Anda di halaman 1dari 7

KRITIK FILM PENDEK AKAR ASKAR

Novi Ramadhani Putri


XII IPA 2

MADRASAH ALIYAH NEGERI BATAM


Jalan Brigjen Katamso No.10, Tanjung Uncang, Kecamatan Sagulung, Kota Batam

2022/2023
KRITIK PADA FILM PENDEK AKAR ASKAR
Penulis : Novi Ramadhani Putri

Akar Askar merupakan film pendek yang merupakan karya salah satu
siswa SD di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Film tersebut dibuat
dalam rangka mengikuti lomba Festival Film Pelajar (FFP) di tingkat Kabupaten
Wonogiri. Akar Askar berhasil meraih juara 1 dalam ajang FFB se-Kabupaten
Wonogiri. FFP diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri dalam
rangka memberi wadah kreatifitas para guru dan siswa dalam mengapresiasi film.

Film Akar Askar bercerita tentang bentuk penghormatan anak kepada ibu
yang telah melahirkannya. Film yang berdurasi 15 menit itu diperankan oleh
seorang siswa SD bernama Retno sebagai pemeran utamanya. Retno digambarkan
anak yang hanya tinggal bersama Eyang Utinya karena Ibunya telah meninggal
saat Retno telah dilahirkan. Sebelum berangkat sekolah, Retno membantu Eyang
Uti memberi makan kambing di kandang. Retno merupakan sosok anak yang rajin
dan patuh terhadap Eyang Uti.
Retno berangkat sekolah dengan mengayuh sepeda mininya. Ia berangkat0
bersama keda sahabatnya bernama Dina dan Dara. Jarak antara rumah mereka
dengan sekolah lumayan jauh. Mereka harus melewati jalanan yang terjal dan
berdebu. Dengan penuh semangat mereka mengayuh sepeda melewati sawah dan
jalan aspal. Sepanjang jalan perjalanan mereka bersenda gurau dan saling
menyemangati. Tampak kepolosan dalami diri anak-anak tersebut yang penuh
semangat dan harapan akan masa depan lebih baik.
Sesampainya di sekolah, Retno, Dina dan Dara disambut oleh ibu guru
yang berada di teras kelas. Mereka berdua menyapa Ibu Guru dan berjabat tangan.
Setelah itu, mereka masuk ke dalam kelas dan siap mengikuti pembelajaran. Pada
saat memulai pembelajaran, Ibu Guru mengingatkan siswa tentang hari Pahlawan
yang diperingati pada tanggal 10 November. Kebetulan hari itu adalah tanggal 10
November bertepatan dengan hari Pahlawan. Ibu Guru menjelaskan bahwa
hakikat pahlawan merupakan orang yang berjasa besar. Salah satu orang yang
berjasa dan telah berperan penting dalam kelangsungan hidup anak-anak adalah
orang tua khusunya Ibu.
Ibu guru menjelaskan pada siswa tentang pengorbanan seorang Ibu dalam
mengurus, mendidik, dan mebesarkan anak-anaknya. Ibu Guru juga memberikan
anjuran pada siswa untuk selalu mengingat Ibu dan berbakti pada orang tua. Di
sela-sela pembelajaran Ibu Guru memberikan tugas pada siswa untuk membuat
gambar ilustrasi tentang sosok pahlawan yang dikagumi. Para siswa seketika
semangat dan mulai menentukan kira-kira siapa sosok pahlawan yang akan
dijadikan gambar ilustrasi. Siang itu para siswa menutup pembelajaran dengan
riang dan masing-masing pulang menuju rumah.
Retno pulang mengayuh sepeda dengan penuh semangat dan antusias. Di
perjalanan, ingatan Retno kembali pada tugas Ibu Guru utuk membuat karikatur.
Dalam benak Retno timbul hendak mebuat karikatur tentang Eyang Uti. Eyang
Uti merupakan sosok pahlawan yang berjasa pada hidup Retno. Eyang Utilah
yang selama ini mengasuh, mendidik, dan mengajarkan Retno tentang nilai-nilai
kehidupan. Melalui doa dan nasihat Eyang Uti ia tumbuh menjadi pribadi yang
baik, rajin, dan ceria.

A. KRITIK FILM AKAR ASKAR


Kritik film merupakan salah satu bentuk kegiatan apresiasi terhadap film.
Kritik terhadap film Akar Askar artinya memberikan ulasan, penilaian, dan
analisis terhadap unsur pembentuk film. Menurut Alyssa dkk (2020: 1880) kritik
film berfokus pada unsur naratif berupa tema, alur, penokohan maupun setting.
Selain itu, kritik film juga dikaitkan dengan unsur sinematik film seperti visual
dan audio. Kedua unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang kehadirannya tidak
dapat dipisahkan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka kritik film Akar Askar meliputi kritik
terhadap unsur pembentuknya. Kritik film Akar Askar diuraikan dalam penjelasan
berikut:
Menurut Hidayatullah (2018:4) tema merupakan gagasan atau ide yang
membangun suatu film. Tema diangkat berdasarkan fenomena dalam kehidupan
manusia. Oleh sebab itu, tema mendeskripsikan permasalah dalam kehidupan.
Jadi, tema merupakan pokok permasalahan yang diangkat dalam sebuah film
kemudian diperankan oleh tokoh. Tokoh memerankan jalan cerita sesuai dengan
karakter masing-masing.
Akar Askar merupakan film yang bertema tentang pendidikan moral. Film
Akar Askar mengangkat realitas pendidikan moral di sekolah. Dalam film Ibu
Guru menjadi tokoh yang memberi pendidikan moral tentang pentingnya
menghormati orang tua. Ibu Guru memberikan pemahaman pada siswa agar
menghargai dan menghormati orang tua karena telah berjasa, dan berjuang
menghidupi anak-anaknya.
Tema yang diangkat oleh film Akar Askar merupakan gambaran dari
fenomena kehidupan. Produser film tersebut berhasil membawa persoalan
kehidupan yang menarik diperankan oleh tokoh Eyang Uti, Ibu Guru dan Retno.
Sutradara berhasil mengarahkan para pemain film sehingga pesan yang
disampaikan pada film dapat sampai pada penonton dengan baik. Dalam film
orang tua digambarkan sebagai pahlawan yang berjasa bagi anak-anaknya. Oleh
sebab itu, film ini memberikan pesan pada penonton untuk menghormati orang tua
karena telah rela berkorban demi anak-anaknya.
Menurut Wicaksono (2017:126) alur film merupakan jalan cerita sebuah
film. Alur juga merupakan pola pengembangan sebuah cerita dalam film yang
berisi hubungan sebab akibat suatu permasalahan. Alur cerita sebuah film harus
jelas sehingga pesan moral dapat sampai pada penonton dengan maksimal.
Kejelasan alur cerita mempengaruhi isi yang ada di dalamnya. Oleh sebab itu, alur
cerita harus jelas agar penonton dapat memahami isi film dengan baik.
Alur cerita dalam film Akar Aksar merupakan alur maju. Alur
digambarkan secara jelas oleh sutradara, Film Akar Askar merupakan film pendek
jadi, alur yang ada di dalamnya pun singkat sesuai dengan isi cerita. Pada
penggambaran alur hanya dijelaskan kejadian tunggal yakni pada saat Ibu Guru
menjelaskan peran pahlawan dalam kehidupan. Pahlawan dalam film Akar Aksar
digambarkan sebagai sosok orang tua yakni ibu.
Sayangnya, meskipun alurnya alur maju yang singkat namun alur pada
film Akar Aksar tidak memunculkan kejadian yang kompleks seperti tahap
pengenalan konflik, klimaks, hingga penyelesaian. Hal itu sejalan dengan
pendapat Wicaksono (2017:130) alur sebuah film harus menggambarkan kondisi
yang kompleks yakni meskipun cerita dalam film pendek namun alur harus
mengandung sedikitnya pengenalan permasalah, klimaks, dan anti klimaks.
Menurut Milawasri (2017:90) tokoh film merupakan orang yang
memainkan peran dalam sebuah film. Tokoh memerankan karakter dalam sebuah
film berdasarkan karakter yang dibawakan. Karakter atau penokohan dalam film
memiliki sifat dan watak yang komplek. Penulis scenario film biasanya
memunculkan tokoh yang memiliki karakter baik dan buruk. Selain itu, karakter
yang ditampilkan dalam tokoh didukung oleh perilaku dan peralatan yang
ditampilkan.
Tokoh dalam film Akar Aksar meliputi Retno, Ibu Guru, Eyang Uti, Dina
dan Dara. Tokoh tersebut memerankan karakter yang baik. Akar Aksar merupakan
film pendek yang menampilkan karakter tokoh secara sekilas. Karakter tokoh
ditampilkan sebagai pribadi yang baik. Ibu Guru dan Eyang Uti adalah dua tokoh
yang memiliki karakter bijaksana. Mereka kerap memberikan nasihat dan
wejangan pada anak-anak. Wejangan Eyang Uti pada Retno ditampilkan dalam
fragmen berikut.
Neng sekolahan mengko karo guru nggaateke opo sing diwulang, karo kancane
sing akur, saling menolong, ora pareng tukaran.”
“Mugo-mugo lancer sekolaeh sakabehane.”

Fragmen tersebut merupakan dialog Eyang Uti dengan Retno. Eyang Uti
memberikan nasihat pada Retno ketika sedang menemani Ratna sarapan sebelum
berangkat sekolah.. Sayangnya, tokoh yang ditampilkan dalam film Akar Askar
didominasi oleh tokoh baik sehingga cerita kurang realistis. Dialog yang terjadi
antar tokoh juga terkesan kaku dan kurang natural. Tokoh melakukan dialog yang
berisi tentang nasihat disampaikan melalui bahasa formal. Hal itu memberikan
kesan kurang realistis dan monoton. Alangkah baiknya jika tokoh dalam sebuah
film ditampilkan dengan karakter yang realistis sesuai dengan kenyataan.
Menurut Rohman dkk (2021:101) setting film merupakan hal-hal yang
berkaitan dengan tempat kejadian suatu peristiwa dalam film. Setting dalam film
berupa tempat kejadian, waktu, dan hal lain yang berkaitang dengan kejadian
peristiwa. Pemilihan setting disesuaikan dengan tema dan peristiwa yang dialami
tokoh. Ksesuaian itu menimbulkan keselarasan antara tema, peristiwa, dan temat
suatu film. Setting juga memberi kesan imajinasi penonton semakin nyata.
Setting pada film Akar Askar bertempat di suatu desa tepatnya Kabupaten
Wonogiri, Suasana pedesaan yang masih alami dan asri ditampilkan dalam film
sehingga menambah kesan sederhana. Kesederhanaan pada film Akar Askar
tampak pada seeting yang di pilih. Suasana pedesaan dengan jalanan menuju
sekolah yang masih terjal dan asri menyuguhkan pemandangan sawah. Selain
itu, sekolah tempat Ibu Guru mengajar juga sangat sederhana, bangunan yang
berlantaikan tebal, halaman sekolah rindang menambah kesan estetika pada film.
Setting film Akar Askar sungguh menarik karena menyajikan lokalitas
alam sekitar. Selain itu, setting juga sesuai dengan tema dan atribut tokoh dalam
film. Tema yang mengusung tentang pentingnya menghormati serta menghargai
jerih payah orang tua diikuti dengan setting suasana pedesaan mampu menarik
minat penonton. Ide cerita sederhana dalam balutan setting pedesaan juga
menambah nilai plus film ini.
Menurut Risata dan Maulana (2016:42) sinematografi dalam film
merupakan teknik dalam menyuting atau mengambil gambar. Sinematografi juga
berkaitan dengan baik dan buruknya kualitas video dalam film. Para pembuat film
harus memperhatikan efek sinematografi. Hal itu dilakukan agar film
mendapatkan efek yang jernih,. Suatu film haruslah memiliki sinematografi yang
baik agar dapat menarik penonton.
Sinematografi pada film Akar Askar kurang cerah. kualitas video dan
gambar memberikan kesan kurang menarik. Sinematografi pada film tersebut
tidak begitu terang. Hal itu memberikan kesan suasana film menjadi agak gelap
sehingga mengurangi penonton dalam memahami mood dan emosi karakter dalam
film ini. Meskipun pencahayaannya kurang namun, audio dalam film dapat
didengar dengan jelas. Suara dialong antar tokoh dalam film tersebut juga sangat
jelas. Tokoh melafalkan setiap kata dengan jelas sehingga dapat dipahami oleh
penonton.
Menurut Dimas (2020:93) Soundtrack merupakan lagu yang dapat
disenandungkan dibuat secara khusus sesuai dengan kisah film
yangbersangkutan,sedangkan Sound Effect Merupakan suara tambahan berupa
suara alam, suara dalam kehidupan sehari-hari,dan suara tambahan menggunakan
software untuk membantu penonton membangum suasana dalam film tersebut.
Soundtrack pada film Akar Askar Merupakan ciptaan Fajar Djantoro yang
dinyanyikan oleh Finishia Isna dengan judul Akar Askar. Liriknya yang dalam
dan lugas mampu memberikan suasana dan pesan kepada penonton tentang
ketulusan cinta dan kasih sayang seorang Ibu
Berdasarkan ulasan, telaah, dan penilaian terhadap film pendek Akar Aksara,
maka penulis menyimpulkan bahwa; (1) Tema yang diangkat dalam film pendek
tersebut menarik karena sesuai dengan realitas kehidupan. Sutradara ingin
memberikan pesan pada setiap generasi untuk menghargai orang tua karena telah
banyak berjasa dalam kehidupan. Jerih payah dan pengorbanan orang tualah yang
telah menghidupi dan menjadi sumber atau akar kehidupan anak-anaknya. (2)
Alur cerita kurang kompleks karena tidak memenuhi tahapan seperti awal konflik,
klimas, dan antiklimas. (3) Tokoh dalam film juga kurang realistis karena hanya
menampilkan sisi baik saja. (4) Setting tempat dalam film sangat menarik karena
mengangkat lokalitas di daerah Wonogiri.(5) Sinematografi yang berupa
pencahayaan kurang, namun audio atau suara bagus.

Anda mungkin juga menyukai