pak kami setuju (serentak).

Andre

: Nah, begitu dong. Akhirnya pendapat saya dipakai juga

Samsul

: Dasar rakus lho Dre (Andre)

Pak RT : Sudah... kita tutup acara ini dengan membaca basmalah.


4. Iklan
Iklan adalah informasi yang disajikan : melalui media massa, brosur, dan
sejenisnyadengan tujuan untuk memberitahukamempromosikan barang atau jasa
kepada khalayak. Iklan terdiri atas iklan niaga, pengumuman, penerangan,
keluarga, lowongan pekerjaan, dan sebagainya.
Ciri-ciri Iklan:

Bersifat informatif dan persuasif.

Kalimatnya singkat dan padat.

Menggunakan kata-kata yang menarik.

Contoh iklan lowongan pekerjaan:


LEMBAGA BIMBINGAN TERPADU
Membutuhkan:
1. Guru matematika : 3 orang
2. Guru bahasa Inggris : 2 orang
3. Guru bahasa Indonesia : 2 orang
Dengan kualifikasi:

Minimal S-1 sesuai bidangnya.

Mampu mengoperasikan komputer (Aplikasi Ms. Office)

Pengalaman mengajar diutamakan.

Lamaran ditujukan:
Lembaga Bimbingan Terpadu

Jalan Pertanian III, Ps. Minggu Jaksel


Telepon: 7805787 Faksimile: 021- 78846418
Syarat: Siap ditempatkan di cabang-cabang kami, di DKI Jakarta
5. Poster
Poster adalah informasi berbentuk gambar atau tulisan yang bersifat sugestif.
Tujuan pemasangan poster adalah agar informasi dapat diketahui secara umum
sehingga pembaca tertarik untuk mengikuti atau membeli.
Pada prinsipnya poster sama dengan iklan. Perbedaannya terletak pada media dan
kalimat yang digunakan. Media poster biasanya tempat terbuka, dipasang di
dinding-dinding gedung atau direntangkan di jalan berupa spanduk.
Ciri khas poster:

Tulisan dan gambar dibuat menarik atau mencolok.

Isi poster biasanya berupa penawaran suatu produk, jasa, atau ajakan untuk
mengikuti kegiatan tertentu.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menulis kalimat poster:


(1)

Menentukan subjek yang akan dicantumkan dalam poster.

(2)

Merumuskan ide yang akan disampaikan.

(3)

Menentukan cara untuk menyampaikan ide.

(4)

Menggunakan kalimat yang singkat dan jelas.

(5)

Menggunakan kata-kata yang bersifat sugestif

(6)

Menggunakan tulisan yang mudah dibaca dan diingat khalayak.

Contoh kalimat poster:


(1) Anda ingin cepat bekerja, silakan masuk SMK
(2) Damai itu indah
(3) Katakan tidak untuk narkoba
(4) Pilih kesepian karena narkoba atau punya teman yang setia
6. Majas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan

sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. Sedangkan


menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan, majas adalah cara mengungkapkan pikiran
melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.
Unsur kebahasaan antara lain pilihan kata, frasa, klausa dan kalimat.
Majas dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
1. Majas sindiran
2. Majas penegasan
3. Majas pertautan
4. Majas pertentangan
5. Majas perbandingan
1. Majas Sindiran
1) Ironi
Ironi adalah majas sindiran berupa kata-kata yang bertentangan dengan yang
dimaksud.
Contoh:
- Santun sekali ucapanmu, apa tidak ada yang lebih kasar?
Maksud: ucapannya terlalu kasar, tidak santun.
- Rajin benar kamu, siang-siang begini masih tidur!
Maksud: Dia sangat malas karena sudah siang masih tidur.
2) Sinisme
Sinisme merupakan majas sindiran yang lebih kasar daripada ironi.
Contoh:

- Dasar, kalau bicara tanpa perhitungan!


- Kamu itu memang perut karet, makanan apa pun ludes!
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar, tak layak diucapkan, tidak
sopan, menyakitkan telinga.
Contoh:
- Kamu itu tak ubahnya musang berbulu domba!
- Hai, pergi kamu, bangsat!
2. Majas Penegasan
1. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan atau kata yang
sudah jelas sehingga terkesan berlebihan.
Contoh:

Mereka naik ke atas bukit sambil bernyanyi riang.

Air matanya membanjiri pipi.

2.

Repetisi
Repetisi adalah majas yang mengulang-ulang kata dalam kalimat untuk
menegaskan maksud.
Contoh:

Sekali merdeka, tetap merdeka!

Benar, sungguh benar dia pencurinya.

3.

Paralelisme
Paralelisme merupakan majas yang menggunakan kata-kata secara
berulang-ulang. Jika yang diulang kata di awal kalimat dinamakan
anafora. Sedangkan di akhir dinamakan epifora.

Contoh:

Anafora
Kucari kau dalam toko
Kucari kau karena aku cemas
Kucari kau karena aku sayang
Kucari engkau karena kaya mesti diganyang

Epifora
Baru ku mengerti indahmu, karena ku cinta dirimu
Ku marah dengan kelakuan nakalmu, karena ku cinta dirimu
Kini ku cemaskan dirimu, karena ku cinta dirimu

4. Tautologi
Tautologi adalah majas yang mengulang suatu hal agar maknanya lebih
mendalam. Majas ini biasanya menggunakan kata yang bersinonim.
Contoh:

Mereka riang gembira mendengar hasil ujiannya sangat bagus.

Sebagai sahabat kita harus bisa hidup rukun, akur dan bersaudara.

5. Klimaks
Klimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturutturut, makin lama makin meningkat (naik).
Contoh:

Pada mulanya ia mengeluh, kemudian merintih, lalu menangis,


akhirnya menjerit kesakitan.

Jangankan seribu atau sepuluh ribu, seratus ribu pun akan kubeli.

6. Antiklimaks
Antiklimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara
berturut-turut, makin lama makin menurun (lemah).
Contoh:

Mulai dari mobil, motor, becak sampai sepeda harus mengikuti aturan
berlalu lintas.

Mulai dari ayah, anak, cucu sampai cicit mengikuti lomba jalan santai.

7. Koreksio
Majas koreksio dipakai untuk menarik perhatian dengan cara meralat
kesalahan yang sebenarnya disengaja.
Contoh:

Dia itu pamanku, oh, bukan, maksudku ia itu bapakku.

Ibu ada Pasar Santa, oh, bukan, ia ada di Pasar Mampang.

8. Preterito
Majas preterito digunakan untuk menarik perhatian dengan
menyembunyikan sesuatu yang seolah-olah dirahasiakan.
Contoh:

Saya tidak akan membuka rahasianya kalau sebenarnya ia anggota


geng motor.

Jangan kamu beritahukan kepada siapa-siapa kalau saya tadi tidak


mengikuti acara pembukaan raker.

9. Enumerasio
Enumerasio adalah majas di mana setiap keadaan atau suasana dilukiskan
secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak dan hidup.
Contoh:

Awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujan turun.
Petir seperti membelah lembah itu.

Udara sangat panas. Terik matahari menyengat tubuh. Keringat


tubuhku mulai mengucur. Letih rasanya kerja hari ini.

10. Eksklamasio
Eksklamasio adalah majas yang menggunakan kata seru sebagai penegas.
Contoh:

Wah, indah sekali pemandangannya!

Aduhai, cantik sekali engkau malam ini!

11. Asindenton
Asindenton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-

turut tanpa menggunakan kata penghubung.


Contoh:

Kepala sekolah, guru, pegawai TU, siswa harus mengikuti upacara


bendera.

Bumi, bulan, bintang-bintang merupakan ciptaan Tuhan.

12. Polisindenton
Polisindenton adalah majas yang mempergunakan banyak kata
penghubung dalam satu kalimat.
Contoh:

Ia benar-benar lupa dengan rumah dan ladangnya, istri dan anaknya,


hak dan kewajibannya.

Setelah ia pulang, maka ia mengambil buku dan sepeda, lalu


menjenguk neneknya di kampung.

3.

Majas Pertautan

1) Alusio
Alusio merupakan majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan
peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan peribahasa yang telah
umum dan diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga
tidak perlu disesali.

Contoh:

Hati-hati jangan sampai peristiwa seperti G 30 S PKI terulang lagi.

Jangan ditiru perilaku si Malin Kundang.

2) Metonimia
Metonomia adalah majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan
hal-hal pembuat atau merek dagang sebuah benda.
Contoh:

Ia sedang menyedot Coca Cola.

Ia naik Honda ke sekolah.

3) Pars pro toto


Pars pro toto adalah majas yang menyebutkan suatu maksud dengan
menyebut sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:

Pak Komar membeli tiga ekor kambing.

Ia tidak tampak batang hidungnya.

4) Totem pro parte


Totem pro parte adalah majas yang menyebutkan suatu maksud dengan
menyebut keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:

Indonesia akhirnya menang 3-2 dari Thailand dalam perebutan medali


emas Sea Games dalam cabang bulu tangkis beregu.

SMKN 6 Jakarta menjuarai lomba desai grafis.

4) Eufemisme

Eufemisme adalah majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan


kesopanan atau kata-kata pantang.
Contoh:

Putra Bapak ketinggalan dalam bidang akademik. (bodoh)

Mohon maaf, kami ke belakang sebentar. (toilet)

5) Antonomasia
Antonomasia adalah majas yang menyatakan sesuatu hal menjadi
pengganti yang diterangkan atau dijulukkan
. Contoh:

4.

Nah, itu dia, Si Cebol datang.

Si Bopeng kini telah tiada.

Majas Pertentangan
1. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang menyatakan hal dengan cara berlebihlebihan. Contoh:

2.

Suaranya membahana membelah angkasa.

Sejuta kenangan mengusik pikiranku.


Litotes

Litotes adalah majas yang mengungkapkan suatu maksud secara


berlawanan untuk merendahkan diri atau menghormati agar terasa lebih
sopan.
Contoh:

Silakan mampir ke gubuk kami.

Terimalah hadiah yang tak berharga ini.

3.

Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang mengungkapkan dua maksud yang
berlawanan di dalam sebuah kalimat.
Conroh:

Setelah menikah mereka berbahagia, tetapi juga menderita.

Kekayaan menjadikan ia bahagia, tetapi juga menjadikannya sengsara.

4.

Kontradiksi intermesis
Kontradiksi intermesis merupakan majas yang menunjukkan adanya
pertentangan dengan apa yang telah disebut sebelumnya.
Contoh:

Semua warga sudah bertransmigrasi, kecuali keluarga Bapak Renggo.

Semua undangan telah hadir, selain Bapak Camat.

5. Antitesis
Antitesis adalah majas yang menggunakan paduan kata yang berlawanan
agar orang memperhatikan kedua bagian yang dipertentangkan.
Contoh:

Hidup dan mati adalah takdir Tuhan.

Susah dan senang kami nikmati bersama.

6.Paradoks

Paradoks merupakan majas yang seolah-olah mengandung pertentangan,


tetapi sebenarnya tidak karena objek atau keadaan yang dipertentangkan
memang berbeda
. Contoh:

Walaupun tinggal di kota besar yang ramai, diriku merasa kesepian.

Ayam mati kelaparan di dalam lumbung padi.

1. Anakronisme
Anakronisme adalah majas yang menunjukkan adanya hal yang tidak
mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah (menyatakan sesuatu
yang tidak sesuai dengan zamannya).
Contoh:

5.

Begitu lahir, ia langsung memanggil ibunya.

Perang nuklir terjadi sejak Perang Paregrek.

Majas Perbandingan
1. Asosiasi/perumpamaan
Asosiasi adalah majas yang memberikan perbandingan terhadap suatu hal
yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding, yaitu
seperti, bagaikan, laksana, baik.
Contoh:

2.

Mukanya pucat bagaikan bulan kesiangan.

Bibirnya seperti bibir merekah.

Provokator itu laksana memancing di air keruh.


Simile

Simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang hakikatnya


berbeda, tetapi dianggap sama dengan menggunakan kata perbandingan
secara eksplisit.
Contoh:

Di tengah sunyi menderu rinduku.

Ibarat mencencang air.

3.

Metafora
Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal karena adanya
kesamaan sifat.
Contoh:

Padi menguning

keemasan.

Aku

ini binatang jalang.

4.

Alegori
Alegori adalah majas yang memakai perbandingan langsung atau utuh.
Contoh:

Hati-hatilah Anda berdua dalam mengarungi samudera yang penuh


bahaya, gelombang, topan dan badai.

Apabila nahkoda dan juru mudi senantiasa seiya sekata dalam melayarkan
bahteranya, niscaya akan mencapai tanah tepi yang menjadi idaman.

5.

Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang memberikan perbandingan dengan cara
meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati.
Contoh:

Badai mengamuk merobohkan gedung-gedung bertingkat.

Sinar mentari masuk lewat celah dinding sempat mencubit kulitku.

6.

Tropen
Tropen merupakan majas yang menggunakan kata-kata kias secara tepat
atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud.
Contoh:.

Pekerjaannya hanya mengukur jalan saja.

Presiden SBY akan terbang menuju Inggris.

7. Ungkapan (IDIOM)
Ungkapan adalah satuan bahasa kata frasa atau kalimat yang maknanya tidak
dapat dijelaskan menurut kaidah umum yang berlaku dalam bahasa
tersebut.ungkapan berrfungsi untuk menghidupkan,melancarkan serta mendorong
perkembangan bahasa Indonesia.
Ciri ciri ungkapan :
1. Konvensi
2. Dalam bentuk kata,frasa dan bentuk kalimat
3.

Makna tidak dapat dijelaskan menurut kaidah.

Contoh :
1.

Ungkapan satu kata

2.

3.

Gula gula

: wanita piaraan

Menghitam putihkan

: sangat berkuasa

Ungkapan dua kata

Bercermin bangkai : menanggung malu

Mengadu domba

Bogem mentah

: memecah belah
: pukulan

Ungkapan tiga kata atau lebih

Membuka pintu hati : menyadarkan

Diam seribu bahasa : membisu

Dalam dua tengah tiga

: sesalu bimbang untuk memutuskan

perkara
4.

Ungkapan dalam bentuk kalimat

Nona makan sirih

Puteri malu

: nama sejenis tanaman merambat


: nama sejenis tanaman perdu

8. Lirik lagu
Penggunaan bahasa indonesia dalam lirik lagumempunyai ciri khas tersendiri
karena lirik lagu mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Lagu pada dasarnya adalah ungkapan perasaan , luapan hati dari
penyanyi itu sendiri. Oleh karena itu ,lagu bisa membuat orangterhibur, terpesona
dan bahkan terlena apabila lirik lagu yang dilantunkan penyanyi mengena di hati
pendengar.
Dalam fungsinya sebagai sarana hiburan ,bahasa lagu(lirik) mempunyai sarana
informasi yang tepat, enak,didengar,dan dimengerti oleh pendengar sehingga
pesan yang dinginkan oleh penyanyi sampai pada pendengar. Bahasa lagu(lirik)
haruslah sederhana , mudah dipahami ,teratur, dan efektif. Bahasa sederhana
memiliki struktur yang tidak rumit, terutama struktur lirik lagunya. Kata- kata
dalam lirik lagu yang digunakan harus dimengerti dan dipahami oleh pendengar.
Dalam kehidupan sehari- hari , kita sering menjumpai penggunaan ungkapan
dalam lirik lagu, pidato, dan sebagainnya.
Contoh ungkapan dalam lirik lagu.
Karena Judi
karya : Muad Haris / Muchsin Alatasmasi
Aku sengsara karena judi
Aku melarat karena judi
Banyak hutangku kerana judi
Judi yang membawaku mati

Mati akal dan pikiranku


Tak dapat berpikir tenang
Anak istriku jadi korban
menanggung malu pada orang
Dalam penggalan lirik lagu diatas terdapat ungkapan mati akal yang artinya tidak
dapat berpikir lagi untuk mengatasi sesuatu.
9. Peribahasa
Adalah kalimat atau kelompok kata yang tepat susunannya dan biasanya
mengiaskan suaru maksud tertentu.
Contoh:
1. Seperti telur di ujung tanduk
Artinya: keadaan yang sangat gawat atau genting.
2. besar pasak daripada tiang.
Artinya: besar pengeluaran daripada pendapatan.
10. Bahasa Indah
Adalah bahasa yang didalmnya tersirat makna keindahan, kehalusan, kelembutan,
dan sentuhan perasaan. Biasanya terdapat alam iklan, poster, kata-kata mutiara, dll.
Contoh:
Matahari pagi mulai bersinar, burung pun bernyanyi seolah-olah menyambut
kedatanganku. Daun-daun bergerak riang, mengucapkan "Selamat pagi teman." Di
sebuah jendela, aku merasakan betapa lembutnya udara pagi. Aku merasakn
keakraban, seakan-akan aku telah bberapa tahun tinggal di sini.

Anda mungkin juga menyukai