DI SUSUN OLEH :
Kelompok 7
Abel Ratika Sari D1E021009
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Adapun pokok bahasan yang dikaji dalam makalah ini adalah tentang
“Review film di timur matahari” yang bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah produksi
jurnalistik TV.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan
dan kesilapan baik dalam hal penulisan maupun isi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca sekalian yang bersifat membangun yang bisa menjadi bahan acuan dan
pertimbangan bagi penulis untuk kesempurnaan makalah ini dikemudian harinya.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian
umumnya dan bagi penulis khususnya untuk memahami materi.
Penulis
A. LATAR BELAKANG FILM
Film “Di Timur Matahari” ini menceritakan tentang permasalahan adat yang
menimbulkan perang suku di Tanah Papua. Tanah papua sering kali di sebut berbeda
dengan pulau lain seperti pulau jawa, sumatera dan lain-lain. Perbedaan ini dapat dilihat
dari segi kulit, rambut, budaya dan peradaban suku papua.
Film ini, kita di bawa untuk merasakan permasalahan perbedaan tersebut seperti
permasalahan kurangnya pendidikan dan pertikaian antar suku yang jauh di timur
matahari. Di tanah papua ini masih minim pelayanan pendidikan, kesehatan dan
kemiliteran dikarenakan jarang sekali warga local yang di dapat kan seperti guru, dokter.
Selain factor pendidikan di film ini juga menunjukan factor ekonomi.
Perekonomian papua ini berada di tingkat yang paling rendah di banding daerah
Indonesia lainnya. Contohnya yang tertuang dalam percakapan film ini
“Minyak sepuluh liter, tiga ratus delapan puluh ribu. Dan beras dua karung satu juta
delapan ratus”
Permasalahan pendidikan dan nilai moral kemanusiaan inilah yang di lahirkan
dari kisah kehidupan anak-anak papua yang di tuangkan melalui film di timur matahari.
Melalui permasalaham yang timbul di film ini, menunjukan Indonesia harus melakukan
proses integrasi Nasional yang tidak menimbulkan perbedaan signifikan antar suku-suku
yang ada di Indonesia khususnya dalam pendidikan dan perekonomian. Maka untuk itu
factor-faktor pendorong integrasi nasional yaitu rasa cinta tanah air terdapat dalam film
ini. Melalui peran perjuangan 5 anak papua untuk mempersatukan perbedaan-perbedaan
yang ada.
B. LEVEL REALITAS
a. Penampilan
b. Kostum
c. Tata Rias
Dalam film Di Timur Matahari ini tata rias yang digunakan adalah makeup
natural seperti masyarakat khas Timur pada umumnya. Bahkan untuk pemeran yang
bukan merupakan warga lokal Papua juga menggunakan tata rias yang natural/ bahkan
tidak menggunakan tata rian agar dapat menggambarkan suasana film yang sebenarnya.
d. Behavior (perilaku)
Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik
yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti
tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna
yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan.
f. Gesture (Gerakan)
Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti persahabatan, cinta, dan pertumbuhan pribadi
dalam latar belakang kehidupan pedesaan yang keras.
Narasi dan Plot:
Film ini memiliki narasi yang kuat dan plot yang mendalam. Cerita tentang Ardi dan
perjalanannya dalam mencari arti hidupnya di Timur Indonesia menghadirkan banyak
momen emosional yang menggugah hati penonton.
Karakter dan Aktor:
Aktor-aktor dalam film ini memberikan penampilan yang kuat dan memukau. Karakter
Ardi diperankan dengan penuh dedikasi oleh aktor utama, yang berhasil membawa
penonton dalam perjalanan emosionalnya.
Setting dan Sinematografi:
Film ini menampilkan pemandangan alam Indonesia yang memukau. Sinematografi yang
indah berhasil mengangkat keindahan alam dan budaya lokal, menambahkan kedalaman
pada cerita.
Pesan dan Tema:
Film ini mengangkat berbagai tema, termasuk pentingnya persahabatan, keberanian
dalam menghadapi tantangan, dan makna hidup. Pesan-pesan ini disampaikan dengan
indah dan merenung.
Musik dan Suara:
Musik dalam film ini cocok dengan suasana dan mendukung alur cerita. Penggunaan
musik tradisional Indonesia juga menambahkan kedalaman budaya pada film ini.
Bapak Yakob memainkan alat music tradisional (0.33)
Bapak Yakob bergeleng kepada Mazmur menandakan tidak ada pesawat yang akan
mendarat (0.42)
Mazmur berlari menuju sekolah untuk memberitahu kepada temannya jika guru
pengganti belum ada (1.08)
Bapak polisi yang tegak berusaha menenangkan keributan (7.59)
Gerakan mendorong anak kecil yang ingin melihat hp seorang remaja namun tidak
diperbolehkan (14.36)
Gerak tangan seorang pria yang menyuruh keempat temannya pergi (20.15)
Ayah Mazmur yang memukuli seorang pria yang menipunya dengan uang palsu (44.40)
Michael memeluk pak Yakob saat tiba turun dari pesawat sebagai sambutannya setelah
lama tinggal di Jakarta (49.27)
Michael yang memegang tangan istrinya agar tenang karena tidak bisa tidur (55.50)
Anak kecil menarik tangan Vina untuk mengajaknya berenang di sungai (1.05.29)
Bapak Yakob yang memegang pundak Mazmur bermaksud untuk menenagkan Mazmur
karena sedang bersedih (1.07.39)
Michael yang memberikan handuk kepada istrinya agar istrinya duluan pulang kerumah
(1.08.08)
Alex yang menunjuk ke Michael saat sedang diskusi menandakan ia emosi (1.09.38)
Bapak Yakob menempelkan daun sebagai penutup luka di kaki Mazmur (1.15.00)
Gerak kepala yang langsung menunduk karena ada serangan saat mereka di jalan
(1.22.22)
Bapak Yakob mengambil kacamata Mazmur yang terjatuh (1.22.46)
Michael yang menunjuk jarinya kearah bapak Yakob yang sudah tewas untuk memberi
kesadaran kepada Alex agar tidak balas dendam dan jatuh korban lagi (1.26.55)
g. Expression (Ekspresi)
Ekspresi Aktor dan Aktris:
Aktor dan aktris dalam film ini memainkan peran mereka dengan sangat kuat. Mereka
berhasil mengekspresikan emosi dengan tulus melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan
intonasi suara mereka. Terutama, saat karakter Ardi mengalami perubahan emosi dari
kebahagiaan hingga kesedihan, penonton merasakan perjalanan emosionalnya.
Konteks Cerita:
Ekspresi karakter selalu sesuai dengan situasi dan perkembangan cerita. Penonton dapat
merasakan ketegangan, kegembiraan, ketakutan, dan kesedihan yang dirasakan oleh
karakter-karakter utama dalam konteks narasi yang dirancang dengan baik.
Kualitas Dialog:
Dialog-dialog dalam film ini mendukung dengan baik ekspresi emosi. Kata-kata yang
digunakan oleh karakter-karakter tidak hanya menggambarkan perasaan mereka, tetapi
juga menyampaikan pesan-pesan penting yang menggugah hati penonton.
Musik dan Suara:
Penggunaan musik dalam film ini adalah salah satu elemen yang paling memukau dalam
mengekspresikan emosi. Musik yang mendalam dan meresap membantu meningkatkan
intensitas emosi dalam adegan tertentu. Suara-suara alam yang indah juga menambah
kedalaman perasaan dalam beberapa adegan.
Reaksi Penonton:
Akhirnya, ekspresi dalam film ini sangat efektif dalam mempengaruhi reaksi penonton.
Penonton dapat dengan mudah merasa terhubung dengan karakter dan emosi yang
mereka alami, sehingga menghadirkan pengalaman yang mendalam.
Secara keseluruhan, "Di Timur Matahari" adalah contoh yang luar biasa dalam
bagaimana sebuah film dapat mengungkapkan emosi dan pengalaman karakter melalui
berbagai elemen sinematik. Itu membuat penonton terlibat secara emosional dan
memberikan kesan mendalam tentang cerita yang diceritakan.
Ekspresi Mazmur yang berharap kedatangan guru pengganti di satu-satunya lapangan
terbang penghubung kampung dari luar untuk sekolahnya karena sudah 6 bulan tak ada
guru yang mengajar (0.24)
Senyum dan sapa anak-anak kepada ibu dokter serta sapaan ibu dokter kepada anak-anak
(3.32)
Muka marah dan nada tinggi warga kepada penabrak mazmur (7.56)
Ekspresi bahagia ibu dan ayah mazmur karena mazmur tidak apa apa sesudah tertabrak
(8.33)
Ekspresi takut Mazmur karena ia mengira akan disuntik ibu dokter (27.57)
Raut wajah bahagia anak-anak saat diberi buah oleh seorang ibu-ibu (30.37)
Raut wajah kaget pendeta karena celana pendeknya dipakai seorang anak (33.59)
Raut wajah yang bersedih dan memanggil bapaknya yang tertembak panah (46.28)
Raut wajah istri Mickhael heran sekaligus terkejut karen melihat rumah yang akan
mereka tinggali di Papua (49.51)
Ekspresi wajah Mazmur yang merasakan sakit dan sedih saat melihat ibunya memotong
jari setelah kepergian bapaknya (58.36)
Raut muka kaget Vina istri Michael saat mendengar harga sembako di Papua sangat
mahal (1.00.13)
Ekspresi marah seorang pria karena membela bapak pendeta yang disegak (1.03.30)
Ekspresi Mazmur yang bersedih saat bercerita kepada bapak Yakob (1.07.09)
Ekspresi bahagia anak-anak dan Michael saat di mobil sambil bernyanyi (1.21.43)
Ekspresi menangis seorang anak saat meminta bantuan kepada ibu dokter untuk
membantu bapaknya (1.33.26)
Ekspresi menangis seorang anak untuk memninta bantuan kepada ibu dokter agar bisa
menyelamatkan bapaknya (1.36.11)
Ekspresi bahagia Michael dan istrinya karena saat mereka pergi tidak ada lagi peperangan
dan sudah berdamai (1.44.35)
Raut wajah bahagia bapak pendeta saat masuk ke kelas untuk memberikan pelajaran
kepada anak-anak Sekolah Dasar (1.45.29)
C. LEVEL REPRESENTASI
a. Camera angle
1. low angle
sudut pandang ini diambil dengan meletakkan kamera lebih rendah dari subjek angle
ini mengekspersikan sebuah ketegasan, dan didalam scene ini menggunakan angle itu
agar mempertegas bahwa anak2 papua tegas dan berani berdiri
2. eye level
angle ini digunakan untuk memberikan penonton perasaan yang sama dengan yang
dilihat, jadi kita bisa menjadi pandangan sebagai orang ketiga melihat sebuah
kejadian
b. Kamera shot
1. Wide/long shot
Shot ini digunakan untuk kita bisa merasakan apa yang dirasakan subjek tentang
suasana di tempat, tubuh subjek atau tokoh tampil seluruh nya, dan biasanya
menampilkan informasi mengenai dimana, kapan, dan siapa
c. lighting (pencahayaan)
1. Key Light
Key light adalah lampu tembak utama yang dipasang menerangi seluruh subjek
yang diletakkan membentuk sudut 45 derajat dengan kamera dengan pancaran cahaya
terang.
Contoh :
Pada menit 7.48 saat michael sedih mendengar kabar burung di desa nya.
2. Natural lighting
Natural light adalah sebuah teknik pencahayaan yang tidak memerlukan lampu
untuk mempraktikkannya. Natural lighting menggunakan cahaya yang sudah tersedia
secara alami di lokasi shooting.
Contoh :
3. Back Light
Back light adalah lampu yang dipasang untuk menyinari subjek dari bagian belakang
supaya subjek terlihat lebih jelas berdimensi. Lampu ini memberikan kerangka cahaya di
seputar subjek.
4. Background Light
Backround light adalah lampu yang diarahkan langsung kearah latar belakang subjek
(dinding), bertujuan agar sang subyek terlihat lebih terpisah dari dinding, sehingga
muncul dimensinya.
d. Music
Menit 1.58 saat mazmur dan teman-teman menunggu guru nya datang (pagi hari)
3. Latar sosial
Film di Timur Matahari merepresentasikan tentang latar sosial yang mana
penduduk masyarakat Papua masih sangat minim akan akses pendidikan dan juga masih
sangat kental serta masih sangat mengikuti terhadap adat istiadat yang ada di
masyarakat mereka.
C. LEVEL IDEOLOGI
a. Patriaki
Seperti kita ketahui patriaki
merupakan suatu sistem
otoritas laki-laki yang
menindas perempuan
melalui institusi sosial,
politik, dan ekonomi. Nah
di film ini sendiri terdapat unsur patriaki entah itu di dalam keluarga mazmur maupun di
Masyarakat umum. Contoh adanya tindakan patriaki ialah adanya kekerasan pada ibu nya
mazmur yang dilakukan oleh ayah nya mazmur itu sendiri.
b. Ras
Ras yang terdapat pada film “di timur matahari” merupakan ras Melanesia. Ras
Melanesia sendiri terdiri dari dari berbagai suku-suku asli di pulau papua atau yang
diterima serta diakui sebagai orang asli papua oleh Masyarakat hukum adat papua. Ras
yang ada pada film tersebut bertempat tinggal di kampung yang letaknya di daerah
pegunungan Tengah papua, daerah tersebut cukup sulit di jangkau. Adapun ciri-ciri dari
ras Melanesia sendiri, seperti warna kulit hitam, rambut hitam dan kering, postur
tubuhnya tegap, bibir agak tebal, dan hidung lebar. Memang pada film ini 99%
merupakan orang asli papua ataupun dari ras Melanesia, tapi tidak menutup kemungkinan
ada ras lain pada film tersebut.
c. Feminisme
Pada film ini juga tindakan dalam memperjuangkan feminisme sangat terlihat dimana
rata-rata latar yang terdapat pada film “di timur matahari” menunjukan keunggulan para
lelaki seperti kegiatan-kegiatan rutin yang ada semuanya dilakukan oleh para laki-laki.
Yang menunjukkan tindakan fenimisme disini ialah sewaktu warga mulai mengenalkan
dr. Fatimah kepada
Masyarakat setempat.
Tindakan tersebut tentu
memperlihatkan perjuangan
kaum Wanita agar setara
dengan laki-laki dalam hal
mendaptkan pekerjaan serta Pendidikan yang layak.
d. Kapitalisme
Pada film “di timur matahari”
terdapat tindakan kapitalisme.
Bentuk dari kapitalisme tersebut
ialah orang luar berjualan hp
dengan bebas serta menipu para
warga sekitar untuk meraup
keuntungan yang besar. Padahal hp sendiri berguna untuk berkomunikasi, membuat
pesan, dll. Tetapi orang tersebut malah menjual hp rusak yang diisi dengan gambar-
gambar tidak senonoh yang tentu mengakibatkan dampak yang buruk.