Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS NILAI MORAL DALAM FILM KELUARGA CEMARA SEBAGAI

PENGEMBANGAN KARAKTER KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO

NABILA AZZAHRA

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

210506500004

ABSTRAK

Karya sastra merupakan sebuah keindahan yang dapat dinikmati kapan saja dan
dimana saja oleh siapa saja. Dari karya sastra seseorang dapat mengambil banyak hal
positif di dalamnya, seperti nilai nilai moral yang baik untuk diimplementasikan dalam
kehidupan sehari hari. Nilai moral menjadi standart penilaian utama di lingkungan
bermsyarakat, guna membedakan tindakan yang baik maupun tindakan yang buruk. Adapun
kelompok yang berperan dalam pengembangan nilai moral seseorang yaitu orang orang
yang berada di lingkungan terdekatnya, seperti lingkungan masyarakat ataupun lingkungan
keluarga. Lingkungan keluarga menjadi sangat berpengaruh dalam peningkatan nilai moral
dalam diri seseorang dikarenakan orang orang pada umumnya lebih sering menghabiskan
waktu bersama keluarganya. Maka dari itu, hal ini bisa dibenahi terlebih dahulu dari
lingkungan yang terdekat.

Kata Kunci : Nilai Moral, Film, Karya sastra

ABSTRACT

Literary work is a beauty that can be enjoyed anytime and anywhere by anyone. From
literary works one can take many positive things in it, such as good moral values to be
implemented in everyday life. Moral values become the main standard of assessment in the
community, in order to distinguish between good and bad actions. The groups that play a role
in developing a person's moral values are people who are in their immediate environment,
such as the community or family environment. The family environment is very influential in
increasing one's moral values because people generally spend more time with their families.
Therefore, this can be addressed in advance from the closest environm

Keywords: Moral Value, Film, Literary work

‫خالصة‬

‫ من األعمال األدبية يمكن للمرء أن يأخذ‬.‫العمل األدبي هو جمال يمكن ألي شخص االستمتاع به في أي وقت وفي أي مكان‬
‫ة هي‬RR‫بح القيم األخالقي‬RR‫ تص‬.‫ة‬RR‫ مثل القيم األخالقية الجيدة التي يجب تنفيذها في الحياة اليومي‬، ‫العديد من األشياء اإليجابية فيه‬
‫وير‬RR‫ المجموعات التي تلعب دوًرا في تط‬.‫ من أجل التمييز بين األعمال الجيدة والسيئة‬، ‫المعيار األساسي للتقييم في المجتمع‬
‫ة‬R‫بح البيئ‬R‫ تص‬.‫رية‬R‫ة األس‬R‫ع أو البيئ‬R‫ل المجتم‬R‫ مث‬، ‫رة‬R‫يئتهم المباش‬R‫ودون في ب‬R‫خاص الموج‬R‫خص هم األش‬R‫القيم األخالقية للش‬
‫ يمكن‬، ‫ذلك‬RR‫ ل‬.‫رهم‬RR‫األسرية مؤثرة للغاية في زيادة القيم األخالقية لدى الشخص ألن الناس عموًم ا يقضون وقًتا أطول مع أس‬
‫معالجة هذا مسبًقا من أقرب بيئة‬.

‫ العمل األدبي‬، ‫ الفيلم‬، ‫ القيمة األخالقية‬:‫الكلمات المفتاحية‬

PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan sebuah karya yang memiliki keindahan dari segala aspek
didalamnya, disertai dengan keindahan makna yang terkandung didalamnya pula. Karya
sastra merupakan sebuah karya yang serat akan ilmu yang tercurah melaluinya. Pada
umumnya, karya sastra dinikmati sebagai hiburan semata. Dizaman dulu karya sastra berupa
puisi atau drama dinikmati melalui pementasan karya seni dipanggung teater pada acara acara
budaya. Namun seiring berjalannya waktu, kini karya sastra sudah semakin berkembang. Bisa
dilihat dari jenis jenisnya yang kini lebih bervariasi, dapat dilihat dari perbedaan cara
penyampaiannya yang saat ini sudah menggunakan teknologi digital untuk menunjang
penampilannya, sehingga performanya kini makin memuaskan saat ditampilkan pada
khalayak ramai. Dengan demikian pesan yang disampaikan dalam karya sastra tersebut pun
dapat diterima dengan baik oleh masyarakat yang menikmatinya.

Salah satu karya sastra yang saat ini banyak digandrungi oleh masyarakat yaitu karya
sastra film, yang dimana film ini merupakan karya sastra yang dahulunya disebut dengan
drama, kemudian dikembangkan dengan menggunakan pementasan secara digital sehingga
dapat ditonton kapan saja dan dimana saja secara berulang kali melalui layar kaca maupun di
dunia maya. Lain halnya dengan drama zaman dahulu, yang dimana drama ini hanya dapat
disaksikan saat ada acara acara budaya yang mementaskan drama dipanggung teater, dan
dipertontonkan secara langsung oleh para pemeran drama yang terlibat di depan para
penonton.

Perbedaan lain antara kedua karya sastra ini juga bisa dilihat dari cerita cerita yang
ditayangkan. Pada pementasan drama zaman dahulu di dominasi oleh cerita cerita
bertemakan legenda dan prasejarah, sedangkan pada penayangan film zaman sekarang
memiliki begitu banyak genre film yang dapat dipilih sesuka hati. Adapun genre film yang
saat ini sering ditayangkan yaitu film bergenre horror, romatis, komedi, laga, drama, animasi,
documenter, petualangan ,fantasi , fiksi ,musical , thriller, misteri, biografi, dan juga noir.

Film merupakan sebuah karya sastra yang ditampilkan dalam bentuk penayangan
kisah secara digital yang didalamnya terdapat alur cerita, tokoh penokohan, pewatakahn, dan
objek objek perfilman lainnya yang dilandasi yang menunjukan bentuk dominan dari
komunikasi secara visual. Secara umum film digunakan menjadi sarana hiburan oleh
masyarakat, tidak hanya itu film juga digunakan menjadi sumber informasi baik yang bersifat
edukatif maupun yang persuasive.

Banyak film yang memberikan edukasi yang tinggi lewat kreatifitas seniman dalam
membuatnya. Film sebagai media komunikasi yang menyampaikan banyak pesan didalamnya
mempermudah setiap orang untuk menyerap apa yang disampaikan pembuat cerita. Film
yang baik mempunyai makna dan pesan yang disampaikan dengan cara yang sederhana dan
sekreatif mungkin. Dengan dengan begitu, orang yang menonton diharapkan mampu dalam
memaknai film yang ditontonnya dan dapat mengambil pesan baik yang nantinya akan
dijadikan contoh dan motivasi bagi kehidupan mereka. Film yang telah dikemas dengan baik,
menarik, dan kreatif, memberikan kesan tersendiri bagi penonton. Melalui pengemasan film
yang apik, unsur-unsur yang terkandung didalamnya akan terasa lebih hidup. Sehingga
masyarakat terlebih khusus peserta didik akan lebih mudah untuk memahami unsur-unsur
tersebut dengan baik dan menjadikannya materi dalam pembelajaran di sekolah dengan cara
yang lebih menarik. Melalui film, siswa dapat mengambil pelajaran, pendidikan, serta
motivasi yang terdapat dalam sebuah film.

Salah satu film yang bernilai pendidikan yang sudah dikemas dengan baik adalah film
yang berasal dari Indonesia yang berjudul “Keluarga Cemara”. Film ini diadaptasi dari serial
tv legendaris pada tahun 90-an dengan judul yang sama dengan menggambarkan pentingnya
keluarga dibandingkan harta kekayaan. Film ini di rilis pada tahun 2019 yang dibintangi oleh
Ringgo Agus Rahman, Nirina Zubir, Adhisty Zara, dan Widuri Putri Sasono. Dengan
disutradarai oleh Yandi Laurens dan Gina S Noer sebagai produser sekaligus penulis naskah
film ini. Film yang berdurasi 110 menit ini mengandung banyak nilai pendidikan seperti
moral dan masih banyak lagi yang dapat kita pelajari dalam film ini. Film Keluarga Cemara
juga memiliki jumlah penonton sebanyak 1.701.468 dan menempati posisi ke-4 dari 15 film
yang memiliki penonton terbanyak pada tahun dirilisnya film ini.

Film ini menceritakan tentang keluarga Abah yang ingin bertahan setelah hartanya
disita oleh debt collector. Rumah Abah disita untuk membayar hutang perusahaan kakak
iparnya. Sayangnya, penyitaan terjadi tepat pada hari ulang tahun Euis ke-13. Untuk
sementara waktu, Abah, Emak, Euis, dan Ara tinggal di kantor Abah yang kecil. Abah
kemudian, saat itu, memilih untuk membawa keluarga kecilnya ke rumah yang diperoleh dari
orang tuanya yang jauh dari kota. Terlepas dari banyak keterbatasan dan kekurangan yang
dimilikinya, Abah berusaha menjadi kepala keluarga yang baik bagi anakanaknya.
Untungnya, Ibu tidak pernah bosan pergi dengan Abah dan berusaha untuk membantu ketika
mereka tragis. Abah saat ini perlu menyesuaikan keuangan dengan keluarga kecilnya. Namun
keluarga ini tidak menyerah dan tetap bersatu karena bagi mereka keluarga adalah harta yang
paling berharga.

Adapun film sebagai media untuk proses pembelajaran disekolah dapat kita terapkan
dengan menggunakan kurikulum 2013 dyang sesuai dengan KD 3.11 Mengidentifikasi
informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni
daerah) yang dibaca atau diperdengarkan. Dengan tujuan pembelajaran yaitu : peserta didik
dapat mengidentifikasi informasi pada teks ulasan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi,
novel, karya seni daerah) yang dibaca atau diperdengarkan.

Film ini menarik untuk dikaji dilihat dari nilai pendidikan yang terdapat didalamnya.
Ada banyak nilai-nilai pendidikan yang bisa diambil dari film ini terlepas dari masalah yang
terdapat didalamnya. Film ini memberikan banyak pelajaran tentang bagaimana menghadapi
kehidupan disaat mengalami kesusahan agar tetap kuat dalam menjalani kehidupan untuk
tidak menyerah serta saling menopang satu sama lain karena keluarga adalah harta yang
paling berharga.

Berdasarkan latar belakang tersebut, membuat peneliti tertarik untuk menjadikan film
Keluarga Cemara sebagai objek penelitian dengan mengangkat judul “Analisis Nilai
Pendidikan pada Film Keluarga Cemara dan Implikasinya dalam Pembelajaran Sastra
Nilai moral merupakan suatu penilaian diri yang sangat penting dikalangan
masyarakat. Pada umumnya, hal pertama yang dinilai dari kepribadian seseorang yaitu seperti
apa karakter moralnya, apakah ia termasuk ke kategori pribadi yang bermoral baik atau
sebaliknya. Nilai moral menjadi standart penilaian karakter dalam berperilaku di kehidupan
sosial sehari hari. Dengan nilai moral, dapat membanti seseorang menentukan bagaimana
perilaku yang baik atau buruk saat berinteraksi dengan orang lain. Seseorang akan
diperlakukan dengan baik apabila memiliki moral yang baik pula, sebaliknya apabila
sesoerang tidak menerapkan nilai mora; yang baik makai a juga akan mendapatkan rtindakan
yang tidak baik pula oleh masyarakat luar. Hal itu menjadikan nilai moral ini begitu penting
untuk dikembangkan guna memberikan hubungan timbal balik yang sepadan pada
masyarakat.

Nilai moral ini dapat dilatih dari lingkungan terdekat, seperti ligkungan masyarakat,
atau di lingkungan keluarga, karena untuk mengembangkan nilai moral ini diperlukan peran
dari orang orang terdekat yang memiliki pengaruh besar dalam nilai moral seseorang. Nilai
moral seseorang juga cerminan dari kondisi lingkungan terdekatnya, apabila seseorang
mendapatkan perlakuan yang baik dan nyaman di sebuah tempat maka hal itu akan
membangun nilai moral yang baik pula.

Dalam hal ini lingkungan terdekat yang memiliki pengaruh sangat besar pada
perkembangan nilai moral yaitu lingkungan keluarga. Pada lingkungan keluarga seseorang
mempelajari banyak hal didalamnya. Seperti apa ia diperlakukan di lingkungan keluarga
maka hal itu akan ia bawa saat ia berinteraksi di lingkungan sosial nantinya, hal itu
menjadikan lingkungan keluarga menjadi lingkungan yang berpengaruh besar dalam kasus
ini.

Selain lingkungan keluarga, nilai moral yang baik juga dapat diperoleh dari diri
sendiri. Apa yang menjadi keseharian seseorang akan menunjukkan seperti apa nilai moral
yang ia miliki. Salah satu cara mengembangkan nilai moral yang baik pada seseorang yaitu
dengan memperbanyak mengkaji karya sastra, seperti membaca buku, menghayati puisi,
mendengarkan lagu, maupun menonton film. Dari setiap karya sastra memiliki nilai moral
yang baik. Dari karya sastra, seseorang juga dapat mengambil banyak pelajaran yang bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari hari, hal itu membuat karya sastra menjadi saran
menyampaikan nilai moral kepada penikmatnya.
METODE PENELITIAN

Dalam setiap penelitian yang dilakukan tentunya menggunakan metode penelitian


yang dimana hal ini menjadi begitu penting dalam sebuah kegiatan meneliti. Dari metode
penelitian, dapat diketahui cara memperoleh jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang telah
terkumpul, sehingga tahapan selanjutnya yaitu pengumpulan dan pengolahan data yang
kemudian akan dianalisis dengan metode atau pendekatan tertentu. Adapun beberapa metode
pendekatan yang sering digunakan yaitu metode pendekatan kualitatif, kuantitaitf,
eksperimen, non eksperimen, interaktif, maupun non interaktif. Setelah memilih metode
pendekatan yang sesuai maka tahapan selanjutnya yaitu mengembangkan metode tersebut
secara intensif melalui tahapan tahapan pengujian sehingga terstruktur menjadi prosedur yang
baku.

Penelitian ini akan menjelaskan mengenai nilai nilai sosial yang terkandung didalam
film yang berjudul Keluarga Cemara, hal ini menandakan bahwa penelitian kali ini
mneggunakan metode penelitian secara kualitatif. Maka dari itu, penelitian ini ditulis secara
deskriptif kualitatif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif.. Adapun tehnik pemilihan yang digunakan yaitu typical case sampling yang
bertujuan untuk mendeskripsikan atau menceritakan objek secara normal. Informan yang
berperan dalam hal ini yaitu abah, dan emmak. Dari kedua informan ini diharapkan dapat
benar benar memahami permasalahan yang diteliti sehingga menghasilkan informasi atau
data data yang diperlukan dalam artikel ini. Sumber informasi pada proses peneltian ini
adalah kajian kajian nilai social yang terdapat didalam alur cerita film ini baik itu yang
terdapat di buku novel amuapun dari filmnya.

PEMBAHASAN

Pengertian Film

Film merupakan sebuah karya sastra yang ditampilkan dalam bentuk penayangan
kisah secara digital yang didalamnya terdapat alur cerita, tokoh penokohan, pewatakahn, dan
objek objek perfilman lainnya yang dilandasi yang menunjukan bentuk dominan dari
komunikasi secara visual.
Film yang baik dapat dilihat dari berbagai aspek aspek pendukung anatara lain
sebagai berikut : Film dapat dikatakan baik apabila terdapat banyak nilai dan pesan moral
didalamnya sehingga penonton mendapatkan aspek edukasi dari apa yang merka amati
kedepannya. Film juga dapat dikatakan baik apabila disajikan dengan baik pula, contohnya
dengan menyaksikan film di bioskop dengan ruangan yang nyaman dan aman, tidak lupa
sebelum disajikan kepada masyakat film itu perlu untuk difikarkan secara matang seperti apa
konsep yang dapat menarik perhatian calon penonton agar karya ini dapat diterima oleh
khalayak ramai. Hal itu perlu banyak pertimbangan yang matang sehingga dapat memperoleh
keuntungan yang besar pula dari hasil produksi karya tersebut.

Hal itu membuat perancangan dalam pembuatan karya sastra menjadi begitu penting
sebelum disajikan kepad khalayak ramai.

Secara umum film digunakan menjadi sarana hiburan oleh masyarakat, tidak hanya itu
film juga digunakan menjadi sumber informasi baik yang bersifat edukatif maupun yang
persuasive. Untuk karakterisitk film sendiri terdiri dari beberapa komponen yaitu : 1)
Menggunakan layer dengan ukuran yang lebar dalam penayangannya, 2) Melewati
konsentrasi penuh dalam proses pembuatannya, 3) Pengambilan gambar yang secara
extreame long shot atau biasa disebut pengambilan gambar yang dilakukan secara
menyeluruh. Dalam dunia perfilman terdapat berbagai jenis genre film yang dapat dinikmati
sesuai dengan minat seseorang, adapun jenis jenis film yang sering dijumpai yaitu sebagai
berikut : 1) Film Ceria, 2) Film Edukasi, 3) Film Dokumenter, 4) Film Kartun, 5) Film
Romansa, 6) Film Horor, 7) Film Laga, dan lain sebagainya.

Pesan Moral Dalam Film

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna dari pesan adalah suruhan, perintah,
nasihat, permintaan amat yang harus disampaikan kepad aorang lain. Namun dalam defenisi
lain, pesan adalh sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima secara langsung
maupun secara tidak langsung mengenai banyak hal, mau itu berupa pesan dalam bentuk
kabar yang baik ataupun pesan dalam bentuk kabar buruk.

Pesan moral merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah karya satra, dengan
begitu pentingnya maka hal ini sangat perlu diperhatikan keberadaannya. Apakah karya
tersbeut memiliki pesan moral didalmnya ataukah karya tersebut hanya sebatas hiburan
semata Apakah aspek edukasinya lebih banyak dibandingkan dengan aspek hiburan yang
terdapat didalmnya.

Nilai nilai moral yang diperoleh dari sebuah karya sastra akan menunjang
pengembangan kualitas diri dari masyarakat Indonesia, dikarenakan hal ini dapat
meningkatkan kualiats tindakan seseorang saat berinteraksi langsung dengan khalayak ramai
sehingga, dapat membedakan bagaimana tindakan yang seuai dengan nilai moral yang baik
dan seperti apa tindakan yang tidak baik untuk berinteraksi dengan khalayak ramai.

Dengan diterapkannya hal tersbut akan membuat masyarakat dapat saling menjaga
kebudayaan dan perasaan satu sama lain, sehingga terciptanya kenyamanan dalam berbangsa
dan bernegara karena masyarakat sudah dapat membedakan tindakan yang layak atauupun
tidak layak untuk diterapkan dilingkungan bermasyrakat.

Menurut Bertens (2001: 143-147) kata moral berasal dari bahasa latin mos (jamak;
mores) yang berarti : kebiasaan, adat. Dalam bahasa inggris dan bahasa lalin, termasuk
bahasa Indonesia, kata mores masih dipakai dalam arti yang sama Secara etimologi kata
“etika” dengan etimologi kata “moral”, karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat
kebiasaan. Adapun ciri ciri nilai moral menurut Bertens (2001: 143-147) yaitu sebagai berikut
:

1. Berkaitan dengan tanggung jawab

2. Berkaitan dengan hati Nurani

3. Mewajibkan

4. Bersifat formal

Menurut Bapak Imam Sukardi, moral merupakan semua kebaikan yang sesuai dengan
ukuran tindakan yang diterima oleh masyrakat, yang meliputi kesatuan sosial maupun
lingkungam tertentu. Adapun ilmuan lain yang mendefenisikan nilai moral ini yaitu De Vos
yang menyatakan bahwa nilai moral adalah segala hal yang mendorong manusia untuk
melakukan tindakan tindakan yang baik sebagai “ kewajiban” atau “ norma”.

Deskripsi Film Keluarga Cemara


Dikisahkan hidupnya sebuah keluarga Bahagia yang terdiri dari kepala rumah tangga
yang akrab disapa Abah, bersama Emak sang istri dan kedua anaknya Euis dan Ara. Mereka
merupakan keluarga dengan kehidupan yang mewah dan serba berkecukupan, dalam segi
finansial. Abah merupakan kepala proyek dari sebuah perusahan bangunan yang memiliki
kesibukan yang cukup padat dikarenakan posisinya sebagai pemimpin perusahaan. Emak
sebagai istri sekaligus ibu yang baik hati. Ada Euis sang kakak yang merupakan anak gadis
yang memiliki lingkungan pertemanan yang sesuai dengan status ekonominya sebagai anak
orang kaya yang terbiasa hidup dengan mewah. Dan terakhir ada Ara sang adik kecil yang
selalu bahagi.

Terlihat tidak ada yang salah dari keluarga kecil ini, tetapi dalam alur perfilman
tentunya memiliki permasalahan dan konflik yang menjadikan film itu memiliki sensasi
tersendiri dalam adega adegan konflik tersebut. Adapun konflik dalam film ini dimulai dari
Abah yang berjanji akan datang saat perayaan ulang tahun Euuis yang diacarakan dikediaman
mereka yang diatur semewah mungkin. Mungkin hal ini bukan yang pertama kalinya, karena
Euis terlihat tidak percaya dengan janji yang dilontarkan Abah bahwa dia akan datag tepat
waktu. Setelah bersusah payah meyakinkan Euis, akhirnya Abah meminta maaf kepada Euis
dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang serupa. Hingga pada akhirnya tiba disaat
perayaan ulang tahun. Satu persatu para tamu undangan telah berdatang seperti keluarga dan
juga sahabat sahabat Euis.

Setelah beberapa saat menunggu, terdengar suara bel berbunyi yang menandakan
bahwa seseorang sudah memasuki halaman rumah dan hendak masuk kedalamnya. Ara yang
terlihat begitu bahagia kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju kedepan pintu
dengan tujuan ingin mempersilahkan orang yang membunyikan bel tadi masuk kedalam
rumah. Betul saja, Euis dan Ara mengira orang yang membunyikan bel tadi adalah abah,
ternyata bukan abah yang dating melainkan sekumpuln pria dengan tampang yang kejam
bersama anak buahna yang bertampang serupa. Sontak saja Emak terkejut atas kedatangan
sekumpulan pria tersebut kemudian mempertanyakan apa tujuan dari kedatangan mereka
kerumahnya. Tanpa basa basi, pria yang diduga pemimpin dari sekumpulan pria itu
menjawab bahwa tujuan mereka dating ke kediaman abah dan emak adalah untuk menyita
rumah itu beserta dengan asset kekayaan lainnya. Hal itu membuat seisi rumah terkejut dan
mulai bertanya tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Emak yang tidak menerima mentah mentah
permintaan pria itu kemudian menanyakan apa dasar dari penyitaan rumah yang dilakukan
secara tiba tiba ini. Ternyata dana yang digunakan dalam pembangunan proyek perumahan di
perusahaan abah hlang tanpa tau siapa pelakunya.Hingga pada akhirnya pria yang ingin
menyita rumah abah emak memberi tau langsung apa alas an dari mereka menyita asset abah
dan emak yaitu karena kakak ipar abah atau kakak dari emak yang tadinya bekerja sama
dalam proyek abah berkhianat dan meggelapkan seluruh dana dari proyek pembangunan yang
sedang berlangsung demi kepentingan pribadinya. Tidak sampai disitu, ipar dari abah ini
mengakui kesalahannnya saat telah tertangkap oleh pihak kepolisian. Namun apa arti sebuah
pengakuan jika sudah terlanjur berakibat fatal seperti ini. Emak yang merasa kecewa atas
perbuatan kakaknya itu hanya bisa pasrah dengan keadaan saat ini yang mereka alami.
Dengan disitanya seluruh asset yang mereka miliki membuat mereka terpaksa untuk mencari
tempat tinggal lain dan Kembali memulai kehidupan dari nol kembali.

Akhirnya abah memutuskan untuk tinggal bersama anak anak dan istrinya dirumah
peninggalan orang tuanya yang berada jauh di pedesaan terpencil. Sebelum meninggalkan
Jakarta, abah menyempatkan diri untuk bertemu dengan para buruh buruh yang sudah bekerja
sama dengannya selama ini untuk memberi pesangon atas kerugian yang mereka rasakan juga
akibat perbuatan iparnya tersebut. Mereka yang awalnya merasa kesal karena belum
mengetahui cerita yang sebenarnya kini merasa terharu atas kelapanga hati bah yang tetap
memberi pesangon kepada mereka ditengah kebangkrutan yang ia alami.

Setibanya mereka di rumah tua peninggalan orang tua abah,, Euis dan Ara merasa
senang dengan suasana baru yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya. Suasana yang
sejuk dengan pemandangan lereng lereng bukit yang hijau membuat Ara menjadi begitu
senang dapat berlarian kesana kemari. Mereka berdua masih menganggap kepipndahan
mereka kerumah tua itu hanya sekedar libur akhir semester saja, namun saat mereka
mengetahui bahwa saat ini mereka harus tinggal disana dalam jangka waktu yang lama maka
semuanya mulai berbeda, terutama dengan Euis. Mulai hari itu Euis menjadi begitu murung
seakan sulit menerima kenyataan bahwa kini ia bukan lagi seorang anak pemimpin perushaan
melainkan gadis biasa yang kini tinggal dirumah tua desa terpencil. Tidak hanya Euis yang
sangat merasakan perubahan yang terjadi. Setelah kejadian itu abah kini harus berusaha lebih
keras untuk menghidupi anaka anak dan istrinya,hingga pada suatu hari abah diterima
menjadi buruh kasar yang sedang ada proyek membangun rumah. Namun lagi dan lagi
musibah menimpa keluarga cemara ini, dengan terjadinya kecelakaan keil yang dialami abah
ditempat kerjanya yang mengakibatkan abah harus berhenti bekerja. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup akhirnya emak memutuskan untuk jualanan kue rumahan, dan dari hasil
penjualan kue itulah kini mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Pada kondisi yang lain, Euis yang merindukan kehidupannya saat masih bersama
teman temannya di Jakarta bersikeras ingin tinggal kembali di Jakarta. Tidak jarang Euis
bolos sekolah dan pergi sendiri ke Jakrta untuk bertemu dengan teman temannnya disana.
Padahal kini Euis memiliki lebih banyak teman baru di sekolah barunya yang benar benar
tulus menerima Euis kedalam ikatan pertemannya, disekolahan banyak yang memuji Euis
karena parasnya yang cantik dan juga Euis menjadi siswi terpintar dikelas terutama pada
mata pelajaran Hal itu membuat abah merasa sedih karena tidak dapat memenuhi keinginan
anaknya itu. Hingga pada akhirnya abah memutuskan untuk menjual rumah tua itu dan
kembali tinggal di Jakarta sesuai keinginan Euis. Pada akhirnya abah telah menemukan calon
pembeli rumahnya itu, dan sepakat untuk menjualnya pada mereka untuk kembali tinggal di
Jakarta bersama istri dan anak anaknya.

Namun saat hendak melakukan tanda tangan bukti sepakat atas jual beli rumah itu,
Euis dan Ara menarik surat kesepakatan itu debagai tanda tidak setuju untuk menjual rumah
itu. Hal itu disebabkan, Euis yang perlahan sudah mulai nyaman dan terbiasa dengan
lingkungan dan kehidupannya yang sekarang bersama teman teman barunya. Mulai saat itu,
Keluarga abah dan emak hidup bahagia dengan kehidupan mereka yang sederhana dan
bahagia.

HASIL PENELITIAN

Dari kisah pada film Keluarga Cemara ini terdapat beberapa nilai moral yang terdapat
didalamnya, nilai nilai moral tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Kesabaran
Sabar merupakan sikap menahan segala bentuk emosi yang ada dalam diri
setiap manusia. Kesabaran menjadi pengendalian emosi yang paling ampuh. Dari
cerita yang terdapat didalam film Keluarga Cemara ini mendidik para penontonnya
untuk senantiasa menghadapi cobaan hidup dengan kesabaran yang tiada hentinya.
Dapat dilihat dari tindakan tindakan yang dilakukan oleh emak dan abah dalam
menjalani permasalahan yang menimpa keluarga mereka satu persatu dengan sabar
yang tiada hentinya.

2. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan sikap menghadapi resiko dari apa yang telah
dilakukan. Sikap ini merupakan sikap yang penting untuk ditanamkan sejak dini,
mengingat saat ini begitu banyak pemimpin pemimpin yang tidak bertanggung jawab
atas apa yang mereka perbuat. Hal ini dapat dilihat dari cara abah yang menyikapi
kesalahan yang dilakukan iparnya yang telah melakukan penggelapan dana sehigga
yang terkena dampak dari hal itu bukan hanya abah sebagai pemimpin, tetapi para
buruh yang bekerja uga mendapatkan dampaknya. Namun karena sikap tangggung
jawab yang abah miliki, ia berperan sebagai pemimpin perusahaan tetap memberikan
hak para pekerjanya dengan tetap memberikan pesangon.

3. Gotong Royong
Sikap gotong royong merupakan aktivitas positif yang dilakukan sekelompok
masyarakat secara bersama sama guna mencapai tujuan yang sama pula. Gotong
royong perlu diterapkan dalam kehidupan sehari hari dan dilingkungan manapun.
Dapat dilihat dari kerja sama antara abah dan emak yang saling bekerja sama dalam
mencukupi kebutuhan keluarga kecil mereka dengan sama mecari pekerjaan yang
dapat menutupi semua kebutuhan mereka.

4. Jujur
Jujur merupakan sikap menyesuaikan perkataan dengan kenyatan yang
sebenarnya terjadi. Hal ini mulai sangat ditemukan dikehidupan saat ini. Dapat
disaksikan bersama pada bagian film yang dimana saat abah yang langsug
menjelaskan secara jujur alasan mengapa rumah beserta aset mereka bisa disita begitu
saja kepada emak dan kedua anaknya, dan respon yang diterima juga teras alebih baik
daripada harus berkata bohong.

5. Gigih ( Bekerja Keras )


Sikap ini merupakan sikap selalu ingin meningkatkan pencapaian apa yang
telah ia miliki dengan senantiasa berusaha. Sikap ini perlu diterpakan terutama di
kalangan remaja yang perlu untuk selalu mengembangkan apa yang mereka miliki.
Dapat dicontoh dari sikap abah yang begitu gigih dalam bekerja demi mencukupi
kebutuhan keluarga kecilnya. Begitu pula dengan emak yang sama gigihnya dengan
abah yang bekerja keras demi mencukupi kebutuhan anak anaknya.
6. Rajin
Rajin merupakan salah satu sikap produktif yang senantiasa melakukan
kegiatan dengan cepat dan tepat. Sikap ini perlu untuk ditanamkan dari dini, karena
dampak yang akan diakibatkan apabila seseorang tumbuh menjadi seorang pemalas
maka hanya kesulitan lah yang akan dituainya. Sikap rajin pada film ini dapat dilihat
dari bagian film yang menunjukkan Euis yang tetap rajin berangkat kesekolah yang
pada awalnya tidak ia sukai, namun karena Euis yang rutin ke sekolah dan mulai
membiasakan diri dengan lingkungan baru akhirnya perlaha ia bisa menerima
semuanya.

7. Percaya Diri
Percaya diri merupakan keyakinan pada apa yang dilakukan oleh diri sendiri.
Dengan mengembangkan sikap percaya diri ini akan mengurangi rasa kecemasan
berlebih dalam diri sendiri atas apa yang belum dilalui. Selain sikap gigih dan
tanggung jawab abah, sikap percaya dirinya pula yang membuatnya bisa bangkit
sedikit demi sedikit dari masalah yang ia hadapi, ia percaya bahwa ia bisa melewati
semua cobaan yang sedang ia hadapi.

Dari hasil analisis film dengan judul Keluarga Cemara karya Arswendo
Atmowoloto ini didapatkan 7 sikap positif yang menjadi penilaian moral yang dapat
menunjang pengembanga karakter. Ketujuh sifat positif tersebut yaitu : 1) Sabar, 2)
Tanggung jawab, 3) Gotong royong, 4) Gigih (Berkerja Keras) 5). Jujur, 6) Rajin, dan
7) Bekerja Keras. Dari ketujuh sifat diatas dapat memberikan nilai nilai pendidikan
dan moral yang baik pada msyarakat luar. Diaharapkan untuk para penontonnya dapat
termotivasi dan memberikan output yang setara dengan usaha. Melalui tokoh Abah,
Emak, Euis, dan Ara kita dapat mengambil banyak nilai positif untuk dikembangkan
dan menjadi inspirasi pada khalayak ramai Diharapkan untuk menerapkan nilai nilai
moral yang terdapat dialam film ini agar film ini tidak hanya sebatas menjadi hiburan
saja, namun memiliki pengaruh yang besar pada khidupan jika diimplementasikan
dalam kehidupan sehari hari.
Selain ketujuh sifat positif yang telah dijabarkan diatas, penonton juga dapat
mengambil sebuah hikmah dari pelajaran hidup yang terdapat didalam film ini yaitu,
sebanyak apapun harta yang kamu miliki, pada nyatanya semua itu akan hilang kapan
saja, namun keluarga yang saling mendukung, keluarga yang hsrmonis tidak dapat
hilang hingga akhir hayat, maka dari itu soundtrack dari film ini menyerukan bahwa
harta yang paling berharga adalah keluarga, an ditetapkanlah judul film ini yaitu
Keluarga Cemara. Untuk menjadi keluarga cemara penonton diaharpakan perlu
menemani satu sama lain hingga kapanpun. tidak saling meninggalkan dimasa
terpuruk dan bahagianya.

Implikasinya Film Keluarga Cemara dalam Pembelajaran Sastra

Film ini memberikan pembelajran dari segi nilai pendidikan yang terdapat dalam film
ini bahwa dalam keadaan apapun kita harus bersatu dalam menghadapinya dengan tenang dan
mencari jalan keluarnya. Harus saling memahami dan memberikan dukungan satu sama
lainnya. Jangan egois dengan berfikir bahwa hanya kita yang menderita atau mengalami
kesusahan. Setiap orang sudah diatur cobaan untuk masing- masing tinggal bagaimana kita
menyikapinya. Jika kita marah dan tidak bersyukur maka kita dikalahkan oleh ego dan
keserakahan. Selama kita mampu bertahan maka disitulah kita menang. Karena ada pepatah
yang mengatakan bahwa kesuksesan sesuatu itu bukan dari bagaimana dia membangun
kesuksesan itu namun kesuksesan adalah dimana dia jatuh dan terus berusaha untuk bangun.

Dari film ini dapat menambah wawasan mengenai kehidupan yang tidak selamanya
berada diatas melainkan ada kala akan jatuh sejatuh jatuhnya. Selain itu dari film ini kita juga
menjadi kembali teringat bahwa harta dan tahta bukan segalanya, hal itu dapat diambil kapan
saja oleh sang pencipta,. Selain itu, film ini juga mengedukasi para penonton untuk selalu
memanfaatkan waktu waktu berharga bersama keluarga, sesibuk apapun itu, layaknya
perkataan khalayak ramai bahwa materi bisa dicari namun materi tidak dapat membeli waktu.
Maka selalulah menyempatkan waktu untuk orang orang terkasihmu.

Film ini juga dapat menjadi salah satu bahan ajar bagi tenaga didik unuk siswanya,
dikarenakan banyaknya nilai moral yang terdapat didalmnya. Selain itu, dikarenakan topik
pembahasan film ini seputar keljuarga, maka film ini juga bisa menjadi sumber motivasi anak
anak yang kurang beruntung dalam keluarga maupun ekonomi keluarga, bahwa semua akan
indah pada waktunya.

Adapun Film menjadi sarana dalam proses pembelajaran disekolah dalam hal ini
sesuai dengan KD 3.3 Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks ulasan (review) lisan dan tulis terkait penilaian film/ buku/ cerita, sesuai
dengan konteks penggunaannya. Dengan tujuan pembelajaran yaitu : Melalui kegiatan
pembelajaran Daring yang dipadukan dengan LMS peserta didik dapat Membedakan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks ulasan (review) lisan dan tulis
terkait penilaian film/ buku/ cerita, sesuai dengan konteks penggunaannya dan Menangkap
makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks
ulasan (review), lisan dan tulis, terkait penilaian film/buku/cerita. dengan rasa rasa ingin tahu,
tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun, percaya diri dan
pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif),
serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik. Kegiatan 1). Mengajak siswa
menonton film sesuai scene yang diinginkan agar setelah menonton film siswa dapat
menemukan informasi-informasi penting dalam film.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis film dengan judul Keluarga cemara ini dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain, dari film ini pembaca dapat menerapkan ketujuh nilai moral yang
terdapat didalam film guna meningkatkan pengembangan karakter dilingkungan masyarakat
terutam untuk kalangan anak anak hingga remaja yang dimana di usia tersebut mereka sedang
membutuhkan banyak hal hal positif disekitarnya agar dapat menjadi cerminan pad diri
mereka untuk selalu melakukan hal positif pula. Dengan menyaksikan film film yang
mengedukasi seperti film dengan judul “Keluarga Cemara” ini dapat memebrikan gambaran
gambaran positif mengenai pelajaran hidup yang mereka peroleh dari film ini. Dari ha seperti
ini masyarakat dapat bijak dalam menjalani problematika kehiduppan berdasarkan
pengalaman dari hasil mengamati film inii

Pada film ini didapatkan banyak pelajaran hidup terkait permasalahan keluarga yang
tidak jarang terjadi dikehidupan nyata saat ini. Dari film ini mengajarkan bahwa harta tidak
selamanya menjadi sumber kebahagiaan. Kekayaan dari segi material sejatinya bukan harta
yang betul betul berharga karena hal itu bisa hilang kapan saja, dan apabila hilang sekalipun
masih bisa dicari dimana saja, namun berbedahalnya dengan keluarga yang saling
mendukung satu sama lain, keluarga yang didalmnya senantiasa tumbuh rasa kasih dan
sayang, itu menjadi sebuah harta yang tidak ternilai harganya, mengapa demikian? Karena
hal ini menjadi begitu sulit untuk ditemukan dimanapun, kasih sayang dan saling mendukung
satu sama lain tidak dapat ditukarkan meski dengan harta sebanyak apapun itu.Selain itu film
ini juga memberikan edukasi bahwa waktu yang paling berharga adalah waktu yang
dihabiskan bersama orang orang terkasih seperti keluarga, dan hal itu tidak dapat ditukarkan
atau diperjual belikan dimanapun itu. Layakanya perkataan masyarakat luas , bahawa harta
tidak dapat membeli waktu bersama keluarga, dan hal itu benar adanya.

Selain itu, difilm ini juga mengajarkan bahwa betapa pentingnya sebuah kejujuran
yang saat ini sangat sulit untuk diterapkan padahal hal ini terdengar sangat sederhana dan
sangat mudah untuk diterapkan. Karena tindak kebohongan memiliki sebuah candu yang
membuat pelaku akan selalu melakukan hal yang sama kedepannya. Yang dimana pada
awalnya I a meakuka kebohongan demi mendapatkan apa yang mereka inginkan, dikeudian
hari mereka akan kembali melakukannya lagi demi menyelamatkan dan menyembunyikan
kesalahan mereka sbeelumnya, dan hal itu menjadi terus menerus dilakukan apabila tidak
ditindak lanjuti

SARAN

Saran untuk para penonton ata penikmat karya sastra lainnya untuk selalu menjadi
penikmat karya sastra yang bijak dengan tidak melakukan pembajakan pada karya yang telah
diterbitkan demi kepentingan pribadi. Ditengah maraknya kasus pembajakan karya karya
sastra yang telah diterbitkan secara resmi, banyak oknum oknum tidak bertanggung jawab
yang melakukan tindak pembajakan ini dengan alasan tidak ingin mengeluarkan biaya lebih
untuk menikmati karya karya tersebut. Hal itu tidak dapat dibenarkan, sebaiknya jadilah
penikmat karya yang bijak dengan memberi sedikit penghargaan kepada para penerbit dan
pencipta karya tersebut dengan ikut berkontribusi dalam peresmian karyanya dan
menikmatinya secara resmi pula. Karena apabila hal ini menjadi tradisi dan masih dilakukan
secara terus menerus pada setiap karya sastra maka pihak pihak yang terlibat dalam
pembuatan karya tersebut akan mengalami kerugian besar setelah mengorbankan banyak hal
demi terbitnya dan dilestarikannya karya karya sastra yang sudah menjadi budaya di
Indonesia.

Pembajakan karya merupakan sebuah hal yanga sangat merugikan pihak pihak yang
terlibat dalam pembuatan suatu karya sastra sehigga pelaku pembajakan akan mendaptkan
tindakan hukum dari pihak pihak yang berwenang atas itu.

Saran untuk masyarakat luas untuk bijak dalam memilih tontonan yang tidak hanya
memberi hiburan semata melainkan dapat juga memberikan edukasi kepada penontonnya
sehingga hiburan yang disaksikan dapat disertai dengan ilmu yang diperoleh dalam waktu
yang bersamaan pula. Tidak dapt]at dipungkiri terdapat banyak masyarakat yang kurang
memperhatikan aspek edukasi dalam sebuah karya sastra yang mereka saksikan dan nikmati,
hanya sekedarkan menghibur hati namun kurang dalam pemberian materi edukasi. Dengan
memperhatikan aspek aspek tersebut, dapat menjadikan kegiatan yang dianggap sebagai
hiburan ini dapat sekaligus menjadi sumber peningkatan karakter berdasarkan nilai nilai
moral yang diperoleh dari apa yang telah disaksikan .

Diharapkan untuk produsser produser film tanah air selalu merilis film terbaru yang
memiliki banyak kandungan nilai moral didalamnya guna meningkatkan perkembangan
karakter yang dapat dinikmati oleh semua kalanganagar pengembangan diri ini dapat
diterapkan sedari dini pula megingat saata ini terdapat banyak film film yang bergenre
romansa yang minim nilai moralnnya dan cnederung mengajarkan seusatu hal yang
melenceng dari nilai moral yang berlaku di lingkugngan masyarakat, sehingga generasi
generasi penerus bangsa bisa saja dirusak dari tontonannya.Di era millennial saat ini, bukan
menjadi hal yang sulit bagi remaja untuk mengakses semua jenis film yang ingin ia saksikan,
maka tidak menutup kemungkinan tontonan yang salah bisa saja merusak sistem kinerja otak
yang mempengaruhi perkembangan karakter. Maka dari itu, penting bagi seluruh masyarakat
untuk pandai dalam memilih tontonan yang cocok sesuai dengan usia dan kebutuhan masing
masing.

Aoabila masyarakat Indonesia telah bijak dalam memilih tontonannya maka tidak
menutup kemungkinan, pengembangan karakter dan psikolgis masyarakat akan menungkat
hanya karena karya karya sastra yang selalu dibudayakan dan dilestarikan dalam berbagai
jenis yang selalu dikembangkan demi meningkatkan mutu dari kreativitas masyarakat
Indonesia. Selain itu dengan meningkatnya kualitas karya karya sastra yang dihasilkan
masyarakat Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan pula karya karya sastra tersebut
akan dapat bersaing dengan karya karya sastra dari luar negara yang tidak kalah bagus
dengan karya karya sastra yang ada di Indonesia. Apabila karya yang telah dihasilkan
diindonesia sudah apat go inbternasional maka indoensia akan kembali melejit dari
entertaimentnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ariani Fitriana (2020) “ Analisis Isi Pesan Moral Pada Film Keluarga Cemara “ diakses
pada

tanggal 28 Mei 2023 file:///C:/Users/hp5CD/Downloads/4797-Article


%20Text-17259-1-10-20220723%20(2).pdf

Melisa Golonggom1 , Santje Iroth2 , Victory Rotty3 (2022) “Analisis Nilai Pendidikan Pada

Film Keluarga Cemara dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Sastra”


Diakses pada tanggal 28 Mei 2023 file:///C:/Users/hp5CD/Downloads/4797-
Article%20Text-17259-1-10-20220723%20(2).pdf

Anda mungkin juga menyukai