Anda di halaman 1dari 6

SOFT SKILLS

Mahasiswa sebagai subjek di Perguruan Tinggi datang dari berbagai tempat, memiliki
tujuan adalah untuk menimba ilmu dan mengembangkan keterampilan sesuai dengan minat
dan bakatnya. Ketika telah selesai mengikuti segala syarat untuk memperoleh gelar sarjana
berhak mendapatkan ijazah dan gelar. Untuk pengakuan terhadap gelar yang diperolehnya
membutuhkan waktu yang lama, minimal tiga setengah tahun belajar untuk menuntut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta melatih keterampilan sesuai bidangnya (hard skill) di untuk
gelar sarjana (S-1). Namun demikian, banyak mahasiswa yang hanya ingin memperoleh ijazah
saja dengan mengabaikan hard skill dan soft skill. Banyak mahasiswa yang tidak dapat
menyelesaikan studinya dalam waktu minimum untuk memperoleh gelar merupakan hal yang
banyak dijumpai dilingkungan. Bahkan tidak jarang mahasiswa yang drop out (DO) karena
berbagai alasan. Jika mahasiswa menyadari betapa pentingnya hard skill dan soft skill apakah
hal ini akan terjadi? Tentu tidak, karena jika memiliki hard skill dan soft skill yang bisa
diandalkan maka akan lebih cepat menyelesaikan studinya dan tidak akan terjadi drop out
kecuali dengan alasan tertentu yang tidak dapat dielakkan.
Proses pembelajaran di perguruan tinggi idealnya mengintegrasikan aspek afektif,
kognitif dan psikomotorik. Jika lebih menitik beratkan pada aspek kognitif dapat dilihat pada
penekanan di prestasi mahasiswa yang ditunjukkan oleh indeks prestasi (IP). Indeks prestasi
dibuat berdasarkan hasil penilaian dari evaluasi dosen terhadap mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Kemampuan mahasiswa yang ditunjukkan berdasarkan indeks prestasi seperti
inilah yang sering disebut sebagai kemampuan hard skill.
Menurut Bahrumsyah (2010) hard skill merupakan penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Menurut Syawal
(2010) hard skill yaitu lebih beriorentasi mengembangkan intelligence quotient (IQ). Dari kedua
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hard skill merupakan kemampuan untuk
menguasai ilmu pengeatahuan teknologi dan keterampilan teknis dalam mengembangkan
intelligence quotient yang berhubungan dengan bidangnya.
Dunia kerja saat ini membutuhkan sumber daya yang terampil, sebagai seorang
mahasiswa dituntut untuk mempunyai keahlian hard skill yang tinggi, Hard skill merupakan
keahlian bagaimana nilai akhir kuliah mahasiswa/nilai akademis (IPK) mahasiswa ini sebagai
persyaratan untuk memenuhi admnistrasi dalam melamar pada suatu perusahaan, selain harus
memiliki IPK yang tinggi di era persaingan yang ketat ini juga kita dituntut memiliki soft skill yaitu
ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) ketrampilan

1
dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skill), Baik hard skills maupun soft skills
merupakan prasyarat kesuksesan seorang sarjana dalam menempuh kehidupan setelah selesai
pendidikannya.
Employment Research institute (2005), 82% sukses dari soft skills, 18% sisanya hard
skills. Mitsubishi Research Institute (2010) mempublikasikan hasil kajian tim risetnya yang
menyatakan bahwa kesuksesan lulusan ternyata tidak ditentukan oleh kemampuan teknis dan
akademis (hard skills):

• 40 % Kematangan emosi dan sosial;


• 30% Proses menjalin networking
• 20% kemampuan akademis
• 10% Kemampuan finansial dimilikinya.

SOFT SKILLS
Menurut Ramdhani (2008) dalam Syawal (2010) pengertian soft skill didefenisikan
sebagai keterampilan lunak (soft) yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama
dengan orang lain, atau dikatakan sebagai interpersonal skills. Menurut Bahrumsyah soft skill
merupakan keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal
skills) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mempu
mengembangkan untuk kerja secara maksimal. Dari pendapat tersebut diatas masih terdapat
kemampuan tambahan seseorang diluar dari interpersonal skills dan intrapersonal skills yang
disebut Ekstrapersonal skills seperti kemampuan seseorang dalam spritual inteligence (SQ).

2
Jadi pengertian soft skill yaitu kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan
orang lain (interpersonal skills) dan kemampuan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri
(intrapersonal skills) serta kemampuan tambahan seseorang dalam kepercayaan/kepedulian
baik terhadap penciptanya maupun orang lain (ekstrapersonal skills).

Intrapersonal Skills, meliputi : Interpersonal Skills, meliputi :


▪ Mengelola waktu ▪ Motivasi
▪ Mengelola “stress” (kekhawatiran) ▪ Kepemimpinan
▪ Mengelola perubahan ▪ Negosiasi
▪ Pengubah “kepercayaan” ▪ Presentasi
▪ Mengubah “karakter” ▪ Komunikasi
▪ Berpikir kreatif ▪ Silaturahmi
▪ Menentukan sasaran (goal setting) ▪ Berbicara di depan publik
▪ Mempercepat proses belajar ▪ Pemasaran

Aspek lain yanng memperkuat identifikasi tentang soft skills, termasuk didalamnya
beberapa keterampilan etika/profesional, kepemimpinan, kreativitas, kerjasama, inisiatif,
facilitating kelompok maupun masyarakat, komunikasi, berpikir kritis, dan problem solving.

3
10 Komponen utama Soft Skills, yaitu :
1. Taat beribadah
2. Keterampilan berkomunikasi
3. Selalu bertanggung jawab
4. Kejujuran
5. Pekerja keras
6. Berani mengambil resiko
7. Terbiasai bekerja berkelompok
8. Keterampilan sehari-hari
9. Tepat waktu
10. Visioner

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara Inggris, Amerika dan Kanada, ada
23 atribut softskills yang dominan di lapangan kerja , yaitu:

4
Umumnya kelemahan dibidang soft skill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang.
Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun demikian soft skill bukan sesuatu yang
stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada
banyak cara meningkatkan soft skill. Secara prinsip melalui pemahaman dan penerapan
paradigma pembelajaran SCL.dan filosofi learning know (Ilmu), learning to be (attitute,
sikap), learning to do (berkarya, keterampilan) dan learning to life together (hidup
bermasyarakat)

Selain itu soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-
pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun, satu cara ampuh untuk
meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
Mengikuti organisasi adalah salah satu cara untuk berinteraksi dengan orang lain.
Berorganisasi merupakan salah satu tempat pelatihan untuk soft skill dan untuk penerapan ilmu
pengetahuan. Pertanyaannya adalah apakah semua mahasiswa mengikuti salah satu
organisasi yang ada di ataupun organisasi yang ada di masyarakat? Sebagian mahasiswa
berpendapat bahwa mengikuti salah satu organisasi adalah sama saja menghabiskan waktu.
Padahal kenyataannya adalah mahasiswa yang tidak mengikuti salah satu organisasi bukan
memanfaatkan seluruh waktunya untuk memperbaiki hard skill dan soft skillnya.

5
Universitas Nusa Cendana sudah memperlakukan Norma Tolok Ukur yang memuat penilaian
soft skills sebesar 25% dari nilai akhir mata kuliah sebagai wujud responsibilitas terhadap
kualitas lulusan secara akademik. Hanya dalam prakteknya belum semua dosen
menerapkannya dalam monitoring perkuliahan dan penilaian akhir. Penilaiannya memuat aspek
Intrapersonal dan interpersonal, sebagai berikut :

PENILAIAN SOFT SKILLS

Mata Kuliah : Koordinator/Dosen :


Keterangan: Cantumkan grade soft skills pada masing -masing kolom dengan A, B, C, D dan E, di mana A=sangat
baik, B=Baik, C=Cukup,D=Kurang, dan E=Sangat Kurang.

Penilaian ini harus dirahasiakan oleh masing -masing individu dan dosen. Hasil penilaian semata -mata digunakan
untuk memberikan bimbingan formatif kepada mahasiswa.

N Na Intra-Personal Skills Inter-Personal Skills


o ma Kehadir Kerama Kejujur Tanggu Jiwa Rasa Tingkat Memba Kemampua Membant Cara
an dlm han an ng- Kepemi Perca Partisip ntu n u Mempers
diskusi jawab m- ya diri asi dlm Teman Berkomuni Memecah en-
pinan Tim kasi kan tasikan
Masalah Ide

Anda mungkin juga menyukai