Anda di halaman 1dari 6

SOAL dan PEMBAHASAN MENTORING TWK

MATERI NASIONALISME
Sabtu, 16 Januari 2021

1. Melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia terdapat perbedaan utama, yaitu kecuali
...
a. Proto-Nationalism
b. Nasionalisme Purba
c. Nasionalisme muda
d. Nasionalisme Tua
e. Archaic Nationalism

Pembahasan

Ada dua perbedaan utama dalam melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia, yaitu:

1) Kesadaran Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism)


2) Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism)

2. Dalam beragama, berbicara dan berpendapat lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi
memiliki kebebasan, yang merupakan semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan yang
dijiwai oleh prinsip nasionalisme yaitu ....
a. Kesatuan
b. Unity
c. Liberty
d. Personality
e. Prestasi

Pembahasan

Semangat nasionalisme dalam negara kebangsaan dijiwai oleh lima prinsip nasionalisme, yakni:

1) Kesatuan (unity), dalam wilayah teritorial, bangsa, bahasa, ideologi, dan doktrin kenegaraan,
sistem politik atau pemerintahan, sistem perekonomian, sistem pertahanan keamanan, dan
policy kebudayaan
2) Kebebasan (liberty, freedom, independence), dalam beragama, berbicara dan berpendapat
lisan dan tertulis, berkelompok dan berorganisasi
3) Kesamaan (equality), dalam kedudukan hukum, hak dan kewajiban
4) Kepribadian (personality) dan identitas (identity), yaitu memiliki harga diri (self estreem), rasa
bangga (pride) dan rasa sayang (depotion) terhadap kepribadian dan identitas bangsanya yang
tumbuh dari dan sesuai dengan sejarah dan kebudayaannya
5) Prestasi (achievement), yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan (welfare) serta
kebesaran dan kemakmuran (the greatness and the glorification) dari bangsanya

3. Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk membimbing
bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam
perjuangan mengisi kemerdekaan, disebut ....
a. Pandangan nusantara
b. Wawasan negara
c. Wawasan kebangsaan
d. Pandangan kebangsaan
e. Wawasan nusantara

Pembahasan

Sebagai negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau, Indonesia mengembangkan sebuah
geopolitik nasional yaitu wawasan nusantara. Wawasan nusantara merupakan cara pandang
Indonesia tentang diri dan lingkungan berdasarkan ide nasional yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945. Wawasan nusantara juga diartikan sebagai cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam
penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi
kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana
pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan
negara dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
4. Nasionalisme yang dilandasi oleh kemunculan gerakan-gerakan sosial yang lebih terorganisir
seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Kelompok Intelektual yang
tergabung dalam STOVIA, Muhamadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, ISDV, Boedi Oetomo, Sumpah
Pemuda dan lainnya, merupakan bentuk kesadaran nasionalisme....
a. Purba
b. Muda
c. Tua
d. Archaic
e. Modern

Pembahasan

Ada dua perbedaan utama dalam melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia.
Pertama; kesadaran Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism), dan kedua; Nasionalisme Tua
(Proto-Nationalism).
Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism) dilandasi oleh kemunculan gerakan-gerakan sosial yang
lebih terorganisir seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Kelompok
Intelektual yang tergabung dalam STOVIA, Muhamadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, ISDV, Boedi
Oetomo, Sumpah Pemuda dan lainnya.

5. Kesadaran nasionalisme yang muncul dalam masyarakat yang masih sederhana, mengikuti
struktur kesempatan politik yang dimungkinkan oleh rezim kolonialisme, perkembangan sarana
komunikasi, kapasitas agen dan jaringan sosial, merupakan bentuk kesadaran nasionalisme....
a. Purba
b. Muda
c. Tua
d. Proto
e. Modern

Pembahasan

Ada dua perbedaan utama dalam melihat tumbuhnya kesadaran nasionalisme di Indonesia.
Pertama; kesadaran Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism), dan kedua; Nasionalisme Tua
(Proto-Nationalism). Nasionalisme purba muncul dalam masyarakat yang masih sederhana,
dimana kesadaran tersebut mengikuti struktur kesempatan politik yang dimungkinkan oleh rezim
kolonialisme, perkembangan sarana komunikasi, kapasitas agen dan jaringan sosial.

6. Nasionalisme Tua dilandasi oleh kemunculan gerakan-gerakan sosial yang lebih terorganisir
seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Boedi Oetomo, Sumpah
Pemuda dan lainnya. Meski terdapat heteregonitas dan konflik diantara kelompok-kelompok
tersebut, tapi ada dua faktor yang bisa menjadi pemersatu, yaitu ....
a. Interkoneksi dengan Jaringan perdagangan dan afiliasi (keanggotaan) ganda
b. Agenda bersama dan interkoneksi dengan jaringan kekuasaan
c. Interkoneksi dengan jaringan keagamaan dan afiliasi (keanggotaan) ganda
d. Adanya agenda bersama dan afiliasi (keanggotaan) ganda
e. Interkoneksi dengan Jaringan perdagangan dan agenda bersama

Pembahasan

Nasionalisme Tua (Proto-Nationalism) dilandasi oleh kemunculan gerakan gerakan sosial yang
lebih terorganisir seperti organisasi SI (Syarikat Islam), SDI (Syarikat Dagang Islam), Kelompok
Intelektual yang tergabung dalam STOVIA, Muhamadiyah oleh KH Ahmad Dahlan, ISDV, Boedi
Oetomo, Sumpah Pemuda dan lainnya. Meski terdapat heteregonitas dan konflik diantara
kelompok-kelompok tersebut, tapi ada dua faktor yang bisa menjadi pemersatu, yaitu:
1) Adanya agenda bersama yang menjadi titik temu dalam agenda publik yang berpusat pada isu
kemajuan, kesejahteraan umum dan pentingnya persatuan nasional.
2) Adanya afiliasi (keanggotaan) ganda yang berfungsi sebagai jembatan diantara perhimpunan
perhimpunan. Hal ini karena pada masa tersebut, seseorang bisa menjadi aktifis di beberapa
lembaga yang ada, sehingga bisa menjembatani berbagai kepentingan terkait masalah
masalah kebangsaan.

7. Nasionalisme purba muncul dalam masyarakat yang masih sederhana, dimana kesadaran
tersebut mengikuti struktur kesempatan politik yang dimungkinkan oleh rezim kolonialisme,
perkembangan sarana komunikasi, kapasitas agen dan jaringan sosial. Bentuk kesadaran
nasionalisme purba lebih bersifat lokalitas. Meski demikian, pada taraf tertentu, gerakan
perlawanan lokal bisa berdampak dan saling berpengaruh pada perlawanan di daerah lain karena
adanya ....
a. Interkoneksi dengan jaringan perdagangan, jaringan kekuasaan dan jaringan keagamaan
antar pulau
b. Interkoneksi dengan Jaringan perdagangan dan agenda bersama
c. Agenda bersama dan afiliasi (keanggotaan) ganda
d. Agenda bersama dan interkoneksi dengan jaringan kekuasaan
e. Interkoneksi dengan jaringan keagamaan dan afiliasi (keanggotaan) ganda

Pembahasan

Bentuk kesadaran nasionalisme purba lebih bersifat lokalitas. Meski demikian, pada taraf tertentu,
gerakan perlawanan lokal bisa berdampak dan saling berpengaruh pada perlawanan di daerah
lain karena adanya interkoneksi jaringan perdagangan, jaringan kekuasaan dan jaringan
keagamaan antar pulau. Kesadaran Nasionalisme Purba juga banyak didukung dan dilakukan
oleh komunitas keagamaan. Hal ini disebabkan pada saat itu masih belum muncul
asosiasi/lembaga modern yang lebih terbuka sebagai ruang publik untuk mengartikulasikan
aspirasi politiknya secara bersamaan. Disisi lain, masyarakat membutuhkan panduan moral dalam
kehidupan publik dan bisa dipenuhi oleh jaringan komunitas keagamaan.

8. Perang Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830) merupakan reaksi perlawanan yang muncul dari
komunitas agama, ketika terjadi kolonialisme di bumi nusantara. Hal ini merupakan tumbuhnya
kesadaran nasionalisme di Indonesia yaitu kesadaran Nasionalisme...
a. Muda (Proto-Nationalism)
b. Tua (Proto-Nationalism)
c. Tua (Archaic -Nationalism)
d. Purba (Archaic Nationalism)
e. Purba (Proto-Nationalism)

Pembahasan

Nasionalisme Purba (Archaic Nationalism)

Bentuk kesadaran nasionalisme purba lebih bersifat lokalitas. Meski demikian, pada taraf tertentu,
gerakan perlawanan lokal bisa berdampak dan saling berpengaruh pada perlawanan di daerah
lain karena adanya interkoneksi jaringan perdagangan, jaringan kekuasaan dan jaringan
keagamaan antar pulau. Kesadaran Nasionalisme Purba juga banyak didukung dan dilakukan
oleh komunitas keagamaan. Hal ini disebabkan pada saat itu masih belum muncul
asosiasi/lembaga modern yang lebih terbuka sebagai ruang publik untuk mengartikulasikan
aspirasi politiknya secara bersamaan. Disisi lain, masyarakat membutuhkan panduan moral dalam
kehidupan publik dan bisa dipenuhi oleh jaringan komunitas keagamaan. Ketika terjadi
kolonialisme di bumi nusantara, maka reaksi perlawanan pertama yang muncul adalah dari
komunitas agama, seperti Perang Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830), Perang Paderi di
Sumatera Barat (1821-1838), Perang Antasari di Banjarmasin (1859-1862), Perang Aceh (1873-
1903) dan Jihad Cilegon (9-30 Juli 1888).

Anda mungkin juga menyukai