Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL MINI RISET

“ 7 Unsur Budaya Menurut KOEJDJO DININGRAT ”

Diajukan Untuk Memenuhi Penilaian UAS Pada Mata Kuliah Sosiologi Dan
Antropologi Pendidikan

Dosen Pengampu : Anis Boehori M.pd.

Disusun Oleh :

Muhamad Azhari 210911

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PRIMAGRAHA

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt.atas rahmat dan hidayahnya,


penulis dapat menyelesaikan tugas mini riset yang berjudul " 7 Unsur
Budaya Menurut KOEJDJO DININGRAT ” dengan tepat waktu. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak ANIS BOEHARI M.pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Hukum Administrasi Negara. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan mini riset ini. Penulis menyadari mini riset ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu,saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan mini riset ini.

Serang, 23 Januari 2024

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Batasan Masalah 2

1.4 Rumusan Masalah 2

1.5 Tujuan Survey 4

BAB II 5

PEMBAHASAN 3

2.1 Definisi Fenomena Sosial 3

2.2 Penjelasan 7 Unsur Budaya 4

2.3 Contoh dari 7 Unsur Budaya Di Sekitar 5

BAB III 7

PENUTUP 7

3.1Kesimpulan 7

3.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 16

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pentingnya pemahaman mendalam terhadap unsur-unsur budaya


merupakan kunci untuk menjaga identitas dan keberlanjutan suatu
masyarakat. Dalam konteks ini, laporan hasil mini riset akan
menjelajahi pandangan Koentjaraningrat, seorang ahli antropologi
terkemuka di Indonesia, terhadap 7 unsur budaya. Menyelidiki sistem
religi dan upacara keagamaan, organisasi kemasyarakatan,
pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian hidup, serta
teknologi dan peralatan, laporan ini bertujuan untuk memberikan
wawasan yang lebih dalam mengenai dinamika dan interaksi budaya
yang melandasi kehidupan masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari beberapa uraian yang di kemukakan pada latar belakang,


maka dapat didefinisikan masalah-masalah sebagai berikut.

1. Apa masalah yang terjadi di sekitarmu yang terkait salah satu unsur
budaya tersebut ?

2. Fator apa saja yang menjadi penyebab dari permasalahan tersebut ?

3. Solusi apa yang akan anda tawarkan untuk menyelesaikan masalah


tersebut?

4. Teori apa yang akan anda gunakan ?

1.3 Batasan Masalah

Peneliti membatasi permasalahan pada upaya untuk menganalisis


7 Unsur Budaya Menurut KOEJDJO DININGRAT.

3
1.4 Rumusan Masalah

1. Apa masalah yang terjadi di sekitarmu yang terkait salah satu unsur
budaya tersebut ?

2. Fator apa saja yang menjadi penyebab dari permasalahan tersebut ?

3. Solusi apa yang akan anda tawarkan untuk menyelesaikan masalah


tersebut?

4. Teori apa yang akan anda gunakan ?

1.5 Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana 7 Unsur


Budaya Menurut KOEJDJO DININGRAT.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Fenomena Sosial

Fenomena sosial bisa dikatakan sebagai bentuk gejala sosial yang


dilandaskan melalui peristiwa sosial sehingga mampu terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Istilah fenomena Sosial ini sendiri berasal Bahasa
Yunani "phainomenom" yang berarti "apa yang terlihat". Terjadinya
fenomena sosial ini bisa disebabkan karena faktor kultural dan faktor
struktural. Faktor kultural dalam fenomena sosial tejadinya dengan sendiri
tanpa adanya paksanaan sedangkan untuk struktural memiliki sistem
sosial tertentu dalam masyarakat. Fenomena sosial adalah fakta sosial
dalam kehidupan masyarakat yang dilakukan lantaran adanya bentuk-
bentuk perubahan sosial yang diakibatkan tindakan masyarakat itu sendiri,
sehingga terjadinya berbagai fenoma ini akan memiliki dampak negatif
akan tetapi beberapa juga akan memiliki dampak positif. Fenomena sosial
tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh dua faktor, di antaranya

1. Faktor Kultural adalah faktor yang mengandung nilai yang tumbuh


dan berkembang dalam lingkungan masyarakat. Sedangkan,

2. Faktor Struktural adalah faktor yang mempengaruhi struktur


masyarakat yang tersusun oleh suatu pola tertentu.

Adapun untuk dampak positif fenomena sosial yakni mampu menumbuh


kembangkan pengetahuan dan wawasan dalam masyarakat. Adapun
definisi fenomena sosial menurut para ahli, antara lain;

1. KBBI, Pengertian fenomena sosial adalah kejadian nyata yang dapat


dilihat secara langsung melalui pancaindra dan dapat dijelaskan
dalam penelitian bersifat ilmiah. Dalam arti ini jelas bahwa
fenomena sosial harus bisa dibuktikan melalui langkah penelitian
sosial yang sistematis agar dapat dipertanggung jawabkan.

5
2. Freddy Rangkuti (2011), Definisi fenomena sosial adalah fakta
sosial atau kejadian sosial yang terlihat di lapangan. Fenomena
sosial ini mampu memberikan gambaran masyarakat secara umum,
dari dinamika kelompok sosialnya atau dapat menciptakan
integrasi sosialnya.

2.2 Penjelasan 7 Unsur Budaya

1. Sistem Religi Dan Upacara Keagamaan

Kajian antropologi dalam memahami unsur religi sebagai


kebudayaan manusia tidak dapat dipisahkan dari religious emotion atau
emosi keagamaan. Emosi keagamaan adalah perasaan dalam diri
manusia yang mendorongnya melakukan tindakan-tindakan yang bersifat
religius. Emosi keagamaan ini pula yang memunculkan konsepsi benda-
benda yang dianggap sakral dan profan dalam kehidupan manusia. Dalam
sistem religi terdapat tiga unsur yang harus dipahami selain emosi
keagamaan, yakni sistem keyakinan, sistem upacara keagamaan, dan
umat yang menganut religi itu.

Secara evolusionistik, religi manusia juga berkembang dari bentuk


yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Perhatian utama para ahli
antropologi pada awalnya adalah mengenai bentuk religi atau keyakinan
yang bersifat alami. Misalnya, kepercayaan menyembah pada suatu
kekuatan gaib di luar diri manusia, berupa gunung, angin, hutan, dan laut.
Kepercayaan tersebut berkembang pada tingkatan yang lebih tinggi, yakni
kepercayaan kepada satu dewa saja (monotheism) dan lahirnya konsepsi
agama wahyu, seperti Islam, Hindu, Buddha, dan Kristen.

6
2. Sistem Dan Organisasi Kemasyarakatan

Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi sosial


merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia
membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Tiap kelompok
masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan
mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia
hidup dan bergaul dari hari ke hari.

Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah kerabat, yaitu
keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya, manusia akan
digolongkan ke dalam tingkatan-tingkatan lokalitas geografis untuk
membentuk organisasi sosial dalam kehidupannya. Kekerabatan juga
berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat
karena perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu
komunitas atau organisasi sosial.

3. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan


sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat
abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat
luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang
berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Namun, yang
menjadi kajian dalam antropologi adalah bagaimana pengetahuan
manusia digunakan untuk mempertahankan hidupnya.

Misalnya, masyarakat biasanya memiliki pengetahuan akan astronomi


tradisional, yakni perhitungan hari berdasarkan atas bulan atau benda-
benda langit yang dianggap memberikan tandatanda bagi kehidupan
manusia. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan
pengetahuan tentang alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan
manusia yang ada di sekitarnya. Setiap suku bangsa di dunia memiliki

7
pengetahuan mengenai, antara lain;

A. Alam sekitarnya;

B. Tumbuhan yang tumbuh di sekitar daerah tempat tinggalnya;

C. Binatang yang hidup di daerah tempat tinggalnya;

D. Zat-zat, bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya;

E. Tubuh manusia;

F. Sifat-sifat dan tingkah laku manusia;

G. Ruang dan waktu.

4. Bahasa

Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan


sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Dalam
ilmu antropologi, studi mengenai bahasa disebut dengan istilah
antropologi linguistik.

Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya,


menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan
secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat
bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang
penting dalam analisa kebudayaan manusia.

5. Kesenian

Perhatian ahli antropologi mengenai seni bermula dari penelitian


etnografi mengenai aktivitas kesenian suatu masyarakat tradisional.
Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian tersebut berisi mengenai
benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni, seperti patung, ukiran,
dan hiasan.

8
Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni relief,
seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni vokal dan
instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi. Selain itu,
terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap melalui
indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah
wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah
film, lagu, dan koreografi.

Dalam kajian antropologi kontemporer terdapat kajian visual culture,


yakni analisis kebudayaan yang khusus mengkaji seni film dan foto. Dua
media seni tersebut berusaha menampilkan kehidupan manusia beserta
kebudayaannya dari sisi visual berupa film dokumenter atau karya-karya
foto mengenai aktivitas kebudayaan suatu masyarakat.

6. Sistem Mata Pencaharian Hidup

Mata pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi


fokus kajian penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata
pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok
masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi
kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat tradisional, antara
lain; berburu dan meramu; beternak; bercocok tanam di ladang;
menangkap ikan; bercocok tanam menetap dengan sistem irigasi.

Lima sistem mata pencaharian tersebut merupakan jenis mata


pencaharian manusia yang paling tua dan dilakukan oleh sebagian besar
masyarakat pada masa lampau dan pada saat ini banyak masyarakat yang
beralih ke mata pencaharian lain. Mata pencaharian meramu pada saat ini
sudah lama ditinggalkan karena terbatasnya sumber daya alam karena
semakin banyaknya jumlah penduduk.

9
7. Sistem Teknologi Dan Peralatan

Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga


mereka akan selalu membuat peralatan atau benda-benda tersebut.
Perhatian awal para antropolog dalam memahami kebudayaan manusia
berdasarkan unsur teknologi yang dipakai suatu masyarakat berupa benda
-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan
teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan tentang
unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi
merupakan bahasan kebudayaan fisik.

Pada masyarakat tradisional terdapat delapan macam sistem


peralatan dan unsur kebudayaan fisik yang digunakan oleh kelompok
manusia yang hidup berpindah-pindah atau masyarakat pertanian, yaitu;
Alat-Alat Produktif Senjata Wadah Alat-Alat Menyalakan Api Makanan,
Minuman, Bahan Pembangkit Gairah, dan Jamu-jamuan Pakaian dan
Tempat Perhiasan Tempat Berlindung dan Perumahan Alat-Alat
Transportasi

2.3 Contoh Dari 7 Unsur Budaya Di Sekitar

1. Sistem Religi Dan Upacara Keagamaan


Contoh sistem religi dalam unsur kebudayaan adalah upacara
keagamaan ( pengajian ), benda-benda suci, gagasan tentang Tuhan.
2. Sistem Dan Organisasi Kemasyarakatan
Contoh sistem budaya dilampung seperti begawi, Perkumpulan bujang
gadis desa berkumpul di satu tempat.
3. Sistem Pengetahuan
Contoh sistem pengetahuan dalam unsur kebudayaan adalah
gagasan arsitektur rumah adat. Lamban Pesagi merupakan rumah

10
tradisional masyarakat Lampung yang masih tersisa dan menjadi aset
warisan budaya yang harus terus dijaga keberadaannya.

4. Bahasa
Contoh kebudayaan universal bahasa misalnya Sagata puisi dan
pantun di Lampung.
5. Kesenian
Contoh wujud kebudayaan universal kesenian bisa berupa kerajinan
tangan, alat musik, tari-tarian, dan sebagainya.
Kerajinan tangan Lampung seperti kain tapis
Alat musik dilampung yaitu Gamolan
Tari-tarian yang berasal dari Lampung Tari sembah, tari cangget, tari
melinting
6. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Contoh hasil kebudayaan mata pencaharian adalah konsep transaksi
tradisional marosok pada masyarakat Minangkabau. Marosok adalah
aktivitas tawar menawar menggunakan gerakan tangan yang dilaksanakan
di bawah topi atau sarung. Sistem ini biasanya diterapkan dalam jual beli
ternak.
7. Sistem Teknologi Dan Peralatan
Contoh unsur budaya teknologi dan peralatan kebudayaan universal
ini adalah peralatan nelayan seperti perahu, jala, dan jaring, yang dibuat
oleh masyarakat di wilayah pesisir.

11
BAB III

PENUTUP

1.1Kesimpulan

1. Fenomena Sosial:

 Fenomena sosial merupakan gejala yang muncul dalam


kehidupan masyarakat, dipengaruhi oleh faktor kultural dan
struktural.

 Dampak fenomena sosial bisa bersifat positif dan negatif,


tergantung pada perubahan sosial yang diakibatkannya.

 Definisi fenomena sosial menurut KBBI dan Freddy Rangkuti


memberikan pemahaman yang luas dan kontekstual.

2. 7 Unsur Budaya:

 Sistem Religi dan Upacara Keagamaan membahas


pentingnya emosi keagamaan, sistem keyakinan, upacara
keagamaan, dan umat yang menganut religi.

 Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan menyoroti kelompok


sosial, kekerabatan, dan aturan dalam membentuk
masyarakat.

 Sistem Pengetahuan mencakup pengetahuan abstrak dan


konkret tentang alam, tumbuhan, binatang, dan manusia.

12
 Bahasa sebagai sarana komunikasi dan warisan budaya
penting dalam analisis kebudayaan.

 Kesenian termasuk seni rupa, musik, sastra, gerak, dan tari


yang memperkaya kehidupan budaya manusia.

 Sistem Mata Pencaharian Hidup menggambarkan berbagai


cara masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya.

 Sistem Teknologi dan Peralatan membahas peran alat dan


teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Contoh Dari 7 Unsur Budaya:

 Memberikan contoh konkret dari setiap unsur budaya,


seperti upacara keagamaan, organisasi kemasyarakatan,
pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, dan
teknologi.

 Menyebut contoh dari budaya Lampung untuk memperkaya


pemahaman.

1.2 Saran

1. Pengembangan Analisis:

 Perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait dampak


fenomena sosial pada masyarakat, baik dari segi positif
maupun negatif.

 Pengembangan studi tentang pengaruh globalisasi terhadap


unsur budaya dapat menambah pemahaman.

2. Perluasan Contoh:

 Menambah contoh-contoh dari berbagai budaya regional

13
atau global untuk melengkapi pemahaman tentang
keberagaman budaya.

 Memperkaya contoh-contoh dalam setiap unsur budaya


untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif.

3. Studi Lanjutan:

 Mendorong studi lanjutan terkait sistem mata pencaharian


hidup, terutama dalam konteks perubahan ekonomi dan
teknologi saat ini.

 Eksplorasi lebih dalam tentang perkembangan teknologi dan


dampaknya terhadap kebudayaan masyarakat.

Dengan implementasi saran-saran di atas, diharapkan mini riset


ini dapat menjadi landasan yang lebih kokoh untuk pemahaman
fenomena sosial dan unsur budaya yang kompleks.

Melihat dari banyaknya kasus malapraktik di Indonesia pihak


yang bersagkutan seperti kementrian sosial harus lebih teliti terkait
perizinan praketek dan pihak yang berwajib harus menindak
pelanggar.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.merdeka.com/jatim/7-unsur-kebudayaan-universal-dalam-
masyarakat-pahami-penjelasannya-kln.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai