Disusun oleh :
ADRIANI
DEVI TRIANI
RASWALI MARTA YULANDRA
SAIPUL RAHMAN
WILIA HANIFA
WAHYU RAMADAN
1
DAFTAR ISI
Cover …………………………………………………………………..…....……….. i
IV.I Kesimpulan.…………………………………………………….........…....…11
2
BAB I
Pendahuluan
Dalam perspektif antropologi “kebudayaan” adalah seluruh sistem gagasan tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang di jadikan milik dari manusia dengan
belajar. Dalam buku kebudayaan mentalitas dan pembangunan juga di sebutkan konsep budaya
dalam arti luas yaitu seluruh total pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar
pada nalurinya, dan karena itu hanya di cetuskan oleh manusia yang sesudah suatu proses
belajar
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
Adat istiadat
Adat istiadat adalah segala dalil dan ajaran mengenai bagaimana orang bertingkah-laku
dalam masyarakat. Rumusannya sangat abstrak, karena itu memerlukan usaha untuk memahami
dan merincinya lebih lanjut. Adat dalam pengertian ini berfungsi sebagai dasar pembanguan
hukum adat positif yang lain. Adat istiadat yang lebih nyata yang menjadi kebutuhan
Menurut Soleman B. Taneko (1987: 12), adat istiadat dalam ilmu hukum ada perbedaan
antara adat istiadat dan hukum adat. Suatu adat istiadat yang hidup (menjadi tradisi) dalam
masyarakat dapat berubah dan diakui sebagai peraturan hukum (hukum adat).Adat istiadat juga
mempunyai akibat-akibat apabila dilanggar oleh masyarakat, dimana adat istiadat tersebut
berlaku.
Adat istiadat tersebut bersifat tidak tertulis dan terpelihara turun temurun, sehingga
mengakar dalam masyarakat, meskipun adat tersebut tercemar oleh kepercayaan (ajaran) nenek
moyang, yaitu Animisme dan Dinamisme serta agama yang lain. Dengan demikian adat tersebut
Bahasa
Ada banyak sekali teori mengenai belajar bahasa, diantaranya adalah teori belajar
4
1. Teori Behaviorisme John B. Watson mengemukakan sebuah teori konspirasi mengenai
sebuah teori belajar manusia. Di dalam teorinya, ia mengungkapkan bahwa teori belajar
Behavorisme memusatkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada
perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Dalam
teori ini, tanpa kita sadari bahwa teori ini mengungkapkan bahwa tindak balas atau respons
diakibatkan oleh adanya rangsangan atau stimulus. Atau dalam kata lain, aksi berawal oleh
2. Teori Nativisme atau Mentalistik Berbeda dengan kaum behavioristik, kaum nativistik atau
mentalistik berpendapat bahwa pemerolehan bahasa pada manusia tidak boleh disamakan
dengan proses pengenalan yang terjadi pada hewan. Mereka tidak memandang penting
pengaruh dari lingkungan sekitar. Selama belajar bahasa pertama sedikit demi sedikit manusia
akan membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah terprogramkan. Dengan
3. Teori Kognitivisme Jika pendekatan kaum behavioristik bersifat empiris maka pendekatan
yang dianut golongan kognitivistik lebih bersifat rasionalis. Konsep sentral dari pendekatan ini
yakni kemampuan berbahasa seseorang berasal dan diperoleh sebagai akibat dari kematangan
kognitif sang anak. Mereka beranggapan bahwa bahasa itu distrukturkan atau dikendalikan oleh
nalar manusia.
5
BAB III
Pembahasan
keberagaman adalah manusia yang memiliki kebudayaan tersebut. Selain itu masih ada faktor
lain, yaitu :
1 Lingkungan
Kondisi alam dimana manusia tinggal akan sangat mempengaruhi corak budaya yang mereka
munculkan. Masyarakat petani akan memunculkan alat alat pertanian seperti cangkul, alaat
pembajak tanah dan lain lain. Begitu pun masyarakat nelayan juga akan memunculkan alat alat
untuk menangkap ikan. Keadaan lingkungan tempat tinggal masyarakat menentukan sistem
Perpindahan bangsa bangsa pendukung kebudayaan Dongson dari Yunan (Cina Selatan) ke
dan mencetak logam. Candi candi di Indonesia seperti Borobudur dan Prambanan tidak terlepas
dari pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India. Begitu pula pertemuan bangsa bangsa
yang disebabkan karena penjajahan dan perdagangan juga akan sangat mempengaruhi
6
3 Kepercayaan yang kuat dan mengakar
Misalnya orang Mesir Kuno memiliki kepercayaan kuat bahwa roh orang yang meninggal akan
tetap abadi selama jasad/jenazahnya masih utuh. Karena itu jenaza para raja dirawat dan
diawetkan, kemudian ditempatkan pada tempat tempat yang kokoh agar tetap aman. Maka
muncullah teknologi bangun piramida yang sangat hebat dan teknik pengawetan mayat (Mumi)
yang terkenal
4 Faktor Ras
Penelitian Antropologi Fisis menyatakan bahwa perbedaan antar ras (induk bangsa) terletak
pada ciri ciri tubuhnya. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa selain segi fisiknya, ada
perbedaan juga pada segi jiwa dan rohaninya Perbedaan itu memungkinkan adanya perbedaan
budaya.
Kebudayaan selalu berubah, unsur unsur yang ada didalam siatu kebudayaan akan selalu
beradaptasi dengan keadaan lingkungan fisik, geografis dan lingkungan sosial. Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan suatu kebudayaan berubah, yaitu sebagai berikut :
Sebagai contoh Indonesia, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yaitu wilayah
Cina bagian selatan. mereka pindah dan melakukan perjalanan hingga sampai ke pulau pula di
Nusantara. Sebelum sampai di kepulauan nusantara, mereka telah berhenti di berbagai tempat
dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi.
Selama bermukim di tempat tempat tersebut mereka telah melakukan adaptasi dengan
7
keterampilan keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan kembali. Perbedaan jalur
perjalanan, proses adaptasi di beberapa tempat persinggahan yang berbeda dan perbedaan
pengalaman serta pengetahuan itulah yang menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dan
2 Faktor Manusia
Manusia dianggap sebagai makhluk paling sempurna karena dikarunia cipta, rasa dan karsa oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal manusia mampu menghasilkan karya, hasil karya
masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Dengan perasaan manusia mampu membedakan baik buruk, indah jelek.
Karsa merupakan upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan kekuatan lain yang
Kekuatan kekuatan tersembunyi yang ada dalam masyarakat tidak selamanya baik. Untuk
menghadapi kekuatan kekuatan buruk, manusia terpakasa melindungi diri dengan menciptakan
kaidah kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk petunjuk tentang bagaimana manusia
harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan hidup. Dengan ketiganya itu manusia dapat
Terjadinya gempa bumi, angin topan, banjir besar, gunung meletus, kemarau yang
berkepanjangan, dan lain lainnya yang menyebabkan masyarakat yang mendiami suatu daerah
terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Dan saat itulah masyarakt tersebut akan
beradaptasi dengan sendirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara
8
4 Faktor perubahan Nilai Nilai dan Sikap
Setiap individu dalam melaksanakan aktivitas yang selalu berdasarkan serta berpedoman kepada
nilai nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat. Di lain pihak nilai nilai ini sangat
mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia baik secara perorangan, kelompok maupun
Dengan adanya hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia di dalam masyarakat akan
terjadi kontak dan pertukaran budaya dari satu individu ke individu lainnya. Keadaan seperti ini
mendorong terjadinya proses perubahan suatu kebudayaan yang ada di dalam suatu masyarakat.
Proses perubahan kebudayaan antara lain asimilasi, akulturasi, enkulturasi dan inovasi.
lapang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek pada lapangan rekreasi,
7 Perubahan Kependudukan
kemasyarakatan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu gerak ekemasyarakatan yang bersifat
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia. Bermacam macam kekuatan
yang harus dihadapi masyarakat dan anggota anggotanya seperti kekuatan alam maupun
kekuatan kekuatan lain dalam masyarakat itu sendiri yang tidak terlalu baik baginya.
9
Manusia juga mempunyai banyak kebutuhan agar kehidupannya nyaman dan tentram. Dengan
akal manusia menghasilkan suatu kebudayaan yang dapat menjadi sarana untuk memenuhi
Keberagaman budaya di Indonesia mempunyai berbagai manfaat bagi Indonesia sendiri, antara
3. Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia di masing masing daerah dapat pula
4. Jika difasilitasi dengan baik, maka keberagaman budaya dapat meingkatkan rasa
Suku bangsa Jawa merupakan komunitas terbesar dari penduduk di Indonesia, diikuti dengan
suku bangsa Sunda, Madura, Minangkabau, Bugis, Batak, Bali, Ambon, Dayak, dan sebagainya.
Menurut Van Vollenhoven suku bangsa Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 daerah suku
bangsa yaitu Aceh, Gayo Alas dan Batak, Nias dan Batu, Minangkabau, Mentawai, Sumatera
Selatan, Melayu, angka dan Belitung, Kalimantan, Minahasa, Sangir dan Talaud, Gorontalo,
Toraja, Sulawesi Selatan, Ternate, Ambon, Kepulauan Barat Daya, Irian, Timor, Bali dan
Lombok, Jawa Tengah dan Jawa TImur, Surakarta dan Yogyakarta dan Jawa Barat.
10
2 Keberagaman Agama
Di Indonesia para penduduknya megnantu beberapa agama, yaitu : Islam, Kristen, Katolik,
3 Keberagaman Kesenian
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki senian dan kebudayaan yang berbeda. Sebagai contoh
suku Jawa memiliki alat musik yang bernama gamelan, sedangkan suku Sunda memiliki alam
4 Keberagaman Tradisi
Tradisi budaya ini dilaksanakan setiap tanggal 30 rajab sebagai serangkaian kegiatan upacara
b. Tradisi Ngaben
Adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan oleh para penganut agama Hindu Bali.
Adalah upacara menyiapkan menjadi seorang anak yang merupakan tradisi budaya masyakat
Di Indonesia ada sekitar 250 bahasa dan dialek yang dikelompokkan berdasarkan
keompok suku bangsa yang hidup tersebar di nusantara. Bahasa lokal atau bahasa daerah yang
utama di Indonesia antara lain bahasa Aceh, Batak, Betawi, Jawa, Sasak, Dayak, Minahasa,
Toraja, Bugis, Ambon, Irian dan bahasa bahasa daerah lainnya. Diantara bahasa bahasa daerah
11
tersebut terdapat ragam dialek yang berbeda beda. Bahasa nasional Indonesia diperkenalkan
secara resmi sejak kemerdekaan Indonesia dan diberi nama bahasa Indonesia. Struktur bahasa
Indonesia merupakan bahasa Melayu yang diperkaya oleh bahasa bahasa daerah Nusantara.
Perbedaan wilayah, Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang
berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya
Perbedaan demografi, Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di
daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat
jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman
padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan
lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.
Perbedaan adat istiadat, Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang
senderi sendiri dan berbeda beda. Sebagai contoh ilustrasi berikut akan menggambarkan
contoh simple adanya keragaman bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari hari.
Ana adalah seorang pelajar, ibunya berasal dari Papua dan ayahnya dari Lampung, Ana sedari
kecil tinggal di Papua dareah pegunungan, sehari hari Ana menggunakan bahasa daerah Papua,
ketika berusia 17 tahun Ana pindah dan memetap di Jakarta, teman teman Ana heran mendengar
logat dialek bahasa Ana yang berbeda dan terbiasa berbicara dengan volume suara yang keras
12
BAB IV
Penutup
4.1 KESIMPULAN
bahkan di anjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. Budaya merupakan suatu
hal yang dihasilkan masyarakat dari kebiasaan-kebiasaan yang akhirnya mengkristal atau
keragaman bahasa, dan keragaman religi. Indonesia memilki keberagaman agama terdapat enam
agama di indonesia yaitu: islam, katolik, protestan, hindu, budha, dan konghucu.
Untuk menyikapi perbedaan budaya di masyarakat bukanlah hal yang mudah dan bukan pula
hal yang sulit. Kesadaran budaya sangatlah di butuhkan dalam mengelola perbedaan-perbedaan
budaya yang ada. Semboyan ‘BHINNEKA TUNGGAL IKA’ merupakan semboyan bangsa kita
yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun
kita terdiri atas berbagai suku dan beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa
indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa indonesia dan tanah air
indonesia. Islam juga tidak ada perbedaan, islam juga mengajarkan hubungan kerja sama dalam
13
c. Latar belakang sejarah yang berbeda.
4.2 Saran
Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Karena saran dan
kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk memperbaiki atau memperdalam kajian ini.
http://pembelajaran-ips.blogspot.co.id/2009/11/keanekaragaman-suku-bangsa.html
http://nindyauntari.blogspot.com/2009/10/ragam-bahasa-indonesia.html
14