Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN ADAT ISTIADAT DAN BAHASA

Makalah ini disusun guna memenuhi

Tugas : PENGANTAR ANTROPOLOGI

Dosen Pengamp : SITI ARLUNA S.sos, M.M

Prodi : Ilmu Administari Negara

Disusun oleh :

 ADRIANI
 DEVI TRIANI
 RASWALI MARTA YULANDRA
 SAIPUL RAHMAN
 WILIA HANIFA
 WAHYU RAMADAN

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)

Setih Setio Muaro Bungo

1
DAFTAR ISI
Cover    …………………………………………………………………..…....……….. i

Daftar Isi ………………………………………………………………..…….........…...ii

BAB I Pendahuluan .........................................................................................................1

I.II Latar Belakang ……………………………………….…………........………1

I.III Tujuan Umum …………………………………….........……………........…1

I.IV Tujuan Khusus.........………………………………......….…………...……..1

I.V Rumusan Masalah.............................................................................................1

BAB II. Tinjauan Teori ....................................................................................................2

BAB III. Pembahasan ......................................................................................................4

III.I Faktor Pembentuk Keberagaman Adat Istiadat..............................................4

III.II Manfaat Keberagaman Adat Istiadat di Indonesia.......................................7

III.III Contoh Keberagaman Adat Istiadat Lokal di Masyarakat..........................8

III.IV Keberagaman Bahasa....................................................................................9

BAB IV. Penutup.............................................................................................................11

IV.I Kesimpulan.…………………………………………………….........…....…11

IV.II Saran …………………………………………………………............…….12

IV.III Daftar Pustaka ……......…………………………………...…........………12

2
BAB I
Pendahuluan

1.1.  Latar Belakang

Budaya merupakan suatu hal yang di hasilkan masyarakat dari kebiasaan-kebiasaan

yang akhirnya mengkrisatal atau mendarah daging.

Dalam perspektif antropologi “kebudayaan” adalah seluruh sistem gagasan tindakan dan hasil

karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang di jadikan milik dari manusia dengan

belajar. Dalam buku kebudayaan mentalitas dan pembangunan juga di sebutkan konsep budaya

dalam arti luas yaitu seluruh total pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar

pada nalurinya, dan karena itu hanya di cetuskan oleh manusia yang sesudah suatu proses

belajar

1.2. Tujuan umum

a. memahami faktor-faktor penyebab perbedaan adat istiadat dan bahasa

b. mengetahui apa saja adat istiadat dan bahasa di sekitar kita

1.3. Tujuan khusus

a. untuk memenuhi tugas antopologi

b. untuk dapat membedakan adat dan bahasa disekitar kita

1.4. Rumusan Masalah

1.4.1 Apa saja Faktor Pembentuk Keberagaman Budaya?

1.4.2 Bagaimana Manfaat Keberagaman Budaya di Indonesia?

1.4.3 Apa sajakah Contoh Keberagaman Budaya Lokal di Masyarakat Setempat?

1.4.4 Apa itu Keberagaman Bahasa?

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

Adat istiadat

Adat istiadat adalah segala dalil dan ajaran mengenai bagaimana orang bertingkah-laku

dalam masyarakat. Rumusannya sangat abstrak, karena itu memerlukan usaha untuk memahami

dan merincinya lebih lanjut. Adat dalam pengertian ini berfungsi sebagai dasar pembanguan

hukum adat positif yang lain. Adat istiadat yang lebih nyata yang menjadi kebutuhan

masyarakat dalam kehidupan sehari-hari (Mohammad Daud Ali, 1999: 196).

Menurut Soleman B. Taneko (1987: 12), adat istiadat dalam ilmu hukum ada perbedaan

antara adat istiadat dan hukum adat. Suatu adat istiadat yang hidup (menjadi tradisi) dalam

masyarakat dapat berubah dan diakui sebagai peraturan hukum (hukum adat).Adat istiadat juga

mempunyai akibat-akibat apabila dilanggar oleh masyarakat, dimana adat istiadat tersebut

berlaku.

Adat istiadat tersebut bersifat tidak tertulis dan terpelihara turun temurun, sehingga

mengakar dalam masyarakat, meskipun adat tersebut tercemar oleh kepercayaan (ajaran) nenek

moyang, yaitu Animisme dan Dinamisme serta agama yang lain. Dengan demikian adat tersebut

akan mempengaruhi bentuk keyakinan sebagian masyarakat yang mempercampur adukan

dengan agama (Iman Sudiyat, 1982: 33).

Bahasa

Ada banyak sekali teori mengenai belajar bahasa, diantaranya adalah teori belajar

Behaviorisme, Nativisme, Kognitisme.

4
1. Teori Behaviorisme John B. Watson mengemukakan sebuah teori konspirasi mengenai

sebuah teori belajar manusia. Di dalam teorinya, ia mengungkapkan bahwa teori belajar

Behavorisme memusatkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada

perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Dalam

teori ini, tanpa kita sadari bahwa teori ini mengungkapkan bahwa tindak balas atau respons

diakibatkan oleh adanya rangsangan atau stimulus. Atau dalam kata lain, aksi berawal oleh

adanya reaksi. Sehingga tanpa kita sadari sebab menghasilkan akibat.

2. Teori Nativisme atau Mentalistik Berbeda dengan kaum behavioristik, kaum nativistik atau

mentalistik berpendapat bahwa pemerolehan bahasa pada manusia tidak boleh disamakan

dengan proses pengenalan yang terjadi pada hewan. Mereka tidak memandang penting

pengaruh dari lingkungan sekitar. Selama belajar bahasa pertama sedikit demi sedikit manusia

akan membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah terprogramkan. Dengan

perkataan lain, mereka menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian biologis.

3. Teori Kognitivisme Jika pendekatan kaum behavioristik bersifat empiris maka pendekatan

yang dianut golongan kognitivistik lebih bersifat rasionalis. Konsep sentral dari pendekatan ini

yakni kemampuan berbahasa seseorang berasal dan diperoleh sebagai akibat dari kematangan

kognitif sang anak. Mereka beranggapan bahwa bahasa itu distrukturkan atau dikendalikan oleh

nalar manusia.

5
BAB III
Pembahasan

3.1 Faktor Pembentuk Keberagaman Adat Istiadat

Keberagaman kebudayaan terbentuk bukan dengan sendirinya. Fakor utama pembentuk

keberagaman adalah manusia yang memiliki kebudayaan tersebut. Selain itu masih ada faktor

lain, yaitu :

 1 Lingkungan

Kondisi alam dimana manusia tinggal akan sangat mempengaruhi corak budaya yang mereka

munculkan. Masyarakat petani akan memunculkan alat alat pertanian seperti cangkul, alaat

pembajak tanah dan lain lain. Begitu pun masyarakat nelayan juga akan memunculkan alat alat

untuk menangkap ikan. Keadaan lingkungan tempat tinggal masyarakat menentukan sistem

mata pencaharian masyarakat tersebut, sehingga memunculkan berbagai mata pencaharian.

 2 Pertemuan bangsa bangsa

Perpindahan bangsa bangsa pendukung kebudayaan Dongson dari Yunan (Cina Selatan) ke

Nusantara menyebabkan masyarakat Nusantara mengenal kebudayaan perunggu, cara melebur

dan mencetak logam. Candi candi di Indonesia seperti Borobudur dan Prambanan tidak terlepas

dari pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha dari India. Begitu pula pertemuan bangsa bangsa

yang disebabkan karena penjajahan dan perdagangan juga akan sangat mempengaruhi

keanekaragaman kebudayaan yang ada di indonesia.

6
 3 Kepercayaan yang kuat dan mengakar

Misalnya orang Mesir Kuno memiliki kepercayaan kuat bahwa roh orang yang meninggal akan

tetap abadi selama jasad/jenazahnya masih utuh. Karena itu jenaza para raja dirawat dan

diawetkan, kemudian ditempatkan pada tempat tempat yang kokoh agar tetap aman. Maka

muncullah teknologi bangun piramida yang sangat hebat dan teknik pengawetan mayat (Mumi)

yang terkenal

 4 Faktor Ras

Penelitian Antropologi Fisis menyatakan bahwa perbedaan antar ras (induk bangsa) terletak

pada ciri ciri tubuhnya. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa selain segi fisiknya, ada

perbedaan juga pada segi jiwa dan rohaninya Perbedaan itu memungkinkan adanya perbedaan

budaya.

Faktor Penyebab Perubahan Budaya:

Kebudayaan selalu berubah, unsur unsur yang ada didalam siatu kebudayaan akan selalu

beradaptasi dengan keadaan lingkungan fisik, geografis dan lingkungan sosial. Terdapat

beberapa faktor yang menyebabkan suatu kebudayaan berubah, yaitu sebagai berikut :

 1 Faktor Latar Belakang Historis 

Sebagai contoh Indonesia, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yaitu wilayah

Cina bagian selatan. mereka pindah dan melakukan perjalanan hingga sampai ke pulau pula di

Nusantara. Sebelum sampai di kepulauan nusantara, mereka telah berhenti di berbagai tempat

dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan mungkin hingga beberapa generasi.

Selama bermukim di tempat tempat tersebut mereka telah melakukan adaptasi dengan

lingkungan lingkungannya, mereka juga mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan

7
keterampilan keterampilan khusus sebelum melakukan perjalanan kembali. Perbedaan jalur

perjalanan, proses adaptasi di beberapa tempat persinggahan yang berbeda dan perbedaan

pengalaman serta pengetahuan itulah yang menyebabkan timbulnya perbedaan suku bangsa dan

budaya yang ada di Indonesia.

 2 Faktor Manusia

Manusia dianggap sebagai makhluk paling sempurna karena dikarunia cipta, rasa dan karsa oleh

Tuhan Yang Maha Esa. Dengan akal manusia mampu menghasilkan karya, hasil karya

masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang berguna untuk memenuhi

kebutuhan manusia. Dengan perasaan manusia mampu membedakan baik buruk, indah jelek.

Karsa merupakan upaya manusia untuk melindungi diri terhadap kekuatan kekuatan lain yang

ada dalam masyarakat.

Kekuatan kekuatan tersembunyi yang ada dalam masyarakat tidak selamanya baik. Untuk

menghadapi kekuatan kekuatan buruk, manusia terpakasa melindungi diri dengan menciptakan

kaidah kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk petunjuk tentang bagaimana manusia

harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan hidup. Dengan ketiganya itu manusia dapat

menciptakan suatu kebudayaan yang bersifat meterial maupun non material.

 3 Faktor Lingkungan Alam (Kondisi Geografis)

Terjadinya gempa bumi, angin topan, banjir besar, gunung meletus, kemarau yang

berkepanjangan, dan lain lainnya yang menyebabkan masyarakat yang mendiami suatu daerah

terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Dan saat itulah masyarakt tersebut akan

beradaptasi dengan sendirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara

membentuk atau menciptakan kebudayaan yang baru.

8
 4 Faktor perubahan Nilai Nilai dan Sikap

Setiap individu dalam melaksanakan aktivitas yang selalu berdasarkan serta berpedoman kepada

nilai nilai yang ada dan hidup dalam masyarakat. Di lain pihak nilai nilai ini sangat

mempengaruhi tindakan dan perilaku manusia baik secara perorangan, kelompok maupun

terhadap masyarakat itu sendiri.

 5 Pengaruh Kebudayaan lain

Dengan adanya hubungan antarmanusia dan antarkelompok manusia di dalam masyarakat akan

terjadi kontak dan pertukaran budaya dari satu individu ke individu lainnya. Keadaan seperti ini

mendorong terjadinya proses perubahan suatu kebudayaan yang ada di dalam suatu masyarakat.

Proses perubahan kebudayaan antara lain asimilasi, akulturasi, enkulturasi dan inovasi.

 6 Faktor Kemajuan Teknologi

Perkembangan teknologi yang begitu cepat menimbulkan perkembangan perkembangan pula di

lapang sosial. Misalnya pengaruh penemuan radio mempunyai efek pada lapangan rekreasi,

pendidikan, pengangkutan, agama, pertanian, ekonomi, pemerintah dan sebagainya.

 7 Perubahan Kependudukan

Perubahan kependudukan bisa terjadi karena adanya gerak kemasyarakatan. Gerak

kemasyarakatan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu gerak ekemasyarakatan yang bersifat

vertikal dan horizontal

3.2 Manfaat Keberagaman Budaya di Indonesia

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia. Bermacam macam kekuatan

yang harus dihadapi masyarakat dan anggota anggotanya seperti kekuatan alam maupun

kekuatan kekuatan lain dalam masyarakat itu sendiri yang tidak terlalu baik baginya.
9
Manusia juga mempunyai banyak kebutuhan agar kehidupannya nyaman dan tentram. Dengan

akal manusia menghasilkan suatu kebudayaan yang dapat menjadi sarana untuk memenuhi

kebutuhannya serta untuk menghadapi berbagai macam kekuatan dalam kehidupannya.

Keberagaman budaya di Indonesia mempunyai berbagai manfaat bagi Indonesia sendiri, antara

lain sebagai berikut:

1. Dapat memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia

2. Potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata

3. Pemikiran yang timbul dari sumber daya manusia di masing masing daerah dapat pula

dijadikan acuan bagi masyarakat.

4. Jika difasilitasi dengan baik, maka keberagaman budaya dapat meingkatkan rasa

persatuan dan kesatuan bangsa.

5. Mendorong integrasi nasional.

3.3 Contoh Keberagaman Adat Istiadat Lokal di Masyarakat

 1 Keberagaman Suku Bangsa

Suku bangsa Jawa merupakan komunitas terbesar dari penduduk di Indonesia, diikuti dengan

suku bangsa Sunda, Madura, Minangkabau, Bugis, Batak, Bali, Ambon, Dayak, dan sebagainya.

Menurut Van Vollenhoven suku bangsa Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 daerah suku

bangsa yaitu Aceh, Gayo Alas dan Batak, Nias dan Batu, Minangkabau, Mentawai, Sumatera

Selatan, Melayu, angka dan Belitung, Kalimantan, Minahasa, Sangir dan Talaud, Gorontalo,

Toraja, Sulawesi Selatan, Ternate, Ambon, Kepulauan Barat Daya, Irian, Timor, Bali dan

Lombok, Jawa Tengah dan Jawa TImur, Surakarta dan Yogyakarta dan Jawa Barat.

10
 2 Keberagaman Agama

Di Indonesia para penduduknya megnantu beberapa agama, yaitu : Islam, Kristen, Katolik,

Hindu, Budha dan Konghuchu.

 3 Keberagaman Kesenian

Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki senian dan kebudayaan yang berbeda. Sebagai contoh

suku Jawa memiliki alat musik yang bernama gamelan, sedangkan suku Sunda memiliki alam

musik yang bernama angklung.

 4 Keberagaman Tradisi

a. Tradisi Upacara Labuhan Merapi

Tradisi budaya ini dilaksanakan setiap tanggal 30 rajab sebagai serangkaian kegiatan upacara

penobatan Sri Sulttan Hamengkubowono X sebagai sultan Ngayogyakarta Hadiningrat.

b. Tradisi Ngaben

Adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan oleh para penganut agama Hindu Bali.

c. Tradisi batapung tawar maayun

Adalah upacara menyiapkan menjadi seorang anak yang merupakan tradisi budaya masyakat

martapura, Amuntai, Kandangan dan Banjarmasin.

3.3 Keberagaman Bahasa

Di Indonesia ada sekitar 250 bahasa dan dialek yang dikelompokkan berdasarkan

keompok suku bangsa yang hidup tersebar di nusantara. Bahasa lokal atau bahasa daerah yang

utama di Indonesia antara lain bahasa Aceh, Batak, Betawi, Jawa, Sasak, Dayak, Minahasa,

Toraja, Bugis, Ambon, Irian dan bahasa bahasa daerah lainnya. Diantara bahasa bahasa daerah

11
tersebut terdapat ragam dialek yang berbeda beda. Bahasa nasional Indonesia diperkenalkan

secara resmi sejak kemerdekaan Indonesia dan diberi nama bahasa Indonesia. Struktur bahasa

Indonesia merupakan bahasa Melayu yang diperkaya oleh bahasa bahasa daerah Nusantara.

Penyebab-penyebab adanya ragam bahasa disebabkan tiga hal yaitu :

 Perbedaan wilayah, Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang

berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya

 Perbedaan demografi, Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di

daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat

jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman

padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan

lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.

 Perbedaan adat istiadat, Setiap daerah mempunyai kebiasaan dan bahasa nenek moyang

senderi sendiri dan berbeda beda. Sebagai contoh ilustrasi berikut akan menggambarkan

contoh simple adanya keragaman bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari hari.

Ana adalah seorang pelajar, ibunya berasal dari Papua dan ayahnya dari Lampung, Ana sedari

kecil tinggal di Papua dareah pegunungan, sehari hari Ana menggunakan bahasa daerah Papua,

ketika berusia 17 tahun Ana pindah dan memetap di Jakarta, teman teman Ana heran mendengar

logat dialek bahasa Ana yang berbeda dan terbiasa berbicara dengan volume suara yang keras

namun mereka mampu memaklumi karena inilah ragam bahasa Indonesia.

12
BAB IV
Penutup

4.1 KESIMPULAN

bahkan di anjurkan sepanjang berada dalam ruang lingkup kebaikan. Budaya merupakan suatu

hal yang dihasilkan masyarakat dari kebiasaan-kebiasaan yang akhirnya mengkristal atau

mendarah daging.Faktor penyebab keberagaman budaya yaitu keragaman suku bangsa,

keragaman bahasa, dan keragaman religi. Indonesia memilki keberagaman agama terdapat enam

agama di indonesia yaitu: islam, katolik, protestan, hindu, budha, dan konghucu.

Untuk menyikapi perbedaan budaya di masyarakat bukanlah hal yang mudah dan bukan pula

hal yang sulit. Kesadaran budaya sangatlah di butuhkan dalam mengelola perbedaan-perbedaan

budaya yang ada. Semboyan ‘BHINNEKA TUNGGAL IKA’ merupakan semboyan bangsa kita

yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun

kita terdiri atas berbagai suku dan beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa

indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa indonesia dan tanah air

indonesia. Islam juga tidak ada perbedaan, islam juga mengajarkan hubungan kerja sama dalam

bidang-bidang ekonomi, politik, maupun budaya tidak dilarang.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan

bahasa dan adat istiadat adalah:

a. Keadaan dan letak geografis yang berbeda.

b. Pemukiman penduduk yang terpisah-pisah di pulau-pulau terpencil yang menghambat kontak

dengan daerah lain.

13
c. Latar belakang sejarah yang berbeda.

d. Lingkaran hukum adat dan kemasyaraka

4.2 Saran

Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Karena saran dan
kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk memperbaiki atau memperdalam kajian ini.

4.3 Daftar Pustaka

http://pembelajaran-ips.blogspot.co.id/2009/11/keanekaragaman-suku-bangsa.html

http://nindyauntari.blogspot.com/2009/10/ragam-bahasa-indonesia.html

Koentajaningrat. 2004, Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia, Jakarta : Jembatan

Koentajaningrat. 2009, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta

Soekarno, Soerjono. 1996, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo

http// Sosiologi Budaya.wordpres.com

Koentaja Ningrat. 2000, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta

14

Anda mungkin juga menyukai