Disusun oleh :
Cut Dara Meutia ( 22101321028 )
Zakiah ( 22101321027 )
Dosen Pengampu :
Eva Sulastri Sagita, S.Pd.M.Pd
TAHUN 2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat
serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “ Makalah
Menyimak Drama atau film ( Milea: Suara dari Dilan) , ini dengan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok dari mata kuliah Menyimak Komprehensif. Selain itu makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan pembaca tentang cara dan proses menyimak
suatu bahan simak an.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
PENDAHULUAN
Dari hasil pemaparan diatas maka kami mencoba untuk melakukan sebuah
penelitian tentang langkah-langkah dalam menyimak suatu drama atau film, yang
berjudul ” Dillan 1991 ” menggunakan metode menyimak interogatif, guna
mengasah kemampuan menyimak kami pada suatu bahan simakan.
B. Rumusan Masalah
4. Apa saja konflik kejiwaan dalam Film Milea : Suara Dari Dilan ?
6. Bagaimanakah karakterisasi dari para pemeran Film Milea : Suara Dari Dilan?
7. Bagaimana musik dan sound effect yang digunakan dalam Film Milea : Suara
Dari Dilan ?
C. Tujuan
Tujuan yang dari diadakannya penelitian ini adalah untuk dapat mengasah
dan meningkatkan kemampuan menyimak, dengan menggunakan metode
menyimak interogatif agar dapat memperoleh suatu informasi yang detail dan
menjawab berbagai pertanyaan setelah proses menyimak ini dilakukan.
D. Manfaat
PEMBAHASAN
Film Milea-Suara dari Dillan ini adalah sekuel ketiga dari film sebelumnya
yang berjudul ” Dillan 1990 dan Dillan 1991 “ film ini mengisahkan perjalanan
asmara dua sejoli antara Dilan dan Milea. Film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi
dan Pidi Baiq serta penulis naskah Titien Wattimena. Jika film sebelumnya
mengambil dari sudut pandang Milea, pada film ketiga ini, menampilkan
pandangan seorang Dilan kepada Milea. Bagaimana ia mulai mengenalnya hingga
akhirnya menjalin asamara. Film ini juga sama seperti kedua sekuel sebelumnya
yang diangkat dari novel yang berjudul “ Milea,Suara dari Dillan “ karya yang di
tulis oleh Pidi Baiq.
Kejadian yang menimpa Akew ini juga membuat Dilan terlibat dengan
pihak berwajib. Dan membuat mereka berpisah. Perpisahan ini semula hanyalah
gertakan Milea, agar ia tak lagi bergelut dengan gang motor, namun akhirnya
menjadi perpisahan yang benar-benar memisahkan mereka seutuhnya.
Ide cerita merupakan suatu kalimat pokok, dan menjadi dasar dari drama
tersebut. Dan ide cerita menjadi landasan dari pembuatan naskah sebuah film.
Ketiga novel ini adalah kisah yang ditulis oleh Pidi Baiq berdasarkan kisah
nyata yang berasal dari curhatan seorang perempuan bernama Milea Adnan
Husain (bukan nama sebenarnya) kepada dirinya. Dari curhatan Milea tersebut,
membuat Pidi Baiq tertarik dan mulai menghubungi orang-orang terdekat dari
Milea, dan menanyakan kebenaran cerita tersebut, sampai akhirnya muncullah ide
untuk menulis buku tersebut dengan bantuan Milea sebagai narasumber. Buku ini
kemudian menjadi salah satu buku best seller. Buku pertama yang diterbitkan
adalah buku “Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 “ kemudian disusul
dengan sekuel kedua novel tersebut berjudul “ Dia adalah Dilanku Tahun 1991
“ yang merupakan lanjutan dari cerita sebelumnya.
Karena kisah yang menarik dan juga merupakan buku yang best seller,
membuat Fajar Bustami ( sutradara film ini ) tertarik akan kisah novel tersebut
dan kemudian menggandeng Pidi Baiq untuk bekerjasama dengannya membuat
naskah dan kemudian mengangkat novel tersebut menjadi sebuah Film.
Berbeda dengan film sebelumnya yang menggunakan alur mundur, kali ini
alur yang digunakan pada Film Milea: Suara dari Dillan adalah alur maju
mundur, karena terbukti pada adegan Dilan menulis puisi “ ini adalah pada tahun
2016, menandakan alur maju dan kemudian menandakan alur mundur pada saat
adegan “Aku tidak jadi nelepon si Komar, karena sudah membaca dua buku yang
ditulis Pidi Baiq, judulnya “Dilan, dia adalah Dilanku Tahun 1990” dan “Dilan,
dia adalah Dilanku Tahun 1991.” Dan Dilan pun menceritakan kisah asmara,
persahabatan, keluarga dan hidupnya sekitar dua puluh tahun silam atau lebih
tepatnya pada tahun 1990 dan 1991.
Konflik kejiwaan pada film Milea: Suara dari Dillan adalah konflik
internal yang terjadi pada tokoh Dillan. Karena film ini mengambil cerita dari
sudut pandang tokoh Dilan, yang banyak menyesali perbuatannya semasa ia
SMA. Salah satunya adalah perkataaannya pada Milea terdahulu ( dalam film
sebelumnya). Dilan sempat berkata “ Jika ada orang yang menyakiti Milea, orang
itu akan hilang” Karena Dilan yang menyakiti Milea, jadi Dilan yang hilang.
Dillan merasa menyakiti hati Milea dengan tidak mendengarkan perkataan Milea
yang melarangnya untuk ikut terlibat pada gang motor, yang menyebabkan salah
seorang teman mereka bernama Akew harus meninggal dunia. Atas dasar konflik
inilah yang menjadi persoalan utama atau sebab dari perpisahan yang terjadi pada
tokoh Dillan dan Milea hingga mereka dewasa.
1. Dilan
Dilan merupakan sosok remaja SMA kelas dua yang memiliki karakter
romantis, humoris, rela berkorban demi sahabat, baik hati, setia kawan dan
perhatian, dia pintar juara kelas dengan peringkat ketiga. Dia juga sosok
yang teguh pada pendiriannya terbukti ia dapat mempertahankan apa yang
di ucapkannya pada milea, “ Siapapun yang menyakiti Milea akan hilang “
dan pada saat dirinya sendiri menyakiti Milea, maka dirinya pun pergi dan
meninggalkan Milea, meskipun ini bertentangan dengan hatinya sendiri.
Ia juga digambarkan memiliki sifat yang ikhlas, terbukti pada saat ia
merelakan Milea berbahagia bersama Mas Herdi.
2. Milea
Milea adalah tokoh utama yang diceritakan oleh Dilan dan kehidupan
SMAnya. Milea siswa baru pindahan Jakarta, yang cantik. Dirinya berhasil
membuat para siswa terutama remaja laki-laki membicarakannya yang
kemudian menarik hati Dilan. Karakter tokoh Milea sangatlah unik, selain
cantik Milea memiliki sifat yang keras kepala, pemberani, egois, dan susah
ditebak. Hal itu dibuktikan ketika dalam salah satu kejadian ketika sekolah
Milea diserang oleh genk motor dari sekolah lain hanya untuk menyerang
Dilan, seluruh siswa bersembunyi di tempat yang aman, sedangkan Milea
sibuk kesana kemari bersikeras mencari Dilan, karena khawatir sesuatu
terjadi pada Dilan.
3. Akew
Akew adalah salah satu teman Dilan. Sosoknya dikenal punya sifat yang
baik, namun sayang Akew meninggal di keroyok anggota geng lain.
4. Anhar
Anhar adalah Salah satu teman geng Dilan yang memiliki sifat pemarah,
dan berani terhadap perempuan .
5. Ancika
Ancika adalah sosok pacar Dilan, yang baik dan lucu. Sosoknya tak terlalu
jelas di gambarkan pada film ini, sang sutradara mengatakan sosoknya
sengaja masih di buat misteri karena untuk membuat penasaran publik
akan kepribadian seorang Ancika yang berhasil meluluhkan hati seorang
Dilan. Sosok Ancika rencananya akan lebih jelas ditampilkan pada film
selanjutnya, sambungan dari sekuel film ini.
6. Mas Herdi
Mas Herdi adalah suami dari Milea, ia adalah kaka kelas Milea di
kampusnya. Mas Herdi punya sifat baik, penyabar dan cukup lembut pada
Milea. Meskipun begitu, Mas Herdi nampaknya belum menggantikan
posisi Dilan yang masih membekas di hati Milea.
7. Yugo
Yugo adalah teman baik Milea, yang baru pulang dari luar negeri. Ia
terlalu banyak terpengaruh pada budaya luar negeri. Sehingga Ia pernah
melakukan hal yang tidak sopan pada Milea ( mencium Milea tanpa
persetujuan Milea ), karena menggapnya itu adalah hal yang biasa
dilakukannya diluar negeri.
8. Bi Eem
Bi Eem adalah pemilik kantin sekolah, dimana Dilan dan Milea sering
duduk bersama di kantinnya. Bi Eem memiliki sifat ramah, baik dan
humoris.
a. Musik
b. Sound Effect
Sound Effect atau Efek suara merupakan suara – selain dialog – yang
dihasilkan oleh orang ataupun benda, bersamaan dengan suara-suara yang
muncul secara alami pada latar belakang. Efek suara dalam film digunakan
untuk menekankan informasi yang hendak disampaikan, memberikan
kesan realita didalam ruang cerita, menciptakan ilusi dan juga mood dalam
cerita. Efek suara bisa berkaitan dengan kejadian di dalam atau di luar
screen.
2.9 Setting
Setting adalah penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya
sebuah cerita. Setting disebut juga latar cerita.
Latar waktu dalam fim Milea : Suara Dari Dilan adalah terjadi
pada tahun 1990 ditandai pada adegan-adegan yang menunjukkan masa-
masa perkenalan Dilan dan Milea pada tahun 1990. Dan kemudian latar
waktu pada tahun 1991 ditunjukkan pada saat masa-masa dimana Dilan
dan Milea masih berpacaran yang juga dicatat pada buku harian Dilan
yang menunjukkan tahun 1991. Kemudian ada juga adegan yang
menunjukkan tahun 2016 dimana pada saat Dilan dan Milea bertemu
kembali pada saat reuni SMA.
Latar tempat atau setting tempat pada film ini umumnya banyak
menampilkan Sekolah, dimana SMA tersebut merupakan tempat yang
dikenang Dilan sebagai tempat perkenalan dirinya dengan Milea. Dan juga
jalanan-jalanan kota bandung terbukti pada saat Dilan dan Milea menaiki
sepeda motor dan juga pada saat Dilan mengalami sejumlah masalah
dengan geng motor di bandung.
Tata warna
Tata warna yang ditampilkan pada film ini umumnya berwarna
gelap sedikit keabuan, untuk menunjukkan suasana pilu dalam mengenang
masa-masa Dilan bersama Milea. Dan beberapa kali juga terlihat dengan
tone warna kuning hangat yang menunjukkan kehangatan dari cerita manis
Dilan semasa SMAnya, bersama Milea, teman-teman sekolah dan Bi Eem.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil menyimak Film Milea: Suara
dari Dilan adalah kumpulan-kumpulan gambar nostalgia dari dua sekuel film ini
sebelumnya, dengan beberapa adegan yang diperpanjang dan menampilkan suara
hati Dilan. Secara cerita, sudut pandang Dilan memang membuat cerita Dilan dan
Milea jadi lebih lengkap dari cerita sebelumnya yang hanya menceritakan dari sisi
seorang Milea saja. Setidaknya, hal itu memberikan ruang 'pembelaan' kepada
Dilan bahwa masalah antara dua remaja itu tak sepenuhnya salah pria muda itu
semata. Perpisahan Dilan-Milea pun pada akhirnya tergambar dengan jelas
disebabkan hanya karena emosi labil remaja dan gengsi semata, yang berujung
penyesalan ketika sudah beranjak dewasa. Hal itu terlihat dari rasa dan kenangan
yang masih membekas dari keduanya meski sudah memiliki pasangan masing-
masing.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan terhadap penelitian ini adalah jika
dikemudian hari film ini memiliki sekuel lanjutan. Semoga dengan cerita
yang memperlihatkan perbedaan yang signifikan antara tokoh Dilan
dewasa dengan Dilan saat remaja, dan tak terlalu banyak melakukan
pengulangan gambar dari sekuel sebelumnya. Agar penonton tak kecewa,
karena sebagian penggemarnya telah menantikan film ini dengan waktu
yang cukup lama hanya untuk mendapatkan akhir sad ending (tidak
diinginkan).
DAFTAR PUSTAKA
Full video film Milea Suara dari Dilan website : Milea suara dari Dilan part
1(2020)
https://www.dailymotion.com/video/x7uo5q6 Milea suara dari Dilan part
1(2020)
Full video film Milea Suara dari Dilan website: Milea suara dari Dilan part 2
(2020) https://www.dailymotion.com/video/x7uo5q6
Kincir.com judul artikel: 5soundtrack Film Milea Suara dari Dilan
https://kincir.com/movie/cinema/download-soundtrack-film-milea-dilan-
RSBVYOicb3Yd