Anda di halaman 1dari 11

1.

Review Film Tanah Surga Katanya


Judul Film : Tanah Surga Katanya
Sutradara : Herwin Novianto
Produser : Bustal Nawawi
Pemeran : Osa Aji Santosa sebagai Salman
Fuad Idris sebagai Hasyim
Ringgo Agus Rahman sebagai Anwar
Astri Nurdin sebagai Astuti
Ence Bagus sebagai Haris
Tissa Biani Azzahra sebagai Salina
Norman Akyuwen sebagai Gani
Produksi : PT Demi Gisela Citra Sinema, PT Gatot Brajamusti Film
Genre : Drama Satire
Tanggal Rilis : 15 Agustus 2012
Durasi : 90 Menit
Bahasa : Bahasa Indonesia
Bahasa Melayu
Bahasa Kalimantan Barat
Review Film :
Film Tanah Surga Katanya yang diirilis pada tahun 2012, film ini di produksi oleh
Citra Sinema yang disutradarai oleh Herwin Novianto. Tanah Surga, Katanya
adalah film yang menceritakan tentang keluarga kecil didusun dekat kawasan
perbatasan Indonesia – Malaysia. Di perbatasan Indonesia – Malaysia yang serba
kekurangan dan memprihatinkan ini membuat pejuang-pejuang film memberikan
gambaran singkat mengenai bagaimana hidup di perbatasan Indonesia-Malaysia
sebenarnya.
Cerita satir di dalam film Tanah Surga Katanya menggambarkan bagaimana adanya
pertentangan yang dirasakan oleh warga masyarakat yang hidup di perbatasan
antara Indonesia dan Malaysia sana, tepatnya berada di daerah Kalimantan dan
Serawak, Malaysia. Di mana kehidupan masyarakat Malaysia ditampilkan lebih
makmur kehidupannya dibandingkan dengan masyarakat yang hidup di Indonesia.
Hal itulah yang menyebabkan warga Indonesia lebih memilih untuk mencari nafkah
atapun pekerjaan di Malaysia daripada di Indonesia, bahkan sampai ada yang
memilih pindah dan tinggal di Malaysia. Indonesia yang dikenal sebagai „tanah
surga‟ katanya, seolah menggambarkan keadaan hidup yang sejahtera dan makmur
namun pada kenyataannya tidak mencerminkan hal yang demikian jika dilihat dari
kondisi yang terjadi sekarang ini. Kesejahteraan kehidupan masyarakat Indonesia
yang seharusnya terjamin dan hidup makmur malah dirasa tidak semuanya
terpenuhi.
Film ini secara tidak langsung mengkritik mengenai kepemerintahan negeri
Indonesia yang mana rakyatnya masih saja sengsara dan belum dapat dikatakan
makmur padahal sumber daya alam Indonesia ini sangat melimpah dan kaya dan
diistilahkan seperti tanah surga. Nasionalisme dalam konteks kekinian Indonesia
adalah wujud kebangsaan yang mampu menciptakan situasi yang memungkinkan
keindonesiaan dapat menjadi tempat semua anak bangsa untuk ‘mendapat dan
memberi’.
Film ini berisi mengenai kritikan terhadap pemerintahan Indonesia yang tidak
peduli terhadap negerinya sendiri, serta polemik kenasionalismeannya yang
dibenturkan pada keadaan yang sulit sehingga rasa nasionalisme pun rela
tergadaikan demi bertahan hidup. Bahkan melimpahnya sumber daya alam
Indonesia tidak dapat menjadi jaminan kesejahteraan di negeri yang disebut sebut
sebagai tanah surga ini. Alam Indonesia yang kaya raya ini tidaklah mendorong
manusianya membanting tulang serta memutar otak terus menerus untuk
mendapatkan makanan dan pakaian serta memperoleh senjata dan perlindungan
untuk membela diri terhadap binatang buas atau alam yang kejam. Dimana keadaan
alam belum lagi meaksa, maka tenaga, kepandaian dan pengetahuan manusia
itu tetap tinggal seperti awanya.
Dalam film ini digambarkan dengan jelas bagaimana kehidupan masyarakat di
perbatasan sana yang tidak mengenali asal usul mereka sebagai bangsa Indonesia
dan bahkan hampir saja kehilangan jati diri itu, karena sebagai akibat dari
pemerintah yang selama ini bersikap apatis terhadap masyarakat yang hidup di
daerah pelosok sana. Alur utama dalam cerita di film Tanah Surga Katanya yaitu
cerita tentang sebuah keluarga yang hidup sederhana dengan rasa nasionalisme yang
tinggi dan bertempat tinggal disuatu desa kecil di daerah pelosok tepatnya di
Kalimantan Barat sekaligus merupakan daerah perbatasan dengan daerah Serawak
di Malaysia. Adapun para tokoh yang berperan dalam film ini ialah diantaranya Aji
Santosa berperan sebagai Salman, Fuad Idris memerankan tokoh Hasyim, Tissa
Biani Azzahra tokoh Salina, Ence Bagus tokoh Haris, Ringgo Agus Rahman
berperan sebagai Dokter Anwar, Astri Nurdin tokoh Astuti, Muhammad Rizky
tokoh Lized, Deddy Mizwar sebagai Pejabat, Norman Akyumen sebagai Pak Gani,
dan Gatot Brajamusti sebagai Ajudan. Film Tanah Surga Katanya dapat
memperlihatkan adanya pertentangan batin yang dirasa dari setiap tokoh di dalam
film dengan lima tokoh inti di dalamnya yang memiliki perannnya masing-masing
(Nilasari, 2014 via jurnal ejournal3 UNDIP). Karakter-karakter tokoh di dalam film
ini seakan berusaha memperlihatkan kepada penonton atau masyarakat.
Indonesia bahwa negeri tercinta Indonesia tidak seelok dan sejahtera seperti yang
dipikirkan selama ini. Terlebih lagi yaitu saat pemerintah menunjukan sikap
ketidakpedulian kepada warga masyarakat yang tinggal di perbatasan. Kesulitan
yang dirasakan masyarakat di perbatasan akan permasalahan selain rasa
kecintaannya terhadap tanah air, disisi lain juga harus memenuhi kebutuhan mereka
untuk hidup. Hal demikian membuat mereka berada pada posisi di mana harus
memilih untuk tetap tinggal di tanah kelahiran yaitu Indonesia atau pergi ke negeri
seberang yakni Malaysia untuk mengadu nasib. Sikap tak acuh yang ditunjukan
pemerintah kepada warga masyarakat di perbatasan dalam hal menunjukan sikap
kepeduliannya juga ditunjukkan melalui adanya adegan dari tokoh Dokter Anwar
dan Bu Astuti di dalam film. Pertama bisa dilihat terkait masalah pendidikan yang
memiliki keterbatasan akses yang di mana hal ini ditunjukkan melalui tokoh Astuti
yang berperan sebagai guru satu-satunya di daerah tersebut dan harus mengajar di
Sekolah Dasar. Hal tersebut membuat Astuti harus mengajari dua kelas siswa yang
berbeda secara bersamaan dan berada dalam satu ruangan dengan hanya
menggunakan sekat kayu sebagai pembatas antara kelas. Ironi semakin bertambah
disaat Astuti ditugaskan untuk membuat persiapan bersama siswanya demi
menyambut kedatangan salah satu anggota dari pemerintahan dengan harus
menerima kenyataan pahit karena tidak adanya satu pun bendera pusaka sang Merah
Putih yang tersedia di sekolah itu untuk dikibarkan nantinya.
Peran Anwar dalam film Tanah Surga Katanya juga menunjukkan terbatasnya
peluang kesehatan dalam film tersebut. Ia adalah satu-satunya dokter yang ada di
desa tersebut dan dituntut untuk siap sedia dalam memberikan pengobatan terhadap
masyrakat dengan keterbatasan fasilitas kesehatan yang tersedia. Keadaan ini
semakin berat karena akses telekomunikasi yang terbatas di daerah tersebut
membuat sulit untuk berkomunikasi dengan pihak rumah sakit. Hal tersebut
mengakibatkan keadaan penyakit yang dirasakan oleh pasien semakin memburuk
dan harus menerima kenyataan bahwa persediaan obat-obatan yang dibutuhkan juga
semakin sedikit. Selain adanya permasalahan atau keterbatasan yang terdapat di
masyarakat perbatasan seperti yang sudah dipaparkan di atas, ada juga beberapa
tanda atau lambang dari bangsa Indonesia yang mengalami pemudaran bahkan
dikenal asing oleh masyarakat perbatasan yang digambarkan di dalam film tersebut.
Contohnya bisa dilihat dari salah satu adegan dalam film terkait lagu kebangsaan
tanah air yaitu Indonesia Raya. Adapun contoh adegan di dalam film Tanah Surga
Katanya yaitu ketika menampilkan dokter Anwar yang saat itu menggantikan bu
Astuti yang sedang memiliki kepentingan di kota untuk mengajar para murid di
sekolah. Sampai pada dokter Anwar yang menyuruh para murid menyanyikan
sebuah lagu kebangsaan Indonesia dan memilih Lized menjadi perwakilan dari para
murid untuk memimpin mereka bernyanyi bersama. Namun, diluar dugaan yang
dinyanyikan oleh para murid justru lagu Kolam Susu, yang selama ini mereka
jadikan lagu kebangsaan dan bukannya lagu Indonesia Raya. Film pada awalnya
kebanyakan dibentuk melalui adanya tanda. Tanda-tanda tersebut nantinya
digabungkan demi memperoleh respon atau pengaruhnya terhadap penikmat seperti
yang diharapkan. Kerena film dikenal dengan media audiovisual, maka tanda-tanda
yang ada digambarkan dalam bentuk suara dan gambar sesuai dengan
penggambaran sesuatu hal.
Film tersebut ini mengandung pesan moral, yaitu rasa nasionalisme bangsa dengan
cara unik tanpa perang dan darah. Kesuksesan tidak bisa ditempuh dengan jalan
pintas, tetapi membutuhkan kerja keras. “Apapun yang terjadi, jangan sampai
kehilangan cinta pada negeri ini.” Dalam film ini juga mengandung pesan bahwa
seharusnya rakyat Indonesia sejahtera karena sumber daya alam yang melimpah
bukan malah sebaliknya.
Kelebihan dari film ini adalah Ceritanya apik sebagai kritikan sosial kepada
pemerintah untuk lebih memprihatikan lagi daerah-daerah pelosok. Jarang sekali
film yang mengangkat rasa nasionalisme bangsa dengan cara unik tanpa perang dan
darah seperti ini. Termasuk posisi Indonesia digambarkan ”kalah” dalam film ini
sebagai bentuk sindiran terhadap pemerintah pusat, pejabat daerah dan kita.
Memang terlihat kurangnya penguatan beberapa dialog pemeran terkait Indonesia
sebagai taman surga, yang kurang tervisualisasi. Eksplorasi keindahan alam dan
nuansa desa pun tidak maksimal. Namun nilai nasionalisme yang disuguhkan boleh
diacungi jempol, sebab sindiran yang dirangkai begitu tampak nyata dsekaligus
menyadarkan para penonton akan kurangnya nilai nasionalisme mereka terhadap
Indonesia
2. Analisis Tiap Karakter Dalam Film Tanah Surga Katanya
Dari tokoh yang terdapat pada film Tanah Surga..Katanya, terdapat beberapa
karakter diantaranya:
a. Haris (Ence Bagus)
Haris adalah ayah dari Salman dan Salina yang sudah lama menduda karena
sang istri sudah lama meninggal dunia. Haris merupakan anak dari kakek
Hasyim. Haris merupakan seorang tokoh yang meragukan akan Indonesia yang
merupakan kebangsaannya sendiri. Ia menganggap bahwa Indonesia tidak
memperdulikan rakyat kecil di daerah perbatasan. Haris pun rela pindah menjadi
warga negara Malaysia karena ia anggap bahwa Malaysia lebih makmur dan
menjadikan kehidupannya terjamin.
b. Kakek Hasyim (Fuad Idris)
Kakek Hasyim merupakan kakek Salman dan Salina. Ia merupakan tokoh
relawan yang berjuang pada konflik antara Indonesia dan Malaysia pada tahun
1965. Kakek Haris memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Ia sering sakit-
sakitan karena penyakit yang menggrogoti tubuhnya sudah parah. Ia sangat
menyayangi kedua cucunya. Kakek Hasyim juga sering berbagi pengalamannya
dengan cucunya dengan menceritakan kisah hidupnya.
c. Salman (Aji Santoso)
Salman merupakan anak yang polos, pekerja keras, pantang menyerah, dan
penyayang. Salman anak yang memiliki rasa penasaran terhadap Negara
Indonesia yang digambarkan dalam sebuah lagu yang berjudul kolam susu
bahwa tanah kita tanah surga, dan kenapa ayahnya bisa pindah ke Malaysia. Dia
berbeda dengan anak seusianya, karena ia rela bekerja untuk mengumpulkan
uang untuk berobat kakeknya.
d. Salina (Tissa Biani Azzahra)
Salina merupakan adik dari Salman yang cantik dan pintar, ia selalu
mendengarkan setiap cerita dari pengalaman kakeknya pada saat perang
Sehingga Salina memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan teman-
temannya tentang bendera bangsa Indonesia.
e. Bu Guru Astuti (Astri Nurdin)
Astuti adalah seorang guru yang ditugaskan untuk mengajar diperbatasan
Indonesia dan Malaysia tanpa disengaja. Namun lama-kelamaan Astuti sudah
terbiasa dan bertekad untuk mengajari anak-anak disana sampai bisa. Astuti
sosok yang lemah lembut. Astuti dengan Sabar mengajar murid-murid disana
yang sudah libur selama satu tahun. Astuti dengan sikap optimis yang tinggi
melatih para siswanya untuk menyambut kedatangan dinas pendidikan.
f. Dr. Anwar (Ringgo Agus Rahman)
Dr. Anwar merupakan dokter yang berasal dari kota yang tidak mampu bersaing
dengan tenaga dokter profesional yang ada di kota sehingga memilih
mengabdikan dirinya di perbatasan Indonesia dengan Malaysia sebagai
pengganti dari dokter Ukas yang telah meningggal. Dokter Anwar merupakan
dokter yang humoris dan baik. Ia setiap harinya memeriksa pasien tanpa lelah.
Dokter Anwar juga memiliki panggilan istimewa yaitu dokter intel yang
dicetuskan pertamakali oleh Lizet. Sehingga warga disana mengenal dokter
Anwar sebagai dokter intel.
g. Pak Gani (Norman Akyuwen)
Pak Gani merupakan kepala dusun dalam film tersebut. Ia memiliki karakteristik
yang humoris. Pak Gani juga merupakan sosok yang polos. Pak Gani selalu
mengusahakan agar pendidikan disana mendapat perhatian dari pemerintah. Pak
Gani merupakan orang yang diandalkan oleh warganya.
h. Lizet (Muhammad Rizky)
Lizet adalah teman Salman. Lizet memiliki karakteristik ceria, polos dan
humoris. Ia juga anak yang mandiri dan setiakawan
i. Pegawai dari Dinas Pendidikan (Deddy Mizwar)
Pegawai dari Dinas Pendidikan diperankan oleh Deddy Mizwar. Dimana
karakternya adalah sosok yang kurang mementingkan kepentingan umum. Dia
lebih mengedapankan reputasinya dibandingkan dengan tugas dan
tanggungjawabnya. Selain itu Ia telah memberikan harapan palsu kepada warga
disana yang telah menyambutnya walaupun dengan segala keterbatasan yang
ada.
3. Analisis Film Menggunakan 18 Karakter dari Thomas Lickona dan 5 Karakter dari
Kemendikbud
3.1 Analisis film menggunakan 18 Karakter dari Thomas Lickona
a. Karakter dalam hubungannya dengan tuhan ( Religius)
Beriman kepada Allah SWT merupakan karakter dari kakek Hasyim yang
sedang melaksanakan ibadah shalat, dan adegan sebelum kakek Hasyim
menghembuskan nafas terakhirnya melafazkan kalimat laailaahaillallah.
Bertakwa Kepada Allah SWT, karakter yang menggambarkan bertakwa
kepada Allah Swt terdapat pada Adegan Kakek Hasyim shalat.
Ikhlas, beberapa adegan yang menggambarkan karakter ikhlas dalam film
Tanah Surga Katanya Pertama, adegan Salman bekerja mengumpulkan uang
untuk berobat Kakeknya. Salman bekerja paruh waktu dengan mengantarkan
kerajinan ke pasar yang berada di Malaysia. Salman bekerja paruh waktu
dengan menempuh jarak yang lumayan jauh untuk mengumpulkan uang
berobat kakeknya.
Syukur karakter syukur dalam film Tanah Surga Katanya terdapat pada
adegan Haris memberitahu kakek Hasyim bahwa kehidupannya di Malaysia
menjadi lebih baik.
Sabar, karakter sabar dalam film Tanah Surga Katanya terdapat pada adegan
Kakek Hasyim yang sedang sakit
b. Karakter dalam Hubungannya dengan diri sendiri
karakter yang hubungannya dengan diri sendiri terdiri dari:
Jujur, karakter jujur dalam film Tanah Surga Katanya terdapat pada adegan
ketika lizet memimpin untuk menyanyikan lagu kebangsaan di depan teman-
teman dikelas.
Disiplin, karakter disiplin dalam film Tanah Surga Katanya diperoleh dari
adegan siswa sekolah dasar berangkat sekolah
Mandiri, karakter mandiri dalam film Tanah Surga Katanya terdapat pada
adegan Lizet bekerja menjadi kuli panggul.
Kerja Keras, karakter kerja keras dalam film tersebut terdapat pada adegan
Salman bekerja menjadi pengantar hasil kerajinan ke penjual yang berada di
Malaysia.
Rasa Ingin Tahu karakter, rasa ingin tahu pada film tersebut terdapat
diadegan lizet bertanya kepada Bu Astuti yang sedang menjelaskan peta
Indonesia.
Bertanggung Jawab, karakter bertanggung jawab dalam film tersebut
terdapat pada adegan Dokter Anwar menggantikan Bu Astuti Mengajar,
adegan selanjutnya yaitu adegan Dokter Anwar dan Ibu Astuti membawa
Kakek Hasyim untuk berobat ke kota.
Percaya Diri, karakter percaya diri dalam film Tanah Surga Katanya terdapat
pada adegan Lizet diperintah Dokter Anwar untuk memimpin teman- teman
kelasnya menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, adegan selanjutnya pada
adegan pentas seni untuk penyambutan dinas pendidikan. Terakhir ada
adegan Salman membacakan puisi pada saat acara penyambutan anggota
dinas pendidikan
Kreatif, karakter Kreatif dalam film Tanah Surga Katanya terdapat pada
adegan Salman mencari penghasilan tambahan dengan membantu membuat
tas manik-manik disebuah industri kerajinan di Desanya
c. Karakter dalam Hubungannya dengan Sesama Manusia
karakter yang berhubungan dengan manusia lain terdiri dari beberapa nilai
pendidikan karakter berikut ini:
Menghargai Karya dan Prestasi orang lain, Adegan yang menggambarkan
karakter pada film Tanah Surga Katanya sebagai berikut: Pertama, adegan
Ibu Astuti menitipkan hadiah kepada kepada Salman untuk Salina karena
sudah berhasil menggambar bendera merah putih dengan benar Kedua,
adegan penampilan tarian pada saat acara penyambutan dinas pendidikan
Tolong menolong, Adapun adegan yang menggambarkan karakter tolong-
menolong dalam film Tanah Surga Katanya pda adegan Salman membantu
mengambil belanjaan bu Astuti dari rumah pak Gani
Peduli, karakter peduli dalam film Tanah Surga Katanya terdapat
padaadegan saat anak-anak pulang sekolah dan menyapa bu Astuti dengan
mengucapkan selamat siang bu guru
Komunikatif/Bersahabat, karakter komunikatif/bersahabat pada film Tanah
Surga Katanya terdapat pada adegan Dokter Anwar mengajak anak-anak
mencari ikan dan berenang bersama.
Gotong Royong karakter gotong royong di film Tanah Surga Katanya karya
Danial Rifki terdapat pada adegan lizet dan kawan-kawannya bahu
membahu membawa dan memasang bendera merah putih
d. Karakter dalam Hubungannya dengan Lingkungan
Adapun beberapa adegan yang menggambarkan karakter hubungannya
dengan menjaga kebersihan lingkungan yang ada di film Tanah Surga
Katanya karya Danial Rifki: Adegan Siswa sedang menyapu di depan kelas
e. Karakter dalam Hubungannya dengan Kebangsaan
Nasionalisme, karakter nasionalisme dalam di film Tanah Surga Katanya
karya Danial Rifki ada pada adegan Haris yang ingin mengajak ayahnya
pindah ke Malaysia.
Menghargai Keberagaman, karakter menghargai keberagaman dalam film
Tanah Surga Katanya terdapat pada adegan Dokter Anwar berbaur ke
masyarakat disana.
3.2 Analisis Karakter Dari Kemendikbud
a. Religiositas
Karakter religiositas. ada pada adegan kakek Hasyim yang sedang
melaksanakan shalat dan adegan Kakek Hasyim sebelum menghembuskan
nafas terakhirnya dengan melafadzkan Laailaahaillallah
b. Nasionalisme
Karakter nasionalisme dalam film Tanah Surga terdapat pada adegan Haris
yang ingin mengajak ayahnya pindah ke Malaysia, adegan Haris mengejar
Ayahnya yang pergi ke luar rumah, adegan Ibu Astuti mengajarkan Lagu
Indonesia Raya kepada murid-muridnya, dan adegan Salman menukarkan
kain sarung dengan bendera merah putih yang digunakan oleh pedagang
Malaysia sebagai kain pembungkus dagangannya
c. Kemandirian
Karakter mandiri terdapat dalam film Tanah Surga terdapat pada adegan
Lizet bekerja menjadi kuli panggul dan adegan Salman mematikan lampu
minyak dan membuka jendela di pagi hari.
d. Gotong Royong
Karakter gotong royong dalam film Tanah Surga terdapat pada adegan
Salman membantu mengambil belanjaan bu Astuti dari rumah pak Gani,
adegan Lizet saat membawa barang bawaan pak Anwar di jalan menuju ke
rumah Pak kepala dusun, dan Salman meminta tolong ke rumah Pak Gani,
karena Kakeknya Sakit.
e. Integritas
Karakter integritas dalam hal ini bertanggung jawab dalam film Tanah Surga
terdapat pada adegan Dokter Anwar menggantikan Bu Astuti Mengajar dan
adegan Dokter Anwar dan Ibu Astuti membawa Kakek Hasyim untuk
berobat ke kota.

Anda mungkin juga menyukai