Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SITI NURUL KHOLISOH

NIM : 04419616068
KELAS: B-2

RESUME DARI FILM TAPAL BATAS

Sutradara : Wisnu Adi

Penulis: Ichwan Persada

Film ini menceritakan tentang suatu wilayah perbatasan terluar dari kepulauan
Negara Indonesia tepatnya di dusun Badat Baru di wilayah Entikong, Kalimantan. Dusun
Badat Barut terletak di dekat perbatasan wilayah
Republik Indonesia dengan Malaysia.Untuk menuju ke dusun Badat Baru cara satu-
satunya yaitu melewati sungai-sungai yang terkenal keganasannya di Kalimantan, untuk
sampai disana memakan waktu 8 – 12 jam lamanya, terlebih jika debit air sedang naik,
perjalanan bias memakan waktu hingga hari berikutnya.

Di dusun Badat Baru sangat terasa ketimpangan pembangunan disana,seperti tidak


adanya listrik dan fasilitas umum lainnya, M. Lizet, kepala dusun Badat Baru juga
menyatakan kesulitan hidup di sana. Begitu juga Mantri Kusnadi yang mesti berjalan
jauh mendatangi dusun-dusun untuk mengobati yang sakit. Namun, terkendala sulitnya
mendapatkan pasokan obat, terlebih disana terdapat sekolah dasar, yaitu SDN Badat yang
hanya ditangani seorang guru (PNS) saja, yaitu Guru Martini, belier sekaligus berperan
sebagai Guru, Staff,dan Kepala Sekolah selama 8 (delapan) tahun. Beliau hidup dalam
keprihatinan sebagai seorang pegawai negeri sipil yang berada dibagian terluar NKRI.

Dari sekian banyaknya kekurangan yang di emban rakyat Indonesia yang berada dekat
dengan perbatasan Negara lain, terjadinya pelintas batas sangat lumrah terjadi untuk
mencari kebutuhan pokok ke Negara tetangga.Hal itu terjadi karena kurangnya tindakan
nyata dari pemerintah seperti tidak adanya pengepul untuk hasil bumi dari masyarakat
sekitar.
Fenomena berikutnya ialah tidak jarang penduduk didaerah sekitar perbatasan memilih
untuk pergi ke Negara tetangga untuk mencari pekerjaan yang layak dan tidak jarang
untuk mencari pasangan hidup disana.Kasus berikutnya ialah Human Trafficking
terselubung contohnya kisah seorang wanita keturunan Tionghoa yang merupakan Warga
Negara Indonesia yang di iming-imingi hidup layak bersama suami pilihan yang
dikiranya akan membawa kepada kehidupan yang lebih baik, dan akhirnya kembali ke
Indonesia dengan membawa kekecewaan.

Setelah semua kasus tersebut, ada satu keprihatinan yang sangat memukul ialah rakyat
Indonesia pedalaman yang tidak tahu sama sekali tentang negaranya sendiri.

“ Kritik & Solusi Dari Film Tapal Batas “

1. Kritik
Cerita Dari Tapal Batas merupakan film yang mewakili realita sosial yang terjadi di
Indonesia, khususnya di perbatasan Indonesia-Malaysia. Dengan menontonnya film ini,
diharapkan kita bisa lebih menatap terbuka dan sadar akan pentingnya sebuah arti
Nasionalisme terhadap bangsa kita meskipun hidup di perbatasan dan adanya nilai-nilai
kritik sosial mengenai tidak merata serta minimnya fasilitas dan kesejahteraan dalam hal
pendidikan dan kesehatan serta kemisikinan yang masih dialami masyarakat Indonesia di
daaerah terpencil khusunya perbatasan. Konflik- konflik tersebut yang menjadi aspek
nilai kritik sosial baik terhadap pemerintah maupun terhadap masyarakat Indonesia itu
sendiri, terkait mengenai keadaan atau kondisi negara Indonesia.
2. Solusi
Dari Cerita Film di atas dijelaskan Bahwa Masyarakat di dusun Badat Baru mengalami
kesulitan hidup, Begitu juga Mantri yang mesti berjalan jauh mendatangi dusun-dusun
untuk mengobati yang sakit, menurut pendapat saya sebagai calon tenaga kesehatan
sebaiknya perlu dilakukan koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat
untuk membangun infrastruktur agar mempermudah akses layanan masyarakat ke
fasyanke. Atau penyelenggaran berupa pelayanan telemedicine yang bertujuan
memberikan manfaat dalam peningkatan ketepatan dan kecepatan diagnosis medis serta
konsultasi medis di rumah sakit yang belum memiliki tenaga dokter spesialis tertentu
dan/atau puskesmas yang berada di kawasan terpencil dan sangat terpencil.

Anda mungkin juga menyukai