Anda di halaman 1dari 8

REVIEW FILM “DI TIMUR MATAHARI”

DI SUSUN OLEH :

Kelompok 7
Abel Ratika Sari D1E021009

Yasha Dara Dinanti D1E021043

Salman Baity D1E021097

Yogi setiawan D1E021019

M. Ridwhan Al-Islami D1E021037

Dosen Pengampu : Dwi Aji Budiman, S.Sos, MA

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BENGKULU

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun pokok bahasan yang dikaji dalam makalah ini adalah tentang
“Review film di timur matahari” yang bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Public
Relation Officer.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan
dan kesilapan baik dalam hal penulisan maupun isi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca sekalian yang bersifat membangun yang bisa menjadi bahan acuan dan
pertimbangan bagi penulis untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian harinya.

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian
umumnya dan bagi penulis khususnya untuk memahami materi.

Bengkulu, 24 September 2023

penulis
A. LATAR BELAKANG FILM
Film “Di Timur Matahari” ini menceritakan tentang permasalahan adat yang
menimbulkan perang suku di Tanah Papua. Tanah papua sering kali di sebut berbeda
dengan pulau lain seperti pulau jawa, sumatera dan lain-lain. Perbedaan ini dapat dilihat
dari segi kulit, rambut, budaya dan peradaban suku papua.
Film ini, kita di bawa untuk merasakan permasalahan perbedaan tersebut seperti
permasalahan kurangnya pendidikan dan pertikaian antar suku yang jauh di timur
matahari. Di tanah papua ini masih minim pelayanan pendidikan, kesehatan dan
kemiliteran dikarenakan jarang sekali warga local yang di dapat kan seperti guru, dokter.
Selain factor pendidikan di film ini juga menunjukan factor ekonomi.
Perekonomian papua ini berada di tingkat yang paling rendah di banding daerah
Indonesia lainnya. Contohnya yang tertuang dalam percakapan film ini
“Minyak sepuluh liter, tiga ratus delapan puluh ribu. Dan beras dua karung satu juta
delapan ratus”
Permasalahan pendidikan dan nilai moral kemanusiaan inilah yang di lahirkan
dari kisah kehidupan anak-anak papua yang di tuangkan melalui film di timur matahari.
Melalui permasalaham yang timbul di film ini, menunjukan Indonesia harus melakukan
proses integrasi Nasional yang tidak menimbulkan perbedaan signifikan antar suku-suku
yang ada di Indonesia khususnya dalam pendidikan dan perekonomian. Maka untuk itu
factor-faktor pendorong integrasi nasional yaitu rasa cinta tanah air terdapat dalam film
ini. Melalui peran perjuangan 5 anak papua untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada.

B. LEVEL REALITAS
a. Penampilan
Penampilan merupakan gambaran dari fisik seseorang yang meliputi aspek
sosiologis dan gaya personal. Pada film Di Timur Matahari aspek ini sangat terlihat,
dikarenakan film ini mengangkat cerita tentang kebudayaan dan kebiasaan masyarakat
papua maka untuk point penampilan ini film Di Timur Matahari sangat terlihat level
realitas ini. Mulai dari warna kulit, warna dan jenis rambut, warna dan jenis mata, bentuk
hidung dll, dikarenakan film ini langsung melibatkan warga warga dari Papua dan warga
warga sekitar. Level Realitas pada bagian penampilan ini juga dapat dilihat dari cara
berbusana, dalam film Di Timur Matahari ini dapat kita lihat bersama sama untuk cara
berbusana di buat amat sangat realitas seperti pakaian yang mereka gunakan sehari hari.
b. Kostum
Kostum adalah segala yang dikenakan pemain beserta aksesoris yang dipakai. Aksesoris
kostum termasuk topi, perhiasan, jam tangan, kacamata, sepatu, dan sebagainya. Pada
bagian kostum ini dapat terlihat perbedaan dalam film ini, seperti warga pada film ini
banyak yang menggunakan aksesoris contohnya kalung / gelang/ ikat kepala, sangat
terlihat perbedaan antara warga lokal dan aktor yang bermain sebagai pekerja disana dari
segi kostum ini sendiri.
Untuk tambahan kostum yang dipakai pada film Di Timur Matahari ini sangat
menggambarkan budaya Papua, karena masih banyak yang memakai aksesoris aksesoris
kalung, gelang, tas rajut yang khas, dan topi rajut. Untuk kalung dan gelang ini sendiri
mungkin memiliki makna yang khusus bagi orang orang disana karena tiap kalung yang
mereka pakai berbedabeda bentuk dan banyak kalung yang mereka pakai juga berbeda
beda.
c. Tata Rias
Dalam film Di Timur Matahari ini, menggunakan tata rias natural. Digunakan
pada tokoh yang menggambarkan aspek realism yang normal dan alami, seperti halnya
di dalam kehidupan sehari–hari. Menurut kami, aspek ini merupakan aspek yang tidak
terlalu terlihat di dalam flm ini, dikarenakan level realitas dari film ini yang ingin
menunjukkan ke alami an/ kerealistisan di dalam cerita film ini.
d. Behavior (perilaku)
Perilaku adalah suatu aksi atau reaksi dari sebuah objek atau organisme dan
biasanya berhubungan dengan lingkungan. Pada bagian ini realitas sangat terlihat, karena
perilaku yang diperankan tokoh sangat alami dan natural. Cara berprilaku tokoh seperti
gambaran kehidupan mereka sehari hari, mulai dari aktifitas berdagang, bersekolah, dll.
Dapat dilihat dari film ini, perilaku masyarakat disini sangat berbeda dengan perilaku
masyarakat di luar, budaya mereka masih sayang kuat dan yang sangat terlihat adalah
mereka masih me normalisasi perang untuk penyelesaian masalah. dan juga masyarakat
nya masih sangat menghargai adat sehingga jika ada kesalahan akan ada hukum adat.

e. environment (lingkungan)
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumberr daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang
tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Dalam point ini film Di Timur Matahari
sangat menampakkan aspek realitasnya, dikarenakan tempat syuting nya memang berada
di daerah Papua. Kemudian dapat dilihat dari disini lingkungannya masih terlihat alami,
masih banyak pepohonan dan hamparan tanah yang luas. Hanya sedikit permukiman
warga yang terlihat, warga disini juga tinggal seperti di bukit. Bahkan untuk kondisi
rumah masih mendominasi rumah dari kayu.
f. Gesture (Gerakan)
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti persahabatan, cinta, dan pertumbuhan pribadi
dalam latar belakang kehidupan pedesaan yang keras.
Narasi dan Plot:
Film ini memiliki narasi yang kuat dan plot yang mendalam. Cerita tentang Ardi dan
perjalanannya dalam mencari arti hidupnya di Timur Indonesia menghadirkan banyak
momen emosional yang menggugah hati penonton.
Karakter dan Aktor:
Aktor-aktor dalam film ini memberikan penampilan yang kuat dan memukau. Karakter
Ardi diperankan dengan penuh dedikasi oleh aktor utama, yang berhasil membawa
penonton dalam perjalanan emosionalnya.
Setting dan Sinematografi:
Film ini menampilkan pemandangan alam Indonesia yang memukau. Sinematografi yang
indah berhasil mengangkat keindahan alam dan budaya lokal, menambahkan kedalaman
pada cerita.
Pesan dan Tema:
Film ini mengangkat berbagai tema, termasuk pentingnya persahabatan, keberanian
dalam menghadapi tantangan, dan makna hidup. Pesan-pesan ini disampaikan dengan
indah dan merenung.
Musik dan Suara:
Musik dalam film ini cocok dengan suasana dan mendukung alur cerita. Penggunaan
musik tradisional Indonesia juga menambahkan kedalaman budaya pada film ini.
g. Expression (Ekspresi)
Ekspresi Aktor dan Aktris:
Aktor dan aktris dalam film ini memainkan peran mereka dengan sangat kuat. Mereka
berhasil mengekspresikan emosi dengan tulus melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan
intonasi suara mereka. Terutama, saat karakter Ardi mengalami perubahan emosi dari
kebahagiaan hingga kesedihan, penonton merasakan perjalanan emosionalnya.
Konteks Cerita:
Ekspresi karakter selalu sesuai dengan situasi dan perkembangan cerita. Penonton dapat
merasakan ketegangan, kegembiraan, ketakutan, dan kesedihan yang dirasakan oleh
karakter-karakter utama dalam konteks narasi yang dirancang dengan baik.
Kualitas Dialog:
Dialog-dialog dalam film ini mendukung dengan baik ekspresi emosi. Kata-kata yang
digunakan oleh karakter-karakter tidak hanya menggambarkan perasaan mereka, tetapi
juga menyampaikan pesan-pesan penting yang menggugah hati penonton.
Musik dan Suara:
Penggunaan musik dalam film ini adalah salah satu elemen yang paling memukau dalam
mengekspresikan emosi. Musik yang mendalam dan meresap membantu meningkatkan
intensitas emosi dalam adegan tertentu. Suara-suara alam yang indah juga menambah
kedalaman perasaan dalam beberapa adegan.
Reaksi Penonton:
Akhirnya, ekspresi dalam film ini sangat efektif dalam mempengaruhi reaksi penonton.
Penonton dapat dengan mudah merasa terhubung dengan karakter dan emosi yang
mereka alami, sehingga menghadirkan pengalaman yang mendalam.
Secara keseluruhan, "Di Timur Matahari" adalah contoh yang luar biasa dalam
bagaimana sebuah film dapat mengungkapkan emosi dan pengalaman karakter melalui
berbagai elemen sinematik. Itu membuat penonton terlibat secara emosional dan
memberikan kesan mendalam tentang cerita yang diceritakan.

C. LEVEL REPRESENTASI
a. camera shoot
shoot kamera dari film Di Timur Matahari kurang begitu menjelaskan bagaimana atau
seperti apa sebuah peran dari setiap tokoh didalam cerita tersebut dan cenderung
boring, seharusnya bisa lebih memaksimalkan pengambilan shoot kamera agar
mendapatkan feel dari setiap tokoh/pemeran.
b. angle camera
dalam angle kamera dalam film Di Timur Matahari ini kurang begitu
mengekspresikan sebuah suasana yang dibangun pada scene scene yang ditayangkan,
pengambilan angle kamera seharusnya bisa memberikan kita sebuah kesan dan
menjadi nilai tersendiri agar film menjadi tidak membosankan untuk di tonton.
c. lighting (pencahayaan)
tata cahaya dalam film di timur matahari kurang jelas atau masih terlihat buram. Bisa
saja dikarenakan alat lighting yang kurang pada saat proses pembuatan film. Pada
shoot malam hari sangat tidak jelas pencahayaan pemeran film dan latar nya
d. music
suara percakapan (dialog) Film Di timur matahari kurang jelas, mungkin dikarenakan
logat bahasa papua yang berbeda membuat suara atau music nya kurang bernada
tinggi dan jelas
e. setting (Latar)
latar tempat terjadinya peristiwa yang diceritakan film di timur matahari berada di
pendesaan papua yang masih kental dengan rumah adat
latar waktu dilakukan malam, siang dan pagi hari.

C. LEVEL IDEOLOGI

a. Patriaki
Seperti kita ketahui patriaki merupakan suatu sistem otoritas laki-laki yang menindas
perempuan melalui institusi sosial, politik, dan ekonomi. Nah di film ini sendiri terdapat
unsur patriaki entah itu di dalam keluarga mazmur maupun di Masyarakat umum. Contoh
adanya tindakan patriaki ialah adanya kekerasan pada ibu nya mazmur yang dilakukan
oleh ayah nya mazmur itu sendiri.
b. Ras
Ras yang terdapat pada film “di timur matahari” merupakan ras Melanesia. Ras
Melanesia sendiri terdiri dari dari berbagai suku-suku asli di pulau papua atau yang
diterima serta diakui sebagai orang asli papua oleh Masyarakat hukum adat papua. Ras
yang ada pada film tersebut bertempat tinggal di kampung yang letaknya di daerah
pegunungan Tengah papua, daerah tersebut cukup sulit di jangkau. Adapun ciri-ciri dari
ras Melanesia sendiri, seperti warna kulit hitam, rambut hitam dan kering, postur
tubuhnya tegap, bibir agak tebal, dan hidung lebar. Memang pada film ini 99%
merupakan orang asli papua ataupun dari ras Melanesia, tapi tidak menutup kemungkinan
ada ras lain pada film tersebut.
c. Feminisme
Pada film ini juga tindakan dalam memperjuangkan feminisme sangat terlihat dimana
rata-rata latar yang terdapat pada film “di timur matahari” menunjukan keunggulan para
lelaki seperti kegiatan-kegiatan rutin yang ada semuanya dilakukan oleh para laki-laki.
Yang menunjukkan tindakan fenimisme disini ialah sewaktu warga mulai mengenalkan
dr. Fatimah kepada Masyarakat setempat. Tindakan tersebut tentu memperlihatkan
perjuangan kaum Wanita agar setara dengan laki-laki dalam hal mendaptkan pekerjaan
serta Pendidikan yang layak.
d. Kapitalisme
Pada film “di timur matahari” terdapat tindakan kapitalisme. Bentuk dari kapitalisme
tersebut ialah orang luar berjualan hp dengan bebas serta menipu para warga sekitar
untuk meraup keuntungan yang besar. Padahal hp sendiri berguna untuk berkomunikasi,
membuat pesan, dll. Tetapi orang tersebut malah menjual hp rusak yang diisi dengan
gambar-gambar tidak senonoh yang tentu mengakibatkan dampak yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai