Anda di halaman 1dari 7

SOAL dan PEMBAHASAN MENTORING TWK

MATERI PILAR NEGARA


Sabtu, 06 Februari 2021

1. Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuknya negara yang merupakan rumusan
dasar-dasar pemikiran yang menjadi latar belakang pendorong bagi kemerdekaan kebangsaan
Indonesia dalam wujud terbentuknya negara Indonesia terdapat dalam pembukaan UUD 1945
alinea....
a. I dan II
b. I dan III
c. I, II dan III
d. I, II dan IV
e. I, II, III dan IV

Pembahasan

Rangkaian makna yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

1) Rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului terbentuknya negara, yang merupakan
rumusan dasar-dasar pemikiran yang menjadi latar belakang pendorong bagi kemerdekaan
kebangsaan Indonesia dalam wujud terbentuknya Negara Indonesia termaktub pada alinea I,II,
dan III pembukaan UUD 1945.
2) Merupakan ekspresi dari peristiwa dan keadaan setelah negara Indonesia terwujud (alinea IV
Pembukaan UUD 1945)

Alinea pertama : “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan”. Makna yang terkandung dalam Alinea pertama ini adalah menunjukkan
keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa Indonesia menghadapi masalah kemerdekaan melawan
penjajah.

Alinea kedua : “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”. Kalimat
tersebut menunjukkan kebanggaan dan penghargaan kita akan perjuangan bangsa Indonesia
selama ini. Hal Ini juga berarti adanya kesadaran keadaan sekarang yang tidak dapat dipisahkan
dari keadaan kemarin dan langkah yang kita ambil sekarang akan menentukan keadaan yang akan
datang. Dalam alinea ini jelas apa yang dikehendaki atau diharapkan oleh para "pengantar"
kemerdekaan, ialah Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Nilai-
nilai itulah yang selalu menjiwai segenap bangsa Indonesia dan terus berusaha untuk
mewujudkannya.
Alinea ini mewujudkan adanya ketetapan dan ketajaman penilaian:
a) Bahwa perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai pada tingkat yang
menentukan
b) Bahwa momentum yang telah dicapai tersebut harus dimanfaatkan untuk menyatakan
kemerdekaan
c) Bahwa kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir tetapi masih harus diisi dengan
mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Alinea ketiga: “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
keinginan yang luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Kalimat tersebut bukan saja menegaskan apa yang
menjadi motivasi nyata dan materiil bangsa Indonesia, untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi
juga menjadi keyakinan motivasi spiritualnya, bahwa maksud dan tindakan menyatakan
kemerdekaan itu diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa. Hal tersebut berarti bahwa bangsa
Indonesia mendambakan kebidupan yang berkeseimbangan material dan spiritual serta
keseimbangan kehidupan di dunia dan di akhirat.

Alinea keempat: “Kemudian daripada itu untuk membentuk susunan pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia yang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”. Alinea ini merumuskan dengan padat sekali tujuan dan prinsip-prinsip dasar, untuk
mencapai tujuan bangsa Indonesia setelah menyatakan dirinya merdeka.
2. Pembuatan undang-undang merupakan kekuasaan lembaga ....
a. Yudikatif
b. Mahkamah agung
c. Eksekutif
d. Legislatif
e. Konstitusi

Pembahasan
Dalam teori trias politika, kita mengenal adanya pemisahan kekuasaan antara legislatif, eksekutif
dan yudikatif. Teori tersebut dikembangkan oleh Montesquieu. Kekuasaan legislatif adalah
kekuasaan untuk membuat undang-undang. Kekuasaan eksekutif meliputi penyelenggaraan
undang-undang, sedangkan kekuasaan yudikatif adalah kekuasaan mengadili atas pelanggaran
undang-undang.

3. Tujuan amandemen UUD 1945 adalah untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada
dalam sistem presidensial. Di bawah ini yang merupakan variasi UUD 1945 setelah amandemen
adalah ....
a. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan
hak budget (anggaran)
b. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang tidak terbatas)
c. DPR tidak bisa dibubarkan oleh presiden (berlainan dengan sistem parlementer)
d. Dalam mengeluarkan setiap kebijakan, presiden tidak perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR
e. Menteri negara ialah pembantu presiden

Pembahasan

Sistem pemerintahan berdasarkan amandemen UUD 1945 terlihat mengambil unsur-unsur dari
sistem pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan. Tujuannya untuk menghilangkan
kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Jika dibandingkan dengan UUD 1945
sebelum amandemen, terdapat beberapa variasi yaitu sebagai berikut.
1) Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR. Dengan demikian, DPR
tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung (terdapat di
amandemen ketiga UUD 1945)
2) Dalam mengangkat duta dan konsul negara, Presiden tetap memerlukan pertimbangan atau
persetujuan dari DPR (terdapat di Amandemen Pertama UUD 1945)
3) Dalam mengeluarkan kebijakan tertentu, presiden perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR (terdapat di Amandemen ketiga dan keempat UUD 1945)
4) Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak
budget (anggaran) (terdapat di amandemen pertama dan kedua UUD 1945)

4. Berikut adalah fungsi suatu konstitusi, kecuali ….


a. Membagi kekuasaan lembaga Negara
b. Melindungi hak asasi manusia
c. Menjamin hak warga Negara
d. Landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan
e. Menentukan hubungan antara lembaga Negara

Pembahasan

Fungsi konstitusi
Secara lebih operasional, suatu konstitusi mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif
2) Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga Negara
3) Menentukan lembaga negara bekerja sama satu sama lain
4) Menentukan hubungan di antara lembaga Negara
5) Menentukan pembagian kekuasaan dalam Negara, baik yang sifatnya horizontal maupun vertical
(teritorial)
6) Menjamin hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang penguasa
7) Menjadi landasan struktural penyelenggaraan pemerintahan menurut suatu sistem
ketatanegaraan

5. Faktor penyebab tidak dilakukannya perubahan pada Pembukaan UUD 1945 adalah ….
a. Memuat dasar Negara
b. Sakral
c. Tidak boleh ada perubahan
d. Tidak dikehendaki oleh masyarakat
e. Hasil keputusan musyawarah/sidang

Pembahasan

Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam konstitusi NKRI sangatlah tinggi. Pembukaan UUD
1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan pokok kaidah Negara yang fundamental. Pada saat
pemerintahan melakukan amandemen terhadap UUD 1945, satu-satunya unsur dalam sistematika
UUD 1945 yang tidak diamandemen adalah Pembukaan UUD 1945.
Amandemen UUD 1945 yang tidak menyentuh kepada Pembukaan UUD 1945 tersebut
didasarkan pada alasan berikut ini.
a. Pembukaan UUD 1945 memuat cara-cara bermasyarakat (aliena 1)
b. Pembukaan UUD 1945 memuat cara-cara bernegara (alinea 2)
c. Pembukaan UUD 1945 memuat terjadinya negara (alinea 3)
d. Pembukaan UUD 1945 memuat tujuan negara (alinea 4)
e. Pembukaan UUD 1945 memuat dasar negara (alinea 4)
Dengan demikian, apabila terjadi perubahan dalam Pembukaan UUD 1945 maka akan terjadi
perubahan dasar filosofi dan tujuan negara. Hal ini berarti terjadi pula perubahan negara. Itulah
sebabnya Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak melakukan perubahan dalam Pembukaan UUD
1945, tetapi hanya melakukan perubahan terhadap pasal-pasal yang ada dalam Batang Tubuh UUD
1945. Walaupun secara hukum, perubahan atau amandemen Pembukaan UUD 1945 dapat
dimungkinkan untuk dilakukan.

6. Pembukaan UUD 1945 dianggap sebagai preambule yang lengkap karena memenuhi unsur-unsur
politik, religius, moral, dan mengandung ideologi negara yakni Pancasila. Selain itu, kedudukan
Pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah negara yang fundamental memiliki kedudukan yang lebih
tinggi daripada Batang Tubuh UUD 1945. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor berikut, kecuali....
a. Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan terpisah dari Batang Tubuh UUD
1945
b. Pembukaan UUD 1945 merupakan kaidah negara yang fundamental yang menentukan adanya
UUD 1945
c. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi yang memuat dasar negara yaitu
Pancasila
d. Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber cita-cita hukum dan moral yang ingin ditegakkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
e. Pembukaan UUD 1945 mengandung pernyataan kemerdekaan yang tidak terperinci

Pembahasan

Faktor-faktor yang menyebabkan Pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah negara yang fundamental
memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada Batang Tubuh UUD 1945, yaitu sebagai berikut:

1) Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan terpisah dari Batang Tubuh UUD
1945
2) Pembukaan UUD 1945 merupakan kaidah negara yang fundamental yang menentukan adanya
UUD 1945
3) Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi yang memuat dasar negara yaitu
Pancasila
4) Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber cita-cita hukum dan moral yang ingin ditegakkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
5) Pembukaan UUD 1945 mengandung pernyataan kemerdekaan yang terperinci

7. Berikut ini yang bukan merupakan hubungan dasar negara dalam pembukaan UUD 1945 adalah....
a. Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 dan merupakan uraian
rinci dari Proklamasi Kemerdekaan RI
b. Pancasila yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang utuh
c. Jiwa Pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus
1945 tercermin dalam pokok-pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945
d. Kesatuan tafsir sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkan pembukaan dan pasal-
pasal dalam UUD 1945
e. Kesatuan tafsir sila-sila pancasila hanya harus bersumber dan berdasarkan pada
Pembukaan UUD 1945

Pembahasan

Hubungan dasar negara dengan pembukaan UUD 1945 adalah


1) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila itu dijadikan sebagai tuntutan dan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku
manusia Indonesia, dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat, dan alam semesta
2) Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu
dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara, seperti yang diatur
oleh UUD 1945
3) Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan UUD 1945, yang merupakan uraian
terinci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
4) Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan yang
utuh
5) Jiwa pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, tercermin dalam pokok-pokok yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945
6) Berdasarkan penjelasan autentik, Undang-Undang Dasar 1945 menciptakan pokok-pokok
pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 pada pasal-pasalnya
7) Kesatuan tafsir sila-sila pancasila harus bersumber dan berdasarkan pada Pembukaan dan
Batang Tubuh UUD 1945
8) Nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesida yang belum tertampung
dalam Pembukaan UUD 1945 perlu diselidiki untuk memperkuat dan memperkaya nilai-nilai
Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai