Anda di halaman 1dari 12

ETERAMPILAN DASAR DALAM KONSELING DAN PSIKOTERAPI

Disusun Gun2 Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Konseling dan Psikoterapi

Dosen pengampu : DR. Fatma Laili Khoinrun Nida, S. AG., M.SI.

Nama kelompok :

1. Naila Adelia Firnanda (2130310028)


2. Luthfi Maulana Asyrof (2130310027)
3. Diyan Andriyanto (2130310029)
4. Halimatus Sa`diyah (2130310026)
5. Laila Septiyaningtiyas (2130310011)

PRODI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI


FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITU AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Keterampilan Dasar
Dalam Konseling dan Psikoterapi” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Konseling dan Psikoterapi Islam.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemahaman Dan
Penguasaan mengenai dasar keterampilan dalam konseling dan psikoterapi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr. Fatma Laili
Khoirun Nida, S.Ag.,M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Konseling dan Psikoterapi Islam yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................................6
A. Pengertian dari Keterampilan................................................................................................6
B. Keterampilan Dasar Dalam Konseling...................................................................................7
C. Keterampilan Dasar Dalam Psikoterapi................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP......................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................11
B. Saran.......................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan banyak didefinisikan oleh para ahli,keterampilan menurut
Bambang Wahyudi keterampilan adalah kecakapan
atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya
diperoleh dalam praktek. Keterampilan menurut Davis Gordon adalah kemampuan
untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat.
Menurut Nadler keterampilan adalah kegiatan yang memerlukan
praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.1

Konseling merupakan salah satu hubungan yang sifatnya membantu individual


untuk mengetahui potensi yang dimiliki untuk dikembangkan sehingga bisa
mengambil keputusan sendiri dan menjadi manusia yang produktif,efektif,dan
bahagia. Selain itu konseling juga proses konsultasi antara klien dengan konselor,
Tujuan konseling bisa tercapai apabila konselor memiliki berbagai kompetensi yang
dibutuhkan untuk membantu konselor, sehingga cakap dan terampil dalam
konselingnya. 2

Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan


dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik.
Sebetulnya dalam kehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip dan beberapa
kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga digunakan, antara lain
dalam konseling, pendidikan dan pengajaran, ataupun pemasaran.3

Keterampilan dasar merupakan keterampilan yang wajib dimiliki oleh


seseorang. Sedangkan keterampilan dasar konseling dan psikoterapi maka harus
dikuasai oleh konselor dan terapis. Kemampuan dasar mencakup berbagai aspek dlam
proses konseling dan psikoterapi.

1
Davis Gordon, “Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen”, (Jakarta : PT. Pustaka
Binaman Presindo, 1999), 55
Nadler, “Keterampilan dan Jenisnya”, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1986), 73
2
74Jurnal Psikologi Pendidikan & KonselingVolume 3 Nomor 1 Juni 2017. Hal 74-81p-ISSN: 2443-2202 e-ISSN: 2477-2518Homepage:
http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPKPengembangan instrumenketerampilan dasar konselingPada mahasiswa calon konselor
3
JURNAL A L A S M A V O L U M E V I I D E S E M B E R 2 0 1 8, KONSEP DASAR, BENTUK, DAN TEKNIK PSIKOTERAPI
DALAM ISLAM

4
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari kata keterampilan dan dasar keterampilan
2. Keterampilan dasar dalam konseling
3. Kerampilan dasar dalam psikoterapi

C. Tujuan
1. Mengetahui arti kata keterampilan dan dasar keterampilan
2. Mengetahui keterampilan dasar dalam konseling
3. Mengetahui keterampilan dasar dalam psikoterapi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Keterampilan


Budiyono (2014:21) menjelaskan bahwa "Skill atau keterampilan adalah suatu
kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktik sehingga tercapai
tujuan yang diinginkan". Menurut Bateman dan Snell (2012:20) menjelaskan
"Keterampilan merupakan bagian dari manejemen pengetahuan yang
merupakansekumpulan praktik yang bertujuan untuk menemukan dan memanfaatkan
sumber-sumber data intelektual dari organisasi sepenuhnya mendayagunakan
intelektualitas orang-orang dalam organisasinya".

Menurut Bambang Wahyudi keterampilan adalah kecakapan atau keahlian


untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya diperoleh dalam praktek. Keterampilan
menurut Davis Gordon adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara
mudah dan cermat. Menurut Badler keterampilan adalah kegiatan yang memerlukan
praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas. Menurut Soemarjadi
keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melalui tahap-tahap
belajar,keterampilan berasal dari gerakan-gerakan yang kasar atau tidak terkoordinasi
melalui pelatihan bertahap gerakan tidak teratur itu berangsung-angsur berubah
menjadi gerakan yang lebih halus,melalui proses koordinasi diskriminasi (perbedaan)
dan integrasi (perpaduan) sehingga diperoleh suatu ketrampilan yang diperlukan
untuk tujuan tertentu.

Dari berbagai pendapat para ahli mengenai arti keterampilan dapat


disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu tingkat keterampilan yang baik, perlu
memperhatikan hal sebagai berikut, pertama, faktor individu atau pribadi yaitu
kemauan serta keseriusan dari individu itu sendiri berupa motivasi yang besar untuk
menguasai keterampilan yang diajarkan. Kedua,faktor proses belajar mengajar
menunjuk kepada
bagaimana kondisi belajar dapat disesuaikan dengan potensi individu, dan
lingkungan sangat berperan dalm penguasaan keterampilan. Ketiga, faktor
situasional menunjuk pada metode dan teknik dari latihan atau praktek yang
dilakukan.

6
Menurut Robbins dasar keterampilan dapat dibedakan menjadi empat
kategori,yaitu :

1. Keterampilan Dasar (Basic Literacy Skill)


Keterampilan dasar nerupakan keahlian seseorang yang pasti
dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang seperti membaca,
menulis, mendengar dan lain-lain.
2. Keahlian Teknik (Technical Skill)
Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam
pengembangan teknik yang dimiliki seperti menghitung secara
cepat, mengoperasikan komputer dan lain-lain.
3. Keahlian Interpersonal (Interpersonal Skill)
Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang
secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun
dengan rekan kerja seperti menjadi pendengar yang baik,
menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja sama dalam
suatu tim.
4. Menyelesaikan Masalah (Problem Solving)
Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk
menjalankan logika, beragumentasi dalam penyelesaian
masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab,
mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih
penyelesaian yang baik.4

B. Keterampilan Dasar Dalam Konseling


Konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang sifatnya membantu,

yaitu konselor membantu mengupayakan orang lain/konseli agar mampu


mengembangkan potensi yang dimiliki dan memandirikan konseli dalam pengambilan
keputusan dan pilihan untuk mewujudkan kehidupannya secara efektif dalam
kesehariannya,produktif, dan bahagia. Secara lebih luas, Rogers (dikutip dari
Namora,2011) mengartikan konseling sebagai hubungan membantu di mana salah
satu pihak (konselor) bertujuan meningkatkan kemampuan dan fungsi mental pihak
lain (konseli), agar dapat menghadapi persoalan konflik yang sedang dihadapi konseli.
4
Robbins, “Keterampilan Dasar”, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2000), 494

7
Oleh karenanya pelayanan konseling diarahkan untuk membantu pengembangan
individu dalam setting sekolah dan masyarakat luas, maka harus diselenggarakan oleh
tenaga ahli yang profesional (Depdiknas, 2004).

Sedangkan pelayanan konseling adalah pekerjaan yang profesional, yang


berarti pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran/kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Tujuan konseling bisa tercapai apabila konselor memiliki berbagai kompetensi yang
dibutuhkan untuk membantu konseli. Kompetensi (competence) yang harus dimiliki
konselor mencakup aspek fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral (M. Surya,
2009).

Kompetensi dasar konseling yang diatur oleh Asosiasi Bimbingan dan


Konseling Indonesia (ABKIN) menjelaskan bahwa konselor harus menguasai
beberapa hal berikut ini,yaitu :

1. Penguasaan konsep dan praktik pendidikan


2. Kesadaran dan komitmen etika profesional,karena dalam konsleing
para konselor akan menangani masalah orang lain maka membutuhkan
kesadaran dan komitmen yang tinggi agar bisa membantu klien dengan
sepenuhnya
Yang nenyangkut personality konselor karena menyangkut jalannya
keerhasilan koseling dan humble, ramah, empati tinggi,
Kode etik konselor mengenai membocorkan privasi klaennya dan
mendapatkan teguran samai 3 kali dan jika tidak kapok dan tidak
memilki efek jera maka izin prakteknya akan dicabut. \
Keterampilan prodak dari latihan hasil dari latihan
Bakat adalah intelejensi ada 8 multipel intelejensi bukan untuk dilatih
tapi di
3. Penguasaan konsep perilaku perkembangan individu,selain penguasan
tentang konsep bimbingan dan konseling para konselor juga harus
memiliki pengetahuan tentang perkembangan manusia dan teori
perilaku manusia.

8
4. Penguasaan konsep dan praktis esesmen,saat melakukan sesi konseling
maka konselor juga harus menuliskan hasil konselingnya dalam bentuk
asesmen yang jelas.
5. Penguasaan konsep dan praktis bimbingan dan konseling, dalam proses
konseling maka konselor harus paham tentang konsep dalam
bimbingan dan koseling selingga dalam praktiknya bisa menggunakan
metode yang sesuai dengan yang dibutuhkan klien.
6. Pengelolaan program bimbingan dan konseling
7. Penguasaan konsep dan praktis riset dalam bimbingan dan konseling5

Sosok utuh kompetensi konselormencakup kompetensi akademik dan

profesional sebagai satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah


dari kiat pelaksanaan pelayanan profesional bimbingan dan konseling. Sedangkan
kompetensi akademik merupakan landasan bagi pengembangan kompetensi
profesional, yang meliputi: (1) memahami secara mendalam konseli yang dilayani, (2)
menguasai landasan dan kerangka teoretik bimbingan dan konseling,(3)
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (4)
mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselorsecaraberkelanjutan (Prayitno,
2009).

C. Keterampilan Dasar Dalam Psikoterapi


Psikoterapi (psychoterapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih
tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode
psikologis.Istilah ini mencakup berbagai teknik yang bertujuan untuk
membantu individu dalam mengatasi gangguan emosionalnya, dengan cara
memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya, sehingga individu tersebut
mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Jadi
psikoterapi merupakan terapi psikis atau pengobatan alam pikiran melalui
metode psikologis.6

Kompetensi dasar yang harus dikuasi oleh terapis meliputi dari segi
komunikasi,pemahaman dengan klien,cara mendengarkan dengan baik. Dalam buku
Sommers, F.J., & Sommers, F.R. (2004) menjelaskan kompetensi dasar dalam
psikoterapis,sebagai berikut :
5
DASAR-DASAR BIMBINGANDAN KONSELINGDra. Suhertina, M.Pd,hal 137
6
KONSEP DASAR, BENTUK, DAN TEKNIKPSIKOTERAPI DALAM ISLAM,Singgih Aji Purnomo

9
1. Memperhatikan sungguh-sungguh melalui konsentrasi.
Sebagai terapis diharuskan memberikan perhatian penuh
danmendengarkan dengan seksama apa yang diungkapkan oleh klien.
2. Bertanya dengan pertanyaan terbuka.
Pertanyaan terbuka cenderung dimulai dengan apa, mengapa,
bagaimana, atau jelaskan. Pertanyaan terbuka mengajak penjawabnya
untuk berpikir dan merenung. Pertanyaan seperti ini umumnya
memerlukan jawaban yang lebih panjang.
3. Mendengarkan dengan aktif
cara mendengarkan yang benar-benar terfokus. Dalam kata lain, benar-
benar memperhatikan apa yang sedang disampaikan oleh lawan bicara.
4. Meringkas isi dari pembicaraan
Meringkas cerita pengalaman bermakna yang diceritakan oleh klien.
5. Meringkas perasaan
Meringkas isi hati atau merefleksi perasaan klien.7

Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam Psikoterapi Islam, yaitu :
pertama, takhalli ( pembersihan diri) pembersihan diri itu adalah dengan jalan “taubat
nasuha” (sesungguh-sungguhnya perbuatan), yaitu dengan berikrar dengan sungguh-
sungguh dihadapan Allah SWT yang disaksikan oleh pembimbing, guru atau syaikh
yangsangat menguasai tentang ilmu melepaskan diri dari bekasan- bekasan
kedurhakaan dandosa dari dalam diri. Kedua, tahalli (pengisian diri) setelah
melakukan ikrar dengansunguh-sungguh maka selanjutnya ikrar itu harus dibuktikan
secara konkrit sebagaiindikasi adanya rasa penjelasan dan keinginan melakukan
perubahan, perbaikan dan penyucian. Ketiga, tajalli (kelahiran baru).

Selain keterampilan dasar seperti teknik komunikasi,pemahaman karater atau


perilaku dalam psikoterapi islam para terapis juga harus memiliki keterampilan
menyalurkan energi positif kepada klien agar bisa membantu menangani masalah
klein. Biasanya seorang psikoterais islam sudah didasari dengan pembelajaran agama
islam untuk selalu menyertakan Tuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu

7
Sommers, F.J., & Sommers, F.R. (2004). Counseling and psychotherapy theories in context and practice: Skills, strategies, and
techniques.New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

10
keterampilan hardskill yang dimiliki juga seputar terapi sereprti
bekam,akupresure,moksibasi,dan terapi lainnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan merupaakn kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam
suatu bidang. Dari berbagai pendapat para ahli mengenai arti keterampilan dapat
disimpulkan bahwa untuk mencapai suatu tingkat keterampilan yang baik, perlu
memperhatikan hal sebagai berikut, pertama, faktor individu atau pribadi yaitu kemauan
serta keseriusan dari individu itu sendiri berupa motivasi yang besar untuk menguasai
keterampilan yang diajarkan. Kedua,faktor proses belajar mengajar menunjuk kepada
bagaimana kondisi belajar dapat disesuaikan dengan potensi individu, dan
lingkungan sangat berperan dalm penguasaan keterampilan. Ketiga, faktor
situasional menunjuk pada metode dan teknik dari latihan atau praktek yang
dilakukan. Sedangklan keterampilan yang harus dikuasi dalam bidang konseling dan
psikoterapis mencakup berbagai aspek.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah kali ini pasti masih banyak kesalahan maka penulis
ingin jika ada masukan agar makalah bisa menajdi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Davis Gordon, “Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen”, (Jakarta : PT. Pustaka
Binaman Presindo, 1999), 55
Nadler, “Keterampilan dan Jenisnya”, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 1986), 73
74Jurnal Psikologi Pendidikan & KonselingVolume 3 Nomor 1 Juni 2017. Hal 74-81p-ISSN: 2443-
2202 e-ISSN: 2477-2518Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPKPengembangan
instrumenketerampilan dasar konselingPada mahasiswa calon konselor
JURNAL A L A S M A V O L U M E V I I D E S E M B E R 2 0 1 8, KONSEP DASAR, BENTUK,
DAN TEKNIK PSIKOTERAPI DALAM ISLAM
Robbins, “Keterampilan Dasar”, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2000), 494

DASAR-DASAR BIMBINGANDAN KONSELINGDra. Suhertina, M.Pd,hal 137


KONSEP DASAR, BENTUK, DAN TEKNIKPSIKOTERAPI DALAM ISLAM,Singgih Aji
Purnomo

Sommers, F.J., & Sommers, F.R. (2004). Counseling and psychotherapy theories in context and
practice: Skills, strategies, and techniques.New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

12

Anda mungkin juga menyukai