Disusun Oleh :
FAKULTAS PETERNAKAN
JURUSAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini di ajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah dasar-dasar manajemen semester 1 dengan
dosen pengampu yaitu bapak, Dr,Ir.La ode Arsad Sani,S.Pt.M.Sc.IPM. Tidak lupa saya
sampaikan terima kasih kepada bliau yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Dengan segala kerendahan
hati saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca guna
meningkatkan kemampuan kami dalam menyusun makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG............................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................
1.3 TUJUAN..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 DECISION MAKING...........................................................................
2.2 RESPONSIBILITY...............................................................................
2.3 DELEGATION......................................................................................
2.4 AUTHORITY........................................................................................
2.5 AKUNTABILITAS...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Responsible Decision Making adalah hal yang akan kita kupas dan bahas bersama kali ini.
Sebagian orang awam mungkin belum pernah mendengar istilah ini. Namun, istilah ini telah
dikenal dan tidak asing bagi kalangan orang yang bergulat pada dunia psikologi. Arti dari
Responsible Decision Making dalam bahasa indonesia ialah pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab. Jika lebih diperluas lagi, artinya ialah suatu kemampuan seseorang dalam
mengambil dan membuat keputusan yang dilandasi sikap tanggung jawab yang konstruktif
dengan perilaku dan sikap seseorang secara pribadi dengan mempertimbangkan aspek
keamanan, keselamatan dan juga norma sosial.
Kemampuan ini, yaitu bertanggung jawab atas apa yang telah dipilihnya haruslah
ditanamkan sejak dini. Karena, jika hal ini konsisten dilakukan oleh anak, maka akan tumbuh
suatu prinsip dan kebiasaan yang tertanam dalam diri anak. Terlebih jika berkelanjutan dan
konsisten anak tinggi, maka hal ini akan memungkinkan anak tumbih menjadi pribadi yang
bertanggung jawab dan berani dalam mengambil keputusan serta menghadapi segala
konsekuensi yang harus dilewati olehnya.
Kemampuan ini juga bukanlah kemampuan yang tiba-tiba dimiliki seseorang secara
alami. Ini merupakan sikap yang perlu ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri seseorang.
Setelah tertanam, seseorang akan terbiasa dengan sikap tersebut dan menjadikannya pedoman
dalam mengambil keputusan. Karena seseorang yang tanggung jawab dalam menagmbil
keputusan akan lebih mempertimbangkan dan memikirkan seluruh aspek pada alternatif yang
ada. Seseorang yang seperti ini, sebelum mengambil keputusan akan menimbang-nimbang
pilihannya terlebih dahulu.
Sebenarnya untuk mengambil keputusan tidak selalu harus mengikuti 6 hal di atas.
Namun yang terpenting adalah untuk selalu membuat keputusan dengan objektif.
Decision making adalah skill yang berhubungan erat dengan beberapa skill lainnya
yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin.Berikut ini beberapa contoh dari skill decision
making menurut Indeed, antara lain
1. Problem solving
Contoh skill decision making yang pertama adalah problem solving atau penyelesaian
masalah. Kemampuan problem solving umumnya disebut hanya dibutuhkan oleh para
pemimpin saja. Faktanya, setiap orang perlu memiliki kemampuan yang satu ini karena
sangat dibutuhkan dalam pekerjaan sehari-hari.Saat harus menghadapi suatu masalah tidak
semua orang bisa menghadapinya dengan bijaksana. Karena sering kali emosi ikut ambil
peran saat kita harus membuat keputusan apa pun.Padahal, saat harus menyelesaikan masalah
dan membuat suatu keputusan haruslah selalu berpikiran objektif dan logis tanpa bias.
2. Active listening
Active listening atau kemampuan mendengarkan yang aktif tidak kalah pentingnya
dan sangat berperan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam proses pengambilan
keputusan tentu saja kita harus selalu menerima masukan dari orang lain. Apalagi jika orang
tersebut memang memiliki kemampuan yang mumpuni. Itulah mengapa kemampuan active
listening ini sangatlah dibutuhkan. Dengan mampu mendengarkan dengan baik, pasti kamu
bisa berdiskusi dan berkolaborasi untuk mengambil suatu keputusan dengan baik.
3. Penalaran
Dalam membuat keputusan tentu saja dibutuhkan kemampuan untuk berpikir yang
logis dan melakukan penalaran. Pastikan sebelum memutuskan sesuatu pelajari dahulu semua
informasi yang dibutuhkan. Kemudian coba lakukan penalaran dan cari tahu seperti apa
keputusan yang tepat. Tanpa kemampuan bernalar yang baik pasti akan cukup sulit untuk
mendapatkan suatu keputusan yang objektif.
4. Intuisi
Intuisi juga menjadi bagian penting dalam skill decision making karena pada saat
memutuskan kita juga akan bergantung pada insting. Insting biasanya didapatkan dari
pembelajaran atau pengalaman yang pernah didapatkan di masa lalu.
2.2 Responsibility
Responsibility atau tanggung jawab adalah tugas yang dipercayakan manajer kepada
bawahannya. Ini adalah komitmen moral untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan.
Dengan kata lain dapat juga diartikan sebagai “Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang
untuk melaksanakan kegiatan yang ditugaskan dengan sebaik-baiknya”.
Tanggung jawab berakhir ketika orang tersebut telah menyelesaikan tugasnya.
Di bawah ini adalah bidang tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh manajer:
1. Sikap terhadap manajemen tingkat atas.
2. Perilaku dengan kelompok lain.
3. Sikap dan nilai pribadi.
4. Perilaku dengan bawahan.
2.3 Delegation
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, delegasi memiliki arti orang yang ditunjuk dan diutus oleh suatu perkumpulan,
seperti negara dan sebagainya, dalam suatu perundingan atau pertemuan. Makna lainnya,
delegasi adalah penyerahan atau pelimpahan wewenang.
Dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), delegasi
dalam bidang manajemen lebih tepat diartikan sebagai penyerahan atau pelimpahan
wewenang maupun tugas. Pendelegasian ini biasa dilakukan oleh seorang manajer. Manajer
akan mendelegasikan tugas kepada bawahannya karena mungkin ada beberapa pekerjaan
yang harus dibagi. Pendelegasian adalah hal yang wajar agar sebuah tim kerja dapat berjalan
lebih efektif dalam mencapai tujuan tertentu.
Ada beberapa jenis delegasi yang dilakukan oleh manajer, antara lain sebagai berikut.
1. Delegasi Umum
Delegasi umum yaitu penyerahan tugas atau wewenang kepada bawahan untuk
menjalankan fungsi manajemen secara umum. Contohnya adalah penyerahan tugas
keorganisasian, perencanaan atau pengawasan kinerja.
2. Delegasi Formal
Delegasi formal yaitu penyerahan tugas berdasarkan struktur perusahaan. Pembagian
tugas ini sudah tersistem bahwa bawahan bertanggung jawab kepada atasannya. Contoh
ketika manajer harus meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan, maka jajaran di
bawahnya harus melakukan fungsi pengawasan produksi secara ketat.
3. Delegasi Informal
Delegasi informal yaitu penyerahan tugas yang tidak berdasarkan struktur perusahaan. Tugas
tersebut bisa saja bukan bagian dari tugas pokok sesuai jabatannya.
Namun tugas diserahkan karena dianggap bisa atau memang memiliki keahlian di bidang
yang di luar jabatannya. Misalnya ketika seorang staf personalia ditugaskan memperbaiki
komputer karena memiliki kemampuan itu.
4. Delegasi Lateral
Delegasi lateral yaitu pelimpahan tugas atau wewenang kepada pihak lain untuk
menjalankan sesuatu yang bukan tugas pokoknya. Misalnya bagian HRD meminta manajer
umum agar seluruh karyawan mengumpulkan foto, kemudian manajer umum mendelegasikan
tugas kepada setiap manajer bagian untuk mengumpulkan foto karyawan di bagian masing-
masing.
5. Delegasi Khusus
Delegasi khusus adalah penyerahan tugas khusus yang dikerjakan pada saat tertentu
dengan tujuan tertentu. Contohnya ketika manajer meminta staf bagian produksi untuk
melakukan riset produk ke daerah tertentu untuk membuat produk yang lebih bersaing.
Unsur Delegasi
1. Ada Wewenang
Delegasi hanya dapat dilakukan ketika seseorang memiliki wewenang.
Wewenang ini dimiliki oleh setiap atasan. Top manager memiliki wewenang atas
middle manager, middle manager memiliki wewenang atas lower manager. Setiap
manajer diberi hak untuk mengelola jajaran yang ada di bawahnya.
3. Pelimpahan Wewenang
Setelah tugas dibagikan, maka di situ sekaligus ada pelimpahan wewenang dari
manajer. Dengan demikian, atasan tidak merasa dilangkahi dan bawahan menjadi
memiliki wewenang yang sebelumnya tidak dia miliki.
4. Tanggung Jawab
Ketika tugas telah dibagi, maka otomatis bawahan memiliki tanggung jawab
tambahan kepada atasannya. Dia harus mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung
jawab. Jika menemui kendala tertentu maka harus mengkomunikasikan kepada
pemberi tugas.
5. Akuntabilitas
Hasil pekerjaan yang didelegasikan harus tercatat agar bisa menjadi bahan
evaluasi di masa mendatang.
Tujuan Delegasi
Pendelegasian memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah: Agar pekerjaan bisa
diselesaikan secara efektif dan efisien serta tidak melebihi batas waktu. Agar manajer bisa
fokus mengerjakan hal yang lebih penting atau lebih besar tanggung jawabnya atau
bertujuan lebih besar. Agar karyawan berbagi peran sesuai dengan jabatan, kemampuan
yang porsinya dibagi secara adil. Agar manajer lebih mudah menentukan kebijakan yang
tepat berdasarkan evaluasi pekerjaan. Agar pekerja termotivasi untuk mengerjakan tugas.
Agar pekerja termotivasi dalam mengembangkan kariernya.
Manfaat Delegasi
Dilansir dari penelitian di Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh,
beberapa manfaat pendelegasian, yaitu:
4. Pelatihan Kepemimpinan
Karyawan yang didelegasikan menggantikan tugas atasan maka sekaligus bisa
berlatih kepemimpinan, yaitu bagaimana memecahkan masalah, bagaimana membagi
tugas, dan bagaimana memunculkan rasa tanggung jawab serta rasa memiliki perusahaan.
5. Bahan Evaluasi
Pendelegasian juga bisa dilakukan sebagai bentuk ujian kepada karyawan. Hal ini
dilakukan sebagai bahan evaluasi terkait karier bawahan dan juga evaluasi untuk
meningkatkan pencapaian perusahaan.
2.4 Authority
Tarik hadiahnya
Memberikan imbalan
Memiliki kemampuan,dll
Dengan demikian, sumber kekuasaan utama dapat dianggap sebagai kepribadian yang
mendominasi, keahlian, penghargaan, dll. Sedangkan wewenang digambarkan sebagai
kekuasaan yang dilembagakan yang diberikan oleh organisasi secara formal. Kita telah
mempelajari perbedaan antara otoritas dan kekuasaan. Sekarang kita akan memperluas
konsep otoritas untuk memahaminya lebih jauh.
Konsep Otoritas
Karakteristik Otoritas
Ada ciri-ciri tertentu yang diikuti oleh konsep kekuasaan. Ini adalah:
1. Wewenang dianggap sebagai hubungan antara dua orang – bawahan dan atasannya.
Orang-orang dengan superioritas membingkai keputusan dan meneruskannya. Mereka
berpikir bahwa bawahan akan menerima keputusan tersebut dan melaksanakannya.
2. Orang yang diberi kedudukan wewenang itu sah dan sah. Posisi ini didukung oleh
hukum, tradisi, dan standar keaslian. Dengan demikian, wewenang juga dianggap
formal.
3. Wewenang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, kegunaan
dasar wewenang adalah untuk mempengaruhi sikap dan perilaku bawahan dalam
rangka melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat.
4. Jadi, tujuan organisasi tercapai oleh bawahan. Orang yang mempunyai wewenang
mempengaruhi perilaku individu yang sebaliknya mungkin melakukan hal tersebut.
5. Orang yang mempunyai kedudukan berwenang tidak menikmatinya tanpa batas. Ada
batasan dan sejauh mana posisi otoritas dapat dicapai. Ini sudah ditentukan
sebelumnya. Orang yang mempunyai wewenang diharapkan menggunakannya sesuai
aturan, kebijakan, dan regulasi.
6. Otoritas juga memberi seseorang hak untuk mengambil keputusan. Lebih jauh lagi,
seorang manajer hanya dapat memutuskan perintahnya mengenai apa yang boleh atau
tidak boleh dilakukan oleh bawahannya. Dengan demikian, wewenang dilaksanakan
dengan menggunakan keputusan dan melihat kapan wewenang itu dilaksanakan.
a. Akuntabilitas
b. Fungsi Akuntabilitas
c. Jenis Akuntabilitas
d. Contoh Akuntabilitas
Laporan kinerja adalah laporan hasil kerja seseorang atau organisasi dalam
melaksanakan pekerjaannya untuk mencapai tujuan. Laporan ini dapat diukur dengan
standar yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Laporan kinerja dapat
menggambarkan perbandingan antara hasil yang sesungguhnya dicapai dengan
rencana yang dibuat sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemimpin adalah seseorang yang melaksanakan beberapa hal yang benar.
manajer adalah seseorang yang harus melaksanakan sesuatu secara benar.
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam
setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil
tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga
jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak
dapat menjadi pemimpin.
3.2 Saran
Manusia ialah makhluk sosial,dimana setiap harinya pasti akan berinteraksi antara
satu dengan yang lainnya.Interaksi yang terjalin akan memunculkan suatu pilihan dalam
kehidupan manusia.Penentuan pilihan tersebut akan memberikan pengaruh yang
sedemikian besar pada setiap pihak ,sehingga pemilihan tersebut di pilih berdasarkan
pertimbangan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan terutama pada pihak yang
membuat pilihan.Diantara banyak pilihan yang ada memerlukan suatu keputusan dalam
menentukan pilihan tersebut.Oleh karena itukemampuan dalam pengambilan keputusan
akan memberi dampak yang berkelnjutan.keputusn yang di ambil melalui cara
penganmbilan keputusan yang baik akan menghasilkan keputusan yang bermutu,semakin
meningkat kualitas dari suatu keoutusan.Mutu keputusan yang semakin meningkat akan
semakin meyakinkan orang lain tentang keputusan yang diambil dan bisa meningkatkan
profesionalisme dari seorang pemimpin,manajer atau administrator.
DAFTAR PUSTAKA
http://strawberrycupcup.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-
false-in-x-none-x.html
http://suryasyahrulrajabfoundation.blogspot.com/2012/04/beberapa-
tipologi-kepemimpinan.html
http://desndesty.blogspot.com/2012/11/arti-penting-kepemimpinan-
dalam_7976.html