Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

KEMAMPUAN KEPEMIMPINN

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi


Dosen Pengampu:
Prof.Dr.Drs Ali Idrus M.Pd
Linardo Pratama

Disusun oleh :
Tiara gusnia (A1D522034)
Aluisius Kevin (A1D522048)

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022

1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama Kami mengucapkan puji syukur atas Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya serta Kesehatan
kepada kami,sehinnga kami dapat menyelesaikan makalah inin yang berjudul
“KEMAMPUAN KEPEMIMPINAN.” Makalah ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada segenap pembaca.
Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, Kami
mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu tak luput dari kata salah, hanya
Maha Kuasa yang paling sempurna,karena ilmu kami belum seberapa banyak.
Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah kami ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan wawsan dan pengetahuan bagi siapa
saja yang memerlukan di masa yang akan dating.

Jambi,September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................ii

BAB 1......................................................................................................

PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG ..............................................................


1.2 PERMASALAHAN...................................................................
1.3 TUJUAN PENULISAN.....................................................

BAB 2.....................................................................................................

PEMBAHASAN....................................................................................

2.1 Hakekat kemampuan dan kepemimpinan...............................


2.2 Kemampuan intelektual,kognitif,emosional,fisik....................
2.3 Pengaruh kemampuan..............................................................
2.4 Perbedaan manajemen dan leadership.....................................
2.5 Teori,gaya dan fungsi dari Kepemimpinan..............................
2.6 Prinsip dan keahlian kepemimpinan .......................................
2.7 Sistem manajemen menurut LIKERT......................................
2.8 Dimensi gaya menurut REDDIN.............................................

BAB 3......................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................
3.1 Kesimpulan .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kemampuan (Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu


untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas
dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. Kemampuan
merupakan sebuah faktor yang sangat menunjang bagi siswa untuk
mengembangkan potensi dan keahlian yang mereka miliki baik di keluarga,
sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang


pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur
unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan
organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang
maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya hasil kerja
seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi.Kemampuan dan
keterampilan dari seorang pimpinan adalah faktor penting dalam memotivasi
pegawainya agar lebih bekerja dengan baik. Dalam hal ini pengaruh seorang
pimimpinan sangat menentukan arah tujuan dari organisasi, karena untuk
merealisasikan tujuan organisasi perlu menerapkan peran dalam memimpin kerja
yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi.

1.2 PERMASALAHAN

1. Apakah yang dimaksud dengan kemampuan dan kepemimpin?


2. Apakah kemampuan intelektual,kognitif,emosional,dan fisik itu?
3. Apa pengaruh dari kemampuan?
4. Apakah perbedaan dari manajemen dan leadership itu?
5. Apa saja teori,gaya dan fungsi dari kepemimpinan itu?
6. Apa prinsip dan keahlian kepemimpinan
7. Bagaimana 4 sistem manajemen menurut LIKERT?
8. Apa saja dimensi gaya menurut REDDIN?

4
1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Dapat mengetahui pengertian dari kemampuan dan kepemimpinan


2. Dapat mengetahui kemampuan intelektual,kognitif,emosional,fisik
3. Dapat mengetahui pengaruh dari kemampuan
4. Dapat mengetahui perbedaan manajemen dan leadership
5. Dapat mengetahui teori,gaya dan fungsi dari kepemimpinan
6. Dapat mengetahui prinsip dan keahlian kepemimpinan
7. Dapat mengetahui system manajemen menurut LIKERT
8.Dapat mengetahui dimensi gaya menurut REDDIN

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Hakekat kemampuan dan kepemimpinan

 kemampuan

Kemampuan adalah kapabilitas intelektual, emosional dan fisik untuk


melakukan berbagai kegiatan sehingga menunjukkan apa yang dilakukan untuk
mencapai sebuah tujuan secara efektif dan efesien.

Pengertian kemampuan menurut para ahli :

Kemampuan (abilities) seseorang akan turut serta menentukan perilaku dan


hasilnya. Yang dimaksud kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat pada
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara phisik atau mental yang
iaperoleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman (Soehardi,2003:24).

Menurut Stephen P. Robins (2006,46) Kemampuan (ability) adalah kapasitas


individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Seluruh
kemampuan seorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat factor
yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan phisik.. Dengan demikian dapat
disimpulkan, bahwa kemampuan adalah kapabilitas intelektual, emosional dan
fisik untuk melakukan berbagai kegiatan sehingga menunjukkan apa yang
dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan secara efektif dan efesien.

 kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi


orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan
memproses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilakU.pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya.

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

6
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan
wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan


wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para
bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi
demi mencapai tujuan perusahaan.

2.2 kemampuan intelektual,kognitif,emosional dan fisik

 Kemampuan intelektual

Intellectual Ability atau kemampuan Intelektual adalah kapasitas untuk


melakukan aktivitas mental. Sebagai contoh, test Intelligence Quotient (IQ)
dirancang untuk memastikan kemampuan intelektual umum seseorang. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia Intelektual berarti cerdas, berakal, dan berpikiran
jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. (Depdikbud, 2000:437).

 Kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif merupakan sebuah proses pada manusia yang terjadi


secara internal di dalam pusat susunan syaraf sehingga seseorang dapat berpikir.
Kemampuan kognitif pada setiap manusia juga sejalan dengan pertumbuhan dan
perkembangan fisiknya. Segala aktivitas setiap individu misalnya, belajar
mengembangkan sebuah ide, mempertimbangkan suatu peristiwa, hingga
memecahkan masalah erat kaitannya dengan kemampuan kognitif.

 Kemampuan Emosional

Merupakan kelompok keterampilan yang berhubungan dengan sisi emosional


dari kehidupan. Sebagai komponen utama emotional Intelligence adalah: (a)
kemampuan mengenal dan mengatur emosi kita sendiri, (b) kemampuan mengenal
dan mempengaruhi emosi orang lain, (c) motivasi diri, mampu memotivasi diri
untuk bekerja lama dan keras pada berbagai tugas dan menolak godaan untuk
keluar atau berhenti, dan (d) kemampuan menunjukkan hubungan jangka
panjang secara efektif dengan orang lain.

7
Tjiharjadi (2012: 1100) menyatakan bahwa Emotional Intelligence (EQ)
atau kecerdasan emosional adalah kecerdasan dalam mengendalikan emosi,
bagaimana seseorang menyadari bagaimana emosinya bereaksi dengan kondisi
dan situasi tertentu. Dalam pemahaman beberapa ahli Emotional Intelligence
didefenisikan dalam kelompok terminologi yang berbeda, tetapi ada hubungan
dengan kemampuan, dan mencakup:

a. Self-Awareness. Merupakan penilaian dan ekspresi emosi dalamdiri sendiri.


b. Other- Awareness. Merupakan penilaian dan pengakuan emosi orang lain.
Mencerminkan kemampuan orang untuk mengenal dan memahami emosi yang
dirasakan orang lain.
c. Emotional Regulation. Menunjukkan menjadi mampu menemukan kembali
dengan cepat dari pengalaman emosional.
d. Use of Emotional. Merupakan kapabilitas yang mencerminkan tingkatan
dimana orang dapat menggunakan emosi dan menggunakannya untuk
memperbaiki kesempatan mereka untuk berhasil apapun yang mereka kerjakan.
 Kemampuan fisik

Physical ability atau kemampuan fisik oleh Robbins dalam Wibowo


(2014:102) diberi pengertian sebagai kapasitas untuk melakukan tugas yang
menuntut stamina, dexterity (ketangkasan), strength (kekuatan), dan karakteristik
yang semacam.

a . Strength, kekuatan pada umunya merupakan tingkatan dimana badan dapat


menggunakan kekuatan. Juga dikatakan sebagai kapasitas untuk menggunakan
kekuatan fisik terhadap berbagai objek. Kekuatan dapat mempunyai beberapa
bentuk: dynamic strength, trunk strength, static strength, explosive strength.

b. Flexibility, merupakan kapasitas menggerakkan badan seseorang dengan cara


yang cekatan. Berkaitan dengan kemampuan menekuk,merentang, memutar atau
menjangkau.

8
c. Coordination, merupakan kemampuan mengkoordinasi tindakan secara bersama
dari bagian tubuh yang berbeda. Dinyatakan pula sebagai kualitas gerakan fisik
yang mungkin penting dibeberapa pekerjaan.

d. Stamina, merupakan kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik dalam waktu


cukup lama. Dikatakan pula sebagai kemampuan melanjutkan usaha maksimum
yang memerlukan perpanjangan usaha sepanjang waktu.

e. Speed, mengandung pengertian kemampuan bergerak cepat dan akurat. Seorang


petugas pemadam kebakaran harus mampu bergerak capat menjalankan
penyemprot air.

f. Psychomotor, biasanya menunjukkan kapasitas memanipulasi dan mengontrol


objek. Psychomotor ability ada empat jenis.

2.3 Pengaruh kemampuan

Kemampuan atau ability berdampak pada job performance atau kinerja dan
commitment atau komitmen, namun bergantung pada jenis kemampuan yang
mana, cognitive ability karena merupakan bentuk kemampuan yang paling relevan
untuk semua pekerjaan.

2.4 Perbedaan manajemen dan leadership

Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen – Kepemimpinan ( Leadership )


dan Manajemen ( Management ) pada dasarnya merupakan dua konsep yang
berbeda, namun kedua istilah tersebut sering digunakan seolah-olah mereka
memiliki arti yang sama.

Menurut Gareth Jones dan Jennifer George (2003:440), yang dimaksud dengan
Kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu memiliki pengaruh
terhadap orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka untuk membantu tercapainya tujuan
kelompok atau organisasi . Sedangkan Definisi Manajemen menurut RW Griffin
(1997:5-6) adalah suatu kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan
keputusan, pengorganisasian.

9
2.5 Teori,gaya dan fungsi dari manajemen

# TEORI

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji


sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan
secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya


mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori
tentang kepemimpinan antara lain :

•Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian


pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan
Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan
yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam
perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir
psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya
dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.
Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.Keith Devis
merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan
kepemimpinan organisasi, antara lain : Kecerdasan, Kedewasaan, dan Keluasan
Hubungan Sosial, Motivasi Diri dan Dorongan.

• Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap
hasil yang tinggi .

Teori contingency, Teori sedang tumbuh ,Teori kelompok

10
# GAYA

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi,


dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan
sesuatu. Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun
orientasi terhadap orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat
pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara
dan upaya mereka memotivasi karyawan.

#FUNGSI

Fungsi kepemimpinan
• Memprakarsai struktur suatu organisasi.
• Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam suatu organisasi agar dapat berjalan
dengan efektif.
• Merumuskan sebuah tujuan institusional atau organisasional dan menentukan
sarana serta cara-cara yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut.
• Mengatasi suatu pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan
mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
•Mengadakan suatu revisi, perubahan, inovasi pengembangna dan penyempurnaan
dalam organisasi
 Support
 Direction
 Instruksi
 Konsultasi

2.6 Prinsip dan keahlian kepemimpinan


a.prinsip kepemimpinan
 Memimpin dengan memberi contoh
 Menjaga hubungan baik dengan orang lain.
 Selalu berkomunikasi
 Mengakui kesalahan
 Selalu mendengarkan orang lain

11
 Bangun kultur positive
 Terbuka terhadap perbedaan
 Mengutamakan kerja sama
 Seorang yang belajar seumur hidup
 Berorientasi pada pelayanan

b. Keahlian Kepemimpinan
Margarison dan Mc.Clallan dalam Uha (2013: 160) menawarkan
Sembilan kunci aktivitas yang merupakan tugas penting untuk
diberikan pada para anggota tim dan dimanajemeni oleh tim
tersebut agar mereka dapat berjalan secara efektif. Kesembilan
kunci aktivitas tersebut adalah:
1) Menasehati, menciptakan ide-ide baru dan berfikir memakai
cara-cara baru untuk meningkatkan proses dan produk
yang telah ada.
2) Menginovasi, menciptakan ide-ide baru dan berfikir
mengenai cara-cara baru untuk meningkatkan proses dan
produk yang telah ada.
3) Mempromosikan, menjual ide baru untuk pengambilan
keputusan.
4) Mengembangkan, mengekspos konsep awal untuk
mengadakan analisis yang ketat tentang realitas konkret
pasar saat ini.
5) Mengorganisasikan, memanfaatkan sumber-sumber yang
teridentifikasi menjadi struktur yang terencana.
6) Memproduksi, memenuhi tujuan (sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat).
7) Mengimpeksi, memastikan bahwa indicator kinerja
diperhatikan.
8) Memelihara, memastikan bahwa infrastruktur tim dan tugas
tetap mendukung efisiensi maksimum.
9) Menggabungkan, merupakan inti dari keberhasilan semua

12
Tim
2.7 Sistem manajemen menurut LIKERT
Empat Sistem Kepemimpinan menurut Likert tersebut antara lain :
1. Sistem Otokratis Eksploitif
Pada sistem Otokratis Eksploitif ini, pemimpin membuat semua
keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan
untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga ditetapkan
oleh pemimpin.Pemimpin tipe ini sangat otoriter, memiliki kepercayaan
yang rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman
atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah (top-
down).
Ciri-ciri sistem otokratis eksploitif ini antara lain:
a. Pimpinan menentukan keputusan
b. Pimpinan menentukan standar pekerjaan
c. Pimpinan menerapkan ancaman dan hukuman
d. Komunikasi dari atas ke bawah
2. Sistem Otokratis Paternalistik
Pada sistem ini, Pemimpin tetap menentukan perintah-perintah, tetapi
memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap
perintah-perintah tersebut. Berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan
tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Pemimpin mempercayai
bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman
atau hukuman tetapi tidak selalu dan diperbolehkan komunikasi ke atas.
Pemimpin memperhatikan ide bawahan dan mendelegasikan berwenang,
meskipun dalam pengambilan keputusan masih melakukan pengawasan
yang ketat.
Ciri-ciri sistem dri Otokratis Paternalistic atau Otoriter Bijak, antara lain:
a. Pimpinan percaya pada bawahan
b. Motivasi dengan hadiah dan hukuman
c. Adanya komunikasi ke atas
d. Mendengarkan pendapat dan ide bawahan

13
e. Adanya wewenang
3. Sistem Konsultatif
Pada sistem ini, pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dan
memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih
dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan – keputusan
mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih
digunakan untuk memotivasi bawahan daripada hukuman
hukuman.Pemimpin memiliki kekuasaan terhadap bawahan yang cukup
besar. Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi
bawahan dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman.
Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh
bawahan.
Ciri-ciri Sistem konsultatif antara lain:
Komunikasi dua arah
Pimpinan memiliki kepercayaan pada bawahan
Pembuatan keputusan dan kebijakan yang luas di tingkat atas

4 . Sistem Partisipatif
Sistem partisipatif adalah sistem yang paling ideal menurut Likert
tentang cara bagaimana organisasi harus berjalan. Tujuan-tujuan yang
ditetapkan dan keputusan-Keputusan kerja yang dibuat oleh kelompok.
Bila pemimpin secara formal yang membuat keputusan, mereka
melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para
anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, para pemimpin tidak
menikmati penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba
memberikan kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting.
Pemimpin memiliki kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan,
menggunakan ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah
dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.
Ciri-ciri Sistem Partisipatif antara lain:
a. Kerja tim
b. Adanya.dan kepercayaan pada bawahan

14
c. Komunikasi dua arah (atas bawah dan bawah ke ata
2.8 Dimensi gaya menurut REDDIN
Menurut Reddin, ada jenis gaya yang barus diperhatikan yaitu gaya yang
efektif dan gaya yang tidak efektif. Gaya kepemimpinan dari Reddin ini
tidak terpengaruh kepada lingkungan sakitarnya.
Gaya yang efektif terdiri atas tiga jenis, yaitu :
1. Eksekutif.
Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas
pekerjaan dan hubungan kerja. Manajer seperti ini berfungsi sebagai
motivator yang baik dan mau menetapkan produktivitas yang tinggi.
2. Pencinta Pengembangan (Developer).
Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang penuh terhadap hubungan
kerja, sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas pekerjaan adalah minim.
3. Otokratis yang baik.
Gaya Kepemimpinan ini menekankan perhatian yang maksimum terhadap
pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja yang
minimum sekali, tetapi tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya
Gaya yang tidak efektif adalah sebagai berikut :
1. Pencinta Kompromi (Compromiser).
Gaya Kompromi ini menitikberatkan perhatian kepada tugas dan
hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
2. Missionari
Manajer seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan, dalam arti
memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan
hubungan kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang
tidak sesuai.
3. Otokrat
Pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak terhadap
tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku yang
tidak sesuai.

15
4. Lari dari tugas ( Manajer yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini
sama sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun
hubung kerja

BAB 3

KESIMPULAN

Suatu kepemimpinan akan menjadi efektif apabila pemimpin tersebut


memilikikecerdasan-kecerdasan dasar yang harus dimiliki oleh pemimpin. Selain
itu, untukkeberhasilannya pemimpin harus dapat mengerjakan segala tugas dan
peranannya dalamorganisasi.Gaya kepemimpinan sangat menentukan efektif atau
tidaknya kepemimpinanseseorang. Gaya kepemimpinan pada dasarnya lebih
dititik beratkan kepada cara berpikir dan bertindak seorang pemimpin
ataskepemimpinan formalnya yang disesuaikan dengan situasidan kondisi
yangdihadapi dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan
seseorang yang diterapkan dalam memimpin organisasi harus disesuaikan dengan
kondisi organisasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Candra Wijaya, M. Pd. Perilaku organisasi

Medan: LPPi

http://e-jurnal.nobel.ac.id/index.php/akmen/article/download/15/16

https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/download/4707/2862

https://www.academia.edu/30510376/
PENTINGNYA_KEPEMIMPINAN_DAN_KEMAMPUAN_MANAJERIAL_U
NTUK_PENINGKATAN_MUTU_LEMBAGA_PENDIDIKAN

17

Anda mungkin juga menyukai