Anda di halaman 1dari 9

Analisis Pesan Moral Dalam Film Hafalan Shalat Delisa

Karya TereLiye

Proposal Penelitian

Disusun oleh:

1. Fahrial Pakusadewa
2. Maulida N
3. M. Fikri Auryn
4. Tinezia f

XI MIPA 5

SMA NEGERI 4 CIBINONG

Jl. Bojong Koneng RT 01 RW 01 , Dusun Bojong Koneng, Kel.Cibinong,


Kec.Cibinong, Kab Bogor Provinsi Jawa Barat

2018
Kata Pengantar
Puji syukur kita atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan proposal yang berjudul
“Hafalan Shalat Delisa”. Penyusunan proposal ini dalam rangka memenuhi tugas Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia yang di bombing oleh Ibu Inggit Yuani S.Pd.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami mengcapkan banyak terimakasih atas segala partisipasinya
dalam menyelesaikan makalah ini. Meski demiian, penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan proposal ini, baik dari segi tanda baca, tata
bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran dari
pembaca.

Demikian dengan apa yang saya sampaikan. Semoga proposal ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami juga khususnya.

Bogor, 14 Februari 2018

Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………………………….................................i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………………………………………….ii

Bab 1 Pendahuluan 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Rumusan Masalah 1
1.3.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………………………………2

1.4.Manfaat Penelitian...………………………………………………………………………………………………………………..2

BAB 2 Tinjauan Pustaka3


2.1.Pengertian Nilai Moral 3
2.1.1.Macam-Macam Moral………………………………………………………………………………………………… 3

2.1.2.Bentuk-Bentuk Moral……………………………………………………………………………………………………3

2.2. Pengertian Film 4


2.2.1.Jenis Film………………………………………………………….………………………………………………………….4

2.2.2.Unsur Film……………………………………………………………………………………………………………………5

BAB 3 Metode Penelitian………………………………………………………………………………………………………………6

3.1.Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan…………………………………………………………………………………….6

3.2.Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………………………………………………………….6

3.3.Metode Analisis Data………………………………………………………………………………………………………………6


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan
penyiaran videonya secara broadcasting. Didalam televisi terdapat film yang diputar oleh
stasiun televisi yang dinikmati oleh para penonton. Film adalah adalah suatu media
komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang
terjadi dalam kehidupan sehari – hari, Film memiliki realitas yang kuat salah satunya
menceritakan tentang realitas masyarakat.

Menonton merupakan salah satu kegiatan dengan menggunakan mata untuk


memandang (memperhatikan) sesuatu. Sebagai salah satu aspek perhatian, menonton
berusaha menggali informasi baik dari televisi maupun yang lainnya. Pengertian nilai moral
menurut para ahli.

Menurut Chaplin, moral adalah sesuai dengan aturan yang mengatur hokum sosial
atau adat atau perilaku. Sedangkan menurut Gunarsa, moral adalah seperangkat nilai-nilai
berbagai perilaku yang harus dipatuhi. Kemudian Dewey berpendapat, moral adalah bahwa
masalah moral yang berkaitan dengn nilai-nilai moral.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana nilai moral pada film Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye?
2. Apa saja yang termasuk dalam nilai moral?
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam nilai moral
3. Untuk mengetahui nilai moral yang terkandung dalam film Hafalan Shalat Delisa

1.4 Manfaat Penelitian


 Bagi Guru :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan nilai moral dalam film Hafalan Sholat
Delisa

 Untuk Siswa :
1. Untuk menambah wawasan
2. Dalam nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam film Hafalan Shalat Delisa dapat
di jadikan sebagai pembelajaran untuk siswa
BAB II
Tinjauan Pusaka

2.1 Pengertian nilai moral


Menurut Chaplin, moral adalah sesuai dengan aturan yang mengatur hukum
sosial, adat atau perilaku. Sedangkan, menurut Hurlock moral adalah sopan santun,
kebiasaan, adat istiadat dan aturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
anggota suatu budaya. Kemudian, Wantah berpendapat moral adalah sesuatu yang
harus dilakukan atau tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk menentukan
siapa yang benar dan perilaku yang baik dan buruk.
Menurut Salam (2000: 12) adalah ilmu yang mencari keselarasan perbuatan-
perbuatan manusia (tindakan insani) dengan dasar-dasar yang sedalam-dalamnya
yang diperoleh dengan akal budi manusia.
Menurut Kohlberg (1977: 5) penalaran atau pemikiran moral merupakan
faktor penentu yang melahirkan perilaku moral. Oleh karena itu, untuk menemukan
perilaku moral yang sebenarnya dapat ditelusuri melalui penalarannya.
Jadi nilai moral adalah kunci untuk perbaikan sosial dan kemajuan peradaban
bagi yang menjunjung tinggi integritas nilai dan kemanusiaan.

2.1.1 Macam- macam moral


Moral terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Moral keagamaan merupakan moral yang selalu berdasarkan pada ajaran
islam.
Contoh : masuk rumah dengan memberi salam terlebih dahulu.
2) Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama
dan hanya bersifat duniawi semata-mata.
Contoh: berbusana yang tidak sopan dan pergaulan bebas.

2.2.2 Bentuk-bentuk moral sebagai berikut:


a. Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosial adalah segala sesuatu yang berkenaan
dengan masyarakat, suka memperhatikan kepentingan umum, suka menolong, dan
sebagainya (Suharso dan Ana Retnoningsih, 2009: 498).
b. Akhlak
Secara bahasa kata akhlak jamak dari khuluqin yang diartikan tabiat, kebiasaan, adab.
Sedangkan secara istilah adalah sifat yang mantap di dalam diri yang membuat
perbuatan, yang dilakukannya baik atau buruk, bagus atau jelek (Islamwiki, 2008).
c. Etika
Etika ialah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku
manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai jahat
(Burhanuddin, 2000: 3).
d. Susila
Secara kebahasaan perkataan susila merupakan istilah yang berasal dari bahasa
Sansekerta. Su berarti baik atau bagus, sedangkan sila berarti dasar, prinsip, peraturan
hidup atau norma. Jadi, susila berarti dasar, prinsip, peraturan atau norma hidup yang
baik atau bagus.

2.2 Pengertian Film


Definisi film menurut para ahli:
Menurut kridalaksana : film adalah suatu media komunikasi masa yang mempunyai
sifat lihat dengar (audio-visual) dan dapat mencapai khlayak yang banyak. Sedangkan
menurut Effendy film diartikaan ssebagai hasil budaya dan alat ekspresi kesenian.
Kemudian menurut Ililiweri film mempertunjuksn gambar-gambar hidup yang seolah-
olah memindahkan realita keatas layar besar.
Menurut Effendi 1986 ; 239): film diartikan sebagai hasil budaya dan alat ekspresi
kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai tekhnologi
seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan
arsitektur serta seni musik.
Jadi film adalah media komunikasi yang bersifat audio isual untuk menyampaikan
suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul disuatu tempat tertentu.

2.2.1 Jenis-Jenis Film


Film Cerita
Film cerita (story film) adalah jenis film yang mengandung cerita yang lazim
dipertunjukkan di gedung bioskop dengan aktor atau aktris terkenal dan
didistribusikan sebagai barang dagangan. Cerita yang diangkat menjadi topik film
dapat berupa cerita fiktif atau berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi, sehingga
memiliki unsur menarik, baik dari jalan cerita maupun dari segi artistiknya.
Film Berita
Film berita (newsreel) adalah jenis film mengenai fakta atau peristiwa yang benar-
beanr terjadi. Karena bersifat berita maka film yang disajikan kepada publik harus
mengandung nilai berita. Kriteria berita tersebut yaitu penting dan menarik.
Film Dokumenter
Menurut Robert Flaherty, Film Dokumenter adalah karya ciptaan tentang kenyataan
(creative treatment of actuality) berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman
kenyataan, maka film dokumenter yaitu hasil interpretasi pribadi (pembuatnya tentang
kenyataan tersebut).
Film Kartun
Film kartun (cartoon film) dibuat untuk anak-anak. Adapun tokoh film kartun yang
mungkin kalian kenal seperti Donald bebek (Donald duck), Putri Salju (Snow White),
Miki Tikus (Mickey Mouse) yang diciptakan oleh seniman Amerika Serikat Walt
Disney.

2.2.2 Unsur-Unsur Film


Adapun unsur-unsur film yaitu:
Produser
Sutradara
Penulis Skenario
Penata Kamera (Kameramen)
Penata Artistik (Art Director)
Penata Musik
Editor
Pengisi dan Penata Suara
Pemeran (Aktris dan Aktor)
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lama waktu dan Tempat pelaksanaan


Tempat penelitian
Tempat pelaksanaan adalah nama lembaga dan alamat tempat yang dijadikan
penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Cibinong.
Tanggal : 30 Januari 2018 – 20 Februari 2018
Tempat : SMA Negeri 4 Cibinong

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini kami mengumpulkan data dengan cara studi pustaka, yaitu
mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di
internet dan perpustakaan seperti dokumen, buku, catatan, majalah, dan kisah-kisah sejarah.
Langkah-langkah yang kita lakukan seperti:
1. Menonton film Hafalan Shalat Delisa
2. Mengklasifikasikan data
3. Menganalisis data

3.3 Metode Analisis Data


Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik kualitatif.
Kualitatif adalah metode penelitian yang menekankan pada aspek suatu pemahaman
secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan penelitian
generalisasi. Metode penelitian kualitatif lebih suka menggunakan teknik analisis yang
mendalam (indepth analysis). Yang mengkaji suatu masalah secara satu persatu, dari
kasus perkasus.

Anda mungkin juga menyukai