Anda di halaman 1dari 13

UAS

“Analisis Metafungsi Tata Visual pada Poster Film ‘The


Greatest Showman’ ”

Budaya Visual

Dosen Pengampu :

Dr. Indro Moerdisuroso, M.Sn.

Larasati Fildzah Kinanti 1206617030

Sheba Emmanuel Pratiwi 1206617027

Wama Fonika Lara Sakti 1206617058

Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Jakarta


KATA PENGANTAR

Dengan segala berkah dan kelimpahan yang diberikan Tuhan maha pengasih dan
penyayang. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayahnya. Sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas UAS Budaya
Visual.
Makalah ini telah Kami susun secara maksimal dengan kerjasama tim yang saling
membantu dan saling berkontribusi dalam penyusunan kata demi kata daripada
makalah ini.
Atas dukungan moral serta bimbingan dalam penyusunan makalah ini maka kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu.
Terlepas dari itu, kami menyadari bahwa masih adanya kekurangan baik dari segi
susunan kata dan kalimat, ataupun tata bahasa yang kami gunakan. Oleh karena itu
Kami menerima segala bentuk kritik serta saran dari pembaca agar Kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kami mengenai dapat memberi
informasi dan menambah wawasan para pembaca. Serta berguna untuk memberikan
inspirasi pada masyarakat.

Jakarta, 16 Januari 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Sumber Visual

Poster Film “The Greatest Showman” (2018)

Pemilihan sumber visual yaitu poster “The Greatest Showman” adalah hal yang
menarik bagi kami. Karena film ini menurut kami adalah film yang cukup berkesan.
Selain mengajarkan tentang kesetiaan, film ini juga mengajarkan mengenai apa itu
yang dinamakan usaha kerja keras form hero to zero. Jika diperhatikan pada unsur
visual yang tertera pada poster adalah mengenai kontras dimana film tersebut
menggambarkan suasana yang bahagia namun penuh drama. Jika diperhatikan dari
poster film ini, yang sangat berperan adalah sosok Barnum yang ditaburi oleh
romansa antara kedua pesirkus yang penuh dengan drama. Dilatar belakangi suasana
Amerika Kuno begitu khas ciri klasiknya pada poster film ini yaitu yang jelas terkait
dengan pertunjukan sirkus dan tarik suara yang sedang berkembang pada masa itu.

3
Menjadikan ini adalah alasan menarik sebagai pemilihan poster film ini sebagai
sumber visual yang akan dibahas.
Film ini dikemas dalam berbentuk drama musikal. Akhir-akhir tahun ini memang
genre drama musikal kembali mengisi antrian film bioksop. The Greatest Showman
merupakan salah satunya. Uniknya, genre musik pilihannya lebih terdengar kekinian
daripada latar waktunya yang kuno. Namun hal ini justru memikat audiens. Film ini
tidak hanya menjual cerita, tetapi album pun juga. Hingga kini daftar lagu film ini
masih diputar di radio walau sudah tahun lalu. Selain itu, film ini diwarnai dengan
rupa tokoh sirkus yang sangat unik seperti wanita berjenggot, rambut palsu, pria
tinggi, kerdil, dan lain-lain. Disinilah The Greatest Showman menunjukkan dibalik
rupa orang-orang aneh mereka seperti manusia biasa, mempunyai perasaan.
Penampilan mereka yang luar biasa di panggung dan menyanyi justru membuat
audiens kagum. Audiens ditempatkan di posisi mereka ketika dihina, dipermalukan
dan dibantai habis-habisan tetapi mental yang mereka miliki sekuat baja dan tidak
peduli apa yang orang lain bicara. Justru sirkus inilah yang mengumpulkan mereka
semua menjadi kuat. Nilai moral yang diambil begitu besar.

B. Rumusan Masalah
1. Fungsi Ideasional
Apa yang dapat dinarasikan dari poster tersebut?
2. Fungsi Interpersonal
Apa yang dirasakan ketika melihat poster tersebut?
3. Fungsi Tekstual
Apa kaitan setiap unsur tokoh pada poster film?

C. Tujuan
1. Fungsi Ideasional
Poster film ini menggambarkan suasana yang bahagia, terbukti dengan latar
yang berwarna biru. Namun penuh dengan drama yang dibumbui kisah
romantis. Ketika diperhatikan bahwa poster tersebut mengarah pada tokoh
utama yang terdepan yaitu Barnum karena sosok peran utama
menggambarkan kebahagiaan, yang memang kenyataannya pada film ini
berakhir dengan happy ending. Meskipun tatapan seorang gadis penyanyi
dibelakang begitu kaku, memang telihat dari raut wajahnya bahwa pada poster

4
film begitu penuh dengan drama. Terlihat jelas bahwa poster ini menunjukan
kisah tentang sirkus yang tertuju pada seorang tokoh utama, dan romansa
antara para pemain dibelakang. Tentu poster ini begitu emosional karena
cocok dengan filmnya yang dipenuhi dengan drama. Film dan poster ini layak
dijadikan sebagai best movie 2018.
2. Fungsi Interpersonal
Dalam diri ini merasakan bahagia melihat sosok tokoh utama yang begitu
girang. Disertai dengan latar belakang dongker biru yang menunjukan suatu
pertunjukan sirkus. Namun jika diperhatikan ada sosok asing yaitu kedua
wanita dibelakang yang penuh drama. Tidak lupa memperhatikan sepasang
kekasih yang sedang bergelantungan menggambarkan sepasang yang sedang
dibakar api cinta lokasi, yang menjadikan bumbu pada poster ini menjadi
lebih dramatis.
Barnum adalah seorang tokoh utama yang begitu gembira, meski banyak
halangan yang dilalui namun ia begitu sabar dan tekun dalam menghadapi
segala tantangan yang ada. Pada sisi kanan Jenny terdapat wanita yang
menjadi peran penting pada poster film yaitu perempuan inilah yang menjadi
konflik pada film. Dimana wanitu ini juga merupakan ujian kesetiaan Barnum
pada sang istri (yaitu wanita pada sisi kiri). Dilihat lagi pada sisi belakang
terdapat sepasang kekasih yang terkena cinta lokasi pada pertunjukan sirkus
yang juga menjadi konflik kedua pada film ini. Dipaling bawah poster
terdapat juga siluet banyak penonton yang sedag girang yaitu menggambarkan
bhawa pertunjukan tersebut menjadi sejarah bagi pertunjukan sirkus di
Amerika. Sehingga bahagia dan haru yang menyelimuti film ini, sempurna
tertuang pada poster ini.
3. Fungsi Tekstual
Warna pada poster ini dominan biru memberikan kesan drama pada poster.
Ukuran dan penempatan tokoh yang dipresentasikan juga menunjukkan mana
tokoh utama dan sampingan. Jika diperhatikan, pasti pertama kali mata kita
akan tertuju pada orang yang memakai jubah merah ditengah. Warna merah
terlihat kontras daripada warna biru, serta ukurannya yang seolah terlihat lebih
besar daripada unsur yang lainnya. Dengan cepat, kita langsung
mengasumsikan bahwa tokoh utama adalah orang yang berjubah merah di
tengah tersebut.
Dua wanita dibelakangnya sama-sama memandang tokoh utama memberi
kesan bahwa mereka memiliki hubungan khusus. Namun wanita yang berbaju
putih terlihat flat daripada yang disisi lainnya. Ia juga ditempatkan sendiri di
ujung. Seolah menceritakan hubungan segitiga antar mereka bertiga atau
bahkan memberikan kesan antagonis pada wanita tersebut.

5
Sedangkan wanita dan pria yang terlihat sedang atraksi di atasnya,
menunjukkan kisah cinta lainny yang terjadi dalam film ini. Terlihat si pria
menggenggam pinggul wanita dan memberi senyuman.
Kemudian dibawahnya, terlihat keramaian orang-orang lainnya yang
berperan. Mungkin terlihat seperti ramai penonton konser, padahal jika kita
perhatikan lagi, justru mereka adalah tokoh-tokoh sirkus lainnya. Mereka
terlihat lebih rendah dan kecil dan posisinya berada dibawah si tokoh utama.
Menunjukkan, mereka berada di bawah naungan si tokoh utama.
Dan Jika kita perhatikan lagi, latar tempat berada di sebuah sirkus.
Tipografi yang digunakan adalah jenis font sherif dengan kesan kuno. Arah
tulisan diagonal memberi kesan kasual, tidak kaku. Warna teks berwarna
putih supaya terlihat kontras dan mudah terbaca.
Komposisi poster film ini sangat baik. Padangan audiens dikontrol dengan
kontrasnya warna, serta ukuran tokoh yang berbeda-beda. Walau sederhana
tetapi cukup memberikan gambaran film.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Ideasional
Fungsi Ideasional merupakan gagasan yang tergambar dalam sumber visual melalui
ekspresi visual (Gambar) atau tekstual. Sebagai contoh : jam tangan memiliki bentuk
yang beraneka ragam tetapi konsepnya tetap ada angka dan jarum penunjuk. Akan
tetapi kita tidak bisa masuk ke alam jam. Fungsi Ideasional memiliki struktur
representasi yaitu susunan dan hubungan antar partisipan dalam suatu sumber visual
dan ditangkap dengan presepsi. Presepsi merupakan segala pengalaman yang
tersimpan dalam memori kita melalui panca indera (tangan, mulut, hidung, mata dan
telinga). Kelima indera tersebut harus utuh. Karena pernah dialami dan telah
memasuki semua indera maka disebut sebagai eksperesnsial. dibagi menjadi 2 yaitu
1. Struktur Representasi Konseptual
Partisipan yang tergambar 1 dan merupakan sebuah gagasan, ide, abstraksi. Contoh :
Pas foto. Dibagi menjadi beberapa bagian
a. Taksonomi/Klasifikasi
Berhubungan dengan yang sama derajatnya.
 Covert Taxonomy (kesertaraan)
Flowchart yang memiliki sumbu horizontal menunjukkan : input-output, prosedur,
sumber/asal.
 Overt Taxonomy (Hierarkis)
Memiliki satu bagian yang berkuasa. Flowchart memiliki sumbu horizontal
menunjukkan : Struktur organisasi, tingkat kekuasaan, susunan barang superior dan
inferior, kasta.
 Network Taxonomy (Berjaringan)
Flowchart berbentuk jejaring menunjukkan adanya hubungan antar bagian dan setiap
bagian memiliki porsinya masing-masing. Seperti sarang semut. Contohnya :
network, mindmap.
2. Stuktur Representasi Narasi

7
Merupakan sumber visual yang berhubungan antarpartisipannya, menyajikan cerita
atau peristiwa. Seperti struktur kalimat linguistik, representasi naratif lengkap terdiri
dari unsur : subjek, kata kerja, objek. Contoh : Kintan (subjek) memakan (kata
kerja/predikat/verba) rendang (objek). Adanya narasi aksional yaitu subjek
merupakan actor dan objek merupakan goals. Adapula Narasi Reaksional dimana
subjek merupakan reactor dan objek merupakan fenomena. Proses transaksional
dibagi menjadi 2. Proses Transaksional yang memunculkan komunikasi seperti dua
orang saling memandang, bersentuhan. Sedangkan non transaksional tidak
memunculkan fenomena apapun seperti 2 orang yang memandang berlainan arah,
tidak menimbulkan komunikasi.
Partisipan yang tergambar lebih dari 1 dan merupakan eksperensial. Contoh : Foto
orang sedang dipantai.

B. Fungsi Interpersonal
Fungsi Interpersonal adalah Setiap sumber visual yang mempunyai nilai pribadi.
Sebagai contoh : kode dalam keluarga (panggilan sayang).
Fungsi interpersonal merupakan aspek teks yang memroyeksikan hubungan
antarpribadi pembuat dengan pengguna teks terkait, seperti mengarahkan tatapan
mata objek tertuju pada pemirsa, atau mewarnai benda yang memiliki arti tertentu.
Teks juga memiliki kapasitas membentuk hubungan terpadu secara internal di dalam
diri teks itu sendiri maupun secara eksternal dengan konteks tertentu, disebut fungsi
tekstual.

Interpersonal adalah adanya komunikasi secara langsung atau face to face


communication pada waktu dan tempat yang sama. Interpersonal Skill bukan
merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan
merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari. Interpersonal Skill yang baik dapat
dibangun antara lain dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi
yang asertif. Komunikasi yang dilakukan dengan orang lain sehingga tindak balas dan
evaluasinya memerlukan orang lain. Menurut bahasa inter memiliki arti di luar.
Sehingga dapat dikatakan komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi
antara seseorang dengan orang lain diluar dirinya. Komunikasi Interpesonal adalah
komunikasi dengan kenalan, teman, sahabat, pacar, satu lawan satu. Biasa disebut
komunikasi antarpersonal (interpersonal communication). Komunikasi Interpersonal
adalah “Interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat
menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan

8
menanggapi secara langsung pula.”. Untuk mendapatkan feedback, harus ada pihak
lain yang terlibat aktif dalam komunikasi ini. Kebanyakan komunikasi Interpersonal
berbentuk verbal disertai ungkapan-ungkapan non verbal dan dilakukan secara lisan.
Cara tertulis diambil sejauh di perlukan, misalnya dalam bentuk memo, surat, atau
catatan. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilaukan kepada pihak
lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun
dengan media. Berdasarkan definisi ini maka terdapat kelompok maya atau faktual
(Burgon Huffner, 2002). Komunikasi interpersonal adalah suatu proses komunikasi
yang bersetting pada objek-objek sosial untuk mengetahui pemaknaan suatu stimulus
(dalam hal ini : informasi/pesan) (Mc David & Harari).
Komunikasi interpersonal dengan masing-masing orang berbeda tingkat kedalaman
komunikasinya. Komunikasi interpersonal antara dua orang yang baru kenal berbeda
dari komunikasi interpersonal antar sahabat atau pacar. Komunikasi interpersonal
merupakan kegiatan yang dinamis. Komunikasi interpersonal mempunyai ciri-ciri
yaitu

1. Komunikasi interpersonal adalah verbal dan non verbal


2. Komunikasi interpersonal mencakup perilaku tertentu
3. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang berproses pengembangan
4. Komunikasi interpersonal mengandung interaksi dan koherensi
5. Komunikasi interpersonal adalah kegiatan aktif
Fungsi dari Komunikasi Interpersonal adalah :
1) Untuk mendapatkan respon atau umpan balik dari lawan bicara
2) Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon atau umpan balik dari
lawan bicara
3) Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial

Menurut Burgon & Huffner tahun 2002, ada beberapa unsur atau elemen yang terlibat
dalam proses komunikasi interpersonal, yaitu :

 Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal


maupun non verbal).
 Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang
ditangkap oleh sensasi.
 Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam
kognitif individu. Kemudian ada proses recalling, yaitu proses

9
pengingatan kembali informasi yang tersimpan baik secara sadar maupun
tidak sadar.
 Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk
memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah.

C. Fungsi Tesktual
Fungsi Tekstual adalah kaitan unsur-unsur yang terlihat dalam sumber tersebut
seperti warna, tipografi, komposisi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

11
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ut.ac.id/4240/1/BING4214-M1.pdf
https://wiandafisca.wordpress.com/2016/10/27/pengertian-dan-contoh-tentang-
iterpersonal-intrapersonal-dan-transpersonal/

12

Anda mungkin juga menyukai