PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Pada era globalisasi saat ini, di negara-negara maju dan negara
Media tersebut banyak jenisnya, salah satunya yaitu film. Film merupakan
media komunikasi massa yang cukup terkenal pada saat ini. Film di negara
maju lainnya. Film sudah menjadi fenomena yang sangat menarik dan banyak
banyak fungsi lainnya seperti media informasi, media edukasi, dan media
komunikasi.
Film menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan pesan dan nilai
yang bermakna dan ingin disampaikan pembuat film kepada penikmat film
tersebut. Film memiliki kombinasi atau gabungan antara audio, visual dan
terkadang ditambahkan teks di dalamnya. Hal ini membuat penonton film jadi
lebih mudah menerima dan menikmati film karena didukung oleh kombinasi-
kombinasi tersebut.
hanya menjadikan film sebagai media hiburan saja, tetapi sebenarnya didalam
film terdapat nilai dan makna yang ingin disampaikan pembuat film kepada
penikmatnya.
Film sebagai alat media komunikasi massa memiliki peran yang sangat
penikmat film tersebut. Pesan dan nilai tersebut berupa dampak positif atau
akan tetapi terdapat juga yang kesulitan dalam menangkap nilai tersebut,
terlebih lagi jika yang menonton dan melihat hanya dengan tujuan untuk
makna pada tanda dan simbol sangat berkaitan dengan pemberi pesan, apapun
Film memiliki definisi sebagai karya seni budaya yang merupakan perantara
tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat
potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop
dan televisi). Film juga diartikan sebagai lakon (cerita) gambar hidup.2
berada di dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa
1
Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 33 tahu 2009 tentang
Perfilman, pasal 1 ayat 1 (2).
2
Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1990), 242.
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu menjadi
hidup.3
seperti nilai moral didalamnya. Secara umum nilai bisa diartikan sebagai
suatu gagasan terkait apa yang dianggap baik, buruk, layak, dan juga
juga dapat diartikan sebagai alat pengukuran terhadap segala sesuatu yang
manusia. Kebaikan manusia yang terdapat dalam diri manusia dapat dinilai
sesuatu maka dibutuhkan alat atau tolak ukur terhadap sesuatu, yakni ukuran
moral.5
Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau
menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. Perilaku
moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sendiri.
Moral sendiri berarti: tata cara, kebiasaan dan adat. Perilaku moral
mempertimbangkan sesuatu hal yang baik dan buruk dalam berperilaku agar
3
Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), 45.
4
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2012), 78.
5
Muhammad Firwan, Nilai Moral dalam Novel Sang Pencerah, Jurnal Bahasa dan Sastra
FKIP, (Sulawesi Tengah: Universitas Tadulako, 2017), Vol. 2, No. 2, 50.
6
Ibung dian, Mengembangkan Nilai Moral pada anak, (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo,
2009), 3.
seseorang bisa memperoleh nilai positif dari moral baik yang mereka miliki
dan menjauhi moral buruk dalam kehidupan. Pentingnya nilai moral dalam
yang berbunyi:7
memiliki aneka pandangan mengenai apa maksud kata itu. Hal ini didasarkan
kepada kaitan al-ihsan itu sendiri dengan pihak yang lain. Ketiga ragam ihsan
itu adalah:
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Cet. I; Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2009), 386.
bicaranya, berarti ia juga akan selalu mendengarkan apa dikatakan
dirinya dari segala hal yang merusaknya. Segala bentuk hal yang
oleh Islam.
yaitu salah satunya melalui media film. Di dalam film terdapat makna yang
ingin disampaikan dan terkandung nilai didalamnya. Makna dari sebuah film
film tersebut dan dapat diartikan dengan representasi dari diri kita sendiri.
Terdapat banyak genre atau aliran pada film, seperti film aksi, komedi,
drama, dan lain sebagainya. Setiap genre film memiliki keunikan tersendiri
yang menjadi ciri khas aliran film tersebut. Walaupun di dalam film yang
berbeda memiliki genre yang sama namun terdapat pesan dan nilai yang
Salah satu film dengan genre yang banyak diminati oleh warga Indonesia
yaitu genre drama yang berasal dari Korea Selatan, atau istilah populer
disebut dengan drama korea. Drama Korea atau biasa yang disingkat dengan
K-Drama adalah salah satu dari hasil kebudayaan Hallyu yang paling
yang dirancang untuk dipentaskan di panggung oleh para aktor dan aktris. 8 K-
Drama pada umumnya memiliki 12 sampai 16 episode, tetapi tidak jarang ada
drama yang mencapai 100 episode ketika genre drama membahas tentang
8
Rohmanto, Drama, Universitas Terbuka, (2014: 1.11), 2.
selain menyajikan alur cerita yang menarik para pemain drama korea juga
merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya terutama
dikalangan remaja wanita, seperti Lee Jong Suk, Park Seo Joon, Choi Woo
Shik, dan masih banyak para pemain drama korea yang bisa membuat para
penonton yang fanatik yang seharusnya drama korea ini hanya untuk mengisi
waktu luang.
Drama Korea atau yang biasa disebut dengan drakor kini menjadi salah
satu hiburan populer oleh orang di dunia. Hal tersebut juga terjadi di
menjadi peringkat ke-4 tertinggi di dunia yang paling tertarik dengan Korean
Wave.9
orang Indonesia suka menonton drama Korea Selatan (drakor) 88% lantaran
alur cerita yang menarik. Kemudian sebanyak 74% responden suka nonton
penampilan para pemain, dan 57% suka nonton drakor karena lokasi
pemotretan yang bagus. Jumlah episode yang memadai juga menjadi alasan
56% responden suka nonton drakor. Sementara 55% responden suka nonton
drakor lantaran musik atau soundtrack-nya yang bagus dan 54% lainnya
nonton drakor karena inspirasi busana yang menarik dan drakor dinilai
9
Henry, Indonesia Tempati Urutan ke-4 Penggemar Korean Wave Terbesar di Dunia,
Liputan6.com, (08 Oktober 2021), diakses melalui:
https://www.liputan6.com/amp/4678671/indonesia-tempati-urutan-ke-4-penggemar-korean-
wave-terbesar-di-dunia
suka nonton drakor karena budaya Korea yang dinilai menarik.10
Salah satu budaya yang mendunia dan digemari oleh masyarakat Indonesia
Drama korea ini juga menjadi kiblat fashion bagi para pecintanya karena
menampilkan pakaian dan aksesoris yang up to date, serta drama korea ini
Korea melalui drama tersebut dan diaplikasikan kepada para temannya, tetapi
muslim untuk meniru atau mengikuti apa yang dilakukan oleh kaum Yahudi
dan Nasrani ketika hendak mengucapkan salam atau sapaan antar sesama,
Secara umum penonton drama Korea terdiri dari perempuan dengan usia
remaja hingga dewasa awal. Menurut WHO usia remaja adalah 12 sampai 24
tahun.13 Menurut ali dan Asrori Remaja adalah anak yang berusia antara
umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun
bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi dua yaitu usia 13 tahun sampai
18 tahun adalah remaja awal dan usia 17 sampai 22 adalah remaja akhir. 14
Mahasiswa secara harfiah adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik
mereka berada pada masa remaja akhir dan dewasa awal, atau berada diantara
Korea umumnya ditonton oleh mahasiswa untuk mengisi waktu dikala stress
umumnya menonton tayangan drama Korea dengan tema genre yang romance
Begitu juga pada mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, yang
banyak yang menggemari tayangan drama korea terutama pada program studi
PAI.
kegiatan yang dilakukan, seperti jadwal kuliah yang padat serta tugas kuliah
yang menumpuk terkadang membuat suasana hati mereka menjadi suntuk dan
untuk menonton berbagai film di kamar. Jenis film yang biasa di tonton
adalah film dari berbagai genre, seperti action, romantik, komedi, dan misteri.
Drama Korea menjadi sebagai salah satu bentuk media hiburan yg bisa
tidak hanya untuk menghibur saja tetapi juga memiliki banyak sekali maksud
16
Saidatul Athirah , Mira Hasti Hasmira, Persepsi Mahasiswa......,86
17
Tasya Umrotul Maulidhea Hasanah, Wawancara, 4 Maret 2023 Pukul 10.15 WIB.
yang ingin disampaikan baik itu pengetahuan dan juga pelajaran hidup bagi
dalam dunia kedokteran yang tentu saja tidak banyak diketahui oleh
masyarakat biasa yang menonton drama tersebut, selain itu pula drama Korea
komunitas pecinta korea atau biasanya disebut Korean Lovers. Mereka secara
rutin saling bertemu serta bertukar informasi tentang artis Korea yang mereka
idolakan. Ada pula sebagian pecinta Korea yang rela menghabiskan uangnya
hingga puluhan juta hanya untuk bertemu idolanya. Bahkan ada pula yang
ada juga yang menjadikan Drama Korea sebagai kebutuhan dalam sehari hari.
18
Saidatul Athirah , Mira Hasti Hasmira, Persepsi Mahasiswa......,87
19
Velda Ardila,”Drama Korea Dan Budaya Populer”, Jurnal Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Jakarta,Vol.2, No. 3, Mei – Agustus (Jakarta: 2014), 12.
20
Ichsan Nawawi, Pengaruh Tayangan K-Drama (Korean Drama) terhadap Motivasi Belajar,
UIN Alauddin: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3 No 6, 2021, 4441-4442.
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dari Drama
Korea”.
B. Fokus Penelitian
memaparkan terkait:
C. Tujuan Penelitian
dilaksanakan yaitu:
Agama Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Agama Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
Agama Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Jember.
Jember.
c. Bagi Pembaca
E. Definisi Istilah
Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah yang menjadi titik
dalam memahami kata kunci dalam penelitian ini, maka perlu diberikan
penegasan agar bahasan selanjutnya sesuai dengan sasaran dari penelitian ini.
sosialisasi. Oleh sebab itu, nilai moral begitu penting untuk dimiliki
2. Drama Korea
kaum hawa. Drama korea juga tidak hanya menyajikan satu genre
untuk ditonton.
F. Sistematika Pembahasan
skripsi.
yang mana membahas penelitian orang lain yang serupa dengan penelitian
yang akan dilakukan. Serta kajian teori yang membahas tentang teori yang
penelitian.
21
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: UIN KHAS Jember, 2021), 93.
penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-
tahap penelitian.
Bab empat merupakan bab yang memuat tentang penyajian data analisis
yang meliputi gambar obyek penelitian, penyajian data dan analisis data, dan
pembahasan temuan