KEMAMPUAN KEPEMIMPINN
Disusun oleh :
Tiara gusnia (A1D522034)
Aluisius Kevin (A1D522048)
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama Kami mengucapkan puji syukur atas Kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan Karunia-Nya serta Kesehatan
kepada kami,sehinnga kami dapat menyelesaikan makalah inin yang berjudul
“KEMAMPUAN KEPEMIMPINAN.” Makalah ini disusun dengan harapan dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada segenap pembaca.
Apabila dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, Kami
mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu tak luput dari kata salah, hanya
Maha Kuasa yang paling sempurna,karena ilmu kami belum seberapa banyak.
Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah kami ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan wawsan dan pengetahuan bagi siapa
saja yang memerlukan di masa yang akan dating.
Jambi,September 2022
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................
BAB 2.....................................................................................................
PEMBAHASAN....................................................................................
BAB 3......................................................................................................
PENUTUP..............................................................................................
3.1 Kesimpulan .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 PERMASALAHAN
4
1.3 TUJUAN PENULISAN
5
BAB 2
PEMBAHASAN
kemampuan
kepemimpinan
6
Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan
wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Kemampuan intelektual
Kemampuan kognitif
Kemampuan Emosional
7
Tjiharjadi (2012: 1100) menyatakan bahwa Emotional Intelligence (EQ)
atau kecerdasan emosional adalah kecerdasan dalam mengendalikan emosi,
bagaimana seseorang menyadari bagaimana emosinya bereaksi dengan kondisi
dan situasi tertentu. Dalam pemahaman beberapa ahli Emotional Intelligence
didefenisikan dalam kelompok terminologi yang berbeda, tetapi ada hubungan
dengan kemampuan, dan mencakup:
8
c. Coordination, merupakan kemampuan mengkoordinasi tindakan secara bersama
dari bagian tubuh yang berbeda. Dinyatakan pula sebagai kualitas gerakan fisik
yang mungkin penting dibeberapa pekerjaan.
Kemampuan atau ability berdampak pada job performance atau kinerja dan
commitment atau komitmen, namun bergantung pada jenis kemampuan yang
mana, cognitive ability karena merupakan bentuk kemampuan yang paling relevan
untuk semua pekerjaan.
Menurut Gareth Jones dan Jennifer George (2003:440), yang dimaksud dengan
Kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu memiliki pengaruh
terhadap orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan
mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka untuk membantu tercapainya tujuan
kelompok atau organisasi . Sedangkan Definisi Manajemen menurut RW Griffin
(1997:5-6) adalah suatu kegiatan (termasuk perencanaan dan pembuatan
keputusan, pengorganisasian.
9
2.5 Teori,gaya dan fungsi dari manajemen
# TEORI
Berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap
hasil yang tinggi .
10
# GAYA
#FUNGSI
Fungsi kepemimpinan
• Memprakarsai struktur suatu organisasi.
• Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam suatu organisasi agar dapat berjalan
dengan efektif.
• Merumuskan sebuah tujuan institusional atau organisasional dan menentukan
sarana serta cara-cara yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut.
• Mengatasi suatu pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan
mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang.
•Mengadakan suatu revisi, perubahan, inovasi pengembangna dan penyempurnaan
dalam organisasi
Support
Direction
Instruksi
Konsultasi
11
Bangun kultur positive
Terbuka terhadap perbedaan
Mengutamakan kerja sama
Seorang yang belajar seumur hidup
Berorientasi pada pelayanan
b. Keahlian Kepemimpinan
Margarison dan Mc.Clallan dalam Uha (2013: 160) menawarkan
Sembilan kunci aktivitas yang merupakan tugas penting untuk
diberikan pada para anggota tim dan dimanajemeni oleh tim
tersebut agar mereka dapat berjalan secara efektif. Kesembilan
kunci aktivitas tersebut adalah:
1) Menasehati, menciptakan ide-ide baru dan berfikir memakai
cara-cara baru untuk meningkatkan proses dan produk
yang telah ada.
2) Menginovasi, menciptakan ide-ide baru dan berfikir
mengenai cara-cara baru untuk meningkatkan proses dan
produk yang telah ada.
3) Mempromosikan, menjual ide baru untuk pengambilan
keputusan.
4) Mengembangkan, mengekspos konsep awal untuk
mengadakan analisis yang ketat tentang realitas konkret
pasar saat ini.
5) Mengorganisasikan, memanfaatkan sumber-sumber yang
teridentifikasi menjadi struktur yang terencana.
6) Memproduksi, memenuhi tujuan (sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat).
7) Mengimpeksi, memastikan bahwa indicator kinerja
diperhatikan.
8) Memelihara, memastikan bahwa infrastruktur tim dan tugas
tetap mendukung efisiensi maksimum.
9) Menggabungkan, merupakan inti dari keberhasilan semua
12
Tim
2.7 Sistem manajemen menurut LIKERT
Empat Sistem Kepemimpinan menurut Likert tersebut antara lain :
1. Sistem Otokratis Eksploitif
Pada sistem Otokratis Eksploitif ini, pemimpin membuat semua
keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan
untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan juga ditetapkan
oleh pemimpin.Pemimpin tipe ini sangat otoriter, memiliki kepercayaan
yang rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui ancaman
atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah (top-
down).
Ciri-ciri sistem otokratis eksploitif ini antara lain:
a. Pimpinan menentukan keputusan
b. Pimpinan menentukan standar pekerjaan
c. Pimpinan menerapkan ancaman dan hukuman
d. Komunikasi dari atas ke bawah
2. Sistem Otokratis Paternalistik
Pada sistem ini, Pemimpin tetap menentukan perintah-perintah, tetapi
memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap
perintah-perintah tersebut. Berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan
tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan
prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Pemimpin mempercayai
bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman
atau hukuman tetapi tidak selalu dan diperbolehkan komunikasi ke atas.
Pemimpin memperhatikan ide bawahan dan mendelegasikan berwenang,
meskipun dalam pengambilan keputusan masih melakukan pengawasan
yang ketat.
Ciri-ciri sistem dri Otokratis Paternalistic atau Otoriter Bijak, antara lain:
a. Pimpinan percaya pada bawahan
b. Motivasi dengan hadiah dan hukuman
c. Adanya komunikasi ke atas
d. Mendengarkan pendapat dan ide bawahan
13
e. Adanya wewenang
3. Sistem Konsultatif
Pada sistem ini, pemimpin menetapkan tujuan-tujuan dan
memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih
dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan – keputusan
mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih
digunakan untuk memotivasi bawahan daripada hukuman
hukuman.Pemimpin memiliki kekuasaan terhadap bawahan yang cukup
besar. Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi
bawahan dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman.
Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh
bawahan.
Ciri-ciri Sistem konsultatif antara lain:
Komunikasi dua arah
Pimpinan memiliki kepercayaan pada bawahan
Pembuatan keputusan dan kebijakan yang luas di tingkat atas
4 . Sistem Partisipatif
Sistem partisipatif adalah sistem yang paling ideal menurut Likert
tentang cara bagaimana organisasi harus berjalan. Tujuan-tujuan yang
ditetapkan dan keputusan-Keputusan kerja yang dibuat oleh kelompok.
Bila pemimpin secara formal yang membuat keputusan, mereka
melakukan setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para
anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, para pemimpin tidak
menikmati penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba
memberikan kepada bawahan perasaan yang dibutuhkan dan penting.
Pemimpin memiliki kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan,
menggunakan ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah
dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.
Ciri-ciri Sistem Partisipatif antara lain:
a. Kerja tim
b. Adanya.dan kepercayaan pada bawahan
14
c. Komunikasi dua arah (atas bawah dan bawah ke ata
2.8 Dimensi gaya menurut REDDIN
Menurut Reddin, ada jenis gaya yang barus diperhatikan yaitu gaya yang
efektif dan gaya yang tidak efektif. Gaya kepemimpinan dari Reddin ini
tidak terpengaruh kepada lingkungan sakitarnya.
Gaya yang efektif terdiri atas tiga jenis, yaitu :
1. Eksekutif.
Gaya ini mempunyai perhatian yang banyak terhadap tugas-tugas
pekerjaan dan hubungan kerja. Manajer seperti ini berfungsi sebagai
motivator yang baik dan mau menetapkan produktivitas yang tinggi.
2. Pencinta Pengembangan (Developer).
Pada gaya ini lebih mempunyai perhatian yang penuh terhadap hubungan
kerja, sedangkan perhatian terhadap tugas-tugas pekerjaan adalah minim.
3. Otokratis yang baik.
Gaya Kepemimpinan ini menekankan perhatian yang maksimum terhadap
pekerjaan (tugas-tugas) dan perhatian terhadap hubungan kerja yang
minimum sekali, tetapi tetap berusaha agar menjaga perasaan bawahannya
Gaya yang tidak efektif adalah sebagai berikut :
1. Pencinta Kompromi (Compromiser).
Gaya Kompromi ini menitikberatkan perhatian kepada tugas dan
hubungan kerja berdasarkan situasi yang kompromi.
2. Missionari
Manajer seperti ini menilai keharmonisan sebagai suatu tujuan, dalam arti
memberikan perhatian yang besar dan maksimum pada orang-orang dan
hubungan kerja tetapi sedikit perhatian terhadap tugas dan perilaku yang
tidak sesuai.
3. Otokrat
Pemimpin tipe seperti ini memberikan perhatian yang banyak terhadap
tugas dan sedikit perhatian terhadap hubungan kerja dengan perilaku yang
tidak sesuai.
15
4. Lari dari tugas ( Manajer yang memiliki gaya kepemipinan seperti ini
sama sekali tidak memberikan perhatian, baik kepada tugas maupun
hubung kerja
BAB 3
KESIMPULAN
16
DAFTAR PUSTAKA
Medan: LPPi
http://e-jurnal.nobel.ac.id/index.php/akmen/article/download/15/16
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/download/4707/2862
https://www.academia.edu/30510376/
PENTINGNYA_KEPEMIMPINAN_DAN_KEMAMPUAN_MANAJERIAL_U
NTUK_PENINGKATAN_MUTU_LEMBAGA_PENDIDIKAN
17