Di susun Oleh :
1. Anggyati Puspitasari
2. Ika Pahargyaning R
3. Juwita Rizky P
4. Kurniawati Yanuarita
(XII.4F/4)
(XII.4F/13)
(XII.4F/15)
(XII.4F/16)
SUBUNIT 1 MEMBACA
1. Memahami Gagasan Utama
Paragraf adalah serangkaian kalimat yang disusun secara sistematis dan logis
sehingga membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Biasanya, gagasan utama
terdapat pada kalimat utama dalam suatu paragraf.
Untuk memahami gagasan utama, kita harus mencermati kata kunci, antara lain :
1. Jadi,
2. Ada beberapa,
3. Dengan demikian,
4. Pada dasarnya,
5. Intinya,
6. Sebagai simpulan,
Contoh:
Pada dasarnya, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang
lebih tinggi daripada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah
perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan
total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja.
Di negara-negara maju nilai balin investasi pendidikan lebih rendah dibanding investasi
fisik yaitu 9% dibanding 13%.
2. Memahami Inti Wacana Dari Penalaran
a. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan observasi data
dan diakhir dengan kesimpulan umum yang merupakan inti wacana.
Penalaran induktif :
1. Generalisasi
Adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala (data) yang
bersifat khusus dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh:
Besi apabila dipanaskan dalam suhu tertentu akan memuai. Tembaga jika
dipanaskan pada suhu tertentu juga memuai. Emas dan perak pun juga seperti itu.
Jadi, semua logam jika dipanaskan pada suhu tertentu akan memuai.
2. Analogi
Adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan
membandingkan suatu objek sampai kesimpulan yang berlaku umum.
Contoh :
Kurniawati adalah guru bahasa indonesia SMK Bunda Kandung lulusan
universitas Negeri Jakarta. Dia seorang guru yang profesional. Wajarlah kalau nilai
ujian nasional bahasa indonesia siswa-siswi SMK Bunda Kandung selalu baik karena
apa yang diajarkan kurniawati dapat diterima dengan baik. Namun tahun ini ibu
kurniawati harus pindah tugas di Kalimantan. Oleh karena itu, kepala sekolah SMK
Bunda Kandung harus mencari guru baru yang profesional seperti ibu kurniawati.
3. Sebab akibat
Adalah proses penalaran berdasarka hubungan sebab akibat.
Contoh :
Di india tahun ini disebut sebagai banjir terburuk dalam berapa puluh tahun
terakhir. Banjir ini menggenangi jutaan hektar ladang, termasuk perkebunan tebu.
Jadi, sedah dapat dipastikan produksi gula pasir di Karnataka-penghasil gula pasir
terbesar nomor 3 di India-akan anjlok tahun ini.
b. Penalaran Deduktif
Adalah proses berpikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat
umum, disertai dan diakhiri dengan fakta yang berlaku khusus.
Contoh :
Ada kecenderungan penulis menggunakan tanda koma diantara subjek dan
predikat jika nominal subjek mempunyai keterangan yang panjang. Penggunaan
tanda koma itu tidak benar karena subjek tidak dipisahkan oleh tanda koma dari
predikat, kecuali pasangan tanda koma yang mengapit keterangan tambahan.
d. Penalaran Deduktif-Induktif
Adalah penalaran yang kalimat topiknya ditempatlan di awal dan di akhir paragraf.
Contoh :
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing filaria. Cacing ini berbentuk silinder
halus mulus seperti benang putih serta berukuran panjang 55 sampai 100 mm dan
tebal 0,16 mm. Cacing filaria jantan berukuran 55 mm X 0,09 mm. Cacing ini
dihisap oleh nyamuk dan dipindahkan ke tubuh manusia melalui gigitannya.
Kegiatan cacing ini menyebabkan kaki dan tangan penderitanya berubah berukuran
besar atau yang disebut penyakit kaki gajah.
Pikiran utama
b. Penanda hasil
biasanya berupah imbuhan -an. Imbuhan -an tidak memiliki variasi bentuk.
Contoh:
1. Lukisan Basuki Abdullah lebih bersifat natural.
2. Tulisan wartawan itu menggunakan huruf Steno.
6. Tanggapan posotif dan tanggapan negatif
Tanggapan adalah komerntar terhadap sesuatu (bacaan, pidato, berita, dsb).
Contoh tanggapan positif :
Meskipun peran guru dalam mendidik siswa sangat penting, hendaknyakita tidak
selalu berganyung pada guru.
Contoh tanggapan negatif :
Karena guru adalah manusia biasa, jangan terlalu berharap banyak kepadanya.
7. Memahami isi matriks, grafik, bagan, dan jadwal
a. Matriks
Adalah informasi yang disampaikan melalui kolom dan baris.
Contoh matriks:
Penulusuran tamatan SMK Mulia tahun 2007
No
1
2
3
4
5
6
Status
PNS
Wirausaha
Pegawai swasta
Kuliah
Kursus
Menganggur
Jumlah
Jumlah
2
58
75
50
10
5
200
b. Grafik
Adalah visualisasi matriks atau tabel fdalam bentuk gambar atau garis. Ada
beberapa grafik, antara lain : grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
Grafik batang digunakan untuk membedakan tingkat atau nilai dari beberapa
aspek.
Grafik baris digunakan untuk mengetahui perkembangan sesuatu.
Grafik lingkaran digunakan untuk menggambarkan presentase dari nilai total.
c. Bagan/ diagram
Adalah gambar suatu rancangan atau skema. Beberapa macam bagan antara
lain : bagan pohon, bagan organisasi, bagan kisaran, bagan arus, bagan arus data.
d. Jadwal
Adalah pembagian waktu berdasarkan rencana ututan kerja. Contoh jadwal
kereta api dari Stasiun Balapan, Solo:
No
1
2
3
4
5
Nama Kereta
Tirtonadi
Senja Utama
Argo Lawu
Purbaya
Mutiara Selatan
Tujuan
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Purwokerto
Bandung
Berangkat
19.00
17.00
08.30
13.00
23.00
Tiba
07.00
10.00
15.00
19.00
06.00
8. Kosakata
a. Makna konotasi dan makna denotasi
1) Makna denotasi adalah makna atau kelompok kata yang didasarkan atas
penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan a
tas konvensi tertentu dan bersifat objektif.
Contoh :
Selama dua hari ia mengayuh bahtera di laut lepas.
Para petani gagal panen karena padi mereka diserang tikus.
2) Makna konotasi adalah tautan pikiiran yang menimbulkan nila rasa pada
seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata.
Contoh :
Selamat mengayuh bahtera kehidupan
KPK mengalami kesulitan menangkap tikus-tikus yang menggerogoti
uang negara.
b. Perubahan makna kata
1) Perluasan makna (generalisasi)
Adalah suatu proses perubahan makna kata dari yang khusu ke yang
lebih umum atau dari yang lebih sempit ke yang lebih luas.
Contoh:
Kata bapak dahulu bermakna ayah, sekarang semua orang yang lebih
tinggi kedudukannya disebut bapak.
2) Penyempitan makna (spesialisasi)
Adalah proses penyempitan makna kata.
Contoh:
Kata sarjana dahulu bermakna cendekiawan, sekarang gelar
keserjanaan.
3) Ameliorasi
Adalah makna yang baru dianggap lebih baik daripada makna yang
lama.
Contoh:
Kata istri dianggap lebih baik dan terhormat daripada bini.
4) Peyorasi
Adalah proses perubahan makna kata menjadi lebih jelek atau lebih rendah
daripada makna semula.
Contoh:
Kata cerai dirasakan lebih kasar daripada talak.
5) Sinestesia
Adalah perunbahan makna kata akibat pertukaran tanggapan dua indra yang
berbeda.
Contoh:
Kata-katamu sungguh pedas untuk didengar.
6) Asosiasi
Adalah perubahan makna kata akibat persamaan sifat.
Contoh:
Ia memberi amplop kepada pertugas sehingga urusannya cepat selesai.
Kata amplop berasosiasi dengan suap
c. Sinonim, Antonim,Homonim, Homofon, Polisemi, dan Hipernim/Hiponim
1. Sinonim
Adalah kata-kata yang sama atau hampir sama maknanya.
Contoh:
Tidak ada manusia yang hidup abadi atau kekal di dunia ini.
2. Antonim
Adalah kata-kata yang berlawanan maknanya.
Contoh:
Perbuatan baik dan buruk selama hidup ini akan kita pertanggungjawabkan kelak
di akhirat.
3. Homonim
Adalah dua kata atau lebih yang tulisan dan lafalnya sama tetapi artinya berbeda.
Contoh:
Genting rumah itu banyak yang pecah.
Genting=atap
Akibat kecelakaan lalu-lintas, kini keadaannya sangat genting.
Genting=gawat
4. Homograf
Adalah dua kata atau lebih yang tulisannya sama tetapi lafal dan artinya berbeda.
Contoh:
Banyak pejabat teras yang menyalahgunakan kedudukannya
Teras : pejabat inti
Teras rumahnya kini penuh dengan bunga mawar
Teras : bagian halaman
5. Homofon
Adalah dua kata atau lebih yang lafalnya sama tetapi tulisan dan artinya berbeda.
Contoh:
Bunga kol itu bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker.
Kol : nama sayuran
Kini mobil colt sudah semakin jarang kita jumpai
Colt : merek kendaraan
6. Polisemi
Adalah kata yang memiliki banyak makna tetapi saling berhubungan.
Contoh :
Daun pintu itu penuh dengan ukiran.
Daun pisang kelutuk sangat baik untuk membungkus pepes ikan
Hubungan makna : keduanya mengandung makna lebar
7. Hipernim dan Hiponim
Hipermin adalah kata yang maknanya mencakup beberapa kata lain.
Contoh : Ada berbagai jenis unggas, yakni itik, ayam dan angsa.
Hiponim adalah kata yang maknanya telah tercakup pada kata yang lain.
Contoh :
Kelapa ,palem, pinang, dan enau termasuk tumbuhan palma
d. Kata baku dan tidak baku
Kata baku adalah kata yang penulisanya sesuai dengan ketentuan Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI). Didalam KBBI , kata yang tidak diberikan definisi atau
penjelasan tetapi diberi tanda panah untuk merujuk kata yang baku.
Contoh :
Khutbah
Ijin
khotbah
Izin
Praktek
Praktik
e. Istilah
Adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna
konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Contoh :
Bangunan yang kokoh itu dirancang oleh seorang wastudiawan yang piawai
Makna istilah wastudiawan atau arsitek adalah ahli perancang bangunan.
9. Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
Adalah kalimat yang singkat, jelas, padat, dan dapat menyampaikan informasi secara
cepat.
Contoh:
Perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat.
Beberapa sebab terjadinya kalimat tidak efektif adalah:
1) Makna tidak logis atau tidak sepadan
Misalnya :
Saya saling bersalaman (tidak efektif)
Kami saling bersalaman (efektif)
Biografi adalah riwayat seseorang yang dikarang oleh orang lain. Sedangkan
autobiografi adalah riwayat seseorang yang dikarang sendiri.
Contoh biografi:
Abdul Wahid Hasyim berasal dari keluarga ulama.Sejak kecil ia menuntut ilmu
di berbagai pondok pesantren. Pada tahun 1932, bersama saudara sepupunya,
K.H. Ilyas menunaikan ibadah haji ke Mekah. Sekembalinya ke Indonesia,
Abdul Wahid Hasyim bertekad mengadakan perubahan radikal di kalangan
pesantren dengan memberikan pelajaran bahasa asing, selain bahasa Arab
kepada santrinya.
Contoh autobiografi:
Aku dilahirkan di Desa Karang Anyar, Surakarta, 23 Agustus 1923. Aku diberi
nama oleh ayahku Siti Hartinah. Ayahku bernama Soemoharjomo, seorang
pegawai Keraton Mangkunegaran, Solo dengan pangkat Kanjeng Raden Mas
Tumenggung. Ketika berumur 7 tahun aku bersekolah di Hollands Inlands
School (HIS) Wonogiri.
11. Petunjuk, Petunjuk Kerja, Petunjuk Pemakaian, dan Resep
a. Petunjuk
Petunjuk adalah ketentuan yang memberikan arah atau bimbinan tentang
cara melakukan, memakai, atau mengerjakan sesuatu.
Cara membaca petunjuk:
Pahami langkah-langkahnya
Perhatikan bubungan antartiap langkahnya
Pahami istilah-istilah pada setiap langkahnya.
b. Petunjuk Kerja
petunjuk kerja adalah langkah-langkah atau aturan untuk mengerjakan
sesuatu. Contoh:
Petunjuk mengerjakan soal ujian:
(1) Isilah identitas Anda de dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)
motor.
d. Petunjuk Penggunaan Resep
petunjuk penggunaan resep adalah aturan untuk menggunakan resep, seperti
resep obat atau resep makanan.
Contoh penggunaan resep obat:
ALLERBLAZ
Ekstra herbal untuk melawan
Gejala alergi penapasan
Manfaat :
Mengurangi gajala-gejala alergi pernapasan seperti bensin-bensin dan
hidung
tersumbat.
HIV/AIDS).
SUBUNIT 2 : MENULIS
1. Jenis Karangan
a. Karangan Narasi
Adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa sehingga pembaca
seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang diceritakan itu.
Jenis Narasi
1. Narasi Fiktif, yakni narasi yang bersifat imajinatif. Narasi semacam ini
disebut narasi sugestif. Contoh: cerpen, roman, dan novel
Contoh:
Beberapa detik dia masih bersandar pada pintu dan menyalakan
sebatang rokok. Tembok batu sebelah-menyebelah dibuat begitu kuat
supaya jangan kedengaran ketokan dari luar tetapi bagian-bagian
terebosan pipa-pipa pemanas itu hanya didempul, sehingga suaranya
menggema. Lagi pula pipa pemanas itu sendiri rupa-rupanya memang
turut juga menyalurkan suara.
( Gerhana Tengah Hari )
2. Narasi Nonfiktif, yakni narasi yang mengisahkan peristiwa faktual yang
benar-benar terjadi. Narasi semacam ini disebut narasi ekspositoris.
Contoh: biografi, autobiografi, laporan perjalanan.
Contoh:
Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Juli 1922 dan meninggal di
Jakarta, 28 april 1949. Ia adalah seorang penyair terkenal yang dikenal
dengan julukan Si Binatang Jalang bersama dengan Asrul Sani dan
Rivai Apin.(Biografi Chairil Anwar)
b. Karangan Deskripsi
Adalah karangan yang bertujuan memberikan gambaran sesuatu kepada
pembaca sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang
dideskripsikan.
Contoh :
Dilihat dari penampilannya, bunga rosela termasuk kategori tanaman hias.
Warnanya merah segar bak warna buah mahkota dewa yang sudah matang.
Ranting bunga rosela ini panjang-panjang seperti ranting pohon kopi. Hampir
di sepanjang rantingnya berisi bunga sejajar.
c. Karangan Ekspoposi
Adalah karangan yang bertujuan memaparkan atau menjelaskan suatu objek.
Contoh:
Dunia fotografi kini semakin dinikmati. Selama 24 Oktober sampai dengan
15 November 2009 akan diselenggarakan pameran fotografi bertema
Urbantopia di Taman Impian Jaya Ancol. Oleh karena itu, fotografi yang
dipamerkan berkaitan dengan cara pandang fotografer dalam melihat
masyarakat dan budaya urban saat ini.
d. Karangan Argumentasi
Adalah karangan yang bertujuan memengaruhi pembaca.
Contoh:
Sudah waktunya kini Indonesia memiliki undang-undang kesehatan yang
berkaitan dengan penanggulangan HIV/AIDS. Peran media massa dan swasta
dalam memberikan informasi tentang bahaya virus yang menyerang kekebalan
tubuh ini juga sangat penting. Dari hasil penelitian, jumlah mereka yang positif
terinfeksi HIV sudah mencapai lebih dari 130.000 orang yang menyebar di
berbagai kota di indonesia.
2. Langkah-langkah Mengarang
1. Menetapkan tema
2. Merumuskan tujuan
3. Mengumpulkan bahan
4. Menyiapkan/membuat kerangka tulisan
5. Mengembangkan kerangka tulisan menjadi karangan
3. Menulis Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta mengenai suatu berita, kegiatan,
filmnya. Itu tuh Romeo dan Yuliet. Pas kan buat kita yang sedang kasmaran .
(2) Surat Dinas
Surat dinas adalah surat yang berkaitan dengan persoalan kedinasan, misalnya surat
tugas surat permohonan, surat keputusan, dan sebagainya.
(3) Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang berkaitan dengan persoalan-persoalan bisnis, misalnya surat
penawaran, surat pemintaan penawaran, surat pesanan, surat jual beli (akta jual beli) dan
sebagainua.
(4) Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan pada prinsipnya merupakan permohonan untuk memperoleh
pekerjaan atau jabatan.
a. Isi surat lamaran pekerjaan:
- identitas diri
- jabatan yang dikehendaki
- kualifikasi diri
b. Lampiran surat lamaran pekerjaan
Fotokopi ijazah yang dilegalisasi
Surat keterangan kelakuan baik (SKKB)
Pasfoto terbaru; Daftar riwayat hidup (curriculum vitae)
Kartu kuning dari Depnaker
Surat keterangan sehat dari dokter
Fotokopi sertigikat prestasi atau pengalaman kerja, dan sebagainya.
c. Surat lamaran pekerjaan dapat diajukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut.
Inisiatif sendiri
Contoh pembuka surat:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Informasi dari seseorang
Contoh pembuka surat:
Berdasarkan informasi dari Bapak
Iklan
Contoh pembuka surat:
Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian Kompas, 28 Oktober 2009 yang isinya
menyatakan bahwa
Permohonan dari instansi kepada kepala sekolah
Contoh pembuka surat:
Berdasarkan permintaan tenaga kerja dalam bidang tata boga melalui Kepala SMK
Pekerti Mulia,saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Pengumuman resmi di instansi Contoh pembuka surat:
Berdasarkan pengumuman nomor 12/10.1/2009, tanggal 28 Oktober 2008, tentang
penerimaan pegawai di PT Suaka Marga Satwa, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
(5) Daftar Riwayat Hidup
Daftar riwayat hidup atau yang sering disebut curriculum vitae adalah surat keterangan
yang berisi data pribadi atau biodata.
Isi daftar riwayat hidup:
Data pribadi, misalnya nama, tempat tanggal lahir, dan sebagainya.
Riwayat pendidikan, misalnya pendidikan formal dan nonformal.
Pengalaman kerja.
Keterangan lain, misalnya prestasi yang pernah diraih.
c. Penulisan Bagian-Bagian Surat
(a) Kepala surat
Kepala surat atau kop surat berisi nama lerbaga dan alamat lembaga, lengkap dengan
nomor telepon dan faksimile atau e-mail.
(b) Tempat dan tanggal surat Jika ada kop surat, maka nama tempat tidak perlu ditulis.
Contoh:
Jakarta, 28 Oktober 2009 ( tanpa kop ).
28 Oktober 2009 ( menggunakan kop ).
(c) Nomot, lampiran, dan hal surat
penulisan nomor, lampiran, dan hal surat diawali dengan huruf capital diikuti tanda titik
dua.
Contoh:
Nomor : 02/SMK/VII/2009
Lampiran : Satu berkas
Contoh:
Ir. Arifandi
Hj. Rofikoh
6. Memorandum (Memo)
Memo atau memorandum adalah surat yang berisi pesan pendek dan sifatnya tidak resmi.
Kunci:
Dibuat oleh pihai atasan ditujukan kepada pihak bawahan.
Berisi perintah, pemberitahuan atau petunjuk.
7. Parafrasa
Dalam KKBI, parafrasa dijelaskan sebagai penguraian kembali suatu teks atau karangan
dalam bentuk atau susunan kata yang lain dengan maksud dapat menjelaskan maknanya
yang tersembunyi. Langkah-langkah memparafrasakan teks:
(1) Bacalah teks yang akan diparafrasakan dengan cermat.
(2) Cari dan catatlah ide pokok atau gagasan utama setiap paragraph.
(3) Pilahlah gagasan penjelas yang benar-benar mendukung gagasan utama.
(4) Jika ada kalimat lansung, ubahlah menjadi kalimat tidak langsung.
(5) Iraikan kembali dengan bahasa yang lebih mudah.
Contoh:
Peringatan dini itu sangat penting untuk diperhatikan. Misalnya kalau sudah ada
peringatan aka adanya tsunami atau gempa, kita tidak boleh ragu-ragu dan berkaa, Ah,
biar saja dengan peringatan itu, kan cuma peringatan. Mengabaikan peringatan dapat
saja menuai bencana. Di Zaman Perang Dunia II, kita tidak boleh main-main dengan kata
itu. Setiap kata larangan itu harus dipatuhi. Akan sangat berbahaya kalau kita tidak
mematuhinya, taruhannya nyawa. Beberapa tahun yang lalu teman saya mati tersengat
aliran listrik hanya karena ia tidak patuh pada peringatan. Padahal jelas-jelas ditulis, :
Matikan listrik terlebih dahulu sebelum membuka begian belakang pemancar. Dalam
kehidupan yang serba cepat ini kita sering lupa atau tidak peka lagi akan kata laragan,
misalnya rambu-rambu lalu lintas di jalan raya. Selama tidak ada yang melihat, kita
langgar saja. Kita lupa bahwa hati nurani kita akan berbicara jangan. Kita juga sering
mengabaikan peringatan akan kesehatan kita. Kalau dilarang makan lemak, tetapi tidak
kita hiraukan. Jangan heran kalau kita menderita gejala stroke dan penyakit jantung.
Parafrasa teks di atas adalah:
Peringatan itu sangat penting untuk diperhatikan karena taruhannya adalah nyawa. Dalam
kehidupan, kita tetap saja melanggar peringatan tersebut menskipun hati nurani kita
berbicara jangan.
8. Simpulan atau Kesimpulan
simpulan adalah keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau
deduktif. Oleh karena itu, letak simpulan berada di awal atau di bagian akhir paragraph,
bahkan bisa juga merupakan intisari paragraph atau teks.
Contoh:
Kalau kita mengabaikan peringatan dan mendapat kesulitan, jangan melempar
frustasi kepada orang lain. Apalagi kalau kita punya kekuasaan. Jangan menyalahkan
bawahab, pasangan atau orang lain. Pokoknya, kalau kita menghadapi masalah, jangan
menyerang orangnya tetapi seranglah masalahnya.
Simpulan:
Jika kita menghadapi masalah, jangan meyerang orangnya tetapi seranglah masalahnya.
Kalau Anda mau jadi pemenang dari setiap solusi, salurkanlah kasih saying. Kasih
itu seperti Anda memberikan air segar di tengah padang gurun kepada seseorang. Belum
lama ini, saya dengar seorang suami yang mamanggil kembali istrinya yang sudah
menyimpang dari laki-laki lain. Ia berkata, Walaupun Anda bersalah, saya tetap mau
menerima apa adanya sesuai hokum kasih yang diajarkan pada saya.
Simpulan: Salurkan kasih saying jika ingin menjadi pemenang dalam menyelesaikan
solusi.
Terikat oleh banyak kata atau suku kata dalam tiap baris.
Contoh:
Sungguh elok asam belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Sungguh elok berbibir sumbing
Walau marah tertawa juga
Keterangan:
Mantra
Gazal
Nazam
Bidal
Pantun kilat/karmina
Gurindam
Syair
Pantun
Talibun
Seloka
Contoh:
Dengan Puisi, Aku
Karya : Taufiq Ismail
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam menangis
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya.
1965
Keterangan:
Maknanya
Urutan kata.
Efek keindahan(estetis)
b. Pengimajian
Membentuk musikalitas
Contoh:
Dan angin pun mendesah
Merintih berkeluh kesah
Dengan suara serak serak basah
(2) Unsur batin
a. Tema dan amanat
Contoh:
GADIS PEMINTA-MINTA
karya : Toto Sudarto Bachtiar
Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
..........
Tema atau persoalan yang diangkat oleh penyair diatas adalah
kemanusiaan, yakni manusia yang miskin maun yang kaya . memiliki
martabat yang sama dihahapan Tuhan. Sedangkan amanatnya adalah
hargailah orang- orang miskin yang dianggap sampah
masyarakat(pengemis).
b. Perasaan
puisi merupakan ekspresi perasaan penyair. Ekspresi itu dapat berupa
kegelisahan, kerinduan dan kekaguman kepada alam
KERINDUAN
Oleh: Yunita Ramadhana
Saat hari mulai berlalu
Melayangku ke masa lalu
Kau selalu ada di dekatku
Kapanpun aku membutuhkanmu
.........
Kapankah ini akan berlalu?
Ku hanya bisa menunggu waktu
Tuk berlari ke arahmu
Memelukmu...melepas kerinduanku
Penggalan puisi diatas merupakan ekspresi kerinduan kepada
seseorang .
c. Nada dan suasana
Nada puisi adalah sikap penyair kepada pembaca. Apakah melalui
puisinya ia akan menasehati,mengejek,menyindir,atau bersikap lugas.
Suasana adalah kondisi jiwa pembaca setelah membaca puisi.
2) Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui
karyanya.
Contoh:
Amanat penggalan cerpen diatas adalah berjuang dengan penuh keyakinan.
Kekompakan,dan keberanian agar memperoleh kemenangan atau kemerdekaan.
3) Latar
Latar adalah seluruh keterangan mengenai tempat, waktu, dan suasana sebagai
lokasi dan situasi yang melindungi tokoh tokoh dalam cerita.
Contoh:
Atas saran Muluk, sahabatnya, Zainuddin kemudian pindah ke Jakarta. Di Jakarta
Zainuddin menjadi seorang penulis. Tulisannya makin lama makin banyak,
sehingga dari mulai dikenal oleh banyak orang. Selanjutnya dengan ditemani oleh
sahabat karibnya itu, Zainuddin pindah ke Surabaya. Di Surabaya diapun menjadi
seorang penulis yang produktif. Namanya terkenal di masyarakta Surabaya. Dia
juga dikenal menjadi seorang penulis yang kaya dan sangat dermawan.
Latar tempat penggalan roman Tenggelamnya Kapal van der Wijck di atas adalah
Jakarta dan Surabaya.
4) Penokohan
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan watak atau karakter tokoh
tokoh cerita. Untuk menggambarkan karakter tokoh dapat dilakukan antara lain
dengan:
Contoh:
Watak tokoh zainuddin dalam penggalan roman Tenggelamnya Kapal van der
wijck,yaitu sebagai tokoh yang kaya dan dermawan.
5) Sudut pandang atau poin of view
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Ada dua jenis
sudut pandang yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ke
tiga .
a. Sudut pandang orang pertama
Ciri-ciri:
- Memakai tokoh aku atau saya dalam cerita
- Pengarang menjadi tokoh utama atau tokoh pembantu.
Contoh:
Sampai di rumah, saya tambatkan kuda saya di dekat kereta dan menatap
cakrawala. Di bawah bayang-bayang matahari yang sedang tenggelam, saya melihat
awan tebal berkumpul di situ. Saya menggumam, Besok pasti hujan lebat! lalu masuk
ke dalam rumah. Ketika saya sedang duduk-duduk sambil minum teh, tiba-tiba terdengar
seseorang berteriak keras-keras, Kebakaran! Kebakaran!
Penggalan cerita di atas menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh
utama.
b. Sudut pandang orang ketiga
Ciri-ciri:
- Menggunakan tokoh ia, dia atau memakai nama orang.
- Pengarang berdiri di luar cerita, tidak memegang peranan.
Contoh:
Kemarin ia memecahkan pegangan cangkir. Lalu ibu tirinya melemparkan cangkir
tersebut ke muka Kiem dan hampir saja kena matanya. Kemudian ketika
perempuan tersebut mendengar celaan-celaan tetangganya, ia memaksa suaminya
untuk mengikat Kiem di kaki tempat tidur dan memukulinya. Masya Allah!
Bagaimana ia bisa begitu kejam kepada anak yang penurut dan sesantun itu.
6) Plot atau alur
Plot atau alur Plot adalah jalinan peristiwa di dalam karya sastra.
(a) Macam-macam alur
Contoh:
Ayahku terbunuh. Kuyakin kau tahu, pernah kusurati kau. Ia termasuk korban
orang yang kalap di pasar. Di samping ayah, beberapa korban jatuh termasuk
seorang ibu yang sedang hamil. Waktu itu beritanya tersebar luas. Tetapi
kehidupan keluarga kami tidak dapat berhenti dengan berita dan terali bagi
pelakunya. Sedangkan aku merupakan gadis tertua dan delapan bersaudara. Bisa
dapat Kak Yos bayangkan waktu itu bagaimana situasi dan kondisi kami setelah
kepergian ayah.
Alur di atas termasuk alur mundur karena pengarang mengisahkan peristiwa masa
lalu. Hal ini dapat kita kenali dengan kalimat:
- Kuyakin kau tahu, pernah kusurati kau.
- Waktu itu beritanya tersebar luas
b) Tahapan-tahapan alur:
Pengenalan
Pengungkapan peristiwa.
Puncak konflik
Contoh:
Burung-burung menerjakkan suara duka. Langit seperti enggan membuka
tirai birunya. Laut seperti enggan memukulkan ombaknya. Angin seperti tak mau
bertiup, sekadar menyegarkan raga. Buana seluruhnya berkabung dalam irama
duka. Ya, berkabung karena salah seorang putra bangsa terbaik mengakhiri
hidupnya di tiang gantungan penjajah. Penggalan cerpen di atas baru
mengenalkan situasi cerita. Pengarang memulai cerita dengan mendeskripsikan
keadaan alam dan mengenalkan tokoh. Itu pun belum disebut nama tokohnya
(seorang putra bangsa terbaik.
3. Drama
Drama adalah ragam sastra dalam bentuk dialog yang dimaksudkan untuk
pertunjukan di atas pentas.
a.Unsur-unsur drama
1. Tema, persoalan pokok yang disampikan penulis naskah kepada penonton.
2. Penokohan, penggambaran watak tokoh, seperti
sekretaris RT
setuju! Mungkin saran ini yang membuat saya tak terpilih lagi menjadi
sekretaris
Toto
(sambil kelakar).
Purwanto
memang belum perlu karena warga kita masih sedikit. Sekarang sudah
: Setuju, saya setuju dengan pendapat Pak Pur. Tapi, kerja penjaga
keamanan juga harus lebih baik.
Andre
Samsul
Lamaran ditujukan:
Lembaga Bimbingan Terpadu
Isi poster biasanya berupa penawaran suatu produk, jasa, atau ajakan untuk
mengikuti kegiatan tertentu.
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2.
Repetisi
Repetisi adalah majas yang mengulang-ulang kata dalam kalimat untuk
menegaskan maksud.
Contoh:
3.
Paralelisme
Paralelisme merupakan majas yang menggunakan kata-kata secara
berulang-ulang. Jika yang diulang kata di awal kalimat dinamakan
anafora. Sedangkan di akhir dinamakan epifora.
Contoh:
Anafora
Kucari kau dalam toko
Kucari kau karena aku cemas
Kucari kau karena aku sayang
Kucari engkau karena kaya mesti diganyang
Epifora
Baru ku mengerti indahmu, karena ku cinta dirimu
Ku marah dengan kelakuan nakalmu, karena ku cinta dirimu
Kini ku cemaskan dirimu, karena ku cinta dirimu
4. Tautologi
Tautologi adalah majas yang mengulang suatu hal agar maknanya lebih
mendalam. Majas ini biasanya menggunakan kata yang bersinonim.
Contoh:
Sebagai sahabat kita harus bisa hidup rukun, akur dan bersaudara.
5. Klimaks
Klimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturutturut, makin lama makin meningkat (naik).
Contoh:
Jangankan seribu atau sepuluh ribu, seratus ribu pun akan kubeli.
6. Antiklimaks
Antiklimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara
berturut-turut, makin lama makin menurun (lemah).
Contoh:
Mulai dari mobil, motor, becak sampai sepeda harus mengikuti aturan
berlalu lintas.
Mulai dari ayah, anak, cucu sampai cicit mengikuti lomba jalan santai.
7. Koreksio
Majas koreksio dipakai untuk menarik perhatian dengan cara meralat
kesalahan yang sebenarnya disengaja.
Contoh:
8. Preterito
Majas preterito digunakan untuk menarik perhatian dengan
menyembunyikan sesuatu yang seolah-olah dirahasiakan.
Contoh:
9. Enumerasio
Enumerasio adalah majas di mana setiap keadaan atau suasana dilukiskan
secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak dan hidup.
Contoh:
Awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujan turun.
Petir seperti membelah lembah itu.
10. Eksklamasio
Eksklamasio adalah majas yang menggunakan kata seru sebagai penegas.
Contoh:
11. Asindenton
Asindenton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-
12. Polisindenton
Polisindenton adalah majas yang mempergunakan banyak kata
penghubung dalam satu kalimat.
Contoh:
3.
Majas Pertautan
1) Alusio
Alusio merupakan majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan
peristiwa umum yang terjadi atau menggunakan peribahasa yang telah
umum dan diperkirakan semua orang telah memahami maknanya sehingga
tidak perlu disesali.
Contoh:
2) Metonimia
Metonomia adalah majas yang menggunakan kata yang berkaitan dengan
hal-hal pembuat atau merek dagang sebuah benda.
Contoh:
4) Eufemisme
5) Antonomasia
Antonomasia adalah majas yang menyatakan sesuatu hal menjadi
pengganti yang diterangkan atau dijulukkan
. Contoh:
4.
Majas Pertentangan
1. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang menyatakan hal dengan cara berlebihlebihan. Contoh:
2.
3.
Oksimoron
Oksimoron adalah majas yang mengungkapkan dua maksud yang
berlawanan di dalam sebuah kalimat.
Conroh:
4.
Kontradiksi intermesis
Kontradiksi intermesis merupakan majas yang menunjukkan adanya
pertentangan dengan apa yang telah disebut sebelumnya.
Contoh:
5. Antitesis
Antitesis adalah majas yang menggunakan paduan kata yang berlawanan
agar orang memperhatikan kedua bagian yang dipertentangkan.
Contoh:
6.Paradoks
1. Anakronisme
Anakronisme adalah majas yang menunjukkan adanya hal yang tidak
mungkin terjadi mengingat perkembangan sejarah (menyatakan sesuatu
yang tidak sesuai dengan zamannya).
Contoh:
5.
Majas Perbandingan
1. Asosiasi/perumpamaan
Asosiasi adalah majas yang memberikan perbandingan terhadap suatu hal
yang sudah disebutkan dengan menggunakan kata pembanding, yaitu
seperti, bagaikan, laksana, baik.
Contoh:
2.
3.
Metafora
Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal karena adanya
kesamaan sifat.
Contoh:
Padi menguning
keemasan.
Aku
4.
Alegori
Alegori adalah majas yang memakai perbandingan langsung atau utuh.
Contoh:
Apabila nahkoda dan juru mudi senantiasa seiya sekata dalam melayarkan
bahteranya, niscaya akan mencapai tanah tepi yang menjadi idaman.
5.
Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang memberikan perbandingan dengan cara
meletakkan sifat-sifat insan (orang) pada benda mati.
Contoh:
6.
Tropen
Tropen merupakan majas yang menggunakan kata-kata kias secara tepat
atau sejajar dengan sesuatu yang dimaksud.
Contoh:.
7. Ungkapan (IDIOM)
Ungkapan adalah satuan bahasa kata frasa atau kalimat yang maknanya tidak
dapat dijelaskan menurut kaidah umum yang berlaku dalam bahasa
tersebut.ungkapan berrfungsi untuk menghidupkan,melancarkan serta mendorong
perkembangan bahasa Indonesia.
Ciri ciri ungkapan :
1. Konvensi
2. Dalam bentuk kata,frasa dan bentuk kalimat
3.
Contoh :
1.
2.
3.
Gula gula
: wanita piaraan
Menghitam putihkan
: sangat berkuasa
Mengadu domba
Bogem mentah
: memecah belah
: pukulan
perkara
4.
Puteri malu
8. Lirik lagu
Penggunaan bahasa indonesia dalam lirik lagumempunyai ciri khas tersendiri
karena lirik lagu mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Lagu pada dasarnya adalah ungkapan perasaan , luapan hati dari
penyanyi itu sendiri. Oleh karena itu ,lagu bisa membuat orangterhibur, terpesona
dan bahkan terlena apabila lirik lagu yang dilantunkan penyanyi mengena di hati
pendengar.
Dalam fungsinya sebagai sarana hiburan ,bahasa lagu(lirik) mempunyai sarana
informasi yang tepat, enak,didengar,dan dimengerti oleh pendengar sehingga
pesan yang dinginkan oleh penyanyi sampai pada pendengar. Bahasa lagu(lirik)
haruslah sederhana , mudah dipahami ,teratur, dan efektif. Bahasa sederhana
memiliki struktur yang tidak rumit, terutama struktur lirik lagunya. Kata- kata
dalam lirik lagu yang digunakan harus dimengerti dan dipahami oleh pendengar.
Dalam kehidupan sehari- hari , kita sering menjumpai penggunaan ungkapan
dalam lirik lagu, pidato, dan sebagainnya.
Contoh ungkapan dalam lirik lagu.
Karena Judi
karya : Muad Haris / Muchsin Alatasmasi
Aku sengsara karena judi
Aku melarat karena judi
Banyak hutangku kerana judi
Judi yang membawaku mati